Anda di halaman 1dari 7

GIZI KERJA

Gizi Kerja adalah gizi yang diperlukan oleh tenaga kerja untuk melakukan suatu
pekerjaan sesuai dengan jenis pekerjaan dan beban kerjanya atau ilmu gizi yang diterapkan
kepada masyarakat tenaga kerja dengan tujuan untuk meningkatkan taraf kesehatan tenaga kerja
sehingga tercapai tingkat produktivitas dan efisiensi kerja yang setinggi-tingginya.
Penyakit Gizi Kerja merupakan penyakit gizi sebagai akibat kerja ataupun ada hubungan
dengan kerja.Pengelolaan makan bagi tenaga kerja adalah suatu rangkaian kegiatan penyediaan
makan bagi tenaga kerja di perusahaan yang dimulai dari rencana perencanaan menu hingga
peyajiannya dengan memperhatikan kecukupan kalori dan zat gizi, pemilihan jenis dan bahan
makanan, santasi tempat pengolahan dan tempat penyajian, waktu dan teknis penyajian bagi
tenaga kerja.
Produktivitas merupakan sikap mental yang selalu mempunyai pandangan bahwa mutu
kehidupan hari esok harus lebih baik dari hari ini atau perbandingan antara output (keluaran /
jumlah yang dihasilkan) dengan input (masukan / setiap sumber daya yang digunakan).

PENTING GIZI KERJA


Produktivitas kerja dipengaruhi oleh banyak faktor, diantaranya yang mempunyai peranan
sangat penting dan menentukan adalah kecukupan gizi. Faktor ini akan menentukan prestasi
kerja tenaga kerja karena adanya kecukupan dan penyebar kalori yang seimbang selama bekerja.
Seseorang yang berstatus gizi kurang tidak mungkin mampu bekerja dengan hasil yang maksimal
karena prestasi kerja dipengaruhi oleh derajat kesehatan seseorang. Tenaga kerja yang sehat akan
bekerja lebih giat, produktif, dan teliti sehingga dapat mencegah kecelakaan yang mungkin
terjadi dalam bekerja.
Status gizi mempunyai korelasi positif dengan kualitas fisik manusia. Makin baik status
gizi seseorang semakin baik kualitas fisiknya. Ketahanan dan kemampuan tubuh untuk
melakukan pekerjaan dengan produktifitas yang memadai akan lebih dipunyai oleh individu
dengan status gizi baik. Selain itu, peranan gizi dengan produktifitas juga ditunjukkan oleh
Darwin Karyadi (1984) dalam penelitiannya dimana dengan penambahan gizi terjadi kenaikan
produktifitas kerja. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa para penyadap getah yang tidak
menderita anemia memiliki produktifitas 20% lebih tinggi daripada yang menderita anemia.
Pemberian diet yang mengandung kalori sejumlah yang diperlukan oleh pekerja berat dapat
1
meningkatkan produktifitasnya. Pada dasarnya zat gizi yang dibutuhkan oleh seseorang sangat
ditentukan oleh aktifitas yang dilakukannya sehari-hari. Makin berat aktifitas yang dilakukan
maka kebutuhan zat gizi akan meningkat pula terutama energi. Sebagai contoh, seorang pria
dewasa dengan pekerjaan ringan membutuhkan energi sebesar 2.800 kilokalori. Sedangkan
pekerja dengan pekerjaan yang berat membutuhkan 3.800 kilokalori.
Manfaat yang diharapkan dari pemenuhan gizi kerja adalah untuk mempertahankan dan
meningkatkan ketahanan tubuh serta menyeimbangkan kebutuhan gizi dan kalori terhadap
tuntutan tugas pekerja. Gizi kerja erat bertalian dengan tingkat kesehatan tenaga kerja maupun
produktivitas tenaga kerja yang berarti akan meningkatkan produktivitas perusahaan serta
peningkatan produktivitas nasional.

FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEADAAN GIZI TENAGA KERJA


1. Jenis kegiatan (ringan, sedang, berat) yang merupakan suatu beban kerja.
2. Faktor tenaga kerja, yang meliputi ketidaktahuan, jenis kelamin, umur, hamil, menyusui,
kebiasaan makan yang kurang baik, tingkat kesehatan karena tingginya penyakit parasit dan
infeksi oleh bakteri pada alat pencernaan, kesejahteraan tinggi tanpa perhatian gizi,
mengakibatkan terjadinya salah gizi biasanya dalam bentuk over nutrisi, disiplin, motivasi dan
dedikasi.
3. Faktor lingkungan kerja sebagai beban tambahan, yang meliputi fisik, kimia, biologi, fisiologi
(ergonomi) dan psikologi. Beban kerja dan beban tambahan di tempat kerja yaitu tekanan
panas, bahan – bahan kimia, parasit dan mikroorganisme, faktor psikologis dan kesejahteraan.

Manusia memerlukan zat gizi yang bersumber dari makanan. Bahan makanan yang
diperlukan tubuh mengandung unsur-unsur utama seperti karbohidrat, lemak, protein, vitamin
dan mineral. Fungsi dari zat-zat gizi tersebut adalah sebagai sumber tenaga atau kalori
(karbohidrat, lemak dan protein), membangun dan memelihara jaringan tubuh (protein, air dan
mineral) dan mengatur proses tubuh (vitamin dan mineral). Secara khusus, gizi adalah zat
makanan yang bersumber dari bahan makanan yang diperlukan oleh tenaga kerja untuk
memenuhi kebutuhan sesuai dengan jenis pekerjaan dan lingkungan kerjanya (Tjipta, 1990).
Selanjutnya hal-hal yang perlu diketahui dalam penyusunan menu bagi tenaga kerja adalah
1. Pola makan : kebiasaan makanan pokok
2
2. Kepercayaan atau agama : pantang makanan tertentu
3. Keuangan : ekonomis tetapi tetap bergizi
4. Daya Cerna : makanan yang biasa dimakan masyarakat sekitar
5. Praktis : mudah diselenggarakan
6. Volume : cukup mengenyangkan
7. Variatif : jenis menu bervariasi

Untuk mempertahankan hidup dan dapat melakukan pekerjaan setiap orang membutuhkan
tenaga. Tenaga tersebut diperoleh dari pembakaran zat-zat makanan yang dikomsumsi dengan
oksigen. Bila banyaknya makanan yang dikonsumsi setiap hari tidak seimbang dengan tenaga
yang dikeluarkan maka tubuh akan mengalami gangguan kesehatan. Masalah yang timbul akibat
ketidakseimbangan antara makanan yang dikonsumsi dengan tenaga yang dikeluarkan sangat
beragam. Jika makanan yang dimakan berlebih dibanding tenaga yang dikeluarkan maka tubuh
akan menjadi gemuk, sebaliknya jika makanan yang dimakan kurang maka tubuh akan menjadi
kurus. Kedua masalah ini akan mempengaruhi derajad kesehatan seseorang dan akhirnya akan
berpengaruh pada efisiensi dan produktivitas kerja. Oleh karena itu sedapat mungkin diusahakan
agar jumlah makanan yang dikonsumsi baik dalam kualitas maupun kuantitas sesuai dengan
kebutuhan khususnya terhadap tenaga yang dikeluarkan.
Hasil dari beberapa penelitian menunjukkan masih terdapat beberapa pengusaha
beranggapan bahwa pemberian makan atau makanan tambahan berupa snack da istirahat pendek
akan meningkatkan pengeluaran biaya dan merugikan perusahaan. Namun jika dikaji lebih jauh,
sebenarnya banyak keuntungan yang diperoleh dengan pemberian makanan diperusahaan. Untuk
itu, diberikan beberapa saran kepada perusahaan untuk :
1. Menyediakan kantin perusahaan dengan tujuan meningkatkan dan memperbaiki gizi tenaga
kerja dan tanpa disadari memberiakn pengetahuan tentang gizi terhadap pekerja.
2. Pemberian makanan/snack secara Cuma-Cuma pada jam-jam tertentu dimana hal ini akan
memperlambat munculnya kelelehan, meningkatkan kecepatan dan ketelitian kerja dan
menghindari waktu istirahat curian.
3. Pemberian makanan tambahan dan adanya kantin di perusahaan dapat mencegah terjadinya
penyakit sehingga kehilangan waktu kerja karena absensi sakit dapat ditekan.

3
4. Mengadakan penyuluhan tentang kesehatan dan gizi secara teratur sehingga kesehatan tenga
kerja yang setinggi-tingginya dapat dicapai dan dipertahankan.
5. Menerapakan hasil penelitian tentang gizi kerja yang telah dilaukukan untuk meningkatkan
status gizi tenaga kerja dalam upaya peningkatan efisiensi dan produktivitas kerja yang
setinggi-tingginya.

Dalam upaya meningkatkan efisiensi dan produktivitas kerja yang setinggi-tingginya


pengetahuan dan penerapan gizi seimbang bagi tenaga kerja merupakan aspek yang mutlak harus
dilakukan. Dengan gizi seimbang maka kesehatan tenaga kerja dapat dipertahankan dan tenaga
kerja akan dapat bekerja dengan baik, tidak mudah lelah/capek dan mengurangi terjadinya
tingkat kesalahan. Hal ini berarti dapat mengurangi pemborosan terhadap bahan dari perusahaan
dan akhirnya akan dapat menambah keuntungan yang tinggi bagi perusahaan.
Rendahnya konsumsi pangan atau tidak seimbangnya gizi makanan yang dikonsumsi
mengakibatkan terganggunya pertumbuhan organ dan jaringan tubuh, lemahnya daya tahan
tubuh terhadap serangan penyakit, serta menurunnya aktivitas dan produktivitas kerja.
Pada bayi dan anak balita, kekurangan gizi dapat mengakibatkan terganggunya
pertumbuhan dan perkembangan fisik, mental dan spiritual. Bahkan pada bayi, gangguan
tersebut dapat bersifat permanen dan sangat sulit untuk diperbaiki. Kekurangan gizi pada bayi
dan balita, dengan demikian, akan mengakibatkan rendahnya kualitas sumber daya manusia.

MENU SEHAT DAN SEIMBANG GIZI KERJA


Syarat menu yang sehat dan seimbang antara lain:
1. Kualitas baik
Menu mengandung semua zat gizi (nutrient) sesuai dengan pedoman 4sehat 3sempurna
(makanan pokok, lauk pauk, hewani-nabti, sayur mayor, buah-buahan dan susu).
2. Kualitas cukup
Jumlah masing-masing zat gizi harus sesuai dengan kebutuhan vitamin dan mineral akan
cukup.
Catatan:
Kalsium :(mineral) fungsi sebagai produksi syaraf dan otot. Sumber: daging dan susu,
sayuran hijau, roti, ikan kecil yang dimakan beserta tulangnya.
4
Besi :(mineral) fungsi pembentukan hemoglobin. Sumber kacang, biji-bijian, organ,
daging merah, telur, sayuran hijau.
Karoten :(Vitamin A) fungsi proses penglihatan jaringan ikat, kulit. Sumber: hati, telur,
wortel, sayuran hijau, susu, keju.
Tiamin :(Vitamin B) fungsi metabolism karbohidrat, fungsi susunan syaraf pusat. Sumber:
daging, padi-padian, kacang-kacangan.
Riboflavin :(vitamin B12) fungsi metabolism karbohidrat,penglihatan, kulit. Sumber: hati,
susu, daging,dan sereal.
Niasin :(vitamin) metabolism karbohidrat dan lemak. Sumber: hati, daging, kacang tanah,
produk sereal.
3. Proporsi zat gizi yang mengandung energy harus seimbang, agar zat-zat gizi tersebut
dapatdigunakan di dalam tubuh dengan sempurna yaitu:
Protein : 12% - 15% untuk orang dewasa proporsi protein hewani dan nabati
sama banyakny. Sedangkan untuk anak-anak sebaiknya protein hewani 2
kali lebih banyak dibanding protein nabati.
Lemak : 20% - 25%
Hidrat Arang : 60% - 70%
4. Syarat-syarat lain sesuai dengan pola makanan sehari-hari, tidak bertentangan dengan
kepercayaan,memenuhi selera makan dan lain-lain

TABEL 1. JUMLAH ZAT YANG SESUAI DENGAN KEBUTUHAN

Jenis Usia BB Kalor Puti Kalsi Bes Karot Tia Ribofla Nias Vit.
Kelamin (Th) (K i h u i en min vin in C
g) (Kcal) Telu (g) (g) (mg) (mg) (mg) (mg) (mg)
r
(g)
PRIA 20-39 55 2600 65 0,5 10 4000 1,0 1,4 17 60
40-59 55 2400 65 0,5 10 4000 1,0 1,3 16 60

>60 55 2400 65 0,5 10 4000 0,8 1,1 13 60

WANIT 20-39 47 200 55 0,5 12 4000 0,8 1,1 13 60

5
A
40-59 47 1900 55 0,5 12 4000 0,8 1,0 13 60

>60 47 1600 55 0,5 12 4000 0,8 0,9 9 60

HAMIL +100 +10 +0,5 +5 +0,2 +0,2 +2 +30


MENYU +600 +25 +0,5 +5 +0,4 +0,4 +5 +30
SUI

PERHITUNGAN KECUKUPAN ENERGI TENAGA KERJA


Ada 2 cara menghitung kecukupan gizi energi tenaga kerja, yaitu:
1. Dengan cara perhitungan sendiri
2. Dengan cara melihat hasil perhitungan dalam table

1. Dengan cara perhitungan sendiri


Kebutuhan energi seseorang ditentukan oleh : umur, jenis kelamin, berat badan(BB),
tinggi badan (TB) dan aktivitas jasmani /pekerjaan.

Kerja Ringan
Laki-laki : kerja kantor, dokter, guru, juru rawat, ahli hokum, kerja di took,
pengangguran
Wanita : kerja kantor, pekerjaan rumah tangga (dengan menggunakan mesin), juru
rawat,dokter.
Kerja Sedang
Laki-laki : industry ringan, mahasiswa, buruh bangunan, petani, nelayan (dengan
menggunakan mesin)
Wanita : industry ringan, mahasiswa, pekerjaan rumah tangga (dengan menggunakan
mesin)
Kerja Berat
Laki-laki : buruh bangunan, petani, nelayan (tanpa menggunakan mesin)
Wanita : petani tanpa mesin, atlit, penari
Kerja Berat Sekali
Laki-laki : tukang kayu,tukang besi (tanpa mesin)
6
Wanita : buruh bangunan
 Banyak Energi dari makanan untuk mencukupi kebutuhan tubuh, secara praktis dapat
ditentukan sebagai berikut:
 Kecukupan Energi (KE) = BB ideal x ∑kalor sesuai pekerjaan (tabel 2)
TABEL 2. KEBUTUHAN ENERGI PEKERJA SESUAI AKTIVITAS
AKTIVITAS KEBUTUHAN ENERGI (Kkal/BB/hari)
Santai 30
Kerja ringan 35
Kerja sedang 40
Kerja berat 50

 BB Normal = BB ideal – 10% (untuk usia <25 tahun)


 BB Normal = BB ideal + 10% (untuk usia >25 tahun)
Dikatakan kelebihan berat badan apabila BB=10% > BB normal
Dikatakan obesitas untuk wanita apabila BB=30% > BB normal
Dikatakan obesitas untuk pria apabila BB=25% > BB normal

2. Dengan cara melihat hasil perhitungan dalam table


Untuk mengetahui jumlah kalori pekerja dapat pula dilihat pada table 3 dibawah ini:

TABEL 3. KEBUTUHAN ENERGI PEKERJA


JENIS KERJA LAKI-LAKI WANITA
KEBUTUHAN KEBUTUHAN
ENERGI/HARI ENERGI/HARI
(Kkal/hari) (Kkal/hari)
Ringan 2400 2000
Sedang 2600 2400
Berat 3000 2600

Anda mungkin juga menyukai

  • Kelompok 1 Nyeri Perut
    Kelompok 1 Nyeri Perut
    Dokumen10 halaman
    Kelompok 1 Nyeri Perut
    Wulan Rohmah Dpe
    Belum ada peringkat
  • Kerangka Konsep Tutorial
    Kerangka Konsep Tutorial
    Dokumen1 halaman
    Kerangka Konsep Tutorial
    Wulan Rohmah Dpe
    Belum ada peringkat
  • Tugas Baru 200
    Tugas Baru 200
    Dokumen5 halaman
    Tugas Baru 200
    Wulan Rohmah Dpe
    Belum ada peringkat
  • 19
    19
    Dokumen14 halaman
    19
    Wulan Rohmah Dpe
    Belum ada peringkat
  • Patofisiologi
    Patofisiologi
    Dokumen1 halaman
    Patofisiologi
    Wulan Rohmah Dpe
    Belum ada peringkat
  • Pendahuluan: 1.1 Gambaran Umum Blok
    Pendahuluan: 1.1 Gambaran Umum Blok
    Dokumen24 halaman
    Pendahuluan: 1.1 Gambaran Umum Blok
    Wulan Rohmah Dpe
    Belum ada peringkat
  • Jadwal Blok 19..
    Jadwal Blok 19..
    Dokumen6 halaman
    Jadwal Blok 19..
    Wulan Rohmah Dpe
    Belum ada peringkat
  • Patfis
    Patfis
    Dokumen1 halaman
    Patfis
    Wulan Rohmah Dpe
    Belum ada peringkat
  • Concept Map
    Concept Map
    Dokumen1 halaman
    Concept Map
    Wulan Rohmah Dpe
    Belum ada peringkat
  • Tenaga Kerja
    Tenaga Kerja
    Dokumen1 halaman
    Tenaga Kerja
    Wulan Rohmah Dpe
    Belum ada peringkat
  • Tenaga Kerja
    Tenaga Kerja
    Dokumen1 halaman
    Tenaga Kerja
    Wulan Rohmah Dpe
    Belum ada peringkat
  • Patfis
    Patfis
    Dokumen1 halaman
    Patfis
    Wulan Rohmah Dpe
    Belum ada peringkat
  • Concept Map
    Concept Map
    Dokumen1 halaman
    Concept Map
    Wulan Rohmah Dpe
    Belum ada peringkat
  • Concept Map
    Concept Map
    Dokumen1 halaman
    Concept Map
    Wulan Rohmah Dpe
    Belum ada peringkat
  • Konsep Map
    Konsep Map
    Dokumen1 halaman
    Konsep Map
    Wulan Rohmah Dpe
    Belum ada peringkat
  • Dafpus
    Dafpus
    Dokumen2 halaman
    Dafpus
    Wulan Rohmah Dpe
    Belum ada peringkat
  • PLK 20 Patfis
    PLK 20 Patfis
    Dokumen1 halaman
    PLK 20 Patfis
    Wulan Rohmah Dpe
    Belum ada peringkat
  • PLK 20 Patfis
    PLK 20 Patfis
    Dokumen1 halaman
    PLK 20 Patfis
    Wulan Rohmah Dpe
    Belum ada peringkat
  • PLK 20-1, 4, 5
    PLK 20-1, 4, 5
    Dokumen5 halaman
    PLK 20-1, 4, 5
    Wulan Rohmah Dpe
    Belum ada peringkat
  • Patofisiologi Pleno Diskel Ke6
    Patofisiologi Pleno Diskel Ke6
    Dokumen1 halaman
    Patofisiologi Pleno Diskel Ke6
    Wulan Rohmah Dpe
    Belum ada peringkat
  • Data Excel Devi 2
    Data Excel Devi 2
    Dokumen6 halaman
    Data Excel Devi 2
    Wulan Rohmah Dpe
    Belum ada peringkat
  • Hasil Pemeriksaan Kesehatan
    Hasil Pemeriksaan Kesehatan
    Dokumen1 halaman
    Hasil Pemeriksaan Kesehatan
    Wulan Rohmah Dpe
    Belum ada peringkat
  • Kuesioner PLK Blok 20
    Kuesioner PLK Blok 20
    Dokumen4 halaman
    Kuesioner PLK Blok 20
    Wulan Rohmah Dpe
    Belum ada peringkat
  • BAB IV PLK Kel. Neti
    BAB IV PLK Kel. Neti
    Dokumen12 halaman
    BAB IV PLK Kel. Neti
    Wulan Rohmah Dpe
    Belum ada peringkat
  • Dafpus
    Dafpus
    Dokumen2 halaman
    Dafpus
    Wulan Rohmah Dpe
    Belum ada peringkat
  • Data Excel Devi 2
    Data Excel Devi 2
    Dokumen36 halaman
    Data Excel Devi 2
    Wulan Rohmah Dpe
    Belum ada peringkat
  • Bab Iii
    Bab Iii
    Dokumen5 halaman
    Bab Iii
    Wulan Rohmah Dpe
    Belum ada peringkat
  • Bab Iii
    Bab Iii
    Dokumen5 halaman
    Bab Iii
    Wulan Rohmah Dpe
    Belum ada peringkat
  • Daftar Isi, DKK
    Daftar Isi, DKK
    Dokumen6 halaman
    Daftar Isi, DKK
    Wulan Rohmah Dpe
    Belum ada peringkat