Anda di halaman 1dari 19

MakalahManajemen

Pengendalian
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata KuliahPengantarManajemen

Disusun Oleh
Revi Alvian 20160101298
Yohanes 20160101152
Nurlidiawati 20160101380

UNIVERSITAS ESA UNGGUL


Jalan Citra Raya Boulevard - Ecopolis SA Blok VD. 02, Citra Raya, Tangerang
(021) 2259 60 25, 2259 60 26 / Info hotline 0857 19524 222 dan 0812 9852 9288
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Tuhan yang telah menolong penulis menyelesaikan makalah ini dengan

cukup baik. Tanpa pertolongan Nya mungkin penyusun tidak akan sanggup menyelesaikan

dengan baik.

Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang manajemen, yang

kami sajikan berdasarkan dari berbagai sumber. Makalah ini di susun oleh penyusun dengan

berbagai rintangan. Baik itu yang datang dari diri penyusun maupun yang datang dari luar.

Namun dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari Tuhan akhirnya makalah ini

dapat terselesaikan.

Makalah ini membahas “PENGENDALIAN MANAJEMEN ”. Walaupun makalah ini

mungkin kurang sempurna tapi diharapkan agar para pembaca dapat memahami isi dari makalah

ini.

Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca.

Walaupun makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Penyusun mohon untuk saran dan

kritiknya. Terima kasih.

Tangerang, 15 Oktober 2016

1
DAFTAR ISI

Kata Pengantar................................................................................................................... . 1
Daftar Isi ............................................................................................................................ 2

BAB 1 : Pendahuluan………………………………………………………………….. 3
A. Latar Belakang……………………………………………………………………….. 3
B. Tujuan Penulisan…………………………………………………………………….. 3
C. Metode Penulisan……………………………………………………………………. 3

BAB 2 : Isi
A. Arti penting pengendalian………………………………………………………. 4
B. Tahab-tahab pengendalian……………………………………………………… 4
C. Macam-macam pengendalian…………………………………………………... 5
D. Karakteritik pengendalian yang efektif……………………………………….... 5
E. Tujuan dan fungsi manajemen…………………………………………………. 6
F. Batasan pengendalian manajemen……………………………………………... 7
G. System pengendalian manajemen……………………………………………… 8
H. Pengendalian manajemen……………………………………………………… 13
I. Jenis pengendalian manajemen………………………………………………... 14
J. Hakekat pengendalian manajemen…………………………………………….. 15
K. Proses pengendalian manajemen………………………………………………. 16
L. Pengendalian tugas…………………………………………………………….. 17

BAB 3 : Penutup……………………………………………………………………… 18

2
BAB 1
Pendahuluan
Dalam setiap manajemen di dalam perusahaan membutuhkan banyak proses untuk menunjang
kelancaran sebagai tujuan dari proses perencanaan.Selain melalui proses perencanaan
,pengorganisasian, dll. Juga dibutuhkan sebuah pengendalian manajemen yang juga dapat
menunjang proses lainnya. Pengendalian di butuhkan untuk mengkoordinasikan proses
perencanaan. Penyelesaian masalah dalam perusahaan juga membutuhan pengendalian.
untuk menyelasaikan suatu permasalahan dibutuhkan seorang pemimpin atau Manajer yang
mempunyai kemampuan mengendalikan masalah tersebut. Pengendalian manajemen sangat
dibutuhkan sebuah organisasi atau instansi yang sedang mengalami permasalahan.

Latar Belakang
Kami membuat tulisan ini agar banyak yang mengetahui tentang bagaimana sistem pengendalian
manajemen dan juga memenuhi tugas yang diberikan oleh dosen pengajar.

Tujuan Penulisan
Kami membuat tulisan ini agar teman teman pembaca dapat mempelajari tentang manajemen
yang belum diketahui.

Metode penulisan
Kami membuat tulisan ini dengan mengambil sumber dari beberapa tulisan maupun artikel
melalui internet. ada beberapa kesulitan saat membuat tulisan ini, seperti saat mencari bahan
tentang pengendalian. Akhirnya kami dpat menyelesaikan tulisan ini tepat waktu. Semoga tulisan
ini dapat bermanfaat.

3
A.Arti Penting Pengendalian

Pengertian pengendalian sebenarnya sama dengan istilah pengamatan, pemantauan,


penyelidikan dan evaluasi seluruh kegiatan manajemen agar tujuan yang sudah ditetapkan
sebelumnya dapat dicapai secara tepat. Selanjutnya akan disajikan pengertian pengendalian dari
beberapa ahli antara lain :

Robbinins dan Coulter (1999) mengartikan pengendalian sebagai suatu proses


memantau kegiatan-kegiatan untuk memastikan bahwa kegiatan-kegiatan tersebut diselesaikan
sebagaimana telah direncanakan dan proses mengoreksi setiap penyimpangan yang berarti.
Kriteria yang menentukan efektivitas sebuah sistem pengendalian adalah seberapa baik sistem itu
memperlancar tercapainya tujuan-tujuan organisasi.
Stoner, freeman, dan Gilbert (1996) mendefiniskan pengendalian sebagai suatu proses
untuk memastikan bahwa aktivitas sebenarnya sesuai dengan aktivitas yang direncanakan.
Pengendalian dapat membantu manajer memonitor keefektifan aktivitas perencanaan,
pengorganisasian dan kepemimpinan. Sedangkan bagian terpenting dari proses pengendalian
adalah mengambil tindakan korektif yang diperlukan.

Tahap-tahap Pengendalian :
1.Penetapan Standar ,Tiga bentuk standar yang umum,yaitu: Standar phisik,Standar
moneter,Standar waktu
2.Penentuan Pengukuran Pelaksanaan Kegiatan
3.Pengukuran Pelaksanaan Kegiatan
4.Pembandingan pelaksanaan dengan standar dan analisa perbandingan
5.Mengambil tindakan koreksi bila diperlukan

4
MACAM-MACAM PENGENDALIAN
1.Internal Control (pengendalian intern)
2.External Control (pengendalian ekstern)
Internal control ialah pengendalian yang dilakukan seorang atasan terhadap bawahannya.
Cakupan dari pengendalian intern ini meliputi hal-hal yang cukup luas baik pelaksanaan tugas,
prosedur, sistem, hasil, kehadiran, dan lain-lain.
External control ialah pengendalian yang dilakukan oleh pihak luar. Pengendalian
ekstern dapat dilakukan secara formal atau informal

Karakteristik Pengendalian yang Efektif


 Akurat
 Tepat waktu
 Obyektif dan menyeluruh
 Terpusat pada titik pengendalian strategik
 Realistik secara ekonomis
 Realistik secara organisasional
 Tehnologi dengan aliran kerja organisasional
 Fleksibel
 Bersifat sebagai petunjuk dan operasional
Menurut Shillinglaw dan McGahran ( 1993:749 ) ada tiga macam bentuk pengendalian yaitu :

a. Personal controls
Yaitu pengendalian yang ditekankan pada sikap dan motivasi orang yang terlibat dalam
organisasi, misalnya penilaian karyawan dan kultur organisasi. Bentuk pengendalian ini
merupakan serangkaian peraturan yang tidak tertulis.

b. Action controls
Yaitu pengendalian yang berhubungan dengan pelaksanaan pekerjaan dan tugas yang diberikan
kepada karyawan.

5
c. Result controls
Yaitu pengendalian yang ditekankan pada hasil dari pelaksanaan operasi karyawan

TUJUAN DAN FUNGSI MANAJEMEN

Tujuan pengendalian manajemen adalah untuk memotivasi dan memberi semangat kepada para
anggota organisasi, dan selanjutnya mencapai tujuan organisasi. Ini merupakan proses
mendeteksi dan memperbaiki kesalahan-kesalahan yang tidak disengaja dan ketidakberesan yang
disengaja, seperti pencurian atau penyalahgunaan sumber daya. Karena fokusnya pada manusia
dan implementasi rencana, pertimbangan psikologis menjadi dominan dalam pengendalian
manajemen. Kegiatan-kegiatan seperti komunikasi, meyakinkan, mendesak, memberi semangat,
dan memberi kritik adalah bagian penting dalam proses ini.
Adapun fungsi pengendalian manajemen adalah pengukuran dalam perbaikan terhadap
pelaksanaan tujuan dan rencana perusahaan dapat dicapai. Pengendalian manajemen juga dapat
berfungsi untuk mengembangkan dan merevisi norma-norma (standard) yang memuaskan
sebagai ukuran pelaksanaan dan menyediakan pedoman serta bantuan kepada para anggota
manajemen yang lain dalam menjamin adanya penyesuaian hasil pelaksanaan yang sebenarnya
terhadap norma standard. Disini pengendalian manajemen mencoba agar pelaksanaan sesuai dan
cocok dengan rencana atau standard. Juga dalam fungsi ini, controller dapat membantu. Dia tidak
memaksakan pengendalian, kecuali dalam departemennya sendiri, tetapi dia menyediakan
informasi yang akan digunakan oleh pimpinan fungsional untuk mencapai pelaksanaan yang
diharuskan.
Kegiatan dalam bidang pengendalian ini menghabiskan waktu yang cukup banyak. Sebagian
informasi disediakan dari jam ke jam atau dari hari ke hari. Data lain disiapkan dari minggu ke
minggu atau dari bulan ke bulan, sesuai dengan kebutuhan keadaan. Sebagai contoh, pada
perusahaan yang lebih besar, informasi per jam atau per hari tentang pelaksanaan belum
mungkin berguna, atau biaya-biaya pengolahan per minggu mungkin dibutuhkan.
Dalam pendekatan masalah-masalah yang berhubungan dengan fungsi pengendalian manajemen,
suatu pandangan yang luas biasanya akan banyak membantu.

6
Hasil akhir dari fungsi pengendalian tidak hanya berupa suatu laporan atau prestasi kerja,
melainkan seharusnya juga mencakup pertimbangan – pertimbangan berikut ini :
1. Bantuan terhadap norma-norma untuk pengendalian.
2. Evaluasi terhadap norma standard, termasuk analisa yang berhubungan dengan hal itu.
3. Pelaporan tentang prestasi pelaksanaan jangka pendek yang sesungguhnya dibandingkan
dengan kerja yang telah distandardkan. Pengembangan trend dan hubungan-hubungan untuk
membantu para pimpinan operasional.
4. Memastikan bahwa melalui tujuan yang berkesinambungan, sistem dan prosedur dapat
menyediakan data yang diperlukan dan yang paling berguna atas basis yang paling praktis dan
ekonomis.
Disini jenis pengendalian yang baik adalah yang melihat ke depan. Ini harus diingat oleh
manajemen apabila dia berpartisipasi dalam fungsi pengendalian manajemen dengan
memberikan pemikiran yang terus menerus terhadap langkah-langkah yang mungkin perlu
diambil sebelum dimulai tindakan operasi untuk menjamin adanya pelaksanaan yang sesuai
dengan norma atau yang diinginkan. Ini dapat dinamakan sebagai “preventive control”
(pengendalian preventive).

BATASAN PENGENDALIAN MANAJEMEN

Pengendalian manajemen merupakan beberapa bentuk kegiatan perencanaan dan pengendalian


kegiatan yang terjadi pada suatu organisasi. Pengendalian manajemen merupakan kegiatan yang
berada tepat di tengah dua kegiatan lainnya. Dua kegiatan yang dimaksud adalah perumusan
strategik yang dilakukan manajemen puncak dan pengendalian tugas yang dilakukan manajemen
paling bawah.

Beberapa karakteristik dari masing-masing aktivitas ini adalah :

· Perumusan strategik merupakan kegiatan yang paling sedikit sistematik tetapi pengendalian
tugas merupakan yang paling sistematik. Pengendalian manajemen dalam hal ini berada
ditengah-tengahnya.

· Perumusan strategi difokuskan untuk jangka panjang, sedangkan pengendalian tugas difokuskan
untuk operasi jangka pendek dan pengendalian manajemen dalam hal ini berada ditengah-
tengahnya.

7
· Perumusan strategi lebih difokuskan pada proses perencanaan sedang pengendalian tugas lebih
difokuskan pada proses pengendalian. Baik itu proses perencanaan maupun pengendalian sama
pentingnya dengan pengendalian manajemen.

SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN

Sistem pengendalian manajemen dapat diklasifikasikan ke dalam 5 (lima) jenis, yaitu:

1.Pengendalian pencegahan (preventive controls),


2.Pengendalian deteksi (detective controls),
3.Pengendalian koreksi (corrective controls),
4.Pengendalian pengarahan/langsung (directive controls),
5.Pengendalian pengganti (compensating controls).

Konsep ini dikembangkan terakhir oleh American Institute of Certified Public Accountants
(AICPA) yaitu suatu organisasi profesional dalam bidang akuntansi publik yang keanggotaannya
hanya bagi akuntan publik terdaftar (certified public accountants) melalui Statement of Auditing
Standard (SAS) No. 55.

Dalam konsep ini, AICPA memperkenalkan 3 (tiga) komponen pengendalian manajemen, yaitu :

1)Lingkungan Pengendalian,
2)Sistem Akuntansi, dan

8
3)Prosedur Pengendalian.

1) Lingkungan Pengendalian

Lingkungan pengendalian suatu organisasi mencerminkan keseluruhan sikap, kesadaran, dan


tindakan para anggota dewan pengawas, manajemen, dan pemilik organisasi, sehubungan dengan
pentingnya pengendalian dan penekannya pada organisasi. Secara umum, lingkungan
pengendalian ini menyediakan pola bagi terciptanya pengendalian dalam sistem operasi dan
pencatatan dalam organisasi.

2) Sistem Akuntansi

Sistem akuntansi yang efektif disusun dari metode-metode dan catatan- catatan untuk :
a). Mengidentifikasi dan mencatat transaksi yang sudah diotorisasi.
b). Menjelaskan transaksi tersebut pada saat yang tepat, menjadi rincian yang cukup c). untuk
mengklasifikasikannya secara tepat untuk tujuan pelaporan keuangan.
d). Mengukur nilai transaksi sehingga nilai keuangannya dapat dicatat dalam laporan keuangan.
e). Menyajikan transaksi- transaski tersebut dalam laporan keuangan lengkap dengan
pengungkapan yang diperlukan.

3) Prosedur Pengendalian

Prosedur pengendalian memuat unsur-unsur :

Organisasi yang tepat atas transaksi dan kegiatan.

9
Pemisahan fungsi, sehingga peluang seseorang untuk berbuat salah dan menyembunyikan
kesalahan atau kecurangan dalam organisasi normal menjadi minimum, misalnya pemisahan
fungsi yang membedakan tanggung jawab untuk mengotorisasi, mencatat, dan menyimpan pada
orang-orang yang berbeda.

Dokumen dan catatan dirancang dan digunakan secukupnya untuk menjamin pencatatan kejadian
dan transaksi secara tepat, misalnya pemantauan Nomor Urut Formulir dan pengamanan yang
cukup terhadap Asset serta catatan itu sendiri.

Review yang bebas, termasuk pengawasan atas pelaksanaan kegiatan dan atas penilaian terhadap
jumlah-jumlah yang tercatat, seperti misalnya pengecekan ketelitian penulisan, rekonsiliasi dan
pencocokan fisik dengan catatan
Sistem Pengendalian Manajemen dalam arti Dinamis
Konsep ini dikembangkan oleh Committee of Sponsoring Organizations of the Treadway
Commission (COSO) yaitu suatu komisi yang bertujuan merumuskan Pengendalian Intern secara
lebih mendalam dan beranggotakan wakil-wakil dari Financial Executives Institute, AICPA,
American Accounting Associations, The Institute of Internal Auditors, dan Institute of
Management Accountants.

COSO merumuskan 5 (lima) komponen pengendalian intern, yaitu :

a) Lingkungan Pengendalian (Control Environment)

Faktor lingkungan pengendalian termasuk integritas, etika, kompetensi, pandangan, dan filosopi

10
manajemen dan cara manajemen membagi tugas dan wewenang/tanggung jawab serta arahan
dan perhatian yang diberikan pimpinan puncak.

b) Penaksiran Risiko (Risk Assessment)

Setiap entitas dalam melaksanakan aktivitas menghadapi berbagai risiko, baik internal maupun
eksternal yang harus diperhitungkan terkait dalam mencapai tujuan sehingga membentuk suatu
basis penetapan bagaimana risiko tersebut seharusnya dikelola. Penaksiran risiko mensyaratkan
adanya tujuan organisasi yang telah ditetapkan.

c) Aktivitas Pengendalian (Control Activities)

Meliputi kebijakan dan prosedur yang menunjang arahan dari manajemen untuk diikuti.
Kebijakan dan prosedur tersebut memungkinkan diambilnya tindakan dengan
mempertimbangkan risiko yang terdapat pada seluruh jenjang dan fungsi dalam organisasi. Di
dalamnya termasuk berbagai jenis otorisasi dan verifikasi, rekonsiliasi, evaluasi kinerja, dan
pengamanan harta serta pemisahan tugas.

d) Informasi dan Komunikasi (Information and Communication)

Informasi yang relevan perlu diidentifikasi, dicatat, dan dikomunikasikan dalam bentuk dan
waktu yang tepat sehingga memungkinkan pelaksanaan tanggung jawab yang baik oleh anggota
organisasi. Sistem Informasi menghasilkan laporan tentang kegiatan operasional dan
keuanganserta ketaatan terhadap peraturan yang berlaku dalam rangka melaksanakan dan
mengendalikan pelaksanaan tugas.

e)Pemantauan (Monitoring)

Pemantauan adalah suatu proses yang mengevaluasi kualitas kinerja Sistem Pengendalian
Manajemen pada saat kegiatan berlangsung. Proses ini diselenggarakan melalui aktivitas
pemantauan yang berkesinambungan dan melalui review intern atau melalui kedua-duanya.

11
Pengendalian Manajemen menurut Konsep Government Accounting Office (GAO) atau
Lembaga Pengawas Tertinggi di Amerika Serikat
Menurut Government Accounting Office (GAO) yang didukung oleh pendapat Sawyeer
Lawrence B. dalam bukunya Internal Auditing Edisi 4 Tahun 1996 telah menetapkan bahwa
Pengendalian Manajemen dapat dilakukan melalui 8 (delapan) sarana, yaitu :

1) Pengorganisasian.
2) Kebijaksanaan.
3) Prosedur dan Tata Kerja.
4) Personil.
5) Perencanaan.
6) Akuntansi dan Pencatatan.
7) Pelaporan.
Petunjuk Pelaksanaan dan Teknis.
9) Review Internal.

Kegiatan Pengawasan oleh Atasan Langsung terhadap Bawahan


Kegiatan tersebut menetapkan 6 (enam) sarana pelaksanaan pengawasan oleh atasan langsung,
yaitu :
a). Penciptaan struktur organisasi.
b). Penyusunan kebijaksanaan pelaksanaan.
c). Penyusunan rencana kerja.
d). Penyelenggaraan pencatatan dan pelaporan.
e). Pembinaan personil.
f). Prosedur kerja.

Marciarello & Kirby mendefinisikan Sistem Pengendalian Manajemen sebagai perangkat


struktur komunikasi yang saling berhubungan yang memudahkan pemrosesan informasi dengan
maksud membantu manajer mengkoordinasikan bagian-bagian yang ada dan pencapaian tujuan
organisasi secara terus menerus. Sistem pengendalian manajemen dikategorikan sebagai bagian

12
dari pengetahuan perilaku terapan (applied behavioral science). Pada dasarnya, sistem ini berisi
tuntutan kepada kita mengenai cara menjalankan dan mengendalikan perusahaan / organisasi
yang “dianggap baik” berdasarkan asumsi-asumsi tertentu. Masing-masing perusahaan memiliki
kompleksitas berbeda dalam pengendalian manajemen, makin besar skala perusahaan akan
semakin kompleks.

Tujuan dari sistem ini adalah untuk meningkatkan keputusan-keputusan kolektif dalam
organisasi. Untuk memahami sebuah sistem dibutuhkan suatu pengetahuan tentang lingkungan
dimana sistem itu berada. Dua unsur penting dalam sistem pengendalian manajemen adalah
lingkungan pengendalian dan proses pengendalian.

5. PENGENDALIAN MANAJEMEN

Pengendalian manajemen adalah proses dimana manajer mempengaruhi anggotanya untuk


melaksanakan strategi organisasi. Dari hal ini dapat diambil beberapa hal berikut :

· SIFAT KEPUTUSAN. Keputusan pengendalian manajemen dibuat dalam kerangka kerja


sesuai dengan strategi organisasi. Tanpa pedoman yang jelas akan sulit menjalankan
pengendalian manajemen yang benar. Manajer dalam hal ini mempunyai pertimbangan yang bisa
saja lain dari yang telah ditetapkan asalkan baik untuk peningkatan prestasi unit bisnisnya.

· SISTEMATIS DAN RITMIS. Dalam proses pengendalian manajemen, keputusan yang


dibuat berdasarkan prosedur dan jadwal yang dilakukan berulang-ulang tahun demi tahun.

· PERTIMBANGAN PERILAKU. Proses pengendalian manajemen melibatkan interaksi


antara individu dan interaksi tersebut tidak sistematis. Seorang manajer mempunyai tujuannya
sendiri-sendiri. Yang harus dilakukan adalah menyelaraskan tujuan tersebut sesuai tujuan
perusahaan secara keseluruhan. Hal ini disebut keselarasan tujuan yang berarti tujuan pribadi
anggota organisasi seharusnya konsisten dengan tujuan organisasi.

· ALAT UNTUK MENGIMPLEMENTASIKAN STRATEGI. Sistem pengendalian


manajemen adalah alat untuk mencapai tujuan perusahaan sesuai dengan strategi yang telah
ditetapkan. Jadi pengendalian manajemen memfokuskan pada pelaksanaan strategi. Pengendalian
manajemen hanya salah satu cara bagi manajer untuk menerapkan strategi yang diinginkan.

13
Strategi yang dapat diterapkan selain pengendalian manajemen adalah melalui pendekatan
struktur organisasi, manajemen sumber daya dan budaya.

· PROSES PENGENDALIAN MANAJEMEN. Pengendalian manajemen melibatkan


hubungan antara atasan-bawahan. Pengendalian dilakukan melalui tingkat atas hingga ke bawah.
Proses ini meliputi aktivitas komunikasi, motivasi dan evaluasi.

· METODOLOGI PENGENDALIAN MANAJEMEN. Penerapan proses pengendalian


manajemen yang telah diuraikan diatas memerlukan tiga bentuk aktivitas yaitu menentukan
tujuan, pengukuran prestasi dan evaluasi prestasi. Menurut David Outley proses pengendalian
manajemen dirancang untuk menjamin bahwa tugas rutin dijalankan oleh seluruh anggota
organisasi yang secara bersama-sama membantu tercapainya tujuan organisasi secara
keseluruhan.

· PERUMUSAN STRATEGI. Perumusan strategi adalah proses memutuskan atas tujuan


organisasi dan langkah-langkah yang diambil untuk mencapai tujuan tersebut. Strategi yang
diambil oleh perusahaan tidak tertutup kemungkinan untuk diuji kembali atau dilakukan
perubahan dimana perlu. Kebutuhan untuk mengubah strategi biasanya disebabkan oleh ancaman
atau untuk memperoleh keuntungan yang lebih baik.

6. JENIS PENGENDALIAN

Pengendalian dapat dibedakan berdasar beberapa aspek, yaitu :


1. Aspek waktu
2. aspek obyek
3. Aspek subyek
Sehingga jika dilihat dari aspek tersebut diatas, pengendalian dapat dibedakan menjadi :
a. Atas dasar aspek waktu :
– Pengendalian preventif ; pengendalian yang dilakukan pada saat proses pekerjaan sedang
berjalan.
– Pengendalian Represif ; pengendalian yang dilakukan setelah pekerjaan selesai.
b. Atas dasar aspek obyek :
– Pengendalian Administratif ; yang dilakukan dibidang administrasi
– Pengendalian Operatif ; dilakukan dibidang opersional

14
c. Atas dasar aspek subyek :
– Pengendalian Intern ; pengendalian yang ditujuan pada pelaku fungsi-fungsi manajemen
– Pengendalian ekstern ; ditujukan pada pelaku diluar fungsi-fungsi manajemen

7. HAKEKAT PENGENDALIAN MANAJEMEN

Organisasi terdiri dari manajer dan karyawan harus dimotivasi dan dituntun agar melakukan apa
yang diinginkan pimpinannya dan harus dikoreksi jika menyimpang dari arah pencapaian tujuan
organisasi. Dasar dari semua proses pengendalian adalah pemikiran untuk mengarahkan suatu
variabel, atau sekumpulan variabel, guna mencapai tujuan tertentu. Variabel dapat berupa
manusia, mesin, organisasi

8. LINGKUNGAN PENGENDALIAN

Pengendalian manajemen merupakan suatu proses yang dipengaruhi oleh faktor lingkungan.
Berikut ini diuraikan faktor lingkungan yang berpengaruh terhadap pengendalian manajemen
yang meliputi perilaku organisasi dan pusat-pusat pertanggungjawaban.

1. a. PERILAKU ORGANISASI. Proses pengendalian manajemen mempengaruhi terhadap


pencapaian tujuan organisasi. Beberapa karakteristik organisasi yang mempengaruhi proses
tersebut, terutama berkaitan dengan perilaku anggota dalam suatu organisasi. Suatu organisasi
mempunyai tujuan dan fungsi pengendalian manajemen adalah mendorong anggota organisasi
mencapai tujuan. Disinilah perlunya faktor keselarasan tujuan masing-masing anggota organisasi
dalam pencapaian tujuan organisasi. Struktur organisasi mempengaruhi bentuk sistem
pengendalian manajemen yang akan diterapkan. Perilaku organisasi juga berkaitan dengan
motivasi, kemampuan individu itu sendiri dan pemahaman tentang perilaku yang diperlukan
dalam mencapai prestasi yang tinggi.

2. b. PUSAT PERTANGGUNGJAWABAN. Suatu organisasi dibagi menjadi beberapa pusat


pertanggungjawaban. Adanya pusat pertanggungjawaban adalah untuk memenuhi tujuan yang
telah ditetapkan manajemen puncak. Secara garis besar, pusat pertanggungjawaban dibagi
menjadi empat yaitu :

15
3. PUSAT BIAYA. Pusat biaya dalah pusat pertanggungjawaban dimana biaya diukur dalam unit
moneter namun outputnya tidak diukur dalam unit moneter.

4. PUSAT PENDAPATAN. Pusat pendapatan merupakan pusat pertanggungjawaban dimana


output-nya diukur dalam unit moneter tetapi tidak dihubungkan dengan inputnya.

5. PUSAT LABA. Apabila suatu pestasi keuangan pusat pertanggungjawaban diukur dengan dasar
laba, maka pusat pertanggungjawaban tersebut disebut pusat laba.

6. PUSAT INVESTASI. Pusat investasi adalah pusat pertanggungjawaban yang prestasi


manajernya diukur atas dasar perbandingan antara laba dengan investasi yang digunakan.

9. PROSES PENGENDALIAN MANAJEMEN

Proses pengendalian manajemen yang baik sebenarnya formal, namun sifat pengendalian
informal masih banyak terjadi. Pengendalian manajemen formal merupakan tahap-tahap yang
saling berkaitan satu sama lain, terdiri dari proses :

1) Pemrograman (Programming)
Dalam tahap ini perusahaan menentukan program-program yang akan dilaksanakan dan
memperkirakan sumber daya yang akan alokasikan untuk setiap program yang telah ditentukan.
2) Penganggaran (Budgeting)
Pada tahap penganggaran ini program direncanakan secara terinci, dinyatakan dalam satu
moneter untuk suatu periode tertentu, biasanya satu tahun. Anggaran ini berdasarkan pada
kumpulan anggaran-anggaran dari pusat pertanggungjawaban.
3) Operasi dan Akuntansi (Operating and Accounting)
Pada tahap ini dilaksanakan pencatatan mengenai berbagai sumber daya yang digunakan dan
penerimaan-penerimaan yang dihasilkan. Catatan dan biaya-biaya tersebut digolongkan sesuai
dengan program yang telah ditetapkan dan pusat-pusat tanggungjawabnya. Penggolongan yang
sesuai program dipakai sebagai dasar untuk pemrograman di masa yang akan datang, sedangkan
penggolongan yang sesuai dengan pusat tanggung jawab digunakan untuk mengukur kinerja para
manajer.
4) Laporan dan Analisis (Reporting and Analysis)

16
Tahap ini paling penting karena menutup suatu siklus dari proses pengendalian manajemen agar
data untuk proses pertanggungjawaban akuntansi dapat dikumpulkan.
Analisis laporan manajemen antara lain dapat berupa :

1) Perlu tidaknya strategi perusahaan diperiksa kembali.

2) Perlu tidaknya dilakukan penghapusan, penambahan, atau pengubahan program di tahun yang
akan datang.

3) Dari analisis penyimpangan dapat disimpulkan perlunya diadakan perubahan anggaran, apabila
sudah tidak realistis.

4) Dari laporan-laporan dapat diambil kesimpulan perlu adanya perbaikan-perbaikan untuk masalah
yang tidak dapat diantisipasi.

10. PENGENDALIAN TUGAS

Pengendalian tugas adalah proses yang menjamin bahwa tugas yang telah ditentukan dikerjakan
secara efektif dan efisien. Penendalian tugas cenderung ke kegiatan operasional. Aturan-aturan
harus dibuat secara berurutan tetapi tidak semua tugas harus dijelaskan secara berurutan.
Perbedaan antara pengendalian tugas dengan pengendalian manajemen adalah pengendalian
tugas lebih merupakan sesuatu yang scientific, sedangkan pengendalian manajemen tidak
demikian karena manusia merupakan faktor penting dalam proses pengedalian manajemen dan
manusia tidak bisa hanya diungkapkan atas dasar suatu persamaan.

Dalam pengendalian manajemen, manajer berinteraksi dengan manajer lainnya, sedangkan


dalam pengendalian tugas interaksi karyawan dengan orang lain relatif kecil. Sistem
pengendalian manajemen pada dasarnya sama untuk seluruh organisasi. Sebaliknya masing-
masing tugas akan berbeda satu organisasi dengan organisasi lain. Dalam pengendalian
manajemen fokusnya adalah pada satu unit organisasi, sementara dalam pengendalian tugas
adalah salah satu tugas daru suatu unit organisasi. Pengendalian manajemen berhubungan dengan
seluruh kegiatan perusahaan dan manajer harus memutuskan apa yang harus dilakukan,
sedangkan pengendalian tugas berhubungan dengan satu tugas tertentu dan hanya sedikit
diperlukan pertimbangan atas apa yang dilakukan.

17
PENUTUP
Kesimpulan

Berdasarkan landasan teori yang ada maka penulis dapat menyimpulkan bahwamanajemen produksi pada
dasarnya merupakan proses pengambilan keputusan yangberkaitan dengan perencanaan pengorganisasian
pengarahan dan pengendalian yang dilakukan untuk mencapai tujuan organisasi.Sejalan dengan itu maka
manajemen produksidan operasi merupakan proses pengambilan keputusan di dalam usaha untuk menghasilkan
barang atau jasa hingga dapat sasaran yang berupa tepat waktu,tepat mutu,tepat jumlah dengan biaya yang efisien,
oleh karena itu manajemen produksi dan operasimengkaji pengambilan keputusan dalam fungsi produksi dan
operasi.

18

Anda mungkin juga menyukai