Direktur Teknik dan Manajemen Risiko Pelindo II, Dani Rusli Utama,
mengatakan sistem pengangkutan ini bakal memanfaatkan kanal Cikarang-
Bekasi-Laut (CBL) sepanjang 19 kilometer. Saat ini proyek tersebut masih
menunggu rekomendasi teknis dari Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung-
Cibitung.
Bila proyek ini selesai, bisa mengurangi adanya penumpukan kendaraan dan
kontainer di Tanjung Priok. Selain itu para pelaku bisnis bisa memanfaatkan
berbagai pilihan moda transportasi yang ada di Tanjung Priok, mulai dari
kereta api, jalan raya dan juga sistem pengangkutan sungai.
"(Bila ini selesai) satu tongkang bisa bawa 200-300 peti kemas. Kemudian
dengan tongkang bisa lebih murah juga," katanya.
Selain itu, Pelindo II juga akan membangun terminal yang bakal terhubung
dengan Jalan Tol Cilincing-Cibitung yang saat ini sedang tahap konstruksi.
Kanal CBL juga akan menjadi alternatif untuk mengurangi kepadatan di jalan
tol juga.
"Studinya sudah kita lakukan. 2018 groundbreaking, kita lagi fokus untuk bisa
dieksekusi. Karena makin cepat makin baik. Jangan sampai perkembangan
Priok ini jadi ada hambatan," terang. (hns/hns)
-Sebuah solusi briliant yang dampaknya akan sangat akan terasa bagi pemain
sektor logistik, karena jalur darat yang ada di kawasan tanjung priok saat ini
sudah cukup semrawut dengan barisan trucking dan container yang lalu-
lalang silih berganti. Selain itu dapat pula untuk menekan kerusakan jalan
yang sudah mulai keropos akibat digerus oleh jutaan ton dari bobot dan
muatan container setiap harinya.
Namun perlu adanya tinjauan lebih lanjut mengenai ukuran dan kedalaman
dari kanal yang akan digunakan sebagai jalur transportasi.
(Sumber; https://finance.detik.com/berita-ekonomi-
bisnis/3698515/proyek-kanal-cikarang-bekasi-laut-ditargetkan-mulai-
2018)