Anda di halaman 1dari 8

JURNAL ILMIAH RANGGAGADING

Volume 12 No. 1, April 2012 : 20 - 27

ANALISIS SUMBER DAN PENGGUNAAN MODAL KERJA


TERHADAP MODAL KERJA

Oleh
* Nusa Muktiadji dan Lia
* Dosen Tetap Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Kesatuan Bogor

ABSTRACT
The sources and uses of fund is a report presented by company to determine changes in financial position for
each period. Company manager has resposibility of where the fund isobtained and how it is used.
Each company is involved in various investment activities and expenditures. When carrying out those
activities, the company produces fund. The fund is defined as cash and cash equivalents and it can also be
interpreted as working capital. Working capital is defined as total current assets (gross working capital) or
the difference or balance between current assets and debts (net working capital).
The purpose of this study is to analyze the sources and uses of fund and to analyze the stage of corporate
liquidity. The analysis conducted to determine whether the activity of sources and uses of working capital
and liquidity increase or decrease in each period.
The result shows that PT Indosat, Tbk. and PT XL Axiata, Tbk. use aggresive strategy to manage their
working capital. It is evidenced by the existence of negative working capital each year and it has fluctuating
liquidity. However when the two companies are compared, PT Indosat, Tbk. is better than PT XL
Axiata, Tbk., especially in the stage of liquidity.
The result of the evaluation shows that the working capital reduction of PT Indosat, Tbk. and PT XL
Axiata, Tbk. produces negative number. It can be looked at the calculation of sources and uses as well as
the liquidity stage of PT Indosat, Tbk. and PTXL Axiata, Tbk. Based on the result of this evaluation,
the author suggest PT Indosat, Tbk. and PT XL Axiata, Tbk. reduce their curret debts, so that working
capital generated can be increased. Specifically for PT XL Axiata, Tbk., it’s suggested to make existing
cash of the company is not small any more.

Key words: sources and uses; working capital; liquidity

mengetahui keadaan dan perkembangan


PENDAHULUAN keuangan perusahaan yang bersangkutan.
Salah satu analisis laporan keuangan
Laporan keuangan yang diterbitkan adalah analisis laporan sumber dan
perusahaan merupakan produk dari proses penggunaan modal kerja yaitu suatu analisis
manajemen, yang memiliki karakteristik dan tentang darimana sumber-sumber dan
keterbatasan. Laporan keuangan dihasilkan penggunaan modal kerja dalam suatu
untuk tujuan tertentu sesuai dengan prinsip perusahaan. Modal kerja merupakan dana
manajemen yang berlaku umum. Interpretasi yang harus tersedia dalam perusahaan yang
atau analisis terhadap laporan keuangan dapat digunakan untuk membelanjai kegiatan
perusahaan sangat bermanfaat untuk operasinya sehari-hari, misalnya untuk
Jurnal Ilmiah Ranggagading Vol. 12 N0. 1, April 2012

memberikan persekot pembelian bahan Kebijakan perusahaan dalam mengelola


mentah, membayar upah buruh, gaji pegawai, jumlah modal secara tepat akan
dan sebagainya, dimana uang atau dana yang mengakibatkan keuntungan, sedangkan akibat
telah dikeluarkan itu diharapkan akan dapat dari penanaman modal kerja yang kurang
kembali lagi masuk dalam perusahaan dalam tepat akan mengakibatkan kerugian. Agar
waktu yang pendek melalui hasil penjualan dapat menilai posisi keuangan suatu
produknya. Dari laporan sumber dan perusahaan dalam menyelesaikan kewajiban-
penggunaan modal kerja ini akan membantu kewajibannya, maka perlu digunakan alat
manajer keuangan dalam melaksanakan analisis yang dinamakan rasio likuiditas,
kegiatan perusahaannya dalam hal artinya rasio yang memperlihatkan
menentukan jumlah dana yang harus tersedia kemampuan perusahaan dalam membayar
dan untuk dapat melihat asal; sumber dana itu kewajiban jangka pendeknya. Dari
diperoleh. Selain itu, laporan tersebut dapat perhitungan rasio ini diharapkan dapat
juga membantu manajer keuangan dalam membantu para manajer untuk menilai
merencanakan berapa penggunaan dana guna efektivitas dan efisiensi modal kerja yang
menghindari hal-hal yang tidak diinginkan digunakan perusahaan dalam menjalankan
perusahaan, sebab apabila perusahaan usahanya. Analisis rasio terhadap modal kerja
kekurangan dana tentu akan sulit perusahaan pun sangat perlu dilakukan untuk
berkembang. Kekurangan modal kerja terus- mengetahui dan menginterpretasikan posisi
menerus yang tidak segera diatasi tentu akan keuangan jangka pendek perusahaan serta
menghambat perusahaan dalam mencapai meneliti efisiensi dan penggunaan modal kerja
tujuannya. dalam perusahaan.
Analisis arus kas berpengaruh terhadap Apabila jumlah aktiva lancar terlalu kecil,
sumber dan penggunaan modal kerja, karena maka akan menimbulkan situasi illikuid,
analisis arus kas merupakan analisa untuk sedangkan apabila jumlah aktiva lancar yang
mengetahui sebab-sebab perubahan jumlah terlalu besar akan berakibat timbulnya aktiva
kas atau untuk mengetahui sumber-sumber lancar atau dana yang menganggur. Semua ini
dan penggunaan kas selama periode tertentu. akan berpengaruh kepada jalannya operasi
Analisis arus kas dapat menunjukkan perusahaan yang pada akhirnya akan
pergerakan arus kas dari mana sumber kas mengurangi keuntungan atau laba yang
diperoleh dan kemana dialirkan. seharusnya diperoleh perusahaan pada
Modal kerja yang akan digunakan periode yang bersangkutan. Pengelolaan
sebaiknya tersedia dalam jumlah yang cukup modal kerja yang baik selain akan lebih
agar dapat memberikan keuntungan yang memperlancar aktivitas perusahaan juga dapat
maksimal sehingga suatu perusahaan bisa meningkatkan keberhasilan usaha untuk
beroperasi secara ekonomis dan juga modal meraih keuntungan yang diharapkan.
kerja yang cukup dapat menekan biaya Oleh karena itu, perusahaan harus hati-
perusahaan menjadi rendah, menunjang hati dalam menangani masalah keuangan
segala kegiatan operasi perusahaan secara dalam pengelolaan sumber dan penggunaan
teratur. Selain itu pemilikan modal kerja yang modal kerja. Laporan sumber dan
cukup akan memberikan beberapa penggunaan modal kerja ini merupakan suatu
keuntungan, antara lain memungkinkan laporan yang berguna bagi pihak manajemen
perusahaan dapat membayar semua perusahaan, para kreditur, para pemegang
kewajibannya tepat pada waktunya, saham, dan pihak-pihak lainnya. Pihak
memungkinkan perusahaan tersebut untuk manajemen dan para kreditur jangka pendek
memiliki persediaan dalam jumlah yang cukup terutama akan tertarik kepada posisi keuangan
untuk melayani konsumen, dan jangka pendek (posisi modal kerja) suatu
memungkinkan perusahaan tersebut untuk perusahaan termasuk perubahan-perubahan
dapat beroperasi dengan lebih efisien karena yang terjadi selama periode itu. Kenaikan
tidak ada kesulitan untuk memperoleh barang dalam modal kerja mungkin ditunjukkan
atau jasa yang dibutuhkan. dalam kas, efek, piutang maupun dalam
persediaan atau adanya penurunan atau

21
MUKTIADJI dan LIA, Analisis Sumber dan Penggunaan Modal Kerja terhadap Modal Kerja

berkurangnya hutang lancar, dan adanya currentasset


1. Current Ratio =
kenaikan dalam modal kerja ini akan current liabilities
diinterpretasikan bergantung kepada sumber-
sumber yang menyebabkan kenaikan tersebut. currentasset − inventory
2.Quick Ratio =
Apabila seluruh perubahan tersebut semuanya current liabilities
berasal dari hasil operasi perusahaan, maka cash on hand
hal ini akan dinilai sebagai hal yang amat baik 3. Cash Ratio =
atau menguntungkan dibandingkan dengan current liabilities
kenaikan modal kerja yang berasal dari
pengeluaran hutang jangka panjang.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Analisis Gabungan PT. Indosat, Tbk dan
METODOLOGI PENELITIAN PT. XL Axiata, Tbk
Penelitian dilakukan dengan menggunakan Tabel 1. Laporan sumber dan Penggunaan
metode deskriftif yaitu metode yang bertujuan PT. Indosat, Tbk dan XL Axiata, Tbk
untuk mengambarkan sifat sesuatu yang
sedang berlangsung pada saat terjadi PT. XL
penelitian dan memeriksa sebab atau gejala Tahun PT. INDOSAT AXIATA
yang terjadi diperusahaan. Metode ini terdiri
dari beberapa sumber data antara lain : (1) 2006 Rp 5,296,761 Rp 7,336,104
studi komparatif atau perbandingan, yaitu 2007 Rp 12,194,680 Rp 7,741,851
suatu studi untuk memperbandingkan antara 2008 Rp 11,935,728 Rp 14,629,906
hasil penelitian dari satu perusahaan dengan 2009 Rp 10,659,750 Rp 9,603,270
perusahaan lainnya dan (2) analisis rasio 2010 Rp 9,251,865 Rp 5,083,788
keuangan yaitu analisis untuk mengetahui
kondisi keuangan.
Gambar 1.
Jenis dan sumber data yang digunakan dalam
Laporan Sumber dan Penggunaan PT.
penelitian ini adalah (1) data sekunder, yaitu
Indosat, Tbk dan PT. XL Axiata,Tbk
data yang digunakan oleh orang atau
organisasi yang bukan pengolahnya. Data
sekunder dari penelitian ini adalah data yang
diperoleh dari Pojok Bursa Efek Indonesia
STIE Kesatuan Bogor, (2) studi perpustakaan
(Library Research), merupakan salah satu
bentuk penelitian yang dilakukan untuk
memperoleh informasi dan data yang
diperlukan, berdasarkan buku dan literatur,
sehingga diperoleh pengertian teoritis untuk
menganalisis data dalam penelitian, dan (3) Berdasarkan tabel 1 dan gambar 1 maka dapt
Internet Browsing, merupakan bentuk disimpulkan bahwa laporan sumber dan
pengumpulan data melalui situs-situs penggunaan yang baik lebih cenderung ke PT.
perusahaan yang memaparkan data keuangan, Indosat Tbk karena laporan sumber dan
sehingga penulius dapat men-download file penggunaan yang diihasilkan lebih besar dari
yang diperlukan. PT. XL Axiata Tbk. Hal ini berarti Pt. Indosat
Metode analisis yang akan digunakan, Tbk mampu mengoperasikan kegiatan
meliputi: operasionalnya dengan baik. Untuk tahun
1. Net Working Capital : Sumber dan 2006 dan 2008 laporan sumber dan
Penggunaan Dana, Modal Kerja Bersih penggunaan yang dihasilkan lebih besar PT.
(Current Asset – Current Liabilities). Xl Axiata Tbk dinandingkan dengan PT.
2. Likuiditas : Indosat Tbk hal ini dikarenakan pada tahun
tersebut sumber dana yang dihasilkan dari
pasiva lancar lebih besar dari sumber dana

22
Jurnal Ilmiah Ranggagading Vol. 12 N0. 1, April 2012

yang dihasilkan di aktiva lancar sehingga minus berarti perusahaan masih kurang dalam
adanya peningkatan dana dan menghasilkan tingkat likuiditasnya atau kemampuan
laporan sumber dan penggunaan yang lebih perusahaan membayar hutang jangka
besar.sedangkan untuk tahun 2007, 2009 dan pendeknya kurang. Oleh karena itu
tahun 2010 hasil laporan sumber dan perusahaan harus bisa meningkatkan kembali
penggunaan dana yang dihasilkan lebih penjualannya dan juga menjual produk
cenderung beesat PT. Indosat dibandingkan mereka secara tunai agar langsung adanya
dengan PT. XL Axiatanya. dana yang masuk dalam kas. Di lain itu
perusahaan harus bisa mengurangi hutang –
Modal Kerja PT. Indosat Tbk dan PT. Xl hutangnya agar pasivanya mengalami
Axiata Tbk penurunan.

Tabel 2. Likuiditas PT. Indosat Tbk dan PT. XL


Modal Kerja PT. Indosat Tbk dan PT. XL Axiata Tbk
Axiata Tbk Berdasarkan tabel dan diagram di atas
Tahun PT. INDOSAT PT.XL maka dapat digambarkan sebagai berikut:
2006 Rp (1.137.773) Rp (1.116.804)
Tabel 3.
2007 Rp (864.454) Rp (5.340.227) Rasio Lancar PT. Indosat Tbk dan PT. XL
2008 Rp (983.472) Rp (2.477.016) Axiata Tbk
2009 Rp (5.928.495) Rp (4.001.605) PT.
2010 Rp (5.787.999) Rp (2.335.016) Tahun INDOSAT PT. XL
2006 0.83 0.51
Gambar 2. 2007 0.93 0.24
Modal Kerja PT. Indosat dan PT. XL Axiata 2008 0.91 0.60
Tbk
2009 0.55 0.33
2010 0.52 0.49

Gambar 3.
Rasio Lancar PT. Indosat Tbk dan PT. XL
Axiata Tbk

Disimpulkan bahwa diantara kedua


perusahaan di atas sama-sama menghasilkan
modal kerja yang negatif. Dengan demikian
bahwa perusahaan tidak mampu memenuhi
kegiatan operasionalnya sehingga hasilnya tiap
tahun minus. Jika kita lihat dari tahun 2006
sampai dengan tahun 2008 modal kerja yang Berdasarkan dari tabel dan diagram di atas
lebih baik yaitu terjadi pada PT. Indosat rasio lancar yang dihasilkan kedua perusahaan
sedangkan modal kerja dari tahun 2009 masih kurang dari satu tetapi jika dilihat lebih
sampai dengan tahun 2010 masih lebih baik baik yang mana di antara kedua perusahaan
PT. XL Axiata. Modal kerja bisa minus berarti tersebut maka dapat disimpulkan bahwa PT.
disini aktiva lancarnya lebih kecil Indosat lebih baik dari pada PT. XL Aiata, hal
dibandingkan dengan pasiva lancarnya oleh ini menunjukkan bahwa perusahaan yang
karena itu modal kerjanya pun minus. Disini lebih likuid yaitu PT. Indosat dibandingkan
perusahaan harus lebih bisa meningkatkan dengan PT. XL Axiata, dengan kata lain PT.
kembali aktiva lancarnya agar bisa menutupi Indosat lebih mampu untuk membayar
pasiva lancarnya, dengan adanya hasil yang hutang jangka pendeknya dibandikan dengan

23
MUKTIADJI dan LIA, Analisis Sumber dan Penggunaan Modal Kerja terhadap Modal Kerja

PT. XL Axiata. Hal ini berari juaga bahwa Berdasarkan tabel dan diagram diatas
aktiva lancar dan pasiva lancar yang dihasilkan kedua perusahaan, rasio cepat yang dihasilkan
kedua perusahaan masih lebih baik PT. kedua perusahaan masih kurang dari satu,
Indosat, karena PT. Indosat lebih besar tetepi jika dilihat berdasarkan tingkat yang
menghasilkan angka rasio lancarnya lebih baik, maka PT. Indosat lebih baik dari
dibandingkan dengan PT. XL Axiata. Jika kita pada PT. XL Axiata, karena angaka yang
lihat lagi di tahun 2007 jika PT. Indosat dihasilkan lebih besar dan lebih baik PT.
mengalami rasio lancar yang paling bagus di Indosat dari pada PT. XL Axiata. Hal ini
antara lima tahun sedangkan di Pt. XL axiata karena PT. Indosat dapat menghasilkan aktiva
sendiri mangalami rasio lancar yang paling lancar dan pasiva lancar yang lebih baik dari
kecil selama liam tahun tersebut. Sedangkan pada PT. XL Axiata, jika kita lihat rasio cepat
tahun yang hamper sama rasio lancarnya yaitu didapat dari aktiva lancar dikurangi dengan
tahun 2010 hanya beda 0.03 jika tahun lainnya persediaan lalu dibagi dengan pasiva lancar,
perbedaanya cukup signifikan sedangkan di persediaan dikurangi karena persediaan lebih
tahun 2010 ini hamper mengalami kesamaan lama menjadi uang untuk ke kasnya
walaupun masih tetp tinggian PT. Indosat dibandingkan dengan akun-akun aktiva lancar
dibandingan nkan dengan PT. XL Axiata, lainnya, oleh karena itu disebut rasio cepat,
perbedaan – perbedaan tingkat pertahun untuk persediaa PT. Indosat tahun 2006
antara lain tahun 2006 adanya perbedaan sebesar 0.01 tahun 2007 sebesar 0.02 tahun
sebesar 0.32 tahun 2007 adanya perbedaan 2008 sebesar 0.02 tahun 2009 sebesar 0.01
sebesar 0.69 di tahun 2008 adanya perbedaan dan tahun 2010 sebesar 0.01 sedangkan untuk
sebesar 0.31 di tahun 2009 adanya perbedaan persediaan PT. XL Axiata tahun 2006 sebesar
sebesar 0.22 dan di tahun 2010 adanya 0.01 tahun 2007 sebesar 0.01 tahun 2008
perbedaan sebesar 0.03 sebesar 0.02 tahun 2009 persediaan yang di
hasilkan tidak mencapai 0.01 tahun 2010
Rasio Cepat ( Quick Ratio ) PT. Indosat sebesar 0.02 jika kita dapat melihat hampir
Tbk dan PT. XL Axiata Tbk semua persediaan baik PT. Indosat taupun
Tabel 4. PT.XL Axiata sama-sama memiliki persediaan
Rasio Cepat PT. Indosat Tbk dan PT. XL paling banyak sebesar 0.02 sedangkan
Axiata Tbk persediaan yang sangat kecil terjadi pada PT.
PT. PT. XL XL Axiata tahun 2009 hal ini berarti PT.
Tahun INDOSAT AXIATA Indosat lebih bisa menggontrol persediaanya
2006 0.82 0.50 dibandingkan dengan PT. XL Axiata.
Persediaan yang ada di dalam sebuah
2007 0.91 0.23
perusahaan haruslah tidak terlalu banyak dan
2008 0.89 0.58 tidak terlalu sedikit karena jika persediaan di
2009 0.54 0.33 gudang sedikit maka jika adanya penjualan
2010 0.51 0.47 barang dalam jumlah besar perusahaan tidak
bisa menyediakan karena persediaanya habis
Gambar 4. Rasio Cepat PT. Indosat Tbk dan sedangkan jika persediaan di gudang terlalu
PT. XL Axiata Tbk banyak pula tidak baik karena adanya
penumpukan dan akan berakibat tidak efisien
terhadap kinerja perusahaan nanti. Oleh
karena itu persediaan seharusnya dapat
dikontrol secara baik. Maka disini dapat
disimpulkan bahwa PT. Indosat lebih likuid
dalam arti lebih bisa memenuhi kebutuhan
jangka pendeknya dibandingkan dengan PT.
XL Axiata, karena rasio cepat yang dihasilkan
lebih besar PT. Indosat dari pada PT. XL
Axiata, disamping itu juga perusahaan yang
lebih bisa mengontrol persediaan yaitu PT.

24
Jurnal Ilmiah Ranggagading Vol. 12 N0. 1, April 2012

Indosat juga dibandingkan dengan PT. Xl lancar yang terendah untuk PT. Indosat
Axiata. terjadi di tahun 2010 untuk PT. XL Axiata
sama dengan PT. Indosat yaitu tahun 2010
Rasio Kas ( Cash Ratio ) PT. Indosat Tbk juga. Tetapi masih besar PT. Indosat
dan PT. Xl Axiata Tbk angkanya dibandingkan dengan PT. XL
Axiata. Jika kita lihat lagi berdasarkan
Tabel 5. Rasio kas PT. Indosat Tbk dan PT. hitungan mengenai piutang dan lain-lainnya,
XL Axiata Tbk maka piutang PT. Indosat masih di atas PT.
XL Axiata. Piutang PT. Indosat antara lain
PT. PT. XL tahun 2006 sebesar 0.41 tahun 2007 sebesar
Tahun INDOSAT AXIATA 0.22 tahun 2008 sebesar 0.35 tahun 2009
2006 0.41 0.26 sebesar 0.32 dan tahun 2010 sebesar 0.34
sedangan untuk PT. XL Axiata sendiri tahun
2007 0.69 0.11
2006 sebesar 0.24 tahun 2007 sebesar 0.12
2008 0.54 0.19 tahun 2008 sebesar 0.39 tahun 2009 sebesar
2009 0.22 0.12 0.21 tahun 2010 sebesar 0.39 jika kita lihat
2010 0.17 0.08 berdasarkan rasio kas dan piutang maka untuk
PT. Indosat antara kas dan piutang masih
Gambar 5. lebih besar kasnya, sedangkan untuk PT. XL
Rasio Kas PT. Indosat Tbk dan PT. XL Axiata lebih besar piutangnya dari pada
Axiata Tbk kasnya, sehingga perusahaan yang bisa
dikatakan paling likuid diantara kedua
perusahaan into yaitu PT. Indosat, karena PT.
Indosat mempunyai kas yang lebih besar dari
piutangnya, dengan adanya kas yang lebih
besar dari pada piutangnya maka jika
perusahaan akan membayar hutang akan ada
dananya langsung, sedangkan PT. XL Axiata
lebih besar piutangnya dari pada kasnya hal
ini merupakan tidak likuid karena piutang
lama menjadi kasnya harus menunggu sesuai
Berdasarkan tabel dan diagram di atas, dengan tanggal jatoh tempo. Oleh karena itu
maka dapat disimpulkan bahwa kedua jika kita bandingkan kedua perusahaan di atas
perusahaan masih dibilang tidak likuid karena maka masih lebih likuid PT. Indosat
angka yang mereka hasilkan masih di bawah dibandingkan dengan PT. XL Axiata.
satu, dengan kata lain perusahaan masih
belum bisa memenuhi atau membayar hutang KESIMPULAN
jangka pendeknya. Tetapi jika lihat
berdasarkan kedua perusahaan di atas maka Berdasarkan hasil analisis dan
masik lebih baik PT. Indosat dibandingkan pembahasan yang ada, maka dapat diambil
dengan PT. XL Axiata. Di tahun 2006 adanya simpulan sebagai berikut :
selisih sebesar 0.15 di tahun 2007 adanya 1. Laporan sumber dan Penggunaan dan
selisih sebesar 0.58 di tahun 2008 adanya modal kerja PT. Indosat, Tbk saling
selisih sebesar 0.35 di tahun 2009 adanya berhubungan, hal ini dibuktikan dengan
selisih sebesar 0.10 dan di tahun 2010 adanya adanya peningkatan dan penurunan yang
selisih sebesar 0.09 dengan melihat selisih di terjadi setiap tahunnya, jika laporan
atas maka dapat dilihat bahwa PT. Indosat sumber dan penggunaan mengalami
lebih baik dari PT. XL Axiata, jika kita lihat di kenaikan maka modal kerjanya pun
tahun 2007 terlihat jika rasio kas PT. Indosat mengalami kenaikan begitupun sebaliknya
lebih besar dan paling tinggi selama lima jika sumber dan penggunaan mengalami
tahun sedangkan untuk PT. XL Axiata yang penurunan modal kerjanya pun mengalami
paling tinggi di tahun 2008. Untuk rasio penurunan. Sedangkan untuk PT. XL

25
MUKTIADJI dan LIA, Analisis Sumber dan Penggunaan Modal Kerja terhadap Modal Kerja

Axiata, Tbk cenderung tidak saling sedangkan laporan sumber dan


berhubungan terutama di tahun 2007 dan penggunaan dananya mengalami
2010, hal ini dikarenakan di tahun 2007 penurunan.
adanya sumber dana yang besar di pasiva Namun jika di bandingkan PT. Indosat,
lancarnya sehingga adanya penurunan Tbk dan PT. XL Axiata, Tbk dari segi
modal kerja dari tahun 2006 ke tahun angka maka lebih baik PT. Indosat, Tbk
2007 sedangkan laporan sumber dan karena angka yang di hasilkan lebih besar,
penggunaan dananya mengalami kenaikan, sedangkan jika di lihat dari segi kenaikan
untuk tahun 2010 adanya penggunaan maka lebih baik PT. XL Axiata, Tbk
dana yang besar di pasiva lancarnya karena adanya kenaikan dari tahun 2006 –
sehinga modal kerjanya mengalami 2008 selebihnya mengalami penurunan
kenaikan dari tahun 2009 ke tahun 2010 sedangkan di PT. Indosat,T
bk mengalami kenaikan dari tahun 2006 – setiap tahun menghasilkan angka yang
2007 selebihnya mengalami penurunan, negatif.
sehinga lebih lama PT. XL Axiata yang Tahun 2006, 2009 dan 2010 PT. Indosat,
mengalami kenaikannya dibandingkan Tbk menghasilkan angka negatif yang
dengan PT. Indosat, Tbk. tinggi dari PT. XL Axiata, Tbk sehingga
2. PT. Indosat, Tbk dan PT XL Axiata, Tbk pada tahun tersebut PT. Indosat, Tbk
dalam mengelola modal kerjanya lebih agresif sedangkan untuk tahun 2007
menggunakan strategi agresif yaitu dan 2008 lebih agresif PT. XL Axiata, Tbk
mengandalkan sebagian aktiva tetapnya karena pada tahun tersebut PT. XL
untuk membiayai hutang lancarnya Axiata, Tbk menghasilkan angka negatif
sehingga modal kerja yang dihasilkan yang
lebih tinggi dibandingkan dengan PT. kasnya dibandingkan PT. XL Axiata, Tbk.
Indosat, Tbk. Sedangkan untuk PT. XL Axiata, Tbk
3. Adanya hubungan antara Modal kerja dan menghasilkan piutang yang lebih besar
Likuiditas baik bagi PT. Indosat, Tbk dan dari pada kasnya.
PT. XL Axiata, Tbk. Hal ini terlihat jika Berdasarkan uraian diatas dapat ditarik
modal kerjannya mengalami kenaikan simpulan bahwa peranan laporan sumber dan
maka likuiditasnya pun mengalami penggunaan modal kerja dalam menentukan
kenaikan begitu pun sebaliknya jika modal likuiditas PT. Indosat, Tbk, lebih baik
kerjanya mengalami penurunan maka dibandingkan dengan PT. XL Axiata, Tbk
likuiditasnya pun mengalami penurunan. selama 5 tahun 2006 sampai dengan tahun
4. Tingkat likuiditas PT Indosat, Tbk dan 2010.
PT. XL Axiata, Tbk setiap tahunnya
selama 5 tahun dapat dikatakan tidak DAFTAR PUSTAKA
likuid karena cenderung menghasilkan
angka di bawah 1 (satu) yang terlihat dari Bambang Riyanto. 2001. Dasar-dasar
nilai Current Ratio, Quick Ratio, dan Cash Pembelanjaan, Gajah Mada,
Ratio. Namun jika dibandingkan PT. Yogyakarta.
Indosat, Tbk lebih baik dari PT. XL Darsono, dan Edilius, 2004, Manajemen
Axiata, Tbk karena tingkat likuiditasnya Koperasi Indonesia, Penerbit Rineka
lebih besar PT. Indosat, Tbk Cipta, Jakarta.
dibandingkan dengan PT. XL Axiata, Tbk Fred J.Weston dan Eugene F. Brigham.2006.
5. Kas dan piutang yang dihasilkan PT. Dasar-Dasar Manajemen Keuangan
Indosat, Tbk dan PT. XL Axiata, Tbk edisi ke sembilan jilid 1 diterjemahkan
sama-sama dibawah 1 (satu) atau tidak oleh Alfonsus Sirait, S.E.,M.Bus,
likuid terlihat dari Current Ratio, Quick Jakarta: Erlangga
Ratio, dan Cash Ratio. Tetapi jika Ikatan Akuntansi Indonesia, 2007, Standar
dibandingkan dengan keduanya maka Akuntansi Indonesia, Penerbit
lebih baik PT. Indosat, Tbk karena PT. Salemba Empat, Jakarta.
Indosat, Tbk lebih besar menghasilkan

26
Jurnal Ilmiah Ranggagading Vol. 12 N0. 1, April 2012

Munawir, S., 2000, Analisis Laporan


Keuangan, Edisi Kesebelas, Penerbit
Liberti, Yogyakarta.
Munawir. 2004. Analisis Laporan Keuangan.
Edisi 4, Liberty Yogyakarta, Jakarta.
Noor Ahmad. 2007. Analisis Laporan
keuangan. Bogor: STIE Kesatuan
Bogor.
Padji, dan Aliminsyah, Kamus Istilah
Akuntansi, Cetaka Kedua, Penerbit
Yrama Widya, Bandung.
Prastowa, Dwi dan Rifka Julianty, 2002,
Analisis Laporan Keuangan, Cetakan
Kedua (revisi), Penerbit UPP AMP
YKPN.
Sofyan Syafri Harahap. 2006. Analisis Kritis
Atas Laporan Keuangan. PT.
RajaGrafindo, Jakarta.
Sudarsono, dan Asri, 2005, Pedoman Prakis
Memahami Laporan
Keuangan,Penerbit Andi, Jakarta.
Sutrisno. 2001. Manajemen Keuangan Teori,
Konsep dan Aplikasi. Ekonisia,
Yogyakarta.

27

Anda mungkin juga menyukai