id
o
.g
ps
.b
tim
//ja
s:
tp
ht
ISBN : 978-602-6756-53-4
No katalog : 35530.1713
Katalog BPS : 5101006.35
.id
Naskah :
Bidang Statistik Produksi go
Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Timur
.
ps
.b
Penyunting :
im
Gambar Kulit :
tp
Diterbitkan :
©Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Timur
Dicetak oleh :
PT. Sinar Murni Indoprinting
Pengarah:
Teguh Pramono, MA
.id
Gambar kulit dan tata letak:
go
Dyah Pembayun Indrijatmiko
.
ps
.b
im
at
//j
s:
tp
ht
Publikasi Komoditas Unggulan Pertanian Provinsi Jawa Timur 2016 ini adalah
publikasi perdana yang diterbitkan BPS Provinsi Jawa Timur. Analisis dalam
publikasi ini merupakan salah satu dari rangkaian pemanfaatkan data hasil survei
pertanian di Jawa Timur. Dengan terbitnya publikasi ini diharapkan dapat
memberikan manfaat bagi pengguna data berkaitan dengan perencanaan, evaluasi,
kajian dan pengambilan kebijakan. Untuk kemudahan dalam pemahaman data di
buku publikasi ini disertakan konsep dan definisi, metodologi yang digunakan, serta
beberapa tabel lampiran. Selain itu disertakan pula ulasan singkat pada setiap
subsektor pertanian dengan tujuan untuk memberikan informasi yang lebih utuh
tentang sektor pertanian.
.id
go
Disadari bahwa publikasi ini masih jauh dari lengkap dan sempurna, oleh
.
karena itu kritik dan saran sangat diharapkan untuk perbaikan dan penyempurnaan
ps
pada publikasi yang akan datang. Terima kasih dan penghargaan yang setinggi-
.b
im
tingginya kami sampaikan kepada semua pihak atas konstribusi dan partisipasi
at
Teguh Pramono
Hal
Kata Pengantar …………………………………………………………………….. v
Daftar Isi ……………………………………………………………………………. vii
Daftar Gambar ……………………………………………………………………... viii
Daftar Lampiran ……………………………………………………………………. ix
Bab 1. Pendahuluan
1. Latar Belakang ………………………………………………………. 1
2. Tujuan ………………………………………………………………… 2
3. Manfaat ………………………………………………………………. 2
4. Sistematika Penulisan ………………………………………………. 2
Bab 2. Metodologi
1. Konsep dan Definisi …………………………………………………. 3
2. Metodologi ……………………………………………………………. 5
.id
2.1. Kerangka Teoritis ………………………………………… 5
go
2.2. Ekonomi Basis …………………………………………… 5
2.3. Formula Location Quotient (LQ) ………………………. 6
.
ps
Bab 3. Pembahasan
at
Hal
Gambar 1 PDRB Provinsi Jawa Timur Menurut Kategori Tahun
2012-2016 …………………………………………………… 8
Gambar 2 Persentase peranan subsektor terhadap PDRB Kategori
Pertanian, Jawa Timur 2016 ………………………………. 9
Gambar 3 Kuadran LQ dan Nilai Produksi Komoditas PADI ……………. 9
Gambar 4 Kuadran LQ dan Nilai Produksi Komoditas JAGUNG ……….. 10
Gambar 5 Kuadran LQ dan Nilai Produksi Komoditas TEBU ……………. 10
Gambar 6 Kuadran LQ dan Nilai Produksi Komoditas TEMBAKAU ……. 12
Gambar 7 Kuadran LQ dan Nilai Produksi Komoditas KOPI ……………. 13
Gambar 8 Kuadran LQ dan Nilai Produksi Komoditas KAKAO ………….. 13
.id
Gambar 9 Kuadran LQ dan Nilai Produksi Komoditas BAWANG MERAH 15
Gambar
. go
10 Kuadran LQ dan Nilai Produksi Komoditas CABAI BESAR …. 16
Gambar 11 Kuadran LQ dan Nilai Produksi Komoditas CABAI RAWIT ….. 17
ps
PERIKANAN ………………………………………………………. 21
ht
Hal
.id
go
Tabel 6. Nilai Produksi Hortikultura (Buah-buahan) Menurut
Kabupaten/Kota Di Jawa Timur Tahun 2016 (Rp. Milyar) …. 35
.
ps
.id
. go
ps
.b
TAHUN 2016
im
at
//j
s:
tp
Pendahuluan
1. Latar Belakang
.id
kabupaten/kota di Jawa Timur memiliki gunung berapi yang masih aktif.
go
Kondisi yang menguntungkan ini ditambah dengan implementasi teknologi
.
ps
pertanian yang relatif lebih baik menjadikan Jawa Timur sebagai pemasok
.b
pangan nasional.
at
//j
wilayahnya. Hal ini tergambar dari distribusi peranan sektor pertanian yang
rata-rata berada pada kisaran 20-39 persen terhadap total PDRB
Kabupaten/Kota tersebut. Sedangkan subsektor yang mendominasi adalah
tanaman pangan. Hal ini wajar mengingat tanaman pangan yang meliputi
padi, jagung, dan lainnya merupakan kebutuhan pokok bagi masyarakat Jawa
Timur. Kendati tanaman pangan menjadi unggulan di berbagai wilayah,
komoditas pertanian lainnya pun merupakan unggulan dan primadona di
berbagai wilayah. Tentu saja komoditas unggulan tersebut sesuai dengan
karakter dan kesesuaian jenis tanaman dan areal tanamnya.
Potensi ini menjadi peluang yang baik bagi Jawa Timur untuk
mendongkrak kualitas dan kuantitas komoditas tertentu menjadi produk
unggulan sehingga pada akhirnya dapat meningkatkan kesejahteraan para
petani dan meningkatkan nilai tambah yang signifikan bagi pertumbuhan
2. Tujuan
3. Manfaat
.id
informasi yang komprehensif kepada para pengguna data tentang potensi dan
go
produk komoditas unggulan pertanian di Jawa Timur.
.
ps
.b
4. Sistematika Penulisan
im
at
dalam bentuk analisa deskriptif dan diperjelas dengan berbagai tabel dan
s:
tp
Metodologi
.id
talas, garut, dan ganyong.
. go
Usaha tanaman hortikultura adalah kegiatan hortikultura yang menghasilkan
ps
.b
obat dengan tujuan sebagian atau seluruh hasilnya dijual/ditukar atas risiko
at
ini.
s:
tp
.id
Usaha peternakan adalah
go
kegiatan
.
pemeliharaan ternak (meliputi
ps
unggas (ayam kampung, ayam ras pedaging, ayam ras petelur, itik, dan
itik manila), dan
ternak/unggas lainnya (angsa, ayam lokal lainnya, burung merpati,
burung puyuh, kalkun, dan kelinci)
.id
2. Metodologi
.go
ps
.id
Teknik LQ mengukur konsentrasi dari suatu kegiatan (industri)
go
dalam suatu daerah dengan cara membandingkan peranannya dalam
.
ps
Keterangan:
Vik : Nilai produksi komoditas pertanian Kabupaten/Kota
Vk : Nilai produksi komoditas menurut subsektor
pertanian Kabupaten/Kota
Vip : Nilai produksi komoditas pertanian Provinsi Jawa
Timur (daerah referensi)
Vp : Nilai produksi komoditas menurut subsektor
pertanian Provinsi Jawa Timur (daerah referensi)
.id
Komoditas ini merupakan komoditas unggulan dan prospektif untuk
dikembangkan lebih lanjut. . go
b. Nilai LQ komoditas i = 1; artinya komoditas ini tergolong non-
ps
Pembahasan
.id
Rp.(milyar) Tahun 2012-2016
600.000
500.000
. go 2012
ps
400.000 2013
300.000
.b
2014
200.000
im
100.000 2015
0
at
2016
//j
Kategori
s:
tp
ht
.id
go
melihat keunggulan padi pada masing-masing kabupaten/kota dapat dilihat
.
dari nilai LQ-nya, sedangkan untuk melihat potensi padi antar wilayah dapat
ps
Y=LQ
im
.id
3503 0,37 113,58
3579 0,35 2,31
3519 0,09 go
46,99
3578 0,04 0,42 X = Nilai Produksi
.
ps
X
.b
Y=LQ
im
Kuadran II Kuadran I
//j
.id
Blitar, Tuban, Malang, Nganjuk, Sampang. Kabupaten/kota dengan jagung
go
sebagai komoditas unggulan namun kurang berpotensi adalah Kota Kediri,
.
ps
Kuadran II Kuadran I
Kabkota LQ Nilai Produksi (Rp.milyar) Kabkota LQ Nilai Produksi (Rp.milyar)
3572 1,10 0,04 3528 1,10 101,29
3501 1,10 1,14 3529 1,09 39,83
3503 1,08 20,07 3513 1,09 346,24
3523 1,08 78,65
3522 1,08 55,67
3509 1,07 144,23
3511 1,05 46,87
3517 1,05 114,21
3504 1,04 79,12
LQ=1 3524 1,01 36,68
Kuadran III Kuadran IV
Kabkota LQ Nilai Produksi (Rp.milyar) Kabkota LQ Nilai Produksi (Rp.milyar)
3518 0,99 16,94 3507 0,66 44,82
3574 0,98 0,11
3512 0,98 31,51
3527 0,97 6,58
.id
3519 0,89 6,83
3502 0,84 2,27
3521 0,84 go
11,03
3510 0,81 7,83
.
ps
X
ht
.id
3508 1,17 104,49
LQ=1 Kuadran III Kuadran IV
Kabkota LQ
go
Nilai Produksi (Rp.milyar) Kabkota LQ Nilai Produksi (Rp.milyar)
3516 0,64 1,89 3505 0,95 143,69
.
ps
X = Nilai Produksi
ht
Y=LQ
Gambar 8. Kuadran LQ dan Nilai Produksi Komoditas KAKAO
Kuadran II Kuadran I
Kabkota LQ Nilai Produksi (Rp.milyar) Kabkota LQ Nilai Produksi (Rp.milyar)
3520 1,64 17,91 3519 2,88 149,31
3517 1,19 21,05 3503 2,56 114,80
3501 2,45 158,36
3502 2,18 61,21
3518 2,02 32,63
3506 1,82 100,33
3505 1,53 119,59
3508 1,41 65,27
3504 1,36 42,97
3521 1,33 36,59
Kuadran III Kuadran IV
LQ=1 Kabkota LQ Nilai Produksi (Rp.milyar) Kabkota LQ Nilai Produksi (Rp.milyar)
3511 0,02 1,23 3510 0,85 123,03
3529 0,01 0,94 3509 0,72 94,65
3513 0,00 0,10 3507 0,67 85,31
X = Nilai Produksi
X
.id
untuk dikembangkan pada 10 (sepuluh) kabupaten, yaitu Kabupaten Madiun,
go
Trenggalek, Pacitan, Ponorogo, Nganjuk, Kabupaten Kediri, Kabupaten Blitar,
.
ps
akan tetapi kurang berpotensi. Dua kabupaten tersebut berada pada kuadran
at
//j
.id
3510 0,13 29,10
3511
3523
0,11
0,05
go
9,93
12,08
.
3503 0,05 0,28
ps
X
ht
Kuadran II Kuadran I
Kabkota LQ Nilai Produksi (Rp.milyar) Kabkota LQ Nilai Produksi (Rp.milyar)
3573 6,31 0,58 3523 3,83 269,63
3525 4,63 45,68 3508 2,39 128,87
3501 3,62 21,54 3509 2,35 104,42
3504 2,38 22,37 3505 1,75 353,88
3572 2,07 0,45 3506 1,74 158,60
3521 1,74 16,49 3507 1,70 470,74
3519 1,47 9,53 3510 1,31 93,94
3579 1,06 51,45 3528 1,11 94,02
LQ=1 Kuadran III Kuadran IV
Kabkota LQ Nilai Produksi (Rp.milyar) Kabkota LQ Nilai Produksi (Rp.milyar)
3522 0,96 33,58
3526 0,80 3,40
3578 0,72 5,11
3503 0,64 1,11
3517 0,51 7,48
3520 0,47 35,71
3512 0,45 15,13
3502 0,45 13,67
3571 0,32 0,01
.id
3529 0,28 6,48
3514 0,14 20,91
go
3513 0,13 25,20
.
3524 0,10 1,32
ps
X
s:
tp
atas, cabai besar termasuk komoditas unggulan namun tidak berpotensi, yaitu
Kota Malang, Gresik, Pacitan, Tulungagung, Kota Blitar, Ngawi, Kabupaten
Madiun, dan Kota Batu.
Cabai rawit menjadi komoditas unggulan dan berpotensi di Kabupaten
Blitar, Situbondo, Banyuwangi, Jember, Tuban dan Kabupaten Kediri.
Sedangkan cabai rawit bagi 14 (empat belas) wilayah berikut merupakan
komoditas unggulan namun kurang berpotensi, yaitu Surabaya, Lamongan,
Jombang, Bangkalan, Kota Blitar, Kota Kediri, Kabupaten Mojokerto,
Sumenep, Bondowoso, Trenggalek, Gresik, Kota Probolinggo, Tulungagung,
dan Pacitan. Hal ini sebagaimana yang terlihat pada kuadran I dan kuadran II,
gambar 11 berikut ini.
.id
3521 0,38 8,95
3573 0,35 0,08
3579 0,34 go
40,76
3522 0,27 23,51
.
ps
X
s:
Y=LQ
tp
Kuadran II Kuadran I
Kabkota LQ Nilai Produksi (Rp.milyar) Kabkota LQ Nilai Produksi (Rp.milyar)
3576 4,05 5,20 3512 3,59 145,89
3574 3,90 20,20 3516 3,12 225,08
3575 3,54 24,69 3527 3,04 110,02
3529 1,70 48,73 3513 2,91 141,21
3519 1,36 41,16 3511 2,78 96,67
3502 1,20 55,26 3517 2,67 134,09
3528 2,55 86,48
3523 2,46 95,33
3526 2,46 111,88
3524 2,40 89,77
3514 1,36 1.378,28
LQ=1 3510 1,00 132,95
Kuadran III Kuadran IV
Kabkota LQ Nilai Produksi (Rp.milyar) Kabkota LQ Nilai Produksi (Rp.milyar)
3572 0,60 0,86
3509 0,57 56,60
3505 0,34 16,32
3577 0,32 0,09
3521 0,29 6,00 X = Nilai Produksi
3501 0,22 5,44
.id
Kota Probolinggo, Kota Pasuruan, Sumenep, Kabupaten Madiun dan
Ponorogo. . go
ps
Kuadran II Kuadran I
Kabkota LQ Nilai Produksi (Rp.milyar) Kabkota LQ Nilai Produksi (Rp.milyar)
3517 6,45 0,09 3525 6,41 11,03
3515 6,45 0,01 3511 3,21 4,48
3578 6,45 0,00 3521 2,11 1,79
3526 4,21 0,39 3514 1,43 2,58
3573 3,07 0,15 3503 1,18 1,43
3523 2,84 0,13 3502 1,04 7,78
3522 2,56 0,91
3524 2,33 0,11
3574 2,00 0,01
3516 1,69 0,95
3504 1,69 0,19
3519 1,31 0,33
3527 1,10 0,06
LQ=1 Kuadran III Kuadran IV
Kabkota LQ Nilai Produksi (Rp.milyar) Kabkota LQ Nilai Produksi (Rp.milyar)
3518 0,95 0,26 3501 0,48 5,35
3505 0,63 0,13 3528 0,34 1,23
3529 0,55 0,07 3507 0,31 2,54
3509 0,55 0,40
.id
3513 0,51 0,57
3510 0,46 0,07
go
3579 0,37 0,10
X = Nilai Produksi
.
3520 0,13 0,20
ps
X
.b
im
Kuadran II Kuadran I
//j
.id
3513 1,69 92,94
3512 1,65 111,48
3502 1,53 go
147,02
3519 1,51 124,45
.
ps
LQ=1
//j
X
Potensi ini masih terbuka luas untuk dikembangkan, hal ini terlihat dari
55 persen kabupaten/kota di Jawa Timur berada pada kuadran I dan II
(mempunyai nilai LQ>1), yaitu termasuk daerah unggulan produksi sapi
potong yang bisa memasok ternak hingga ke luar wilayah. Keunggulan ini
dapat lebih mendongkrak nilai produksi subsektor peternakan dan pada
akhirnya menyumbang percepatan pembangunan Jawa Timur di masa
mendatang.
.id
Kuadran II Kuadran I
Kabkota
3572
LQ
1,33
go
Nilai Produksi (Rp.milyar)
0,003
. Kabkota
3529
LQ
1,26
Nilai Produksi (Rp.milyar)
17,792
3573 1,33 0,002 3509 1,16 1,370
ps
Komoditas sengon dan jati adalah salah satu produksi hasil hutan
andalan Provinsi Jawa Timur. Nilai produksi kedua komoditas tersebut di Jawa
.id
Timur mencapai 2,4 trilyun dan 0,8 trilyun rupiah di tahun 2016.
go
Kendati tidak banyak wilayah yang berada di kuadran I dan II atau
.
ps
daerah unggulan untuk komoditas kayu sengon, namun jika dilihat dari nilai
.b
produksi kayu sengon yang dihasilkan cukup besar bila dibandingkan dengan
im
.id
3519 0,24 1,14
3521 0,24 6,44
3527 0,22 go
1,83
3522 0,21 0,70
.
ps
X
//j
.
s:
Y=LQ
tp
Kuadran II Kuadran I
Kabkota LQ Nilai Produksi (Rp.milyar) Kabkota LQ Nilai Produksi (Rp.milyar)
3525 3,86 0,03 3514 3,40 305,66
3523 3,42 5,43 3512 3,29 43,29
3527 3,12 9,62 3521 3,08 30,24
3522 3,11 3,81 3505 1,97 53,58
3519 2,92 5,04 3509 1,36 58,37
3529 2,78 18,81
3504 2,56 23,13
3526 2,53 1,80
3516 2,04 5,14
3502 1,68 6,38
3518 1,62 6,11
3520 1,58 2,48
3517 1,52 3,94
LQ=1 3511 1,22 3,84
Kuadran III Kuadran IV
Kabkota LQ Nilai Produksi (Rp.milyar) Kabkota LQ Nilai Produksi (Rp.milyar)
3506 0,92 12,43 3507 0,65 112,00
3528 0,68 0,42 3501 0,61 53,64
3513 0,55 22,78 3503 0,58 29,32
3510 0,25 5,40 3524 0,37 33,67
3508 0,13 22,90 X = Nilai Produksi
.id
Dari subsektor peternakan Jawa Timur dapat mengandalkan komoditas
go
sapi potong sebagai unggulan dan potensi dengan LQ>1 sebanyak 21 (dua
.
ps
Jawa Timur. Nilai produksi komoditas ini menduduki tempat kedua terhadap
im
.id
pada gambar 19, urutan komoditas unggulan tersebut berdasarkan kontribusi
go
nilai produksi komoditas subsektor tersebut terhadap sektor pertaniannya.
.
ps
.b
im
at
//j
s:
tp
ht
KODE
NAMA KABKOTA
KABKOTA
(1) (2)
3501 Kab. Pacitan
3502 Kab. Ponorogo
3503 Kab. Trenggalek
3504 Kab. Tulungagung
3505 Kab. Blitar
3506 Kab. Kediri
3507 Kab. Malang
3508 Kab. Lumajang
3509 Kab. Jember
3510 Kab. Banyuwangi
.id
3511 Kab. Bondowoso
3512 Kab. Situbondo
3513 Kab. Probolinggo
. go
3514 Kab. Pasuruan
ps
3521 Kab. N g a w i
tp
TANAMAN PANGAN
KABKOTA
KACANG KACANG UBI KACANG
PADI JAGUNG UBI KAYU
KEDELAI TANAH JALAR HIJAU
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
01. Kab. Pacitan 598,36 328,04 25,47 72,52 0,44 319,11 -
02. Kab. Ponorogo 2.411,46 364,38 285,65 14,17 1,69 698,43 5,57
03. Kab. Trenggalek 1.181,82 113,58 86,43 6,15 0,33 187,58 0,01
04. Kab. Tulungagung 1.589,48 911,54 24,15 14,10 3,42 205,87 0,15
05. Kab. Blitar 2.158,70 1.013,75 207,57 45,52 4,63 128,49 0,54
06. Kab. Kediri 1.337,45 952,29 15,83 37,44 18,66 145,99 -
07. Kab. Malang 2.421,57 832,37 13,56 17,61 19,43 328,27 0,06
08. Kab. Lumajang 1.874,32 187,03 10,78 11,70 22,19 35,72 0,03
09. Kab. Jember 4.518,13 785,17 176,22 17,84 5,05 18,88 0,39
10. Kab. Banyuwangi 3.730,91 498,30 531,00 5,53 14,24 35,93 5,28
.id
11. Kab. Bondowoso 1.650,02 197,98 0,24 0,66 1,93 84,17 0,16
12. Kab. Situbondo 1.557,19 407,78 go
0,78 3,78 - 5,38 0,46
13. Kab. Probolinggo 1,37 525,91 1,01 11,98 0,55 97,64 0,57
.
ps
14. Kab. Pasuruan 4.527,31 669,11 92,17 27,21 6,18 112,14 5,01
15. Kab. Sidoarjo 0,91 1,11 7,52 0,14 - - 3,48
.b
16. Kab. Mojokerto 1.437,59 251,03 32,35 10,68 175,66 21,86 8,55
im
17. Kab. Jombang 2.029,15 461,96 78,22 6,99 3,62 25,45 0,50
at
18. Kab. Nganjuk 2.675,96 865,96 210,86 11,34 5,26 88,45 1,89
//j
19. Kab. Madiun 2.459,79 46,99 65,36 5,94 1,21 129,09 5,72
s:
20. Kab. Magetan 1.496,26 223,75 38,13 111,44 124,69 168,35 0,08
21. Kab. N g a w i 3.545,07 450,53 86,94 63,29 22,92 92,67 0,42
tp
22. Kab. Bojonegoro 3.991,67 979,78 131,25 13,64 4,48 106,92 32,48
ht
TANAMAN PERKEBUNAN
KABKOTA
KAKAO/ BIJI
TEMBA- CENG KA-
TEBU KELAPA KOPI COKLAT JAMBU
KAU KEH PUK
BIJI METE
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
01. Kab. Pacitan - 1,14 59,97 54,66 158,36 1,88 0,00 0,50
02. Kab. Ponorogo 0,68 2,27 11,90 26,14 61,21 0,76 0,05 19,35
03. Kab. Trenggalek 0,23 20,07 59,83 14,11 114,80 1,41 0,01 0,74
04. Kab. Tulungagung 4,08 79,12 69,55 18,70 42,97 0,56 0,01 3,07
05. Kab. Blitar 4,56 0,67 67,02 143,69 119,59 0,83 0,10 2,02
06. Kab. Kediri 18,31 5,43 44,21 86,70 100,33 0,66 0,00 2,54
07. Kab. Malang 29,77 44,82 39,94 410,64 85,31 1,48 0,17 2,05
08. Kab. Lumajang 13,56 32,11 25,62 104,49 65,27 0,43 0,02 1,43
09. Kab. Jember 3,78 144,23 55,24 404,10 94,65 0,29 0,40 5,33
10. Kab. Banyuwangi 2,72 7,83 94,27 398,54 123,03 0,68 0,03 -
.id
11. Kab. Bondowoso 1,95 46,87 14,24 271,51 1,23 0,00 0,04 14,58
12. Kab. Situbondo 3,70 31,51 18,68 go 84,57 - 0,00 0,04 0,62
13. Kab. Probolinggo 1,72 346,24 16,92 103,03 0,10 0,18 0,26 4,34
.
ps
16. Kab. Mojokerto 5,11 0,52 3,62 1,89 - 0,04 0,05 0,96
im
17. Kab. Jombang 5,13 114,21 6,70 46,66 21,05 0,79 0,01 0,12
at
18. Kab. Nganjuk 1,77 16,94 17,58 7,63 32,63 0,39 0,04 10,70
//j
19. Kab. Madiun 1,60 6,83 29,42 26,58 149,31 0,47 0,13 15,26
s:
20. Kab. Magetan 4,18 8,16 7,73 12,01 17,91 0,14 0,01 8,62
21. Kab. N g a w i 3,39 11,03 16,87 20,73 36,59 0,09 0,12 42,96
tp
PETERNAKAN
KABKOTA AYAM
AYAM
SAPI BIRI-BIRI KAM-
KERBAU KAMBING BABI RAS
POTONG / DOMBA PUNG
PEDAGING
/BURAS
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
01. Kab. Pacitan 52,24 - 28,60 1,50 - 18,70 38,42
02. Kab. Ponorogo 147,02 - 97,72 7,14 - 45,93 16,93
03. Kab. Trenggalek 56,95 0,05 62,41 2,08 - 24,54 45,16
04. Kab. Tulungagung 291,19 0,50 171,66 6,87 2,68 116,44 83,71
05. Kab. Blitar 20,87 0,03 65,00 0,51 - 75,53 98,62
06. Kab. Kediri 231,05 0,27 67,99 11,83 1,00 64,46 240,63
07. Kab. Malang 345,48 0,68 91,23 5,86 0,83 104,76 815,31
08. Kab. Lumajang 171,55 2,06 16,24 8,70 0,99 63,74 87,07
09. Kab. Jember 109,00 - 19,67 23,72 0,33 95,69 319,01
.id
10. Kab. Banyuwangi 126,12 - 57,40 27,84 0,25 99,79 107,57
11. Kab. Bondowoso
12. Kab. Situbondo
106,53
111,48
-
-
28,22
1,08
. go 14,02
6,01
-
-
11,88
4,52
32,09
150,03
ps
PETERNAKAN
KABKOTA
TELUR
AYAM RAS TELUR TELUR SUSU
ITIK/BEBEK BURUNG
PETELUR AYAM RAS ITIK/BEBEK SAPI
PUYUH
(1) (9) (10) (11) (12) (13) (14)
01. Kab. Pacitan 11,26 0,02 2,65 0,86 0,04 1,44
02. Kab. Ponorogo 15,03 1,13 55,90 10,92 4,01 21,25
03. Kab. Trenggalek 1,15 2,06 24,80 24,22 6,26 30,79
04. Kab. Tulungagung 40,26 24,47 676,01 81,41 28,68 246,32
05. Kab. Blitar 45,38 23,11 2.539,10 133,48 64,91 130,73
06. Kab. Kediri 78,11 3,76 1.484,57 33,09 21,70 95,35
07. Kab. Malang 57,18 3,14 703,79 62,67 3,88 681,66
08. Kab. Lumajang 6,32 5,10 106,58 54,27 7,88 48,71
09. Kab. Jember 18,64 3,69 191,57 27,94 2,46 16,71
10. Kab. Banyuwangi 11,44 4,59 217,65 55,91 3,06 9,74
.id
11. Kab. Bondowoso 0,27 0,24 34,10 9,41 0,77 0,57
12. Kab. Situbondo - 0,35 go 8,11 13,88 0,21 2,13
13. Kab. Probolinggo - 2,93 26,09 18,23 0,20 65,90
.
ps
HORTIKULTURA (SAYUR-SAYURAN)
KABKOTA
BAWANG BAWANG BAWANG CABAI CABAI
BAYAM BUNCIS
DAUN MERAH PUTIH BESAR RAWIT
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
01. Kab. Pacitan - 0,51 - 0,29 1,25 21,54 16,13
02. Kab. Ponorogo 65,90 37,13 - 0,08 21,56 13,67 53,93
03. Kab. Trenggalek 0,50 0,28 0,23 0,10 0,44 1,11 6,78
04. Kab. Tulungagung 1,00 5,10 0,02 3,40 0,12 22,37 25,58
05. Kab. Blitar - 5,63 - 0,08 2,44 353,88 1.381,69
06. Kab. Kediri - 151,74 - 0,12 7,64 158,60 389,83
07. Kab. Malang 52,59 870,46 1,20 2,81 28,07 470,74 453,52
08. Kab. Lumajang 81,52 0,50 - 0,31 2,54 128,87 133,38
09. Kab. Jember - 0,70 - 0,80 0,86 104,42 258,70
10. Kab. Banyuwangi - 29,10 - 0,34 2,27 93,94 482,21
.id
11. Kab. Bondowoso 1,01 9,93 - - 1,12 1,92 126,97
12. Kab. Situbondo 0,76 50,17 -go - - 15,13 226,04
13. Kab. Probolinggo 255,58 931,53 0,40 - 1,48 25,20 40,47
.
ps
20. Kab. Magetan 119,94 72,57 6,94 0,27 21,31 35,71 14,91
21. Kab. N g a w i 5,16 38,34 - 0,78 1,32 16,49 8,95
tp
HORTIKULTURA (SAYUR-SAYURAN)
KABKOTA
KACANG KACANG KANG- KOL/
JENGKOL KENTANG KETIMUN
PANJANG MERAH KUNG KUBIS
(1) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15)
01. Kab. Pacitan - 3,88 - 0,54 - 0,42 -
02. Kab. Ponorogo - 1,68 - 0,17 0,16 0,44 28,68
03. Kab. Trenggalek 0,28 0,97 - 0,31 0,70 0,34 0,01
04. Kab. Tulungagung - 1,99 - 1,03 0,43 0,55 1,80
05. Kab. Blitar - 9,33 - 0,09 2,73 3,40 1,14
06. Kab. Kediri - 9,88 - 0,74 - 7,65 0,13
07. Kab. Malang 0,32 20,67 3,97 17,96 177,25 18,96 116,55
08. Kab. Lumajang - 12,77 - 0,51 50,66 3,62 14,41
09. Kab. Jember - 8,12 - 0,71 - 1,82 6,13
10. Kab. Banyuwangi - 2,78 - 1,31 - 2,15 2,38
.id
11. Kab. Bondowoso - 1,72 5,69 0,02 49,91 0,16 42,92
12. Kab. Situbondo - 0,07 0,02go - - 0,14 -
13. Kab. Probolinggo - 0,03 0,77 - 266,29 0,09 90,83
.
ps
HORTIKULTURA (SAYUR-SAYURAN)
KABKOTA
LABU TERUNG
MELINJO PETAI SAWI TOMAT WORTEL
SIAM PANJANG
(1) (16) (17) (18) (19) (20) (21) (22)
01. Kab. Pacitan 0,04 7,26 0,02 0,34 0,50 0,16 -
02. Kab. Ponorogo 0,21 2,91 0,52 6,63 0,62 3,34 34,62
03. Kab. Trenggalek 1,44 0,85 0,03 0,23 0,72 0,01 -
04. Kab. Tulungagung 0,16 10,31 0,02 5,52 1,16 1,42 1,49
05. Kab. Blitar - 21,53 0,16 1,39 4,58 6,39 0,78
06. Kab. Kediri - 23,82 0,05 3,96 18,71 37,98 -
07. Kab. Malang 6,41 3,62 1,89 27,59 42,07 119,34 18,21
08. Kab. Lumajang 0,03 0,00 0,46 17,49 3,60 15,96 11,61
09. Kab. Jember 0,13 0,76 0,36 2,72 4,30 3,64 -
10. Kab. Banyuwangi 3,11 0,76 0,24 1,96 3,22 10,27 -
.id
11. Kab. Bondowoso 0,08 0,54 0,28 0,30 3,27 11,31 0,15
12. Kab. Situbondo - 0,10 0,01go - 0,45 2,74 -
13. Kab. Probolinggo 4,14 0,05 0,10 5,44 0,35 11,13 26,47
.
ps
14. Kab. Pasuruan 2,28 1,83 1,50 0,50 2,24 5,09 46,58
15. Kab. Sidoarjo - 0,04 - 7,30 0,15 - -
.b
20. Kab. Magetan 10,16 2,89 0,01 23,00 11,65 25,62 128,60
21. Kab. N g a w i - 1,06 0,01 1,28 1,81 2,23 0,25
tp
HORTIKULTURA (BUAH-BUAHAN)
KABKOTA
BELIM- JAMBU
ALPUKAT ANGGUR APEL DUKU DURIAN
BING AIR
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
01. Kab. Pacitan 2,472 - - - - 1,625 -
02. Kab. Ponorogo 10,437 - - - - 10,971 0,297
03. Kab. Trenggalek 9,621 0,013 - 1,591 - 17,983 -
04. Kab. Tulungagung 27,853 - - 32,593 2,426 0,593 -
05. Kab. Blitar 33,545 - - 54,204 - 3,758 -
06. Kab. Kediri 30,667 0,421 - 4,201 - - -
07. Kab. Malang 401,496 0,013 1.213,465 - - 146,904 -
08. Kab. Lumajang 11,318 - - - - - -
09. Kab. Jember 6,937 0,618 - 6,548 11,114 8,481 -
10. Kab. Banyuwangi 3,638 0,025 - - - 5,491 -
.id
11. Kab. Bondowoso 13,019 0,020 - - - 15,143 -
12. Kab. Situbondo 0,609 3,058 -go - - - -
13. Kab. Probolinggo 32,717 0,107 - - - 5,553 -
.
ps
HORTIKULTURA (BUAH-BUAHAN)
KABKOTA
JAMBU
JERUK MANGGA MELON NANAS NANGKA PEPAYA
BIJI
(1) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15)
01. Kab. Pacitan - 2,271 5,443 - 0,004 5,471 5,900
02. Kab. Ponorogo - 0,022 55,261 21,322 - 23,703 14,198
03. Kab. Trenggalek - - - - - - -
04. Kab. Tulungagung - 0,164 - 45,322 - 10,744 32,367
05. Kab. Blitar - - 16,320 - 5,995 12,500 11,351
06. Kab. Kediri - - - - 11,782 - 50,762
07. Kab. Malang - 0,814 - - - - 71,453
08. Kab. Lumajang - 0,024 - - - - 46,731
09. Kab. Jember 10,882 0,363 56,601 6,830 0,002 11,197 100,016
10. Kab. Banyuwangi - 1,528 132,946 15,455 - 40,767 21,537
.id
11. Kab. Bondowoso - - 96,669 - - - 1,742
12. Kab. Situbondo - 0,009 145,892go 7,343 - - 1,193
13. Kab. Probolinggo - 0,130 141,211 1,686 - 2,860 0,691
.
ps
HORTIKULTURA (BUAH-BUAHAN)
KABKOTA
RAMBU-
PISANG SALAK SAWO SEMANGKA SIRSAK
TAN
(1) (16) (17) (18) (19) (20) (21)
01. Kab. Pacitan 75,059 3,473 1,001 0,548 - 0,873
02. Kab. Ponorogo 52,915 - 2,144 - - 0,439
03. Kab. Trenggalek 13,252 - 20,760 - - -
04. Kab. Tulungagung 9,730 38,135 1,950 4,864 3,205 -
05. Kab. Blitar 23,705 29,799 6,709 - - -
06. Kab. Kediri 13,052 - 5,399 14,425 3,799 16,467
07. Kab. Malang 1.040,166 - 135,814 - - -
08. Kab. Lumajang 73,541 - 129,910 - 37,563 -
09. Kab. Jember 75,527 23,751 2,038 1,867 91,786 1,011
10. Kab. Banyuwangi 171,280 42,722 11,631 - 101,162 2,896
.id
11. Kab. Bondowoso 10,369 7,772 - - - -
12. Kab. Situbondo 3,415 2,327 go - 0,339 4,918 0,083
13. Kab. Probolinggo 12,149 - - 1,418 3,461 -
.
ps
HORTIKULTURA (BIOFARMAKA)
KABKOTA
JAHE KUNYIT KENCUR LENGKUAS TEMU LAWAK
.id
11. Kab. Bondowoso 4,054 4,477 0,082 0,367 -
12. Kab. Situbondo - - go - - -
13. Kab. Probolinggo 6,489 0,568 0,011 0,036 0,039
.
ps
PERIKANAN
KABKOTA
TANGKAP PERAIRAN TANGKAP
BUDIDAYA
UMUM PERIKANAN LAUT
(1) (2) (3) (4)
01. Kab. Pacitan 0,009 0,479 0,015
02. Kab. Ponorogo 0,001 - 0,029
03. Kab. Trenggalek 0,000 0,177 0,066
04. Kab. Tulungagung 0,020 0,068 0,588
05. Kab. Blitar 0,006 0,023 0,260
06. Kab. Kediri 0,004 - 0,245
07. Kab. Malang 0,010 0,198 0,401
08. Kab. Lumajang 0,016 0,090 0,059
09. Kab. Jember 0,003 0,199 1,370
10. Kab. Banyuwangi 0,237 1,259 0,732
.id
11. Kab. Bondowoso 0,007 - 0,021
12. Kab. Situbondo - go 0,441 0,420
13. Kab. Probolinggo 0,009 0,389 0,405
.
ps
KEHUTANAN
KABKOTA
JATI MAHONI ACASIA PINUS GMELINA SENGON SONO
.id
11. Kab. Bondowoso 3,84 0,01 - - 0,03 8,24 0,03
12. Kab. Situbondo 43,29 - go
- - 1,44 6,09 -
13. Kab. Probolinggo 22,78 1,45 0,54 - - 133,60 -
.
ps