Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam perkembangan ilmu dan teknologi dalam bidang fisika radiasi untuk
membantu dalam proses pengukuran sebuah dosis, pengukuran untuk diagnosis
dan sebagainya. Begitu banyak bentuk aplikasi dari bidang ini termasuk dalam
bidang kesehatan yaitu kedokteran dan juga dalam bidang kedokteran nuklir. Hal
tersebut tentunya terus berkembang dengan disesuaikannya teknologi yang
berkembang dengan pesat. Tentunya hal tersebut sangatlah berkaitan.
Radiasi merupakan sebuah proses dimana energi yang bergerak melalui
media atau melalui ruang dan akhirnya diserap oleh benda lain. Sebagian orang
awam sering menghubungkan kata radiasi ionisasi, tapi juga dapat merujuk
kepada radiasi elektromagnetik, radiasi akustik dan proses lainnya.
Dalam bidang kedokteran hal ini sangatlah memberikan kemudahan dalam
proses pemeriksaan penyakit seorang pasien. Berbagai macam alat yang
menggunakan radiasi dalam kedokteran diantaranya yaitu X-ray, CT Scan, dan
lain sebagianya.
Dengan uraian diatas, selanjutnya dalam makalah ini akan dicari apa saja
aplikasi radiasi dalam medis, bagaimana sistem kerjanya, berbagai manfaat untuk
masyarakat luas.

1.2 Tujuan
Untuk mengetahui berbagai aplikasi radiasi dalam bidang medis

1
BAB II
TINJUAN PUSTAKA
2.1 Radiasi
Radiasi adalah gelombang elektromagnetik dan partikel bermuatan yang
karena energi yang demikiannya mampu mengionisasi media yang dilaluinya
(BAPETEN, 2010).
Radiasi ini biasanya diklasifikasikan menjadi dua kelompok yakni Radiasi
korpuskuler (corpuscular radiation), adalah suatu pancaran atau aliran dari atom-
atom dan atau partikel-partikel sub-atom, yang mempunyai kemampuan untuk
memindahkan energi geraknya atau energi kinetiknya (kinetic energy) ke bahan-
bahan yang mereka tumbuk/bentuk. Radiasi Elektromagnetis adalah suatu
pancaran gelombang (gangguan medan elektris dan magnetis) yang bisa
menyebabkan perubahan struktur dalam atom dari bahan-bahan yang dilaluinya
(medium) (Amsyari, 1989).
Radiasi adalah energi yang dihantarkan, dipancarkan dan diserap dalam
bentuk partikel atau gelombang.
Berdasarkan sumbernya radiasi secara garis besar dapat dibedakan menjadi :
1. Radiasi alam
Radiasi alam berasal dari sinar kosmos, sinar gamma dari kulit bumi,
peluruhan radom dan thorium di udara, serta radionuklida yang ada
dalam bahan makanan.
2. Radiasi buatan
Radiasi buatan adalah radiasi yang timbul karena atau berhunbungan
dengan aktivitas manusia, seperti penyinaran dengan sinar-X di bidang
medis (radiodiagnostik dan radioterapi), radiasi diperoleh di
pembangkit tenaga nuklir, radiasi yang diperoleh di bidang industri dll.
Bentuk radiasi dapat dibedakan menjadi :
2.1.1 Radiasi Ionisasi
Beberapa jenis radiasi memiliki energi yang cukup untuk mengionisasi
partikel. Secara umum, hal ini melibatkan sebuah elektron yang 'terlempar' dari
cangkang atom elektron, yang akan memberikan muatan (positif). Hal ini sering
mengganggu dalam sistem biologi, dan dapat menyebabkan mutasi dan kanker.
Jenis radiasi umumnya terjadi di limbah radioaktif peluruhan radioaktif dan
sampah. Tiga jenis utama radiasi ditemukan oleh Ernest Rutherford, Alfa, Beta,
dan sinar gamma. Percobaan sederhana Rutherford menggunakan sumber
radioaktif dan menemukan bahwa sinar menghasilkan memukul tiga daerah yang
berbeda. Salah satu dari mereka menjadi positif, salah satu dari mereka bersikap
netral, dan salah satu dari mereka yang negatif. Dengan data ini, Rutherford

2
menyimpulkan radiasi yang terdiri dari tiga sinar,diberi nama dari abjad Yunani
yaitu alfa, beta, dan gamma.
Radiasi pengion dapat dibagi menjadi dua bagian menurut jenisnya :
1. Radiasi Eksterna
Adalah sumber radiasi yang terletak diluar tubuh pasien
2. Radiasi Interna
Adalah sumber radiasi yang dimasukkan ke dalam tubuh pasien.
2.1.2 Radiasi Non-Ionisasi
Radiasi non-ionisasi, sebaliknya, mengacu pada jenis radiasi yang tidak
membawa energi yang cukup per foton untuk mengionisasi atom atau molekul. Ini
terutama mengacu pada bentuk energi yang lebih rendah dari radiasi
elektromagnetik (yaitu, gelombang radio, gelombang mikro, radiasi terahertz,
cahaya inframerah, dan cahaya yang tampak). Dampak dari bentuk radiasi pada
jaringan hidup hanya baru-baru ini telah dipelajari. Alih-alih membentuk ion
berenergi ketika melewati materi, radiasi elektromagnetik memiliki energi yang
cukup hanya untuk mengubah rotasi, getaran atau elektronik konfigurasi valensi
molekul dan atom. Namun demikian, efek biologis yang berbeda diamati untuk
berbagai jenis radiasi non-ionisasi
 Radiasi Neutron
Radiasi Neutron adalah jenis radiasi non-ion yang terdiri dari neutron bebas.
 Radiasi elektromagnetik
Radiasi elektromagnetik mengambil bentuk gelombang yang menyebar dalam
udara kosong atau dalam materi. Radiasi EM memiliki komponen medan
listrik dan magnetik yang berosilasi pada fase saling tegak lurus dan ke arah
propagasi energi.
Radiasi elektromagnetik diklasifikasikan ke dalam jenis menurut frekuensi
gelombang, jenis ini termasuk (dalam rangka peningkatan frekuensi): gelombang
radio, gelombang mikro, radiasi terahertz, radiasi inframerah, cahaya yang
terlihat, radiasi ultraviolet, sinar-X dan sinar gamma.
 Cahaya
Cahaya adalah radiasi elektromagnetik dari panjang gelombang yang terlihat
oleh mata manusia (sekitar 400-700 nm), atau sampai 380-750 nm. Lebih luas
lagi, fisikawan menganggap cahaya sebagai radiasi elektromagnetik dari semua
panjang gelombang, baik yang terlihat maupun tidak.
 Radiasi termal
Radiasi termal adalah proses dimana permukaan benda memancarkan energi
panas dalam bentuk gelombang elektromagnetik. radiasi infra merah dari radiator
rumah tangga biasa atau pemanas listrik adalah contoh radiasi termal, seperti
panas dan cahaya yang dikeluarkan oleh sebuah bola lampu pijar bercahaya.

3
BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Pemanfaatan Sumber Radiasi dalam Medis


Pemanfaatan sumber radiasi pengion di bidang kesehatan dari waktu ke
waktu mengalami peningkatan, baik dari segi jumlah maupun jenis
penggunaannya. Hal tersebut menunjukkan adanya pengakuan yang baik dan
indikasi kebutuhan terhadap manfaat dari sumber radiasi pengion bagi kesehatan
seseorang.
Secara garis besar, pemanfaatan sumber radiasi pengion di bidang kesehatan
dibagi menjadi beberapa bagian yaitu: radiologi diagnostik, radiologi
intervensional, radioterapi, dan kedokteran nuklir. Paparan radiasi pada individu
(pasien) yang menjalani pemeriksaan dengan sumber radiasi pengion selain
memiliki manfaat dari radiasi yang diterimanya juga berpotensi terhadap risiko
radiasi yang memicu munculnya efek deterministik maupun efek stokastik dan
dapat menaikkan komplikasi penyakit yang diderita oleh pasien.
2.2.1 Pemanfaatan Radiasi dalam Bidang Radioterapi
Radiasi yang digunakan dalam pemeriksaan kesehatan (radiodiagnosis) dan
pengobatan (radioterapi) pertama kali ditemukan oleh Prof. WC. Roentgen pada
bulan Nopember 1895. Radiasi ini berasal dari sinar X, yang karena sifat-sifatnya
mampu menembus jaringan tubuh manusia untuk mendeteksi kelainan dan
menimbulkan efek biologi menghentikan pertumbuhan sel hingga mematikan sel
digunakan sesuai dosis keperlun.Di bidang kedokteran, radioisotop banyak
digunakan sebagai alat diagnosis dan alat terapi berbagai macam penyakit.
 Diagnosa
Radioisotop merupakan bagian yang sangat penting pada proses diagnosis
suatu penyakit. Dengan bantuan peralatan pembentuk citra (imaging devices),
dapat dilakukan penelitian proses biologis yang terjadi dalam tubuh manusia.
Dalam penggunaannya untuk diagnosis, suatu dosis kecil radioisotop yang
dicampurkan dalam larutan yang larut dalam cairan tubuh dimasukkan ke dalam
tubuh, kemudian aktivitasnya dalam tubuh dapat dipelajari menggunakan gambar
2 dimensi atau 3 dimensi yang disebut tomografi. Salah satu radioisotop yang
sering digunakan adalah technisium-99m, yang dapat digunakan untuk
mempelajari metabolisme jantung, hati, paru-paru, ginjal, sirkulasi darah dan
struktur tulang. Tujuan lain dari penggunaan di bidang diagnosis adalah untuk
analisis biokimia yang disebut radio-immunoassay. Teknik ini dapat digunakan
untuk mengukur konsentrasi hormon, enzim, obat-obatan dan substansi lain dalam
darah.

4
 Terapi
Penggunaan radioisotop di bidang pengobatan yang paling banyak adalah
untuk pengobatan kanker, karena sel kanker sangat sensitif terhadap radiasi.
Sumber radiasi yang digunakan dapat berupa sumber eksternal, berupa sumber
gamma seperti Co-60, atau sumber internal, yaitu berupa sumber gamma
atau beta yang kecil seperti Iodine-131 yang biasa digunakan untuk penyembuhan
kanker kelenjar tiroid.
 Sterilisasi Peralatan Kedokteran
Dewasa ini banyak peralatan kedokteran yang disterilkan menggunakan
radiasi gamma dari Co-60. Metode sterilisasi ini lebih ekonomis dan lebih efektif
dibandingkan sterilisasi menggunakan uap panas, karena proses yang digunakan
merupakan proses dingin, sehingga dapat digunakan untuk benda-benda yang
sensitif terhadap panas seperti bubuk, obat salep, dan larutan kimia.
3.2 Proteksi Radiasi
Proteksi radiasi diterapkan pada pekerja, anggota masyarakat dan lingkungan
hidup tanpa memasukkan pasien sebagai obyek yang harus diproteksi. Alasannya,
karena pasien memperoleh manfaat dari radiasi yang diberikan padanya. Namun,
saat ini justru pasien memperoleh prioritas proteksi radiasi yang lebih
dibandingkan dengan pekerja dan anggota masyarakat. Jika pasien hanya
memperoleh radiasi serendah mungkin yang dapat dicapai tanpa mengabaikan
informasi diagnostik yang harus dicapai dengan sistem proteksi radiasi yang baik
maka staf dan personil yang ada didekatnya pun akan berpotensi menerima radiasi
yang rendah.
Artinya, proteksi radiasi pada pekerja tidak dapat dipisahkan dari proteksi
radiasi pada pasien. Jika sistem proteksi radiasi diterapkan maka pekerja memiliki
risiko yang lebih rendah dari pada pasien. Radiasi yang diterima oleh pekerja
sebagian besar adalah hamburan dari pasien. Oleh karena itu jika pasien menerima
radiasi yang rendah maka pekerja radiasi juga akan menerima paparan radiasi
hambur yang rendah pula. Namun hubungan risiko radiasi antara pekerja dan
pasien tidak sesederhana itu, banyak faktor yang dapat menyebabkan dosis pada
pekerja. Salah satu faktor utama adalah peralatan proteksi yang memadai dan
penggunaannya yang tepat dalam ruang tindakan dan pengetahuan pekerja
mengenai proteksi radiasi.

BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Aplikasi radiasi dalam bidang medis yaitu X-ray, CT Scan, USG, MRI,
SPECT (Single Photon Emission Computed Tomography) dll.

5
4.2 Saran
Sebaiknya dalam memberikan penjelasan diuraikn secara jelas dan lengkap
supaya mudah dipahami.

DAFTAR PUSTAKA

http://id.wikipedia.org/wiki/Radiasi ; Radiasi

Blog It’s All About Physics ; Penerapan Radiasi dalam bidang Kesehatan,
Pertanian dan Peternakan

www.batan.go.id, www.infonuklir.com
Pusat Diseminasi Iptek Nuklir

Jurnal Ferry Suyatno; YOGYAKARTA, 18 NOVEMBER 2010


APLIKASI RADIASI DAN RADIOISOTOP DALAM BIDANG
KEDOKTERAN

Jurnal Silvia Sari ; DEPOK, 2012 Universitas Indonesia


PENGEMBANGAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN RADIASI
SINAR-X DI UNIT KERJA RADIOLOGI

Blog Bidang Pelayanan Medik ; Radiologi

Blog Pelita Penerang Hati ; Tantangan Pengawasan Penggunaan Sumber


Radiasi Pengion di Bidang Kesehatan

Anda mungkin juga menyukai