AMDAL
Latar belakang
BUDAYA
LINGKUNGAN
SUSTAINABLE EKONOMI
DEVELOPMENT
Pembangunan yang berusaha memenuhi
kebutuhan kita sekarang tanpa mengurangi
kemampuan generasi mendatang untuk
memenuhi kebutuhan mereka
Penerapan kebijakan pengelolaan
lingkungan hidup di indonesia
Studi Kelayakan
Pendekatan Penanganan Dampak Lingkungan
PERENCANAAN PELAKSANAAN
PEMBANGUNAN PEMBANGUNAN
PENGENDALIAN DAN
PEMANFAATAN RUANG
RENCANA TATA RUANG
Perkiraan Dampak
- Pemantauan
(AMDAL , UKL/UPL
- Penegakan Hukum
Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL)
adalah kajian mengenai dampak besar dan penting suatu usaha dan/atau
kegiatan yang direncanakan pada lingkungan hidup yang diperlukan bagi
proses pengambilan keputusan tentang penyelenggaraan usaha dan/atau
kegiatan di Indonesia.
Peraturan Pemerintah No. 27 Tahun 2012
KAPAN AMDAL DIBUAT?
AMDAL ini dibuat saat perencanaan suatu proyek yang diperkirakan
akan memberikan pengaruh terhadap lingkungan hidup di sekitarnya.
APA DASAR HUKUM AMDAL?
Peraturan Pemerintah No. 27 Tahun 1999 tentang "Analisis
Mengenai Dampak Lingkungan Hidup”
(kajian mengenai dampak besar dan penting suatu usaha dan/atau
kegiatan penyelenggaraan usaha dan/atau kegiatan)
ALAT KOMUNIKASI:
• Untuk mendapatkan konsensus dengan masyarakat (terkena
dampak), akuntabilitas pemrakarsa dan pemerintah, dan
keterlibatan masyarakat dalam pembangunan
Tujuan AMDAL
AMDAL merupakan alat pengelolaan lingkungan hidup untuk:
Menghindari dampak
• Apakah proyek dibutuhkan?
Tinggi
• Apakah proyek harus dilaksanakan saat ini?
• Apakah ada alternatif lokasi?
PRIO- Meminimalisasi dampak
RITAS • Mengurangi skala, besaran, ukuran
• Apakah ada alternatif untuk proses, desain, bahan
baku, bahan bantu?
Rendah
Melakukan mitigasi/kompensasi dampak
• Memberikan kompensasi atau ganti rugi terhadap
lingkungan yang rusak (contoh: Pengembangan Bank
Mitigasi)
dilakukan ?
STUDI KELAYAKAN AMDAL MODIFIKASI PROYEK DGN
BERURUTAN EKONOMI / TEKNIS UPAYA PENGELOLAAN
STUDI KELAYAKAN
EKONOMI / TEKNIS
MODIFIKASI PROYEK DGN
UPAYA PENGELOLAAN
SEIRING
AMDAL
STUDI KELAYAKAN
EKONOMI / TEKNIS
PROYEK YANG RAMAH
TERINTEGRASI LINGKUNGAN
AMDAL
Eksploitasi SDA
Kawasan konservasi Izin penambangan perusahaan
Masyarakat berperan penting dalam penyusunan dokumen amdal, karena mereka akan
selalu terlibat dalam empat tahapan penyusunan amdal.
Pihak-pihak yang
terlibat dalam proses
AMDAL adalah:
PEMRAKARSA
• Komisi Penilai AMDAL, + MASYARAKAT
komisi yang bertugas KONSULTAN
menilai dokumen AMDAL PENYUSUN
• Pemrakarsa, orang atau
badan hukum yang PELAKU
bertanggungjawab atas
AMDAL
suatu rencana usaha
dan/atau kegiatan yang
akan dilaksanakan, dan
• masyarakat yang
berkepentingan, masyarakat KOMISI PENILAI AMDAL :
yang terpengaruh atas •KOMISI PENILAI AMDAL PUSAT
•KOMISI PENILAI AMDAL PROPINSI
segala bentuk keputusan
•KOMISI PENILAI AMDAL KABUPATEN/KOTA
dalam proses AMDAL.
AMDAL
dipersyaratkan AMDAL tidak diperlukan
Surat
Penilaian KA-ANDAL dilakukan oleh Komisi AMDAL Kesepakatan KA Rekomendasi dari instansi
ANDAL yang bertanggungjawab
Penyusunan dokumen ANDAL, MenLH/Gubernur
RKL dan RPL /Bupati/Walikota
Diberikan rekomendasi
Sumber: keputusan menteri
negate lingkungan hidup nomor 86
tahun 2002 tentang pedoman
pelaksanaan upaya pengelolaan Dasar dalam
lingkungan dan upaya pemantauan menertibkan ijin usaha
lingkungan hidup dan/atau kegiatan
Agar pelaksanaan AMDAL berjalan efektif dan dapat mencapai sasaran yang
diharapkan, pengawasannya dikaitkan dengan mekanisme perijinan. Peraturan
pemerintah tentang AMDAL secara jelas menegaskan bahwa AMDAL adalah salah
satu syarat perijinan, dimana para pengambil keputusan wajib
mempertimbangkan hasil studi AMDAL sebelum memberikan ijin usaha/kegiatan.
AMDAL digunakan untuk mengambil keputusan tentang
penyelenggaraan/pemberian ijin usaha dan/atau kegiatan.
Pada tahun 2015, PT APL menyatakan akan tetap melanjutkan proyek pulau buatan ini. Perseroan
masih menunggu izin pelaksanaan reklamasi yaitu Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL).
Sebelumnya perusahaan telah mengantongi izin prinsip dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta
Penghematan Biaya Proyek Akibat AMDAL
(52 Studi AMDAL di dunia, Milyar US $)
1.0 2.0 3.0
Penghematan biaya
(kira-kira 0.3 milyar US$)
Sumber: Adiwibowo,2002
REKOMENDASI AMDAL DAPAT MENGUBAH RENCANA LOKASI,
DESAIN TEKNIS, DAN PERSYARATAN LAINNYA
RENCANA LOKASI :
Penambangan Bauksit di Pulau Mamut Kepulauan Riau
Penambangan tidak disetujui krn terlalu dekat dg DPL - CoreMap (daerah perlindungan Laut)
hanya 1 km
DESAIN TEKNIS :
Tailing Tambang Emas Di Halmahera Utara Maluku Utara
1. pipa dg casing, inlet/outlet hrs
diperhitungkan spy tidak jebol
2. kapasitas harus diperhitungkan spy
tdk flow up
PERSYARATAN LAIN :
KOPIK Kebasen Tegal, Jawa Tengah
Krn mengelola Limbah B3 mesti jauh dr pemukiman penduduk
UU, PP dan Keputusan-2 Meneg LH
Dasar Penyusunan Analisis Mengenai
Dampak Lingkungan (AMDAL)
Undang-undang Nomor 4 Tahun 1982 tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Pengelolaan
Lingkungan Hidup (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1982 Nomor 18,
Tambahan Lembaran Negara Nomor 3215)
Undang-undang Nomor 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 1997 Nomor 68,
Undang-undang Nomor 5 Tahun 1984 tentang Perindustrian (Lembaran Negara tahun 1984
Nomor 22, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3274).
Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup nomor 2 tahun 2000 tentang panduan
evaluasi dokumen AMDAL
Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup nomor 3 tahun 2000 tentang jenis usaha
dan/atau kegiatan yang wajib dilengkapi dengan AMDAL
Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup nomor 4 tahun 2000 tentang panduan
penyusunan AMDAL kegiatan pembangunan permukiman terpadu
Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup nomor 5 tahun 2000 tentang panduan
penyusunan AMDAL kegiatan pembangunan di daerah lahan basah
Keputusan kepala BAPEDAL nomor 08 tahun 2000 tentang keterlibatan masyarakat dan
keterbukaan informasi dalam proses AMDAL
Keputusan kepala BAPEDAL nomor 09 tahun 2000 tentang pedoman penyusunan AMDAL.
Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 86 tahun 2002 tentang Pedoman
Pelaksanaan Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan
Lingkungan Hidup
Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 30 tahun 2001 tentang Pedoman
Pelaksanaan Audit Lingkungan yang Diwajibkan.
Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 42 tahun 1994 tentang Panduan
umum pelaksanaan Audit Lingkungan
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 1994 tanggal 30 April 1994
tentang Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 1994 Nomor 26, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 3551) yang kemudian direvisi dengan
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 1995 tentang Perubahan
Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 1994 tentang Pengelolaan Limbah
Bahan Berbahaya dan Beracun (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1995
Nomor 24, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3595).
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 1994 ini kembali diubah dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 18 Tahun 1999 tentang Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya
dan Beracun (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 31) dan
terakhir diperbaharui kembali melalui Peraturan Pemerintah Nomor 85 Tahun 1999
Instrumen Untuk Melakukan
Pemantauan
(setelah kegiatan beroperasi)
• PP 82/2001
Pengendalian Pencemaran Air • KepmenLH 51/1995
• KemMenKes 416/1990