PENDAHULUAN
bahan rombakan, tanah, atau material campuran tersebut, bergerak ke bawah atau
keluar lereng. Varnes (1978) menerapkan istilah longsoran ini untuk seluruh jenis
gerakan tanah. Gerakan tanah merupakan salah satu proses geologi yang terjadi akibat
interaksi beberapa kondisi antara lain geomorfologi, struktur geologi, hidrogeologi dan
tata guna lahan. Kondisi tersebut saling berpengaruh sehingga mewujudkan kondisi
mempunyai perbedaan elevasi antara tempat yang satu dengan tempat yang lain
sehingga membentuk suatu lereng (slope). Lereng merupakan bagian dari permukaan
bumi yang memiliki sudut kemiringan tertentu dengan bidang datar. Lereng dapat
terjadi secara alami maupun secara buatan dengan tujuan tertentu. Banyak orang yang
wisata dll. Namun jika berbicara mengenai lereng ada hal – hal yang harus
lempeng dunia yaitu lempeng Eurasia, lempeng Pasifik, dan lempeng Australia yang
bergerak saling menumbuk. Akibat tumbukan antara lempeng itu maka terbentuk
Pulau Jawa hingga ke Bali dan Kepulauan Nusa Tenggara, sebelah Utara Kepulauan
Maluku, dan sebelah Utara Papua. Konsekuensi lain dari tumbukan itu maka terbentuk
berjumlah 129. Angka itu merupakan 13% dari jumlah gunungapi aktif dunia. Maka
dari itu jenis tanah pelapukan yang sering dijumpai di Indonesia adalah hasil letusan
gunungapi. Tanah ini memiliki komposisi sebagian besar lempung dengan sedikit pasir
dan bersifat subur. Tanah pelapukan yang berada di atas batuan kedap air pada
mengakibatkan tanah longsor pada musim hujan dengan curah hujan berkuantitas
tinggi. Maka dari itu bahaya dan bencana yang paling sering terjadi di Indonesia adalah
tanah longsor.
Universitas Padjajran terletak di kaki gunung Manglayang yang diapit juga oleh
gunung Geulis. Secara geologi batuan yang ditemukan di sekitar Universitas Padjajaran
adalah batuan produk hasil gunungapi. Maka dari itu tanah yang dijumpain di
dijelaskan sebelumnya tanah pelapukan yang berada di atas batuan kedap air pada
perbukitan/punggungan dengan kemiringan sedang hingga terjal berpotensi
mengakibatkan tanah longsor pada musim hujan dengan curah hujan berkuantitas
tinggi.
satunya secara geografis berada pada koordinat xxx yyyy atau berada di sebelah barat
Padjajaran. Kondisi kolam tersebut berada di atas lerang yang terjal setinggi xx. Selain
itu terdapat juga sebuah bangunan tiga lantai yang tepat berada di atas lereng tersebut
Dengan kondisi adanya kolam penampungan air diatas sebuah lereng yang
terjal, menarik jika dilakukan penelitian berupa stabilitas lereng berupa simulasi
kestabilan lereng agar diketahui kondisi kestabilan lereng tersebut serta faktor-faktor
apa saja yang dapat menyebabkan lereng tersebut longsor. Karena jika lereng tersebut
longsor akan banyak yang dirugikan, salah satunya rusaknya kolam penampungan air
Tujuan yang ingin dicapai adalah untuk mengetahui dan menyajikan data
geologi, sifat fisik maupun mekanik tanah pada daerah penelitian, jenis gerakan tanah
beserta nilai faktor keamanan lereng sehingga nantinya dapat memberikan saran atau
Penelitian yang dilakukan untuk memberikan data geologi dan data geologi
diantara dua gunung yaitu gunung Manglayang dan gunung Geulis. Secara geologi
hasil pelapukan dari batuan gunugnapi. Tanah ini memiliki komposisi sebagian besar
lempung dengan sedikit pasir dan bersifat subur. Tanah pelapukan yang berada di atas
batuan kedap air pada perbukitan/punggungan dengan kemiringan sedang hingga terjal
berpotensi mengakibatkan tanah longsor pada musim hujan dengan curah hujan
berkuantitas tinggi.
Kolam penampungan tersebut terletak diatas sebuah lereng dimana diatas lereng
tersebut juga terdapat bangunan tiga lantai yang baru dibangun juga terletak
lereng akan menurunkan nilai factor safety lereng tersebut sehingga ditakutkan pada
suatu kondisi lereng tersebut akan longsor./ maka dari itu perlu dilakukan simulasi
kestabilan lereng dalam berbagai kondisi untuk mengetahui tigkat kemantapan lereng
tersebut.
akan digunakan untuk keperluan uji lab sehingga didapatkan nilai-nilai parameter yang
digunakan untuk simulasi kestabilan lereng yaitu cohesi (c), sudut geser dalam (ф), dan
simulasi kestabilan lereng dalam berbagai kondisi dengan menggunakan softwere Slide
6.0 sehingga didapatkan nilai faktor keamanan lereng (FS). Selanjutnya dari hasil
penelitian.
1.7 Lokasi Penelitian
Kabupaten Sumedang, Provinsi Jawa Barat. Secara geografis daerah penelitian berada
6°55’50’’LS. Penelitian ini dilaksanakan sejak Maret 2017 hingga Juni 2017.