Anda di halaman 1dari 24

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM

DAN PERUMAHAN RAKYAT

BADAN PENGEMBANGAN
INFRASTRUKTUR WILAYAH
TUGAS BPIW
Berdasarkan peraturan menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat nomor
15/PRT/M/2016 tahun 2015 tentang organisasi dan tata kerja Kementerian Pekerjaan
Umum dan Perumahan Rakyat, ditegaskan bahwa tugas Badan Pengembangan Infras-
truktur Wilayah adalah melaksanakan penyusunan kebijakan teknis dan strategi
Kementerian keterpaduan antara pengembangan kawasan dengan infrastruktur pekerjaan umum
Pekerjaan Umum & dan perumahan rakyat.
Perumahan Rakyat

Organisasi PUPR: FUNGSI BPIW


• Sekretariat Jenderal Dalam Menyelenggarakan tugas, Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah menyeleng-
garakan fungsi sebagai berikut:
• Inspektorat Jenderal
• Ditjen Sumber Daya Air Penyusunan kebijakan teknis, rencana, dan program keterpaduan pengembangan
kawasan dengan infrastruktur di bidang pekerjaan umum dan perumahan rakyat.
• Ditjen Bina Marga
• Ditjen Cipta Karya Penyusunan strategi keterpaduan pengembangan kawasan dengan infrastruktur
bidang pekerjaan umum dan perumahan rakyat.
• Ditjen Penyediaan Perumahan
Pelaksanaan sinkronisasi program antara pengembangan kawasan dengan infras-
• Ditjen Bina Konstruksi truktur bidang pekerjaan umum dan perumahan rakyat.
• Ditjen Pembiayaan Perumahan
Pemantauan, evaluasi, dan pelaporan penyelenggaraan keterpaduan rencana dan
• BPIW sinkronisasi program antara pengembangan kawasan dengan infrastruktur bidang
pekerjaan umum dan perumahan rakyat;
• BALITBANG
• BPSDM Pelaksanaan administrasi Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah. dan Pelaksa-
naan fungsi lain yang diberikan oleh Menteri.
ORGANISASI BPIW
Sekretariat Badan: Pusat Pengembangan Kawasan Strategis
Tugas: Memberikan dukungan pengelolaan kepada Tugas: Melaksanakan penyusunan kebijakan teknis,
seluruh unit organisasi di lingkungan BPIW. rencana dan program, pengembangan area inkubasi di
kawasan strategis pada wilayah pengembangan strategis
Pusat Perencanaan Infrastruktur PUPR yang menterpadukan antara pengembangan kawasan
Tugas: Melaksanakan penyiapan penyusunan kebijakan dan infrastruktur bidang pekerjaan umum dan perumah-
teknis, strategi, rencana strategis, analisis manfaat, serta an rakyat, serta fasilitasi pengadaan tanah.
rencana keterpaduan pengembangan kawasan dengan
infrastruktur bidang PUPR. Pusat Pengembangan Kawasan Perkotaan
Tugas: Melaksanakan penyusunan kebijakan teknis,
Pusat Pemrograman Dan Evaluasi rencana dan program, dan pengembangan area inkubasi di
Keterpaduan Infrastruktur PUPR kawasan perkotaan yang menterpadukan antara pengem-
Tugas: Melaksanakan sinkronisasi program, pemantauan, bangan berbagai kawasan dan infrastruktur bidang
evaluasi, dan pelaporan keterpaduan pengembangan pekerjaan umum dan perumahan rakyat di kawasan
kawasan dengan infrastruktur bidang PUPR. perkotaan, serta keterkaitan antara kawasan perkotaan
dan kawasan perdesaan.
Capaian BPIW tahun 2015-2017

37 3
MP & DP
Dokumen Pengembangan

Renstra
Kawasan

9
Perkotaan

Kementerian PUPR Lokasi Penyiapan Proses


FS dan Pra Desain
Loan World Bank untuk
Tahun 2015-2019 Kawasan Perkotaan

dan Review 60 Kota Otonom Integrated Tourism


Renstra 70 PKN/PKW Master Plan

35
Dokumen Keterpaduan
Perencanaan dan
Sinkronisasi Program serta
Evaluasi Keterpaduan

35 WPS Dukungan
(Program Jangka
Pendek 3 Tahun, Manajemen
MP & DP Program Tahunanan
dan Evaluasi
WPS Keterpaduan)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

14
MP & DP
Kebutuhan
dan skema
Pembiayaan
infrastruktur
Kawasan wilayah dan

7 26
Strategis MP&DP
kawasan
KPS
Inkubasi
34
Rencana Induk MP&DP
Pengembangan
KPPN
Infrastruktur PUPR
1 Dokumen Renstra Kementerian PUPR
Tahun 2015-2019 dan Review Renstra

Rencana Strategis Kementerian Pekerjaan Umum dan Peru-


mahan Rakyat (Renstra Kementerian PUPR) 2015-2019
Renstra Kementerian PUPR 2015-2019 memuat sasaran pembangunan
infrastruktur PUPR 2015-2019 yakni, mendukung konektivitas berupa pemba-
ngunan jalan tol 1.000 KM, pembangunan jalan nasional 2.650 KM,
pemba-ngunan jembatan 29.859 KM, peningkatan jalan nasional 3.073 KM,
peningkatan jembatan 19.953 M, mendukung ketahanan air, kedaulatan
pangan dan energi berupa pembangunan 65 bendungan, 1 juta ha
jaringan irigasi baru, 3.000 KM pengendali banjir, 306 pengendali lahar, 530
KM pengamanan pantai.

Untuk dukungan perumahan berupa pembangunan rumah khusus 50.000


unit, pembangunan rumah susun 550.000 unit, bantuan stimulan pembangu-
nan rumah swadaya 250.000 unit dan peningkatan kualitas 1,5 juta unit serta
dukungan keciptakaryaan berupa akses air minum 100%, kawasan
permukiman kumuh perkotaan 0 ha serta akses sanitasi layak 100%.
2 7 Rencana Induk Pengembangan
Infrastruktur PUPR

Dokumen rencana induk disusun untuk mengurangi kesenjangan pembangunan wilayah antara Kawasan Barat Indonesia (KBI)
dan Kawasan Timur Indonesia (KTI) melalui percepatan dan pemerataan pembangunan wilayah dengan menekankan keunggu-
lan kompetitif perekonomian daerah berbasis Sumber Daya Alam (SDA), Sumber Daya Manusia (SDM), penyediaan infrastruktur,
dan pengembangan teknologi.

Pembagian 7 wilayah tersebut, Papua diproyeksikan untuk lumbung pangan, pengembangan peternakan dan tanaman
non-pangan. Maluku diproyeksikan untuk produsen makanan laut dan lumbung ikan nasional, Nusa Tenggara diproyeksikan untuk
pintu gerbang wisata ekologis, Sulawesi diproyeksikan untuk gerbang industri logistik, lumbung pangan nasional, industri perikanan
dan wisata bahari, Kalimantan diproyeksikan untuk paru-paru dunia, lumbung energi nasional, Jawa-Bali diproyeksikan untuk
lumbung pangan nasional dan pendorong sektor industri nasional dan Sumatera diproyeksikan untuk gerbang Indonesia dalam
perdagangan Internasional, lumbung energi nasional.

Pulau Sumatera Kep. Maluku


Pulau Kalimantan
Pulau Sulawesi Pulau Papua

Pulau Jawa - Bali

Kep. Nusa Tenggara


3 35 MP & DP WPS

35 Masterplan dan Developmenplan (MP/DP) Wilayah Pengembangan Strategis (WPS)


Masterplan (MP) merupakan rencana induk pembangunan infrastruktur PUPR 10 tahun serta Developmenplan (DP) rencana
pengembangan infrastruktur PUPR 5 tahun.

Esensi WPS meliputi pengembangan wilayah terpadu dengan “market driven”, mempertimbangkan daya dukung dan daya
tampung lingkungan, memfokuskan pengembangan infrastruktur menuju wilayah strategis, mendukung percepatan pertum-
buhan kawasan-kawasan pertumbuhan di WPS serta mengurangi disparitas antar kawasan di dalam WPS.

1) WPS 1 (Sabang –Banda Aceh–Langsa) 19) WPS 19 (Kupang–Atambua)


2) WPS 2 (Medan–Tebing Tinggi–Dumai -Pekanbaru) 20) WPS 20 (Ketapang–Pontianak–Singkawang–Sambas)
3) WPS 3 (Batam–Tanjung Pinang) 21) WPS 21 (Temajuk-Sebatik)
4) WPS 4 (Sibolga–Padang-Bengkulu) 22) WPS 22 (Palangkaraya–Banjarmasin–Batulicin)
5) WPS 5 (Jambil–Palembang–Pangkal Pinang–Tanjung Pandan) 23) WPS 23 (Balikpapan–Samarinda-Maloy)
6) WPS 6 (Merak–Bakauhuni–Bandar Lampung–Palembang 24) WPS 24 (Bitung–Manado–Amurang–Kotamobagu)
Tanjung Api-api) 25) WPS 25 (Gorontalo-Kotamobagu)
7) WPS 7 (Jakarta – Bogor – Ciawi-Sukabumi) 26) WPS 26 (Palu-Banggai)
8) WPS 8 (Jakarta–Cirebon-Semarang) 27) WPS 27 (Mamuju–Makale–Palopo–Kendari–Bau-bau Wangi-wan-
9) WPS 9 (Tanjung Lesung–Sukabumi–Pangandaran-Cilacap) gi)
10) WPS 10 (Yogyakarta–Solo–Semarang) 28) WPS 28 (Makassar–Pare-pare-Mamuju)
11) WPS 11(Semarang-Surabaya) 29) WPS 29 (Ternate – Sofifi – Daruba)
12) WPS 12 (Yogyakarta–Prigi–Blitar-Malang) 30) WPS 30 (Ambon –Masohi)
13) WPS 13 (Malang–Suarabaya-Bangkalan) 31) WPS 31 (Sorong-Manokwari)
14) WPS 14 (Surabaya–Pasuruan-Banyuwangi) 32) WPS 32 (Biak–Manokwari-Bintuni)
15) WPS 15 (Gilimanuk–Denpasar–Padang Bay) 33) WPS 33 (Nabire–Enarotali–Wamena)
16) WPS 16 (Tanjung–Mataram-Mandalika). 34) WPS 34 (Jayapura-Merauke)
17) WPS 17 (Sumbawa Besar–Dompu-Bima) 35) WPS 35 (Pulau-pulau Kecil Terluar, seperti Natuna , Anambas,
18) WPS 18 (Waingapu–Labuan Bajo–Ende–Maumere) Enggano dan Simuk
3
Tahun2015
35 WPS MP & DP Rencana Aksi Implementasi Keterpaduan program dalam
MP:
Masterplan/Rencana
DP: Development
plan/rencana
Tahun2016 WPS(Penajaman MP & DP, diluar WPS Perbatasan (WPS induk pembangunan pengembangan
21,19, 34) dan WPS Pulau-pulau Kecil Terluar) infrastruktur PUPR (10 infrastruktur PUPR
Tahun2017: tahun) (5 tahun)

WPS 2 WPS 6 WPS 9 WPS 13 WPS 5


WPS 11 WPS 12 WPS 1 WPS 3 WPS 4 WPS 7 WPS 8
(Medan – Tebing (Merak – Bakauhuni– (TanjungLesung – (Malang – (Jambil – Palembang –
Bandar Lampung – Sukabumi – (Semarang - (Yogyakarta – Prigi (Sabang – Banda (Batam – Tanjung (Sibolga – Padang Pangkal Pinang– (Jakarta – Bogor – (Jakarta – Cirebon
Tinggi – Dumai - Palembang – Tanjung Suarabaya -
Pangandaran - Cilacap ) Surabaya) – Blitar - Malang) Aceh - Langsa ) Pinang) - Bengkulu) TanjungPandan) Ciawi - Sukabumi ) - Semarang)
Pekanbaru ) Api-api) Bangkalan )

WPS 22 WPS 24 WPS 15 WPS 16 WPS 18


WPS 19 WPS 23 WPS 25 WPS 10 WPS 14 WPS 17
WPS 21 (Palangkaraya – (Bitung – Manado – (Surabaya – (Gilimanuk – (Tanjung – (Waingapu –
(Kupang - (Balikpapan – (Gorontalo - (Yogyakarta – Solo (Sumbawa Besar –
(Temajuk - Sebatik ) Banjarmasin - Amurang - Pasuruan- Denpasar – Mataram - Labuan Bajo –
Atambua ) Samarinda - Maloy) Kotamobagu ) – Semarang) Dompu - Bima )
Batulicin) Kotamobagu ) Banyuwangi) Padang Bay) Mandalika) Ende - Maumere )

WPS 28 WPS 31 WPS 32 WPS 33 WPS 34 WPS 35 WPS 20 WPS 27 WPS 29 WPS 35
WPS 26 (Mamuju– Makale – WPS 30
(Makassar – Pare - (Sorong - (Biak – Manokwari - (Nabire – Enarotali - (Jayapura - (Natuna dan (Ketapang – Pontianak (Ternate – Sofifi – (Enggano dan
– Singkawang– Sambas) (Palu - Banggai) Palopo – Kendari– Bau- (Ambon – Masohi)
pare - Mamuju ) Manokwari ) Bintuni ) Wamena ) Merauke ) Anambas) bau – Wangi-wangi) Daruba ) Simuk )
4 14 Masterplan dan Developmenplan
(MP/DP) Kawasan Strategis Dokumen perencanaan sebagai
arah kebijakan dan strategi
pembangunan proyek strategis
nasional yang dilaksanakan oleh
Pemerintah Pusat, Pemerintah
Tahun 2015
Daerah, dan/atau badan usaha
Kaw.DanauToba yang memiliki sifat strategis untuk
Tahun 2016 peningkatan pertumbuhan dan
Brastagi
Morotai pemerataan pembangunan
Tahun 2017 dalam rangka meningkatkan
Tanjung Kelayang kesejahteraan masyarakat dan
Raja Ampat pembangunan daerah.
Toraja
Kaw. Cikarang -BekasiLaut(CBL) Patimban Pada 2015 tersusun MP/DP 4
kawasan strategis, antara lain
Kaw.Magelang-
Muntilan -Borobudur Wakatobi MP/DP Kawasan Cikarang Bekasi
Tanjung Lesung
Laut (CBL), Kawasan Danau Toba,
Bromo Tengger-Semeru
- Kaw. Food Estate Kawasan Food Estate Merauke dan
Labuan Bajo Merauke MP/DP Kawasan Magelang–Munti-
lan–Borobudu

Pada tahun 2016 tersusun MP/DP 8


KAWASAN STRATEGIS 2015 KAWASAN STRATEGIS 2016 KAWASAN STRATEGIS 2017 Kawasan strategis Pariwisata Pantai/
Pegunungan/ Budaya, yakni
Kaw.Cikarang
BekasiLaut(CBL) Labuan Bajo MP/DP Tanjung Kelayang, Tanjung
Kaw.StrategisPariwisataPantai
Lesung, Wakatobi, Morotai, Raja
•Tanjung Kelayang • Morotai Ampat, Brastagi, Bromo-Teng-
Kaw. Danau Toba •Tanjung Lesung • Raja ampat Patimban ger-Semeru, dan MP/DP Toraja.
•Wakatobi
Kaw. Food Estate Merauke Pada tahun 2017 tersusun MP/DP 2
Kaw.StrategisPegunungan Budaya
&
Kawasan kawasan strategis baru,
Kaw. Magelang
– Muntilan– Borobudur •Brastagi •Toraja yakni MP/DP Labuan Bajo dan
•Bromo -Tengger - Semeru MP/DP Patimban
4
14 Masterplan dan Developmenplan (MP/DP) Kawasan Strategis
5 37 MP & DP
Pengembangan
Kawasan Perkotaan 9 FS & Pra Desain
Kawasan Perkotaan
60 Kota Otonom
70 PKN/PKW

Kota Baru Tahun 2015 Kota Besar Tahun 2015

Kota Baru Tahun 2016 Kota Besar Tahun 2016

Kota Baru Tahun 2017 Kota Sedang Tahun 2017


Ibukota Kab (Kawasan
Perkotaan di Sekitar Danau Toba Kawasan Metropolitan 2015

Kawasan Metropolitan 2016


Kawasan Metropolitan 201
7
Kawasan Perkotaan (Yogyakarta)

MP/DP ( Indikasi Program)


60 Kota Otonom
70 PKN/PKW
9 FS dan Pra Desain
8 Kawasan Metropolitan
1 Kawasan Perkotaan

Dokumen perencanaan dan pemprograman sebagai arah kebija- gan Bandung, Kedung Sepur, Gerbang Kertasusila, Sarbagita, Mam-
kan dan strategi pembangunan perkotaan untuk mewujudkan minasata) dan MP/DP 1 Kawasan Perkotaan (Kawasan Perkotaan
sistem perkotaan untuk pengurangan kesenjangan, membangun Yogyakarta)
kota yang aman, nyaman, dan layak huni dan terpenuhinya standar
pelayanan perkotaan, mengembangkan kota hijau yang berketah- Pada tahun 2016 tersusun MP/DP 4 Kota Baru (Kota Baru Maja,
anan iklim dan bencana, mengembangkan kota cerdas yang Bandar Kayangan, Pontianak dan Sofifi), 3 Kota Besar (Kota Bandar
berdaya saing dan berbasis teknologi dan Teknologi Informasi dan Lampung, Cirebon dan Cilacap), dan 2 Kawasan Metropolitan
Komunikasi (TIK) serta Meningkatkan kapasitas pengelolaan kota (Metropolitan Baru Palembang Raya dan Metropolitan Baru Bimindo).
yang transparan, akuntabel, partisipatif, dan profesional.
Pada tahun 2017 tersusun MP/DP 4 Kota Baru (Sorong, Makassar,
Pada tahun 2015 tersusun MP/DP 4 Kota Baru (Sei Mangke, Kemayor- Manado, dan Palembang), 5 Kota Sedang (Dumai, Tebing Tinggi,
an, Tanjung Selor, dan Sofifi), MP/DP 1 Kota Besar (Pekanbaru), MP/DP Singkawang, Palangkaraya dan Mamuju), dan 1 Metropolitan Baru
7 Kawasan Metropolitan (Mebidangro, Jabodetabekpunjur, Cekun- (Metropolitan Baru Banjar Bakula).
5
6
26 MP&DP
KPS 34 MP&DP
KPPN
Tahun 2015
26 Kawasan Perdesaan Strategis (KPS)
Tahun 2016
34 Kawasan Perdesaan Prioritas Nasional (KPPN)
(14 lokasi oleh Kementerian PUPR, 19 Lokasi oleh
Kementerian Perdesaan, dan 1 Lokasi oleh
Tahun 2017
PERSEBARAN KAWASAN PERDESAAN (TELAH DISUSUN MP& DP) Kementerian ATR)
KPPN Pakpak Barat
KPPN Toba Samosir

KPS di Pulau Sumatera KPPN Berau KPPN Daruba

KPS di Pulau Kalimantan


KPPN Luwu Timur
KPPN Mempawah
KPPN Morowali
KPPN Empat Lawang
KPS di Pulau Jawa KPS di Pulau Sulawesi
KPPN Banjar KPPN Sidenreng Rappang
KPS di Pulau Nusa Tenggara
KPPN Dompu
KPS Kab. Trenggalek
KPPN Tabanan KPPN LabuanBajo
KPPN Praya

26 Kawasan Perdesaan Strategis serta 34 Masterplan serta penguatan keterkaitan kegiatan ekonomi desa-kota.
dan Developmenplan (MP/DP) Kawasan Perdesaan Pada tahun 2015 tersusun 26 MP/DP, yaitu 6 KPS di Pulau Sumatera
(Kawasan Juli, Dolok Masihul, Toapaya, Mandeh, Pulau Rimau,
Prioritas Nasional (KPPN) Sukadana), MP/DP 5 KPS di Pulau Kalimantan (Kawasan Segedong,
Mentarang, Kuala Kurun, Halong, Loa Kulu), MP/DP 4 KPS di Kepulau-
Dokumen perencanaan dan pemprograman sebagai arah kebija-
an Nusa Tenggara (Kawasan Sakra, Tambora, Kelimutu, Wini), MP/DP
kan dan strategi pembangunan perdesaan untuk mewujudkan
5 KPS Pulau Sulawesi (Kawasan Likupang, Olele, Napu, Ladongi,
kemandirian masyarakat, menciptakan desa-desa mandiri dan
Malino), MP/DP KPS Trenggalek dan MP/DP 5 Kawasan Periurban
berkelanjutan yang memiliki ketahanan sosial, ekonomi, ekologi,
(Kawasan Lembang, Pleret, Tumpang,

6
Kediri, Tampaksiring).

Pada tahun 2016 tersusun MP/DP 14


Kawasan Perdesaan Prioritas Nasional
(KPPN) dimana 4 diantaranya disusun oleh
Kementerian PUPR, yakni Tabanan, Praya,
Labuan Bajo, dan Daruba. Adapun sisanya
ditangani oleh Kementerian Desa, Pemba-
ngunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi
dan Kementerian Agraria dan Penataan
Ruang/Badan Pertanahan Nasional (BPN)

Pada tahun 2017 tersusun MP/DP 20 KPPN


dimana 10 diantaranya disusun oleh
Kementerian PUPR, yaitu Kawasan Rasau
Jaya, Mempawah, Kawasan Kolonedale,
Luwu Timur, Kawasan Kolonedale, Morowa-
li, Kawasan Sidikalang, Pakpak Bharat,
Kawasan Sidikalang, Toba Samosir,
Kawasan Rabo, Dompu, Kawasan Tanjung
Redeb, Berau, Kawasan Baturaja, Empat
Lawang, Kawasan Rabo, Sidenreng
Rappang dan Kawasan Marabahan,
Banjar.

Adapun sisanya ditangani ditangani oleh


Kementerian Desa, Pembangunan Daerah
Tertinggal dan Transmigrasi dan Kementeri-
an Agraria dan Penataan Ruang/ BPN.
7 Dokumen keterpaduan perenca-
naan dan singkronisasi program
serta evaluasi keterpaduan
35
WPS
(Program jangka pendek 3 tahun,
program tahunan dan evaluasi
keterpaduan)

Dokumen Keterpaduan
Perencanaan dan Sinkronisasi
Program 35 WPS (Program
Jangka Pendek 3 Tahun,
Program Tahunan dan
Evaluasi Keterpaduan)

Dokumen perencanaan dan


pemrograman untuk
pengembangan dan
pembangunan infrastruktur
PUPR dalam waktu jangka
pendek 3 tahunan serta
program tahunan termasuk
evaluasi ukuran kerterpaduan
pembangunan infrastruktur
PUPR.
8 Kebutuhan dan Skema Pembiayaan
Infrastruktur Wilayah dan Kawasan
Kebutuhan Pembiayaan Infrastruktur Wilayah
Dan Kawasan

Dokumen kebutuhan pembiayaan perenca-


naan untuk pengembangan dan pembangu-
nan infrastruktur PUPR di 35 WPS dalam kurun
waktu 2018-2022. Baik untuk pembangunan
baru, rehabilitasi, serta pelebaran.

Kebutuhan Pembiayaan Infrastruktur PUPR 35


WPS (APBN dalamkurun waktu 2018-2022)

Total kebutuhan APBN 5 Tahun:


789,04 T
(Pembangunan baru, rehabilitasi dan pelebaran
(mayor & signifikan))
* Perhitungan untuk WPS 35 Pulau- Pulau Kecil Terluar terbatas untuk 4 lokasi
(Natuna , Anambas, Enggano , dan Simuk )
• Untuk kabupaten/ kota yang sama dalam delineasi WPS yang berbeda,
terdapat double perhitungan kebutuhan pembiayaan infrastruktur

+ Pemeliharaan Sektoral + Manajemen Pelaksanaan PUPR


9
3
Menyiapkan penyusunan dokumen perencananaan
kawasan pariwisata berupa Integrated Tourism Master
Lokasi penyiapan proses Loan World Bank Plan untuk 3 Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN),
untuk Integrated Tourism Master Plan yaitu KSPN Danau Toba di Provinsi Sumatera Utara, KSPN
Borobudur di Provinsi Jawa Tengah dan KSPN Manda-
lika/Lombok di Provinsi Nusa Tenggara Barat sebagai
proses pencairan pinjaman dari Bank Dunia.

MASTER PLAN KSPN DANAU TOBA TAHUN 2025 MASTER PLAN KAWASAN BOROBUDUR TAHUN 2025 MASTER PLAN KAWASAN LOMBOK TAHUN 2025
10 Inkubasi
BPIW telah mengembangan kawasan inkubasi yang diharapkan menjadi
pendorong wilayah sekitar sebagai trickling down effect. Hal tersebut dengan
melakukan pengembangkan Anjungan Cerdas percontohan di Rambut Siwi,
Provinsi Bali dan Trenggalek, Provinsi Jawa Timur.

ANJUNGAN CERDAS
DEFINISI ANJUNGAN CERDAS
1) Mampu mengintegrasikan berbagai dimensi
infrastruktur baik multisektor maupun
Anjungan Cerdas & Kumpulan multipurpose;
bangunan di dalam satu 2) Berfungsi sebagai “bridge” antara Gap Ekonomi
kawasan terintegrasi yang di kawasan perkotaan dan non perkotaan dan
terletak di pinggir jalan mengurangi disparitas antar kawasan;
nasional, yang berfungsi untuk 3) Sebagai media promosi, edukasi, Informasi
melayani pengguna jalan serta (sosial, budaya), dan memiliki fasilitas penunjang
masyarakat lokal dengan fungsi seperti leisure activities;
informasi, promosi, edukasi, dan 4) Mengangkat identitas kawasan (terutama
pariwisata; yang dilengkapi sebagai penghasil perikanan premium);
aktivitas penunjang dan 5) Mendorong enterpreneurship di suatu kawasan;
dibangun oleh penyelenggara 6) Sebagai stimulan yang difokuskan bagi
jalan. kesejahteraan masyarakat sekitarnya

LOKASI PILOT PROJECT ANJUNGAN CERDAS

WPS 15 Gilimanuk, Denpasar, Padang Bay (Rambut Siwi)


WPS 12 Yogyakarta - Prigi - Blitar - Malang (Bendungan Tugu )
10 FUNGSI ANJUNGAN CERDAS

Tempat Istirahat untuk


meningkatkan
keselamatan pemakai
jalan nasional yang
dilengkapi dengan
fasilitas: Parkir, toilet,
rumah makan,tempat
Sebagai pusat sembahyang, serta
informasi cerdas: wifi, taman.
Pusat informasi
informasi lalulintas ,
berbagai produk
informasi waduk -
dan potensi daerah
waduk sekitar, dan
di sekiar lokasi. informasiinfrastruktur
nirkabel
.
Pusat informasi
berupa mosaik
infrastruktur PUPR
terutama di sekitar
lokasi.
Sebagai inkubasi
untuk destinasi
wisata baru, secara
mandirimaupun
sebagai bagian
dari destinasi
utama
Sebagai gardu pandang
Pengenalan dan
pada berbagai
pemasaran berbagai
infrastruktur PUPR
produksi dan budaya lokal
berestetika tinggi dan
kepada pemakai jalan
keindahan lingkungan fisik
nasional
sekitar
11 Dukungan Manajemen
BWIP telah menerapkan dukungan sistem manajemen yang transparan,
akuntabel, partisipatif dan profesional melalui teknologi informasi dan
komunikasi (TIK). Seperti Sistem Manajemen Pelaksanaan Keterpaduan
Program Infrastruktur Wilayah Pengembangan Kawasan Strategis, Sistem
Monitoring Tanah (Simonah), Database Perkotaan, Bank Data BPIW. Selain
itu, menerbitkan Kamus Istilah Pengembangan Wilayah untuk menyamakan
persepsi dalam mendefinisikan istilah pengembangan wilayah serta mengh-
indari multitafsir dalam istilah-istilah pengembangan wilayah.

Sistem Manajemen Pelaksanaan


Keterpaduan Program Infrastruktur
Wilayah Pengembangan Kawasan
Strategis (http://128.199.182.55/pu)

Sistem Informasi Pemrograman Bank Data BPIW


(sip -pupr.pu.go.id) (bpiw.pu.go.id/bank-data)

Dukungan
Manajemen Kamus Istilah
Sistem Monitoring Tanah
(simonah.bpiw.pu.go.id) Pengembangan Wilayah

Database Perkotaan
(perkotaan.bpiw.pu.go.id)
11
Dukungan
Manajemen
Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah (BPIW)
Kementerian PUPR Gedung G Lt. 1,
Jl. Pattimura 20, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, 12110
Telp. (021) 2751 5804 Email: humasbpiw@gmail.com
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM
DAN PERUMAHAN RAKYAT

www.bpiw.pu.go.id @informasiBPIW @informasiBPIW Layanan Informasi BPIW BPIWkementerianPUPR

Anda mungkin juga menyukai