Kemari dan lihatlah, kita akan menyaksikan pertunjukkan langit yang membuat
kepala ini berdenyut-denyut.
Terlebih dahulu, kita akan membungkus penyesalan liar yang sepantas-nya tak
tersimpan dalam pikiran lama-lama.
Kita menikmati hari yang sungguh baik, karena otak telah terbakar dan
mencoba untuk melakukan perjalanan dengan hati-hati.
Kadang, kita telah tahu apa yang sedang dirancang oleh gugusan awan yang
berupaya keras mencapai tujuan keinginan diri. Dan memang benar, kini segala-
nya nampak berbeda-beda.
Hari ini, hari jumat yang sungguh baik. Hari ini, tidak satu-pun yang nyata
selain jiwa. Kita berhasil mengusir mimpi-mimpi buruk yang suka menganggu,
karena kita senang menutup mata dan merencanakan perasaan aneh yang
menghujam.
Kita menunggu, sesekali bersembunyi. Sayang, kita tak bisa menunggu lagi.
Hasrat yang kita bawa telah tumpah lalu mulai-lah pementasan angkasa, walau
iram.
Seluruh pengalaman ini kita catat dalam hati, lalu kita melumuri-nya dengan
ampas kopi.
Rasa pegal sudah kita injak, dan kita mencoba mengajak langit untuk beranjak
dari tempat tinggal-nya yang cukup berasak.
Begitu-pun dengan waktu yang telah kita koyak, walau tenaga semakin soak.
Kita terus menyatukan diri serta merebut pertengkaran kata tanya tiada arti.
Atraksi angkasa memang selalu menepati janji, belum lagi pemberian-nya yang
meninggalkan teka-teki.
Kita tak mau melewati sebagian kisah ini. Atas nama saudara tua, tinggalkan-
lah caci-maki.
Rita
Lebih baik perhatikan mobil yang terlihat seperti mainan. Atau mengendus bau
para lalat hijau yang sedang berkeliaran.
Laksana tamu tak diundang, motor langsung saja melewati isi kepala-ku, dan
itu membuat-ku sedikit terganggu.
Benar juga teori Big Bang, kita adalah percikan bintang-bintang. Walaupun,
pesona alam menahan-ku untuk beraktivitas.
Senang sekali bulan mengganti busana-nya menjadi cahaya merah kemilau tanpa
arah yang tak pernah salah arah.
Aku tergugah untuk berlekas pulas karena menikmati sajian-nya yang istimewa.
Sandi-ku
tanda penderitaan.
Kamar Bawah
Hujan, hati-hati dengan kegelapan yang akan merasuki untuk merangsang rasa
kesepian.
Kekeramatan hukum alam yang tak bisa diam, sudah sesuai untuk semua nafas
yang mengalir deras.
Surga hanya bagi orang yang suka berandai-andai, pertama kali dalam setiap
hari aku bersegera menjalankan tugas yang penting.
Suara menjadi warna merah, lalu tak ada bunyi-nya. Mengangkut masalah yang
terasa sangat berat dan kuat.
Dongeng seorang Folk Singer, bentuk wajah-nya seperti kacang mete yang
peduli setan terhadap makhluk kere.
Di tengah kencang-nya suara angin yang timbul bersama suara serak seorang
penyanyi dari Amerika, diri-nya sedang bermain gitar yang bergambar kelapa.
Justru, kutemukan matahari dan rembulan dalam lukisan Adam dan Hawa yang
tercipta pada abad ke-16 kala itu.
Memang tak nyaman di-ganggu oleh kecelakaan yang terjadi akibat loncat-nya
delapan instrumen musik Cina dalam penglihatan.
Babak-belur sudah, untung masih ingat karya Ramon Lull yang berhasil
menggambarkan Kota Tuhan.
Siapa juga yang takut dilempar oleh misteri plakat yang berisi pandangan
Kircher.
Suatu saat aku akan memikirkan tentang itu saat menemukan jejak Maurice
Herzog di Annapurna.
Ahli Menyendiri
Kalian tak pernah berhak menyalahkan seseorang yang senang merenungi dunia,
tentang hidup dan seisinya.
Karena kita sudah bosan dengan segala macam tipuan yang menyajikan selera-
selera murahan.
Sementara kita senang disini bersama kemilau merah, dengan arah yang sudah
ditentukan. Masa depan yang cemerlang..
Walau terkadang berubah menjadi pudar, walau meluber ke segala macam arah
yang berpencar.
Dalam bayang masa depan, kita terus memendam rahasia tentang diri yang
belum terungkap. Kita membelek-nya perlahan-lahan, sembari merasakan
kegundahan akibat pengawasan dari bintang-bintang.
Kita tidak boleh melupakan kisah-kisah lalu, karena hidup terus berjalan tanpa
musti mengungkapkan segala hal yang tersimpan. Kendati kehendak kita menjadi
jalang.
Kita merasa banyak orang mengikuti ajaran Malamatiyyah. Cara terbaik guna
mengelabui sekitar adalah menampilkan kemasan leceh terhadap kejujuran.
Lengah hanya membuat-mu terus ternganga begitu jauh, hati-hati dengan itu.
Maka ganti-lah kemasan dengan sesuatu yang mengagumkan.
Salah satu hal yang mungkin tercapai ialah sebuah bentuk ideal kemesraan yang
berusaha menggoda diri-nya dalam suatu hunian.
Lalu, belajar-lah menyerang diri sendiri agar tabungan amal ibadah akan
tersingkap sesuai tempat-nya. Bukan justru bertahan namun kedodoran atas
sikap menjemukkan.
Terlintas Sejenak
Sekarang, semua atom berbisik-bisik. Dia sudah dilantik semenjak aku masih
bayi.
Seperti-nya kiuk.
Saat ini, aku belum usai bercerita. Mungkin nanti, ketika mata-ku mulai
kecewa.
Seperti-nya menggelegar.
Mengapa harus suka jika terpaksa? Aku semacam mengalami dilema yang cukup
serius untuk dibicarakan, lebih baik kita lewatkan.
Aku sedikit pusing sebab tak melakukan kegiatan yang ku-usahakan. Belum
sampai malas memang, namun terlalu capek justru tidak baik.
Aku mengirimkan pesan terhadap diri-ku agar mampu melawan kesendirian yang
membawa penyesalan pada hari nanti.
Tidak lagi aku menyalahkan waktu sebagai penyebab utama kegagalan mengatasi
diri-ku kala itu. Kini, aku bukan seorang anak yang berwatak buruk, tidak juga
anak yang baik.
Aku menerima semua ini berkat-Mu, pemberi segala nikmat. Dari mana saja
aku memperhatikan bahwa rezeki-Mu terdapat di segala letak, segala langkah
kaki, segala jalur udara dan laut.
Sebagai hamba, pasti-nya aku takkan pernah memahami apa di-balik semua
materi. Begitu-pun pula dengan seluruh ilmu yang Engkau tancap-kan dari
rerumputan hingga antartika, masih banyak lagi.