Anda di halaman 1dari 3

LUMAYAN INI BISA BUAT LATAR BELAKANG

Narkoba merupakan suatu jenis psikotropika yang biasa digunakan untuk membius pasien disaat ingin
menjalani sebuah operasi atau bisa juga digunakan obat-obatan yang digunakan untuk mengatasi
penyakit-penyakit tertentu.1 Terdapat 4 jenis narkoba, yaitu halusinogen, stimultan, depresan, dan
adiktif. Narkoba golongan halusinogen adalah narkoba yang dapat menimbulkan halusinasi yang kuat
pada penggunanya. Contoh narkoba yang berada pada golongan ini adalah kokain dan LSD.

Lalu, narkoba golongan stimultan adalah narkoba yang dapat membuat penggunanya mempunyai
tenaga lebih dan dapat mempercepat kerja otak dan jantung. Narkoba jenis ini juga dapat
menimbulkan efek bahagia sementara pada penggunanya. Selanjutnya, narkoba jenis depresan seperti
putau merupakan narkoba yang dapat mengurangi aktifitas fungsional tubuh dengan cara menekan
sistem saraf pusat sang pengguna.

Terakhir, narkoba golongan adiktif adalah narkoba yang dapat membuat penggunanya memiliki sifat
pasif karena narkoba jenis ini dapat memutus sistem saraf penggunanya, tetapi menyebabkan candu
bagi pengguna. Contoh narkoba golongan ini adalah ganja, heroin, dan putau.2

Jika narkoba disalahgunakan dalam artian digunakan melebihi dosis maupun diluar fungsinya sebagai
obat bius, tentu saja narkoba dapat membawa pengaruh buruk. Pertama, narkoba dapat mengganggu
sistem neurotransmitter sehingga mengakibatkan terganggunya fungsi kognitif, afektif, psikomotor,
dan aspek sosial. Kedua, narkoba juga mempunyai efek candu bagi penggunanya. Jika sudah menjadi
candu, cara apa pun menjadi mungkin dilakukan oleh pecandu untuk mendapatkan hal yang
menyebabkan kecanduan tersebut.

Bukan hal yang tidak mungkin jika pecandu yang sudah tidak mampu membeli narkoba untuk
memuaskan dirinya melakukan segala cara seperti mencuri, menjadi kurir narkoba, melakukan
korupsi, maupun berbagai macam hal lainnya demi mendapatkan uang untuk membeli narkoba. Jadi
selain merusak diri sendiri, penyalahgunaan narkoba pun dapat merugikan orang lain.
Sekarang ini, kasus penyalahgunaan narkoba semakin mudah kita temukan dalam kehidupan sehari-hari.
Parahnya, penyalahgunaan tersebut seringkali dilakukan oleh kalangan remaja. Menurut data yang
didapat dari BNN (Badan Narkotika Nasional), pada tahun 2010 terdapat 531 pengguna di kalangan
remaja.Lalu, pada tahun 2011 jumlah ini meningkat menjadi 605 pengguna dan di tahun 2012 menjadi
695 pengguna. Di tahun 2013, jumlah pengguna narkoba di kalangan remaja bahkan mencapai 1.121
pengguna sehingga dapat kita simpulkan bahwa remaja yang menyalahgunakan narkoba terus
meningkat di setiap tahunnya.

Penyalahgunaan narkoba di kalangan remaja tentu saja dapat merusak moral bangsa. Sebelum
membahas lebih lanjut, terlebih dahulu kita harus mengerti pengertian moral itu sendiri. Menurut KBBI,
moral berarti (ajaran tentang) baik buruk yang diterima umum mengenai perbuatan, sikap, kewajiban,
dan sebagainya. (http://kbbi.web.id/moral)

Oleh karena itu, moral bangsa dapat diartikan sebagai nilai-nilai tentang baik dan buruk yang diterima
dan dimiliki oleh bangsa tertentu. Selanjutnya yang perlu kita adalah moral/nilai-nilai yang bangsa
Indonesia sudah miliki. Indonesia memiliki nilai-nilai sakral yang sudah termaktub dalam pedoman
seluruh masyarakat Indonesia, yaitu nilai-nilai moral dalam Pancasila. Dapat dikatakan, Pancasila
merupakan sebuah pondasi dan dasar diri kita atau sebagai perisai masyarakat Indonesia dala
menghadapi rintangan di masa sekarang ini.

Bila perisai itu tidak kuat, bagaimana kita bisa bertahan? Sama halnya dalam menghadapi
penyalahgunaan narkoba ini. Kebanyakan remaja kita kurang memahami nilai-nilai moral yang menjadi
identitas bangsa Indonesia, sehingga mereka mudah terbawa arus ke hal-hal negatif, dalam hal ini
termasuk penggunaan narkoba.

Sekarang pertanyannya apakah penyalahgunaan narkoba dapat memberi dampak kepada moral bangsa?
Sekarang coba kita bayangkan jika pengguna narkoba semakin banyak ditemukan di Indonesia. Terlebih
lagi sebagian besar penggunanya adalah kalangan remaja.

Mereka tidak akan memiliki akal sehat lagi, melakukan segala aktivitas di bawah alam sadar, bahkan
dapat meningkatkan kriminalitas jika mereka sudah mengalami candu dan mengakibatkan mereka
melakukan segala cara untuk memuaskan diri mereka. Mereka tidak lagi kenal yang namanya belajar,
mereka tidak lagi tahu nilai-nilai kemanusiaan dan yang terutama mereka sudah tidak mempedulikan
nilai-nilai ketuhanan. Apa yang akan terjadi di masa depan? Apa yang akan terjadi pada diri remaja itu
sendiri? Apa yang akan terjadi pada Indonesia? Semua akan menjadi hancur tak terkendalkan.

Tentu saja hal ini harus segera kita hentikan, atau paling tidak kita minimalisir. Jangan sampai kita melihat
Indonesia penuh dengan orang yang kecanduan narkoba dimana-mana. Jangan sampai kita melihat
orang yang sedang mengonsumsi narkoba di setiap pojok jalan yang ada di Indonesia.
Solusi:

Tetunya yang pertama kali adalah pemerintah harus memiliki andil yang besar dalam hal ini. Pemerintah
harus menaruh perhatian yang besar kepada setiap kasus penyalahgunaan narkoba. Para pengedar
narkoba harus diberikan efek jera. Dari para pengedar ini pun, pemerintah harus bekerja keras untuk
mengusut tuntas sampai menemukan pengedar utama narkoba ini. Pemerintah juga harus memperketat
dan selektif memantau barang apa saja yang datang dari luar Indonesia. Jangan sampai ada celah yang
membuka kesempatan narkoba masuk ke Indonesia.

Lalu sebaiknya diadakan penyuluhan yang intens tentang narkoba kepada seluruh anak dan remaja di
Indonesia. Jangan sampai Indonesia hancur karena serangan narkoba ini. Jangan sampai nilai luhur yang
ada di Indonesia habis ditelan oleh narkoba.

Tak lupa untuk para orang tua dan para guru untuk senantiasa memantau keseharian anak maupun
peserta didik, jangan sampai terlanjur kecolongan anak sudah terjerumus ke hal yang tidak diinginkan,
dalam hal ini narkoba. Karena bagaimanapun juga remaja masihlah butuh arahan dan bimbingan baik di
sekolah maupun dirumah.

Jadi pada intinya semua komponen harus bergerak beiringan, dan tentunya harus didukung kesadaran
remaja itu sendiri. Sehingga nantinya akan tercipta hubungan yang baik dan mampu mencegah anak
dari pergaulan yang tidak baik, khususnya narkoba.

Anda mungkin juga menyukai