Oktaviani Wulandari
Siti Mahfiroh
PRODI S1 FARMASI
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Alloh SWT ,karena berkat rahmatnya kami dapat
menyelesaikan makalah ini sesuai dengan yang diharapkan.Kami ingin mengucapkan terima
kasih kepada pihak-pihak yang ikut membantu terutama kepada orang tua kami, para dosen
serta rekan-rekan semua yang telah membantu.Kami menyadari masih banyak kekurangan
dalam penyelesaian makalah ini.Untuk itu kami meminta maaf yang setulus-tulusnya.Semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi semuanya.
I.KATA PENGANTAR
II.PENDAHULUAN
III.ISI
IV.PENUTUP
V.DAFTAR PUSTAKA
PENDAHULUAN
Dengan perkembangan teknologi yang semakin maju dan modern banyak teknologi
kesehatan yang semakin maju .Diantaranya muncul produk-produk baru seperti produk
vaksin , inseminasi buatan ,bayi tabung dan lain-lain.Pada makalah ini kami akan membahas
peran bioteknologi dalam bidang farmasi terutama dalam proses kultur jaringan. Mulai dari
proses pembuatan sampai dengan hasil dari kultur jaringan tersebut.Selain produk diatas ada
pula produk lain diantaranya gen,hormon ,dan antibiotik.
II.Rumusan masalah :
III.Tujuan makalah :
Perkembangan
Beberapa penelitian telah lama dilakukan oleh para ahli. Menurut catatan diketahui
bahwa pada tahun 1665, Penemuan sel oleh Robert Hooke di Inggris melalui mikroskop.[6]
lalu dilanjutkan oleh Nikolai I. Vavilov, tahun 1800 menciptakan penelitian komprehensif
tentang pengembang biakan hewan. Kemudian Bary pada tahun 1880 menemukan
Mikroorganisme. Baru di tahun 1856, Gregor Mendel seorang biarawan mengawali genetika
tumbuhan rekombinan. Berkat ketekunan meneliti kedelai maka pada tahun 1865, Gregor
Mendel menemukan hukum hukum dalam penyampaian sifat induk ke turunannya.[8].
Kemudian pada tahun 1919, Karl Ereky, insinyur Hongaria, orang yang pertama
menggunakan kata bioteknologi. Setelah itu tahun 1970 Peneliti di AS berhasil menemukan
enzim pembatas yang digunakan untuk memotong gen gen.. Dilanjutkan di tahun 1975
Metode produksi antibodi monoklonal dikembangkan oleh Kohler dan Milstein. Diikuti tahun
1978 oleh para peneliti di AS berhasil membuat insulin dengan menggunakan bakteri yang
terdapat pada usus besar.
Pada tahun 1980 Bioteknologi modern dicirikan oleh teknologi DNA rekombinan. Model
prokariot-nya, E. coli, digunakan untuk memproduksi insulin dan obat lain, dalam bentuk
manusia. Sekitar 5% pengidap diabetes alergi terhadap insulin hewan yang sebelumnya
tersedia). Setelah itu pada tahun 1992 FDA menyetujui makanan GM pertama dari Calgene:
tomat "flavor saver".
BIOTEKNOLOGI FARMASI
Kultur jaringan merupakan suatu metode untuk memperbanyak jaringan/selyang berasal atau
yang didapat dari jaringan orisinal tumbuhan atau hewansetelah terlebih dahulu mengalami
pemisahan (disagregasi) secara mekanis,atau kimiawi (enzimatis) secara in vitro (dalam
tabung kaca).Kultur jaringan sendiri masuk dalam bioteknologi modern. Kultur
JaringanTumbuhan memiliki sifat totipotency,artinya perkembangbiakannyatidak hanya dari
sel telur atau spermasaja akan tetapi juga bisa berasal darisel-sel akar, daun, batang, dan
seltumbuhan lainnya.Bila kita menggunakan sebuahsel yang berasal dari tumbuhan
makabadan tumbuhan keseluruhannyadapat ditumbuhkan kembali. Karena [adanya sifat
inilah, dengan teknik-teknikyang telah lama dikenalseperti setek, okulasi, cangkok,
sertadengan metode kultur jaringan,perbanyakan klon tumbuhan dapatdilakukan tanpa batas.
Propagasi secara in vitro dari tanaman obat telah dilakukan untuk menghasilkan obat ataupun
bahan obat yang berkualitas tinggi (Murch SJ., et.al.2000). Disamping itu teknik
mikropropagasi juga telah dikembangkan
dan digunakan untuk beberapa tanaman obat, karena terbukti multiplikasinya lebih cepat, dan
aman. Regenerasi tanaman dengan tehnik kultur jaringan ini terbukti menghasilkan bahan
kimia yang sama dengan tanaman induknya. Beberapa diantaranya yang telah berhasil
dilakukan terhadap tanaman obat seperti Cinchona ledgeriana, Digitalisspp, Rehmania
glutinosa, Rauwolfiaserpentina, Isoplexis canariensis, dll. (Paek,KY.et.al.1995, Roy
SK.,et.al. 1994., Perez BP., et.al. 2002).Untuk tujuan komersial telah dilakukan
pengembangan produksi metabolit sekunder tanaman obat tersebut dengan sistem bioreaktor.
Sistem bioreaktor ini dapat digunakan untuk kultur embryogenic ataupun organogenic dari
berbagai spesies tanaman (Levin R.,et.al. 1988, Preil W., et.al. 1988).
Selain itu ada beberapa aplikasi bioteknologi dalam bidang farmasi yang lain
diantaranya :
Aplikasi pada bidang kesehatan dan pengobatan:
Aplikasi bioteknologi dalam bidang kesehatan dan pengobatan telah
mandatangkan manfaat antara lain:
1) Memproduksi obat-obatan terhadap penyakit infeksi (antibiotik) seperti;
penisilin, streptomysin.
2) Memproduksi vaksin untuk pencegahan jenis penyakit tertentu sesuai dengan
jenis vaksinnya seperti; polio, cacar, hepatitis-B, TBC dsb. Selain pada
manusia, vaksin juga digunakan untuk melindungi ternak (ayam, sapi dsb)
dari serangan berbagai penyakit menular.
3) Memproduksi zat kebal antibody untuk diagnosis penyakit, penelitian dan
terapi. Antibodi monoclonal.
4) Untuk terapi gen misalnya untuk terapi penyakit genetis (bawaan).
5) Untuk memproduksi hormon; Insulin untuk terapi penderita kencing manis.
6) Untuk terapi gen; Sel somatis (somatic gene therapy); sel darah atau otot,
terapi penyakit genetis (bawaan). Sel embrional (Germ line gene therapy);
Kalus adalah suatu kumpulan sel amorphous yang terjadi dari sel-sel jaringan yang
membelah diri secara terus menerus.Kalus merupakan massa sel yang tidak terorganisir, pada
mulanya sebagai respon terhadap pelukaan (wounding).Pembelahan selnya menjadi tidak
terkendali, sel-selnya mengalami proliferasi yaitu membelah terus menerus dengan sangat
cepat, hal ini dimungkinkankarena sel-sel tumbuhan yang secara alamiahnya bersifat autotrof
dikondisikan menjadi heterotrof oleh adanya nutrisi yang cukup komplek dan zat pengatur
tumbuh didalam medium kultur .Kalus dapat diperoleh dari bagian tanaman berupa akar,
batang dan daun.Dalam kultur in-vitro, kalus dapat dihasilkan dari potongan organ steril di
dalam medium yang mengandung ZPT auxin dan juga sitokinin.
Syarat kultur Kalus :
• Media yang digunakan dapat menggunakan media padat atau cair.
• Kultur kalus mensyaratkan eksplan yang ditanam harus diberi pelukaan
• Lingkungan diatur dengan ketersediaan oksigen tinggi, ketersediaan hara dan cahaya
yang cukup
Pembentukan kalus dari jaringan tanaman tergantung dari :
• Umur fisiologi dari jaringan waktu diisolasi
• Musim pada waktu bahan tanaman diisolasi
• Jenis tanaman
• Bagian tanaman yang dipakai untuk eksplan
• Jenis tanaman yang menghasilkan kalus : dikotil berdaun lebar, monokotil
gymnospermae, pakis, dan moss
Induksi kalus
• Kalus dapat diinduksi dengan pemberiat ZPT auksin dan sitokinin, namun
kebutuhannya berbeda-beda tergantung jaringan tanaman
• Kalus dapat diinisiasi dari hampir semua bagian tanaman, tetapi dari organ yang
berbeda kecepatan pembelahan selnya berbeda pula
• Bagian tanaman yang mudah dediferensiasi dan menghasilkan kalus : embrio muda,
hipokotil, kotiledon, dan batang muda
Teknik kultur jaringan dimulai dengan mengisolasi bagian-bagian tanaman (sel, jaringan,
organ) kemudian menumbuhkannya secara aseptis diatas atau didalam suatu medium
budidaya sehingga bagian-bagian tanaman tersebut dapat memperbanyak diri, dalam 1 - 2
bulan, tergantung dari jenis tumbuhannya, akan terbentuk kalus. Kalus biasanya terjadi pada
eksplan ditempat irisan, karena jaringan kalus ini merupakan jaringan yang bertujuan
menutup luka. Pembelahan sel-sel pada kalus dipacu oleh hormon endogen dan eksogen
auksin dan sitokinin yang ditambahkan pada medium kultur. Kalus juga dapat timbul karena
adanya infeksi dari mikroorganisme tertentu seperti Agrobacterium tumefaciens, gigitan
serangga dan nematoda. Kalus yang diakibatkan oleh infeksi Agrobacterium disebut tumor
(crown gall). Pembentukan kalus tergantung dari jenis tumbuhan, asal eksplan, umur fisiologi
dari tanaman donor dan komposisi medium kultur. Pada kenyataannya sulit untuk
memperoleh kalus dari hasil kultur jaringan yang eksplannya diambil dari sembarang bagian
jaringan tumbuhan. Kultur kalus bertujuan untuk mendapatkan kalus dari eksplan yang
ditumbuhkan diatas medium kultur secara terus menerus.
• Potensi terbesar penggunaan kultur kalus adalah dimana sel-sel kalus dapat
dipisahkan dan diinduksi untuk berdiferensiasi menjadi embrio somatik.
Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa pemanfaatan bioteknologi dalam bidang
farmasi dapat dilakukan melalui proses kultur jaringan .Dimana kultur jaringan sendiri
merupakan proses suatu metode untuk memperbanyak jaringan/sel yang berasal atau yang
didapat dari jaringan orisinal tumbuhan atau hewan setelah terlebih dahulu mengalami
pemisahan (disagregasi) secara mekanis, atau kimiawi (enzimatis) secara in vitro (dalam
tabung kaca).Salah satu contoh dari kultur jaringan ialah kultur kalus
DAFTAR PUSTAKA