PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Setiap orang memerlukan pekerjaan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Peranan-pekerjaan sangatlah besar dalam memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari,
terutama kebutuhan ekonomis, sosial, dan psikologis. Secara ekonomis, orang yang
bekerja akan memperoleh penghasilan/uang yang bisa digunakan untuk membeli
barang dan jasa guna mencukupi kebutuhan hidup sehari-hari. Secara sosial orang
yang memiliki pekerjaan akan lebih dihargai oleh masyarakat dari pada orang yang
menganggur. Orang yang bekerja akan mendapat status sosial yang lebih terhormat
daripada yang tidak bekerja. Lebih jauh lagi, orang yang memiliki pekerjaan secara
psikologis akan meningkatkan harga diri dan kompetensi diri. Pekerjaan juga dapat
menjadi wahana untuk mengaktualisasikan segala potensi yang dimiliki individu.
Pekerjaan yang ditekuni seseorang tidak serta merta merupakan karir. pekerjaan
(employment, work, job) lebih mengacu pada setiap proses atau kegiatan untuk
menghasilkan barang atau jasa, sedangkan kata karir (career)
lebih mengarah pada suatu jabatan atau pekerjaan yang ditekuni seseorang yang
telah diyakini
sebagai panggilan hidup. Oleh sebab itu, pemilihan karir lebih memerlukan persiapan
dan perencanaan yang matang dari pada sekedar mendapat pekerjaan yang sifatnya
sementara waktu. Seseorang memerlukan waktu dan proses yang cukup panjang
untuk dapat
menentukan karir secara tepat. Oleh sebab itu, perencanaan karir merupakan hal yang
penting untuk mencapai kesuksesan dalam karir. Karir seseorang tidak hanya
mencakup pekerjaan apa yang dijalani melainkan juga mempertimbangkan tingkat
kesesuaian antara pekerjaan atau jabatan tersebut dengan potensi-potensi yang
1
dimiliki, sehingga seseorang akan merasa puas dengan pekerjaan yang dimilikinya
dan akan berusaha meningkatkan kinerja dan prestasinya semaksimal mungkin.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Profesi ?
2. Bagaimana Ciri-ciri profesi ?
3. Apa Syarat-syarat profesi ?
4. Apa pengertian Profesional ?
5. Bagaimana Proses Profesiona ?
6. Bagaimana Sikap dasar profesional ?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian profesi
2. Untuk mengetahui cirri-ciri profesi
3. Untuk mengetahui syarat-syarat profesi
4. Untuk mengetahui pengertian professional
5. Untuk menjelaskan proses professional
6. Untuk menjelaskan sikap dasar profesional
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Profesi
Kata “profesi” sudah sangat sering digunakan dalam berbagai bidang dan
area, namun pengertiannya seringkali keliru dan berbeda antara masing-masing
orang.
Untuk memperoleh pengertian yang sama akan dibahas beberapa pengertian
profesi dengan mengutip pendapat dari beberapa ahli berikut:
1. Wolman, B.B., dalam Dictionary of behavioral science, weighley, E.S, 1978 ;
menyatakan bahwa:
“profesi” adalah pekerjaan atau jabatan yang membutuhkan pendidikan
umum dan khusus di tingkat tinggi, yang biasanya memiliki kode etik guna
menjelaskan peranan yang harus dimainkan oleh profesi tersebut dalam
masyarakat.
2. Grace L. Stumpf, dalam jurnal of American Dietetics Assosiaciation, Vol. 65
No 2 Tahun 1977.
“profesi” adalah suatu pekerjaan yang membutuhkan kecakapan, kemampuan
dan keahlian serta menuntut latihan dan pendidikan tingkat tinggi, dan
bekerja dengan menggunakan kecerdasan dan intelektual serta memerlukan
sifat kerja yang beragam.
3. Howard Stephenson dalam Hand Book of Public Relation:
“profession is the practice of skill art or service based on training, body of
knowledge and adherence to agree on standars of ethics”.
(suatu Praktik seni dan pelayanan terampil yang didasarkan pada
latihan,pengetahuan,dan berdedikasi sesuai dengan norma-norma etika)
4. Kmus besar bahasa Indonesia,Purwadarminta(1989),pada halaman 702
menyatakan:
3
“Profesi”adalah bidang pekerjaan yang dilandasi pendidikan keahlian
(keterampilan,kejujuran) tertentu.
4
5. Kaum professional biasanya menjadi anggota dari suatu kaum profesi.
D. Syarat-syarat Profesi
Melibatkan kegiatan intelektual
Menggeluti suatu batang ilmu khusus
Memerlukan persiapan professional yang alam dan bukan sekedar latihan
Memerlukan latihan dalam jabatan yang berkesinambungan
Menjanjikan karir hidup dan keanggotaan yang parmanen
Mementingan layanan diatas keuntungan pribadi
Mempunyai organisasi professional yang kuat dan terjalin erat
Menentukan baku standarnya sendiri, dalam hal ini adalah kode etik.
5
dipersyaratkan sesuai dengan kondisi yang diharapkan.Pengertian tersebut
mengandung arti bahwa kompetensi adalah suatu keharusan yang wajib
dimiliki oleh sebuah profesi”.
6
meliputi kompetensi pedagogik,kompetensi kepribadian,kompetensi social,dan
kompetensi professional yang diperoleh melalui pendidikan profesi.
Sedangkan menurut, PP No. 19 Tahun 2005 Pasal 28, Ayat 3 dan UU No. 14
Tahun 2005 Pasla 10 Ayat 1, menyatakaan “Kompotensi pendidikan sebagai agen
pembelajaran pada jenjang pendidikan dasar dan menengah serta pendidikan anak
usia dini meliputi: (a) Kompetensi pedagogik, (b) Kompetensi sosial. Berikut ini
adalah penjelasan lebih lanjut tentang kompetensi guru tersebut.
a. Kompetensi Pedagogik
Dalam standar Nasional Pendidikan Pasal 28 Ayat (3) butir a. Mulyasa
(2008) mengemukakan bahwa:
Kompetensi pedagogikadalah kemampuan mengelola pembelajaran
peserta didik yang meliputi pemahaman terhadap peserta didik,
perancangan dan melaksanakan pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan
pembangunan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi
yang dimilikinya.
b. Kompetensi Kepribadian
Dalam standar Naional Pendidikan, penjelasan Pasal 28 ayat (3) butir b,
dikemukakan bahwa yang dimaksud dengan kompetensi kepribadian yang
dikutib dari Mulyasa (2008: 117) adalah kemampuan kepribadian yang
mantap, stabil, dewasa, arif dan berwibawa, menjadi teladan bagi peserta
didik, dan berakhlak mulia.
Sosok seorang guru haruslah memiliki kekuatan kepribadian yang positif
yang dapat dijadikan sumber inspirasi bagi peserta didiknya.
Dikemukakan pula oleh Ki Hajar Dewantara
dalam sistem pendidikan yang diinginkannya yaitu guru harus “Ing ngarsa sung
tuladha, ing madya mangun karsa, tut wuri handayani”. Artinya bahwa guru harus
7
mendaji conto dan teladan yang baik, membangkitkan motivasi belajar siswa serta
mendorong/memberikan dukungan dari belakang.
1. Menampilkan diri sebagai pribadi yang mentap, stabil, dewasa, arif, dan
berwibawa:
1) Menampilkan diri sebagai pribadi yang berakhlak mulia dan
sebagai teladan bagi peserta didik dan masyarakat:
a. Berlatih membiasakan diri berprilaku yang mencerminkan
keimanan dan ketakwaan.
b. Berlatih membiasakan diri berperilaku santun.
c. Berlatih membiasan diri berperilaku yang dapat diteladani oleh
peserta didik dan masyarakat.
2) Mengevaluasi kinerja sendiri:
a. Berlatih dan mengevaluasi kekuatan dan kelemahan sendiri
b. Berlatih mengevaluasi kinerja sendiri
c. Berlatih menerima kritikan dan saran dari peserta didik.
3) Mengembangkan diri secara berkelanjutan:
a. Berlatih memanfaatkan berbagai sumber belajar untuk
meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan kepribadian.
b. Mengikuti berbagai kegiatan yang menunjang pembangunan
profesi.
c. Berlatih mengembangkan dan menyelenggarakan kegiatan
yang menunjang profesi guru.
8
Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa kompetensi kepribadian
adalah kemampuan seorang guru untuk menampilkan kepribadian yang mantap,
stabil, dewasa, arif, berwibawa dan menjadi teladan bagi peserta didiknya. Dalam hal
ini, seorang guru haruslah memiliki pribadi dan pembawaan yang dapat dijadikan
sebagai contoh dan panutan bukan hanya bagi peserta didiknya tetapi juga bagi
lingkungan sekitarnya.
F. Pengertian Professional
Profesional. Istilah " Profesional " diadaptasikan dari istilah bahasa Inggris yaitu
Profession yang berarti pekerjaan atau karir.
Professional adalah pelaku dari sebuah pekerjaan atau profesi untuk memperoleh
jabatan professional, dibutuhkan sebuah proses yang disebut dengan profesionalisasi,
yaitu melalui pendidikan, pelatihan dan pengalaman praktik yang cukup panjang.
Dalam kamus besar bahasa Indonesia (KBBI), dijelaskan bahwa kata “professional”
9
diartikan sebagai sesuatu yang berkaitan dengan “profesi”. Dan diperlukan
kepandaian khususuntuk menjalankannya.
Seorang professional adalah tenaga yang terampil dan cakap dalam profesinya,
dituntut untuk menguasai visi yang mendasari keterampilannya, yang menyangkut
wawasan filosofinya, pertimbangan rasional, dan memiliki sikap yang positif dalam
melaksanakan serta mengembangkan mutu karyanya.
Disisi lain Tait de Marco menyatakan bahwa professional harus memenuhi 3 hal,
yaitu:
10
Selanjutnya Azrul Anwar menjelaskan bahwa professional mempunyai 4 ciri
sebagai berikut:
G. Proses professional
11
Seiring dengan berkembang lingkup profesi yang dijalaninya maupun
perkembangan ilmu dan teknologi maka dirasa perlu untuk
memformalkan komunitas tersebut menjadi suatu organisasi resmi yang
diakui oleh pemerintah dan masyarakat.
Sikap dasar yang harus dimiliki tergambar dalam 3 (tiga) aspek, yaitu ;
kepribadian, penampilan, dan caranya bekerjasama dengan orang lain.
1. Kepribadian
Jujur adalah selalu berkata benar sesuai tuntutan hati nurani. Orang yang jujur
tidak akan mengambil apapun yang bukan haknya, sehingga ia selalu terasa
12
menyenangkan bagi orang yang ada di sekitarnya. Kejujuran dapat membuat
seseorang dipercaya dalam melaksanakan tugas yang diberikan kepadanya.
c. Tepat Waktu
13
2. Penampilan
Penampilan adalah gambaran fisik yang bisa dilihat secara fisik/kasat mata oleh
orang lain. Penampilan yang benar adalah bila ada keserasian dengan kepribadian,
serta keserasian warna dan bentuk tubuh dari orang yang mengenakannya.Penampilan
yang menunjukkan sikap profesionalisme seseorang, dapat kita lihat dalam
b. Kebiasaan, meliputi :
Kebiasaan merokok,
Cara bersin,
Cara membuang sampah sembarangan,
Cara duduk, berdiri, berbicara, dan berjalan.
Pada dasarnya, seorang individu tidak mampu hidup sendiri, sebab ia akan
selalu membutuhkan orang lain untuk bisa memenuhi kebutuhannya. Dengan
bekerjasama, banyak manfaat yang diperoleh seperti : dapat membantu
memecahkan masalah, menambah keyakinan akan kemampuan, bisa
menciptakan iklim kerja yang sehat, dan mengurangi beban kerja yang berat.
Seseorang profesional akan mampu bekerjasama dengan orang lain dalam tim
(mampu menyesuaikan diri dengan baik), sehingga dengan mudah bisa mencapai
tujuan yang diharapkan.
14
b. Kompetensi Profesional
15
Sedangkan secara khusus, kompetensi profesionalisme guru dapat dijabarkan
antara lain sebagai berikut:
16
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari hasil makalah ini kami berharap setiap pembaca mampu
memamahami mengenai pengertian profesi, cirri-ciri profesi , syarat syarat
profesi, dan mampu menjeleskan hal-hal mengenai proses dan sikap
professional. Bila dalam penulisan makalah ini terdapat kesalahan atau
kejanggalan kami siap menerima kritik dan saran dari para pembacanya.
B. Saran
Untuk para pembaca dan untuk para orang orang pekerja diharapkan dapat
memahami serta mengerti mengenai profesi, serta memahami tentang apa yang di
maksud dengan sikap professional, agar dapat bekerja dengan baik dalam setiap
pekerjaan yang ia kerjakan.
17
DAFTAR PUSTAKA
18