PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Triase merupakan suatu konsep pengkajian yang cepat dan berfokus dengan
suatu cara yang memungkinkan pemanfatan sumber daya manusia, peralatan
dan fasilitas yang paling efisien dengan tujuan untuk memilih atau
menggolongkan semua pasien yang memerlukan pertolongan dan dan
menetapkan prioritas penanganannya. Triase merupakan usaha pemilihan
korban sebelum ditangani berdasarkan tingkat kegawat daruratan trauma atau
penyakit dengan mempertimbangkan prioritas penanganan dan sumber daya
yang ada. Triase adalah suatu sistem pembagian/kalsifikasi prioritas pasien
berdasarkan berat ringannya dari kondisi klien/kegawatdaruratan yang
memerlukan tindakan segera. Dalam triase, perawat dan dokter dipuskesmas
mempunyai batasan waktu atau (respon time) untuk mengkaji keadaan dan
pemberian intervensi aitu kurang dari 5 menit.
B. Tujuan
Triase memiliki tujuan sebagai pedoman bagi dokter dan perawat puskesmas
untuk mengkaji secara cepat dan fokus dalam menangani pasien berdasarkan
tingkat kegawatdaruratan, trauma, atau penyakit dengan mempertimbangakan
penangana dan sumber daya yang ada.
C. Ruang lingkup
Pedoman triase ini berlaku pada pasien yang datang dengan kondisi gawat
darurat yang datang ke UPTD Puskesmas Ogan Lima. Semua pasien yang
datang akan dilakukan triase oleh dokter atau perawat yang berkompeten di
UPTD Puskesmas Ogan Lima untuk me ndapatkan prioritas penanganan yang
sesuai dengan tingkat kegawatdaruratan.
PENATALAKSANAN TRIASE
Definisi
1. Multiple Casualties
Adalah musibah masal dimana jumlah korban dan beratnya perlukaan tidak
melampaui kemampuab dari rumah sakkt. Dalam keadaan ini korban dengan
multi trauma dan yang mengancam nyawa akan mendapatkan penanganan
terlebih dahulu.
2. Mass Casualties
Adalah musibah massal dengan jumalh korban dan beratnya luka tidak
melampaui kemampuan rumah sakit/puskesmas. Dalam keadaan ini yang
akan mendapatkan pertolongan terlebih dahulu adalah korban dengan
kemungkinan survival lebih besar, serta membutuhkan waktu, peralatan dan
tenaga paling sedikit.
Proses triase merupakan suatu proses identifikasi yang dilakukan terhadap pasien
pada kontak pertama berdasarkan tingkat prioritas kegawat daruratan pasien. Agar
pasien di UPTD Puskesmas Ogan Lima dapat segera diidentifikasi dan diberikan
pelayanan segera sesuai tingkat kegawatdaruratannya. Memprioritaskan kasus yang
benar benar gawat darurat (trueemergency) dengan tepat dan cepat (life saving)
primary survey
Survei primer adalah suatu proses melakukan penilaian keadaan korban gawat
darurat dengan menggunakan priitas A, B, C, D, E untuk menentukan kondisi
patofisiologi koan adan pertolongan yang dibutuhkan dalam waktu emasnya, dalam
survei primer kita harus berpikir sekuensial dan bertindak secara simultan yang
harus dilakukan sampai korban stabil.
Penilaian keadaan korban gawat darurat dan prioritas terapi dilakukan
berdasarkan jenis perlukaan, stabilisasi tanda tanda vital. Pada korban gawat darurat
luka parah, prioritas terapi diberikan berurutan berdasarakan penilian;
2. Breathing (+ Ventilation)
Jalan nafas (airway) yang baik tidak menjamin ventilasi yang baik pula.
Oksigen diperlukan minimal dengan konsentrasi 16-20% atau sama dengan
konsentrasi oksigen diudara bebas, selanjutnya melalui paru-paru dikeluarkan
karbon monoksida(CO2). Keadaan masuk dan keluarnya udara dari udara
bebas kedalam paru-paru atau sebaliknya disebut ventilasi.
Untuk terjadinya ventilasi yang baik memerluan fungsi yang baik dari paru,
dinding dada dan diafragma. Setiap komponen ini harus diefaluasi secara cepat
dan cermat, bila perlu lakukan pemeriksaan fisik pernafasan dengan inspeksi,
auskultasi dan palpasi.
a. Penilaian
Buka leher dan dada penderita dengan tetap memperhatikan kontrol
servikal
Hitung dan perhatikan dalamnya pernafasan
Inspeksi dan palpasi leher dan thorak untuk mengenali
kemungkinan terdapat deviasi trakhea, ekspansi thorak simetris atau
tidak, pemakaian otot otot tambahan dan tanda tanda cidera lainnya.
Perkusi thorak untuk menuentukan redup atau hipersonor.
Auscultasi thorak bilateral.
b. Pengelolaan
Pemberian oksigen konsentrasi tinggi 10-12 liter/menit
Ventilasi dengan bag valve mask
Menghilangkan tension pneumothorak
Menutup open pneumothoraks
Memasang saturasi oksigen
c. Evaluasi
5. Eksposure
a. Buka pakaian pasien untuk melihat dengan jelas apakah ada cidera yang
lain
b. Cegah hipothermia; beri selimut hangat dan tempatkan pada ruangan yang
hanga.
II. Dalam keadaan bencana baik dari dalam atau dari luar puskesmas
Dokter dan perawat di UPTD Puskesmas Ogan Lima terlatih ikut dalam melakukan
triase, petugas UPTD Puskesmas Ogan Lima akan menetapkan kondisi pasien dengan
menggunakan pelabelan berupa garis, seperti berikut sesuai dengan klasifikasi berat
ringannya/kegawatdaruratan pasien
Pengelompokan Triase berdasarkan Tag label:
Penderita Cedera berat dan memerlukan penilaian cepat dan tindakan medik
atau transport segera untuk menyelamatkan hidupnya. Misalnya penderita
gagal nafas, henti jantung, Luka bakar berat, pendarahan parah dan cedera
kepala berat.
Pasien dengan cedera minor dan tingkat penyakit yang tidak membutuhkan
pertolongan segera serta tidak mengancam nyawa dan tidak menimbulkan
kecacatan. Nah mungkin anda masuk dalam kategori yang ini, jadi Jangan
marah-marah dan jangan heran kenapa anda tidak langsung mendapatkan
perawatan di Ruang UGD sementara mereka harus menolong pasien lain yang
lebih parah.
Pasien meninggal atau cedera Parah yang jelas tidak mungkin untuk
diselamatkan. pengelompokan label Triase