PENDAHULUAN
A . Latar belakang
Sebelum abad ke-20, terjadi dua peristiwa penting dalam ilmu manajemen. Peristiwa
pertama terjadi pada tahun 1776, ketika Adam Smith menerbitkan sebuah doktrin ekonomi
klasik, The Wealth of Nation. Dalam bukunya itu, ia mengemukakan keunggulan ekonomis yang
akan diperoleh organisasi dari pembagian kerja (division of labor), yaitu perincian pekerjaan ke
dalam tugas-tugas yang spesifik dan berulang. Dengan menggunakan industri pabrik peniti
sebagai contoh, Smith mengatakan bahwa dengan sepuluh orang—masing-masing melakukan
pekerjaan khusus—perusahaan peniti dapat menghasilkan kurang lebih 48.000 peniti dalam
sehari. Akan tetapi, jika setiap orang bekerja sendiri menyelesaikan tiap-tiap bagian pekerjaan,
sudah sangat hebat bila mereka mampu menghasilkan sepuluh peniti sehari. Smith
menyimpulkan bahwa pembagian kerja dapat meningkatkan produktivitas dengan meningkatnya
keterampilan dan kecekatan tiap-tiap pekerja, menghemat waktu yang terbuang dalam pergantian
tugas, dan menciptakan mesin dan penemuan lain yang dapat menghemat tenaga kerja.
PEMBAHASAN
A. Istilah Manajemen
Istilah “manajemen” yang digunakan ini berasal dari istilah bahasa Inggris
“management”. Di Indonesia hingga kini belum ada keseragaman dalam menterjemahkan istilah
managementkedalam bahasa Indonesia. Ada beraneka ragam terjemahannya, antara lain
kepemimpinan, ketatalaksanaan, pengurusan, pembinaan, penguasaan, pengelolaan, dan
manajemen. Disamping keanekaragaman terjemahan tersebut, beberapa penulis di Indonesia
langsung menggunakan istilah management, tidak menterjemahkannya kedalam bahasa
Indonesia, seperti Panglaykim dan Hazil dalam buku mereka Management Suatu Pengantar, Oey
Liang Lee dalam bukunya Pola Management(terjemahan dari karya Lyndall F. Urwick yang
berjudul The Pattern of Management), JMA Tuhuteru dalam bukunya Karya Management (buku
ini terjemahan dari karya Louis A. Allen yang berjudul the Profession of Management),
Manullang dalam bukunya Organisasi dan Management, dan lain-lainnya.
1). Penggunaan istilah manajemen ini jelas tidak akan dapat mengubah arti semula dan yang
sebenarnya dari istilah bahasa Inggris management; sebagaimana alas an yang ditimbulkan oleh
masing-masing penterjemah diatas satu sama lain saling menyatakan bahwa terjemahan lainnya
“kurang cocok” atau “tidak sepenuhnya tepat” dengan arti sebenarnya istilah management itu.
2). Tidak dipakai istilah “management” disini, agar ucapan atau bacaan untuk personifikasi atau
orang yang bertanggung jawab menjalakan management tidak dibaca “manager” (ma-na-ger)
dalam bahasa Indonesia.
3). Untuk memperkaya perbendaharaan bahasa Indonesia. Suasana dan cara ini diterima, asal
kata asing yang hendak di-Indonesia-kan dengan cara ini memang dalam khasanah bahasa
Indonesia (maupun bahasa-bahasa daerah di Indonesia) tidak ada.
B. Definisi Manajemen
Sampai saat ini belum ada kesepakatan diantara para ahli maupun praktisi manajemen tentang
batasan atau definisi manajemen. Para penulis memberikan definisi menurut kebutuhan atau
penekanan maksud masing-masing. Tiadanya kesepakatan pendapat mengenai batasan
manajemen ini merupakan cirri yang biasa terjadi pada berbagai bidang studi. Namun seperti
dikemukakan oleh Aris Suparman dalam bukunya Dasar-dasar manajemen, perbedaan-perbedaan
tersebut tidak akan merupakan masalah serius bagi mereka yang akan mempelajari manajemen,
dikarenakan hal-hal sebagai berikut :
a. Sekalipun terdapa banyak definisi namun sebagian besar umumnya menunjukkan dasar
yang hampir sama.
Untuk memperjelas pengertian manajemen, dibawah ini dikutip beberapa definisi tentang
manajemen. Pendapat-pendapat berikut ini saling berbeda satu sama lain walaupun terdapat
unsure kesamaannya. Dari perbedaan-perbedaan pendapat (yang disebabkan karena perbedaan
dalam meletakkan titik berat sudut pandangan) serta kesamaan-kesamaan itu diharapkan dapat
diperoleh pandangan yang lebih jelas dan menyeluruh tentang manajemen ini.
Berikut pendapat manajemen menurut para ahli :
G. R. Terry :
John D. Millet :
Management is the process of directing and facilitating the work of people organized in
formal group to achieve a desired goal. (Manajemen adalah proses pembimbingan dan
penyediaan fasilitas kerja dari orang-orang yang terorganisasikan dalam kelompok formal untuk
mencapai tujuan yang dikehendaki).
Ordway Tead :
Management is the process and agency which direct and guides the operations of an
organization in the realizing of established aims. (Manajemen adalah proses dan perangkat yang
mengarahkan serta membimbing kegiatan-kegiatan suatu organisasi dalam mencapai tujuan yang
telah ditetapkan).
Ralph C. Davis :
John F. Mee :
Management is the art of securing maximum prosperity and happiness for both employer
and employee and give the public the best possible service. (Manajemen adalah seni mencapai
hasil yang maksimal dengan usaha yang minimal supaya tercapai kesejahteraan dan kebahagiaan
maksimal baik bagi pimpinan maupun para pekerja serta memberikan pelayanan yang sebaik
mungkin kepada masyarakat).
Edwin B. Flippo :
The coordination of all resources through the process of planning and cotrolling of the
enterprise’s operations so that objectives can achieved economically and effectively. (Koordinasi
dari semua sumber daya melalui proses perencanaan dan pengendalian dari operasi atau
kegiatan-kegiatan perusahaan, sehingga sasaran dapat dicapai secara ekonomis dan efektif).
Dalton E. Mc Farland :
The process by which managers create, direct, maintain and operate purposive
organizations through systematic coordinated cooperative human effort. (Proses dengan manajer
menciptakan, mengarahkan, memelihara serta menjalankan organisasi melalui kerjasama dari
usaha manusia dikoordinasikan secara sistematis).
Lawrence A. Appley :
Management is the art of getting things through the effort of other people. (Manajemen
adalah seni pencapaian tujuan yang dilakukan melalui usaha orang lain).
Prajudi Atmosudirdjo :
Manajemen adalah kemampuan atau ketrampilan untuk memperoleh sesuatu hasil dalam
rangka pencapaian tujuan melalui kegiatan-kegiatan orang lain.
M. Manullang :
Malayu SP Siagian :
Manajemen adalah ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumberdaya manusia dan
sumber-sumber lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
Kesimpulan umum yang dapat ditarik dari berbagai macam definisi diatas adalah :
a. Yang disebut manajemen itu ada atau terjadi di dalam suatu organisasi.
b. Dalam pengertian manajemen selalu terkandung adanya suatu atau beberapa tujuan tertentu
yang akan dicapainya.
d. Dalam mencapai tujuan itu dilakukan dengan melalui tahap-tahap kegiatan atau proses
tertentu.
e. Pencapaian tujuan yang melibatkan manusia serta sumber-sumber lainnya itu dilakukan
dengan cara yang paling efisien.
g. Manajemen adalah suatu alat untuk mencapai tujuan, bukan suatu tujuan.
h. Karena manajemen itu diterapkan atau terjadi pada setiap organisasi, maka istilah
manajemen diterapkan secara luas misalnya : manajemen rumah sakit, manajemen universitas,
manajemen kepegawaian, manajemen keuangan, manajemen industri, manajemen pemasaran,
manajemen transportasi, dan sebagainya.
i. Manajemen adalah proses yang sistematis, terkoordinasi dan kooperatif dalam usaha-usaha
memanfaatkan suber daya manusia dan sumber-sumber lainnya.
k. Setiap orang sebenarnya terlibat kegiatan manajemen sebab pada hakekatnya tidak ada
seorang pun yang tidak terlibat organisasi.
Bila dipelajari dari berbagai literature manajemen, maka akan nampak bahwa istilah
manajemen memiliki tiga pengertian.
Pertama, manajemen sebagai suatu proses. Seperti dikatakan oleh John D. Millet,
Ordway Tead, George R. Terry dan Dalton E. McFarland. Juga dalam Encyclopedia of the Social
Sciences dikatakan bahwa manajemen adalah suatu proses yang dengan prose situ pelaksanaan
suatu tujuan yang telah ditentukan diselenggarakan dan diawasi. Suatu proses adalah cara
sistematis untuk melakukan pekerjaan. Manajemen didefinisikan sebagai proses karena manajer,
tanpa memperdulikan kecakapan atau ketrampilan khusus mereka, harus melaksanakan kegiatan-
kegiatan tertentu yang saling berkaitan untuk mencapai tujuan-tujuan yang telah ditentukan.
Proses tersebut terdiri dari kegiatan-kegiatan manajemen, menurut G. R. Terry, yaitu
perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, dan pengendalian (definisi lain mungkin
mencakup daftar kegiatan yang lebih banyak).
Ketiga, manajemen sebagai ilmu dan seni. Selisih pendapat diantara para ahli dan penulis
manajemen, yaitu apakah manajemen termasuk ilmu ataukah seni, sampai sekarang masih
berlangsung terus. Luther Gullick dalam tulisannya “Management is a Science” mendefinisikan
manajemen sebagai suatu bidang ilmu pengetahuan (science) yang berusaha secara sistematis
untuk memahami mengapa dan bagaimana manusia bekerja bersama untuk mencapai tujuan dan
membuat system kerjasama ini lebih bermanfaat bagi kemanusiaan. Menurut Gullick manajemen
telah memenuhi persyaratan untuk disebut bidang ilmu pengetahuan, karena telah dipelajari
untuk waktu yang lama dan telah diorganisasi menjadi suatu rangkaian teori. Chester I. Bernard
dalam bukunya The Functions of the Executive antara lain menyatakan bahwa manajemen
adalah suatu “seni” dan juga adalah “ilmu”. Dalam fungsinya sebagai “seni” adalah untuk
mencapai tujuan-tujuan nyata, mendatangkan hasil atau manfaat, menghasilkan keadaan-keadaan
yang tidak dapat dicapai tanpa usaha-usaha yang sadar untuk mencapai hal-hal yang pasti. Dalam
fungsinya sebagai “ilmu” adalah untuk menjelaskan fenomena-fenomena, kejadian-kejadian, dan
keadaan-keadaan masa lalu. Didalam hal ini tujuannya tidaklah untuk menghasilkan keadaan-
keadaan ataupun kejadian-kejadian yang khas, akan tetapi penjelasan-penjelasan yang bersifat
deskriptif. Henry Fayol dalam karyanya yang berjudul General and Industrial Management (buku
aslinya berjudul Administration Industrille et Generale) juga mengakui bahwa manajemen
sebagai “seni” maupun “ilmu”. Demikian pula Harold Koontz & Cyrill O. Donell dalam
karyanya yang berjudul Principles of Management juga berpendapat bahwa manajemen adalah
“seni” dan sekualigus juga “ilmu”.
D. Fungsi Manajemen
Manajemen oleh para penulis dibagi atas beberapa fungsi, pembangian fungsi-fungsi manajemen
ini tujuannya adalah:
a) Perencanaan
Perencanaan atau Planning, yaitu proses yang menyangkut upaya yang dilaku-kan untuk
mengantisipasi kecenderungan di masa yang akan datang dan penentuan strategi dan taktik yang
tepat untuk mewujudkan target dan tujuan organisasi. Di antara kecenderungan dunia bisnis
sekarang, misalnya, bagaimana merencanakan bisnis yang ramah lingkungan, bagaimana
merancang organisasi bisnis yang mampu bersaing dalam persaingan global, dan lain sebagainya.
b) Pengorganisasian
Pengorganisasian atau Organizing, yaitu proses yang menyangkut bagaimana strategi dan
taktik yang telah dirumuskan dalam perencanaan didesain dalam sebuah struktur organisasi yang
cepat dan tangguh, sistem dan lingkungan organisasi yang kondusif, dan bisa memastikan bahwa
semua pihak dalam orga¬nisasi bisa bekerja secara efektif dan efisien guna pencapaian tujuan
organisasi.
c) Pengimplementasian
d) Pengendalian
Pengendalian dan Pengawasan arau Controlling, yaitu proses yang dilakukan untuk
memastikan seluruh rangkaian kegiatan yang telah direncanakan, di¬organisasikan, dan
diimplementasikan bisa berjalan sesuai dengan target yang diharapkan sekalipun berbagai
perubahan terjadi dalam lingkungan dunia bisnis yang dihadapi.
Banyak ahli yang berbeda pandangan mengenai fungsi manajemen akan tetapi esensinya tetap
sama, bahwa:
1) Manajemen terdiri dari berbagai proses yang terdiri dari tahapan-tahapan tertentu yang
berfungsi untuk mencapai tujuan organisasi.
2) Setiap tahapan memiliki keterkaitan satu sama lain dalam pencapaian tujuan organisasi
Kegiatan penempatan sumber daya manusia pada posisi yang paling tepat
Memberikan tugas dan penjelasan rutin mengenai pekerjaan menjelaskan kebijakan yagn
ditetapkan
Mengevaluasi keberhasilan dalam pencapaian tujuan dan target bisnis sesuai dengan
indikator yang telah ditetapkan
Mengambil langkah klarifikasi dan koreksi atas penyimpangan yang mungkin ditemukan
Melakukan berbagai alternatif solusi atas bnerbagai masalah yang terkait dengan
pencapaian tujuan dan target bisnis.
E. Prinsip manajemen
Prinsip-prinsip dalam manajemen bersifat lentur dalam arti bahwa perlu dipertimbangkan
sesuai dengan kondisi-kondisi khusus dan situasi-situasi yang berubah.Menurut Henry Fayol,
seorang pencetus teori manajemen yang berasal dari Perancis, prinsip-prinsip umum manajemen
ini terdiri dari:
7. Penggajian pegawai
8. Pemusatan (Centralization)
9. Hirarki (tingkatan)
Manajemen dibutuhkan oleh semua organisasi, karena tanpa manajemen, semua usaha akan sia-
sia dan pencapaian tujuan akan lebih sulit. Ada tiga alas an utama diperlukannya manajemen (T.
Hani Handoko, 1990) :
Manajemen pada dasarnya dibutuhkan oleh semua tipe organisasi. Kalau dilihat dalam
praktek, maka manajemen dibutuhkan dimana saja orang-orang bekerjasama (dalam organisasi)
untuk mencapai tujuan bersama.Sebagai ilmu pengetahuan, manajemen bersifat universal dan
menggunakan kerangka ilmu pengetahuan yang sistematis, mencakup kaidah-kaidah, prinsip-
prinsip, dan konsep-konsep yang cenderung benar dalam semua situasi manajerial.
Kaidah adalah kebenaran fundamental atau kebenaran yang dapat dipercaya pada suatu
masa tertentu, yang menjelaskan dua atau lebih perangkat kejadian (variabel). Kaidah adalah
juga suatu pernyataan atau kebenaran yang fundamental untuk digunakan sebagai pedoman
berpikir atau melakukan kegiatan. Kaidah-kaidah ada yang sifatnya preskriptif (menganjurkan),
deskriptif (menggambarkan atau menunjukkan apa adanya, dan normatif) (Sigit, 1984). Prinsip
adalah suatu pernyataan yang berlaku umum bagi sekelompok gejala atau fenomena tertentu
yang mampu menjelaskan kejadian. Konsep adalah gambaran abstrak tentang suatu gejala atau
fenomena, baik gejala sosial maupun gejala alami (Ibnu Samsi, 1988).
Ilmu pengetahuan manajemen dapat diterapkan dalam semua organisasi manusia, seperti
perusahaan, pemerintahan, pendidikan, sosial, keagamaan, dan lain-lainnya. Sehingga bisa
disimpulkan, bila seorang manajer mempunyai pengetahuan dasar manajemen dan mengetahui
cara menerapkan pada situasi yang ada, dia akan dapat melakukan fungsi-fungsi manajerial
secara efektif dan dilakukan secara efisien.
Efektivitas dan efisiensi adalah pedoman utama dan merupakan norma dalam
manajemen, artinya harus diusahakan dan harus dilaksanakan. Efektivitas berhubungan dengan
pencapaian tujuan. Apakah tujuan telah dicapai dan apakah tujuan itu tepat ? Efektivitas tidak
bersangkutan dengan pengorbanan untuk pencapaian tujuan. Sedangkan efisiensi berhubungan
dengan pengorbanan untuk mencapai tujuan itu. Pengorbanan dimaksud disini adalah berupa
pikiran, waktu, tenaga, uang, ruang, alat, bahan, dan lainnya. Efisiensi adalah perbandingan
terbaik antara usaha dan hasil yang diperoleh dari usaha tersebut. Apabila yang dilakukan oleh
manajer ternyata menunjukkan dengan cara yang tidak efisien dengan hasil yang tidak efektif,
maka yang dilaksanakan itu bukanlah manajemen dalam arti yang benar, melainkan disebut
kesalahan manajemen atau missmanajement.
Disamping itu dikenal pula istilah administrasi dalam arti luas yaitu merupakan
terjemahan dari bahasa Inggris “administration”. Tentang asal usul kata administrasi (dalam
bahasa Inggris “administration”) ditilik dari etimologinya berasal dari bahasa Latin “ad +
ministrare”, suatu kata kerja yang berarti to serve atau melayani, membantu atau memenuhi. Dari
kata kerja ini timbullah kata sifatnya “administrativus”. Jadi secara etimologi administrasi
(administration) berarti melayani dengan sebaik-baiknya. Dalam pengertian ini administrasi
diartikan sebagai segenap rangkaian kegiatan penataan terhadap pekerjaan pokok yang dilakukan
oleh sekelompok orang dalam kerjasama untuk mencapai tujuan tertentu. Administrasi itu sendiri
bukanlah merupakan kegiatan pokok tetapi merupakan kegiatan yang sifatnya menunjang
kegiatan pokok.
Istilah manajemen dan administrasi dalam arti yang luas (administration) sering diartikan
sama tetapi sering juga diartikan berbeda. Ada yang berpendapat bahwa manajemen hanya
merupakan salah satu unsur saja dari administrasi. The Liang Gie (1983) misalnya, ia
mengemukakan bahwa administrasi terdiri dari delapan unsur yaitu organisasi, manajemen,
komunikasi, informasi, personalia, finansial, budgeting, dan hubungan masyarakat. Pendapat lain
menyatakan bahwa manajemen dan administrasi pada hakekatnya sama, berbeda hanya dalam
hal panerapannya saja, karena yang disebut administrasi itu biasanya digunakan di kalangan
pemerintah sedangkan manajemen digunakan di kalangan swasta. Suhardi Sigit (1984)
menyarankan istilah administrasi sebaiknya digunakan di kalangan jawatan resmi pemerintah,
sedangkan manajemen digunakan di kalangan businessatau private. Sementara itu Dwight Waldo
(1986) berpendapat bahwa administrasi dapat dilihat dari dua sisi yaitu sisi statis dan sisi
dinamis. Sisi statis dari administrasi adalah organisasi. Organisasi dapat diibaratkan sebagai
anatomi dari administrasi. Sedangkan sisi dinamis dari administrasi adalah manajemen.
Manajemen dapat diibaratkan sebagai fisiologi dari administrasi. Kategorisasi administrasi dalam
organisasi dan manajemen merupakan cara melihat atas suatu gejala yang sama. Organisasi
melihat administrasi dalam keadaan statis dan memberikan pola, sedangkan manajemen melihat
administrasi dalam keadaan dinamis atau bergeraknya. Pendapat lain menyatakan bahwa
administrasi (administration) merupakan suatu unsur atau bagian dari manajemen. Misalnya
E.F.L. Brech, seperti dikutip oleh Soehardi Sigit (1984), menyatakan bahwa (administration) itu
adalah bagian dari manajemen yang bersangkutan dengan penerapan dan pelaksanaan prosedur-
prosedur, dengan cara mana program, rencana dan target diletakkan dan dikomunikasikan, serta
kemajuan aktivitas diatur dan diperiksa.
H. Manajemen risiko
Sasaran dari pelaksanaan manajemen risiko adalah untuk mengurangi risiko yang
berbeda-beda yang berkaitan dengan bidang yang telah dipilih pada tingkat yang dapat diterima
oleh masyarakat. Hal ini dapat berupa berbagai jenis ancaman yang disebabkan oleh lingkungan,
teknologi, manusia, organisasi dan politik. Di sisi lain pelaksanaan manajemen risiko melibatkan
segala cara yang tersedia bagi manusia, khususnya, bagi entitas manajemen risiko (manusia,
staff, dan organisasi).
Dalam perkembangannya Risiko-risiko yang dibahas dalam manajemen risiko dapat diklasifikasi
menjadi
Risiko Operasional
Risiko operasional adalah risiko yang timbul karena tidak berfungsinya sistem internal
yang berlaku, kesalahan manusia, atau kegagalan sistem. Sumber terjadinya risiko
operasional paling luas dibanding risiko lainnya yakni selain bersumber dari aktivitas di
atas juga bersumber dari kegiatan operasional dan jasa, akuntansi, sistem tekhnologi
informasi, sistem informasi manajemen atau sistem pengelolaan sumber daya manusia.
Risiko Hazard
Risiko hazard (bahaya) faktor –faktor yang mempengaruhi akibat akibat yang
ditimbulkan dari suatu peristiwa. Hazard menimbulkan kondisi yang kondusif
terhadp bencana yang menimbulkan kerugian. Dan kerugian adalah penyimpangan
yang tidak diharapkan. Walaupun ada beberapa overlapping (tumpang tindih) di
antara kategori-kategori ini, namun sumber penyebab kerugian (dan risiko) dapat
diklasifikasikan sebagai risiko sosial, risiko fisik, dan risiko ekonomi. Menentukan
sumber risiko adalah penting karena mempengaruhi cara penanganannya.
Risiko Finansial
Risiko Finansial adalah resiko yang diderita oleh investor sebagai akibat dari
ketidakmampuan emiten saham dan obligasi memenuhi kewajiban pembayaran deviden
atau bunga atau bunga serta pokok pinjaman.
Risiko Strategik
Risiko strategic adalah risiko terjadinya serangkaian kondisi yang tidak terduga yang
dapat mengurangi kemampuan manajer untuk mengimplementasikan strateginya secara
signifikan.
Hal ini menimbulkan ide untuk menerapkan pelaksanaan Manajemen Risiko Terintegrasi
Korporasi (Enterprise Risk Management).
I. BIDANG MANAJEMEN
Manajemen Produksi
Manajemen produksi adalah proses manajemen yang bertanggung jawab terhadap prencanaan
(aktifitas) produksi, distribusi atau manajemen proyek yang dijalankan oleh sebuah organisasi.
Kegiatan manajemen produksi meliputi :
Perencanaan (desain) produksi
Pengendalian (berkaitan dengan persediaan) produksi
Pengawasan Produksi (berkaitan dengan mutu/quality control)
Manajemen Pemasaran
Manajemen pemasaran adalah suatu rencana kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan
berdasarkan analisa situasi dan tujuan yang telah ditetapkan.
Kegiatan pemasaran antara lain menetapkan product yang disukai pasar, harga, promosi dan
penempatan jalur distribusi.
Riset pasar merupakan bagian terpenting untuk mengetahui keinginan, sikap dan tingkah
laku konsumen terhadap produk yang akan dijual.
Segmentasi pasar yakni proses kegiatan membagi pasar ke dalam kelompok-kelompok
konsumen yang akan dilayani oleh perusahaan.
Promosi terpadu (promotional mix) merupakan ussaha memperkenalkan produk secara
terpadu yang dapat dilakukan melalui periklanan, promosi penjualan, publisitas, dan
personal selling.
Manajemen keuangan
Manajemen keuangan adalah suatu bagian dari manajemen yang fokusnya adalah pengelolaan
dana perusahaan yang efektif dan efesien guna mencapat tujuan yang telah ditetapkan
perusahaan.
Manajemen personalia
Manajemen personalia adalah bagian dari manajemen yang memfokuskan perhatiannya pada
faktor produksi tenaga kerjadalam suatun organisasi agar tujuan yant telah ditetapkan dapat
dicapai secara optimal.
Manajemen Administrasi
Manajemen administrasi merupakan bagian dari manajemen yang memberikan informasi
layanan bidang administrasi yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan secara efektif dan
memberi dampak kelancaran pada bidang lainnya.
J. TINGKATAN MANAJEMEN
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari beberapa penjelasan di atas penulis dapat mengambil sebuah kesimpulan bahwa
manajemen merupakan sebuah ilmu dan seni yang mengatur proses pemanfaatan sumber daya
manusia dan sumber-sumber lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai suatu tujuan
tertentu.