Jika Windows XP Anda rusak (corrupted) dimana Anda tidak mempunyai sistem operasi lain
untuk booting,
Anda dapat melakukan perbaikan instalasi (Repair Install) yang bekerja sebagaimana setting
(pengaturan)
yang awal.
Sekarang Anda bisa log in dengan account Anda yang sudah ada.
Jika Anda mendapati pesan error bahwa “NTOSKRNL not found” / NTOSKRNL tak ditemukan,
lakukan:
- Masukkan CD Windows XP dan booting dari CD tersebut.
- Pada saat muncul opsi R=Repair yang pertama, tekan tombol R.
- Tekan angka sesuai dengan lokasi instalasi Windows yang ingin diperbaiki yang sesuai.
- Biasanya #1
- Pindahlah ke drive CD Drive Anda berada.
- Tulis: CD i386
- Tulis: expand ntkrnlmp.ex_ C:\Windows\System32\ntoskrnl.exe
- Jika Windows XP Anda terinstal di tempat lain, maka ubahlah sesuai dengan lokasinya.
- Keluarkan CD Anda dan ketikkan EXIT
3. HAL.DLL Rusak atau Hilang (Missing or Corrupt)
Jika Anda mendapatkan error berkenaan dengan rusak atau hilangnya file hal.dll, ada
kemungkinan
file BOOT.INI mengalami salah konfigurasi (misconfigured).
“Windows could not start because the following files is missing or corrupt
\WINDOWS\SYSTEM32\CONFIG\SYSTEM or
\WINDOWS\SYSTEM32\CONFIG\SOFTWARE”
Jika Anda mendapati error bahwa NTLDR tak ditemukan saat booting:
a. Untuk partisi tipe FAT
- Silakan Anda melakukan booting dari disket Win98 Anda dan salinlah file NTLDR atau
NTDETECT.COM
dari direktori i386 ke drive induk/akar (root) C:\
Mungkin anda pernah mempunyai pengalaman seperti ini: Ketika beli sebuah
notebook, anda enggak dapat DVD Windows. Tapi, di dalamnya sudah terinstal Windows asli.
Itulah yang disebut Windows tipe OEM alias Original equipment manufacturer.
Pengalaman berlanjut. Setelah anda beli, enggak mungkin kan notebook didiamkan
saja? Pasti anda pakai. Tidak berapa lama notebook itu kena virus dan parahnya tidak bisa masuk
ke Windows.
Untuk mengatasi masalah di atas anda bisa pakai tips ini untuk membuat “image” Windows yang
sedang anda pakai. Aplikasi pembuat image di Windows 7 akan melakukan backup seluruh hal
yang ada di komputer anda. Ketika sistem oeprasi anda bermasalah anda tinggal melakukan load
lagi image-nya/backup true image.
Mari kita bahas secara langsung bagaimana langkah-langkah Membuat Image/backup system
true image>>:
Langkah 1
Untuk membuat image di Windows 7, klik tombol Start, kemudian ketikan pada serch “backup”
(tanpa kutip). Klik pada “Backup And Restore.
Langkah 2
Apabila sudah tampil yang di klik tadi,lihat bagian pojok atas bagian kiri Kemudian klik “Create
System Image”.
Langkah 3
Muncul halaman “Where you want to save the backup”, anda bisa menyimpannya pada hard
disk, DVD, atau komputer lain di dalam jaringan. Pada contoh ini, kita pilih hardisk local di
Drive E. Klik “Next”./bsa juga d flsdisk.
Langkah 4
Langkah 5
Setelah proses selesai, muncul kotak dialog Do you want to create system reapir disk? Apakah
anda ingin membuat repair disk, sebaiknya anda pilih “Yes”.
Langkah 7
Muncul halaman Create a system repair disk, masukan DVD kosong anda ke DVD writer,
kemudian klik “Create Disk”.
Setelah membuat image kita harus melakukan Restore Image.
Langkah 1
Untuk melakukan Restore Image, anda bisa pakai DVD system repair disk yang telah dibuat.
Anda juga bisa pakai DVD installer Windows 7. Kalau sistem operasi anda masih bisa boot,
anda bisa pencet F8 saat boot. Pada contoh ini, kita pakai DVD installer windows 7. Masukan
DVD itu DVD-ROM—jangan lupa untuk membuat agar komputer melakukan boot dari DVD-
ROM. Pengaturan untuk itu ada di BIOS.
Langkah 3
Muncul halaman System recovery Option Klik “Restore your computer using a system image
that you created earlier”, lalu klik “Next”.
Langkah 4
Muncul halaman Select a system image backup. Biasanya komputer akan mengenali file backup
secara otomatis. Jika anda menyimpan Backup Image pada DVD atau file sharing di jaringan,
anda bisa memilih “Select a system image”. Kita pilih “Use the latest available system image”
karena file ada di hard disk. Klik “Next”.
Langkah 5
Dan sistem operasi Windows 7 anda akan kembali jalan normal, seperti pada saat keadaan
Backup Image.
Seringkali Windows mengalami masalah yang tak terduga seperti serangan virus, missing file
atau instalasi error. Ini bisa membuat makin sering kita ‘bermain’ dengan CD instalasi Windows.
Repotnya, jika sekian banyak tugas dah menanti, sementara waktu habis hanya untuk install
Windows plus aplikasi seabreg. Belum lagi aktivasinya. Duh ribetnya rek. Nah, untukmenghemat
waktu anda, berikut langkah antisipasi yang bisa Anda praktekkan. Bagi yang sudah tahu,
anggap aja ini hanya sebatas catatan kecil saya ben nggak lupa.
Sebelum praktik, ada baiknya anda menyiapkan program Cloning Tool banyak sekali beredar di
pasaran, diantaranya Symantec/Powerquest Disk Image, Roxio GoBack, Windows System
Restore, de el el. Saat ini, tool yang akan kita pakai adalah Program Norton Ghost 11.5 yang
dapat Anda temukan dalam CD Hiren’s Boot CD 9.8.
Norton Ghost menyediakan fungsi backup dan restore dengan mudah. Dengan bantuan Hiren’s
Boot CD, Anda bisa melakukan proses backup dan restore instalasi Sistem Operasi Anda
dengan mudah, praktis dan jauh lebih cepat daripada Anda harus menginstall Windows dari
awal. Oke, bisa dimulai sekarang.
1. Komputer atau Notebook target yang dilengkapi drive CD/DVD untuk menjalankan
Hiren’s Boot CD. Saya sarankan minimal terdapat 2 partisi, sistem C:/ atau drive yang
berisi instalasi Windows dan partisi lain untuk menyimpan image
2. CD Hiren’s Boot CD 9.8 berisi Norton Ghost 11.5 atau Hiren’s Boot USB Flashdisk.
3. Flashdisk/keping DVD untuk menyimpan backup file image (Optional)
Proses kerja
1. Membuat backup Data Partisi PC yang berisi Sistem Operasi Windows ke dalam File
Image . File ini berisi rekaman komplit file sistem operasi Anda berikut program yang
telah ter-install didalamnya. File ini harus disimpan di partisi selain partisi Windows itu
sendiri. Misalnya Anda punya C:/ yang bersi instalasi Windows, Anda harus menyimpan
file image di partisi selain C:/. Itulah mengapa di atas saya menyarankan minimal ada 2
partisi. Perlu saya tekankan bahwa, langkah ini mutlak diperlukan jika Anda ingin bisa
melakukan restorasi/pemulihan sistem dengan cepat. Dengan kata lain, tanpa adanya
file Image Anda tidak bisa melakukan restorasi Windows.
2. Restorasi Windows. Jika terjadi sesuatu, anda bisa memanggil file backup yang telah
Anda buat sebelumnya untuk memulihkan instalasi Windows persis seperti saat file
image dibuat:
Masukkan Hiren’s Boot Flashdisk USB atau Hiren’s Boot CD sesuai dengan preferensi
Anda.
Nyalakan komputer, masuk ke BIOS dengan menekan DEL/F2/F8/F12 sesuai BIOS PC
Anda.
Masuk ke Bagian Boot Sequence/Urutan Booting. Pastikan media yang Anda gunakan
menempati urutan pertama booting. Misalnya: Anda memilih menggunakan CD Hiren’s,
pastikan CDROM berada pada posisi booting pertama.
Pada menu Booting Hiren’s, pilih ‘Start Boot CD’
Pada Menu Utama Hiren’s, Pilih [2.] Backup Tool > [2.] Norton Ghost 11.5 > [8.]Ghost
(Normal). Tunggu beberapa saat hingga program Norton Ghost berjalan. Klik [OK]
Pilih Menu > Local > Partition > To Image untuk menyimpan partisi ke dalam sebuah file
image.
Pilih Harddisk Fisik yang akan di backup. Biasanya Windows ada pada Local (1) seperti
pada contoh, [OK].
Pilih Partisi Harddisk yang akan di backup. Biasanya Windows ada pada Primary Drive
seperti pada contoh, [OK]. Perhatikan atribut lainnya seperti File System (NTFS/FAT32),
Label, Ukuran dsb. Pastikan Anda memilih drive yang tepat.
Tentukan Partisi Harddisk mana yang akan digunakan untuk menyimpan file backup
image. Beri nama pada file, misalnya Backup_1 kemudian klik [SAVE]. Perhatikan bahwa
harddisk ditulis dalam urutan seperti berikut; D:1.2:[DATA] FAT, artinya adalah:
D: = Drive D:
No = Pilih ini jika Anda tidak ingin mengubah file image dari ukuran file windows sebenarnya
FAST = Pilihan kompresi cepat, hasilnya kurang lebih 30% dari ukuran file sebenarnya
HIGH = Pilihan kompresi tingi, hasilnya bisa sampai 60% dari ukuran file asli meski prosesnya
akan sedikit lebih lambat.
Saya anjurkan Anda memilih pilihan ini untuk menghemat space harddisk. Toh Norton Ghost
tidak mengubah isi file image, hanya ukuran filenya saja yang dipadatkan. Persis seperti yang
dilakukan oleh WinZIP ato WinRAR.
Ketika muncul dialog box ‘Procesed with partition image creation?’ Pilih [YES]
Tunggu beberapa saat hingga proses selesai dan muncul Image Box ‘Image Creation
Completed Successfully’, klik [Continue]. Klik [Quit] untuk keluar Program.
Sampai di sini Anda sudah punya satu file image dari sistem operasi Anda yang sewaktu-waktu
bisa dipanggil kembali untuk melakukan restorasi. Anda bisa menggunakan Flashdisk atau
Media DVD untuk menyimpan file Image ini, hanya untuk berjaga-jaga.
Nah, suatu saat jika ada masalah dengan Windows, Anda tinggal melakukan langkah restorasi
berikut ini.
Pilih Menu > Local > Partition > From Image untuk me-restore partisi dari file image yang
tadi telah kita buat.
Temukan file Image dengan ekstensi .GHO pada drive penyimpanan Anda. Pilih, dan
akhiri dengan Open.
Pilih Partisi sumber/Source file image kemudian klik [OK]
Pilih Harddisk fisik tujuan/Destination Restorasi Windows, [OK]
Pilih Partisi Harddisk tujuan/Destination Restorasi. Pilih Primary [OK]
Ketika Muncul Dialog Box ‘Prosses With Partition Restore?’ klik [Yes]
Tunggu hingga selesai 100%
Klik [Reset Computer] untuk me-restart Komputer.
Backup Data sebelum Install Ulang Sistem Operasi Komputer
Saturday, September 24th 2011. | Gadgets
Sudah lama juga tidak update artikel di blog ini, bukan karena sibuk praktek bisnis internet tapi
entah kenapa Ramadan hingga idul fitri kemarin rasanya cukup enggan untuk ngenet apalagi
buat update artikel di blog. Untunglah situs autoblog penghasil dolar masih bisa jalan walau
sangat pelan. Bulan ini kontes seo berhadiah tablet acer iconia A500 akan berkahir, gimana
posisi artikelku ternyata masih anteng di Page #3 hehe, tanpa ada tambahan backlink dan
optimasi lainnya. Efek dari optimasi ini adalah laptopku jadi lemot, entah karena sudah berapa
banyak software seo yang diinstall, akhirnya saya memutuskan untuk menginstal ulang laptop
yang biasa saya buat untuk ngenet ini.
1. Memindahkan semua data penting yang ada di directory C, yaitu direktori dimana sistem
operasi di-install, saya pindahkan ke direktori data.
2. Membackup semua password yang tersimpan di browser mozilla firefox, caranya dengan
menggunakan addon
Password Exporter 1.2. Dengan addon ini kita bisa menyimpan atau tepatnya meng-ekspor
semua password yang tersimpan di firefox untuk backup, jadi sebelum instalasi windows 7
install dulu plugin ini di firefox, lalu export password dan simpan di direktori lain atau flash
disk. Nantinya setelah proses re-install selesai maka file tersebut bisa diimport kembali.Addon
firefox untuk backup password ini bisa di downoad di addons mozilla.
3. Saya juga melakukan backup data bookmark yang ada di browser, karena menyimpan
beberapa situs bagus yang telah saya temui. Cara dari menu bookmark di firefox pilih Show All
Bookmarks lalu pilih Backup kemudian beri nama file dan tentukan dimana akan disimpan.
Extension file backup bookmark firefox ini adalah *.json. Nanti jika akan di import kembali
maka kita bisa melakukannya dengan cara yang sama seperti backup namun kita pilih restore >
Chose file.
4. Catat beberapa program penting yang akan kita install kembali. Maksudnya agar proses
reinstall program bisa maksimal.Jika ada registrasi key software yang harus di back up atau catat,
tentunya mesti dicatat / backup dulu datanya.
Just info hari ini saya memberi isteri sebuah netbook asus eee pc 1015px (hadiah ultah) buat
membantu kerjanya di kantor, semoga bisa bermanfaat dan membawa berkah. Artikel
selanjutnya mungkin akan saya tulis tentang netbook/laptop/tablet/PC/smartphone. Sementara itu
saja dulu
Mungkin itu saja cara saya memback up data sebelum install ulang.
Panduan Lengkap Cara Install Ulang Windows XP
Cetak Artikel Mode Reader-Friendly
Catatan: Jika Anda ingin menggunakan panduan ini saat install ulang windows xp, tekan tombol
cetak artikel di bawah judul. Artikel kami dibuat printer-friendly sehingga hasil cetakan lebih
rapi. Baca selengkapnya di sini.
Pengaturan BIOS
Pada tahap ini Anda akan mengatur agar komputer melakukan booting dari CD terlebih dahulu.
Jika booting tetap berjalan normal (dari drive C), maka komputer tidak dapat menginstall
Windows XP karena installernya berada di CD. Langkah-langkah pengaturan BIOS:
Penting! setelah install ulang, sebaiknya kembalikan lagi “1st Boot Device” menjadi “Hard
Drive”. Jika tetap pada “CDROM” proses booting akan jadi lebih lama.
Pada tampilan tersebut tekan tombol “F8″ untuk menyetujuinya. Berikut Akan muncul tampilan
seperti berikut.
Tekan “Enter” untuk melanjutkan pada proses install ulang Windows XP.
Jika Anda ingin membuat partisi untuk meletakkan Windows XP di partisi lain, tekan C. Atau jika
Anda sudah memiliki beberapa partisi, pilih di partisi mana Anda akan menginstall Windows XP.
Setelah menekan “Enter”, Anda akan dibawa ke layar format partisi yang Anda pilih tadi. Pilih
NTFS (Quick) dan tekan “Enter”. Biarkan proses format selesai.
Setelah proses format selesai akan otomatis dilanjutkan dengan install Windows XP. Tunggu
sampai selesai. Komputer akan restart dengan sendirinya.
Setelah tadi hanya bisa utak-atik dengan keyboard. Kini Anda masuk ke bagian pengaturan
Windows XP dengan menggunakan mouse. Legaaa…
Setelah restart, yang pertama kali Anda jumpai adalah jendela “Regional and Language
Options”. Klik “Customize” jika Anda ingin mengaturnya. Atau klik “Next” jika Anda ingin
membiarkan pengaturan tetap pada Bahasa Inggris. Saran saya, biarkan saja. Terkadang
komputer dengan Bahasa Indonesia malah membingungkan karena kita tidak terbiasa.
Setelah klik “Next”, Anda akan menjumpai jendela “Personalize Your Software”. Isikan nama
Anda dan nama organisasi Anda. Klik “Next”
Berikutnya, isikan serial number Windows Anda. Untuk Windows asli, serial number ada pada
tempat CD nya. Untuk bajakan? Hehe… cari saja di internet.
Langkah install ulang windows xp berikutnya, isikan nama komputer Anda pada kotak
“Computer name”. Isikan juga password Anda di bagian “Administrator password” dan “Confirm
password”. Klik “Next”
Berikutnya, karena kita di Indonesia, maka atur Time Zone menjadi “GMT+7″. Klik “Next”.
Selanjutnya akan muncul pengaturan jaringan. Pada langkah ini pilih saja “Typical settings” agar
Windows mengatur jaringan secara otomatis. Jika di lain waktu Anda ingin mengatur jaringan,
Anda bisa lakukan dari Control Panel. Klik “Next”
Langkah selanjutnya, jika Anda terhubung dalam sebuah jaringan lokal (LAN), pilih “Yes” lalu isi
dengan nama domain jaringan Anda. Jika komputer tidak terhubung dalam suatu jaringan, pilih
“No”. Klik “Next”.
Setelah selesai, berikutnya cukup klik “Next”, “Skip”, dan “Finish”. Dan ketika sampai pada
jendela “Ready to register with Microsoft?”, pilih No jika Windows Anda bajakan. Jika asli, pilih
“Yes”.
Setelah klik “Finish”, proses install ulang Windows XP sudah selesai. Dan ternyata install ulang
Windows XP tidak seseram yang dibayangkan bukan? Anda bisa install ulang Windows XP
sendiri, Anda sudah menghemat beberapa puluh ribu rupiah. Bisa buat jajan.
Pengalaman saya sendiri, install ulang Windows XP hanya membutuhkan waktu setengah jam
lebih sedikit. Lama tidaknya tergantung spesifikasi komputer Anda.
Jika Anda merasa terbantu dengan artikel ini, klik “Like” dan bergabunglah di fanspage kami
untuk mendapatkan berbagai artikel berguna lainnya.
You are here: Home ∼ Memperbaiki Windows XP Yang Tidak Bisa Booting Tanpa Menginstall Ulang
Masukkan CD Windows XP, booting langsung ke CD (pastikan settingan bios boot first-nya CD-
ROM)
Tunggu beberapa menit sampai layar setup windows XP muncul, pilih R = Repair
Tunggu loading untuk masuk ke Recovery Console
Setelah masuk ke Recovery Console, ketikkan perintah berikut: chkdsk /r kemudian tekan Enter
Proses pengecekan disk dan recovery file sedang berjalan, tunggu beberapa menit
Apabila proses scan telah selesai, akan tampil informasi hasil checkdisk seperti berikut:
Proses recovery telah selesai, ketikkan perintah berikut untuk keluar dari recovery console: Exit
[ENTER]
Komputer akan melakukan restart, terakhir keluarkan CD Win XP dari CD ROM maka semua
proses sudah selesai. Komputer anda akan dapat digunakan kembali. Untuk kasus yang lebih
berat, mengenai menyelamatkan data dari harddisk yang sudah bad sector akan saya tulis di sesi
berikutnya.