Anda di halaman 1dari 98

LEMBAR PENGESAHAN

Kurikulum Sekolah SMPN 2 Rembang ini telah disahkan dalam rapat pleno Sekolah
yang dihadiri oleh Kepala Sekolah, Guru, dan Pengurus Komite Sekolah.

Pada tanggal, 14 September 2014


Bertempat di SMPN 2 Rembang
Kabupaten Pasuruan

Ketua Komite Sekolah

Kepala Sekolah

H.ABU SUJAK,S.Pd
NIP. -

SOEGENG SUPRIYADI,S.Pd
NIP. 19611212 198403 1 013
Mengesahkan,
Kepala Dinas Pendidikan K

Drs. H. ISWAHYUDI, M.Pd


Pembina Utama Muda
NIP. 19600303 198903 1 006

TIM PENYUSUN
KURIKULUM SMPN 2 Rembang
KECAMATAN PANDAAN KABUPATEN PASURUAN
NO

NAMA

1
2
3
4
5
6
7.
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17

SOEGENG SUPRIYADI,S.Pd

JABATAN

JABATAN
DALAM TIM

KEPALA SEKOLAH
KETUA KOMITE
ANGGOTA KOMITE
GURU
GURU
GURU
GURU
GURU
GURU
GURU
GURU
GURU
GURU
GURU
GURU
GURU

Ketua
Wakil Ketua
Anggota
Anggota
Anggota
Anggota
Anggota
Anggota
Anggota
Anggota
Anggota
Anggota
Anggota
Anggota
Anggota
Anggota

RATNA WULAN AGUSTIN ,S.Pd

GURU

Anggota

18

ADI CHANDRA WIRAWAN,S.Kom

GURU

Anggota

19

IBNU SETIYONO,S.Pd

GURU

Anggota

IBNU RUSDI HANDONO,S.Pd


ZAENAL ABIDIN,S.Pd
WIDIYANTO.S.Pd
YENI SUPRIYATI,S.Pd
TUTIK RETNOWATI,S.Pd
C.MUHKLISATI.M,S.Pd
ASNI HARUMINDARI,S.Pd
FATONA, S.Pd
SAIFI YUNIANTO, S.Pd
SURYANINGSASI,S.Pd
Dra.NANIK
Drs.BAMBANG MULYONO
DEWI KHUSNAH,S.Pd
NANING TRI SUSANTI,S.Pd
ANITA CHOIRIYAH,S.Pd

Rembang, Agustus 2014


Kepala Sekolah

Soegeng Supriyadi,S.Pd
NIP. 19611212 198403 1 013

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat, hidayah serta inayah-Nya
kepada kami sehingga penyusunan Kurikulum SMPN 2 Rembang ini dapat terselesaikan
dengan lancar dan tepat waktu. Penyusunan Kurikulum Sekolah ini dimaksudkan untuk
membantu kelancaran pelaksanaan pendidikan di SMPN 2 Rembang.
Penyusunan Kurikulum SMPN 2 Rembang ini dapat terselesaikan berkat bantuan
baik moril maupun spirituil dari berbagai pihak. Untuk itu dengan kerendahan hati
penyusun sampaikan terima kasih dan penghargaan sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak/ Ibu Pengawas yang telah memberikan arahan dan bimbingan dalam
penyusunan Kurikulum sekolah ini.
2. Bapak H. Abu Sujak,S.Pd selaku Ketua Komite SMPN 2 Rembang yang telah
membantu dan memberikan saran demi tersusunnya Kurikulum Sekolah ini.
3. Semua dewan guru SMPN 2 Rembang yang telah berpartisipasi aktif
membantu tersusunnya Kurikulum Sekolah ini.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan Kurikulum SMPN 2 Rembang ini
masih banyak kekurangannya. Untuk itu kami harap saran dan kritik dari semua pihak
demi kemajuan dan kesempurnaan Kurikulum ini.
Akhirnya kami berharap semoga peyusunan Kurikulum SMPN 2 Rembang ini
dapat dimanfaatkan dan digunakan dengan sebaik-baiknya demi kelancaran dan
kemajuan proses pendidikan di SMPN 2 Rembang.

Rembang, 14Agustus 2013


Penyusun

DAFTAR ISI
Halaman Judul ........................................................................................................ i
Lembar Pengesahan ................................................................................................ 1
Tim Penyusun ......................................................................................................... 2
Kata Pengantar ......................................................................................................... 3
Daftar Isi .................................................................................................................. 4
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Perlunya Pengembangan Kurikulum 2013 ...... 6-11
1. Analisis Ruang Lingkup Strategi
2. Analisis Pendidikan Saat Ini
3. Analisis Pendidikan Masa Depan
B. Landasan Hukum........................................................................ 12
C. Hasil Analisis Konteks .............................................................. 12 - 13
D. Tujuan Pengembangan Kurikulum ........................................... 14
E. Prinsip Pengembangan kurikulum ... 14
1. Rasional Pengembangan kurikulum 2013 16 17
a. Tantangan Internal
b. Tantangan Eksternal
c. Penyempurnaan Pola Pikir
BAB II

BAB III

d. Penguatan Tata Kelolah Kurikulum


TUJUAN KURIKULUM 2013
A. Tujuan Pendidikan Nasioal ..... 18
B. Tujuan Pendidikan Dasar / Menengah . 18
C. Tujuan Pengembangan Kurikulum di SMPN 2 Rembang .18
1. Landasan Yuridis
2. Landasan Filosofis
3. Landasan Empiris
D. Visi, Misi dan Tujuan Sekolah .. 26
1. Visi Sekolah
2. Misi Sekolah
3. Tujuan Sekolah .. 27
E. Profil Sekolah
.. 28
STRUKTUR KURIKULUM dan MUATAN
A. Struktur Kurikulum...................................................30
B. Muatan Kurikulum ...... 33
1. Mata Pelajaran 34
2. Beban Belajar 35
3. Program Pengembangan Diri .......................... 36
4. Pengaturan Beban Belajar

.......................... 39
4

5. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) .............. 41


6. Laporan Hasil Belajar ..................................... 42

BAB IV

7. Sistem Penilaian . 44
8. Remidi dan Pengayaan 48
9. Kriteria Kenaikan Kelas . 49
10. Kriteria Kelulusan . 50
11. Pendidikan Kecakapan Hidup (Life Skill)
12. Keunggulan Lokal dan Global
13. Mutasi Murid .. 51
KALENDER PENDIDIKAN ........................................... 55

BAB V

PENUTUP .. 58

BAB I
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Penyelenggaraan pendidikan sebagaimana yang diamanatkan dalam Undangundang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional diharapkan dapat
mewujudkan proses berkembangnya kualitas pribadi peserta didik sebagai generasi
penerus bangsa di masa depan, yang diyakini akan menjadi faktor determinan bagi
tumbuh kembangnya bangsa dan negara Indonesia sepanjang zaman.

Dari sekian banyak unsur sumber daya pendidikan, kurikulum merupakan salah
satu unsur yang memberikan kontribusi yang signifikan untuk mewujudkan proses
berkembangnya kualitas potensi peserta didik. Jadi tidak dapat disangkal lagi bahwa
kurikulum yang dikembangkan dengan berbasis pada kompetensi sangat diperlukan
sebagai instrumen untuk mengarahkan peserta didik menjadi: (1) manusia berkualitas
yang mampu dan proaktif menjawab tantangan zaman yang selalu berubah; dan (2)
manusia terdidik yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak
mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri; dan (3) warga negara yang demokratis dan
bertanggung jawab.
Kurikulum sebagaimana yang ditegaskan dalam Pasal 1 Ayat (19) Undangundang Nomor 20 Tahun 2003 adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai
tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.
Kurikulum 2013 merupakan langkah lanjutan Pengembangan Kurikulum Berbasis
Kompetensi yang telah dirintis pada tahun 2004 dan KTSP 2006 yang mencakup
kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan secara terpadu.
Proses belajar mengajar yang di kembangkan di SMP N 2 Rembang dengan
menggunakan pendekatan scientific dan penilaian outentik yang meliputi 3 (tiga) aspek
penilaiain yaitu pengetahuan (tes tulis, tes lisan), keterampilan ( portofolio, unjuk kerja
dan projek) dan sikap (jujur, tanggung jawab, disiplin, kerja sama).
Proses belajar mengajar dan penilaian ini di kembangkan sesuai dengan kondisi
di SMP N 2 Rembang sesuai dengan analisis konteks sebagai berikut :
1. Analisis Lingkungan Strategis
Pendidikan merupakan proses berkelanjutan. Pembelajaran yang efektif dan
bermakna harus bersentuhan langsung dengan kehidupan siswa dilingkungannya.
Kehidupan siswa dilingkungan sekolah, keluarga dan masyarakat dipengaruhi oleh
faktor-faktor internal dan eksternal yang ada pada diri siswa. Faktor-faktor tersebut
antara lain faktor sosial budaya, ekonomi dan keadaan geografis yang ada.
Seiring dengan majunya pengetahuan dan teknologi maka kehidupan sosial
budaya, sosial ekonomi semakin tidak dapat dibatasi oleh ruang maupun waktu.
Karena apapun juga kehidupan masyarakat kita tidak dapat terlepas dari kehidupan
6

masyarakat internasional yang menuntut adanya sumber daya manusia yang memiliki
daya saing tinggi.
A. Peluang-peluang yang mendukung dari lingkungan
1. Faktor Lingkungan
Dari segi analisa faktor lingkungan secara fisik SMPN 2 Rembang berada pada
lingkungan yang memadai. Terletak di Jl. Desa Kanigoro, kanan kiri di apit
persawahan dan belakang terdapat perkebunan miliki penduduk memberikan suasana
yang aman, tenang dan damai yang merupakan modal besar dalam mendukung proses
belajar mengajar. Sehinggga jauh dari gangguan suara polusi suara.
Dari segi dukungan masyarakat, cukup sehingga timbul rasa memiliki bahwa sekolah
merapakan aset bersama yang perlu dijaga kesinambungannya.Hal tersebut terbukti
sejak didirikan sekolah

tidak pernah mengalami gangguan keamanan yang terlalu

berarti. Hal tersebut merupakan kondisi yang patut disyukuri.


2. Komite Sekolah
Pengurus Komite Sekolah memberikan dukungan sepenuhnya. Namun demikian peran
Komite masih perlu ditingkatkan, terutama dalam hal manarik kepedulian para oarang
tua peserta didik terhadap kondisi sekolah. Sebab bagimanapun juga banyak program
rencana sekolah yang seharusnya memperoleh dukungan melalui Komite tetapi karena
dukungan dari orang tua peserta didik kurang maka program tersebut tidak terwujud.
Maka perlu dicari terobosan-terobosan guna membangun saling pengertian antara
Komite dengan orang tua peserta didik, sehingga fungsi dan peranan Komite bisa
memberi manfaat yang luas bagi sekolah.
3. Dewan Pendidikan
Peran Dewan Pendidikan terhadap SMPN 2 Rembang secara kelembagaan secara
otomatis memberikan naungan dan perlindungan dan sekaligus berfungsi sebagai
lembaga konsultasi dan penyampaian aspirasi bagi sekolah untuk disampaikan kepada
pihak berweang dan terkait.
4. Dunia Usaha Dan Industri (Dudi)
Peran DUDI, belum bisa dirasakan oleh sekolah. Mengapa hal tersebut terjadi
disebabkan oleh dua faktor. Pertama, karena pihak sekolah kurang pro aktif menjalin
komunikasi dan kerjasama kepada pihak DUDI, sehingga tidak timbul saling
pengertian. Kedua Sejauh ini pelung tersebut memang tidak pernah dipikirkan oleh
7

pihak sekolah untuk menjalin komunikasi dan kerjasama dengan pihak DUDI, maka
hal tersebut bisa dijadikan salah satu agenda dimasa yang akan datang untuk
meningkatkan angka partisipasi masyarakat sekitar terhadap sekolah, sehingga sekolah
kian kuat karena mendapat dukungan berbagai pihak.
5. Dinas Pendidikan
Secara otomatis secara keorganisasian Dinas Pendidikan membawahi SMPN 2
Rembang, maka sudah seharusnya memberikan dukungan dalam berbagai hal.
6. Sumber Daya Alam (SDA)
SMPN 2 Rembang berada di wilayah dengan kultur agraris, maka SDA yang dominan
berupa hasil pertanian dan perkebunan terutama bunga sedap malam. Hasil tersebut
merupakan salah satu potensi perekonomian masyarakat sekitar.
7. Sosial Budaya
Keberadaaan suatu lembaga pendidikan tidak terlepas dari pengaruh Sosial Budaya
masyarakat sekitar. Secara sosial pranata kehidupan bercorak agraris sehingga kegiatan
pertanian merupakan salah satu tumpuhan hidup sebagian besar masyarakat Desa
Kanigoro. Namun demikian sebagian besar mereka berperan sebagai buruh tani
sehingga rata-rata memiliki penghasilan di bawah standar minimun. Kondisi ekonomi
tersebut berampak pada pemenuhan kesejahteraan, sehingga sebagian besar dapat
dikatakan berada dalam keluarga pra sejahtera. Realitas ini tentunya berpengaruh juga
terhadap tingkat kelayakan hidup, kesehatan, pemenuhan gizi dan harapan hidup.
Kultur Budaya. Sebagian masyarakat masih kurang percaya seratus persen terhadap
model pendidikan umum. Dalam pandangan ke depan mereka lebih mempercai model
pendidikan pondok pesantren dari pada model pendidikan umum. Kultur agraris
berpengaruh besar terhadap pola pikir dan bertindak. Hal tersebut akirnya
memunculkan fakta hampir 80% peserta didik mengalami dua model pendidikan,
yakni pendidikan umum di SMP Negeri 2 Rembang dan pendidikan agamis sekolah di
Madin. Hal tersebut akhirnya menimbulkan kebingungan dan dualisme berpikir pada
diri peserta didik. Hal mana yang akan dipegang dalam dua kaki berpijak tersebut.
Kiranya hal tersebut akan terus menjadi persoalan yang tidak pernah terpecahkan.

Paparan analisis lingkungan strategis diatas, benar-benar merupakan kekuatan dan


peluang yang dimiliki oleh SMP Negeri 2 Rembang yang harus dikembangkan agar
optimalisasi dibidang pendidikan dapat terwujud. Tanggung jawab bersama yang

dipikul oleh pemerintah, orang tua dan masyarakat adalah sebuah kolaborasi sinergi
yang akan sangat menentukan keberhasilan dunia pendidikan dalam menghadapi
problema dan tantangan pendidikan yang semakin besar dan kompleks sehingga
mampu bersaing di era globalisasi.
2. ANALISIS PENDIDIKAN SEKOLAH SAAT INI:
Sebagai salah satu sekolah Yang berada di daerah pedesaan bagian tengah di
Kabupaten Pasuruan tentunya ini belum cukup bagi seluruh komponen sekolah yang
senantiasa ingin berbenah diri dan meningkatkan berbagai prestasi, baik akademik
maupun non akademik, baik oleh peserta didik maupun guru sebagai tenaga pendidik.
Hal ini terbukti dari peningkatan hasil nilai Ujian Nasional dari tahun ke tahun.
Pada tahun pelajaran 2014/2013 rata-rata NUN yang diperoleh 7.6 dengan tingkat
kelulusan 100 %. Pada tahun Pelajaran 2013/2014 juga terdapat peningkatan jumlah
siswa yang melanjutkan pada jenjang pendidikan yang lebih tinggi yaitu SMA, SMK
dan MA baik negeri dan swasta yang ada di kabupaten Pasuruan.
SMP Negeri 2 Rembang

juga mampu menunjukkan prestasi yang

menggembirakan dan mampu bersaing dengan sekolah-sekolah lain, yaitu


meningkatnya jumlah lulusan yang diterima di SMA dan SMK Favorit di Kabupaten
dan kota Pasuruan.
Memang berbagai prestasi telah diraih, namun untuk mewujudkan sebuah sekolah
representatif yang mampu bersaing ditingkat yang lebih tinggi. Membutuhkan kerja
keras yang tidak kenal lelah agar permasalahan pendidikan mendasar yang secara
nasional tengah dihadapi oleh bangsa indonesia dapat diatasi. Berbagai upaya telah
dilakukan pemerintah untuk meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia, namun
tuntutan akan adanya sekolah yang berkualitas sudah merupakan sebuah kebutuhan.
Jika sekolah yang berkualitas adalah sebuah kebutuhan, tentunya dukungan dari
semua elemen pemikul tanggung jawab pendidikan sangat diperlukan.

Sekolah

sebagai salah satunya, harus melakukan berbagai upaya misalnya: pengembangan


kurikulum, peningkatan kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan, pengadaan
dan perbaikan sarana-prasarana, pembiayaan, pengelolaan dan lainnya.
Kondisi yang ada saat ini adalah masih banyaknya guru yang menggunakan
pendekatan dengan paradigma lama, yaitu kurang bervariasi, berpusat pada guru dan
9

siswa kurang aktif, sehingga situasi pembelajaran membosankan. Dengan


diberlakukannya pelaksanaan Kurikulu 2013 dan sebagian guru-guru sudah mengikuti
pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 diharapkan adanya peningkatan kualitas
pembelajran
Untuk kelengkapan sarana dan prasarana yang meliputi fasilitas laboratorium
komputer dan multimedia, laboratorium IPA, perpustakaan, dll yang tersedia masih
belum optimal sehingga dengan diawal program ini diharapkan 80 % sarana sesuai
dengan standar internasional sehingga PBM bisa berjalan dengan baik dalam rangka
meningkatkan mutu pendidikan di SMPN 2 Rembang maupun mutu pendidikan
secara nasional.
Untuk unit cost/standar pembiayaan siswa SMP Negeri 2 Rembang pertahun
masih tergolong rendah. Terlebih lagi dengan diluncurkannya dana BOS dan
pendidikan gratis sehingga masyarakat sangat bertumpuh pada bantuan sekolah ,
sehingga partisipasi masyarakat sangat rendah khususnya di bidang pendanaan
sekolah. Meskipun partisipasi dari Komite Sekolah cukup , namun masih perlu
adanya peningkatan yang signifikan dari komite sekolah. Karena untuk mewujudkan
sekolah yang berkualitas dengan daya saing internasional sangat membutuhkan
dukungan yang kuat dari Komite.

3. Analisis Kondisi Pendidikan Masa Datang


Peningkatan mutu pendidikan dinegeri ini harus terus dipacu untuk mencapai
mutu pendidikan yang lebih baik lagi. Pendidikan yang maju dan berkualitas dengan
daya saing yang tinggi ditingkat internasional adalah sebuah harapan yang
membutuhkan kerja keras dari semua penanggung jawab pendidikan di Indonesia.
SMP Negeri 2 Rembang Kabupaten Pasuruan harus senantiasa melakukan
pembenahan secara internal maupun eksternal. Pemberdayaan tenaga edukasi yang
profesional terus diupayakan secara proporsional. Upaya itu secara operasional
berupa , workshop, diklat, MGMP, seminar, pelatihan, studi banding dan lain-lain.
10

Apalagi dengan adanya tuntutan pembelajaran dengan pendekatan scientific dan


berbasis ICT yang harus diwujudkan secara maksimal. Guru sebagai motivator dan
fasilitator harus mampu tampil utuh dengan semangat pacu yang tinggi, agar dapat
menghasilkan lulusan yang lebih baik dari siswa yang ada sehingga mampu bersaing
di tingkat regional maupun nasional, baik akademik maupun non akademik.
Indikator tersebut memiliki arti bahwa faktor proses benar-benar harus baik.
Penataan, pembenahan dan pembangunan sarana dan prasarana sekolah harus terus
dilakukan sebagai langkah kesiapan untuk meraih hasil yang terbaik dan terdepan
serta menjadi teladan.
Dalam kurun waktu empat tahun kedepan profil sekolah sebagai Rintisan
Sekolah Standar Nasional yang nampak adalah berkembangnya kecerdasan
intelektual, emosional maupun spiritual, bakat, minat, kemampuan dan potensi lain
yang dimiliki peserta didik.
Sekolah

diharapkan

dapat

mengimplementasikan

berbagai

inovasi

pembelajaran, sehingga siswa dapat mengembangkan semua potensi yang


dimilikinya secara maksimal agar mampu bersaing di tingkat internasional dalam era
globalisasi.
Untuk mewujudkan itu semua tentunya diperlukan fasilitas dan manajemen
yang bertaraf internaional, biaya yang cukup dan profesional, serta daya dukung
yang kuat dari semua penanggung jawab pendidikan
LANDASAN HUKUM
Secara normatif-konstitusional, pengembangan secara utuh kurikulum 2013
berlandaskan ketentuan perundang-undangan sebagai berikut :
1. Undang-undang Republik Indonesia No.20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional
2. Undang-undang Republik Indonesia No.17 Tahun 2007 tentang Rencana
Pembangunan Nasional 205-2025
3. Undang-undang Republik Indonesia No.14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen
4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No.74 Tahun 2008 Tentang Guru
5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No.32 Tahun 2013 Tentang Perubahan
Atas Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 19 Tahun 2005
11

6. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No.54 Tahun


2013 tentang Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan Menengah
7. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No.65 Tahun
2013 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah
8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No.66 Tahun
2013 tentang Standar Penilaian Pendidikan
9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No.67 Tahun
2013 tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah Dasar/ Madrasah
Ibtidaiyah
10. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No.68 Tahun
2013 tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah Menengah
Pertama/ Madrasah Tsanawiyah
11. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No.69 Tahun
2013 tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah Menengah Atas/
Madrasah Aliyah
12. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No.70 Tahun
2013 tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah Menengah
Kejuruan/ Madrasah Aliyah Kejuruan
13. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No.71 Tahun
2013 tentang Buku Teks Pelajaran dan Buku Panduan Guru Untuk Pendidikan
Dasar Menengah
14. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No.81 A
Tahun 2013 tentang Implementasi Kurikulum
15. Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Republik Indonesia No 16 Tahun
2012 Tentang Pedoman Penyusunan Dokumen Lingkungan Hidup
16. Undang Undang Republik Indonesia No.32 Tahun 2009 Tentang Pelindungan
dan Pengolahan Lingkungan Hidup
Hasil Analisis Konteks (Identifikasi Standar Nasional Pendidikan,
Analisis Kondisi Satuan Pendidikan dan Kondisi Lingkungan)
Aspek Kurikulum
1. Adanya kurikulum tingkat satuan pendidikan yang lengkap berisi: visi, misi,
tujuan sekolah struktur kurikulum, muatan kurikulum, proses belajar, penilaian,
12

kriteria ketuntasan minimal, kritria kenaikan kelas dan kelulusan serta kalender
pendidikan.
2. Adanya Silabus dan RPP setiap setiap mata pelajaran dengan lengkap.
3. Dengan otonomi sekolah dapat mengembangkan management berbasis seolah
(MBS).
4. Masyarakat agamis dan agama yang sangat mendukung.

Aspek Sarana dan Prasarana


Memiliki ruang kegiatan belajar memadai 12 ruang
1.

Ruang penunjang lain yang memadai : Lab. IPA, Perpustakaan, Lab.


Komputer, Musholla, Ruang OSIS, Ruang Pramuka, ruang UKS, , Koperasi,
ruang BK ( bimbingan konseling ) dll.

2.

Memiliki sarana olah raga yang memadai; sepak bola, volly ball, tenis
meja.

3.

Memiliki sarana kesenian memadai; alat-alat musik dengan alat-alat


samroh, al banjaridll.

4.

Memiliki media pembelajaran memadai.

5.

Dukungan masyarakat / komite dalam hal pengadaan sarana prasarana


sangat mendukung

Aspek Tenaga kependidikan


1. Guru 100 % berijazah S1 dan 12 orang guru sudah lulus sertifikasi dan 6 orang

GTT yang belum sertifikasi.


2. Semua guru mengajar sesuai dengan latar belakangnya.
3. Staf tata usaha dan karyawan lainya cukup memadai.
4. Bagi guru yang sudah berijazah S1 diharapkan dapat melanjutkan kuliah dalam
rangka peningkatan keilmuannya ke S 2.
Aspek Siswa
1. Tingkat kehadiran siswa cukup bagus.
2. Kedisiplinan siswa sangat baik.

13

3. Ketertiban siswa sangat baik ditunjang oleh kekompakan guru dalam


menanamkan disiplin.
4. Untuk lebih meningkatkan kedisiplinan siswa maka setiap siswa wajib taat pada
aturan yang telah dirumuskan oleh Tim Penilai Kepribadian Sekolah.
Aspek Pendanaan
1. Dapat bantuan dana dari BOS (Bantuan Operasional Sekolah).
2. Dapat dukungan dana dari APBD I dan II untuk sarana peningkatan mutu
3. Mengajukan permohonan bantuan kepada perusahaan terdekat.

D. Tujuan Pengembangan Kurikulum


Kurikulum SMP Negeri 2 Rembang disusun dengan tujuan :
1. Sebagai pedoman penyelenggaraan pembelajaran dan pengelolaan di SMP Negeri
2 Rembang.
2. Sebagai pedoman menyusun Rencana Kerja Sekolah dan Rencana Kegiatan dan
Anggaran Sekolah (RKS-RKAS).
E. Prinsip Pengembangan Kurikulum
Titik tekan pengembangan Kurikulum 2013 adalah penyempurnaan pola pikir,
penguatan tata kelola kurikulum, pendalaman dan perluasan materi, penguatan proses
pembelajaran, dan penyesuaian beban belajar agar dapat menjamin kesesuaian antara apa
yang diinginkan dengan apa yang dihasilkan. Pengembangan kurikulum menjadi amat
penting sejalan dengan kontinuitas kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni
budaya serta perubahan masyarakat pada tataran lokal, nasional, regional, dan global di
masa depan. Aneka kemajuan dan perubahan itu melahirkan tantangan internal dan
eksternal yang di bidang pendidikan pendidikan. Karena itu, implementasi Kurikulum
2013 merupakan langkah strategis dalam menghadapi globalisasi dan tuntutan
masyarakat Indonesia masa depan.
Pengembangan Kurikulum 2013 dilaksanakan atas dasar beberapa prinsip utama.
Pertama, standar kompetensi lulusan diturunkan dari kebutuhan. Kedua, standar isi
diturunkan dari standar kompetensi lulusan melalui kompetensi inti yang bebas mata
pelajaran. Ketiga, semua mata pelajaran harus berkontribusi terhadap pembentukan sikap,
keterampilan, dan pengetahuan peserta didik. Keempat, mata pelajaran diturunkan dari

14

kompetensi yang ingin dicapai. Kelima, semua mata pelajaran diikat oleh kompetensi inti.
Keenam, keselarasan tuntutan kompetensi lulusan, isi, proses pembelajaran, dan
penilaian. Aplikasi yang taat asas dari prinsip-prinsip ini menjadi sangat esensial dalam
mewujudkan keberhasilan implementasi Kurikulum 2013.
Kurikulum 2013 Sekolah Dasar Negeri PandaanI Kecamatan PandaanKabupaten
Pasuruan, dikembangkan sebagai perwujudan dari kurikulum pendidikan dasar dan
menengah. Kurikulum ini disusun oleh satu tim penyusun yang terdiri atas unsur sekolah
dan komite sekolah di bawah koordinasi dan supervisi Dinas Pendidikan Kabupaten
Pasuruan. Kurikulum di SMPN 2 Rembang ini juga sudah dikembangkan sesuai dengan
tujuh prinsip pengembangan kurikulum yaitu :
1. Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik
dan lingkungannya.
Kurikulum sekolah dikembangka berdasarkan prinsip bahwa peserta didik
memiliki posisi sentral untuk mngembangkan kompetensinya agar menjadi
manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak
mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang
demokratis serta bertanggung jawab.
2. Beragam dan terpadu.
Kurikulum

sekolah

dikembangkan

dengan

memperhatikan

keragaman

karakteristik peserta didik, kondisi daerah dan jenjang serta jenis pendidikan tanpa
membedakan agama, budaya, dan adat istiadat serta status sosial ekonomi dan
gender.
3. Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.
Kurikulum sekolah dikembangkan dengan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni.
4. Relevan dengan kebutuhan kehidupan.
Kurikulum sekolah dikembangkan untuk mampu mengembangkan kehidupan
kemasyarakatan dunia usaha/kerja dalam pembelajaran lebih menampakkan pada
pelajaran TIK.
5. Menyeluruh dan berkesinambungan.

15

Substansi kurikulum mencakup keseluruhan dimensi kompetensi, bidang kajian


keilmuan dan mata pelajaran yang direncanakan dan disajikan secara
berkesinambungan antarsemua jenjang pendidikan.
6. Belajar sepanjang hayat.
Kurikulum sekolah diarahkan kepada proses pengembangan, pembudayaan dan
pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat.
7. Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah.
Kurikulum sekolah dikembangkan dengan memperhatikan kepentingan nasional
dan kepentingan daerah untuk membangun kehidupan bermasyarakat, berbangsa
dan bernegara.
1. RASIONAL PENGEMBANGAN KURIKULUM 2013
Pengembangan kurikulum perlu dilakukan karena adanya berbagai
tantangan yang dihadapi, baik tantangan internal maupun tantangan eksternal.
A. Tantangan Internal
Tantangan internal antara lain terkait dengan kondisi pendidikan
dikaitkan dengan tuntutan pendidikan yang mengacu kepada 8 (delapan)
Standar Nasional Pendidikan yang meliputi standar pengelolaan, standar
biaya, standar sarana prasarana, standar pendidik dan tenaga kependidikan,
standar isi, standar proses, standar penilaian, dan standar kompetensi
lulusan. Tantangan internal lainnya terkait dengan faktor kultur budaya
masyarakat rembang yang 80 % menggunakan bahasa daerah madura
sedangkan 90 % guru-guru SMPN 2 Rembang tidak bisa berbahasa madura.

Reformasi Pendidikan Mengacu Pada 8 Standar

Terkait dengan tantangan internal pertama, berbagai kegiatan

Kurikulum2013

dilaksanakan untuk mengupayakan agar penyelenggaraan pendidikan dapat


mencapai ke delapan standar yang telah ditetapkan. (Gambar 1).
Sedang Dikerjakan
Telah dan terus
Dikerjakan

-Peningkatan Kualifikasi &


Sertifikasi
-Pembayaran Tunjangan
Sertifikasi
-Uji Kompetensi dan
Pengukuran Kinerja

16
-Rehab GedungSekolah
-Penyediaan Lab dan
Perpustakaan
-Penyediaan Buku

-BOS
-Bantuan Siswa Miskin
-BOPTN/Bidik Misi (di PT)

Manajemen Berbasis Sekolah

Gambar 1
Terkait dengan perkembangan penduduk, SDM usia produktif yang
melimpah apabila memiliki kompetensi dan keterampilan akan menjadi
modal pembangunan yang luar biasa besarnya. Namun apabila tidak
memiliki kompetensi dan keterampilan tentunya akan menjadi beban
pembangunan.
B. Tantangan Eksternal
Tantangan eksternal yang dihadapi dunia pendidikan antara lain
berkaitan dengan tantangan masa depan, kompetensi yang diperlukan di
masa depan, persepsi masyarakat, perkembangan pengetahuan dan
pedagogi, serta berbagai fenomena negatif yang mengemuka.
Penyempurnaan Pola Pikir
Pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan masa depan hanya akan
dapat terwujud apabila terjadi pergeseran atau perubahan pola pikir.
Pergeseran itu meliputi proses pembelajaran sebagai berikut:
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.
k.
l.

Dari berpusat pada guru menuju berpusat pada siswa.


Dari satu arah menuju interaktif.
Dari isolasi menuju lingkungan jejaring.
Dari pasif menuju aktif-menyelidiki.
Dari maya/abstrak menuju konteks dunia nyata.
Dari pembelajaran pribadi menuju pembelajaran berbasis tim.
Dari stimulasi rasa tunggal menuju stimulasi ke segala penjuru.
Dari alat tunggal menuju alat multimedia.
Dari hubungan satu arah bergeser menuju kooperatif.
Dari produksi massa menuju kebutuhan pelanggan.
Dari satu ilmu pengetahuan bergeser menuju pengetahuan disiplin jamak.
Dari kontrol terpusat menuju otonomi dan kepercayaan.
17

m. Dari pemikiran faktual menuju kritis.


n. Dari penyampaian pengetahuan menuju pertukaran pengetahuan.
Sejalan dengan itu, perlu dilakukan penyempurnaan pola pikir dan
penggunaan pendekatan baru dalam perumusan Standar Kompetensi
Lulusan. Perumusan SKL di dalam KTSP 2006 dan Kurikulum 2013 yang
diturunkan dari SI harus diubah menjadi perumusan yang diturunkan dari
kebutuhan.
Penguatan Tata Kelola Kurikulum
Pada Kurikulum 2013, penyusunan kurikulum dimulai dengan
menetapkan standar kompetensi lulusan berdasarkan kesiapan peserta didik,
tujuan pendidikan nasional, dan kebutuhan. Setelah kompetensi ditetapkan
kemudian ditentukan kurikulumnya yang terdiri dari kerangka dasar
kurikulum dan struktur kurikulum. Satuan pendidikan dan guru tidak
diberikan kewenangan menyusun silabus, tapi disusun pada tingkat nasional.
Guru lebih diberikan kesempatan mengembangkan proses pembelajaran
tanpa harus dibebani dengan tugas-tugas penyusunan silabus yang memakan
waktu yang banyak dan memerlukan penguasaan teknis penyusunan yang
sangat memberatkan guru.
Hasil monitoring dan evaluasi pelaksanaan Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan yang dilakukan Balitbang pada tahun 2010 juga
menunjukkan bahwa secara umum total waktu pembelajaran yang
dialokasikan oleh banyak guru untuk beberapa mata pelajaran di SD, SMP,
dan SMA lebih kecil dari total waktu pembelajaran yang dialokasikan
menurut Standar Isi. Di samping itu, dikaitkan dengan kesulitan yang
dihadapi guru dalam melaksanakan KTSP, ada kemungkinan waktu yang
dialokasikan dalam Standar Isi tidak dapat dilaksanakan sepenuhnya. Hasil
monitoring dan evaluasi ini juga menunjukkan bahwa banyak kompetensi
yang perumusannya sulit dipahami guru, dan kalau diajarkan kepada siswa
sulit dicapai oleh siswa. Rumusan kompetensi juga sulit dijabarkan ke
dalam indikator dengan akibat sulit dijabarkan ke pembelajaran, sulit

18

dijabarkan ke penilaian, sulit diajarkan karena terlalu kompleks, dan sulit


diajarkan karena keterbatasan sarana, media, dan sumber belajar.
Untuk menjamin ketercapaian kompetensi sesuai dengan yang telah
ditetapkan dan untuk memudahkan pemantauan dan supervisi pelaksanaan
pengajaran, perlu diambil langkah penguatan tata kelola antara lain dengan
menyiapkan pada tingkat pusat buku pegangan pembelajaran yang terdiri
dari buku pegangan siswa dan buku pegangan guru. Karena guru merupakan
faktor yang sangat penting di dalam pelaksanaan kurikulum, maka sangat
penting untuk menyiapkan guru supaya memahami pemanfaatan sumber
belajar yang telah disiapkan dan sumber lain yang dapat mereka
manfaatkan. Untuk menjamin keterlaksanaan implementasi kurikulum dan
pelaksanaan pembelajaran, juga perlu diperkuat peran pendampingan dan
pemantauan oleh pusat dan daerah.

19

BAB II
TUJUAN KURIKULUM 2013

A. Tujuan Pendidikan Nasional


Pendidikan Nasional bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar
menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara
yang demokratis serta bertanggung jawab.
B. Tujuan Pendidikan Dasar/Menengah
Pendidikan Dasar bertujuan untuk meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan,
kepribadian, akhlak mulia, serta ketrampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti
pendidikan lebih lanjut.
C. TUJUAN PENGEMBAGAN KURIKULUM DI SMPN 2 Rembang
Pengembangan Kurikulum 2013 di SMPN 2 Rembang secara umum mengacu
pada Standar Nasional Pendidikan untuk menjamin pencapaian Tujuan Pendidikan
Nasional yaitu Ikut mencerdaskan kehidupan bangsa sebagaimana tertuang di
dalam Pembukaan UUD 1945 sedangkan secara khusus mengacu pada Peraturan
Pemerintah (PP) Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, maka
dapat dipaparkan tujuan pengembangan kurikulum SMPN 2 Rembang Kecamatan
Rembang Kabupaten Pasuruan adalah sebagai berikut :
1. Membentuk peserta didik menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa serta berakhak mulia.
2. Meningkatkan kesadaran dan wawasan peserta didik akan status, hak, dan
kewajiban

dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, serta

meningkatkan kualitas dirinya sebagai manusia


3. Mengenal, menyikapi, dan mengapresiasi ilmu pengetahuan dan tehnologi serta
menanamkan kebiasaan berpikir dan berperilaku ilmiah yang kritis, kreatif, dan
mandiri.
4. Meningkatkan sensitivitas, kemampuan mengekspresikan, dan kemampuan
mengapresiasi keindahan dan harmoni melalui kegiatan ekstrakurikuler di
antaranya seni tari tradisional, pramuka, samroh lain sebagainya.

20

5. Meningkatkan potensi fisik serta menanamkan sportivitas dan kesadaran hidup


sehat melalui program ``Jum`at berseri`.
6. Mengembangkan karakter budaya sekolah yang meliputi salam, senyum, sapa,
sopan dan santun terhadap seluruh warga sekolah
Pedoman yang digunakan untuk mengembangkan dokumen kurikulum,
implementasi kurikulum, dan evaluasi kurikulum. Kerangka Dasar juga digunakan
sebagai pedoman untuk mengembangkan kurikulum tingkat nasional, daerah, dan
KTSP.
1. Landasan Yuridis
Landasan yuridis Kurikulum 2013 adalah:
1.

Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;

2.

Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;

3.

Undang-undang Nomor 17 Tahun 2005 tentang Rencana Pembangunan Jangka


Panjang Nasional, beserta segala ketentuan yang dituangkan Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional; dan

4.

Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan


sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013
tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang
Standar Nasional Pendidikan.

2. Landasan Filosofis
Landasan filosofis dalam pengembangan kurikulum menentukan kualitas peserta
didik yang akan dicapai kurikulum, sumber dan isi dari kurikulum, proses
pembelajaran, posisi peserta didik, penilaian hasil belajar, hubungan peserta didik
dengan masyarakat dan lingkungan alam di sekitarnya.
Kurikulum 2013 dikembangkan dengan landasan filosofis yang memberikan
dasar bagi pengembangan seluruh potensi peserta didik menjadi manusia Indonesia
berkualitas yang tercantum dalam tujuan pendidikan nasional.
Pada dasarnya tidak ada satupun filosofi pendidikan yang dapat digunakan
secara spesifik untuk pengembangan kurikulum yang dapat menghasilkan manusia
yang berkualitas. Berdasarkan hal tersebut, Kurikulum 2013 dikembangkan
menggunakan filosofi sebagai berikut.
21

1. Pendidikan berakar pada budaya bangsa untuk membangun kehidupan bangsa


masa kini dan masa mendatang. Pandangan ini menjadikan Kurikulum 2013
dikembangkan berdasarkan budaya bangsa Indonesia yang beragam, diarahkan
untuk membangun kehidupan masa kini, dan untuk membangun dasar bagi
kehidupan bangsa yang lebih baik di masa depan. Mempersiapkan peserta didik
untuk kehidupan masa depan selalu menjadi kepedulian kurikulum, hal ini
mengandung makna bahwa kurikulum adalah rancangan pendidikan untuk
mempersiapkan kehidupan generasi muda bangsa. Dengan demikian, tugas
mempersiapkan generasi muda bangsa menjadi tugas utama suatu kurikulum.
Untuk mempersiapkan kehidupan masa kini dan masa depan peserta didik,
Kurikulum 2013 mengembangkan pengalaman belajar yang memberikan
kesempatan luas bagi peserta didik untuk menguasai kompetensi yang diperlukan
bagi kehidupan di masa kini dan masa depan, dan pada waktu bersamaan tetap
mengembangkan kemampuan mereka sebagai pewaris budaya bangsa dan orang
yang peduli terhadap permasalahan masyarakat dan bangsa masa kini.
2. Peserta didik adalah pewaris budaya bangsa yang kreatif. Menurut pandangan
filosofi ini, prestasi bangsa di berbagai bidang kehidupan di masa lampau adalah
sesuatu yang harus termuat dalam isi kurikulum untuk dipelajari peserta didik.
Proses pendidikan adalah suatu proses yang memberi kesempatan kepada peserta
didik untuk mengembangkan potensi dirinya menjadi kemampuan berpikir
rasional dan kecemerlangan akademik dengan memberikan makna terhadap apa
yang dilihat, didengar, dibaca, dipelajari dari warisan budaya berdasarkan makna
yang ditentukan oleh lensa budayanya dan sesuai dengan tingkat kematangan
psikologis serta kematangan fisik peserta didik. Selain mengembangkan
kemampuan berpikir rasional dan cemerlang dalam akademik, Kurikulum 2013
memposisikan keunggulan budaya tersebut dipelajari untuk menimbulkan rasa
bangga, diaplikasikan dan dimanifestasikan dalam kehidupan pribadi, dalam
interaksi sosial di masyarakat sekitarnya, dan dalam kehidupan berbangsa masa
kini.
3.

Pendidikan ditujukan untuk mengembangkan kecerdasan intelektual dan


kecemerlangan akademik melalui pendidikan disiplin ilmu. Filosofi ini
menentukan bahwa isi kurikulum adalah disiplin ilmu dan pembelajaran adalah
pembelajaran disiplin ilmu (essentialism). Filosofi ini mewajibkan kurikulum
memiliki nama matapelajaran yang sama dengan nama disiplin ilmu, selalu
22

bertujuan untuk mengembangkan kemampuan intelektual dan kecemerlangan


akademik.
4. Pendidikan untuk membangun kehidupan masa kini dan masa depan yang lebih
baik dari masa lalu dengan berbagai kemampuan intelektual, kemampuan
berkomunikasi, sikap sosial, kepedulian, dan berpartisipasi untuk membangun
kehidupan masyarakat dan bangsa yang lebih baik (experimentalism and social
reconstructivism). Dengan filosofi ini, Kurikulum 2013 bermaksud untuk
mengembangkan potensi peserta didik menjadi kemampuan dalam berpikir
reflektif bagi penyelesaian masalah sosial di masyarakat, dan untuk membangun
kehidupan masyarakat demokratis yang lebih baik.
Dengan demikian, Kurikulum 2013 menggunakan filosofi sebagaimana di atas
dalam mengembangkan kehidupan individu peserta didik dalam beragama, seni,
kreativitas, berkomunikasi, nilai dan berbagai dimensi inteligensi yang sesuai dengan
diri seorang peserta didik dan diperlukan masyarakat, bangsa dan ummat manusia.
3. Landasan Empiris
Pada saat ini perekonomian Indonesia terus tumbuh di tengah bayangbayang resesi dunia. Pertumbuhan ekonomi Indonesia dari 2005 sampai dengan
2008 berturut-turut 5,7%, 5,5%, 6,3%, 2008: 6,4% (www.presidenri.go.id/
index.php/indikator). Pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2012 diperkirakan
lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan ekonomi negara negara ASEAN sebesar
6,5 6,9 % (Agus D.W. Martowardojo, dalam Rapat Paripurna DPR, 31/05/2012).
Momentum pertumbuhan ekonomi ini harus terus dijaga dan ditingkatkan.
Generasi muda berjiwa wirausaha yang tangguh, kreatif, ulet, jujur, dan mandiri,
sangat diperlukan untuk memantapkan pertumbuhan ekonomi Indonesia di masa
depan. Generasi seperti ini seharusnya tidak muncul karena hasil seleksi alam,
namun karena hasil gemblengan pada tiap jenjang satuan pendidikan dengan
kurikulum sebagai pengarahnya.
Sebagai negara bangsa yang besar dari segi geografis, suku bangsa, potensi
ekonomi, dan beragamnya kemajuan pembangunan dari satu daerah ke daerah
lain, sekecil apapun ancaman disintegrasi bangsa masih tetap ada. Maka,
kurikulum harus mampu membentuk manusia Indonesia yang mampu
menyeimbangkan kebutuhan individu dan masyarakat untuk memajukan jatidiri
23

sebagai bagian dari bangsa Indonesia dan kebutuhan untuk berintegrasi sebagai
satu entitas bangsa Indonesia.
Dewasa ini, kecenderungan menyelesaikan persoalan dengan kekerasan
dan kasus pemaksaan kehendak sering muncul di Indonesia. Kecenderungan ini
juga menimpa generasi muda, misalnya pada kasus-kasus perkelahian massal.
Walaupun belum ada kajian ilmiah bahwa kekerasan tersebut berhulu dari
kurikulum, namun beberapa ahli pendidikan dan tokoh masyarakat menyatakan
bahwa salah satu akar masalahnya adalah implementasi kurikulum yang terlalu
menekankan aspek kognitif dan keterkungkungan peserta didik di ruang
belajarnya dengan kegiatan yang kurang menantang peserta didik. Oleh karena
itu, kurikulum perlu direorientasi dan direorganisasi terhadap beban belajar dan
kegiatan pembelajaran yang dapat menjawab kebutuhan ini.
Berbagai elemen masyarakat telah memberikan kritikan, komentar, dan
saran berkaitan dengan beban belajar siswa, khususnya siswa sekolah dasar.
Beban belajar ini bahkan secara kasat mata terwujud pada beratnya beban buku
yang harus dibawa ke sekolah. Beban belajar ini salah satunya berhulu dari
banyaknya matapelajaran yang ada di tingkat sekolah dasar. Maka, kurikulum
pada tingkat sekolah dasar perlu diarahkan kepada peningkatan 3 (tiga)
kemampuan dasar, yakni baca, tulis, dan hitung, dan pembentukan karakter.
Pada saat ini, upaya pemenuhan kebutuhan manusia telah secara nyata
mempengaruhi

secara

negatif

lingkungan

alam.

Pencemaran,

semakin

berkurangnya sumber air bersih adanya potensi rawan pangan pada berbagai
beahan dunia, dan pemanasan global merupakan tantangan yang harus dihadapi
generasi muda di masa kini dan di masa yang akan datang. Kurikulum seharusnya
juga diarahkan untuk membangun kesadaran dan kepedulian generasi muda
terhadap lingkungan alam dan menumbuhkan kemampuan untuk merumuskan
pemecahan masalah secara kreatif terhadap isu-isu lingkungan dan ketahanan
pangan.
Dengan berbagai kemajuan yang telah dicapai, mutu pendidikan Indonesia
harus terus ditingkatkan. Hasil riset PISA (Program for International Student
Assessment), studi yang memfokuskan pada literasi bacaan, matematika, dan IPA
menunjukkan peringkat Indonesia baru bisa menduduki 10 besar terbawah dari 65
24

negara. Hasil Riset TIMSS (Trends in International Mathematics and Science


Study) menunjukkan siswa Indonesia berada pada rangking amat rendah dalam
kemampuan (1) memahami informasi yang komplek, (2) teori, analisis dan
pemecahan masalah, (3) pemakaian alat, prosedur dan pemecahan masalah dan (4)
melakukan investigasi. Hasil-hasil ini menunjukkan perlu ada perubahan orientasi
kurikulum, dengan tidak membebani peserta didik dengan konten namun pada
aspek kemampuan esensial yang diperlukan semua warga negara untuk
berperanserta dalam membangun negaranya pada abad 21.
4. Landasan Teoritik
Kurikulum 2013 dikembangkan atas dasar teori pendidikan berdasarkan
standar (standard-based education), dan teori kurikulum berbasis kompetensi.
Pendidikan berdasarkan standar adalah pendidikan yang menetapkan standar
nasional sebagai kualitas minimal warganegara untuk suatu jenjang pendidikan.
Standar bukan

kurikulum

dan kurikulum dikembangkan agar peserta didik

mampu mencapai kualitas standar nasional atau di atasnya. Standar kualitas


nasional dinyatakan sebagai Standar Kompetensi Lulusan. Standar Kompetensi
Lulusan mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Standar Kompetensi
Lulusan dikembangkan menjadi Standar Kompetensi Lulusan Satuan Pendidikan
yaitu SKL SD/MI, SMP/MTS, SMA/MA, SMK/MAK.
Kompetensi adalah kemampuan sesorang untuk bersikap, menggunakan
pengetahuan dan ketrampilan untuk melaksanakan suatu tugas di sekolah,
masyarakat, dan lingkungan dimana yang bersangkutan berinteraksi. Kurikulum
berbasis kompetensi dirancang untuk memberikan pengalaman belajar seluasluasnya bagi peserta didik untuk mengembangkan sikap, ketrampilan dan
pengetahuan yang diperlukan untuk membangun kemampuan yang dirumuskan
dalam SKL. Hasil dari pengalaman belajar tersebut adalah hasil belajar peserta
didik yang menggambarkan manusia dengan kualitas yang dinyatakan dalam
SKL.
Kurikulum 2013 menganut: (1) pembelajaan yang dilakukan guru (taught
curriculum) dalam bentuk proses yang dikembangkan berupa kegiatan
pembelajaran di sekolah, kelas, dan masyarakat; dan (2) pengalaman belajar
langsung peserta didik (learned-curriculum) sesuai dengan latar belakang,
25

karakteristik, dan kemampuan awal peserta didik. Pengalaman belajar langsung


individual peserta didik menjadi hasil belajar bagi dirinya, sedangkan hasil belajar
seluruh peserta didik menjadi hasil kurikulum.

Visi, Misi dan Tujuan Sekolah


1. Visi
`` Menjadikan manusia seutuhnya yang bertaqwa, berilmu, berkepribadian
dan berakhlaq mulya dan cinta lingkungan``.
Indikator Visi :
1. Terwujudnya lulusan yang unggul ,berkompetensi pada semua pelajaran.
2. Terwujudnya lulusan yang mempunyai kompetensi dalam teknologi dan
informasi.
3. Terwujudnya lulusan yang beriman dan bertaqwa.
4. Terwujudnya lulusan yang disiplin
5. Terwujudnya lulusan yang menghargai budaya bangsa
6. Terwujudnya lulusan yang berbudi pekerti luhur.
7. Terwujudnya lingkungan sekolah yang asri, hijau, bersih dan nyaman.
2..Misi :
1. Menumbuhkan pemahaman, keyakinan dan penghayatan terhadap ajaran
agama yang dianut dan budaya bangsa.
2. Meningkatkan kesadaran peserta didik sebagai makhluk sosial dalam tatanan
masyarakat
3. Aktif memelihara dan melestarikan lingkungan
4. Melaksanakan penilaian pendidikan yang otentik, berkelanjutan dan
bertanggungjawab.
5. Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan secara sehingga setiap peserta didi
berkembang secara optimal, sesuai dengan potensi yang dimiliki.
6. Mendorong dan membantu setiap peserta didik untuk mengenali potensi
dirinya, sehingga dapat berkembang secara optimal.
7. Menumbuhkan dan mendorong keunggulan lokal dalam penerapan ilmu
pengetahuan,berakhlak tinggi dan bertaqwa kepada Tuhan yang Maha Esa.

26

8. Mewujudkan lingkungan sekolah yang bersih sehat dan rindang melalui


kegiatan ``Jum`at berseri``.
1.

Tujuan Sekolah :

Untuk mewujudkan VISI, maka sekolah memiliki tujuan sebagai berikut :


1.

Sekolah mampu menghasiklan lulusan yamg beriman, bertaqwa, cerdas, trampil


dan memiliki daya saing di bidang akademik maupun non akademik.

2.

Sekolah mampu memenuhi/menghasilkan Dokumen-1 atau Buku-1 KTSP


dengan lengkap

3.

Sekolah mampu memenuhi/menghasilkan Dokumen -2 atau Buku -2 KTSP


yaitu silabus dan RPP untuk kelas IX dan RPP dan sistem penilaian semua
mata pelajaran dan untuk/kelas VII dan VIII.

4.

Sekolah mampu memenuhi/menghasilkan diversifikasi kurikulum SMP agar


relevan dengan kebutuhan, yaitu kebutuhan peserta didik, keluarga, dan
berbagai sektor pembangunan dan sub-sub sektornya serta tuntutan era global.

5.

Sekolah mampu memenuhi/menghasilkan pemetaan standar kompetensi,


kompetensi dasar, dan indikator.

6.

Sekolah mampu memenuhi/menghasilkan standar isi (kurikulum satuan


pendidikan, meliputi: tercapai/ telah dibuat kurikulum satuan, silabus lengkap,
model/sistem penilaian lengkap, RPP lengkap.

7.

Sekolah mampu memenuhi/menghasilkan standar proses pembelajaran


meliputi: tercapai/telah dibuat/ditetapkan melaksanakan pembelajaran dengan
pendekatan scientific strategi/metode: CTL, pendekatan belajar tuntas,
pendekatan pembelajaran individual, secara lengkap termasuk pembelajaran di
luar kelas/sekolah.

8.

Sekolah mampu memenuhi/menghasilkan standar pendidik dan tenaga


kependidikan meliputi: semua guru berkualifikasi minimal S1, telah mengikuti
PTBK, semua mengajar sesuai bidangnya, mampu berbahasa inggris, mampu
menggunakan perangkat TIK.

9.

Sekolah mampu memenuhi/menghasilkan standar sarpras/fasilitas sekolah


meliputi: semua srapras, fasilitas, peralatan, dan perawatan.

10. Sekolah mampu memenuhi/menghasilkan standar penbiayaan pendidikan yang


relevan wajar dan berkeadilan.

27

11. Sekolah mampu memenuhi/menghasilkan standar penilaian pendidikan yang


relevan
12. Sekolah mampu mewujudkan lingkungan sekolah yang bersih, sehat dan
rindang dengan menerapkan 6K secara lengkap
13. Sekolah mampu mewujudkan sekolah sehat dengan menyediakan kantin sehat
dan sarana prasarana yang memadai
Tema SMP Negeri 2 Rembang
Santun dalam bertindak peduli akan kebersihan dan kerindangan Lingkungan

Profil Sekolah
2.4. Profil Sekolah
Profil SMP Negeri 2 Rembang adalah sebagai berikut :
1. Nama Sekolah

: SMP NEGERI 2 Rembang

2. No. Statistik Sekolah

: 20.1.05.19.15.114

3. Tipe Sekolah

:A

4. Alamat Sekolah

: Jl. Kanigoro No. 4 Kanigoro


: (Kecamatan)

Rembang

: (Kabupaten )

Pasuruan

: (Propinsi)

Jawa Timur

5. Telepon/HP/Fax

: (0343) 631950 / Fax. (0343) 630314

6. Email/Web-site

: smpn2rembang@yahoo.co.id

7. Status Sekolah

: Negeri

8. Nilai Akreditasi Sekolah :


9. Status Sekolah

: SSN

10. Prosentase ruang kelas yang sudah berbasis IT : 11. Prosestase guru yang S2/S3 : 5 %
12. Sekolah sudah memiliki fasilitas HOT-SPOT :. Belum
13. Kontribusi Pendanaan dari Pemerintah dan Pemerintah Daerah:
Th.
Pusat
Propinsi
Dalam
Juta
Dalam
Juta
Pelajaran
2009/2010 3.096,871 106,500
2010/2011

2.380.078

70.000

Kab/Kota
Dalam Juta
110,385
278.400

Masyarakat

Dalam Juta
157,950
769.662

Jumlah
Dalam Juta
3.471,706
3.498.140
28

2011/2012

2.454.782

180.300

769.662

3.404.744

2012/2013

2.449.114

152.000

1.493.148

4.094.262

2013/2014

645.800

1.232.019.600

1.927.819.600

Th.
Pelajaran

Kelas VII

Kelas VIII

Jumlah
(Kls. VII + VIII
+ IX)

Kelas IX

Jml Jumlah Jml Jumlah Jml Jumlah


Siswa Rombel Siswa Rombel Siswa Rombel

Siswa Rombel

2009/2010

118

118

103

98

319

12

2010/2011

117

116

108

102

326

12

2011/2012

111

107

111

106

324

12

2012/2013

80

79

104

106

289

12

2013/2014

97

94

76

103

273

12

Data Siswa 4 (empat tahun terakhir)

Th.
Pelajara
n

(Cln Siswa Baru) Jml Pendaftar

15.

(Cln Siswa Baru)


Jml Pendaftar

14. Data Siswa 5 (lima tahun terakhir) siswa reguler :

Kelas VII

Jml
Siswa

Kelas VIII

Kelas IX

Jumlah Jml Jumlah Jml Jumlah


Rombel Siswa Rombel Siswa Rombel

Jumlah
(Kls. VII + VIII
+ IX)

Siswa Rombel

2009/2010

118

118

103

98

319

12

2010/2011

117

116

108

102

326

12

2011/2012

111

107

111

106

324

12

2012/2013

80

79

104

106

289

12

2013/2014

97

94

76

103

273

12

16. Pendidik dan Tenaga Kependidikan


29

a. Kepala sekolah
No

Jabatan

Jenis
Kelamin
L
P

Nama

Usia

Pend.
Akhir

1. Kepala
Sekolah

Soegeng Supriyadi,
S.Pd

50

S.2

2. Waka.
Sekolah

Ibnu Rusdi
Handono,S.Pd

44

S.2

b. Guru
1.
Kualifikasi Pendidikan, Status, Jenis Kelamin, dan Jumlah
Jumlah dan Status Guru
No
Tingkat Pendidikan
GT/PNS
GTT/Guru Bantu
.
L
P
L
P
1. S3/S2
2
1
2. S1

13

22

12

Masa
Kerja

Jumlah
3
49

3. D-4
4. D3/Sarmud

5. D2
6. D1
Jumlah

15

23

12

53

2.

Jumlah guru dengan tugas mengajar sesuai dengan latar belakang


pendidikan (keahlian)
Jumlah guru dengan latar
Jumlah guru dengan latar
belakang pendidikan yang
belakang pendidikan sesuai
TIDAK sesuai dengan tugas
No
dengan tugas mengajar
Guru
Jumlah
mengajar
.
D3/
D3/
D1/D2
S1/D4 S2/S3 D1/D2
S1/D4 S2/S3
Sarmud
Sarmud
1. IPA
5
2
7
2. Matematika

3. Bahasa Indonesia

4. Bahasa Inggris

5. Pendidikan Agama

8
6
1

7
2
30

6. IPS

7. Penjasorkes

8. Seni Budaya

9. PKn

10. TIK/Keterampilan

12. Lainnya: ..............

1
1

3
3

11. BK

Jumlah

3
3

44

53

3.

Pengembangan kompetensi/profesionalisme guru


Jumlah Guru yang telah mengikuti kegiatan
No
Jenis Pengembangan
pengembangan kompetensi/profesionalisme
.
Kompetensi
Laki-laki Jumlah Perempuan Jumlah
1. Penataran KTSP
8
3
11
3. Penataran Metode
Pembelajaran (termasuk CTL)

4. Penataran PTK

5. Penataran Karya Tulis Ilmiah

6. Sertifikasi Profesi/Kompetensi

13

19

22

7. Penataran PTBK

8. Penataran lainnya: ..............

4.

Prestasi guru

No.

Jenis lomba

1. Lomba PTK

Perolehan kejuaraan 1 sampai 3 dalam 3


tahun terakhir
Tingkat
Jumlah Guru
Nasional
Provinsi

31

2. Lomba Karya tulis Inovasi


Pembelajaran

3. Lomba Guru Berprestasi

4. Lomba
lainnya: ...............................

Kab/Kota

Nasional

Provinsi

Kab/Kota

Nasional

Provinsi

Kab/Kota

Nasional

Provinsi

Kab/Kota

c. Guru
5.
Kualifikasi Pendidikan, Status, Jenis Kelamin, dan Jumlah
Jumlah dan Status Guru
No
Tingkat Pendidikan
GT/PNS
GTT/Guru Bantu
.
L
P
L
P
1. S3/S2
2
1
-

Jumlah
3

2. S1

11

17

3. D-4

4. D3/Sarmud

5. D2

6. D1

7. SMA/sederajat

14

Jumlah

Jumlah guru dengan tugas mengajar sesuai dengan latar belakang


pendidikan (keahlian)
Jml guru dgn latar belakang
Jumlah guru dengan latar
pendidikan yg TIDAK
belakang pendidikan sesuai
sesuai dengan tugas
No.
Guru
Jumlah
dengan tugas mengajar
mengajar

6.

D1/D2

D3/
D3/
S1/D4 S2/S3 D1/D2
S1/D4 S2/S3
Sarmud
Sarmud
32

1.

IPA

2.

Matematika

3.

Bahasa Inggris

Jumlah

15

20

7.

Pengembangan kompetensi/profesionalisme guru

No
.

Jumlah Guru yang telah mengikuti


kegiatan pengembangan
kompetensi/profesionalisme

Jenis Pengembangan Kompetensi

Laki-laki

Perempuan

Jumlah

1.

Penataran KBK/KTSP

10

19

3.

Penataran Metode Pembelajaran (termasuk


CTL)

10

19

4.

Penataran PTK

5.

Sertifikasi Profesi/Kompetensi

15

24

39

6.

Pelatihan Billingual

10

19

7.

Penataran lainnya: ..............

8.

Prestasi guru

Perolehan kejuaraan 1 sampai 3


No.
Jenis lomba
dalam 3 tahun terakhir
Tingkat
Jumlah Guru
1. Lomba Kompetensi guru antar Nasional
sekolah
Provinsi
Kab/Kota

2. Lomba Karya tulis Inovasi Nasional


Pembelajaran berbasis IT
Provinsi
Kab/Kota
3. Lomba
Guru
Berprestasi

Billingal Nasional
Provinsi

1 orang

Kab/Kota

33

d. Tenaga Kependidikan: Tenaga Pendukung

No
.

Jumlah tenaga pendukung dan


kualifikasi pendidikannya
Tenaga pendukung
SMA D1
SMP

D2

D3

Jml tenaga pendukung


Berdasarkan Status
dan Jenis Kelamin

S1

PNS

Jumlah

Honorer

1. Tata Usaha

12

2. Perpustakaan

3. Laboran lab. IPA

4. Teknisi lab. Komputer

5. Laboran lab. Bahasa

6. PTD (Pend Tek. Dasar)

7. Kantin/Koperasi

8. Penjaga Sekolah

9. Tukang Kebun

10. Keamanan

11. Lainnya: .................

13

10

25

Jumlah

20. a) Data Ruang Belajar (Kelas)


Jumlah dan ukuran
Kondisi

Ukuran
Ukuran
Ukuran
< 63 m2
7x9 m2 (a) > 63m2 (b)
(c)

Baik
Rsk ringan
Rsk sedang
Rsk Berat
Rsk Total
Keterangan kondisi:

24
5
29

Jml. ruang Jumlah ruang


lainnya
yg digunakan
yg
digunakan
u. R. Kelas
Jumlah (d)
=(a+b+c) untuk r. Kelas (f)=(d+e)
(e)
24
............. ruang,
yaitu:
5
29
29

34

Baik

Kerusakan < 15%

Rusak ringan

15% - <30%

Rusak sedang

30% - < 45%

Rusak berat

45% - 65%

Rusak total

>65%

b) Data Ruang Belajar Lainnya


Jumlah Ukuran
Kondisi*)
(buah) (pxl)

Jenis Ruangan

Jenis Ruangan

Jumlah Ukuran
Kondisi
(buah) (pxl)

1. Perpustakaan

12,5 x
7,7

2. Lab. IPA

9,3 x 14 Baik

7. Lab. Komputer 1

12,4 x 7 Baik

3. Ketrampilan

5x4

Baik

8. PTD

12 x 4

Baik

4. Multimedia

9. Serbaguna/aula -

5. Kesenian

12 x 4

Baik

10.

Baik

6. Lab. Bahasa

15 x 7

Baik

c) Data Ruang Kantor


Jenis Ruangan

Jumlah Ukuran
(buah) (pxl)

1.

Kepala Sekolah

3,9 x 2,7 Baik

2.

Wakil Kepala Sekolah

3,6 x 4

3.

Guru

7,5 x
15,2

Baik

4.

Tata Usaha

6x7

Baik

5.

Tamu

5 x 6,5

Baik

6.

Lainnya:

5x4

Kondisi*)

d) Data Ruang Penunjang


Jenis Ruangan
1. Gudang

Jumlah Ukuran
Kondisi*)
(buah) (pxl)
1

20,00

Baik

Jenis Ruangan
10. Ibadah

Jumlah Ukuran
Kondisi
(buah) (pxl)
1

81,00

Baik
35

2. Dapur

5,00

Baik

11. Ganti

3. Reproduksi

20,00

Baik

12. Koperasi

4. KM/WC Guru

6,00

Baik

13. Hall/lobi

5. KM/WC Siswa

12

32,00

Baik

24,00

6. BK
7. UKS
8. PMR/Pramuka
9. OSIS

9,00

Baik

14. Kantin

11

300,00

Baik

Baik

15. Menara
Air/Tandon

Baik

20,00

Baik

16. Bangsal
Kendaraan

10,26

Baik

17. Rumah
Penjaga

10,26

Baik

18. Pos Jaga

4,00

Baik

Ukuran (pxl)

Kondisi

21. Lapangan Olahraga dan Upacara


Lapangan

Jumlah

Keterangan

1. Lapangan Olahraga
a. Tennis

30 x 30

Baik

b. Basket

30 x 30

Baik

c. Volley

20 x 15

Baik

d. Badminton/Takraw

7 x 15

Baik

60 x 60

Baik

2. Lapangan Upacara

22. Kepemilikan Tanah

: Pemerintah/yayasan/pribadi/menyewa/menumpang*)

Status Tanah

: SHM/HGB/Hak Pakai/Akte Jual Beli/Hibah*)

Luas Lahan/Tanah

: 7,340,00 m2

Luas Tanah Terbangun

: 3.849,50 m2

Luas Tanah Siap Bangun

: - m2

Luas Lantai Atas Siap Bangun : - m2

36

23. Perabot (furniture) utama


a. Perabot ruang kelas (belajar)
Perabot

Rsk.

Rsk.

Ringan

Berat

Baik

Rsk.
Berat

11 11

Papan tulis

Jml

Rsk.
Ringan

Baik

Rsk.
Berat

1114 1114

Almari + rak
buku/alat

Jml

Rsk.
Ringan

Baik

Rsk.
Berat

840 840

Jumlah dan kondisi


kursi siswa

Jml

Rsk.

29

Ringan

Baik

Jumlah
ruang kelas

Jml

No.

Jumlah dan kondisi


meja siswa

- 30 30

b. Perabot ruang belajar lainnya


Perabot
Meja

Rsk.

Rsk.
Baik

Rsk.

Jml

Ringan

Berat

Berat

Berat

Ringan

15.

2.

Lab. IPA

20

20

50

40

3.

Ketrampilan

4.

Multimedia

54

54

48

5.

Lab. bahasa

16

15

6.

Lab. komputer

25

25

7.

Serbaguna

8.

Kesenian

9.

PTD

10. Lainnya: ........

Rsk.

Baik

Rsk.

Jml

15

Lainnya

Ringan

Rsk.

Berat

Perpustakaan

21 20

10

48

20

40

48

48

104 104 -

Baik

Rsk.

Ringan

1.

Jml

Rsk.
Baik

Ruang
Jml

No.

Almari + rak
buku/alat

Kursi

c. Perabot Ruang Kantor


No.

Ruang

Perabot
37

Almari + rak
buku/alat

Rsk.

Rsk.

Rsk.

Rsk.

Rsk.

Ringan

Berat

Jml

Ringan

Berat

Jml

Baik

Rsk.

Jml

Baik

Rsk.

Berat

Baik

Rsk.

Ringan

Ringan

Berat

Lainnya

Baik

Kursi

Jml

Meja

2. Wk
Kepala
1
Sekolah

3. Guru

50

50

--

--

50

50

--

--

--

--

--

--

4. Tata Usaha

15

15

--

--

10

10

--

--

--

-- --

--

--

--

5. Tamu

--

--

--

--

--

--

--

-- --

--

--

--

1. Kepala Sekolah

d. Perabot Ruang Penunjang


Perabot
Meja
Rsk.

Rsk.

Rsk.

Rsk.

Jml

Ringan

Berat

Jml

Ringan

Berat

Jml

Baik

Rsk.

Berat

Baik

Rsk.

Ringan

Baik

Rsk.

Rsk.

Baik

Ringan

Berat

Ruang

Lainnya

Jml

No.

Almari + rak
buku/alat

Kursi

1.

BK

2.

UKS

3.

PMR/Pramuka 1

4.

OSIS

5.

Gudang

11 6

6.

Ibadah

7.

Koperasi

8.

Hall/lobi

9.

Kantin

11 11

10.

Pos jaga

11.

Reproduksi

38

12.

Lainnya: ..

24. Koleksi Buku Perpustakaan


No

Jenis

Jumlah

Kondisi
Rusak

Baik

5.174

5.174

3.801

3.801

317

11

306

5. Jurnal

6. Majalah

7. Surat kabar

8. Lainnya: .....................................

1. Buku siswa/pelajaran
(semua mata pelajaran)
2. Buku bacaan
(misalnya novel, buku ilmu pengetahuan dan teknologi, dsb.)
3. Buku referensi
(misalnya kamus, ensiklopedia, dsb.)

Total

25. Fasilitas Penunjang Perpustakaan


No.

Jenis

Jumlah / Ukuran/ Spesifikasi

1. Komputer

2 / P4 Samsung

2. Ruang baca

4. TV

2 / 14 21 / Goldstar LG

5. LCD
6. VCD/DVD player

1 / Polytron

26. Alat/Bahan di Laboratorium/Ruang Keterampilan/Ruang Multimedia


No.

Alat/bahan

Jumlah, kualitas, dan kondisi alat/bahan*)


39

Jumlah

Kualitas

Kondisi

25%- 50%- 75%Rusa


Kurang dari 50% 75% 100%
Sangat
Rusak
Kurang Cukup Baik
k
Baik
25% dr keb. dr
dr
dr
baik
ringan
berat
keb. keb. keb.
1.

Lab. IPA

2.

Lab. bahasa

3.

Lab. komputer

4.

Ketrampilan

5.

PTD

6.

Kesenian

7.

Multimedia

27. Prestasi sekolah/siswa dua (6) tahun terakhir


a. Prestasi Akademik: NUAN
Rata-rata NUAN
No Tahun Pelajaran

Bhs
IPA
Indonesia

Matematik
a

Bahasa
Inggris

Jumla
h

Rata-rata
empat mapel

1 2009/2010

8.67

8.82

8.74

8.72

34.95

8.74

2 2010/2011

7.88

7.73

8.11

9.30

33.04

8.26

3 2011/2012

9.06

9.09

9.00

8.20

35.35

8,84

4 2012/2013

8.16

7.67

7.33

7.21

30.37

7.60

Prestasi Akademik: Peringkat rerata NUAN


Peringkat
No
Tahun Pelajaran
.

1 2009/2010

Tingkat Kecamatan
(Rayon)

Tingkat Kab/Kota

Tingkat Propinsi

Sek.
Sek.
Sek.
Sek. Sek.
Sek. Sek.
Sek. Sek.
Negeri
Negeri
Negeri
Negeri Swasta
Negeri Swasta
Negeri Swasta
Swasta
Swasta
Swasta
1

40

2 2010/2011

3 2011/2012

4 2012/2013

b. Prestasi Akademik: Nilai Ujian Sekolah (US)


Rata-rata Nilai US
No

Mata Pelajaran

2007/200 2008/200 2009/201 2010/201 2011/201 2012/201


8
9
0
1
2
3

1 Pend. Agama

8,09

8,32

8.30

9.07

8.66

8.51

2 Pend.
Kewarganegaraan

7,80

7,95

7.81

9.15

9.04

8.45

3 IPS

8,06

8,81

7.98

9.11

7.37

8.27

4 Penjakses

8,13

7,79

7.63

9.14

6.93

8.42

5 Pend. Kesenian

8,32

7,76

7.77

9.01

8.07

8.49

6 Elektronika

8,15

8,13

7.85

8.79

8.58

8.91

8.86

8.77

7 TIK

c. Angka Kelulusan dan Melanjutkan


Jumlah Kelulusan dan Kelanjutan Studi
No Tahun
. Ajaran

Jumlah
Peserta
Ujian

Jumlah
Lulus

%
Kelulusan

% Lulusan yg
Melanjutkan
Pendidikan

% Lulusan yg
TIDAK
Melanjutkan
Pendidikan

1.

2009/2010

394

394

100

100

2010/2011

393

393

100

100

3.

2011/2012

392

392

100

100

2012/2013

309

309

100

100

Profil SMP Negeri 2 Rembang adalah sebagai berikut :


1.

Kondisi Obyektif SMP NEGERI 2 Rembang tahun 2010-2014

41

2.

Angka mengulang rata-rata per rombongan belajar dari kelas 7 ke kelas 8, kelas 8 ke
kelas 9 dua tahun terakhir adalah 1 % , artinya kenaikan dari seluruh jenjang kelas adalah
99%.

3.

Tingkat kelulusan tiga tahun terakhir 100% (2013-2014).

4.

Rasio guru mata pelajaran per rombongan belajar dua tahun terakhir 100%

5.

Ketersediaan guru dan kepala Sekolah 100%

6.

Guru yang layak mengajar ada 11 mata pelajaran

dari 14 mata pelajaran dengan

prosentasi 100%
7.

Buku pelajaran yang tersedia di perpustakaan buku rata yang tersedia 1 : 1

8.

Tanggung jawab guru mengajar dan kegiatan lain dilihat presensi dan kelengkapan
mengajar guru rata-rata 80%.

9.

Sarana sekolah ruang kelas 12 rombel 95% tersedia, Lab IPA, Ruang RPL, ruang
multimedia belum lengkap, Prasarana sekolah untuk pelayanan peserta didik dan pendidik
80% dilihat dari kurangnya jumlah kamar kecil dibanding dengan jumlah penghuni sekolah.

10.

Kondisi sosial ekonomi wali murid menengah kebawah dilihat dari kemampuan
memenuhi kebutuhan peserta didik dan motivasi belajar peserta didik, persentasinya 60%.

11.

Peran serta masyarakat di lingkungan sekolah cukup mendukung terhadap kemajuan


sekolah dengan persentasi 65%.

12.

Ketersedian tenaga kependidikan non guru masih relatif kurang persentasinya 65 %.

Tabel Profil Sekolah


Tolak Ukur

NO

Indikator

1
2
3

Angka mengulang
Tingkat kelulusan
Rasio guru mata pelajaran/ rombongan

Nasional
0,2
100%
90%

4
5
6
7

belajar
Ketersediaan guru dan Kepala Sekolah
Guru yang layak mengajar
Peserta didik memiliki buku pelajaran
Tanggung jawab guru mengajar dan

100%
100%
90%
100%

95%
95%
85%
95%

kegiatan lainnya
Prasarana sekolah
a.Ruang Kelas untuk 12 rombel

100%
100%

90%
90%

Kondisi Nyata
0%
100%
85%

42

9
10
11

b.Lab IPA
c.Lab Komputer
d.Lab Bahasa
e.Lapangan Olah Raga
f.Musholla
d.Perpustakaan .
Kondisi sosial ekonomi wali murid
Peran serta masyarakat
Ketersediaan tenaga pendidikan non guru

100%
100%
100%
100%
100%
100%
90%
75%
100%

95%
40%
0%
0%
100%
90%
80%
25%
90%

43

BAB III

44

STRUKTUR KURIKULUM DAN MUATAN


A. Struktur Kurikulum
Struktur kurikulum SMP meliputi substansi pembelajaran yang ditempuh dalam satu
jenjang pendidikan selama tiga tahun mulai kelas VII sampai dengan kelas IX.
Struktur kurikulum disusun berdasarkan standar kompetensi lulusan dan standar
kompetensi mata pelajaran.
Pada struktur kurikulum pendidikan dasar dan menengah berisi sejumlah mata
pelajaran yang harus disampaikan kepada peserta didik. Mengingat perbedaan
individu sudah barang tentu keluasan dan kedalamannya akan berpengaruh terhadap
peserta didik pada setiap satuan pendidikan.
Pada program pendidikan di SMP Negeri 2 Rembang memuat 10 mata pelajaran,
muatan lokal, dan pengembangan diri. Jumlah jam mata pelajaran 32 jam pelajaran
ditambah 4 jam pelajaran setiap minggunya. Setiap jam pelajaran lamanya 40 menit.
Jenis program pendidikan di SMP Negeri 2 Rembang terdiri dari program umum dan
program pilihan. Program umum yang dimaksud meliputi sejumlah mata pelajaran
yang wajib diikuti seluruh peserta didik, dan program pilihan meliputi mata pelajaran
yang menjadi ciri khas daerah Pandaan dan Kabupaten Pasuruan berupa mata
pelajaran Muatan Lokal. Mata pelajaran yang wajib diikuti pada program umum
berjumlah 10, sementara mata pelajaran Muatan Lokal ditentukan berdasarkan
kebijakan Dinas setempat dan kebutuhan sekolah. Pengembangan diri bukan
merupakan mata pelajaran. Pengembangan diri bertujuan memberikan kesempatan
kepada peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan
kebutuhan, bakat, dan minat setiap peserta didik sesuai dengan kondisi sekolah.
Kegiatan pengembang diri difasilitasi dan atau dibimbing oleh konselor, guru, atau
tenaga kependidikan yang dilakukan dalam bentuk kegiatan ekstra kurikuler.

Berikut adalah Struktur Kurikulum SMP Negeri 2 Rembang :


45

Mata Pelajaran
Kelompok A
1.
Pendidikan Agama dan Budi Pekerti
2.
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
3.
Bahasa Indonesia
4.
Matematika
5.
Ilmu Pengetahuan Alam
6.
Ilmu Pengetahuan Sosial
7.
Bahasa Inggris
Kelompok B
1.
Seni Budaya
2.
Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan
3.
4.
5.

Kesehatan
Prakarya / Ketrampilan
BTQ
Tata Boga
JUMLAH

Alokasi Waktu Perminggu

VII

VIII

IX

3
3
6
5
5
4
4

3
3
6
5
5
4
4

2
2
5
5
5
4
4

3
3

3
3

2
2

2
2

2
2

40

40

2
2
38

Untuk kelas VII dan VIII di terapkan kurikulum 2013 dengan jumlah jam per minggu
adalah 40 jam sedangkan untuk kelas IX menerapkan kurikulum KTSP . Penambahan
mata pelajaran Bahasa Daerah 1 jam masuk pada mata pelajaran Seni Budaya, BTQ 2
jam diajarkan terpisah mata pelajaran Pendidikan Agama Islam Untuk mata pelajaran
Teknologi dan Informatika di tambahkan pada jadwal mata pelajaran jam
tambahan/ekstrakurikuler (siang hari/sepulang sekolah).
Selain program intrakurikuler seperti tabel di atas, di sekolah kami, SMP Negeri 2
Rembang juga terdapat program ekstrakurikuler yang dikembangkan dalam program
pengembangan diri. Jam belajar maksimal di sekolah kami dimulai dari pukul 07.00
pagi hingga pukul 12.10 siang (=7 jam pembelajaran). Kegiatan pembelajaran dimulai
hari Senin hingga hari Sabtu. Hari Jumat berakhir jam 10.45.
Kegiatan ekstrakurikuler wajib untuk kelas VII dan VIII adalah Pramuka
dilaksanakan setiap hari jum`at mulai jam 13.30 sampai dengan 14.30 WIB. Kegiatan
ekstra kurikuler pilihan antara lain antara lain : Olah raga Prestasi ( Volly ball dan
Sepakbola), Seni Tari, dan Samroh dilaksanakan setiap Jumat dan Sabtu mulai jam
13.00 sampai dengan 14.30 WIB.

46

1. Standar Kompetensi Lulusan (SKL)


Standar Kompetensi Lulusan Satuan Pendidikan (SKL-SP) bertujuan meletakkan dasar
kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta ketrampilan untuk hidup mandiri
dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.
Standar Kompetensi Lulusan di SMP Negeri 2 Rembang adalah :
1. Mengamalkan ajaran agama yang dianut sesuai dengan tahap perkembangan dan
kelebihan diri sendiri.
2. Memahami kekurangan dan kelebihan diri sendiri.
3. Menunjukkan sikap percaya diri.
4. Mematuhi aturan-aturan sosial yang berlaku dalam lingkungan yang lebih luas.
5. Menghargai keberagaman agama, budaya, suku, ras, dan golongan sosial ekonomi
dalam lingkup nasional.
6. Mencari dan menerapkan informasi dari lingkungan sekitar dan sumber-sumber logis,
kritis, dan kreatif.
7. Menunjukkan kemampuan berfikir logis, kritis, kreatif, dan inofatif.
8. Menunjukkan kemampuan belajar secara mandiri sesuai dengan potensi yang dimiliki.
9. Menunjukkan kemampuan menganalisis dan memecahkan masalah dalam kehidupan
sehari-hari.
10. Mendeskripsi gejala alam dan sosial.
11. Memanfaatkan lingkungan secara bertanggungjawab.
12. Menerapkan nilai-nilai kebersamaan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara demi terwujudnya persatuan dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia.
13. Menghargai karya seni dan budaya nasional.
14. Menghargai tugas pekerjaan dan memiliki kemampuan untuk berkarya
15. Menerapkan hidup bersih, sehat, bugar, dan memanfaatkan waktu luang.
16. Berkomunikasi dan berinteraksi secara efektif dan santun.
17. Memahami hak dan kewajiban diri dan orang lain dalam pergaulan dimasyarakat.
18. Menghargai adanya perbedaan pendapat.
19. Menunjukkan kegemaran membaca dan menulis naskah pendek sederhana.
20. Menunjukkan ketrampilan menyimak, berbicara, membaca, dan menulis dalam Bahasa
Indonesia dan Bahasa Inggris.
21. Menguasai pengetahuan yang diperlukan untuk mengikuti pendidikan menengah.

2.

KOMPETENSI LULUSAN SMP


Lulusan SMP memiliki sikap, pengetahuan dan keterampilan sebagai berikut.

47

SMP

Dimensi
Sikap

Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap orang


beriman, berakhlak mulia, berilmu, percaya diri, dan
bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan
pergaulan dan keberadaannya.
Memiliki pengetahuan faktual, konseptual, dan
prosedural dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni,
dan budaya dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
fenomena dan kejadian yang tampak mata .
Memiliki kemampuan pikir dan tindak yang efektif
dan kreatif dalam ranah abstrak dan konkret sesuai
dengan yang dipelajari disekolah dan sumber lain
sejenis.

Pengetahuan

Keterampilan

3.

Kualifikasi Kemampuan

Kompetensi Inti
Kompetensi inti dirancang seiring dengan meningkatnya usia peserta didik

pada kelas tertentu. Melalui kompetensi inti, integrasi vertikal berbagai kompetensi
dasar pada kelas yang berbeda dapat dijaga.
Rumusan kompetensi inti menggunakan notasi sebagai berikut:
1. Kompetensi Inti-1 (KI-1) untuk kompetensi inti sikap spiritual;
2. Kompetensi Inti-2 (KI-2) untuk kompetensi inti sikap sosial;
3. Kompetensi Inti-3 (KI-3) untuk kompetensi inti pengetahuan; dan
4. Kompetensi Inti-4 (KI-4) untuk kompetensi inti keterampilan.
Uraian tentang Kompetensi Inti untuk jenjang Sekolah Menengah Pertama dapat
dilihat pada Tabel berikut.

Tabel 1: Kompetensi Inti SMPN 2 Rembang


KOMPETENSI INTI
KELAS VII
1. Menghargai dan
menghayati ajaran
agama yang dianutnya

KOMPETENSI INTI
KOMPETENSI INTI
KELAS VIII
KELAS IX
1. Menghargai dan
1. Menghargai dan
menghayati ajaran
menghayati ajaran
agama yang dianutnya
agama yang dianutnya

48

2. Menghargai dan
2. Menghargai dan
2. Menghargai dan
menghayati perilaku
menghayati perilaku
menghayati perilaku
jujur, disiplin,
jujur, disiplin,
jujur, disiplin,
tanggungjawab, peduli
tanggungjawab,
tanggungjawab, peduli
(toleransi, gotong
peduli (toleransi,
(toleransi, gotong
royong), santun,
gotong royong),
royong), santun, percaya
percaya diri, dalam
santun, percaya diri,
diri, dalam berinteraksi
berinteraksi secara
dalam berinteraksi
secara efektif dengan
efektif dengan
secara efektif dengan
lingkungan sosial dan
lingkungan sosial dan
lingkungan sosial dan
alam dalam jangkauan
alam dalam jangkauan
alam dalam jangkauan
pergaulan dan
pergaulan dan
pergaulan dan
keberadaannya
keberadaannya
keberadaannya
3. Memahami
3. Memahami dan
3. Memahami dan
pengetahuan (faktual,
menerapkan
menerapkan
konseptual, dan
pengetahuan (faktual,
pengetahuan (faktual,
prosedural)
konseptual, dan
konseptual, dan
berdasarkan rasa ingin
prosedural)
prosedural) berdasarkan
tahunya tentang ilmu
berdasarkan rasa ingin
rasa ingin tahunya
pengetahuan,
tahunya tentang ilmu
tentang ilmu
teknologi, seni,
pengetahuan,
pengetahuan, teknologi,
budaya terkait
teknologi, seni,
seni, budaya terkait
fenomena dan
budaya terkait
fenomena dan kejadian
kejadian tampak mata
fenomena dan
tampak mata
kejadian tampak mata
4. Mencoba, mengolah,
4. Mengolah, menyaji,
4. Mengolah, menyaji, dan
dan menyaji dalam
dan menalar dalam
menalar dalam ranah
ranah konkret
ranah konkret
konkret (menggunakan,
(menggunakan,
(menggunakan,
mengurai, merangkai,
mengurai, merangkai,
mengurai, merangkai,
memodifikasi, dan
memodifikasi, dan
memodifikasi, dan
membuat) dan ranah
membuat) dan ranah
membuat) dan ranah
abstrak (menulis,
abstrak (menulis,
abstrak (menulis,
membaca, menghitung,
membaca,
membaca,
menggambar, dan
menghitung,
menghitung,
mengarang) sesuai
menggambar, dan
menggambar, dan
mengarang) sesuai
mengarang) sesuai

Muatan Kurikulum
4.

Mata Pelajaran
Berdasarkan kompetensi inti disusun mata pelajaran dan alokasi waktu yang

sesuai dengan karakteristik satuan pendidikan. Susunan matapelajaran dan alokasi


waktu untuk Sekolah Menengah Pertama sebagaimana tabel berikut.

49

Struktur Kurikulum SMPN 2 Rembang adalah sebagai berikut:


Mata Pelajaran
Kelompok A
1.
Pendidikan Agama dan Budi Pekerti
2.
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
3.
Bahasa Indonesia
4.
Matematika
5.
Ilmu Pengetahuan Alam
6.
Ilmu Pengetahuan Sosial
7.
Bahasa Inggris
Kelompok B
1.
Seni Budaya
2.
Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan
Kesehatan
3.
Prakarya / Ketrampilan
4.
BTQ
5.
Tata Boga
JUMLAH
Keterangan:

Alokasi Waktu Perminggu

VII

VIII

IX

3
3
6
5
5
4
4

3
3
6
5
5
4
4

2
2
5
5
5
4
4

3
3

3
3

2
2

2
2

2
2

40

40

2
2
38

Mata pelajaran Seni Budaya dapat memuat Bahasa Daerah.

Selain kegiatan intrakurikuler seperti yang tercantum di dalam struktur kurikulum


diatas, terdapat pula kegiatan ekstrakurikuler Sekolah Menengah Pertama antara
lain Pramuka (Wajib), Olah raga, Seni keagamaan, Seni Tari dan TIK.

Kegiatan ekstra kurikuler seperti Pramuka (terutama), Olah raga, dan seni
keagamaan, adalah dalam rangka mendukung pembentukan kompetensi sikap
sosial peserta didik, terutamanya adalah sikap peduli. Disamping itu juga dapat
dipergunakan sebagai wadah dalam penguatan pembelajaran berbasis pengamatan
maupun dalam usaha memperkuat kompetensi keterampilannya dalam ranah
konkrit. Dengan demikian kegiatan ekstra kurikuler ini dapat dirancang sebagai
pendukung kegiatan kurikuler.

Matapelajaran Kelompok A adalah kelompok mata pelajaran yang kontennya


dikembangkan oleh pusat. Mata pelajaran Kelompok B yang terdiri atas mata
pelajaran Seni Budaya dan Prakarya serta Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan
Kesehatan adalah kelompok mata pelajaran yang kontennya dikembangkan oleh
pusat dan dilengkapi dengan konten lokal yang dikembangkan oleh pemerintah
daerah.

Bahasa Daerah sebagai muatan lokal dapat diajarkan secara terintegrasi dengan
mata pelajaran Seni Budaya dan Prakarya atau diajarkan secara terpisah apabila
50

daerah merasa perlu untuk memisahkannya. Satuan pendidikan dapat menambah


jam pelajaran per minggu sesuai dengan kebutuhan satuan pendidikan tersebut.

Baca Tulis Quran sebagai muatan lokal dapat diajarkan secara terpisah dengan
mata pelajaran PAI.

Sebagai pembelajaran tematik terpadu, angka jumlah jam pelajaran per minggu
untuk tiap mata pelajaran adalah relatif. Guru dapat menyesuaikannya sesuai
kebutuhan peserta didik dalam pencapaian kompetensi yang diharapkan.

Jumlah alokasi waktu jam pembelajaran Untuk kelas VII dan VIII setiap kelas 40
jam tiap minggu sedangkan untuk kelas IX 38 jam.

5. Beban Belajar
1) Beban Belajar
2) Beban belajar merupakan keseluruhan kegiatan yang harus diikuti peserta didik
dalam satu minggu, satu semester, dan satu tahun pembelajaran.
3) Beban belajar di Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah dinyatakan
dalam jam pembelajaran per minggu.
4) Beban belajar satu minggu Kelas VII, VIII adalah 40 jam sedangkan Kelas IX
adalah 38 jam pembelajaran.
5) Durasi setiap satu jam pembelajaran adalah 40 menit.
6) Beban belajar di Kelas VII, VIII, dan IX dalam satu semester paling sedikit 18
minggu dan paling banyak 20 minggu.
7) Beban belajar di kelas IX pada semester ganjil paling sedikit 18 minggu dan
paling banyak 20 minggu.
8) Beban belajar di kelas IX pada semester genap paling sedikit 14 minggu dan
paling banyak 16 minggu.
9) Beban belajar dalam satu tahun pelajaran paling sedikit 36 minggu dan paling
banyak 40 minggu.
3. Program Pengembangan Diri
Kegiatan pengembangan diri adalah kegiatan yang bertujuan memberikan
kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan dan mengekpresikan
diri sesuai dengan kebutuhan, bakat dan minat mereka. Kegiatan pengembangan
diri di fasilitasi dan / atau dibimbing oleh konselor, guru, tenaga kependidikan

51

lain yang berkompeten di bidangnya. Peserta didik wajib mengikuti satu jenis
kegiatan pengembangan diri.
Kegiatan pengembangan diri terdiri atas :
3.1. Pengembangan diri terprogram yang meliputi:
3.1.1 Bimbingan konseling / BP
yaitu melayani dan membantu siswa dalam memecahkan /
menyelesaikan masalah kesulitan belajar, pengembangan karir,
pemilihan jenjang pen didikan yang lebih tinggi dan masalah
pribadi/sosial dala kehidupan siswa.
3.1.2 Kegiatan ekstrakurikuler
a. Olahraga Prestasi (Sepakbola dan Voly ball)
Tujuan diselenggarakannya kegiatan ini adalah :
mengembangkan bakat dan minat peserta didik di bidang olahraga.
meningkatkan potensi fisik serta membudayakan sikap sportif, kerjasama,
dan pola hidup sehat.
mencari bibit olahragawan terbaik yang dapat berkiprah baik di tingkat
regional maupun nasional.
b. Seni Tari
Tujuan diselenggarakannya kegiatan ini adalah :
menyalurkan bakat dan minat peserta didik dalam bidang seni tari.
ikut melestarikan budaya bangsa yang berupa tari tradisional.
c. Seni Samroh
Tujuan diselenggarakannya kegiatan ini adalah :
menyalurkan bakat peserta didik di bidang seni Islami.
melestarikan dan mengembangkan sikap cinta terhadap budaya Islam.
d. Palang Merah Remaja (PMR)
Tujuan diselenggarakannya kegiatan ini adalah :

melatih peserta didik untuk terampil dan mandiri dalam memberikan


pertolongan kepada orang lain.

Untuk pengembangan diri yang berupa Olahraga Prestasi, Seni Samroh, baca
tulis Al Qur-an, Palang Merah Remaja (PMR), dan Pramuka bentuk penilaiannya
dengan katagori :
52

A : Sangat Baik
B : Baik
C : Cukup
D : Kurang
Semua kegiatan ekstrakurikuler dilaksanakan pada sore hari.
Jadwal Pengembangan diri terprogram
No
1

Nama kegiatan
Bimbingan dan konseling

Kelas
VII/VIII/I

Hari
Setiap hari

Waktu
Sesuai jadwal

Ekstrakurikuler :

X
Jum`at

14.00 -16.00

VII/VIII/I

Sabtu

14.00 -16.00

Sabtu

14.00 -16.00

VII/VIII/I

Jumat

14.00 -16.00

d.Pramuka

Jum`at

14.00 -16.00

e.Seni Tari

VII/VIII/I

Sabtu

14.00 -16.00

a.Olah raga prestasi:


- Sepak bola putra

-Voly Ball
b.Samroh
c.Palang Merah Remaja

f.TIK

Selasa

14.00 - 16.00

VII/VIII/I
X
VII/VIII
VII/VIII
VII/VIII

3.2. .Kegiatan pengembangan diri tak terprogram terdiri dari :


3.2.1.

Rutin

: Adalah kegiatan yang dilakukan secara reguler. Baik di kelas

maupun di sekolah. Bertujuan untuk membiasakan anak mengerjakan sesuatu


dengan baik
1. Upacara Bendera.
2. Membaca 5 ayat-ayat pendek Alqur`an
3. Sholat dhuha berjamaah.
4. Pemeriksaan kesehatan.
5. Berkunjung ke perpustakaan.
53

6. Memelihara tanaman.
7. Memelihara kebersihan kolam ikan
8. Membeli kebutuhan siswa di koperasi.
9. Bermain di luar kelas pada saat istirihat.
10. Bersalaman dengan Kepala Sekolah, guru dan pegawai pada saat baru
datang dan pulang sekolah / bertemu dimana saja.
11. Merapikan dan membersihkan meubelair siswa (sarpras).
12. Membiasakan ketuk pintu dan memberi salam pada saat masuk ke kelas
lain.
13. Membiasakan belajar dirumah dengan rajin.
14. Membiasakan berdoa setiap sebelum dan sesudah kegiatan belajar
pembelajaran
15. Membiasakan mematuhi aturan-aturan yang ada di sekolah.
16. Mengikuti / mengadakan pelatihan kepemimpinan OSIS.
17. Mengikuti lomba yang diadakan sekolah maupun instansi lain
18. Mengikuti / mengadakan kegiatan dalam rangka HUT Sekolah tiap bulan
April (pentas seni, lomba, bazar, dsb).
19. Menjenguk teman yang sakit.
20. Wisata siswa yang merupakan salah satu tugas dari guru.
3.2.2. Spontan : Adalah kegiatan yang dapat dilakukan kapan saja, dimana saja,
tanpa dibatasi oleh ruang. Bertujuan untuk memberikan pendidikan pada saat itu
juga, terutama dalam disiplin dan sopan santun dan kebiasaan baik yang lain.
1. Membiasakan salam.
2. Membiasakan berpenampilan rapi
3. Membiasakan antre.
4. Membiasakan lapor pada guru piket jika ada jam kosong.
5. Membiasakan lapor pada urusan sarpras jika meubelair yang rusak.
6. Membiasakan lapor pada urusan kesiswaan / guru BK jika mengetahui teman
yang melanggar peraturan sekolah.
7. Membiasakan menghadap Orang Tua Asuh, wali kelas atau guru BK jika ada

masalah.

54

8. Membiasakan membersihkan laci dan bawah bangku kalau ada kotoran /


sampah sekecil apapun.
9. Membiasakan peduli pada kebersihan lingkungan.
10. Membiasakan membuang sampah pada tempatnya
11. Membiasakan menjaga inventaris kelas.
12. Membiasakan memelihara fasilitas umum.
13. Membiasakan untuk tidak mengganggu / memasuki kelas lain ( bermain di
kelas lain ).
14. Membiasakan bertegur sapa / berbahasa yang sopan.
3.2.3. Keteladanan : Adalah kegiatan yang dapat dilakukan kapan saja dan
dimana saja yang lebih mengutamakan pemberian contoh dari guru dan
pengelolah pendidikan yang lain kepada muridnya. Bertujuan memberi
contoh tentang kebiasaan yang baik.
1. Memberi contoh berpakaian rapi.
2. Memberi contoh memuji hasil kerja yang baik.
3. Memberi contoh datang tepat waktu.
4. Memberi contoh hidup sederhana.
5. Memberi contoh etika berbicara dengan orang lain.
6. Memberi contoh cara pemeliharaan tanaman di lingkungan sekolah.
7. Memberi contoh cara memelihara ikan.
8. Memberi contoh gemar membaca.
9. Memberi contoh saling menghargai antara sesama siswa terutama antar siswa
dan guru
10. Memberi contoh saling melindungi antar warga sekolah dan fasilitas sekolah.
4. Pengaturan Beban Belajar
Beban belajar ditentukan berdasarkan penggunaan sistem pengelolaan program
pendidikan yang berlaku di sekolah pada umumnya saat ini.
Adapun pengaturan beban belajar pada sistem tersebut sebagai berikut :
a. Jam pembelajaran untuk setiap mata pelajaran pada sistem paket dialokasikan
sebagaimana tertera dalam struktur kurikulum. Pengaturan alokasi waktu untuk
setiap mata pelajaran yang terdapat pada semester ganjil dan genap dalam satu
tahun ajaran dapat dilakukan secara fleksibel dengan jumlah beban belajar tetap.
Sekolah menambah empat jam pembelajaran per minggu secara keseluruhan.
55

Pemanfaatan jam pembelajaran tambahan mempertimbangkan kebutuhan peserta


didik dalam mencapai kompetensi, di samping dimanfaatkan untuk mata
pelajaran lain yang dianggap penting dan tidak terdapat struktur kurikulum yang
tercantum di dalam Standar Isi.
b. Alokasi waktu untuk penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak
terstruktur dalam sistem paket untuk SMP Negeri 2 Rembang adalah 0 % - 50 %
dari waktu kegiatan tatap muka mata pelajaran yang bersangkutan. Pemanfaatan
alokasi waktu tersebut mempertimbangkan potensi dan kebutuhan peserta didik
dalam mencapai kompetensi.
c. Alokasi waktu untuk praktek, dua jam kegiatan praktek di sekolah setara dengan
satu jam tatap muka. Empat jam praktek di luar sekolah setara dengan satu jam
tatap muka.
d. Proses belajar diselenggarakan secara interaksi, inspirasi, menyenangkan, dan
memotivasi kepada peserta didik untuk berpartisipasi secara aktif, serta
memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreatifitas, dan kemandirian sesuai
dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologi peserta didik.
e. Beban Belajar

Satu jam tatap muka (proses pembelajaran) berlangsung selama 40 menit.


Jumlah jam pelajaran perminggu 40 jam pelajaran untuk siswa kelas VII dan
Kelas VIII sedangkan 36 jam pelajaran untuk siswa kelas IX.

Istirahat selama 20 menit.

Unsur kegiatan pengembangan diri terprogram dilaksanakan pada hari yang


ditentukan.

Jam tatap muka dimulai pada pukul 07.00 WIB.


Jumlah Jam Pembelajaran per tahun
Kelas

Satuan jam pemb.


Tatap muka

Jumlah jam
pemb.
perminggu

Minggu
efektif
Pertahun

Jumlah
jam per
tahun

SMP

VII

40 menit

40

35

1365

NEGERI 2

VIII

40 menit

40

35

1260

Rembang

IX

40 menit

38

35

1260

Satuan
Pendidikan

Jam Pembelajaran
Hari
Senin

Jam Ke

Waktu
07.00-12.30

Keterangan
Upacara
56

I VII
Selasa-Rabu
Kamis
Jumat
Sabtu

I VII
I VII
0
I - IV
I- VIII

07.00-12.30
07.00-12.30
06.30 - 07.00
07.00 -10.30
07.00-12.00

KBM
Jam Pagi
KBM
Jam Pagi
KBM
Kebersihan
KBM
KBM

5. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)


Ketuntasan belajar adalah tingkat ketercapaian kompetensi setelah peserta didik
mengikuti kegiatan pembelajaran. Sedangkan kriteria ketuntasan minimal (KKM)
merupakan batas minimal pencapaian kompetensi pada setiap aspek penilaian mata
pelajaran yang harus dikuasai oleh peserta didik. Pengaturan mengenai penilaian,
penentuan indeks prestasi, dan kelulusan adalah sebagaimana diuraikan di bawah ini.
1. Penilaian setiap mata pelajaran meliputi kompetensi pengetahuan, kompetensi
keterampilan, dan kompetensi sikap. Kompetensi pengetahuan dan
kompetensi keterampilan menggunakan skala 14 (kelipatan 0.33), sedangkan
kompetensi sikap menggunakan skala Sangat Baik (SB), Baik (B), Cukup (C),
dan Kurang (K), yang dapat dikonversi ke dalam Predikat A - D seperti pada
Tabel di bawah ini.

PREDIKAT
A
AB+
B
BC+
C
CD+
D
2.

NILAI KOMPETENSI
PENGETAHUAN KETERAMPILAN
4
4
3.66
3.66
3.33
3.33
3
3
2.66
2.66
2.33
2.33
2
2
1.66
1.66
1.33
1.33
1
1

SIKAP
SB
B
C
K

Ketuntasan minimal untuk seluruh kompetensi dasar pada kompetensi


pengetahuan dan kompetensi keterampilan yaitu 2.66 (B-)
57

3. Pencapaian minimal untuk kompetensi sikap adalah B.


4. Untuk kompetensi yang belum tuntas, kompetensi tersebut dituntaskan
melalui pembelajaran remedial sebelum melanjutkan pada kompetensi
berikutnya.
5. Untuk mata pelajaran yang belum tuntas pada semester berjalan, dituntaskan
melalui pembelajaran remedial sebelum memasuki semester berikutnya.
6. Laporan Hasil Belajar
a. Pelaporan hasil belajar diberikan pada :
1. Tengah semester, setelah siswa mengikuti Ulangan Tengah Semester(UTS).
2. Akhir semester, setelah siswa mengikuti Ulangan Akhir Semester (UAS).
3. Akhir tahun pelajaran, setelah siswa mengikuti Ulangan Kenaikan Kelas (UKK).

b. Penjelasan Umum tentang Rapor


Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 66
Tahun 2013 tentang Standar Penilaian Pendidikan menyebutkan bahwa hasil
penilaian oleh pendidik dan satuan pendidikan dilaporkan dalam bentuk nilai dan
deskripsi pencapaian kompetensi kepada orang tua dan pemerintah.
Standar Penilaian Pendidikan pun menyebutkan bahwa laporan hasil penilaian
oleh pendidik berbentuk:
1. Nilai dan deskripsi pencapaian kompetensi untuk hasil penilaian kompetensi
pengetahuan serta keterampilan termasuk penilaian hasil pembelajaran tematikterpadu.
2. Deskripsi sikap diberikan untuk hasil penilaian kompetensi sikap spiritual dan

sikap sosial.
3. Penilaian oleh masing-masing pendidik secara keseluruhan dilaporkan kepada
orang tua/wali peserta didik dalam bentuk Laporan Hasil Belajar Peserta Didik.
Pengembangan Laporan Hasil Belajar Peserta Didik pada dasarnya merupakan
wewenang sekolah yang dikoordinasikan dengan Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota.
Namun demikian, Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah
memandang perlu disusunnya Buku Panduan Pengisian Laporan Hasil Belajar Peserta
Didik dan Model Laporan Hasil Belajar Peserta Didik Sekolah Menengah Pertama
untuk membantu sekolah mengembangkan Laporan Hasil Belajar Peserta Didik.

58

Buku Petunjuk Teknis Pengisian Laporan Hasil Belajar Peserta Didik dan Model
Laporan Hasil Belajar Peserta Didik SMP diharapkan dapat membantu sekolah dan
pihak-pihak yang berkepentingan dalam mengembangkan format Laporan Hasil
Belajar Peserta Didik sesuai dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
yang sudah disusun sekolah.
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 66 Tahun 2013 Bab II, Bagian E
poin e nomor 1) dan 2) menyatakan bahwa penilaian pendidikan pada jenjang pendidikan
dasar dan menengah terdiri atas laporan hasil penilaian oleh pendidik yang berbentuk:
1. Nilai dan deskripsi pencapaian kompetensi, untuk hasil penilaian kompetensi
pengetahuan dan keterampilan termasuk penilaian hasil pembelajaran tematikterpadu.
2. Deskripsi sikap, untuk hasil penilaian kompetensi sikap spiritual dan sikap sosial.
Penilaian oleh pendidik dilaksanakan secara berkesinambungan (terusmenerus) untuk memantau proses, kemajuan, dan perbaikan hasil dalam bentuk
ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, dan ulangan
kenaikan kelas. Penilaian oleh pendidik pada dasarnya digunakan untuk menilai
pencapaian kompetensi peserta didik, dasar memperbaiki proses pembelajaran, dan
bahan penyusunan laporan kemajuan hasil belajar peserta didik.
Laporan hasil belajar peserta didik merupakan dokumen penghubung antara
sekolah dengan orang tua peserta didik maupun dengan pihak-pihak lain yang
berkepentingan untuk mengetahui kompetensi peserta didik. Oleh karena itu, laporan
hasil belajar peserta didik harus komunikatif, informatif, dan komprehensif
(menyeluruh) sehingga dapat memberikan gambaran mengenai hasil belajar peserta
didik dengan jelas dan mudah dimengerti.
Direktorat Pembinaan SMP Direktorat Manajemen Pendidikan Dasar dan
Menengah, memandang perlu menerbitkan Buku Panduan Pengisian Laporan Hasil
Belajar Peserta Didik yang di dalamnya disajikan Model Rapor SMP, Petunjuk Teknis
Pengelolaan Penilaian, dan Petunjuk Teknis Pengisian Rapor. Hal ini dilakukan untuk
membantu para guru dalam satuan pendidikan melaksanakan pengisian laporan hasil
belajar peserta didik dalam bentuk rapor.
7. Sistem Penilaian

59

Penilaian (assessment) adalah penerapan berbagai prosedur, cara penggunaan


beragam alat penilaian untuk memperoleh informasi tentang ketercapaian hasil belajar
atau kompetensi siswa.
Cara atau strategi untuk memperoleh informasi tentang kemampuan belajar peserta
didik dilakukan melalui :
a.

Penilaian Kinerja

Asesmen autentik sebisa mungkin melibatkan parsisipasi peserta didik, khususnya


dalam proses dan aspek-aspek yangg akan dinilai. Guru dapat melakukannya
dengan meminta para peserta didik menyebutkan unsur-unsur proyek/tugas yang
akan mereka gunakan untuk menentukan kriteria penyelesaiannya. Dengan
menggunakan informasi ini, guru dapat memberikan umpan balik terhadap kinerja
peserta didik baik dalam bentuk laporan naratif mauun laporan kelas. Ada beberapa
cara berbeda untuk merekam hasil penilaian berbasis kinerja:
a.

Daftar cek (checklist). Digunakan untuk mengetahui muncul atau tidaknya


unsur-unsur tertentu dari indikator atau subindikator yang harus muncul dalam
sebuah peristiwa atau tindakan.

b.

Catatan anekdot/narasi (anecdotal/narative records). Digunakan dengan cara


guru menulis laporan narasi tentang apa yang dilakukan oleh masing-masing
peserta didik selama melakukan tindakan. Dari laporan tersebut, guru dapat
menentukan seberapa baik peserta didik memenuhi standar yang ditetapkan.

c.

Skala penilaian (rating scale). Biasanya digunakan dengan menggunakan skala


numerik berikut predikatnya. Misalnya: 5 = baik sekali, 4 = baik, 3 = cukup, 2
= kurang, 1 = kurang sekali.
Penilaian kinerja memerlukan pertimbangan-pertimbangan khusus. Pertama,

langkah-langkah kinerja harus dilakukan peserta didik untuk menunjukkan kinerja


yang nyata untuk suatu atau beberapa jenis kompetensi tertentu.Kedua, ketepatan
dan kelengkapan aspek kinerja yang dinilai. Ketiga, kemampuan-kemampuan
khusus yang diperlukan oleh peserta didik untuk menyelesaikan tugas-tugas
pembelajaran.Keempat, fokus utama dari kinerja yang akan dinilai, khususnya
indikator esensial yang akan diamati. Kelima, urutan dari kemampuan atau
keerampilan peserta didik yang akan diamati.
Pengamatan atas kinerja peserta didik perlu dilakukan dalam berbagai
konteks untuk menetapkan tingkat pencapaian kemampuan tertentu. Untuk menilai
60

keterampilan berbahasa peserta didik, dari aspek keterampilan berbicara,


misalnya, guru dapat mengobservasinya pada konteks yang, seperti berpidato,
berdiskusi, bercerita, dan wawancara. Dari sini akan diperoleh keutuhan mengenai
keterampilan berbicara dimaksud. Untuk mengamati kinerja peserta didik dapat
menggunakan alat atau instrumen, seperti penilaian sikap, observasi perilaku,
pertanyaan langsung, atau pertanyaan pribadi.
Penilaian-diri (self assessment) termasuk dalam rumpun penilaian kinerja.
Penilaian diri merupakan suatu teknik penilaian di mana peserta didik diminta
untuk menilai dirinya sendiri berkaitan dengan status, proses dan tingkat
pencapaian kompetensi yang dipelajarinya dalam mata pelajaran tertentu. Teknik
penilaian diri dapat digunakan untuk mengukur kompetensi kognitif, afektif dan
psikomotor.

Penilaian ranah sikap.Misalnya, peserta didik diminta mengungkapkan curahan


perasaannya terhadap suatu objek tertentu berdasarkan kriteria atau acuan yang

telah disiapkan.
Penilaian ranah keterampilan. Misalnya, peserta didik diminta untuk menilai
kecakapan atau keterampilan yang telah dikuasainya oleh dirinya berdasarkan

kriteria atau acuan yang telah disiapkan.


Penilaian ranah pengetahuan. Misalnya, peserta didik diminta untuk menilai
penguasaan pengetahuan dan keterampilan berpikir sebagai hasil belajar dari
suatu mata pelajaran tertentu berdasarkan atas kriteria atau acuan yang telah
disiapkan.
Teknik penilaian-diri bermanfaat memiliki beberapa manfaat positif. Pertama,
menumbuhkan rasa percaya diri peserta didik. Kedua, peserta didik menyadari
kekuatan dan kelemahan dirinya. Ketiga, mendorong, membiasakan, dan melatih
peserta didik berperilaku jujur. Keempat, menumbuhkan semangat untuk maju
secara personal.
b. Penilaian Proyek
Penilaian proyek (project assessment) merupakan kegiatan penilaian terhadap
tugas yang harus diselesaikan oleh peserta didik menurut periode/waktu tertentu.
Penyelesaian tugas dimaksud berupa investigasi yang dilakukan oleh peserta
didik, mulai dari perencanaan, pengumpulan data, pengorganisasian, pengolahan,

61

analisis, dan penyajian data. Dengan demikian, penilaian proyek bersentuhan


dengan aspek pemahaman, mengaplikasikan, penyelidikan, dan lain-lain.
Selama mengerjakan sebuah proyek pembelajaran, peserta didik memperoleh
kesempatan untuk mengaplikasikan sikap, keterampilan, dan pengetahuannya.
Karena itu, pada setiap penilaian proyek, setidaknya ada tiga hal yang
memerlukan perhatian khusus dari guru.
a. Keterampilan peserta didik dalam memilih topik, mencari dan mengumpulkan
data, mengolah dan menganalisis, memberi makna atas informasi yang
diperoleh, dan menulis laporan.
b. Kesesuaian atau relevansi materi pembelajaran dengan pengembangan sikap,
keterampilan, dan pengetahuan yang dibutuhkan oleh peserta didik.
c. Orijinalitas atas keaslian sebuah proyek pembelajaran yang dikerjakan atau
dihasilkan oleh peserta didik.
Penilaian proyek berfokus pada perencanaan, pengerjaan, danproduk proyek.
Dalam kaitan ini serial kegiatan yang harus dilakukan oleh guru meliputi
penyusunan rancangan dan instrumen penilaian, pengumpulan data, analisis data,
dan penyiapkan laporan. Penilaian proyek dapat menggunakan instrumen daftar
cek, skala penilaian, atau narasi. Laporan penilaian dapat dituangkan dalam
bentuk poster atau tertulis.
Produk akhir dari sebuah proyek sangat mungkin memerlukan penilaian
khusus. Penilaian produk dari sebuah proyek dimaksudkan untuk menilai kualitas
dan bentuk hasil akhir secara holistik dan analitik. Penilaian produk dimaksud
meliputi penilaian atas kemampuan peserta didik menghasilkan produk, seperti
makanan, pakaian, hasil karya seni (gambar, lukisan, patung, dan lain-lain),
barang-barang terbuat dari kayu, kertas, kulit, keramik, karet, plastik, dan karya
logam.Penilaian secara analitik merujuk pada semua kriteria yang harus dipenuhi
untuk menghasilkan produk tertentu. Penilaian secara holistik merujuk pada
apresiasi atau kesan secara keseluruhan atas produk yang dihasilkan.
c. Penilaian Portofolio
Penilaian portofolio merupakan penilaian atas kumpulan artefak yang
menunjukkan kemajuan dan dihargai sebagai hasil kerja dari dunia nyata.
Penilaian portofolio bisa berangkat dari hasil kerja peserta didik secara

62

perorangan atau diproduksi secara berkelompok, memerlukan refleksi peserta


didik, dan dievaluasi berdasarkan beberapa dimensi.
Penilaian portofolio merupakan penilaian berkelanjutan yang didasarkan pada
kumpulan informasi yang menunjukkan perkembangan kemampuan peserta didik
dalam satu periode tertentu. Informasi tersebut dapat berupa karya peserta didik
dari proses pembelajaran yang dianggap terbaik, hasil tes (bukan nilai), atau
informasi lain yang releban dengan sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang
dituntut oleh topik atau mata pelajaran tertentu.Fokus penilaian portofolio
adalahkumpulan karya peserta didik secara individu atau kelompok pada satu
periode pembelajaran tertentu. Penilaian terutama dilakukan oleh guru, meski
dapat juga oleh peserta didik sendiri.
Memalui penilaian portofolio guru akan mengetahui perkembangan atau
kemajuan belajar peserta didik. Misalnya, hasil karya mereka dalam menyusun
atau membuat karangan, puisi, surat, komposisi musik, gambar, foto, lukisan,
resensi buku/ literatur, laporan penelitian, sinopsis, dan lain-lain. Atas dasar
penilaian itu, guru dan/atau peserta didik dapat melakukan perbaikan sesuai
dengan tuntutan pembelajaran.
Penilaian portofolio dilakukan dengan menggunakan langkah-langkah seperti
berikut ini.
a. Guru menjelaskan secara ringkas esensi penilaian portofolio.
b. Guru atau guru bersama peserta didik menentukan jenis portofolio yang akan
dibuat.
c. Peserta didik, baik sendiri maupun kelompok, mandiri atau di bawah
bimbingan guru menyusun portofolio pembelajaran.
d. Guru menghimpun dan menyimpan portofolio peserta didik pada tempat yang
sesuai, disertai catatan tanggal pengumpulannya.
e. Guru menilai portofolio peserta didik dengan kriteria tertentu.
f. Jika memungkinkan, guru bersama peserta didik membahas bersama
dokumen portofolio yang dihasilkan.
Guru memberi umpan balik kepada peserta didik atas hasil penilaian
portofolio.
d.

Penilaian Tertulis
Meski konsepsi asesmen autentik muncul dari ketidakpuasan terhadap tes

tertulis yang lazim dilaksanakan pada era sebelumnya, penilaian tertulis atas
hasil pembelajaran tetap lazim dilakukan. Tes tertulis terdiri dari memilih atau
63

mensuplai jawaban dan uraian. Memilih jawaban dan mensuplai jawaban.


Memilih jawaban terdiri dari

pilihan ganda, pilihan benar-salah, ya-tidak,

menjodohkan, dan sebab-akibat. Mensuplai jawaban terdiri dari isian atau


melengkapi, jawaban singkat atau pendek, dan uraian.
Tes tertulis berbentuk uraian atau esai menuntut peserta didik mampu
mengingat,

memahami,

mengorganisasikan,

menerapkan,

menganalisis,

mensintesis, mengevaluasi, dan sebagainya atasmateri yang sudah dipelajari. Tes


tertulis berbentuk uraian sebisa mungkin bersifat komprehentif, sehingga mampu
menggambarkan ranah sikap, keterampilan, dan pengetahuan peserta didik.
Pada tes

tertulis

berbentuk esai, peserta didik berkesempatan

memberikan jawabannya sendiri yang berbeda dengan teman-temannya, namun


tetap terbuka memperoleh nilai yang sama. Misalnya, peserta didik tertentu
melihat fenomena kemiskinan dari sisi pandang kebiasaan malas bekerja,
rendahnya keterampilan, atau kelangkaan sumberdaya alam. Masing-masing sisi
pandang ini akan melahirkan jawaban berbeda, namun tetap terbuka memiliki
kebenarann yang sama, asalkan analisisnya benar. Tes tersulis berbentuk esai
biasanya menuntut dua jenis pola jawaban, yaitu jawaban terbuka (extendedresponse) atau jawaban terbatas (restricted-response). Hal ini sangat tergantung
pada bobot soal yang diberikan oleh guru. Tes semacam ini memberi kesempatan
pada guru untuk dapat mengukur hasil belajar peserta didik pada tingkatan yang
lebih tinggi atau kompleks.
Penilaian dilakukan melalui :
1. Ulangan harian(diperoleh dari beberapa jenis penilaian dalam satu/ beberapa KD)
2. Ulangan tengah semester (diperoleh dari beberapa KD dalam 10-12 minggu)
3. Ulangan akhir semester ( diperoleh dari KI/KD satu semester ganjil )
4. Ulangan kenaikan kelas ( diperoleh dari KI/KD satu semester genap )
Contoh Pengolahan Nilai Raport
Skor
Tes Praktik
Projek
4.1
84
4.2
76
4.3
60
Rata-Rata Skor Akhir
KD

Portofolio
90
84
70

Skor Akhir
Skala 1 -100 Skala 1 - 4
87
3.48
80
3.20
65
2.60
3.09

Cara Konversi ke skala 1 - 4

64

8. Remidi dan Pengayaan


a. Remidi
Remidi adalah pemberian pelajaran yang bersifat mengulang materi yang belum
dipahami oleh siswa yang dinyatakan belum tuntas megikuti suatu pokok bahasan
tertentu. Bentuk dari remidi bisa berupa pengulangan materi yang belum dipahami dan
disertai dengan latihan-latihan soal atau berupa pemberian ulangan / tes atau pemberian
tugas perbaikan setelah mendapatkan penjelasan ulang tentang materi yang belum
dipahami. Pelaksanaan remidi bisa dilakukan di waktu jam efektif atau diluar jam efektif
sekolah. Siswa diberi kesempatan remidi dua kali.
b. Pengayaan
Pengayaan adalah penambahan materi pelajaran yang diberikan kepada siswa
yang telah tuntas mengikuti suatu pokok bahasan tertentu. Bentuk dari pengayaan sendiri
bisa berupa pemberian tugas-tugas atau soal-soal latihan yang tingkatnya lebih tinggi dari
yang sudah diajarkan atau materi yang baru yang sifatnya menambah ilmu pengetahuan
siswa yang tentunya masih berkaitan dengan materi yang sudah atau akan diajarkan.
Pelaksanaan pengayaan bisa dilakukan di waktu jam efektif atau diluar jam efektif
sekolah.
c. Contoh Format Remidi dan Pengayaan
Remidi maupun pengayaan bisa dilaksanakan apabila guru telah mengadakan
ulangan harian secara tertulis yang hasilnya dianalisa. Contoh format untuk kelengkapan
pembuatan soal sampai remidi/pengayaan adalah sebagai berikut terlampir.
9. Kriteria Kenaikan Kelas
Kenaikan kelas dilaksanakan pada setiap akhir tahun ajaran. Kriteria kenaikan kelas di
SMP Negeri 2 Rembang berlaku setelah siswa memenuhi persyaratan berikut:
a. menyelesaikan seluruh program pembelajaran;
b. ketidakhadiran tanpa alasan (alpa) tidak boleh melebihi 10 % dari hari efektif
sekolah pada semester ganjil atau semester genap dalam tahun pelajaran tersebut.
c. penetapan kenaikan kelas dihitung dari hasil semester 1 dan 2 dengan ketentuan
sebagai berikut :
65

Jika semester 1 dan 2 nilai suatu mata pelajaran tuntas, maka mata

pelajaran

tersebut dinyatakan tuntas.


-

Jika semester 1 dan 2 nilai suatu mata pelajaran tidak tuntas, maka mata
pelajaran tersebut dinyatakan tidak tuntas.

Jika salah satu dari semester 1 dan 2 nilai suatu mata pelajaran tidak tuntas,
maka harus dihitung rata-rata nilai semester 1 dan 2 pada mata pelajaran
tersebut. Jika nilai rata-rata semester 1 dan 2 mata pelajaran tersebut sama atau
lebih besar dari rata-rata KKM, mata pelajaran tersebut dinyatakan tuntas.

Bagi siswa yang belum tuntas pada suatu mata pelajaran, maka dapat mengikuti
program remidi dan diberikan kesempatan sebanyak 2 kali.

Siswa diberikan kesempatan untuk memperbaiki nilainya melalui kegiatan


remidi.

Jika 3 mata pelajaran atau lebih tidak tuntas, peserta didik dinyatakan tidak naik
kelas dari kelas 7 naik ke kelas 8

Jika 3 mata pelajaran atau lebih tidak tuntas, peserta didik dinyatakan tidak
naik kelas dari kelas 8 naik ke kelas 9.

Skor pelanggaran terhadap nilai kepribadian tidak boleh mencapai batas


maksimal (skor ).

Memiliki nilai kepribadian minimal baik.

Memiliki nilai pengembangan diri minimal cukup

10. Kriteria Kelulusan


Dengan mengacu kepada ketentuan PP No.19 Tahun 2005 Pasal 72 Ayat (1), peserta
didik dinyatakan lulus dari SMP Negeri 2 Rembang setelah memenuhi persyaratan
berikut :
a.

menyelesaikan seluruh program pembelajaran;

b.

memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh mata pelajaran
kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia, kelompok kewarganegaraan
dan kepribadian, kelompok mata pelajaran estetika, dan kelompok mata pelajaran
jasmani, olahraga, dan kesehatan;

c.

lulus ujian sekolah untuk kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan
teknologi;

d.

lulus Ujian Nasional;

66

e.

ketidakhadiran tanpa alasan (alpa) tidak boleh mencapai 10 % dari hari efektif
sekolah selama satu tahun pelajaran.

f.

Skor pelanggaran terhadap nilai kepribadian tidak boleh mencapai batas maksimal
(skor 100).

11. Pendidikan Kecakapan Hidup (Life Skill)


Pendidikan Kecakapan Hidup diintegrasikan pada semua mata pelajaran dan lebih
mengutamakan berdudaya, misalnya; berbudaya bersih, berbudaya malu, berbudaya
tertib, berbudaya disiplin dll.

12. Keunggulan Lokal dan Global


a. Pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global dikembangkan pada semua mata
pelajaran dan muatan lokal yang dilakukan dengan cara mengembangkan
pembelajaran dengan menyesuaikan, memperhatikan, dan memanfaatkan IPTEK.
Muatan lokal yang diajarkan di SMP Negeri 2 Rembang dan menjadi ciri khas
sekolah adalah Seni Baca Tulis Al Qur-an.
b. Program berbasis keunggulan lokal dan global lebih difokuskan pada mata
Teknologi Informasi Komunikasi (TIK) dan samroh.

13. Mutasi Murid


a. Mutasi masuk :

Bagi siswa yang mutasi ke SMP Negeri 2 Rembang nilai rapot harus lebih dari
atau sama dengan nilai KKM yang sudah ditetapkan oleh sekolah.

Mutasi siswa ke SMP Negeri 2 Rembang harus melalui Tim Pengembang


Sekolah.

b. Mutasi keluar :

Mutasi siswa hanya dapat dilakukan jika siswa sudah menempuh pelajaran
minimal satu semester.

Siswa yang memiliki skor pelanggaran mencapai 100, dikembalikan ke orang tua
dengan mengajukan permohonan keluar.

67

Siswa yang tidak naik kelas diberi kesempatan untuk mengulang satu kali lagi di
kelas yang sama. Jika siswa tidak naik kelas dua kali berturut-turut, diharuskan
pindah ke sekolah lain.

14.Regulasi Regulasi
I. Standart Isi.
1.1 Mengintegrasikan pelajaran Lingkungan Hidup ke dalam seluruh mata pelajaran
wajib dan mulok.
1.2 Penambahan jumlah jam pelajaran untuk mata pelajaran mulok, yaitu :
a. Bahasa daerah

: Kelas VII, VIII, dan IX

b. BTQ

: Kelas VII dan VIII

II. Standart Proses.


2.1 Kegiatan bedah silabus, RPP integrasi, dan persiapan perencanaan
administrasi pengajaran.
2.2 Pengadaan silabus dan RPP terintegrasi dengan pendidikan karakter dan
lingkungan hidup.
2.3 Pemanfaatan lingkungan sebagai media dan sumber pembelajaran untuk
seluruh mata pelajaran wajib dan mulok..
2.4 Kegiatan peningkatan kualitas pengelolaan kelas malalui :
a. Program peningkatan mutu guru dengan melaksanakan kegiatan MGMPS
setiap 1 bulan sekalui.
b. Kegiatan supervisi yang sesuai dengan jadwal.
III. Standart Kompetensi Lulusan.
3.1 Pelaksanaan kegiatan pengembangan diri dan ekstrakurikuler.
3.2 Pelaksanaan kegiatan peningkatan mutu siswa.
3.3 Pelaksanaan bimbingan persiapan lomba-lomba akademik dan non akademik.
3.4 Pelaksanaan kegiatan adiwiyata, peringatan hari-hari lingkungan.
3.5 Pelaksanaan kegiatan peringatan hari besar Islam dan peringatan hari besar
nasional.
3.6 Pelaksanaan kegiatan layanan BK.
IV. Standart Pendidik dan Tenaga Kependidikan.
a.

Pelaksaan kegiatan PKGMP, seminar, dan pelatihan-pelatihan bagi pendidik


dan tenaga kependidikan.
68

V. Standart Sarana dan Prasarana.


5.1

Pemenuhan standart sarana dan prasaran sesuai dengan SNP.

5.2

Penambahan buku referensi yang relevan.

5.3 Kegiatan perawatan ruang, gedung, dan lingkungan sekolah untuk menunjang
proses pembelajaran dan program adiwiyata.
5.4

Pengadaan tempat sampah di setiap ruangan.

VI. Standart Pengelolaan.


6.1

Penyusunan visi, misi, dan tujuan sekolah dengan melibatkan seluruh


pemangku kepentingan.

6.2

Kegiatan sosialisasi visi, misi, dan tujuan sekolah dengan melibatkan


seluruh pemangku kepentingan melalui :
- Rapat komite
- Upacara bendera
- Kegiatan MOS

6.3

Penyusunan RKS dan RKAS didasarkan pada hasil EDS.

6.4

Peningkatan mutu sekolah berdasarkan hasil EDS, akreditasi sekolah, dan


hasil kelulusan siswa.

6.5

Pelaksanaan visi dan misi ke dalam kegiatan pembelajaran, pengelolaan


pendidik dan tenaga kependidikan serta kegiatan siswa.

6.6

Menjalin kemitraan dengan lembaga lain.

VII. Standart Pembiayaan.


7.1

Penyusunan program pembiayaan untuk menunjang kegiatan sekolah.

VIII.Standart Penilaian.
8.1 Penilaian (assessment) adalah penerapan berbagai prosedur, cara penggunaan
beragam alat penilaian untuk memperoleh informasi tentang ketercapaian
hasil belajar atau kompetensi siswa.
8.2

Cara atau strategi untuk memperoleh informasi tentang kemampuan belajar


peserta didik dilakukan melalui:
a. Pengamatan praktik
b. Tes tulis
c. Tes lisan

8.3

Penilaian kelas dilakukan dalam bentuk :


a. Portofolio
69

b. Penilaian kerja (performance)


c. Penilaian penugasan
d. Penilaian hasil kerja
8.4

Penilaian dilakukan melalui:


a. Ulangan harian
b. Ulangan tengah semester
c. Ulangan akhir semester

8.5

Penilaian dilaksanakan sesuai dengan Permendiknas No. 22 Tahun 2007


tentang Standar Penilaian.

IX. Standart Mutu Sekolah.


9.1 Mengikuti lomba-lomba akademik dan non akademik.
9.2 Membudayakan kegiatan saling asah, asih, dan asuh melalui kegiatan
pendidikan karakter yang terintegrasi ke dalam seluruh mata pelajaran dan
diemplementasikan dalam program pengembangan diri yang dilaksanakan
secara :
a. Rutin/Terjadwal, meliputi :
1) Upacara bendera.
2) Kegiatan jamaah sholat dhuha.
3) Layanan BK.
4) Ekstrakurikuler.
5) Membaca 5 ayat ayat pendek Alquran di awal pelajaran
6) Datang tepat waktu.
7) Bersalaman dengan bapak/ibu guru piket ketika datang di sekolah.
b. Spontan, meliputi:
1) Mengucap salam bila jumpa dengan bapak/ibu guru.
2) Bersalaman bila jumpa dengan bapak/ibu guru.
3)

Menempatkan sampah pada tempatnya.

4)

Berpakaian rapi.

9.3 Memberi reward kepada siswa yang berprestasi di kelasnya.


X. Sekolah Peduli dan Berbudaya Lingkungan.
10.1 Menetapkan Visi Misi dan tujuan sekolah yang peduli dan berbudaya
lingkungan dengan tema pelestarian, pengolahan, dan pencegahan
kerusakan lingkungan
70

10.2 Pengembangan materi LH dalam bentuk intregasi maupun Monolitik.(Daftar


integrasi mata pelajaran wajib dan Mulok dengan LH terlampir)
10.3 Mengintegrasikan pendidikan LH ke dalam kegiatan Ekstrakurikuler
10.4 Mengintegrasikan pendidikan LH ke dalam Pendidikan Karakter melalui
pelaksanaan Program Pengembangan Diri
10.5 Melaksanakan kegiatan rutin tahunan yang bertema lingkungan.
10.6 Melaksanakan kegiatan sosialisasi tentang penerapan pendidikan LH kepada
warga sekolah
10.7 Kebijakan dalam penghematan SDA dan ATK sehingga tercipta pengelolaan
lingkungan sekolah yang berwawasan lingkungan.
10.8 Menciptakan peraturan/ tata tertib sekolah yang berkaitan dengan
kebersihan dan kesehatan lingkungan sekolah.
BAB IV
KALENDER PENDIDIKAN

Kurikulum Sekolah pada jejang pendidikan dasar diselenggarakan dengan


mengikuti kalender pendidikan pada setiap tahun ajaran. Kalender pendidikan adalah
pengaturan waktu dalam kegiatan proses belajar mengajar selama satu tahun
pelajaran.Kalender

pendidikan

meliputi;Permulaan

Tahun Ajaran,

Hari

Efektif

Pembelajaran, Hari Efektif Fakultatif, Libur Semester, dan Libur hari Besar. Kalender
pendidikan yang dibuat disesuaikan dengan kalender pendidikan yang dibuat Dinas
Pendidikan Propensi Jawa Timur.
Alokasi Waktu
Permulaan tahun ajaran adalah waktu dimulainya kegiatan pembelajaran pada
awal tahun pelajaran. Minggu efektif belajar adalah jumlah minggu kegiatan
pembelajaran untuk setiap tahun pelajaran. Waktu pembelajaran efektif adalah jumlah
jam pembelajaran untuk seluruh mata pelajaran termasuk muatan local, ditambah jumlah
jam untuk kegiatan pengembangan diri. Waktu libur adalah yang ditetapkan untuk tidak
diadakan kegiatan pembelajaran terjadwal pada satuan pendidikan yang dimaksud. Waktu
libur dapat berbentuk

jeda tengah semester, jeda antar semester, libur akhir tahun

pelajaran, hari libur keagamaan, hari libur umum termasuk hari-hari besar nasional dan
hari libur khusus.
71

Alokasi Waktu Pada Kalender Pendidikan


NO

Kegiatan

Alokasi Waktu

Keterangan

1.

Minggu Efektif Belajar

34 38 Minggu

2.

Jeda Tengah Semester

Maksimum 2
Minggu

Satu minggu setiap semester

3.

Jeda Antar Semester

Maksimum 2
Minggu

Antara semester 1 dan 2

4.

Libur Akhir Tahun


Pelajaran

Maksimum 3
Minggu

Digunakan khusus untuk


penyiapan kegiatan dan
administrasi akhir dan awal
tahun pelajaran

5.

Hari Libur Keagamaan

2 4 Minggu

Daerah khusus yang


memerlukan libur keagamaan
lebih panjang dapat
mengaturnya sendiri tanpa
mengurangi jumlah minggu
efektif belajar dan waktu
pembelajaran efektif

6.

Hari Libur Umum /

Maksimum 2
Minggu

Disesuaikan dengan peraturan


pemerintah

Hari Libur Khusus

Maksimum 1
Minggu

Untuk satuan pendidikan


sesuai dengan ciri kekhususan
masing-masing

Kegiatan Khusus Sekolah

Maksimum 3
Minggu

Digunakan untuk kegiatan


yang diprogramkan secara
khusus oleh sekolah tanpa
mengurangi jumlah minggu
efektif belajar dan waktu
pembelajaran efektif

Nasional
7.

8.

Digunakan untuk kegiatan


pembelajaran efektif pada
setiap satuan pendidikan

A. Penetapan Kalender Pendidikan


Penetapan Kalender Pendidikan di SMPN 2 Rembang adalah seabgai berikut:
1.

Permulaan tahun pelajaran adalah bulan Juli setiap tahun dan berakhir pada bulan
Juni tahun berikutnya.
72

2.

Jumlah minggu efektif belajar satu tahun pelajaran adalah 34-38 minggu dalam satu
tahun pelajaran.

3.

Jumlah hari efektif dalam satu tahun pelajaran 240-250 hari yang digunakan untuk
pembelajaran, terbagi atas semester 1 sejumlah 109 hari dan semester 2 sejumlah 138
hari.

4.

Hari libur sekolah ditetapkan berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan Nasional


dan/atau Menteri Agama dalam hal yang terkait hari raya keagamaan, Kepala Daerah
tingkat Kabupaten/Kota dan/atau oraganisasi penyelenggara pendidikan dapat
menetapkan hari libur khusus.

5.

Pemerintah Pusat/Propinsi/Kabupaten/Kota dapat menentukan hari libur serentak


untuk satuan-satuan pendidikan.

6.

Kalender Pendidikan untuk satuan-satuan pendidikan disusun oleh masing-masing


satuan pendidikan berdasarkan alokasi waktu sebagaimana tersebut pada dokumen
Standart Isi dengan memperhatikan ketentuan dari pemerintah/pemerintah daerah.

7.

Libur Semester I berlangsung selama 11 (Sebelas hari) hari kerja.

8.

Libur Semester II berlangsung selama 18 (delapan belas) hari kerja.

9.

Hari libur bulan Ramadhon adalah 1 (satu) hari sebelum bulan puasa Ramadhan, 2
(dua) hari pertama bulan Ramadhon, dan 3 (tiga) hari sebelum 1 Syawal yang
ditetapkan oleh Menteri Agama untuk sekolah.

10. Libur hari raya Idul Fitri berlansung selama 8 hari sesudah tanggal 2 Syawal yang
ditetapkan oleh Menteri Agama untuk sekolah

73

KALENDER PENDIDIKAN TAHUN PELAJARAN 2013/2014


SD NEGERI PANDAANI KECAMATAN PANDAANKABUPATEN PASURUAN
JULI 2013
M

AGUSTUS 2013

SEPTEMBER 2013

OKTOBER 2013

NOVEMBER 2013

DESEMBER 2013

14

21

28

11

18

25

15

22

29

13

20

27

10

17

24

15

22

29

30

14

21

28

11

18

25

16

23

30
31

15

22

29

12

19

26

16

23

16

23

30

13

20

27

10

17

24

15

22

29

12

19

26

10

17

24

10

17

24

31

14

21

28

11

18

25

16

23

30

13

20

27

11

18

25

11

18

25

15

22

29

12

19

26

10

17

24

31

14

21

28

12

19

26

12

19

26

16

23

30

13

20

27

11

18

25

15

22

29

13

20

27

13

20

27

10

17

24

31

14

21

28

12

19

26

16

23

30

14

21

28

JANUARI 2014

PEBRUARI 2014

MARET 2014

APRIL 2014

M E I 2014

JUNI 2014

12

19

26

16

23

16

23

30

13

20

27

11

18

25

15

22

29

13

20

27

10

17

24

10

17

24

31

14

21

28

12

19

26

16

23

30

14

21

28

11

18

25

11

18

25

15

22

29

13

20

27

10

17

24

30

15

22

29

12

19

26

12

19

26

16

23

14

21

28

11

18

25

16

23

30

13

20

27

13

20

27

10

17

24

15

22

29

12

19

26

10

17

24

31

14

21

28

14

21

28

11

18

25

16

23

30

13

20

27

11

18

25

15

22

15

22

29

12

19

26

10

17

24

31

14

21

28

JULI 2014
M

13

20

27

Libur Semester I

: 11 hari ( 23 Desember 2013 s.d 4 Januari 2014)

Hari Efektif Sekolah :

14

21

28

Libur Semester II

: 18 hari (23 Juni s.d. 12 Juli 2013)

Semester I

109 hari

15

22

29

Libur Hari Besar

Semester II

Hari belajar Efektif Fakultatif

138 hari
15
hari

16

23

30

Kegiatan Hari Belajar Efektif Fakultatif

10

17

24

31

Libur Permulaan Puasa/Puasa dan sekitar Hari Raya

11

18

25

12

19

26

Libur Hari Besar


17 Agustus 2013
8-9 Agustus 2013
15 Oktober 2013
5 November 2013
25 Desember 2013

:
:
:
:
:

Proklamasi Kemerdekaan RI
Hari Raya Idul Fitri 1434 H
Hari Raya Idhul Adha 1434 H
Tahun Baru Hijriah 1435 H
Hari Raya Natal

CATATAN :
1. Hari Libur PILKADA menyesuaikan jadwal PILKADA di Kabupaten/Kota

1 Januari 2014
14 Januari 2014
31 Januari 2014
2 Maret 2014
18 April 2014

:
:
:
:
:

Tahun Baru Masehi


Maulid Nabi Muhammad SAW
Tahun Baru Imlek 2565
Hari Raya Nyepi Tahun Saka 1936
Wafat Isa Al-Masih

15 Mei 2014
27 Mei 2014
29 Mei 2014

:
:
:

Hari Raya Waisak 2568


Isro' Mikroj 1435 H
Kenaikan Isa Al Masih

74

HARI EFEKTIF SEKOLAH, EFEKTIF FAKULTATIF DAN HARI LIBUR SEKOLAH PROVINSI JAWA TIMUR
TAHUN PELAJARAN 2013/2014
SMP NEGERI 2 Rembang KECAMATAN PANDAAN KABUPATEN PASURUAN
NO
.
1

BULAN

TANGGAL
1

AGUSTUS '13

SEPTEMBER '13

LU

5
6

10

11

12

13

14

OKTOBER '13
NOVEMBER '13
DESEMBER '13

41
67
LU

EF1
4

EF1
5

16

17

42
68
92

43
LU

LU

LH
R

LH
R

LH
R

18

19

20

21

LHR

LH
R

LH
R

LU

22

23

15

22

23

24

25

26

LU

EF
4

EF
5

EF
6

EF7

EF
8

27

28

29

30

31

EF9

LU

EF1
0

EF1
1

EF1
2
15

EF1

LU

LH
R

LH
B

LU

LU

10

11

12

13

14

24

25

26

27

LU

28

29

30

31

32

33

LU

34

35

36

37

38

39

LU

40

53

54

55

56

LU

57

58

59

60

61

62

LU

63

64

65

79

LU

80

81

82

83

84

85

LU

86

87

88

89

90

91

LU

LS
1

LS
1

LH
B

LS
1

LS1

LS
1

LU

LS1

LS1

20

21

LHB

71

46

47

48

49

50

51

LU

52

69

70

71

72

73

LU

74

75

76

77

78

99

21

EF
3

LU

98

20

LH
R

LH
B

LU

19

LH
R

45

97

18

LH
R

44

96

17

LH
R

LH
B

95

16

EF
2

JULI '13
EF1
3

93

94

100

LU

102

103

LU

104

105

106

107

108

10
9

LU

LH
B

10

11

LU

12

13

14

15

16

17

LU

18

19

101

JANUARI '14

LHB

LS1

LS1

LS
1

PEBRUARI '14

22

LU

23

24

25

26

27

28

LU

29

30

31

32

33

34

LU

35

36

37

38

39

40

LU

41

42

43

44

45

MARET '14

46

LU

47

48

49

50

51

52

LU

53

54

55

56

57

58

LU

59

60

61

62

63

64

LU

65

66

67

68

69

70

LU

86

LH
B

87

LU

88

89

90

91

92

93

LU

94

95

96

LU

117

LH
B

118

LHB

119

LS2

LS
2

LS2

LS
2

LU

LS2

10
11
12
13

APRIL '14
MEI '14
JUNI '14
JULI '14

72
97
LU

73
98
121

74
99

75

76

LU

122

123

LS2

LS
2

LS2

LS2

LH
B

: Libur Hari Besar

LU

: Libur Umum

LS1

: Libur Semester 1

LS2

: Libur Semester 2

100
124
LS2

LU
101
125
LU

77
102
126
LS2

78
103
LU
LS2

79
104
127
LS2

80
105

81
LU

82
106

LU
107

128

129

130

131

LS2

LS
2

LS2

LU

83

84

108

LH
B

132

85
109

LU

133

110
134

LU
135

111
136

112
137

11
3
13
8

114

115

116

LU

LS
2

LS
2

KETERANGAN :
LP
P
LH
R
EF
KT
S

: Libur Permulaan Puasa


: Libur Sekitar Hari Raya
: Hari belajar Efektif Fakultatif
: Kegiatan tengah semester

Semester I
Semester II

:
:

109 hari
138 hari

Hari belajar Efektif Fakultatif

15 hari

Libur Hari Besar

CATATAN :

17 Agustus 2013

Proklamasi Kemerdekaan RI

8-9 Agustus 2013

Hari Raya Idul Fitri 1434 H

1 Januari 2014
14 Januari 2014

Tahun Baru Masehi

15 Mei 2014

Hari Raya Waisak 2568

Maulid Nabi Muhammad SAW

27 Mei 2014

15 Oktober 2013

Hari Raya Idhul Adha 1434 H

Isro' Mikroj 1435 H

Tahun Baru Imlek 2565

29 Mei 2014

Kenaikan Isa Al Masih

Tahun Baru Hijriah 1435 H

31 Januari 2014
2 Maret
2014

5 November 2013

25 Desember 2013

Hari Raya Nyepi Tahun Saka 1936

Hari Raya Natal

18 April 2014

Wafat Isa Al-Masih

75

66

120

76

BAB V
PENUTUP
Dengan selesainya penyusunan Kurikulum Sekolah ini maka SMPN 2 Rembang
telah memiliki acuan untuk menyelenggarakan kegiatan pembelajaran pada tahun
pelajaran 2014 / 2015, maka mulai tahun 2014/2015 ini SMPN 2 Rembang untuk kelas
VII dan VIII akan melaksanakan kurikulum 2013 dan KTSP untuk kelas IX dalam proses
kegiatan pembelajaran. Kurikulum Sekolah SMPN 2 Rembang ini merupakan acuan
pedoman bagi guru-guru dalam melaksanakan program pembelajaran di sekolah.
Berdasarkan kurikulum ini selanjutnya guru-guru setiap mata pelajaran membuat
program yang berupa program tahunan, program semester,silabus,RPP dan instrumen
penilaian.
Guru diberi kebebasan dan keleluasaan dalam menyusun program pembelajaran
misalnya dalam mendiskripsikan indikator hasil belajar, menetapkan tujuan pelajaran dan
menetapkan kegiatan pembelajaran sesuai dengan kondisi dan lingkungan sekolah serta
untuk memotivikasi peserta didik dalam mengolah dan menggali sendiri potensipotensinya. Kebebasan dan keleluasaan guru-guru dalam melaksanakan pembelajaran di
kelas merupakan bagian dari implementasi Kurikulum Sekolah.
Harapan kami, Kurikulum Sekolah yang kami susun ini telah memenuhi syarat
sehingga seluruh kegiatan yang kami rencanakan dapat berjalan dengan lancar. Kami
juga sangat mengharapkan dukungan dari semua pihak, khususnya para guru, karyawan,
peserta didik, dan wali murid agar proses pembelajaran dapat berjalan dengan maksimal.
Semoga Kurikulum Sekolah ini dapat menjadi sarana bagi sekolah untuk meningkatkan
kualitas peserta didik secara lahiriah maupun batiniah.
Akhirnya, kesungguhan, komitmen, kerja keras, dan kerjasama dari para guru,
kepala sekolah, dan warga sekolah secara keseluruhan merupakan kunci utama bagi
perwujudan dari apa yang telah direncanakan.
Rembang, Agustus 2014
Kepala Sekolah

Soegeng Supriyadi,S.Pd
NIP. 19611212 198403 1 013

77

LAMPIRAN MODEL RAPORT

A. MODEL RAPOR SMP


LAPORAN
HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK
SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
(SMP)

Nama Peserta Didik

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


REPUBLIK INDONESIA
LAPORAN
78

HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK


SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
(SMP)

Nama Sekolah

___________________________________

NIS/NSS/NDS

___________________________________

Alamat Sekolah

___________________________________
___________________________________
Kode Pos ___________Telp.____________

Kelurahan

___________________________________

Kecamatan

___________________________________

Kota/Kabupaten

___________________________________

Provinsi

___________________________________

Website

___________________________________

E-mail

___________________________________

79

PETUNJUK PENGGUNAAN

1. Buku Laporan Hasil Belajar ini dipergunakan selama peserta didik mengikuti
pelajaran di Sekolah Menengah Pertama (SMP).
2. Apabila peserta didik pindah sekolah, buku Laporan Hasil Belajar dibawa oleh
peserta didik yang bersangkutan untuk dipergunakan sebagai bukti pencapaian
kompetensi.
3. Apabila buku Laporan Hasil Belajar peserta didik yang bersangkutan hilang, dapat
diganti dengan buku Laporan Hasil Belajar Pengganti dan diisi dengan nilai-nilai
yang dikutip dari Buku Induk Sekolah asal peserta didik dan disahkan oleh Kepala
Sekolah yang bersangkutan.
4. Buku Laporan Hasil Belajar peserta didik ini harus dilengkapi dengan pas foto
ukuran 3 x 4 cm, dan pengisiannya dilakukan oleh wali kelas.

80

KETERANGAN TENTANG DIRI PESERTA DIDIK


1. Nama Peserta Didik (Lengkap)

: ....................................................

2. Nomor Induk

: ....................................................

3. Tempat Tanggal Lahir

: ....................................................

4. Jenis Kelamin

: ....................................................

5. Agama

: ....................................................

6. Status dalam Keluarga

: ....................................................

7. Anak ke

: ....................................................

8. Alamat Peserta Didik

: ....................................................

9. Nomor Telepon Rumah

: ....................................................

10. Sekolah Asal

: ....................................................

11.Diterima di sekolah ini


Di kelas

: ....................................................

Pada tanggal

: ....................................................

Nama Orang Tua

: ....................................................

a. Ayah

: ....................................................

b. Ibu

: ....................................................

12. Alamat Orang Tua


Nomor Telepon Rumah
13. Pekerjaan Orang Tua

: ....................................................
: ....................................................
: ....................................................

a. Ayah

: ....................................................

b. Ibu

: ....................................................

14. Nama Wali Peserta Didik

: ....................................................

15. Alamat Wali Peserta Didik

: ....................................................

Nomor Telpon Rumah

: ....................................................

16. Pekerjaan Wali Peserta Didik

: ....................................................
...................., ............20....
Kepala Sekolah,

Pas Foto
3x4

NIP

81

Nama Sekolah
Alamat
Nama
Nomor Induk/NISN

:
:
:
:

___________________ Kelas
___________________ Semester
___________________ Tahun Pelajaran
___________________

: ______________
: 1 (Satu)
: _____________

CAPAIAN
MATA PELAJARAN

Pengetahuan Keterampilan
(KI 3)
(KI 4)

Kelompok A
Pendidikan Agama dan Budi
Pekerti
Pendidikan Pancasila dan
2
Kewarganegaraan
3 Bahasa Indonesia
1

4 Matematika
5 Ilmu Pengetahuan Alam
6 Ilmu Pengetahuan Sosial
7 Bahasa Inggris
Kelompok B
1 Seni Budaya
Pendidikan Jasmani, Olah
2
Raga, dan Kesehatan
3 Prakarya
Kegiatan Ekstrakurikuler
1. Praja Muda Karana (Pramuka)
2. Usaha Kesehatan Sekolah (UKS)
3. .............

Nilai

Sikap Spiritual dan Sosial


(KI 1 dan KI 2)
Dalam
Antarmapel
Mapel
SB/ B/ C/
Deskripsi
K
Kesimpulan dari
sikap keseluruhan
dalam mapel
C
diputuskan melalui
rapat koordinasi
B
bersama dengan
K
guru mapel di
kelas yang sama
C
dan wali kelas.
C

Keterangan

Ketidakhadiran
Sakit
: _____ hari
Izin
: _____ hari
Tanpa Keterangan : _____ hari

Mengetahui:
Orang Tua/Wali,

....................., ...............20......
Wali Kelas,
________________________
NIP ......................................
82

Nama Sekolah
Alamat
Nama
Nomor Induk/NISN

:
:
:
:

________________
________________
________________
________________

Kelas
Semester
Tahun Pelajaran

: ________
: 1 (Satu)
: ________

DESKRIPSI
MATA PELAJARAN

KOMPETENSI

CATATAN

Kelompok A
Pendidikan Agama dan
1 Budi Pekerti

Pengetahuan
Keterampilan
Sikap Spiritual dan
Pendidikan Pancasila dan Pengetahuan
2 Kewarganegaraan
Keterampilan
Sikap Spiritual dan
Pengetahuan
3 Bahasa Indonesia
Keterampilan
Sikap Spiritual dan
Pengetahuan
4 Matematika
Keterampilan
Sikap Spiritual dan
Pengetahuan
5 Ilmu Pengetahuan Alam Keterampilan
Sikap Spiritual dan
Pengetahuan
6 Ilmu Pengetahuan Sosial Keterampilan
Sikap Spiritual dan
7 Bahasa Inggris
Pengetahuan
Keterampilan
Sikap Spiritual dan

deskripsi capaian KD pada KI 3


deskripsi capaian KD pada KI 4
deskripsi capaian KD pada KI 1 dan

Kelompok B
1 Seni Budaya
Pendidikan Jasmani,
2 Olah Raga, dan
Kesehatan
3 Prakarya
Mengetahui:
Orang Tua/Wali,
________________________

Pengetahuan
Keterampilan
Sikap Spiritual dan
Pengetahuan
Keterampilan
Sikap Spiritual dan
Pengetahuan
Keterampilan
Sikap Spiritual dan
..........................., .........................20.......
Wali Kelas,
_______________________________
NIP.........................................................
83

Nama Sekolah
Alamat
Nama
Nomor Induk/NISN

:
:
:
:

___________________ Kelas
___________________ Semester
___________________ Tahun Pelajaran
___________________

: ______________
: 1 (Satu)
: _____________

CAPAIAN

MATA PELAJARAN

Keterampila
Pengetahuan
n
(KI 3)
(KI 4)

Kelompok A
Pendidikan Agama dan Budi
1
Pekerti
Pendidikan Pancasila dan
2
Kewarganegaraan
3 Bahasa Indonesia
4 Matematika
5 Ilmu Pengetahuan Alam
6 Ilmu Pengetahuan Sosial
7 Bahasa Inggris
Kelompok B
1 Seni Budaya
Pendidikan Jasmani, Olah
2
Raga, dan Kesehatan
3 Prakarya
Kegiatan Ekstrakurikuler
1. Praja Muda Karana (Pramuka)
2. Usaha Kesehatan Sekolah (UKS)
3. .............

Nilai

Sikap Spiritual dan Sosial


(KI 1 dan KI 2)
Dalam
Antarmapel
Mapel
SB/ B/ C/ K
Deskripsi
Kesimpulan dari
sikap keseluruhan
C
dalam mapel
diputuskan melalui
B
rapat koordinasi
D
bersama dengan
guru mapel di
C
kelas yang sama
C
dan wali kelas.

Keterangan

Ketidakhadiran
Sakit
: _____ hari
Izin
: _____ hari
Tanpa Keterangan : _____ hari

Mengetahui:
Orang Tua/Wali,

....................., ...............20......
Wali Kelas,
________________________
NIP ......................................
84

Nama Sekolah
Alamat
Nama
Nomor Induk/NISN

:
:
:
:

________________
________________
________________
________________

Kelas
Semester
Tahun Pelajaran

: ________
: 1 (Satu)
: ________

DESKRIPSI
MATA PELAJARAN

KOMPETENSI

CATATAN

Kelompok A
Pendidikan Agama dan
1 Budi Pekerti

2
3
4

5
6
7

Pengetahuan
Keterampilan
Sikap Spiritual dan
Pendidikan Pancasila dan Pengetahuan
Keterampilan
Kewarganegaraan
Sikap Spiritual dan
Bahasa Indonesia
Pengetahuan
Keterampilan
Sikap Spiritual dan
Matematika
Pengetahuan
Keterampilan
Sikap Spiritual dan
Pengetahuan
Ilmu Pengetahuan Alam Keterampilan
Sikap Spiritual dan
Pengetahuan
Ilmu Pengetahuan Sosial Keterampilan
Sikap Spiritual dan
Bahasa Inggris
Pengetahuan
Keterampilan
Sikap Spiritual dan

deskripsi capaian KD pada KI 3


deskripsi capaian KD pada KI 4
deskripsi capaian KD pada KI 1 dan

Kelompok B
1 Seni Budaya
Pendidikan Jasmani,
2 Olah Raga, dan
Kesehatan
3 Prakarya

Orang Tua/Wali,
_____

Pengetahuan
Keterampilan
Sikap Spiritual dan
Pengetahuan
Keterampilan
Sikap Spiritual dan
Pengetahuan
Keterampilan
Sikap Spiritual dan
Keputusan:
Berdasarkan hasil yang dicapai pada
semester 1 dan 2, peserta didik
ditetapkan
naik ke kelas
(
_______________)
tinggal di kelas
(________________)
_________________, _____________20__ 85
Kepala SMP

KETERANGAN PINDAH SEKOLAH


NAMA PESERTA DIDIK : __________________
KELUAR

Tanggal

Kelas yang
Ditinggalkan

Sebab-sebab Keluar
atau Atas Permintaan
(Tertulis)

Tanda Tangan Kepala


Sekolah, Stempel Sekolah,
dan Tanda Tangan Orang
Tua/Wali
__________, ___________
Kepala Sekolah,

NIP
Orang Tua/Wali,

__________, ___________
Kepala Sekolah,

NIP
Orang Tua/Wali,

__________, ___________
Kepala Sekolah,

NIP
Orang Tua/Wali,

KETERANGAN PINDAH SEKOLAH

86

NAMA PESERTA DIDIK : __________________

NO.

MASUK
_________________

Nama Peserta Didik

_________________

_______, _________

Nomor Induk

_________________

Kepala Sekolah,

Nama Sekolah

Masuk di Sekolah ini:

_________________

a. Tanggal

_________________

b. Di Kelas

_________________

NIP

_______,__________

Tahun Pelajaran

Nama Peserta Didik

_________________

Nomor Induk

_________________

Nama Sekolah

_________________

Masuk di Sekolah ini:

Kepala Sekolah,

a. Tanggal

_________________

b. Di Kelas

_________________

Tahun Pelajaran

_________________

NIP

Nama Peserta Didik

_________________

__________, _____

Nomor Induk

_________________

Kepala Sekolah,

Nama Sekolah

_________________

Masuk di Sekolah ini:

a. Tanggal

_________________

b. Di Kelas

_________________

Tahun Pelajaran

_________________

NIP.

Catatan Prestasi yang Pernah Dicapai


Nama Peserta Didik

87

Nama Sekolah

Nomor Induk

No.

Prestasi yang

Keterangan

Pernah Dicapai
1

Kurikuler

_________________________________________
_________________________________________
_________________________________________
_________________________________________
_________________________________________
________________________________________

Ekstra

_________________________________________

Kurikuler

_________________________________________
_________________________________________
_________________________________________
_________________________________________
_________________________________________

Catatan

_________________________________________

Khusus

_________________________________________

Lainnya

_________________________________________
_________________________________________
_________________________________________
_________________________________________

B. PETUNJUK TEKNIS PENGELOLAAN PENILAIAN


Penilaian setiap mata pelajaran meliputi kompetensi pengetahuan, kompetensi
keterampilan, dan kompetensi sikap. Kompetensi pengetahuan dan kompetensi
keterampilan menggunakan skala 14 (kelipatan 0.33), yang dapat dikonversi ke dalam
88

Predikat A - D sedangkan kompetensi sikap menggunakan skala Sangat Baik (SB), Baik
(B), Cukup (C), dan Kurang (K), seperti pada Tabel 1 di bawah ini.
Tabel 1 : Konversi Kompetensi Pengetahuan, Keterampilan, dan Sikap
PREDIKAT
A
AB+
B
BC+
C
CD+
D

NILAI KOMPETENSI
PENGETAHUAN
KETERAMPILAN
4
4
3.66
3.66
3.33
3.33
3
3
2.66
2.66
2.33
2.33
2
2
1.66
1.66
1.33
1.33
1
1

SIKAP
SB
B
C
K

Penilaian yang dilakukan untuk mengisi laporan hasil belajar ada 3 (tiga) macam, yaitu:
1. Penilaian Kompetensi Pengetahuan
a. Penilaian Kompetensi Pengetahuan dilakukan oleh Guru Mata Pelajaran
(Pendidik)
b. Penilaian Pengetahuan terdiri atas:
1) Nilai Harian (NH)
2) Nilai Ulangan Tengah Semester (UTS)
3) Nilai Ulangan Akhir Semester (UAS)
c. Nilai Harian (NH) diperoleh dari hasil ulangan harian yang terdiri dari: tes
tulis, tes lisan, dan penugasan yang dilaksanakan pada setiap akhir
pembelajaran satu Kompetensi Dasar (KD).
d. Nilai Ulangan Tengah Semester (NUTS) diperoleh dari hasil tes tulis yang
dilaksanakan pada tengah semester. Materi Ulangan Tengah Semester
mencakup seluruh kompetensi yang telah dibelajarkan sampai dengan saat
pelaksanaan UTS.
e. Nilai Ulangan Akhir Semester (NUAS) diperoleh dari hasil tes tulis yang
dilaksanakan di akhir semester. Materi UAS mencakup seluruh kompetensi
pada semester tersebut.
f. Penghitungan Nilai Pengetahuan diperoleh dari rata-rata Nilai Proses (NP),
Ulangan Tengah Semester (UTS), Ulangan Akhir Semester (UAS)/Ulangan
Kenaikan Kelas (UKK) yang bobotnya ditentukan oleh satuan pendidikan.
g. Penilaian Kompetensi pengetahuan dapat menggunakan rentang nilai seperti
pada tabel 2 untuk membantu guru dalam menentukan nilai.
89

Tabel 2 : Rentang Nilai Kompetensi Pengetahuan


No.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

Nilai
0

Nilai
1,00
Nilai
1,33
Nilai
1,66
Nilai
2,00
Nilai
2,33
Nilai
2,66
Nilai
3,00
Nilai
3,33
Nilai
3,66
Nilai

1,00
1,33
1,66
2,00
2,33
2,66
3,00
3,33
3,66
4,00

Predikat
D.
D+
C-.
C
C+
BB
B+
AA

h. Penghitungan Nilai Pengetahuan adalah dengan cara :


1) Menggunakan skala nilai 0 sd 100.
2) Menetapkan pembobotan dan rumus.
3) Penetapan bobot nilai ditetapkan oleh satuan pendidikan dengan
mempertimbangkan karakteristik sekolah dan peserta didik.
4) Nilai harian disarankan untuk diberi bobot lebih besar dari pada UTS dan
UAS karena lebih mencerminkan perkembangan pencapaian kompetensi
peserta didik.
5) Rumus:
6) Contoh : Pembobotan 2 : 1 : 1 untuk NH : NUTS : NUAS (jumlah
perbandingan pembobotan = 4
Siswa A memperoleh nilai pada Mata Pelajaran Agama dan Budi pekerti
sebagai berikut:
NH
NUTS
NUAS
Nilai Rapor

= 70,
= 60,
= 80
= {(2x70)+(1x60)+(1x80)} : 4
= (140+60+80) : 4
= 280: 4
Nilai Rapor
= 70
Nilai Konversi = (70 :100) x 4 = 2,8 = Baik
Deskripsi
= sudah menguasai seluruh kompetensi dengan baik namun
masih perlu peningkatan dalam .... ( dilihat dari Nilai Harian yang kurang
baik atau pengamatan dalam penilaian proses ).
2. Penilaian Keterampilan
a. Penilaian Keterampilan dilakukan oleh Guru Mata Pelajaran (Pendidik).
b. Penilaian Keterampilan diperoleh melalui penilaian kinerja yang terdiri atas:
1) Nilai Praktik
2) Nilai Portofolio
3) Nilai Proyek
c. Penilaian Keterampilan dilakukan pada setiap akhir menyelesaikan satu KD.
90

d. Penentuan Nilai untuk Kompetensi Keterampilan menggunakan rentang nilai


seperti penilaian Pengetahuan pada tabel 2
e. Penghitungan Nilai Kompetensi Keterampilan adalah dengan cara:
1)
Menetapkan pembobotan dan rumus penghitungan
2)
Menggunakan skala nilai 0 sd 100.
3) Pembobotan
ditetapkan
oleh
Satuan
Pendidikan
dengan
4)

mempertimbangkan karakteristik sekolah dan peserta didik.


Nilai Praktik disarankan diberi bobot lebih besar dari pada Nilai
Portofolio dan Proyek karena lebih mencerminkan proses perkembangan

5)
6)

pencapaian kompetensi peserta didik.


Rumus:
Jumlah Nilai (Praktik, Portofolio, Projek) x 4
Jumlah nilai maksimal
Contoh Penghitungan
Pembobotan 2 : 1 : 1 untuk Nilai Praktik : Nilai Portofolio : Nilai Proyek
(jumlah perbandingan pembobotan = 4
Siswa A memperoleh nilai pada Mata Pelajaran Agama dan Budi
sebagai berikut :
Nilai Praktik
Nilai Portofolio
Nilai Proyek
Nilai Rapor

Nilai Rapor
Nilai Konversi
Deskripsi

pekerti

= 80
= 75
= 80
= (2x800 + (1x75) + (1x80) X 4
400
= (160+75+80) X 4
400
= (315:400) X 4
= 3,15 = B+
= sudah baik dalam mengerjakan praktik dan

proyek, namun masih perlu ditingkatkan kedisiplinan merapikan

tugas-

tugas dalam satu portofolio.


3.

Penilaian Sikap
a. Penilaian Sikap (spiritual dan sosial) dilakukan oleh Guru Mata Pelajaran
(Pendidik)
b. Penilaian Sikap diperoleh menggunakan instrumen:
1)

Penilaian observasi

2)

Penilaian diri sendiri

3)

Penilaian antar peserta didik

4)

Jurnal catatan guru

c. Nilai Observasi diperoleh dari hasil Pengamatan terhadap Proses sikap


tertentu pada sepanjang proses pembelajaran satu Kompetensi Dasar (KD)

91

d. Untuk penilaian Sikap Spiritual dan Sosial (KI-1danKI-2) menggunakan nilai


Kualitatif seperti pada tabel 3 sebagai berikut:
e. Tabel 3 : Rentang Nilai Kompetensi SIKAP
No.
1
2

1,00

3
4
5
6
7
8
9
10

1,33
1,66
2,00
2,33
2,66
3,00
3,33
3,66

Nilai
Nilai
Nilai

Nilai

Nilai
Nilai

Nilai

Nilai

Nilai

Nilai

Nilai

1,00
1,33

Predikat
D
D+

1,66
2,00
2,33
2,66
3,00
3,33
3,66
4,00

C-.
C
C+
BB
B+
AA

Nilai Sikap
KURANG
CUKUP
BAIK
SANGAT
BAIK

f. Penghitungan Nilai Sikap adalah dengan cara :


1) menentukan Skala penilaian sikap dibuat dengan rentang antara 1 s.d 4,
contoh :
1.
2.
3.
4.

= sangat kurang;
= kurang konsisten;
= mulai konsisten;
= konsisten;

2)
3) Pembobotan

Menetapkan pembobotan dan rumus penghitungan


ditetapkan
oleh
Satuan
Pendidikan
dengan

mempertimbangkan karakteristik sekolah dan peserta didik


4) Nilai Proses atau Nilai Observasi disarankan diberi bobot lebih besar dari
pada Penilaian Diri Sendiri, Nilai Antarteman, dan Nilai Jurnal Guru
karena lebih lebih mencerminkan proses perkembangan perilaku peserta
didik yang otentik.
5) Contoh : Pembobotan 2 : 1 : 1 : 1 untuk Nilai Observasi : Nilai Penilaian
Diri Sendiri : Nilai Antarteman : Nilai Jurnal Guru (jumlah perbandingan
pembobotan = 5.
6) Rumus penghitungan:
Jumlah nilai (Observasi,diri sendiri,antar teman,jurnal)
-------------------------------------------------------------------- x 4
Jumlah
Nilaidan
maksimal
Siswa A dalam mata pelajaran
Agama
Budi Pekerti memperoleh :

Nilai Observasi
Nilai diri sendiri

= 4
= 3
92

Nilai antarpeserta didik


Nilai Jurnal
Nilai Rapor
Nilai Konversi

= 3
= 4
= {(2x4)+(1x3)+(1x3)+(1x4)} : 20 x 4
= (18:20) x 4 = 3, 6
= 3,6 = Sangat Baik

Deskripsi

= Memiliki sikap Sangat Baik selama dalam proses


pembelajaran,.

4.

KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal)


a. KKM ditentukan oleh Satuan Pendidikan dengan mempertimbangkan :
karakteristik kompetensi dasar, daya dukung, dan karakteristik peserta
didik.
b. KKM tidak dicantumkan dalam buku hasil belajar, melainkan pada buku
penilaian guru.
c. Peserta didik yang sudah mencapai atau melampaui KKM, diberi program
Pengayaan.
d. Keterangan ketuntasan :
1) Kompetensi pengetahuan dan keterampilan dinyatakan tuntas apabila
mencapai nilai 2.66
2) Kompetensi sikap spiritual dan sosial dinyatakan tuntas apabila mencapai
nilai Baik
e. Implikasi dari ketuntasan belajar tersebut adalah sebagai berikut.
1) Untuk KD pada KI-3 dan KI-4: diberikan remedial individual sesuai
dengan kebutuhan kepada peserta didik yang memperoleh nilai kurang
dari 2.66;
2) Untuk KD pada KI-3 dan KI-4: diberikan kesempatan untuk melanjutkan
pelajarannya ke KD berikutnya kepada peserta didik yang memperoleh
nilai 2.66 atau lebih dari 2.66; dan
3) Untuk KD pada KI-3 dan KI-4: diadakan remedial klasikal sesuai dengan
kebutuhan apabila lebih dari 75% peserta didik memperoleh nilai kurang
dari 2.66.
4) Untuk KD pada KI-1 dan KI-2, pembinaan terhadap peserta didik yang
secara umum profil sikapnya belum berkategori baik dilakukan secara
holistik (paling tidak oleh guru matapelajaran, guru BK, dan orang tua).
93

f. Peserta didik dinyatakan tidak naik kelas apabila terdapat minimal salah satu
kompetensi dari tiga mata pelajaran tidak tuntas.
C. PETUNJUK TEKNIS PENGISIAN RAPOR SMP
1

Buku laporan hasil belajar diisi dengan tulisan yang rapi dan jelas.

2 Nama peserta didik di halaman judul, data Satuan Pendidikan di lembar 1, dan
peserta didik siswa di lembar 2 ditulis menggunakan huruf kapital yang jelas dan
rapi.
3

Lembar 2 yang berisi data peserta didik, dilengkapi dengan foto peserta didik
terbaru berukuran 3 x 4.

Lembar CAPAIAN kompetensi semester 1 diisi dengan:


a. Identitas Satuan Pendidikan dan identitas peserta didik.
b. Pada kolom Pengetahuan dan Keterampilan didisi dengan perolehan

nilai

dari tiap guru mata pelajaran yang berupa angka Predikat D sd A.


seperti pada Tabel2
c. Untuk kolom Sikap Spiritual dan Sosial (KI 1 dan KI 2), dalam kolom Mapel diisi
dengan predikat seperti pada Tabel 3
SB = Sangat Baik
B

= Baik

= Cukup

= Kurang

d. Untuk kolom Sikap Spiritual dan Sosial (KI 1 dan KI 2) antarmapel diisi dengan
deskripsi kesimpulan dari sikap peserta didik secara keseluruhan dalam mata
pelajaran. Kesimpulan tersebut diperoleh melalui koordinasi bersama dengan
guru mata pelajaran pada kelas yang sama (lihat contoh dalam lampiran).

94

CONTOH PENGISIAN
Nama Sekolah
Alamat
Nama
Nomor Induk/NISN
CAPAIAN

:
:
:
:

SMP Pelita
Surabaya
Abdul Rozaq
000065

MATA PELAJARAN

Kelompok A
Pendidikan Agama dan
1
Budi Pekerti
2

Pendidikan Pancasila dan


Kewarganegaraan

Kelas
Semester
Tahun Pelajaran

Pengetahuan Keterampilan
(KI 3)
(KI 4)

A
A-

Sikap Spiritual dan Sosial


(KI 1dan KI 2)
Mata
AntarPelajaran Mata Pelajaran

A-

SB

B+

3 Bahasa Indonesia
4 Matematika

A
A-

A
B

SB
B

5 Ilmu Pengetahuan Alam

B+

B+

6 Ilmu Pengetahuan Sosial

7 Bahasa Inggris

A-

A-

SB

1 Seni Budaya

B+

B+

Pendidikan Jasmani,Olah
Raga,dan Kesehatan
3 Prakarya

A
B-

A
C

SB
B

Kelompok B

: VII
: 1 (Satu)
: 2013-2014

Abdul Rozaq
menunjukkan
sikap konsisten
dan sungguhsungguh dalam
menerapkan sikap
spiritual, jujur ,
dan kerjasama,
terutama dalam
mapel Pendidikan
Agama dan Budi
pekerti, Bahasa
Indonesia dan
bahasa Inggris.

e. Kegiatan ekstrakurikuler diisi dengan nilai kualitatif (A = sangat memuaskan, B =


memuaskan, C = cukup memuaskan, dan K = kurang memuaskan) dilengkapi
dengan keterangan nilai masing-masing ekstra kurikuler. Nilai dan keterangan
kegiatan ekstra kurikuler diperoleh dari guru pembina/pelatih ekstrakurikuler.

95

Contoh :
Tabel 4 : contoh Pengisisan Capaian Nilai Ekstrakurikuler
Kegiatan Ekstrakurikuler
1. Pramuka

Nilai
A
B

2. Sepak bola

Keterangan
Sangat Memuaskan. Juara LT
I tingkat Provinsi
Memuaskan, aktif dalam
setiap kegiatan

f. Kolom ketidakhadiran diisi dengan rekap kehadiran peserta didik (sakit, izin,
dan tanpa keterangan) .
Contoh:
Tabel 5 : Contoh pengisisan kolom ketidakhadiran
Ketidakhadiran
Sakit
Izin

: 1 hari
: - hari

Tanpa Keterangan

: - hari

5 Lembar catatan deskripsi kompetensi mata pelajaran diisi dengan :


a. Identitas Satuan Pendidikan dan identitas peserta didik.
b. Catatan deskripsi pengetahuan, keterampilan, sikap spiritual, dan sikap sosial
tiap mata pelajaran diperoleh dari guru mata pelajaran.
c. Catatan deskripsi Pengetahuan, Keterampilan, sikap spiritual, dan sosial tiap
mata pelajaran ditulis dengan jelas dan rapi.
d. contoh pengisisan lembar catatan deskripsi.

96

No.

Mata

Kompetensi

Catatan

Pelajaran
Kelompok A.
7..

Bahasa Inggris

Pengetahuan

Sangat Baik, sudah memahami seluruh


kompetensi,
terutama
dalam
memahami tujuan, dan susunan teks
namun perlu lebih teliti dalam
menggunakan unsur kebahasaan yang
baik dan benar
Keterampilan
Sudah terampil dalam menggunakan
ungkapan-ungkapan
yang
telah
dipelajari, namun perlu lebih berani
lagi dan percaya diri
Sikap Spiritual Sudah konsisten menunjukkan sikap
beriman bertaqwa, jujur, disiplin,
dan Sosial
kerjasama namun perlu peningkatan
rasa percaya diri.

Kelompok B
2.

Pendidikan
Jasmani,
Olahraga dan
Kesehatan

Pengetahuan

Sudah memahami semua konsep


keterampilan, kecuali
konsep gaya hidup sehat untuk
mencegah berbagai penyakit. Perlu
lebih disiplin dalam memahami
konsep gaya hidup sehat. .
Keterampilan
Sudah menguasai permainan dan olah
raga, terutama mempraktikkan teknik
dasar Dapat diikutsertakan dalam
lomba OSN tingkat kota.
Sikap Spiritual Sudah menunjukan usaha maksimal
dalam setiap aktivitas gerak jasmani,
dan Sosial
sportif
dalam
bermain,
perlu
peningkatan
dalam
menghargai
perbedaan. perlu terus dikembangkan
sikap , sportif dalam bermain dan
menghargai perbedaan

97

6 Teknik pegisian lembar penilaian laporan hasil belajar semester 2 (dua) sama dengan
teknik pengisian lembar penilaian laporan hasil belajar semester 1 (satu).
7 Kriteria kenaikan kelas ditentukan oleh Satuan Pendidikan, dengan ketentuan
minimal sebagai berikut :
a. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran dalam dua semester pada tahun
pelajaran yang diikuti.
b. Mencapai tingkat kompetensi yang dipersyaratkan, minimal sama dengan KKM.
c. Mencapai nilai sikap untuk semua mata pelajaran minimal baik.
d. Tidak terdapat nilai kurang dari KKM maksimal pada tiga mata pelajaran.
e. Ketidakhadiran siswa tanpa keterangan maksimal 15 % dari jumlah hari efektif.
8. Keterangan pindah/keluar Satuan Pendidikan diisi dengan:
a. Tanggal ditetapkannya keluar dari Satuan Pendidikan.
b. kelas yang ditinggalkan pada saat keluar dari Satuan Pendidikan.
c. Alasan keluar dari Satuan Pendidikan.
d. Tanggal penandatanganan pengesahan oleh Kepala Sekolah dan tanda tangan kepala
sekolah dibubuhi stempel.
e. Pengesahan kepindahan keluar Satuan Pendidikan dikuatkan dengan tanda tangan
orang tua/wali peserta didik.
9. Keterangan pindah/masuk satuan pendidikan diisi dengan :
a. Nama peserta didik yang masuk ditulis dengan huruf kapital.
b. Identitas peserta didik ditulis apabila pindah masuk ke sekolah baru (mutasi dari luar
ke dalam Satuan Pendidikan).
c. Tanggal penandatanganan pengesahan oleh Kepala Sekolah dan tanda tangan kepala
sekolah dibubuhi stempel.
d. Pengesahan kepindahan keluar Satuan Pendidikan dikuatkan dengan tanda tangan
orang tua/wali peserta didik.
10. Catatan prestasi yang pernah dicapai diisi dengan :
a. Identitas peserta didik.
b. catatan prestasi yang menonjol pada bidang kurikuler (akademik), ekstrakurikuler
(nonakademik), dan catatan khusus lainnya yang berhubungan dengan sikap serta
hal-hal yang selain kurikuler dan ekstrakurikuler (misalnya memenangkan kejuaraan
dalam ajang pencarian bakat, dan sebagainya).

98

Anda mungkin juga menyukai