Alhamdulillah di pertengahan Ramadhan masih diberikan umur dan kesempatan
menjalani ibadah. Kali pertama ini, saat pertengahan malam sentak suara terdengar “Sholat-Sholat”. Kaget ku terbangun lalu gegas pikir mengambil Wudhu, tuk Qiamul Lail. Dalam sholat . Ibadah, memang semua tergantung besut niat hati ikhlas atau sebaliknya. Sulit memang penerapan yang Istiqomah, kian hari apakah bertambah baik beriring bertambah umur. Masa dewasa, masa tahap yang kusandang sekarang....akankah lebih baik dari kemarin?? Jawabku “Tidak “ (Jujur tuk Intropeksi Diri). Tapi tetap lantunan doa harapan dan semangat untuk lebih baik. Teringat Imam Syafi'i (rahimahullah), setelah mecapai umur empat puluh tahun, berjalan dengan sebatang tongkat kayu. Ketika ditanya sebabnya, beliau berkata: "Supaya aku senantiasa ingat bahwa aku adalah seorang musafir yang sedang berjalan menuju akhirat."
kita saat di sela membasuh muka tertetes pikir “Salam Cinta Yang Maha Pemberi Cinta”. Kata ini memang melekat pada awal Prolog “The Power Shalat Tahajut”.