Anda di halaman 1dari 5

a.

Pengertian Motivasi
Motivasi berasal dari kata lain “MOVERE” yang berarti dorongan atau
bahasa Inggrisnya to move. Motif diartikan sebagai kekuatan yang
terdapat dalam diri organisme yang mendorong untuk berbuat (driving
force). Motif tidak berdiri sendiri, tetapi saling berkaitan dengan faktor-
faktor lain, baik faktor eksternal, maupun faktor internal. Hal-hal yang
mempengaruhi motif disebut motivasi. Michel J. Jucius menyebutkan
motivasi sebagai kegiatan memberikan dorongan kepada seseorang atau
diri sendiri untuk mengambil suatu tindakan yang dikehendaki.Menurut
Dadi Permadi, motivasi adalah dorongan dari dalam untuk berbuat
sesuatu, baikyang positif maupun yang negatif.
Motivasi adalah gejala psikologis dalam bentuk dorongan yang
timbul pada diri seseorang secara sadar untuk melakukan suatu tindakan
dengan tujuan tertentu. Motivasi juga bisa dalam bentuk usaha - usaha
yang dapat menyebabkan seseorang atau kelompok orang tertentu tergerak
melakukan sesuatu karena ingin mencapai tujuan yang dikehendakinya
atau mendapat kepuasan dengan perbuatannya. Motivasi mempunyai
peranan starategis dalam aktivitas belajar seseorang. Tidak ada seorang
pun yang belajar tanpa motivasi, tidak ada motivasi berarti tidak ada
kegiatan belajar. Agar peranan motivasi lebih optimal, maka prinsip-
prinsip motivasi dalam belajar tidak hanya diketahui, tetapi juga harus
diterangkan dalam aktivitas sehari-hari.

1
b. Teori-teori Motivasi
1. Teori Hierarki Kebutuhan Maslow
Kebutuhan dapat didefinisikan sebagai suatu kesenjangan atau
pertentangan yang dialami antara satu kenyataan dengan dorongan yang
ada dalam diri. Apabila pegawai kebutuhannya tidak terpenuhi maka
pegawai tersebut akan menunjukkan perilaku kecewa. Sebaliknya, jika
kebutuhannya terpenuhi amak pegawai tersebut akan memperlihatkan
perilaku yang gembira sebagai manifestasi dari rasa puasnya. Kebutuhan
merupakan fundamen yang mendasari perilaku pegawai. Karena tidak
mungkin memahami perilaku tanpa mengerti kebutuhannya. Abraham
Maslow (Mangkunegara, 2005) mengemukakan bahwa hierarki
kebutuhan manusia adalah sebagai berikut :
1. Kebutuhan fisiologis, yaitu kebutuhan untuk makan, minum,
perlindungan fisik, bernapas, seksual. Kebutuhan ini merupakan
kebutuhan tingkat terendah atau disebut pula sebagai kebutuhan yang
paling dasar.
2. Kebutuhan rasa aman, yaitu kebutuhan akan perlindungan diri dari
ancaman, bahaya, pertentangan, dan lingkungan hidup.
3. Kebutuhan untuk rasa memiliki (sosial), yaitu kebutuhan untuk diterima
oleh kelompok, berafiliasi, berinteraksi, dan kebutuhan untuk mencintai
serta dicintai.

2
4. Kebutuhan akan harga diri, yaitu kebutuhan untuk dihormati dan
dihargai oleh orang lain.
5. Kebutuhan untuk mengaktualisasikan diri, yaitu kebutuhan untuk
menggunakan kemampuan, skill dan potensi. Kebutuhan untuk
berpendapat dengan mengemukakan ide-ide, gagasan dan kritik terhadap
sesuatu.

2. Teori Kebutuhan McClelland

Teori kebutuhan McClelland dikemukakan oleh David McClelland dan


kawan-kawannya. Teori ini berfokus pada tiga kebutuhan, yaitu (Robbins,
2007) :

a. Kebutuhan pencapaian (need for achievement) : Dorongan untuk


berprestasi dan mengungguli, mencapai standar-standar, dan berusaha
keras untuk berhasil.

b. Kebutuhan akan kekuatan (need for pewer) : kebutuhan untuk


membuat orang lain berperilaku sedemikian rupa sehingga mereka tidak
akan berperilaku sebaliknya.

c. Kebutuhan hubungan (need for affiliation) : Hasrat untuk hubungan


antar pribadi yang ramah dan akrab.

3
Apa yang tercakup dalam teori yang mengaitkan imbalan dengan prestasi seseorang
individu . Menurut model ini, motivasi seorang individu sangat dipengaruhi oleh berbagai
faktor, baik yang bersifat internal maupun eksternal. Termasuk pada faktor internal
adalah :

a. Persepsi seseorang mengenai diri sendiri

b. Harga diri

c. Harapan pribadi

d. Kebutuhaan

e. Keinginan

f. Kepuasan kerja

g. Prestasi kerja yang dihasilkan.

Sedangkan faktor eksternal mempengaruhi motivasi seseorang, antara lain ialah :

a. Jenis dan sifat pekerjaan

b. Kelompok kerja dimana seseorang bergabung

c. Organisasi tempat bekerja

d. Situasi lingkungan pada umumnya

e. Sistem imbalan yang berlaku dan cara penerapannya.

4
3. Teori Motivasi HERZBERG (Teori dua faktor)
Menurut Herzberg (1966), ada dua jenis faktor yang mendorong
seseorang untuk berusaha mencapai kepuasan dan menjauhkan diri dari
ketidakpuasan. Dua faktor itu disebutnya faktor higiene (faktor ekstrinsik) dan
faktor motivator (faktor intrinsik).
1) Faktor higiene memotivasi seseorang untuk keluar dari ketidakpuasan,
termasuk didalamnya adalah hubungan antar manusia, imbalan, kondisi
lingkungan, dan sebagainya (faktor ekstrinsik),
2) Faktor motivator memotivasi seseorang untuk berusaha mencapai
kepuasan, yang termasuk didalamnya adalah achievement, pengakuan,
kemajuan tingkat kehidupan, dsb (faktor intrinsik).

Anda mungkin juga menyukai