BADAN PENGEMBANGAN
INFRASTRUKTUR WILAYAH
TUGAS BPIW
Berdasarkan peraturan menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat nomor
15/PRT/M/2016 tahun 2015 tentang organisasi dan tata kerja Kementerian Pekerjaan
Umum dan Perumahan Rakyat, ditegaskan bahwa tugas Badan Pengembangan Infras-
truktur Wilayah adalah melaksanakan penyusunan kebijakan teknis dan strategi
Kementerian keterpaduan antara pengembangan kawasan dengan infrastruktur pekerjaan umum
Pekerjaan Umum & dan perumahan rakyat.
Perumahan Rakyat
37 3
MP & DP
Dokumen Pengembangan
Renstra
Kawasan
9
Perkotaan
35
Dokumen Keterpaduan
Perencanaan dan
Sinkronisasi Program serta
Evaluasi Keterpaduan
35 WPS Dukungan
(Program Jangka
Pendek 3 Tahun, Manajemen
MP & DP Program Tahunanan
dan Evaluasi
WPS Keterpaduan)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
14
MP & DP
Kebutuhan
dan skema
Pembiayaan
infrastruktur
Kawasan wilayah dan
7 26
Strategis MP&DP
kawasan
KPS
Inkubasi
34
Rencana Induk MP&DP
Pengembangan
KPPN
Infrastruktur PUPR
1 Dokumen Renstra Kementerian PUPR
Tahun 2015-2019 dan Review Renstra
Dokumen rencana induk disusun untuk mengurangi kesenjangan pembangunan wilayah antara Kawasan Barat Indonesia (KBI)
dan Kawasan Timur Indonesia (KTI) melalui percepatan dan pemerataan pembangunan wilayah dengan menekankan keunggu-
lan kompetitif perekonomian daerah berbasis Sumber Daya Alam (SDA), Sumber Daya Manusia (SDM), penyediaan infrastruktur,
dan pengembangan teknologi.
Pembagian 7 wilayah tersebut, Papua diproyeksikan untuk lumbung pangan, pengembangan peternakan dan tanaman
non-pangan. Maluku diproyeksikan untuk produsen makanan laut dan lumbung ikan nasional, Nusa Tenggara diproyeksikan untuk
pintu gerbang wisata ekologis, Sulawesi diproyeksikan untuk gerbang industri logistik, lumbung pangan nasional, industri perikanan
dan wisata bahari, Kalimantan diproyeksikan untuk paru-paru dunia, lumbung energi nasional, Jawa-Bali diproyeksikan untuk
lumbung pangan nasional dan pendorong sektor industri nasional dan Sumatera diproyeksikan untuk gerbang Indonesia dalam
perdagangan Internasional, lumbung energi nasional.
Esensi WPS meliputi pengembangan wilayah terpadu dengan “market driven”, mempertimbangkan daya dukung dan daya
tampung lingkungan, memfokuskan pengembangan infrastruktur menuju wilayah strategis, mendukung percepatan pertum-
buhan kawasan-kawasan pertumbuhan di WPS serta mengurangi disparitas antar kawasan di dalam WPS.
WPS 28 WPS 31 WPS 32 WPS 33 WPS 34 WPS 35 WPS 20 WPS 27 WPS 29 WPS 35
WPS 26 (Mamuju– Makale – WPS 30
(Makassar – Pare - (Sorong - (Biak – Manokwari - (Nabire – Enarotali - (Jayapura - (Natuna dan (Ketapang – Pontianak (Ternate – Sofifi – (Enggano dan
– Singkawang– Sambas) (Palu - Banggai) Palopo – Kendari– Bau- (Ambon – Masohi)
pare - Mamuju ) Manokwari ) Bintuni ) Wamena ) Merauke ) Anambas) bau – Wangi-wangi) Daruba ) Simuk )
4 14 Masterplan dan Developmenplan
(MP/DP) Kawasan Strategis Dokumen perencanaan sebagai
arah kebijakan dan strategi
pembangunan proyek strategis
nasional yang dilaksanakan oleh
Pemerintah Pusat, Pemerintah
Tahun 2015
Daerah, dan/atau badan usaha
Kaw.DanauToba yang memiliki sifat strategis untuk
Tahun 2016 peningkatan pertumbuhan dan
Brastagi
Morotai pemerataan pembangunan
Tahun 2017 dalam rangka meningkatkan
Tanjung Kelayang kesejahteraan masyarakat dan
Raja Ampat pembangunan daerah.
Toraja
Kaw. Cikarang -BekasiLaut(CBL) Patimban Pada 2015 tersusun MP/DP 4
kawasan strategis, antara lain
Kaw.Magelang-
Muntilan -Borobudur Wakatobi MP/DP Kawasan Cikarang Bekasi
Tanjung Lesung
Laut (CBL), Kawasan Danau Toba,
Bromo Tengger-Semeru
- Kaw. Food Estate Kawasan Food Estate Merauke dan
Labuan Bajo Merauke MP/DP Kawasan Magelang–Munti-
lan–Borobudu
Dokumen perencanaan dan pemprograman sebagai arah kebija- gan Bandung, Kedung Sepur, Gerbang Kertasusila, Sarbagita, Mam-
kan dan strategi pembangunan perkotaan untuk mewujudkan minasata) dan MP/DP 1 Kawasan Perkotaan (Kawasan Perkotaan
sistem perkotaan untuk pengurangan kesenjangan, membangun Yogyakarta)
kota yang aman, nyaman, dan layak huni dan terpenuhinya standar
pelayanan perkotaan, mengembangkan kota hijau yang berketah- Pada tahun 2016 tersusun MP/DP 4 Kota Baru (Kota Baru Maja,
anan iklim dan bencana, mengembangkan kota cerdas yang Bandar Kayangan, Pontianak dan Sofifi), 3 Kota Besar (Kota Bandar
berdaya saing dan berbasis teknologi dan Teknologi Informasi dan Lampung, Cirebon dan Cilacap), dan 2 Kawasan Metropolitan
Komunikasi (TIK) serta Meningkatkan kapasitas pengelolaan kota (Metropolitan Baru Palembang Raya dan Metropolitan Baru Bimindo).
yang transparan, akuntabel, partisipatif, dan profesional.
Pada tahun 2017 tersusun MP/DP 4 Kota Baru (Sorong, Makassar,
Pada tahun 2015 tersusun MP/DP 4 Kota Baru (Sei Mangke, Kemayor- Manado, dan Palembang), 5 Kota Sedang (Dumai, Tebing Tinggi,
an, Tanjung Selor, dan Sofifi), MP/DP 1 Kota Besar (Pekanbaru), MP/DP Singkawang, Palangkaraya dan Mamuju), dan 1 Metropolitan Baru
7 Kawasan Metropolitan (Mebidangro, Jabodetabekpunjur, Cekun- (Metropolitan Baru Banjar Bakula).
5
6
26 MP&DP
KPS 34 MP&DP
KPPN
Tahun 2015
26 Kawasan Perdesaan Strategis (KPS)
Tahun 2016
34 Kawasan Perdesaan Prioritas Nasional (KPPN)
(14 lokasi oleh Kementerian PUPR, 19 Lokasi oleh
Kementerian Perdesaan, dan 1 Lokasi oleh
Tahun 2017
PERSEBARAN KAWASAN PERDESAAN (TELAH DISUSUN MP& DP) Kementerian ATR)
KPPN Pakpak Barat
KPPN Toba Samosir
26 Kawasan Perdesaan Strategis serta 34 Masterplan serta penguatan keterkaitan kegiatan ekonomi desa-kota.
dan Developmenplan (MP/DP) Kawasan Perdesaan Pada tahun 2015 tersusun 26 MP/DP, yaitu 6 KPS di Pulau Sumatera
(Kawasan Juli, Dolok Masihul, Toapaya, Mandeh, Pulau Rimau,
Prioritas Nasional (KPPN) Sukadana), MP/DP 5 KPS di Pulau Kalimantan (Kawasan Segedong,
Mentarang, Kuala Kurun, Halong, Loa Kulu), MP/DP 4 KPS di Kepulau-
Dokumen perencanaan dan pemprograman sebagai arah kebija-
an Nusa Tenggara (Kawasan Sakra, Tambora, Kelimutu, Wini), MP/DP
kan dan strategi pembangunan perdesaan untuk mewujudkan
5 KPS Pulau Sulawesi (Kawasan Likupang, Olele, Napu, Ladongi,
kemandirian masyarakat, menciptakan desa-desa mandiri dan
Malino), MP/DP KPS Trenggalek dan MP/DP 5 Kawasan Periurban
berkelanjutan yang memiliki ketahanan sosial, ekonomi, ekologi,
(Kawasan Lembang, Pleret, Tumpang,
6
Kediri, Tampaksiring).
Dokumen Keterpaduan
Perencanaan dan Sinkronisasi
Program 35 WPS (Program
Jangka Pendek 3 Tahun,
Program Tahunan dan
Evaluasi Keterpaduan)
MASTER PLAN KSPN DANAU TOBA TAHUN 2025 MASTER PLAN KAWASAN BOROBUDUR TAHUN 2025 MASTER PLAN KAWASAN LOMBOK TAHUN 2025
10 Inkubasi
BPIW telah mengembangan kawasan inkubasi yang diharapkan menjadi
pendorong wilayah sekitar sebagai trickling down effect. Hal tersebut dengan
melakukan pengembangkan Anjungan Cerdas percontohan di Rambut Siwi,
Provinsi Bali dan Trenggalek, Provinsi Jawa Timur.
ANJUNGAN CERDAS
DEFINISI ANJUNGAN CERDAS
1) Mampu mengintegrasikan berbagai dimensi
infrastruktur baik multisektor maupun
Anjungan Cerdas & Kumpulan multipurpose;
bangunan di dalam satu 2) Berfungsi sebagai “bridge” antara Gap Ekonomi
kawasan terintegrasi yang di kawasan perkotaan dan non perkotaan dan
terletak di pinggir jalan mengurangi disparitas antar kawasan;
nasional, yang berfungsi untuk 3) Sebagai media promosi, edukasi, Informasi
melayani pengguna jalan serta (sosial, budaya), dan memiliki fasilitas penunjang
masyarakat lokal dengan fungsi seperti leisure activities;
informasi, promosi, edukasi, dan 4) Mengangkat identitas kawasan (terutama
pariwisata; yang dilengkapi sebagai penghasil perikanan premium);
aktivitas penunjang dan 5) Mendorong enterpreneurship di suatu kawasan;
dibangun oleh penyelenggara 6) Sebagai stimulan yang difokuskan bagi
jalan. kesejahteraan masyarakat sekitarnya
Dukungan
Manajemen Kamus Istilah
Sistem Monitoring Tanah
(simonah.bpiw.pu.go.id) Pengembangan Wilayah
Database Perkotaan
(perkotaan.bpiw.pu.go.id)
11
Dukungan
Manajemen
Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah (BPIW)
Kementerian PUPR Gedung G Lt. 1,
Jl. Pattimura 20, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, 12110
Telp. (021) 2751 5804 Email: humasbpiw@gmail.com
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM
DAN PERUMAHAN RAKYAT