Anda di halaman 1dari 52

.

id
o
.g
ps
.b
tim
//ja
s:
tp
ht

KOMODITAS UNGGULAN PERTANIAN PROVINSI JAWA TIMUR 2016 41


.id
. go
ps
.b
im
at
//j
s:
tp
ht

KOMODITAS UNGGULAN PERTANIAN PROVINSI JAWA TIMUR 2016 42


KOMODITAS UNGGULAN PERTANIAN
PROVINSI JAWA TIMUR
2016

ISBN : 978-602-6756-53-4
No katalog : 35530.1713
Katalog BPS : 5101006.35

Ukuran buku : 21 cm x 29,7 cm


Jumlah Hal : x + 40 Halaman

.id
Naskah :
Bidang Statistik Produksi go
Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Timur
.
ps
.b

Penyunting :
im

Bidang Statistik Produksi


Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Timur
at
//j
s:

Gambar Kulit :
tp

Bidang Statistik Produksi


ht

Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Timur

Diterbitkan :
©Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Timur

Dicetak oleh :
PT. Sinar Murni Indoprinting

Dilarang mengumumkan, mengkomunikasikan, dan/atau menggandakan sebagian


atau seluruh isi buku untuk tujuan komersial tanpa izin tertulis dari Badan Pusat
Statistik Provinsi Jawa Timur

KOMODITAS UNGGULAN PERTANIAN PROVINSI JAWA TIMUR 2016 43


TIM PENYUSUN

KOMODITAS UNGGULAN PERTANIAN


PROVINSI JAWA TIMUR

Pengarah:
Teguh Pramono, MA

Penyunting dan Penanggung Jawab:


Ir. Mohammad Farikhin, M.Si

Penulis naskah dan Pengolah data:


Dyah Pembayun Indrijatmiko

.id
Gambar kulit dan tata letak:
go
Dyah Pembayun Indrijatmiko
.
ps
.b
im
at
//j
s:
tp
ht

KOMODITAS UNGGULAN PERTANIAN PROVINSI JAWA TIMUR 2016 44


Kata Pengantar

Publikasi Komoditas Unggulan Pertanian Provinsi Jawa Timur 2016 ini adalah
publikasi perdana yang diterbitkan BPS Provinsi Jawa Timur. Analisis dalam
publikasi ini merupakan salah satu dari rangkaian pemanfaatkan data hasil survei
pertanian di Jawa Timur. Dengan terbitnya publikasi ini diharapkan dapat
memberikan manfaat bagi pengguna data berkaitan dengan perencanaan, evaluasi,
kajian dan pengambilan kebijakan. Untuk kemudahan dalam pemahaman data di
buku publikasi ini disertakan konsep dan definisi, metodologi yang digunakan, serta
beberapa tabel lampiran. Selain itu disertakan pula ulasan singkat pada setiap
subsektor pertanian dengan tujuan untuk memberikan informasi yang lebih utuh
tentang sektor pertanian.

.id
go
Disadari bahwa publikasi ini masih jauh dari lengkap dan sempurna, oleh
.
karena itu kritik dan saran sangat diharapkan untuk perbaikan dan penyempurnaan
ps

pada publikasi yang akan datang. Terima kasih dan penghargaan yang setinggi-
.b
im

tingginya kami sampaikan kepada semua pihak atas konstribusi dan partisipasi
at

hingga penerbitan publikasi ini.


//j
s:
tp
ht

Surabaya, Desember 2017


Kepala Badan Pusat Statistik
Provinsi Jawa Timur

Teguh Pramono

KOMODITAS UNGGULAN PERTANIAN PROVINSI JAWA TIMUR 2016 v45


.id
. go
ps
.b
im
at
//j
s:
tp
ht

KOMODITAS UNGGULAN PERTANIAN PROVINSI JAWA TIMUR 2016 46


Daftar Isi

Hal
Kata Pengantar …………………………………………………………………….. v
Daftar Isi ……………………………………………………………………………. vii
Daftar Gambar ……………………………………………………………………... viii
Daftar Lampiran ……………………………………………………………………. ix

Bab 1. Pendahuluan
1. Latar Belakang ………………………………………………………. 1
2. Tujuan ………………………………………………………………… 2
3. Manfaat ………………………………………………………………. 2
4. Sistematika Penulisan ………………………………………………. 2

Bab 2. Metodologi
1. Konsep dan Definisi …………………………………………………. 3
2. Metodologi ……………………………………………………………. 5

.id
2.1. Kerangka Teoritis ………………………………………… 5
go
2.2. Ekonomi Basis …………………………………………… 5
2.3. Formula Location Quotient (LQ) ………………………. 6
.
ps

2.4. Analisis Location Quotient (LQ) ……………………….. 7


.b

3. Data dan Sumber Data ……………………………………………… 7


im

Bab 3. Pembahasan
at

1. Peranan Sektor Pertanian Dalam Perekonomian Jawa Timur … 8


//j

1.1. Pertanian Terhadap Total PDRB ………………………. 8


s:

1.2. Subsektor Terhadap Total Pertanian …………………. 8


tp

2. Komoditas Unggulan Tanaman Pangan …………………………. 9


ht

3. Komoditas Unggulan Tanaman Perkebunan Musiman ………… 11


4. Komoditas Unggulan Tanaman Perkebunan Tahunan …………. 13
5. Komoditas Unggulan Tanaman Hortikultura (Sayur-sayuran) …. 14
6. Komoditas Unggulan Tanaman Hortikultura (Buah-buahan) …… 18
7. Komoditas Unggulan Tanaman Hortikultura (Biofarmaka) ……… 18
8. Komoditas Unggulan Peternakan …………………………………. 20
9. Komoditas Unggulan Perikanan …………………………………… 21
10. Komoditas Unggulan Kehutanan ………………………………….. 22
11. Ringkasan Komoditas Unggulan Pertanian Jawa Timur ……….. 24

KOMODITAS UNGGULAN PERTANIAN PROVINSI JAWA TIMUR 2016 vii


47
Daftar Gambar

Hal
Gambar 1 PDRB Provinsi Jawa Timur Menurut Kategori Tahun
2012-2016 …………………………………………………… 8
Gambar 2 Persentase peranan subsektor terhadap PDRB Kategori
Pertanian, Jawa Timur 2016 ………………………………. 9
Gambar 3 Kuadran LQ dan Nilai Produksi Komoditas PADI ……………. 9
Gambar 4 Kuadran LQ dan Nilai Produksi Komoditas JAGUNG ……….. 10
Gambar 5 Kuadran LQ dan Nilai Produksi Komoditas TEBU ……………. 10
Gambar 6 Kuadran LQ dan Nilai Produksi Komoditas TEMBAKAU ……. 12
Gambar 7 Kuadran LQ dan Nilai Produksi Komoditas KOPI ……………. 13
Gambar 8 Kuadran LQ dan Nilai Produksi Komoditas KAKAO ………….. 13

.id
Gambar 9 Kuadran LQ dan Nilai Produksi Komoditas BAWANG MERAH 15
Gambar
. go
10 Kuadran LQ dan Nilai Produksi Komoditas CABAI BESAR …. 16
Gambar 11 Kuadran LQ dan Nilai Produksi Komoditas CABAI RAWIT ….. 17
ps

Gambar 12 Kuadran LQ dan Nilai Produksi Komoditas MANGGA ………. 17


.b
im

Gambar 13 Kuadran LQ dan Nilai Produksi Komoditas JAHE …………… 19


at

Gambar 14 Kuadran LQ dan Nilai Produksi Komoditas KUNYIT ………… 19


//j

Gambar 15 Kuadran LQ dan Nilai Produksi Komoditas SAPI POTONG … 20


s:

Gambar 16 Kuadran LQ dan Nilai Produksi Komoditas BUDIDAYA


tp

PERIKANAN ………………………………………………………. 21
ht

Gambar 17 Kuadran LQ dan Nilai Produksi Komoditas SENGON ………. 23


Gambar 18 Kuadran LQ dan Nilai Produksi Komoditas JATI …………….. 23
Gambar 19 Ringkasan Komoditas Unggulan Pertanian Jawa Timur
Tahun 2016 …………………………………………………. 24

KOMODITAS UNGGULAN PERTANIAN PROVINSI JAWA TIMUR 2016 viii


48
Daftar Lampiran

Hal

Tabel 1. Daftar Kode Kabupaten/Kota Di Jawa Timur ………………… 27

Tabel 2. Nilai Produksi Tanaman Pangan Menurut Kabupaten/Kota


Di Jawa Timur Tahun 2016 (Rp. Milyar) ……………………… 28

Tabel 3. Nilai Produksi Tanaman Perkebunan Menurut


Kabupaten/Kota Di Jawa Timur Tahun 2016 (Rp. Milyar) ….. 29

Tabel 4. Nilai Produksi Peternakan Menurut Kabupaten/Kota


Di Jawa Timur Tahun 2016 (Rp. Milyar) ……………………… 30

Tabel 5. Nilai Produksi Hortikultura (Sayur-sayuran) Menurut


Kabupaten/Kota Di Jawa Timur Tahun 2016 (Rp. Milyar) …. 32

.id
go
Tabel 6. Nilai Produksi Hortikultura (Buah-buahan) Menurut
Kabupaten/Kota Di Jawa Timur Tahun 2016 (Rp. Milyar) …. 35
.
ps

Tabel 7. Nilai Produksi Hortikultura (Biofarmaka) Menurut


.b

Kabupaten/Kota Di Jawa Timur Tahun 2016 (Rp. Milyar) …. 38


im
at

Tabel 8. Nilai Produksi Perikanan Menurut Kabupaten/Kota


//j

Di Jawa Timur Tahun 2016 (Rp. Milyar) ……………………… 39


s:
tp

Tabel 9. Nilai Produksi Kehutanan Menurut Kabupaten/Kota


Di Jawa Timur Tahun 2016 (Rp. Milyar) ……………………… 40
ht

KOMODITAS UNGGULAN PERTANIAN PROVINSI JAWA TIMUR 2016 ix49


.id
. go
ps
.b
im
at
//j
s:
tp
ht

KOMODITAS UNGGULAN PERTANIAN PROVINSI JAWA TIMUR 2016 50


SEKTOR PERTANIAN
JAWA TIMUR

.id
. go
ps
.b

TAHUN 2016
im
at
//j
s:
tp

Nilai Produksi Subsektor Pertanian


ht

Di Jawa Timur Tahun 2016


(Rp. Trilyun)

12,7 juta ton produksi


padi di Jawa Timur tahun
2016 dengan nilai produksi
mencapai Rp.61,67 trilyun

Produksi sapi potong di


Jawa Timur tahun 2016
mencatatkan nilai produksi
sebesar Rp.5,99 trilyun
KOMODITAS UNGGULAN PERTANIAN PROVINSI JAWA TIMUR 2016 49
Bab 1

Pendahuluan

1. Latar Belakang

Sektor pertanian yang terdiri dari tanaman pangan, holtikultura,


perkebunan, peternakan, perikanan dan kehutanan, hingga tahun 2016 tetap
berada di tiga besar penyumbang terbesar bagi PDRB lapangan usaha.
Secara geografis luas wilayah Provinsi Jawa Timur memang relatif lebih kecil
jika dibandingkan dengan provinsi lainnya terutama jika dibanding dengan
provinsi di luar Jawa. Namun demikian potensi sumber daya alam dan tingkat
kesuburan tanah di Jawa Timur masih tinggi. Hal ini karena banyak

.id
kabupaten/kota di Jawa Timur memiliki gunung berapi yang masih aktif.
go
Kondisi yang menguntungkan ini ditambah dengan implementasi teknologi
.
ps

pertanian yang relatif lebih baik menjadikan Jawa Timur sebagai pemasok
.b

utama berbagai produk komoditas pertanian bagi ketersediaan dan ketahanan


im

pangan nasional.
at
//j

Sebagian besar Kabupaten/Kota di Jawa Timur masih mengandalkan


s:
tp

sektor pertanian sebagai motor penggerak pertumbuhan ekonomi di


ht

wilayahnya. Hal ini tergambar dari distribusi peranan sektor pertanian yang
rata-rata berada pada kisaran 20-39 persen terhadap total PDRB
Kabupaten/Kota tersebut. Sedangkan subsektor yang mendominasi adalah
tanaman pangan. Hal ini wajar mengingat tanaman pangan yang meliputi
padi, jagung, dan lainnya merupakan kebutuhan pokok bagi masyarakat Jawa
Timur. Kendati tanaman pangan menjadi unggulan di berbagai wilayah,
komoditas pertanian lainnya pun merupakan unggulan dan primadona di
berbagai wilayah. Tentu saja komoditas unggulan tersebut sesuai dengan
karakter dan kesesuaian jenis tanaman dan areal tanamnya.

Potensi ini menjadi peluang yang baik bagi Jawa Timur untuk
mendongkrak kualitas dan kuantitas komoditas tertentu menjadi produk
unggulan sehingga pada akhirnya dapat meningkatkan kesejahteraan para
petani dan meningkatkan nilai tambah yang signifikan bagi pertumbuhan

KOMODITAS UNGGULAN PERTANIAN PROVINSI JAWA TIMUR 2016 1


ekonomi Jawa Timur. Oleh karena itu maka informasi dan analisis mengenai
komoditas unggulan di berbagai wilayah di Jawa Timur menjadi penting untuk
dikaji lebih lanjut.

2. Tujuan

Maksud dan tujuan penyusunan publikasi ini adalah untuk memberikan


informasi dan gambaran mengenai berbagai komoditas unggulan pertanian di
Jawa Timur dengan menggunakan metode Location Quotient (LQ) yang
dipadukan dengan share (potensi).

3. Manfaat

Dengan diterbitkannya publikasi ini diharapkan dapat memberikan

.id
informasi yang komprehensif kepada para pengguna data tentang potensi dan
go
produk komoditas unggulan pertanian di Jawa Timur.
.
ps
.b

4. Sistematika Penulisan
im
at

Publikasi Komoditas Unggulan Pertanian Provinsi Jawa Timur disajikan


//j

dalam bentuk analisa deskriptif dan diperjelas dengan berbagai tabel dan
s:
tp

grafik. Secara umum sistematika penulisan pada publikasi ini meliputi:


ht

 Pendahuluan; berisi Latar Belakang, Tujuan, Manfaat dan Sistematika


Penulisan
 Metodologi; berisi Konsep dan Definisi, Metodologi
 Pembahasan; berisi Gambaran Umum Pertanian di Jawa Timur,
Komoditas Unggulan Subsektor Pertanian dan Ringkasan Komoditas
Unggulan Jawa Timur.

KOMODITAS UNGGULAN PERTANIAN PROVINSI JAWA TIMUR 2016 2


Bab 2

Metodologi

1. Konsep dan Definisi

Usaha pertanian tanaman pangan adalah kegiatan pertanian yang


menghasilkan produk tanaman pangan (padi dan palawija) dan bukan sebagai
buruh tani atau pekerja keluarga.
Tanaman padi meliputi padi sawah dan padi ladang.
Tanaman palawija meliputi:
 Biji-bijian seperti: jagung, sorghum/cantel, dan gandum.
 Kacang-kacangan seperti: kedelai, kacang tanah, dan kacang hijau.
 Umbi-umbian seperti: ubi kayu/ketela pohon, ubi jalar/ketela rambat,

.id
talas, garut, dan ganyong.
. go
Usaha tanaman hortikultura adalah kegiatan hortikultura yang menghasilkan
ps
.b

produk tanaman sayuran, tanaman buah-buahan, tanaman hias dan tanaman


im

obat dengan tujuan sebagian atau seluruh hasilnya dijual/ditukar atas risiko
at

usaha. Usaha pembibitan tanaman hortikultura tidak dicakup dalam kegiatan


//j

ini.
s:
tp

Tanaman hortikultura meliputi tanaman buah-buahan, tanaman sayuran,


ht

tanaman obat, dan tanaman hias.


Tanaman buah-buahan adalah tanaman yang menghasilkan buah segar
sebagai sumber vitamin, mineral dan lain-lain. Pada umumnya buah yang
dihasilkan dapat dikonsumsi tanpa dimasak terlebih dahulu. Tanaman dapat
berbentuk pohon, rumpun, menjalar, dan berbatang lunak.
Tanaman sayuran adalah tanaman yang bermanfaat sebagai sayur sebagai
sumber vitamin, mineral, dan lain-lain. Pada umumnya bagian yang
digunakansebagai sayur berupa daun, bunga, buah, dan umbi.
Tanaman obat adalah tanaman yang bermanfaat untuk obat-obatan,
kosmetik, dan kesehatan yang dikonsumsi atau digunakan dari bagian-bagian
tanaman seperti daun, batang, bunga, buah, umbi (rimpang) ataupun akar.
Tanaman hias adalah tanaman yang mempunyai nilai keindahan dan estetika
baik karena bentuk tanaman, warna dan bentuk daun, tajuk maupun bentuk

KOMODITAS UNGGULAN PERTANIAN PROVINSI JAWA TIMUR 2016 3


pohon/batang, warna dan keharuman bunganya, sering digunakan sebagai
penghias pekarangan, taman, atau ruangan di rumah-rumah, gedung
perkantoran, hotel, restauran maupun untuk kelengkapan upacara adat dan
keagamaan.

Usaha tanaman perkebunan adalah kegiatan perkebunan yang


menghasilkan produk tanaman perkebunan dengan tujuan sebagian atau
seluruh hasilnya dijual/ditukar atas risiko usaha. Usaha pembibitan tanaman
perkebunan tidak dicakup dalam kegiatan ini.
Tanaman perkebunan tahunan yaitu: cengkeh, karet, kelapa, kelapa sawit,
kina, kopi, lada, vanili, sagu, teh, pala, dan lain-lain.
Tanaman perkebunan semusim yaitu: kapas, rosella, tebu, tembakau, dan
lain-lain.

.id
Usaha peternakan adalah
go
kegiatan
.
pemeliharaan ternak (meliputi
ps

penggemukan/pembibitan/pengembangbiakan/pemacekan) yang menghasil-


.b

kan produk peternakan dengan tujuan sebagian atau seluruh hasilnya


im

dijual/ditukar atas risiko usaha.


at
//j

Ternak yang dicakup meliputi:


s:

 ternak besar (kuda, kerbau, sapi perah, dan sapi potong),


tp

 ternak kecil (babi, domba, dan kambing),


ht

 unggas (ayam kampung, ayam ras pedaging, ayam ras petelur, itik, dan
itik manila), dan
 ternak/unggas lainnya (angsa, ayam lokal lainnya, burung merpati,
burung puyuh, kalkun, dan kelinci)

Usaha Budidaya ikan adalah kegiatan untuk memelihara, membesarkan dan


atau membiakkan (pembenihan) ikan dengan menggunakan lahan, perairan
dan fasilitas buatan serta memanen hasilnya dengan tujuan sebagian atau
seluruhnya untuk dijual/ ditukar atas risiko usaha

Usaha Penangkapan Ikan di Laut adalah suatu kegiatan penangkapan ikan


yang dilakukan di laut dengan tujuan sebagian atau seluruh hasilnya dijual
untuk memperoleh pendapatan/keuntungan dengan menanggung risiko
usaha.

KOMODITAS UNGGULAN PERTANIAN PROVINSI JAWA TIMUR 2016 4


Usaha Penangkapan Ikan di Perairan Umum adalah suatu kegiatan
penangkapan ikan dilakukan di perairan umum (sungai, danau, waduk, rawa,
dan lain-lain) dengan tujuan sebagian atau seluruh hasilnya dijual untuk
memperoleh pendapatan/ keuntungan dengan menanggung risiko usaha

Usaha tanaman kehutanan adalah kegiatan kehutanan yang menghasilkan


produk tanaman kehutanan (kayu, daun, getah, dan lain-lain) termasuk usaha
pembibitan dengan tujuan sebagian atau seluruh hasilnya dijual/ditukar atas
resiko usaha.
Tanaman Kehutanan adalah tanaman tahunan yang berumur panjang,
berbatang keras, dan biasanya bagian yang diambil atau dipanen adalah
kayunya (kecuali rotan, bambu, dan kayu putih). Jenis tanaman kehutanan
yang dicakup meliputi sengon, mahoni, akasia, suren, sungkai, dan lain-lain.

.id
2. Metodologi
.go
ps

Tulisan pada publikasi ini menerapkan metode Location Quotient (LQ)


.b

dalam mengidentifikasi komoditas unggulan pertanian di Jawa Timur. Diawali


im

dengan kerangka teoritis, penjelasan mengenai ekonomi basis, formula LQ


at
//j

dan dasar analisis LQ.


s:
tp

2.1. Kerangka Teoritits


ht

Teknik LQ adalah pendekatan umum yang digunakan dalam


model ekonomi basis sebagai langkah awal untuk memahami sektor
kegiatan perekonomi yang menjadi pemacu pertumbuhan suatu
wilayah. LQ mengatur konsentrasi relatif atau derajat spesialisasi
kegiatan ekonomi melalui pendekatan perbandingan.

2.2. Ekonomi Basis


Logika dasar LQ adalah teori basis ekonomi yang intinya adalah
karena industri basis menghasilkan barang dan jasa untuk pasar di
daerah maupun di luar daerah. Dalam analisis LQ, kegiatan ekonomi
suatu daerah dibagi menjadi 2 golongan, yaitu:
a. Kegiatan sektor yang melayani pasar di daerah sendiri maupun di
luar daerah. Industri seperti ini dinamakan industri basis.

KOMODITAS UNGGULAN PERTANIAN PROVINSI JAWA TIMUR 2016 5


b. Kegiatan sektor yang melayani pasar di daerah tersebut sendiri.
Industri seperti ini dinamakan industri non-basis atau industri lokal

Selanjutnya dengan adanya arus pendapatan dari luar daerah


menyebabkan terjadinya kenaikan konsumsi (consumption, C) dan
investasi (investment, I) di daerah tersebut. Hal tersebut selanjutnya
akan menaikkan pendapatan dan menciptakan kesempatan kerja baru.
Peningkatan pendapatan tersebut tidak hanya menaikkan permintaan
terhadap industri basis, tetapi juga menaikkan permintaan akan industri
non-basis (lokal). Kenaikan permintaan (demand) ini akan mendorong
kenaikan investasi pada industri yang bersangkutan dan juga industri
lain. Dengan alasan tersebut maka industri basis mestinya harus
dikembangkan terlebih dahulu.

.id
Teknik LQ mengukur konsentrasi dari suatu kegiatan (industri)
go
dalam suatu daerah dengan cara membandingkan peranannya dalam
.
ps

perekonomian daerah itu dengan peranan kegiatan atau industri


.b

sejenis dalam perekonomian regional atau nasional.


im
at

2.3. Formula Location Quotient (LQ)


//j
s:

Pada umumnya Location Quotient disebut juga Static Location


tp

Quotient (SLQ). Formula SLQ adalah:


ht

Keterangan:
Vik : Nilai produksi komoditas pertanian Kabupaten/Kota
Vk : Nilai produksi komoditas menurut subsektor
pertanian Kabupaten/Kota
Vip : Nilai produksi komoditas pertanian Provinsi Jawa
Timur (daerah referensi)
Vp : Nilai produksi komoditas menurut subsektor
pertanian Provinsi Jawa Timur (daerah referensi)

KOMODITAS UNGGULAN PERTANIAN PROVINSI JAWA TIMUR 2016 6


Asumsi utama dalam analisis LQ adalah semua penduduk di
setiap daerah mempunyai pola permintaan yang sama dengan pola
permintaan pada tingkat daerah referensi, produktivitas tenaga kerja
yang sama dan setiap industri menghasilkan barang yang sama
(homogen) pada setiap sektornya.

2.4. Analisis Location Quotient (LQ)


Berdasarkan formula yang ditunjukkan diatas, maka ada tiga
kemungkinan nilai LQ yang dapat ditemukan, yaitu:
a. Nilai LQ komoditas i > 1; artinya komoditas ini menjadi basis atau
menjadi sumber pertumbuhan. Komoditas ini memliliki keunggulan
komparatif, hasilnya tidak hanya dapat memenuhi kebutuhan di
daerah tersebut tetapi juga dapat diekspor ke luar daerah.

.id
Komoditas ini merupakan komoditas unggulan dan prospektif untuk
dikembangkan lebih lanjut. . go
b. Nilai LQ komoditas i = 1; artinya komoditas ini tergolong non-
ps

basis, tidak memiliki keunggulan komparatif. Produksinya hanya


.b
im

cukup untuk memenuhi kebutuhan daerah tersebut dan tidak


at

mampu diekspor. Komoditas ini bukan merupakan komoditas


//j

unggulan dan tidak prospektif untuk dikembangkan lebih lanjut.


s:
tp

c. Nilai LQ komoditas i < 1; artinya komoditas ini juga tergolong non-


ht

basis. Produksi komoditas di daerah bukan merupakan komoditas


unggulan dan tidak dapat memenuhi kebutuhan sendiri sehingga
perlu pasokan atau impor dari luar.

3. Data dan Sumber Data

Implementasi metode LQ dalam publikasi ini menggunakan data nilai


produksi komoditas pertanian per Kabupaten/Kota (daerah studi) tahun 2016.
Nilai produksi per komoditas pertanian meliputi subsektor tanaman pangan,
hortikultura (sayuran, buah-buahan, biofarmaka), perkebunan (semusim,
tahunan), peternakan, perikanan dan kehutanan.

Sumber data utama yang digunakan adalah data sekunder dari


publikasi Indikator Pertanian Provinsi Jawa Timur 2016 dan beberapa data
publikasi dari instansi terkait di tahun 2016.

KOMODITAS UNGGULAN PERTANIAN PROVINSI JAWA TIMUR 2016 7


Bab 3

Pembahasan

1. Gambaran Umum Pertanian di Jawa Timur


1.1. Peranan Sektor Pertanian Dalam Perekonomian Jawa Timur
Selama kurun lima tahun terakhir peranan sektor pertanian
selalu berada pada urutan ketiga sektor perekonomian di Jawa Timur
dengan sumbangan sebesar 13,31 persen terhadap total PDRB.
Perekonomian Jawa Timur utamanya ditopang sektor Industri
Pengolahan sebesar 28,92 persen dan Perdagangan 18,00 persen.

Gambar 1. PDRB Provinsi Jawa Timur Menurut Kategori

.id
Rp.(milyar) Tahun 2012-2016
600.000
500.000
. go 2012
ps
400.000 2013
300.000
.b

2014
200.000
im

100.000 2015
0
at

2016
//j

Kategori
s:
tp
ht

Dengan nilai tambah yang dihasilkan dari kategori pertanian


tahun 2016 sebesar Rp.246.981,63 milyar, potensi sektor pertanian
masih menjadi primadona bagi perekonomian Jawa Timur. Selain itu
juga sektor pertanian merupakan tulang punggung dan penyuplai
ketersediaan bahan pangan dan kecukupan gizi bagi masyarakat Jawa
Timur, maka pemerintah Provinsi Jawa Timur patut memberikan
perhatian yang besar pada sektor ini.

1.2. Subsektor Terhadap Total Pertanian


Tanaman pangan mendominasi nilai produksi sektor pertanian di
Jawa Timur dengan share sebesar 32 persen pada tahun 2016. Diikuti
oleh subsektor peternakan dengan kontribusi sebesar 20 persen,
perikanan 19 persen, perkebunan 15 persen, hortikultura 9 persen, dan
kehutanan 4 persen.

KOMODITAS UNGGULAN PERTANIAN PROVINSI JAWA TIMUR 2016 8


Gambar 2. Persentase peranan subsektor terhadap PDRB Kategori
Pertanian, Jawa Timur 2016

Hortikultura Perkebunan Jasa Pertanian


9% 15% 1%
Tanaman Pangan Peternakan
32% 20%
Kehutanan
Perikanan 4%
19%

2. Komoditas Unggulan Tanaman Pangan


Komoditas yang akan dibahas pada subbab ini meliputi padi dan
jagung. Hal ini karena kedua komoditas tersebut memberikan andil yang besar
terhadap pembentukan nilai tambah sub sektor tanaman pangan. Untuk

.id
go
melihat keunggulan padi pada masing-masing kabupaten/kota dapat dilihat
.
dari nilai LQ-nya, sedangkan untuk melihat potensi padi antar wilayah dapat
ps

dilihat dari nilai produksinya.


.b

Y=LQ
im

Gambar 3. Kuadran LQ dan Nilai Produksi Komoditas PADI


Kuadran II Kuadran I
at

Kabkota LQ Nilai Produksi (Rp.milyar) Kabkota LQ Nilai Produksi (Rp.milyar)


//j

3575 1,41 127,64 3519 1,28 2.459,79


3576 1,40 19,81 3508 1,23 1.920,10
s:

3578 1,39 51,47 3525 1,23 1.874,32


tp

3577 1,37 65,36 3511 1,20 1.650,02


ht

3512 1,11 1.557,19 3514 1,17 4.527,31


3503 1,06 1.181,82 3521 1,17 3.545,07
3516 1,05 1.437,59 3509 1,15 4.518,13
3524 1,10 5.454,59
3517 1,10 2.029,15
3510 1,09 3.730,91
LQ=1 3522 1,07 3.991,67
Kuadran III Kuadran IV
Kabkota LQ Nilai Produksi (Rp.milyar) Kabkota LQ Nilai Produksi (Rp.milyar)
3520 0,98 1.496,26 3518 0,98 2.675,96
3579 0,96 22,84 3507 0,94 2.421,57
3528 0,86 680,34 3523 0,92 3.966,27
3572 0,86 45,05 3502 0,90 2.411,46
3504 0,82 1.589,48 3505 0,86 2.158,70
3506 0,75 1.337,45
3527 0,74 1.222,32
3574 0,70 59,04
3501 0,63 598,36
3529 0,48 840,73
3515 0,10 0,91
3573 0,02 0,08
3571 0,00 0,05
3513 0,00 1,37
3526 0,00 1,56 X = Nilai Produksi
X

KOMODITAS UNGGULAN PERTANIAN PROVINSI JAWA TIMUR 2016 9


Y=LQ
Gambar 4. Kuadran LQ dan Nilai Produksi Komoditas JAGUNG
Kuadran II Kuadran I
Kabkota LQ Nilai Produksi (Rp.milyar) Kabkota LQ Nilai Produksi (Rp.milyar)
3571 4,82 12,95 3513 4,21 525,91
3574 2,58 59,98 3529 2,88 1.380,27
3526 2,41 400,53 3506 1,94 952,29
3572 1,99 28,82 3504 1,70 911,54
3528 1,73 376,23 3505 1,46 1.013,75
3501 1,25 328,04 3523 1,44 1.707,33
3512 1,06 407,78 3507 1,17 832,37
3518 1,15 865,96
LQ=1 3527 1,07 484,10
Kuadran III Kuadran IV
Kabkota LQ Nilai Produksi (Rp.milyar) Kabkota LQ Nilai Produksi (Rp.milyar)
3573 0,90 1,00 3522 0,95 979,78
3516 0,66 251,03 3517 0,91 461,96
3525 0,53 228,67 3524 0,90 1.228,91
3520 0,53 223,75 3509 0,73 785,17
3511 0,52 197,98 3514 0,63 669,11
3502 0,49 364,38 3521 0,54 450,53
3508 0,45 187,03 3510 0,53 498,30
3515 0,43 1,11

.id
3503 0,37 113,58
3579 0,35 2,31
3519 0,09 go
46,99
3578 0,04 0,42 X = Nilai Produksi
.
ps

X
.b

Y=LQ
im

Gambar 5. Kuadran LQ dan Nilai Produksi Komoditas TEBU


at

Kuadran II Kuadran I
//j

Kabkota LQ Nilai Produksi (Rp.milyar) Kabkota LQ Nilai Produksi (Rp.milyar)


3571 11,41 0,73 3516 10,36 5,11
s:

3573 11,41 0,44 3505 9,94 4,56


tp

3526 11,41 0,34 3506 8,80 18,31


ht

3576 11,41 0,10 3507 4,55 29,77


3577 11,41 0,07 3520 3,86 4,18
3579 11,41 0,05 3508 3,39 13,56
3575 11,41 0,01 3521 2,68 3,39
3515 11,06 2,30 3512 1,20 3,70
3525 9,16 1,42
3514 3,22 1,92
3510 2,94 2,72
3502 2,64 0,68
3519 2,17 1,60
3527 1,34 0,88
3574 1,16 0,01
LQ=1 3518 1,08 1,77
Kuadran III Kuadran IV
Kabkota LQ Nilai Produksi (Rp.milyar) Kabkota LQ Nilai Produksi (Rp.milyar)
3524 0,89 3,10 3504 0,56 4,08
3511 0,46 1,95 3517 0,49 5,13
3522 0,19 0,94 3509 0,29 3,78
3523 0,13 0,91
3503 0,13 0,23
3513 0,06 1,72
3529 0,03 0,11 X = Nilai Produksi

KOMODITAS UNGGULAN PERTANIAN PROVINSI JAWA TIMUR 2016 10


Berdasarkan analisis kuadran pada gambar 3, di kuadran I dapat
disimpulkan bahwa 11 (sebelas) kabupaten/kota dengan padi sebagai
komoditas unggulan dan juga berpotensi besar adalah Kab.Madiun, Gresik,
Lumajang, Bondowoso, Pasuruan, Ngawi, Jember, Lamongan, Jombang,
Banyuwangi, dan Bojonegoro. Selanjutnya pada kuadran II merupakan 7
(tujuh) kabupaten/kota dengan padi sebagai unggulan tapi kabupaten/kota
tersebut kurang berpotensi adalah Kota Pasuruan, Kota Mojokerto, Surabaya,
Kota Madiun, Situbondo, Trenggalek, Kab.Mojokerto.
Untuk komoditas jagung pada kuadran I merupakan 9 (sembilan)
kabupaten yang memiliki jagung sebagai komoditas unggulan (LQ≥1) dan
potensi besar (nilai produksinya diatas rata-rata nilai produksi Jawa Timur).
Kabupaten tersebut adalah Kab.Probolinggo, Sumenep, Kediri, Tulungagung,

.id
Blitar, Tuban, Malang, Nganjuk, Sampang. Kabupaten/kota dengan jagung
go
sebagai komoditas unggulan namun kurang berpotensi adalah Kota Kediri,
.
ps

Kota Probolinggo, Bangkalan, Kota Blitar, Pamekasan, Pacitan, Situbondo.


.b
im

3. Komoditas Unggulan Tanaman Perkebunan Musiman


at
//j

Tebu dan tembakau adalah komoditas perkebunan yang penting bagi


s:
tp

perekonomian di Jawa Timur. Produksi dari komoditas ini selain untuk


ht

memenuhi kebutuhan domestik juga sebagai bahan baku industri pengolahan.


Dari gambar 5 terlihat pada kuadran I terdapat 8 (delapan) dengan tebu
sebagai komoditas unggulan dan potensi besar. Kabupaten tersebut adalah
Kabupaten Mojokerto, Blitar, Kediri, Malang, Magetan, Lumajang, Ngawi dan
Situbondo.

Kabupaten/kota yang berada di kuadran II termasuk kabupaten/kota


dengan tebu sebagai komoditas unggulan namun belum berpotensi besar,
yaitu Kota Kediri, Kota Malang, Bangkalan, Kota Mojokerto, Kota Madiun, Kota
Batu, Kota Pasuruan, Sidoarjo, Gresik, Pasuruan, Banyuwangi, Ponorogo,
Madiun, Sampang, Kota Probolinggo, dan Nganjuk.

KOMODITAS UNGGULAN PERTANIAN PROVINSI JAWA TIMUR 2016 11


Y=LQ Gambar 6. Kuadran LQ dan Nilai Produksi Komoditas TEMBAKAU

Kuadran II Kuadran I
Kabkota LQ Nilai Produksi (Rp.milyar) Kabkota LQ Nilai Produksi (Rp.milyar)
3572 1,10 0,04 3528 1,10 101,29
3501 1,10 1,14 3529 1,09 39,83
3503 1,08 20,07 3513 1,09 346,24
3523 1,08 78,65
3522 1,08 55,67
3509 1,07 144,23
3511 1,05 46,87
3517 1,05 114,21
3504 1,04 79,12
LQ=1 3524 1,01 36,68
Kuadran III Kuadran IV
Kabkota LQ Nilai Produksi (Rp.milyar) Kabkota LQ Nilai Produksi (Rp.milyar)
3518 0,99 16,94 3507 0,66 44,82
3574 0,98 0,11
3512 0,98 31,51
3527 0,97 6,58

.id
3519 0,89 6,83
3502 0,84 2,27
3521 0,84 go
11,03
3510 0,81 7,83
.
ps

3514 0,79 4,88


3508 0,77 32,11
.b

3520 0,72 8,16


im

3506 0,25 5,43


3525 0,22 0,35
at

3505 0,14 0,67


//j

3516 0,10 0,52 X = Nilai Produksi


3515 0,03 0,07
s:
tp

X
ht

Output dari komoditas tembakau adalah sebagai input utama industri


rokok. Berdasarkan tabel 6 diatas terlihat di kuadran I terdapat 10 (sepuluh)
kabupaten dengan tembakau sebagai komoditas unggulan dan potensi.
Wilayah tersebut yaitu Kabupaten Pamekasan, Sumenep, Kabupaten
Probolinggo, Tuban, Bojonegoro, Jember, Bondowoso, Jombang,
Tulungagung, Lamongan.
Kuadran II merupakan wilayah dengan tembakau sebagai komoditas
unggulan namun belum berpotensi. Wilayah tersebut hanya terdiri dari 3 (tiga)
kabupaten, yaitu Kota Blitar, Pacitan, dan Trenggalek.

KOMODITAS UNGGULAN PERTANIAN PROVINSI JAWA TIMUR 2016 12


4. Komoditas Unggulan Tanaman Perkebunan Tahunan

Seiring dengan berkembangnya industri kreatif dan fenomena gaya


hidup masyarakat peminum kopi di café atau resto, permintaan akan
komoditas kopi terus meningkat. Jika dibandingkan dengan tahun
sebelumnya, produksi komoditas kopi Jawa Timur naik dua kali lipat di tahun
2016 (207,5 persen).
Y=LQ
Gambar 7. Kuadran LQ dan Nilai Produksi Komoditas KOPI
Kuadran II Kuadran I
Kabkota LQ Nilai Produksi (Rp.milyar) Kabkota LQ Nilai Produksi (Rp.milyar)
3517 1,37 46,66 3511 1,99 271,51
3513 1,83 103,03
3512 1,80 84,57
3507 1,68 410,64
3528 1,66 121,84
3509 1,60 404,10
3510 1,43 398,54

.id
3508 1,17 104,49
LQ=1 Kuadran III Kuadran IV
Kabkota LQ
go
Nilai Produksi (Rp.milyar) Kabkota LQ Nilai Produksi (Rp.milyar)
3516 0,64 1,89 3505 0,95 143,69
.
ps

3520 0,57 12,01 3506 0,82 86,70


3502 0,48 26,14
.b

3501 0,44 54,66


im

3521 0,39 20,73


3504 0,31 18,70
at

3519 0,27 26,58


//j

3518 0,24 7,63


s:

3503 0,16 14,11


3529 0,00 0,32
tp

X = Nilai Produksi
ht

Y=LQ
Gambar 8. Kuadran LQ dan Nilai Produksi Komoditas KAKAO
Kuadran II Kuadran I
Kabkota LQ Nilai Produksi (Rp.milyar) Kabkota LQ Nilai Produksi (Rp.milyar)
3520 1,64 17,91 3519 2,88 149,31
3517 1,19 21,05 3503 2,56 114,80
3501 2,45 158,36
3502 2,18 61,21
3518 2,02 32,63
3506 1,82 100,33
3505 1,53 119,59
3508 1,41 65,27
3504 1,36 42,97
3521 1,33 36,59
Kuadran III Kuadran IV
LQ=1 Kabkota LQ Nilai Produksi (Rp.milyar) Kabkota LQ Nilai Produksi (Rp.milyar)
3511 0,02 1,23 3510 0,85 123,03
3529 0,01 0,94 3509 0,72 94,65
3513 0,00 0,10 3507 0,67 85,31

X = Nilai Produksi
X

KOMODITAS UNGGULAN PERTANIAN PROVINSI JAWA TIMUR 2016 13


Peningkatan produksi yang cukup pesat ini salah satunya ditunjang
oleh kerjasama petani kopi dengan Perhutani setempat dengan program
pemberdayaan masyarakat desa hutan. Selain itu juga secara geografis
beberapa wilayah di Jawa Timur sangat ideal untuk tanaman kopi sehingga
wilayah tersebut menjadi potensi dan unggulan.
Komoditas kopi di Jawa Timur menjadi unggulan dan potensi di 8
(delapan) kabupaten yaitu Kabupaten Bondowoso, Kabupaten Probolinggo,
Situbondo, Kabupaten Malang, Pamekasan, Jember, Banyuwangi, dan
Lumajang, sebagaimana terlihat di kuadran I. Sedangkan di kuadran II
terdapat Kabupaten Jombang yang merupakan wilayah dengan kopi sebagai
komoditas unggulan namun kurang berpotensi, sebagaimana terlihat pada
gambar 7 di bawah ini.
Kakao di Jawa Timur merupakan komoditas unggulan dan potensi

.id
untuk dikembangkan pada 10 (sepuluh) kabupaten, yaitu Kabupaten Madiun,
go
Trenggalek, Pacitan, Ponorogo, Nganjuk, Kabupaten Kediri, Kabupaten Blitar,
.
ps

Lumajang, Tulungagung, dan Ngawi. Sedangkan di Kabupaten Magetan dan


.b

Kabupaten Jombang komoditas kakao juga termasuk komoditas unggulan


im

akan tetapi kurang berpotensi. Dua kabupaten tersebut berada pada kuadran
at
//j

II, sebagaimana yang terlihat pada gambar 8 di atas.


s:
tp

5. Komoditas Unggulan Tanaman Hortikultura (Sayur-sayuran)


ht

Di Jawa Timur terdapat wilayah yang dikenal sebagai sentra


komoditas sayur-sayuran, diantaranya bawang merah di Kabupaten Nganjuk,
sedangkan cabai merah dan cabai rawit di Kabupaten Tuban dan Blitar.
Wilayah kabupaten/kota di Jawa Timur dengan komoditas bawang merah
unggulan dan potensi sejumlah 5 (lima) kabupaten yaitu Nganjuk,
Bojonegoro, Sampang, Pamekasan, dan Kabupaten Probolinggo,
sebagaimana yang terlihat pada gambar 9 di kuadran I.
Sedangkan di kuadran II kabupaten/kota dengan komoditas unggulan
bawang merah unggulan belum berpotensi adalah Kota Probolinggo,
Kabupaten Madiun dan Ngawi.

KOMODITAS UNGGULAN PERTANIAN PROVINSI JAWA TIMUR 2016 14


Y=LQ Gambar 9. Kuadran LQ dan Nilai Produksi Komoditas BAWANG MERAH
Kuadran II Kuadran I
Kabkota LQ Nilai Produksi (Rp.milyar) Kabkota LQ Nilai Produksi (Rp.milyar)
3574 1,74 16,72 3518 2,69 2502,56
3519 1,31 27,59 3522 2,14 243,01
3521 1,25 38,34 3527 2,10 779,10
3528 1,81 498,91
3513 1,54 931,53
LQ=1 Kuadran III Kuadran IV
Kabkota LQ Nilai Produksi (Rp.milyar) Kabkota LQ Nilai Produksi (Rp.milyar)
3529 0,99 74,99 3507 0,97 870,46
3516 0,96 76,83
3571 0,69 0,06
3506 0,51 151,74
3579 0,51 80,36
3512 0,47 50,17
3502 0,37 37,13
3520 0,29 72,57
3517 0,24 11,33
3524 0,21 8,70
3504 0,17 5,10

.id
3510 0,13 29,10
3511
3523
0,11
0,05
go
9,93
12,08
.
3503 0,05 0,28
ps

3501 0,03 0,51


.b

3525 0,01 0,31


3505 0,01 5,63
im

3526 0,01 0,10


at

3509 0,00 0,70


3508 0,00 0,50
//j

3514 0,00 1,14 X = Nilai Produksi


s:
tp

X
ht

Mayoritas wilayah di Jawa Timur memproduksi komoditas bawang


merah (81,5 persen), namun demikian 70,1 persen diantaranya ternyata
belum menjadikan komoditas bawang merah sebagai unggulan dan belum
berpotensi. Jika dilihat pada tabel 5 lampiran, nilai produksi komoditas bawang
merah di Jawa Timur mencapai 6,5 trilyun rupiah.
Cabai besar merupakan komoditas unggulan dan berpotensi bagi 8
(delapan) wilayah yang ada di kuadran I gambar 10, yaitu Tuban, Lumajang,
Jember, Kabupaten Blitar, Kabupaten Kediri, Kabupaten Malang, Banyuwangi,
dan Pamekasan.

KOMODITAS UNGGULAN PERTANIAN PROVINSI JAWA TIMUR 2016 15


Y=LQ Gambar 10. Kuadran LQ dan Nilai Produksi Komoditas CABAI BESAR

Kuadran II Kuadran I
Kabkota LQ Nilai Produksi (Rp.milyar) Kabkota LQ Nilai Produksi (Rp.milyar)
3573 6,31 0,58 3523 3,83 269,63
3525 4,63 45,68 3508 2,39 128,87
3501 3,62 21,54 3509 2,35 104,42
3504 2,38 22,37 3505 1,75 353,88
3572 2,07 0,45 3506 1,74 158,60
3521 1,74 16,49 3507 1,70 470,74
3519 1,47 9,53 3510 1,31 93,94
3579 1,06 51,45 3528 1,11 94,02
LQ=1 Kuadran III Kuadran IV
Kabkota LQ Nilai Produksi (Rp.milyar) Kabkota LQ Nilai Produksi (Rp.milyar)
3522 0,96 33,58
3526 0,80 3,40
3578 0,72 5,11
3503 0,64 1,11
3517 0,51 7,48
3520 0,47 35,71
3512 0,45 15,13
3502 0,45 13,67
3571 0,32 0,01

.id
3529 0,28 6,48
3514 0,14 20,91
go
3513 0,13 25,20
.
3524 0,10 1,32
ps

3516 0,10 2,56


3511 0,07 1,92
.b

3515 0,05 0,08


im

3518 0,01 3,81


3527 0,00 0,43 X = Nilai Produksi
at
//j

X
s:
tp

Bagi 8 (delapan) kabupaten yang ada di kuadran II pada gambar 10 di


ht

atas, cabai besar termasuk komoditas unggulan namun tidak berpotensi, yaitu
Kota Malang, Gresik, Pacitan, Tulungagung, Kota Blitar, Ngawi, Kabupaten
Madiun, dan Kota Batu.
Cabai rawit menjadi komoditas unggulan dan berpotensi di Kabupaten
Blitar, Situbondo, Banyuwangi, Jember, Tuban dan Kabupaten Kediri.
Sedangkan cabai rawit bagi 14 (empat belas) wilayah berikut merupakan
komoditas unggulan namun kurang berpotensi, yaitu Surabaya, Lamongan,
Jombang, Bangkalan, Kota Blitar, Kota Kediri, Kabupaten Mojokerto,
Sumenep, Bondowoso, Trenggalek, Gresik, Kota Probolinggo, Tulungagung,
dan Pacitan. Hal ini sebagaimana yang terlihat pada kuadran I dan kuadran II,
gambar 11 berikut ini.

KOMODITAS UNGGULAN PERTANIAN PROVINSI JAWA TIMUR 2016 16


Y=LQ
Gambar 11. Kuadran LQ dan Nilai Produksi Komoditas CABAI RAWIT
Kuadran II Kuadran I
Kabkota LQ Nilai Produksi (Rp.milyar) Kabkota LQ Nilai Produksi (Rp.milyar)
3578 3,09 55,44 3505 2,73 1.381,69
3524 3,07 96,63 3512 2,71 226,04
3517 2,92 108,26 3510 2,68 482,21
3526 2,73 29,14 3509 2,32 258,70
3572 2,64 1,43 3523 1,91 338,00
3571 2,06 0,13 3506 1,70 389,83
3516 1,92 119,88
3529 1,86 109,72
3511 1,75 126,97
3503 1,57 6,78
3525 1,33 33,01
3574 1,27 9,47
3504 1,08 25,58
3501 1,08 16,13
LQ=1
Kuadran III Kuadran IV
Kabkota LQ Nilai Produksi (Rp.milyar) Kabkota LQ Nilai Produksi (Rp.milyar)
3508 0,99 133,38 3527 0,83 238,22
3502 0,70 53,93 3528 0,71 152,27
3519 0,60 9,69 3507 0,65 453,52

.id
3521 0,38 8,95
3573 0,35 0,08
3579 0,34 go
40,76
3522 0,27 23,51
.
ps

3514 0,10 38,88


3513 0,09 40,47
.b

3520 0,08 14,91


im

3518 0,06 45,18


3515 0,03 0,12 X = Nilai Produksi
at
//j

X
s:

Y=LQ
tp

Gambar 12. Kuadran LQ dan Nilai Produksi Komoditas MANGGA


ht

Kuadran II Kuadran I
Kabkota LQ Nilai Produksi (Rp.milyar) Kabkota LQ Nilai Produksi (Rp.milyar)
3576 4,05 5,20 3512 3,59 145,89
3574 3,90 20,20 3516 3,12 225,08
3575 3,54 24,69 3527 3,04 110,02
3529 1,70 48,73 3513 2,91 141,21
3519 1,36 41,16 3511 2,78 96,67
3502 1,20 55,26 3517 2,67 134,09
3528 2,55 86,48
3523 2,46 95,33
3526 2,46 111,88
3524 2,40 89,77
3514 1,36 1.378,28
LQ=1 3510 1,00 132,95
Kuadran III Kuadran IV
Kabkota LQ Nilai Produksi (Rp.milyar) Kabkota LQ Nilai Produksi (Rp.milyar)
3572 0,60 0,86
3509 0,57 56,60
3505 0,34 16,32
3577 0,32 0,09
3521 0,29 6,00 X = Nilai Produksi
3501 0,22 5,44

KOMODITAS UNGGULAN PERTANIAN PROVINSI JAWA TIMUR 2016 17


6. Komoditas Unggulan Tanaman Hortikultura (Buah-buahan)

Buah mangga termasuk salah satu buah favorit yang kondang


berasal dari Jawa Timur. Jenis varietas buah mangga yang banyak
dibudidayakan oleh petani cukup beragam namun yang banyak dikenal
masyarakat adalah jenis mangga golek, mangga manalagi, dan mangga
arummanis. Sebagaimana terlihat pada gambar 12 kuadran I terdapat 12 (dua
belas) wilayah dengan komoditas buah mangga sebagai unggulan dan
potensi, yaitu Kabupaten Situbondo, Kabupaten Mojokerto, Sampang,
Kabupaten Probolinggo, Bondowoso, Jombang, Pamekasan, Tuban,
Bangkalan, Lamongan, Kabupaten Pasuruan, dan Banyuwangi.
Sedangkan buah mangga menjadi unggulan namun belum berpotensi
di 6 (enam) wilayah yang ada di kuadran II, yaitu Kota Mojokerto,

.id
Kota Probolinggo, Kota Pasuruan, Sumenep, Kabupaten Madiun dan
Ponorogo. . go
ps

7. Komoditas Unggulan Tanaman Hortikultura (Biofarmaka)


.b
im

Komoditas tanaman kunyit di Jawa Timur merupakan komoditas


at

dengan nilai produksi tertinggi untuk hasil tanaman hortikultura biofarmaka,


//j
s:

senilai Rp.43,35 milyar di tahun 2016. Kunyit merupakan komoditas unggulan


tp

dan potensi di 6 (enam) wilayah di Jawa Timur yaitu Gresik, Bondowoso,


ht

Ngawi, Kabupaten Pasuruan, Trenggalek, Ponorogo, sebagaimana terlihat di


kudran I gambar 13. Sedangkan di kuadran II wilayah dengan kunyit sebagai
komoditas unggulan namun belum berpotensi adalah Jombang, Sidoarjo,
Surabaya, Bangkalan, Kota Malang, Tuban, Bojonegoro, Lamongan, Kota
Probolinggo, Kabupaten Mojokerto, Tulungagung, Kabupaten Madiun, dan
Sampang.
Tanaman jahe di Jawa Timur merupakan komoditas unggulan dan
potensi di 5 (lima) wilayah yaitu Kabupaten Magetan, Kabupaten Probolinggo,
Kabupaten Malang, Ponorogo, dan Pacitan. Sementara itu di Kota Batu
komoditas jahe merupakan komoditas unggulan namun kurang berpotensi,
sebagaimana terlihat pada kuadran II gambar 14.

KOMODITAS UNGGULAN PERTANIAN PROVINSI JAWA TIMUR 2016 18


Y=LQ
Gambar 13. Kuadran LQ dan Nilai Produksi Komoditas KUNYIT

Kuadran II Kuadran I
Kabkota LQ Nilai Produksi (Rp.milyar) Kabkota LQ Nilai Produksi (Rp.milyar)
3517 6,45 0,09 3525 6,41 11,03
3515 6,45 0,01 3511 3,21 4,48
3578 6,45 0,00 3521 2,11 1,79
3526 4,21 0,39 3514 1,43 2,58
3573 3,07 0,15 3503 1,18 1,43
3523 2,84 0,13 3502 1,04 7,78
3522 2,56 0,91
3524 2,33 0,11
3574 2,00 0,01
3516 1,69 0,95
3504 1,69 0,19
3519 1,31 0,33
3527 1,10 0,06
LQ=1 Kuadran III Kuadran IV
Kabkota LQ Nilai Produksi (Rp.milyar) Kabkota LQ Nilai Produksi (Rp.milyar)
3518 0,95 0,26 3501 0,48 5,35
3505 0,63 0,13 3528 0,34 1,23
3529 0,55 0,07 3507 0,31 2,54
3509 0,55 0,40

.id
3513 0,51 0,57
3510 0,46 0,07
go
3579 0,37 0,10
X = Nilai Produksi
.
3520 0,13 0,20
ps

X
.b
im

Y=LQ Gambar 14. Kuadran LQ dan Nilai Produksi Komoditas JAHE


at

Kuadran II Kuadran I
//j

Kabkota LQ Nilai Produksi (Rp.milyar) Kabkota LQ Nilai Produksi (Rp.milyar)


3579 1,36 1,57 3520 1,39 9,20
s:

3513 1,33 6,49


tp

3507 1,21 44,02


ht

3502 1,12 37,13


LQ=1 3501 1,09 53,55
Kuadran III Kuadran IV
Kabkota LQ Nilai Produksi (Rp.milyar) Kabkota LQ Nilai Produksi (Rp.milyar)
3503 0,92 4,92 3528 0,86 13,67
3516 0,90 2,22
3510 0,90 0,61
3509 0,83 2,67
3519 0,82 0,91
3505 0,79 0,74
3521 0,77 2,90
3504 0,70 0,34
3511 0,66 4,05
3573 0,65 0,14
3527 0,63 0,16
3514 0,60 4,80
3518 0,59 0,71
3574 0,45 0,01
3524 0,29 0,06
3522 0,20 0,31
3523 0,19 0,04
3529 0,13 0,07
3526 0,06 0,02 X = Nilai Produksi
3525 0,01 0,06

KOMODITAS UNGGULAN PERTANIAN PROVINSI JAWA TIMUR 2016 19


8. Komoditas Unggulan Peternakan
Sebagaimana penjelasan pada subbab 1.2 diatas, subsektor
peternakan menyumbang 20 persen share PDRB terhadap sektor pertanian
Jawa Timur, posisi kedua setelah tanaman pangan. Peternakan sapi potong
merupakan komoditas dengan nilai produksi terbesar dibandingkan komoditas
lainnya seperti kambing, ayam kampung/buras, ayam ras pedaging, telur
ayam, telur itik, dan susu sapi.
Y=LQ Gambar 15. Kuadran LQ dan Nilai Produksi Komoditas SAPI POTONG
Kuadran II Kuadran I
Kabkota LQ Nilai Produksi (Rp.milyar) Kabkota LQ Nilai Produksi (Rp.milyar)
3575 3,52 37,17 3527 3,37 195,28
3571 2,66 95,77 3578 3,06 1.325,11
3576 2,47 47,89 3523 1,97 300,23
3522 2,35 120,16 3515 1,57 465,71
3528 2,15 138,33 3573 1,35 236,38
3511 1,97 106,53 3508 1,31 171,55

.id
3513 1,69 92,94
3512 1,65 111,48
3502 1,53 go
147,02
3519 1,51 124,45
.
ps

3501 1,48 52,24


3526 1,37 104,29
.b

3521 1,21 43,24


im

3525 1,17 138,63


3529 1,14 60,89
at

LQ=1
//j

Kuadran III Kuadran IV


s:

Kabkota LQ Nilai Produksi (Rp.milyar) Kabkota LQ Nilai Produksi (Rp.milyar)


3574 0,99 16,85 3517 0,85 169,80
tp

3503 0,90 56,95 3524 0,75 190,09


ht

3518 0,81 42,41 3504 0,73 291,19


3510 0,77 126,12 3507 0,53 345,48
3572 0,77 24,08 3506 0,44 231,05
3516 0,64 45,49
3577 0,64 7,36
3509 0,58 109,00
3579 0,57 28,21
3520 0,42 69,82
3514 0,34 109,34
3505 0,03 20,87
X = Nilai Produksi

X
Potensi ini masih terbuka luas untuk dikembangkan, hal ini terlihat dari
55 persen kabupaten/kota di Jawa Timur berada pada kuadran I dan II
(mempunyai nilai LQ>1), yaitu termasuk daerah unggulan produksi sapi
potong yang bisa memasok ternak hingga ke luar wilayah. Keunggulan ini
dapat lebih mendongkrak nilai produksi subsektor peternakan dan pada
akhirnya menyumbang percepatan pembangunan Jawa Timur di masa
mendatang.

KOMODITAS UNGGULAN PERTANIAN PROVINSI JAWA TIMUR 2016 20


Wilayah unggulan dan potensi komoditas ternak sapi potong
sebagaimana terlihat pada gambar 15 kuadran I adalah Kabupaten Sampang,
Surabaya, Tuban, Sidoarjo, Kota Malang, dan Lumajang. Sedangkan 15 (lima
belas) wilayah unggulan namun belum berpotensi yang ada di kuadran II yaitu
Kota Pasuruan, Kota Kediri, Kota Mojokerto, Bojonegoro, Pamekasan,
Bondowoso, Kabupaten Probolinggo, Situbondo, Ponorogo, Kabupaten
Madiun, Ponorogo, Bangkalan, Ngawi, Gresik, dan Sumenep.

9. Komoditas Unggulan Perikanan

Subsektor perikanan di Jawa Timur didominasi oleh komoditas


budidaya perikanan. Nilai produksi komoditas budidaya perikanan mencapai
Rp.31,91 milyar di tahun 2016.
Y=LQ Gambar 16. Kuadran LQ dan Nilai Produksi
Komoditas BUDIDAYA PERIKANAN

.id
Kuadran II Kuadran I
Kabkota
3572
LQ
1,33
go
Nilai Produksi (Rp.milyar)
0,003
. Kabkota
3529
LQ
1,26
Nilai Produksi (Rp.milyar)
17,792
3573 1,33 0,002 3509 1,16 1,370
ps

3579 1,33 0,001 3525 1,15 3,522


.b

3518 1,32 0,156 3515 1,02 1,577


3506 1,31 0,245
im

3517 1,30 0,270


at

3502 1,28 0,029


3576 1,26 0,003
//j

3520 1,25 0,021


s:

3505 1,19 0,260


tp

3504 1,15 0,588


3571 1,11 0,003
ht

3511 1,01 0,021


3514 1,01 0,787
3519 1,01 0,055
3521 1,00 0,047
LQ=1 Kuadran III Kuadran IV
Kabkota LQ Nilai Produksi (Rp.milyar) Kabkota LQ Nilai Produksi (Rp.milyar)
3516 0,89 0,009 3524 0,70 1,728
3507 0,87 0,401
3522 0,87 0,061
3523 0,77 0,600
3527 0,68 0,248
3513 0,67 0,405
3512 0,65 0,420
3577 0,63 0,003
3508 0,47 0,059
3510 0,44 0,732
3578 0,39 0,137
3575 0,37 0,061
3503 0,36 0,066
3526 0,19 0,115
3528 0,15 0,081
3574 0,06 0,020 X = Nilai Produksi
3501 0,04 0,015
X

KOMODITAS UNGGULAN PERTANIAN PROVINSI JAWA TIMUR 2016 21


Budidaya perikanan menjadi komoditas unggulan dan potensi bagi
4 (empat) wilayah berikut, yaitu Kabupaten Sumenep, Jember, Gresik dan
Sidoarjo. Hal ini terlihat pada kuadran I gambar 16. Sedangkan pada kuadran
II terdapat 16 (enam belas) wilayah dengan budidaya perikanan sebagai
komoditas unggulan namun kurang berpotensi, yaitu Kota Blitar, Kota Malang,
Kota Batu, Nganjuk, Kabupaten Kediri, Jombang, Ponorogo, Kota Mojokerto,
Magetan, Kabupaten Blitar, Tulungagung, Kota Kediri, Bondowoso,
Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Madiun, dan Ngawi.

10. Komoditas Unggulan Kehutanan

Komoditas sengon dan jati adalah salah satu produksi hasil hutan
andalan Provinsi Jawa Timur. Nilai produksi kedua komoditas tersebut di Jawa

.id
Timur mencapai 2,4 trilyun dan 0,8 trilyun rupiah di tahun 2016.
go
Kendati tidak banyak wilayah yang berada di kuadran I dan II atau
.
ps

daerah unggulan untuk komoditas kayu sengon, namun jika dilihat dari nilai
.b

produksi kayu sengon yang dihasilkan cukup besar bila dibandingkan dengan
im

komoditas kayu jati. Pada gambar 17 kuadran I, kabupaten unggulan dan


at

potensi kayu sengon adalah Kabupaten Lumajang, Lamongan, Trenggalek,


//j
s:

Kabupaten Probolinggo, Pacitan, Kabupaten Malang dan Banyuwangi.


tp

Sedangkan wilayah dengan komoditas kayu sengon unggulan namun kurang


ht

berpotensi (nilai produksi dibawah rata-rata Jawa Timur) adalah Kabupaten


Kediri.

Sementara itu komoditas kayu jati sebagaimana terlihat pada gambar


18 kuadran I, wilayah unggulan dan potensi adalah Kabupaten Pasuruan,
Situbondo, Ngawi, Kabupaten Blitar, dan Jember. Sedangkan yang ada di
kuadran II banyak wilayah dengan komoditas unggulan namun belum
berpotensi yaitu Kabupaten Gresik, Tuban, Sampang, Bojonegoro, Kabupaten
Madiun, Sumenep, Tulungagung, Bangkalan, Kabupaten Mojokerto,
Ponorogo, Nganjuk, Magetan, Jombang, dan Bondowoso.

KOMODITAS UNGGULAN PERTANIAN PROVINSI JAWA TIMUR 2016 22


Y=LQ
Gambar 17. Kuadran LQ dan Nilai Produksi Komoditas SENGON
Kuadran II Kuadran I
Kabkota LQ Nilai Produksi (Rp.milyar) Kabkota LQ Nilai Produksi (Rp.milyar)
3506 1,06 39,39 3508 1,34 645,77
3524 1,22 305,81
3503 1,19 164,35
3513 1,18 133,60
3501 1,14 277,19
3507 1,13 534,30
3510 1,09 65,81
LQ=1
Kuadran III Kuadran IV
Kabkota LQ Nilai Produksi (Rp.milyar) Kabkota LQ Nilai Produksi (Rp.milyar)
3511 0,95 8,24 3509 0,90 106,47
3517 0,83 5,93
3520 0,80 3,46
3505 0,66 49,44
3516 0,57 3,91
3518 0,42 4,38
3502 0,41 4,24
3504 0,40 9,79
3529 0,39 7,16
3528 0,31 0,54

.id
3519 0,24 1,14
3521 0,24 6,44
3527 0,22 go
1,83
3522 0,21 0,70
.
ps

3526 0,19 0,38


3512 0,17 6,09
.b

3523 0,16 0,71


X = Nilai Produksi
im

3514 0,11 26,36


at

X
//j

.
s:

Y=LQ
tp

Gambar 18. Kuadran LQ dan Nilai Produksi Komoditas JATI


ht

Kuadran II Kuadran I
Kabkota LQ Nilai Produksi (Rp.milyar) Kabkota LQ Nilai Produksi (Rp.milyar)
3525 3,86 0,03 3514 3,40 305,66
3523 3,42 5,43 3512 3,29 43,29
3527 3,12 9,62 3521 3,08 30,24
3522 3,11 3,81 3505 1,97 53,58
3519 2,92 5,04 3509 1,36 58,37
3529 2,78 18,81
3504 2,56 23,13
3526 2,53 1,80
3516 2,04 5,14
3502 1,68 6,38
3518 1,62 6,11
3520 1,58 2,48
3517 1,52 3,94
LQ=1 3511 1,22 3,84
Kuadran III Kuadran IV
Kabkota LQ Nilai Produksi (Rp.milyar) Kabkota LQ Nilai Produksi (Rp.milyar)
3506 0,92 12,43 3507 0,65 112,00
3528 0,68 0,42 3501 0,61 53,64
3513 0,55 22,78 3503 0,58 29,32
3510 0,25 5,40 3524 0,37 33,67
3508 0,13 22,90 X = Nilai Produksi

KOMODITAS UNGGULAN PERTANIAN PROVINSI JAWA TIMUR 2016 23


11. Ringkasan Komoditas Unggulan Pertanian Jawa Timur

Identifikasi komoditas unggulan pertanian di Jawa Timur dari seluruh


subsektor yang dibahas pada subbab diatas adalah komoditas dengan nilai
LQ>1, yang berarti bahwa komoditas ini menjadi basis atau menjadi sumber
pertumbuhan. Komoditas ini memliliki keunggulan komparatif, hasilnya tidak
hanya dapat memenuhi kebutuhan di wilayahnya sendiri tetapi juga dapat
diekspor ke luar wilayah. Komoditas ini merupakan komoditas unggulan dan
prospektif untuk dikembangkan lebih lanjut.

Komoditas unggulan subsektor tanaman pangan Jawa Timur adalah


padi. Terdapat 18 (delapan belas) wilayah kabupaten/kota di Jawa Timur
dengan LQ>1. Produksi padi menjadi prioritas hasil pertanian yang utama dan
memiliki nilai penting sebagai tolak ukur ketahanan pangan di suatu wilayah.

.id
Dari subsektor peternakan Jawa Timur dapat mengandalkan komoditas
go
sapi potong sebagai unggulan dan potensi dengan LQ>1 sebanyak 21 (dua
.
ps

puluh satu) wilayah kabupaten/kota dan hampir merata di semua wilayah


.b

Jawa Timur. Nilai produksi komoditas ini menduduki tempat kedua terhadap
im

total PDRB kategori Pertanian di Jawa Timur tahun 2016.


at
//j

Kelapa dan tebu menjadi komoditas unggulan dan potensi perkebunan


s:

di Jawa Timur. Terdapat lebih dari 20 (dua puluh) wilayah kabupaten/kota


tp
ht

dengan LQ>1 sehingga menjadikan kedua komoditas tersebut menjadi


andalan pertanian tanaman perkebunan.

Gambar 19. Ringkasan Komoditas Unggulan Pertanian


Jawa Timur Tahun 2016

KOMODITAS UNGGULAN PERTANIAN PROVINSI JAWA TIMUR 2016 24


Subsektor tanaman hortikultura di Jawa Timur menempatkan
komoditas cabai rawit, buah mangga dan tanaman kunyit sebagai komoditas
unggulan dan potensi. Mayoritas wilayah kabupaten/kota dengan LQ>1
merata di seluruh wilayah Jawa Timur sehingga komoditas ini menjadi layak
untuk dikembangkan dan dapat meningkatkan nilai produksi subsektor
hortilultura di Jawa Timur.
Budidaya perikanan menjadi komoditas unggulan dan potensi dari
subsektor perikanan di Jawa Timur tahun 2016. Terdapat 20 (dua puluh)
wilayah kabupaten/kota dengan LQ>1 yang tersebar di seluruh Jawa Timur.
Komoditas kayu jati menjadi unggulan dan potensi di Jawa Timur dari
subsektor kehutanan. Terdapat 19 (sembilan belas) wilayah dengan LQ>1,
mayoritas merupakan wilayah administratif kabupaten. Sebagaimana terlihat

.id
pada gambar 19, urutan komoditas unggulan tersebut berdasarkan kontribusi
go
nilai produksi komoditas subsektor tersebut terhadap sektor pertaniannya.
.
ps
.b
im
at
//j
s:
tp
ht

KOMODITAS UNGGULAN PERTANIAN PROVINSI JAWA TIMUR 2016 25


.id
. go
ps
.b
im
at
//j
s:
tp
ht

KOMODITAS UNGGULAN PERTANIAN PROVINSI JAWA TIMUR 2016 26


Tabel 1. Daftar Kode Kabupaten/Kota Di Jawa Timur

KODE
NAMA KABKOTA
KABKOTA

(1) (2)
3501 Kab. Pacitan
3502 Kab. Ponorogo
3503 Kab. Trenggalek
3504 Kab. Tulungagung
3505 Kab. Blitar
3506 Kab. Kediri
3507 Kab. Malang
3508 Kab. Lumajang
3509 Kab. Jember
3510 Kab. Banyuwangi

.id
3511 Kab. Bondowoso
3512 Kab. Situbondo
3513 Kab. Probolinggo
. go
3514 Kab. Pasuruan
ps

3515 Kab. Sidoarjo


.b

3516 Kab. Mojokerto


im

3517 Kab. Jombang


3518 Kab. Nganjuk
at

3519 Kab. Madiun


//j

3520 Kab. Magetan


s:

3521 Kab. N g a w i
tp

3522 Kab. Bojonegoro


3523 Kab. T u b a n
ht

3524 Kab. Lamongan


3525 Kab. Gresik
3526 Kab. Bangkalan
3527 Kab. Sampang
3528 Kab. Pamekasan
3529 Kab. Sumenep
3571 Kota Kediri
3572 Kota Blitar
3573 Kota Malang
3574 Kota Probolinggo
3575 Kota Pasuruan
3576 Kota Mojokerto
3577 Kota Madiun
3578 Kota Surabaya
3579 Kota Batu

KOMODITAS UNGGULAN PERTANIAN PROVINSI JAWA TIMUR 2016 27


Tabel 2. Nilai Produksi Tanaman Pangan Menurut Kabupaten/Kota
Di Jawa Timur Tahun 2016 (Rp. Milyar)

TANAMAN PANGAN
KABKOTA
KACANG KACANG UBI KACANG
PADI JAGUNG UBI KAYU
KEDELAI TANAH JALAR HIJAU
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
01. Kab. Pacitan 598,36 328,04 25,47 72,52 0,44 319,11 -
02. Kab. Ponorogo 2.411,46 364,38 285,65 14,17 1,69 698,43 5,57
03. Kab. Trenggalek 1.181,82 113,58 86,43 6,15 0,33 187,58 0,01
04. Kab. Tulungagung 1.589,48 911,54 24,15 14,10 3,42 205,87 0,15
05. Kab. Blitar 2.158,70 1.013,75 207,57 45,52 4,63 128,49 0,54
06. Kab. Kediri 1.337,45 952,29 15,83 37,44 18,66 145,99 -
07. Kab. Malang 2.421,57 832,37 13,56 17,61 19,43 328,27 0,06
08. Kab. Lumajang 1.874,32 187,03 10,78 11,70 22,19 35,72 0,03
09. Kab. Jember 4.518,13 785,17 176,22 17,84 5,05 18,88 0,39
10. Kab. Banyuwangi 3.730,91 498,30 531,00 5,53 14,24 35,93 5,28

.id
11. Kab. Bondowoso 1.650,02 197,98 0,24 0,66 1,93 84,17 0,16
12. Kab. Situbondo 1.557,19 407,78 go
0,78 3,78 - 5,38 0,46
13. Kab. Probolinggo 1,37 525,91 1,01 11,98 0,55 97,64 0,57
.
ps

14. Kab. Pasuruan 4.527,31 669,11 92,17 27,21 6,18 112,14 5,01
15. Kab. Sidoarjo 0,91 1,11 7,52 0,14 - - 3,48
.b

16. Kab. Mojokerto 1.437,59 251,03 32,35 10,68 175,66 21,86 8,55
im

17. Kab. Jombang 2.029,15 461,96 78,22 6,99 3,62 25,45 0,50
at

18. Kab. Nganjuk 2.675,96 865,96 210,86 11,34 5,26 88,45 1,89
//j

19. Kab. Madiun 2.459,79 46,99 65,36 5,94 1,21 129,09 5,72
s:

20. Kab. Magetan 1.496,26 223,75 38,13 111,44 124,69 168,35 0,08
21. Kab. N g a w i 3.545,07 450,53 86,94 63,29 22,92 92,67 0,42
tp

22. Kab. Bojonegoro 3.991,67 979,78 131,25 13,64 4,48 106,92 32,48
ht

23. Kab. T u b a n 3.966,27 1.707,33 8,16 250,69 5,90 133,30 13,39


24. Kab. Lamongan 5.454,59 1.228,91 149,88 52,06 24,71 23,01 32,47
25. Kab. Gresik 1.920,10 228,67 7,84 18,18 4,94 11,42 9,44
26. Kab. Bangkalan 1,56 400,53 98,10 239,93 47,86 48,59 14,75
27. Kab. Sampang 1.222,32 484,10 307,10 165,79 17,35 92,31 30,80
28. Kab. Pamekasan 680,34 376,23 8,52 15,43 1,16 29,79 3,22
29. Kab. Sumenep 840,73 1.380,27 34,36 47,48 8,67 86,94 57,04
71. Kota Kediri 0,05 12,95 0,10 0,22 0,05 0,39 -
72. Kota Blitar 45,05 28,82 - 0,19 - - -
73. Kota Malang 0,08 1,00 - 0,08 0,05 4,45 -
74. Kota Probolinggo 59,04 59,98 - 0,03 - - -
75. Kota Pasuruan 127,64 - - - - - -
76. Kota Mojokerto 19,81 - 0,12 - - - -
77. Kota Madiun 65,36 - 1,86 0,02 - - 0,16
78. Kota Surabaya 51,47 0,42 - 0,07 - 0,03 0,05
79. Kota Batu 22,84 2,31 - 0,79 5,56 2,07 -
JAWA TIMUR 61.671,73 16.979,87 2.737,53 1.300,63 552,82 3.468,69 232,65

KOMODITAS UNGGULAN PERTANIAN PROVINSI JAWA TIMUR 2016 28


Tabel 3. Nilai Produksi Tanaman Perkebunan Menurut Kabupaten/Kota
Di Jawa Timur Tahun 2016 (Rp. Milyar)

TANAMAN PERKEBUNAN
KABKOTA
KAKAO/ BIJI
TEMBA- CENG KA-
TEBU KELAPA KOPI COKLAT JAMBU
KAU KEH PUK
BIJI METE
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
01. Kab. Pacitan - 1,14 59,97 54,66 158,36 1,88 0,00 0,50
02. Kab. Ponorogo 0,68 2,27 11,90 26,14 61,21 0,76 0,05 19,35
03. Kab. Trenggalek 0,23 20,07 59,83 14,11 114,80 1,41 0,01 0,74
04. Kab. Tulungagung 4,08 79,12 69,55 18,70 42,97 0,56 0,01 3,07
05. Kab. Blitar 4,56 0,67 67,02 143,69 119,59 0,83 0,10 2,02
06. Kab. Kediri 18,31 5,43 44,21 86,70 100,33 0,66 0,00 2,54
07. Kab. Malang 29,77 44,82 39,94 410,64 85,31 1,48 0,17 2,05
08. Kab. Lumajang 13,56 32,11 25,62 104,49 65,27 0,43 0,02 1,43
09. Kab. Jember 3,78 144,23 55,24 404,10 94,65 0,29 0,40 5,33
10. Kab. Banyuwangi 2,72 7,83 94,27 398,54 123,03 0,68 0,03 -

.id
11. Kab. Bondowoso 1,95 46,87 14,24 271,51 1,23 0,00 0,04 14,58
12. Kab. Situbondo 3,70 31,51 18,68 go 84,57 - 0,00 0,04 0,62
13. Kab. Probolinggo 1,72 346,24 16,92 103,03 0,10 0,18 0,26 4,34
.
ps

14. Kab. Pasuruan 1,92 4,88 34,55 - - 0,59 0,31 10,24


15. Kab. Sidoarjo 2,30 0,07 10,18 - - - 0,01 -
.b

16. Kab. Mojokerto 5,11 0,52 3,62 1,89 - 0,04 0,05 0,96
im

17. Kab. Jombang 5,13 114,21 6,70 46,66 21,05 0,79 0,01 0,12
at

18. Kab. Nganjuk 1,77 16,94 17,58 7,63 32,63 0,39 0,04 10,70
//j

19. Kab. Madiun 1,60 6,83 29,42 26,58 149,31 0,47 0,13 15,26
s:

20. Kab. Magetan 4,18 8,16 7,73 12,01 17,91 0,14 0,01 8,62
21. Kab. N g a w i 3,39 11,03 16,87 20,73 36,59 0,09 0,12 42,96
tp

22. Kab. Bojonegoro 0,94 55,67 21,59 - - - 0,08 -


ht

23. Kab. T u b a n 0,91 78,65 14,49 - - - 0,02 12,47


24. Kab. Lamongan 3,10 36,68 5,09 - - - 0,12 1,18
25. Kab. Gresik 1,42 0,35 12,69 - - - 0,00 0,47
26. Kab. Bangkalan 0,34 - 37,22 - - - 0,15 34,89
27. Kab. Sampang 0,88 6,58 15,57 - - - 0,02 109,37
28. Kab. Pamekasan - 101,29 21,68 121,84 - - 0,07 18,58
29. Kab. Sumenep 0,11 39,83 242,10 0,32 0,94 0,02 0,77 195,84
71. Kota Kediri 0,73 - 22,61 - - - 0,00 2,64
72. Kota Blitar - 0,04 0,09 - - - - -
73. Kota Malang 0,44 - 0,09 - - - 0,00 -
74. Kota Probolinggo 0,01 0,11 0,91 - - - 0,00 -
75. Kota Pasuruan 0,01 - 0,51 - - - 0,00 0,03
76. Kota Mojokerto 0,10 - 0,43 - - - - -
77. Kota Madiun 0,07 - 0,40 - - - - 0,03
78. Kota Surabaya - - - - - - - -
79. Kota Batu 0,05 - 0,08 - - - - -
JAWA TIMUR 119,56 1.244,12 1.099,59 2.358,56 1.225,29 11,70 3,04 520,93

KOMODITAS UNGGULAN PERTANIAN PROVINSI JAWA TIMUR 2016 29


Tabel 4. Nilai Produksi Peternakan Menurut Kabupaten/Kota
Di Jawa Timur Tahun 2016 (Rp. Milyar)

PETERNAKAN

KABKOTA AYAM
AYAM
SAPI BIRI-BIRI KAM-
KERBAU KAMBING BABI RAS
POTONG / DOMBA PUNG
PEDAGING
/BURAS
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
01. Kab. Pacitan 52,24 - 28,60 1,50 - 18,70 38,42
02. Kab. Ponorogo 147,02 - 97,72 7,14 - 45,93 16,93
03. Kab. Trenggalek 56,95 0,05 62,41 2,08 - 24,54 45,16
04. Kab. Tulungagung 291,19 0,50 171,66 6,87 2,68 116,44 83,71
05. Kab. Blitar 20,87 0,03 65,00 0,51 - 75,53 98,62
06. Kab. Kediri 231,05 0,27 67,99 11,83 1,00 64,46 240,63
07. Kab. Malang 345,48 0,68 91,23 5,86 0,83 104,76 815,31
08. Kab. Lumajang 171,55 2,06 16,24 8,70 0,99 63,74 87,07
09. Kab. Jember 109,00 - 19,67 23,72 0,33 95,69 319,01

.id
10. Kab. Banyuwangi 126,12 - 57,40 27,84 0,25 99,79 107,57
11. Kab. Bondowoso
12. Kab. Situbondo
106,53
111,48
-
-
28,22
1,08
. go 14,02
6,01
-
-
11,88
4,52
32,09
150,03
ps

13. Kab. Probolinggo 92,94 - 13,46 3,80 - 2,97 16,09


14. Kab. Pasuruan 109,34 - 10,25 8,63 - 14,88 239,78
.b

15. Kab. Sidoarjo 465,71 - 92,22 74,26 - 38,22 499,80


im

16. Kab. Mojokerto 45,49 0,55 28,55 16,91 - 6,11 70,07


17. Kab. Jombang 169,80 - 20,28 7,64 0,06 90,41 278,96
at

18. Kab. Nganjuk 42,41 0,02 16,13 5,05 - 22,63 30,45


//j

19. Kab. Madiun 124,45 0,09 71,65 11,31 - 74,09 26,52


s:

20. Kab. Magetan 69,82 - 12,14 8,75 - 19,54 92,55


tp

21. Kab. N g a w i 43,24 - 17,60 5,77 - 9,86 27,19


ht

22. Kab. Bojonegoro 120,16 - 12,80 7,77 0,25 7,67 53,92


23. Kab. T u b a n 300,23 - 34,02 16,33 0,39 11,88 252,97
24. Kab. Lamongan 190,09 - 32,29 17,63 - 48,34 160,72
25. Kab. Gresik 138,63 - 187,98 51,28 - 16,31 58,31
26. Kab. Bangkalan 104,29 - 12,56 1,69 - 2,53 160,85
27. Kab. Sampang 195,28 - 10,67 1,89 - 15,85 16,33
28. Kab. Pamekasan 138,33 - 8,78 3,15 - 8,26 27,91
29. Kab. Sumenep 60,89 - 36,03 0,24 - 28,87 18,50
71. Kota Kediri 95,77 - 28,55 1,09 1,44 9,33 12,86
72. Kota Blitar 24,08 - 6,73 0,09 0,45 4,94 39,84
73. Kota Malang 236,38 - 43,58 1,04 11,62 14,19 426,34
74. Kota Probolinggo 16,85 - 3,10 9,35 0,42 3,11 37,39
75. Kota Pasuruan 37,17 - 3,01 0,68 - - 3,05
76. Kota Mojokerto 47,89 - 7,95 7,00 - 5,44 14,73
77. Kota Madiun 7,36 - 3,45 0,68 0,76 5,68 28,37
78. Kota Surabaya 1.325,11 - 52,75 19,43 60,34 24,13 317,89
79. Kota Batu 28,21 - 5,93 2,71 - 2,13 28,60
JAWA TIMUR 5.999,41 4,27 1.479,66 400,28 81,82 1.213,33 4.974,54

KOMODITAS UNGGULAN PERTANIAN PROVINSI JAWA TIMUR 2016 30


Tabel 4. Nilai Produksi Peternakan Menurut Kabupaten/Kota
Di Jawa Timur Tahun 2016 (Rp. Milyar) - lanjutan

PETERNAKAN
KABKOTA
TELUR
AYAM RAS TELUR TELUR SUSU
ITIK/BEBEK BURUNG
PETELUR AYAM RAS ITIK/BEBEK SAPI
PUYUH
(1) (9) (10) (11) (12) (13) (14)
01. Kab. Pacitan 11,26 0,02 2,65 0,86 0,04 1,44
02. Kab. Ponorogo 15,03 1,13 55,90 10,92 4,01 21,25
03. Kab. Trenggalek 1,15 2,06 24,80 24,22 6,26 30,79
04. Kab. Tulungagung 40,26 24,47 676,01 81,41 28,68 246,32
05. Kab. Blitar 45,38 23,11 2.539,10 133,48 64,91 130,73
06. Kab. Kediri 78,11 3,76 1.484,57 33,09 21,70 95,35
07. Kab. Malang 57,18 3,14 703,79 62,67 3,88 681,66
08. Kab. Lumajang 6,32 5,10 106,58 54,27 7,88 48,71
09. Kab. Jember 18,64 3,69 191,57 27,94 2,46 16,71
10. Kab. Banyuwangi 11,44 4,59 217,65 55,91 3,06 9,74

.id
11. Kab. Bondowoso 0,27 0,24 34,10 9,41 0,77 0,57
12. Kab. Situbondo - 0,35 go 8,11 13,88 0,21 2,13
13. Kab. Probolinggo - 2,93 26,09 18,23 0,20 65,90
.
ps

14. Kab. Pasuruan 11,45 0,60 249,61 16,74 0,38 770,64


15. Kab. Sidoarjo 2,13 8,84 8,50 63,52 0,50 56,74
.b

16. Kab. Mojokerto 1,34 0,86 57,70 48,24 0,40 36,12


im

17. Kab. Jombang 10,96 3,26 217,41 35,09 2,53 46,60


at

18. Kab. Nganjuk 0,38 2,21 81,32 29,12 0,07 0,04


//j

19. Kab. Madiun 5,59 4,11 35,80 6,89 1,19 1,92


s:

20. Kab. Magetan 38,11 0,38 479,71 11,88 3,85 2,30


21. Kab. N g a w i 0,70 0,50 37,63 13,95 1,21 0,33
tp

22. Kab. Bojonegoro 3,27 0,04 6,41 11,69 1,16 0,35


ht

23. Kab. T u b a n 2,39 0,16 43,27 10,30 0,61 1,54


24. Kab. Lamongan 485,28 32,91 102,10 40,85 0,68 0,33
25. Kab. Gresik 14,87 16,15 28,78 6,60 0,35 4,38
26. Kab. Bangkalan - 21,34 19,19 13,78 - 0,20
27. Kab. Sampang 0,58 2,43 6,85 4,96 0,74 -
28. Kab. Pamekasan 5,18 0,09 85,63 6,51 0,10 0,00
29. Kab. Sumenep 10,64 0,67 65,19 12,85 0,86 -
71. Kota Kediri 2,48 1,45 2,75 0,98 - 2,17
72. Kota Blitar 5,68 0,48 51,74 1,06 - 2,70
73. Kota Malang 0,62 0,86 35,18 1,83 1,03 1,10
74. Kota Probolinggo 0,03 0,64 2,01 0,12 0,22 2,19
75. Kota Pasuruan - - 0,24 2,33 - 0,11
76. Kota Mojokerto - 2,10 - 0,43 - -
77. Kota Madiun 0,39 2,35 0,27 0,95 0,32 0,13
78. Kota Surabaya 8,01 75,84 0,11 19,51 0,18 8,76
79. Kota Batu 2,50 0,78 29,25 4,41 - 113,36
JAWA TIMUR 897,62 253,63 7.717,54 890,86 160,41 2.403,33

KOMODITAS UNGGULAN PERTANIAN PROVINSI JAWA TIMUR 2016 31


Tabel 5. Nilai Produksi Hortikultura (Sayur-sayuran) Menurut Kabupaten/Kota
Di Jawa Timur Tahun 2016 (Rp. Milyar)

HORTIKULTURA (SAYUR-SAYURAN)
KABKOTA
BAWANG BAWANG BAWANG CABAI CABAI
BAYAM BUNCIS
DAUN MERAH PUTIH BESAR RAWIT
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
01. Kab. Pacitan - 0,51 - 0,29 1,25 21,54 16,13
02. Kab. Ponorogo 65,90 37,13 - 0,08 21,56 13,67 53,93
03. Kab. Trenggalek 0,50 0,28 0,23 0,10 0,44 1,11 6,78
04. Kab. Tulungagung 1,00 5,10 0,02 3,40 0,12 22,37 25,58
05. Kab. Blitar - 5,63 - 0,08 2,44 353,88 1.381,69
06. Kab. Kediri - 151,74 - 0,12 7,64 158,60 389,83
07. Kab. Malang 52,59 870,46 1,20 2,81 28,07 470,74 453,52
08. Kab. Lumajang 81,52 0,50 - 0,31 2,54 128,87 133,38
09. Kab. Jember - 0,70 - 0,80 0,86 104,42 258,70
10. Kab. Banyuwangi - 29,10 - 0,34 2,27 93,94 482,21

.id
11. Kab. Bondowoso 1,01 9,93 - - 1,12 1,92 126,97
12. Kab. Situbondo 0,76 50,17 -go - - 15,13 226,04
13. Kab. Probolinggo 255,58 931,53 0,40 - 1,48 25,20 40,47
.
ps

14. Kab. Pasuruan 160,19 1,14 - 0,49 0,80 20,91 38,88


15. Kab. Sidoarjo - - - 3,27 - 0,08 0,12
.b

16. Kab. Mojokerto 7,00 76,83 1,83 - - 2,56 119,88


im

17. Kab. Jombang - 11,33 - - - 7,48 108,26


at

18. Kab. Nganjuk 2,37 2.502,56 - 0,04 1,59 3,81 45,18


//j

19. Kab. Madiun - 27,59 - - - 9,53 9,69


s:

20. Kab. Magetan 119,94 72,57 6,94 0,27 21,31 35,71 14,91
21. Kab. N g a w i 5,16 38,34 - 0,78 1,32 16,49 8,95
tp

22. Kab. Bojonegoro - 243,01 - 0,55 - 33,58 23,51


ht

23. Kab. T u b a n - 12,08 - 0,01 - 269,63 338,00


24. Kab. Lamongan - 8,70 - 0,63 - 1,32 96,63
25. Kab. Gresik - 0,31 - 1,52 - 45,68 33,01
26. Kab. Bangkalan 0,09 0,10 - - - 3,40 29,14
27. Kab. Sampang - 779,10 - 0,17 - 0,43 238,22
28. Kab. Pamekasan 1,01 498,91 - 0,55 0,63 94,02 152,27
29. Kab. Sumenep - 74,99 - 0,19 2,72 6,48 109,72
71. Kota Kediri - 0,06 - - - 0,01 0,13
72. Kota Blitar - - - - - 0,45 1,43
73. Kota Malang - - - - - 0,58 0,08
74. Kota Probolinggo - 16,72 - - - - 9,47
75. Kota Pasuruan - - - - - - -
76. Kota Mojokerto - - - - - - -
77. Kota Madiun - - - - - - -
78. Kota Surabaya - - - 0,42 - 5,11 55,44
79. Kota Batu 33,29 80,36 11,09 0,20 14,55 51,45 40,76
JAWA TIMUR 787,92 6.537,45 21,70 17,41 112,70 2.020,06 5.068,93

KOMODITAS UNGGULAN PERTANIAN PROVINSI JAWA TIMUR 2016 32


Tabel 5. Nilai Produksi Hortikultura (Sayur-sayuran) Menurut Kabupaten/Kota
Di Jawa Timur Tahun 2016 (Rp. Milyar) - lanjutan

HORTIKULTURA (SAYUR-SAYURAN)
KABKOTA
KACANG KACANG KANG- KOL/
JENGKOL KENTANG KETIMUN
PANJANG MERAH KUNG KUBIS
(1) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15)
01. Kab. Pacitan - 3,88 - 0,54 - 0,42 -
02. Kab. Ponorogo - 1,68 - 0,17 0,16 0,44 28,68
03. Kab. Trenggalek 0,28 0,97 - 0,31 0,70 0,34 0,01
04. Kab. Tulungagung - 1,99 - 1,03 0,43 0,55 1,80
05. Kab. Blitar - 9,33 - 0,09 2,73 3,40 1,14
06. Kab. Kediri - 9,88 - 0,74 - 7,65 0,13
07. Kab. Malang 0,32 20,67 3,97 17,96 177,25 18,96 116,55
08. Kab. Lumajang - 12,77 - 0,51 50,66 3,62 14,41
09. Kab. Jember - 8,12 - 0,71 - 1,82 6,13
10. Kab. Banyuwangi - 2,78 - 1,31 - 2,15 2,38

.id
11. Kab. Bondowoso - 1,72 5,69 0,02 49,91 0,16 42,92
12. Kab. Situbondo - 0,07 0,02go - - 0,14 -
13. Kab. Probolinggo - 0,03 0,77 - 266,29 0,09 90,83
.
ps

14. Kab. Pasuruan 0,05 1,60 - 0,80 911,54 2,13 117,30


15. Kab. Sidoarjo - 0,00 - 4,92 - 0,29 -
.b

16. Kab. Mojokerto - - - 1,35 2,15 - 1,12


im

17. Kab. Jombang 0,15 0,18 - 0,85 - 0,13 -


at

18. Kab. Nganjuk - 0,40 - - - 0,67 -


//j

19. Kab. Madiun 0,04 2,02 - 0,06 - 0,29 -


s:

20. Kab. Magetan - 2,78 - 2,66 58,64 14,08 126,87


21. Kab. N g a w i 0,01 2,41 - 0,55 - 1,05 2,49
tp

22. Kab. Bojonegoro - 0,40 - 0,58 0,09 0,27 -


ht

23. Kab. T u b a n - 3,52 - 0,43 - 0,20 -


24. Kab. Lamongan - 0,55 0,10 1,50 - 0,38 -
25. Kab. Gresik - 0,51 - 3,18 - 0,06 -
26. Kab. Bangkalan - 1,05 0,01 0,01 - 0,36 -
27. Kab. Sampang - 0,77 - 0,05 - 0,12 -
28. Kab. Pamekasan - 1,71 - 1,03 - 0,51 0,03
29. Kab. Sumenep - 1,80 - 0,63 - 4,92 -
71. Kota Kediri - - - - - - -
72. Kota Blitar - 0,01 - - - - -
73. Kota Malang - 0,02 - - - 0,00 -
74. Kota Probolinggo - - - 0,00 - - -
75. Kota Pasuruan - - - - - - -
76. Kota Mojokerto - - - - - - -
77. Kota Madiun - - - 0,10 - - -
78. Kota Surabaya - 0,22 - 0,46 - 0,02 -
79. Kota Batu - 1,82 1,03 0,40 75,10 5,89 18,06
JAWA TIMUR 0,85 95,67 11,61 42,98 1.595,63 71,10 570,85

KOMODITAS UNGGULAN PERTANIAN PROVINSI JAWA TIMUR 2016 33


Tabel 5. Nilai Produksi Hortikultura (Sayur-sayuran) Menurut Kabupaten/Kota
Di Jawa Timur Tahun 2016 (Rp. Milyar) - lanjutan

HORTIKULTURA (SAYUR-SAYURAN)
KABKOTA
LABU TERUNG
MELINJO PETAI SAWI TOMAT WORTEL
SIAM PANJANG
(1) (16) (17) (18) (19) (20) (21) (22)
01. Kab. Pacitan 0,04 7,26 0,02 0,34 0,50 0,16 -
02. Kab. Ponorogo 0,21 2,91 0,52 6,63 0,62 3,34 34,62
03. Kab. Trenggalek 1,44 0,85 0,03 0,23 0,72 0,01 -
04. Kab. Tulungagung 0,16 10,31 0,02 5,52 1,16 1,42 1,49
05. Kab. Blitar - 21,53 0,16 1,39 4,58 6,39 0,78
06. Kab. Kediri - 23,82 0,05 3,96 18,71 37,98 -
07. Kab. Malang 6,41 3,62 1,89 27,59 42,07 119,34 18,21
08. Kab. Lumajang 0,03 0,00 0,46 17,49 3,60 15,96 11,61
09. Kab. Jember 0,13 0,76 0,36 2,72 4,30 3,64 -
10. Kab. Banyuwangi 3,11 0,76 0,24 1,96 3,22 10,27 -

.id
11. Kab. Bondowoso 0,08 0,54 0,28 0,30 3,27 11,31 0,15
12. Kab. Situbondo - 0,10 0,01go - 0,45 2,74 -
13. Kab. Probolinggo 4,14 0,05 0,10 5,44 0,35 11,13 26,47
.
ps

14. Kab. Pasuruan 2,28 1,83 1,50 0,50 2,24 5,09 46,58
15. Kab. Sidoarjo - 0,04 - 7,30 0,15 - -
.b

16. Kab. Mojokerto - 0,09 0,17 1,75 1,38 4,45 0,13


im

17. Kab. Jombang - 1,76 0,18 0,60 0,37 0,10 -


at

18. Kab. Nganjuk - - 0,39 1,10 0,25 0,06 -


//j

19. Kab. Madiun - 3,71 0,05 - 1,61 3,03 -


s:

20. Kab. Magetan 10,16 2,89 0,01 23,00 11,65 25,62 128,60
21. Kab. N g a w i - 1,06 0,01 1,28 1,81 2,23 0,25
tp

22. Kab. Bojonegoro 0,04 0,00 - 0,96 4,38 4,16 -


ht

23. Kab. T u b a n - 0,09 - 0,11 0,80 1,14 -


24. Kab. Lamongan 0,05 0,08 0,00 0,35 0,55 0,66 -
25. Kab. Gresik 0,00 - - 1,40 0,42 1,63 -
26. Kab. Bangkalan - 2,97 0,00 0,01 0,36 0,26 -
27. Kab. Sampang - - - - 0,21 0,73 -
28. Kab. Pamekasan 0,03 - 0,02 0,56 0,93 3,29 -
29. Kab. Sumenep 0,03 0,00 - 0,31 3,92 3,22 -
71. Kota Kediri - 0,02 - - 0,01 - -
72. Kota Blitar - - - 0,01 0,02 0,01 -
73. Kota Malang - 0,07 0,01 0,01 0,01 0,04 -
74. Kota Probolinggo - - 0,00 0,07 - 0,06 -
75. Kota Pasuruan - 1,13 - - - - -
76. Kota Mojokerto - - - - - - -
77. Kota Madiun - - - - - - -
78. Kota Surabaya - - - 0,72 0,06 0,97 0,02
79. Kota Batu 13,80 - 0,00 11,56 9,97 23,70 37,10
JAWA TIMUR 42,13 88,24 6,47 125,18 124,64 304,15 306,01

KOMODITAS UNGGULAN PERTANIAN PROVINSI JAWA TIMUR 2016 34


Tabel 6. Nilai Produksi Hortikultura (Buah-buahan) Menurut Kabupaten/Kota
Di Jawa Timur Tahun 2016 (Rp. Milyar)

HORTIKULTURA (BUAH-BUAHAN)
KABKOTA
BELIM- JAMBU
ALPUKAT ANGGUR APEL DUKU DURIAN
BING AIR
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
01. Kab. Pacitan 2,472 - - - - 1,625 -
02. Kab. Ponorogo 10,437 - - - - 10,971 0,297
03. Kab. Trenggalek 9,621 0,013 - 1,591 - 17,983 -
04. Kab. Tulungagung 27,853 - - 32,593 2,426 0,593 -
05. Kab. Blitar 33,545 - - 54,204 - 3,758 -
06. Kab. Kediri 30,667 0,421 - 4,201 - - -
07. Kab. Malang 401,496 0,013 1.213,465 - - 146,904 -
08. Kab. Lumajang 11,318 - - - - - -
09. Kab. Jember 6,937 0,618 - 6,548 11,114 8,481 -
10. Kab. Banyuwangi 3,638 0,025 - - - 5,491 -

.id
11. Kab. Bondowoso 13,019 0,020 - - - 15,143 -
12. Kab. Situbondo 0,609 3,058 -go - - - -
13. Kab. Probolinggo 32,717 0,107 - - - 5,553 -
.
ps

14. Kab. Pasuruan 41,079 - 2.260,374 2,196 3,804 320,950 -


15. Kab. Sidoarjo 0,024 - - 2,931 - - -
.b

16. Kab. Mojokerto 31,328 - - 3,526 - - -


im

17. Kab. Jombang 1,554 - - - - - -


at

18. Kab. Nganjuk 15,491 - - - - 9,665 -


//j

19. Kab. Madiun 5,865 - - 4,972 - - 2,168


s:

20. Kab. Magetan 4,014 - - 0,542 - - -


21. Kab. N g a w i 0,339 - - - - 3,129 -
tp

22. Kab. Bojonegoro 0,002 - - 15,408 - - -


ht

23. Kab. T u b a n 0,003 0,038 - 18,184 - - -


24. Kab. Lamongan 0,051 - - - - - -
25. Kab. Gresik 0,050 - - 1,933 - - -
26. Kab. Bangkalan 0,196 0,003 - - - 3,542 -
27. Kab. Sampang 0,001 - - - - - 20,279
28. Kab. Pamekasan 2,566 - - - - 5,188 -
29. Kab. Sumenep 0,120 0,010 - - - - -
71. Kota Kediri 0,070 0,018 - 0,137 - - -
72. Kota Blitar 0,077 - - 4,213 - 0,047 -
73. Kota Malang 0,303 0,090 - - - 0,135 -
74. Kota Probolinggo 0,036 - - - - - -
75. Kota Pasuruan 0,094 1,346 - 0,877 - - -
76. Kota Mojokerto - - - 0,018 - - -
77. Kota Madiun - - - 0,363 - - 0,050
78. Kota Surabaya 0,076 0,016 - 2,953 - - -
79. Kota Batu 78,005 0,329 533,347 - - 1,989 -
JAWA TIMUR 765,674 6,124 4.007,186 157,390 17,345 561,146 22,794

KOMODITAS UNGGULAN PERTANIAN PROVINSI JAWA TIMUR 2016 35


Tabel 6. Nilai Produksi Hortikultura (Buah-buahan) Menurut Kabupaten/Kota
Di Jawa Timur Tahun 2016 (Rp. Milyar) - lanjutan

HORTIKULTURA (BUAH-BUAHAN)
KABKOTA
JAMBU
JERUK MANGGA MELON NANAS NANGKA PEPAYA
BIJI
(1) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15)
01. Kab. Pacitan - 2,271 5,443 - 0,004 5,471 5,900
02. Kab. Ponorogo - 0,022 55,261 21,322 - 23,703 14,198
03. Kab. Trenggalek - - - - - - -
04. Kab. Tulungagung - 0,164 - 45,322 - 10,744 32,367
05. Kab. Blitar - - 16,320 - 5,995 12,500 11,351
06. Kab. Kediri - - - - 11,782 - 50,762
07. Kab. Malang - 0,814 - - - - 71,453
08. Kab. Lumajang - 0,024 - - - - 46,731
09. Kab. Jember 10,882 0,363 56,601 6,830 0,002 11,197 100,016
10. Kab. Banyuwangi - 1,528 132,946 15,455 - 40,767 21,537

.id
11. Kab. Bondowoso - - 96,669 - - - 1,742
12. Kab. Situbondo - 0,009 145,892go 7,343 - - 1,193
13. Kab. Probolinggo - 0,130 141,211 1,686 - 2,860 0,691
.
ps

14. Kab. Pasuruan - 3,386 1.378,285 0,620 0,001 13,909 24,207


15. Kab. Sidoarjo 2,268 - - - - - -
.b

16. Kab. Mojokerto 4,726 - 225,080 - - 1,460 2,653


im

17. Kab. Jombang - - 134,091 - - - 2,145


at

18. Kab. Nganjuk - - - - - 6,541 0,482


//j

19. Kab. Madiun - - 41,157 3,095 0,000 22,495 5,276


s:

20. Kab. Magetan 1,410 186,391 - 13,557 - 1,699 6,035


21. Kab. N g a w i 9,156 3,247 5,999 35,918 - 4,996 6,995
tp

22. Kab. Bojonegoro - - - 1,013 - - 6,427


ht

23. Kab. T u b a n 6,007 - 95,328 11,124 - 3,913 2,675


24. Kab. Lamongan - - 89,768 - - 6,087 1,860
25. Kab. Gresik - - - - - 2,463 1,745
26. Kab. Bangkalan - - 111,880 - - 5,495 3,775
27. Kab. Sampang - - 110,018 0,116 0,000 9,651 0,516
28. Kab. Pamekasan - - 86,482 - - 3,570 3,056
29. Kab. Sumenep - - 48,732 - 0,000 8,748 5,867
71. Kota Kediri - - - - - - 0,105
72. Kota Blitar - - 0,861 - - 0,075 0,403
73. Kota Malang - 0,139 - - - - 0,342
74. Kota Probolinggo - - 20,197 - - 0,363 0,069
75. Kota Pasuruan - 0,138 24,692 - - 0,132 0,457
76. Kota Mojokerto 0,007 - 5,204 - - 0,006 0,018
77. Kota Madiun - - 0,093 0,132 - 0,262 0,206
78. Kota Surabaya 1,115 - - - - - -
79. Kota Batu - - - - - - 0,212
JAWA TIMUR 35,571 198,626 3.028,209 163,534 17,786 199,109 433,467

KOMODITAS UNGGULAN PERTANIAN PROVINSI JAWA TIMUR 2016 36


Tabel 6. Nilai Produksi Hortikultura (Buah-buahan) Menurut Kabupaten/Kota
Di Jawa Timur Tahun 2016 (Rp. Milyar) - lanjutan

HORTIKULTURA (BUAH-BUAHAN)
KABKOTA
RAMBU-
PISANG SALAK SAWO SEMANGKA SIRSAK
TAN
(1) (16) (17) (18) (19) (20) (21)
01. Kab. Pacitan 75,059 3,473 1,001 0,548 - 0,873
02. Kab. Ponorogo 52,915 - 2,144 - - 0,439
03. Kab. Trenggalek 13,252 - 20,760 - - -
04. Kab. Tulungagung 9,730 38,135 1,950 4,864 3,205 -
05. Kab. Blitar 23,705 29,799 6,709 - - -
06. Kab. Kediri 13,052 - 5,399 14,425 3,799 16,467
07. Kab. Malang 1.040,166 - 135,814 - - -
08. Kab. Lumajang 73,541 - 129,910 - 37,563 -
09. Kab. Jember 75,527 23,751 2,038 1,867 91,786 1,011
10. Kab. Banyuwangi 171,280 42,722 11,631 - 101,162 2,896

.id
11. Kab. Bondowoso 10,369 7,772 - - - -
12. Kab. Situbondo 3,415 2,327 go - 0,339 4,918 0,083
13. Kab. Probolinggo 12,149 - - 1,418 3,461 -
.
ps

14. Kab. Pasuruan 109,760 14,140 15,072 3,069 4,155 23,762


15. Kab. Sidoarjo 3,704 - - - - -
.b

16. Kab. Mojokerto 15,640 4,559 5,556 3,988 1,662 -


im

17. Kab. Jombang 33,958 - 4,617 - 33,123 -


at

18. Kab. Nganjuk 28,113 - - - - -


//j

19. Kab. Madiun 24,771 16,214 0,007 - 0,404 -


s:

20. Kab. Magetan 8,857 2,636 0,043 - 0,117 -


21. Kab. N g a w i 11,139 5,820 0,298 - - 0,500
tp

22. Kab. Bojonegoro 14,285 - 1,386 - 1,767 -


ht

23. Kab. T u b a n 3,884 - 0,005 7,309 12,403 0,571


24. Kab. Lamongan 27,943 - - - 29,828 -
25. Kab. Gresik 16,807 - - - - 0,079
26. Kab. Bangkalan 18,272 37,364 5,934 3,038 - -
27. Kab. Sampang 8,660 0,052 0,004 0,132 1,039 0,065
28. Kab. Pamekasan 26,571 12,921 - - 0,628 0,438
29. Kab. Sumenep 28,348 7,018 0,253 1,457 19,105 -
71. Kota Kediri 0,056 - - 0,219 - 0,037
72. Kota Blitar 0,007 0,311 0,009 - - -
73. Kota Malang 0,247 - 1,092 - - -
74. Kota Probolinggo 0,709 - - 0,178 - -
75. Kota Pasuruan 0,403 - 0,083 0,353 - 0,470
76. Kota Mojokerto 0,007 0,008 - 0,092 - -
77. Kota Madiun 0,062 0,057 - - - -
78. Kota Surabaya 0,569 - - - - -
79. Kota Batu 1,059 - - - - -
JAWA TIMUR 1.957,991 249,079 351,714 43,295 350,123 47,690

KOMODITAS UNGGULAN PERTANIAN PROVINSI JAWA TIMUR 2016 37


Tabel 7. Nilai Produksi Hortikultura (Biofarmaka) Menurut Kabupaten/Kota
Di Jawa Timur Tahun 2016 (Rp. Milyar)

HORTIKULTURA (BIOFARMAKA)
KABKOTA
JAHE KUNYIT KENCUR LENGKUAS TEMU LAWAK

(1) (2) (3) (4) (5) (6)


01. Kab. Pacitan 53,553 5,351 5,793 3,937 2,818
02. Kab. Ponorogo 37,126 7,783 2,115 0,721 0,609
03. Kab. Trenggalek 4,923 1,433 0,523 0,498 0,473
04. Kab. Tulungagung 0,343 0,188 0,088 0,066 0,033
05. Kab. Blitar 0,744 0,135 0,147 0,348 -
06. Kab. Kediri - - - - -
07. Kab. Malang 44,023 2,540 2,511 2,382 1,594
08. Kab. Lumajang - - - - -
09. Kab. Jember 2,668 0,399 0,587 0,778 0,288
10. Kab. Banyuwangi 0,613 0,071 0,182 0,103 0,031

.id
11. Kab. Bondowoso 4,054 4,477 0,082 0,367 -
12. Kab. Situbondo - - go - - -
13. Kab. Probolinggo 6,489 0,568 0,011 0,036 0,039
.
ps

14. Kab. Pasuruan 4,804 2,577 1,516 1,240 1,518


15. Kab. Sidoarjo - 0,010 - - -
.b

16. Kab. Mojokerto 2,215 0,947 0,098 0,187 0,158


im

17. Kab. Jombang - 0,088 - - -


at

18. Kab. Nganjuk 0,708 0,259 0,163 0,440 0,183


//j

19. Kab. Madiun 0,914 0,333 0,157 0,116 0,114


s:

20. Kab. Magetan 9,201 0,197 0,145 0,090 0,032


21. Kab. N g a w i 2,897 1,793 0,625 0,154 -
tp

22. Kab. Bojonegoro 0,309 0,913 0,239 0,525 0,311


ht

23. Kab. T u b a n 0,039 0,131 0,096 0,032 -


24. Kab. Lamongan 0,062 0,111 0,066 0,068 -
25. Kab. Gresik 0,063 11,026 0,001 - -
26. Kab. Bangkalan 0,025 0,388 0,077 0,048 0,056
27. Kab. Sampang 0,160 0,064 0,068 0,039 0,043
28. Kab. Pamekasan 13,674 1,234 3,864 2,962 1,416
29. Kab. Sumenep 0,073 0,071 0,248 0,307 0,138
71. Kota Kediri - - - - -
72. Kota Blitar - - - - -
73. Kota Malang 0,142 0,153 0,001 0,025 0,000
74. Kota Probolinggo 0,009 0,009 0,010 0,002 0,000
75. Kota Pasuruan - - - - -
76. Kota Mojokerto - - - - -
77. Kota Madiun - - - - -
78. Kota Surabaya - 0,004 - - -
79. Kota Batu 1,575 0,097 - 0,018 0,004
JAWA TIMUR 191,405 43,351 19,411 15,487 9,858

KOMODITAS UNGGULAN PERTANIAN PROVINSI JAWA TIMUR 2016 38


Tabel 8. Nilai Produksi Perikanan Menurut Kabupaten/Kota
Di Jawa Timur Tahun 2016 (Rp. Milyar)

PERIKANAN
KABKOTA
TANGKAP PERAIRAN TANGKAP
BUDIDAYA
UMUM PERIKANAN LAUT
(1) (2) (3) (4)
01. Kab. Pacitan 0,009 0,479 0,015
02. Kab. Ponorogo 0,001 - 0,029
03. Kab. Trenggalek 0,000 0,177 0,066
04. Kab. Tulungagung 0,020 0,068 0,588
05. Kab. Blitar 0,006 0,023 0,260
06. Kab. Kediri 0,004 - 0,245
07. Kab. Malang 0,010 0,198 0,401
08. Kab. Lumajang 0,016 0,090 0,059
09. Kab. Jember 0,003 0,199 1,370
10. Kab. Banyuwangi 0,237 1,259 0,732

.id
11. Kab. Bondowoso 0,007 - 0,021
12. Kab. Situbondo - go 0,441 0,420
13. Kab. Probolinggo 0,009 0,389 0,405
.
ps

14. Kab. Pasuruan 0,009 0,238 0,787


15. Kab. Sidoarjo 0,013 0,459 1,577
.b

16. Kab. Mojokerto 0,004 - 0,009


im

17. Kab. Jombang 0,006 - 0,270


at

18. Kab. Nganjuk 0,001 - 0,156


//j

19. Kab. Madiun 0,018 - 0,055


s:

20. Kab. Magetan 0,001 - 0,021


21. Kab. N g a w i 0,015 - 0,047
tp

22. Kab. Bojonegoro 0,032 - 0,061


ht

23. Kab. T u b a n 0,092 0,342 0,600


24. Kab. Lamongan 0,003 1,543 1,728
25. Kab. Gresik 0,007 0,518 3,522
26. Kab. Bangkalan 0,002 0,677 0,115
27. Kab. Sampang 0,000 0,236 0,248
28. Kab. Pamekasan - 0,631 0,081
29. Kab. Sumenep 0,002 0,995 17,792
71. Kota Kediri 0,001 - 0,003
72. Kota Blitar - - 0,003
73. Kota Malang - - 0,002
74. Kota Probolinggo 0,000 0,428 0,020
75. Kota Pasuruan - 0,160 0,061
76. Kota Mojokerto 0,000 - 0,003
77. Kota Madiun 0,003 - 0,003
78. Kota Surabaya 0,003 0,326 0,137
79. Kota Batu - - 0,001
JAWA TIMUR 0,536 9,877 31,913

KOMODITAS UNGGULAN PERTANIAN PROVINSI JAWA TIMUR 2016 39


Tabel 9. Nilai Produksi Kehutanan Menurut Kabupaten/Kota
Di Jawa Timur Tahun 2016 (Rp. Milyar)

KEHUTANAN
KABKOTA
JATI MAHONI ACASIA PINUS GMELINA SENGON SONO

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)


01. Kab. Pacitan 53,64 7,05 1,77 0,53 0,41 277,19 0,13
02. Kab. Ponorogo 6,38 4,03 - - - 4,24 -
03. Kab. Trenggalek 29,32 0,17 0,10 - - 164,35 0,10
04. Kab. Tulungagung 23,13 0,82 0,26 - - 9,79 0,80
05. Kab. Blitar 53,58 0,32 0,05 - 0,84 49,44 0,60
06. Kab. Kediri 12,43 0,20 - - - 39,39 -
07. Kab. Malang 112,00 11,30 3,77 - - 534,30 -
08. Kab. Lumajang 22,90 7,12 0,12 0,06 - 645,77 0,95
09. Kab. Jember 58,37 0,14 0,06 - 0,38 106,47 0,43
10. Kab. Banyuwangi 5,40 6,04 - - 7,26 65,81 0,07

.id
11. Kab. Bondowoso 3,84 0,01 - - 0,03 8,24 0,03
12. Kab. Situbondo 43,29 - go
- - 1,44 6,09 -
13. Kab. Probolinggo 22,78 1,45 0,54 - - 133,60 -
.
ps

14. Kab. Pasuruan 305,66 5,37 0,65 - 1,00 26,36 5,10


15. Kab. Sidoarjo - - - - - - -
.b

16. Kab. Mojokerto 5,14 0,68 - - - 3,91 -


im

17. Kab. Jombang 3,94 0,11 - - - 5,93 0,01


at

18. Kab. Nganjuk 6,11 4,07 - - - 4,38 -


//j

19. Kab. Madiun 5,04 0,47 - - - 1,14 0,01


s:

20. Kab. Magetan 2,48 - - - 0,10 3,46 0,02


21. Kab. N g a w i 30,24 0,95 0,00 - 0,22 6,44 0,06
tp

22. Kab. Bojonegoro 3,81 - 0,00 - 0,15 0,70 0,06


ht

23. Kab. T u b a n 5,43 - - - - 0,71 -


24. Kab. Lamongan 33,67 8,94 - - 4,02 305,81 1,10
25. Kab. Gresik 0,03 - - - - - -
26. Kab. Bangkalan 1,80 - 0,51 - - 0,38 0,06
27. Kab. Sampang 9,62 0,20 0,22 - - 1,83 0,03
28. Kab. Pamekasan 0,42 0,28 0,36 - - 0,54 0,08
29. Kab. Sumenep 18,81 - - - 0,10 7,16 0,03
71. Kota Kediri - - - - - - -
72. Kota Blitar - - - - - - -
73. Kota Malang - - - - - - -
74. Kota Probolinggo - - - - - - -
75. Kota Pasuruan - - - - - - -
76. Kota Mojokerto - - - - - - -
77. Kota Madiun - - - - - - -
78. Kota Surabaya - - - - - - -
79. Kota Batu - - - - - - -
JAWA TIMUR 879,24 59,73 8,41 0,59 15,95 2.413,42 9,66

KOMODITAS UNGGULAN PERTANIAN PROVINSI JAWA TIMUR 2016 40


.id
. go
ps
.b
im
at
//j
s:
tp
ht

KOMODITAS UNGGULAN PERTANIAN PROVINSI JAWA TIMUR 2016 50

Anda mungkin juga menyukai