Anda di halaman 1dari 44

AL-HAKAM II DAN PERKEMBANGAN ILMU

PENGETAHUAN DI ANDALUSIA (350 H/961 M–366 H /976 M)

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Adab dan Ilmu Budaya


UIN Sunan Kalijaga untuk Memenuhi Syarat
Guna Memperoleh Gelar Sarjana Humaniora (S.Hum)

Oleh :
Nur Kholimah
NIM : 09123006

SEJARAH DAN KEBUDAYAAN ISLAM


FAKULTAS ADAB DAN ILMU BUDAYA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA
YOGYAKARTA
2014
MOTTO

‫اﺷﺪ اﻟﻧﺎ سﺣﺴﺮة يوﻡ اﻟقيﺎ ﻣﺔ رﺟل اﻣﻜﻧﻪ ﻃﻠﺐ اﻟﻌﻠﻢ ﻓﻰاﻟﺪﻧيﺎ ﻓﻠﻢ‬
‫يﻂﻠﺑﻪ ورﺟﻞ ﻋﻠﻢ ﻋﻠﻤﺎ ﻓﺎ ﻧﺘﻔﻊ ﺑﻪ ﻣﻦ ﺳﻤﻌﻪ ﻣﻧﻪ د و ﻧﻪ‬
“Orang yang paling menyesal kelak pada hari kiamat adalah orang
yang memiliki kesempatan untuk menuntut ilmu, namun ia tidak
menuntutnya, dan orang yang mengetahui suatu ilmu sehingga orang
lain dapat mengambil manfaatnya, sedangkan dirinya tidak dapat
mengambil manfaatnya.” (HR Ibnu „Asakir)

Sebenarnya tidak ada orang yang malas, yang ada hanya orang
yang kehilangan motivasi. (Bong Candra)

Impian tidak harus dibayar lunas, impian bisa dicicil.

Kabar baiknya, kita bisa mencicilnya mulai dari sekarang.

Kejar, lalu dapatkan.

iv
HALAMAN PERSEMBAHAN

Skripsi ini penulis persembahkan:

Teruntuk ke-dua orang tuaku, kakak-kakakku, dan keluarga


besarku,

Untuk HLF (Happy Litle Family )

Untuk Almamaterku, sahabat-sahabat terbaikku, teman-


teman semrawut ‟09, dan teman-teman seperjuanganku

v
ABSTRAK

Sejarah Islam di Andalusia tidak dapat dilepaskan dari kekuasaan Daulah


Umayyah II yang telah mencapai puncak kejayaan pada masa Abdurrahman III
(912-961 M) dan masih dipertahankan di bawah pemerintahan al-Hakam II (350-
366 H/ 961-976 M). Kejayaan pemerintahan yang ditinggalkan ayahnya telah
memberikan kesempatan yang baik bagi al-Hakam II untuk melanjutkan
pengembangkan ilmu pengetahuan di Andalusia. Tulisan tentang al-Hakam II dan
perkembangan ilmu pengetahuan di Andalusia (350 H/ 961 M- 366 H/ 976 M)
menarik karena kekuasaan Islam di Andalusia memiliki pengaruh yang besar
terhadap berkembangnya ilmu pengetahuan di Eropa. Namun sebagian para
sejarawan dalam memaparkan sejarah Islam di Andalusia tidak begitu menyoroti
peran para penguasa Islam dalam perkembangan ilmu pengetauan, mereka lebih
memaparkan keberhasilan dalam bidang politik, seperti perluasan wilayah,
pertahanan militer dan lain sebagainya. Seolah-olah, Islam di Andalusia
disebarluaskan dengan jalur peperangan. Pada masa al-Hakam II merupakan
seorang pemimpin Islam yang cinta perdamaian, bijaksana, dan memiliki peran
besar dalam mengembangkan ilmu pengetahuan.

Pokok permasalahan dari penelitian ini adalah bagaimana kondisi


pemerintahan pada masa al-Hakam II. Bagaimana upaya al-Hakam II dalam
mengembangkan ilmu pengetahuan. Faktor pendukung ilmu pengetahuan pada
masa pemerintahan al-Hakam II dan ilmu apa saja yang berkembang. Tujuanya
untuk menjelaskan faktor apa yang menyebabkan ilmu pengetahuan mengalami
perkembangan pada masa al-Hakam II dan ilmu apa saja yang berkembang pada
masa itu. Adapun metode yang digunakan adalah metode historis. Metode sejarah
bertumpu pada empat langkah yaitu pengumpulan data (heuristik), kritik sumber
(verifikasi), penafsiran (interpretasi), dan penulisan (historiografi). Pendekatan
yang digunakan adalah pendekatan Behavioral yaitu pendekatan yang tidak hanya
terfokus pada kejadianya, tetapi juga pelaku sejarah dalam situasi nyata. Teori
yang digunakan adalah teori purposif. Teori purposif adalah teori tindakan
seseorang, yakni memahami alasan mengapa orang itu bertindak dengan cara
tertentu. Hal ini dimaksudkan untuk memahami dan mengetahui bagaimana
tindakan itu dipandang oleh si pelaku sebagai hal yang memberi kontribusi
terhadap tujuan tersebut.
Hasil penelitian memperlihatkan bahwa al-Hakam II memiliki peran
yang penting dalam mengembangkan ilmu pengetahuan. Hal tersebut bisa dilihat
dari berbagai bangunan fisik yang mendukung perkembangan ilmu pengetahuan
seperti didirikannya banyak sekolah, universitas, perpustakaan dan lain
sebagainnya. Oleh karena itu, tidak mengherankan apabila ilmu pengetahuan
mengalami perkembangan diberbagai bidang di antaranya: bahasa dan sastra,
kedokteran, sejarah, filsafat dan astronomi.

vi
PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB-LATIN
1. Konsonan

Huruf
Nama Huruf Latin Nama
Arab

Tidak
‫ا‬ alif Tidak dilambangkan
dilambangkan

‫ب‬ ba b be

‫ت‬ ta t te

‫ث‬ tsa ts te dan es

‫ج‬ jim j Je

ha (dengan garis di
‫ح‬ ha h
bawah)

‫خ‬ kha kh ka dan ha

‫د‬ dal d deḪ

‫ذ‬ dzal dz de dan zet

‫ز‬ ra r Er

‫ش‬ za z Zet

‫ض‬ sin s Es

‫ش‬ syin sy es dan ye

‫ص‬ shad sh es dan ha

‫ض‬ dlad dl de dan el

‫ط‬ tha th te dan ha

‫ظ‬ dha dh de dan ha

vii
Huruf
Nama Huruf Latin Nama
Arab

‫ع‬ koma terbalik di


„ain „
atas

‫غ‬ ghain gh ge dan ha

‫ف‬ fa f Ef

‫ق‬ qaf q Qi

‫ك‬ kaf k Ka

‫ل‬ lam l El

‫م‬ mim m Em

‫ن‬ nun n En

‫و‬ wau w We

‫ي‬ ha h Ha

‫ال‬ lam alif lȃ el dan a bercaping

‫ء‬ hamzah ʹ Apostrop

‫ي‬ ya y Ye

viii
2. Vokal

a. Vokal Tunggal

Tanda Nama Huruf Latin Nama

...... fathah a a

ِ...... kasrah i i

...... dlammah u u

b. Vokal Rangkap

Tanda Nama Gabungan Huruf Nama

‫ي‬...َ. fathah dan ya ai a dan i

‫و‬...َ. fathah dan wau au a dan u

Contoh:

‫حسيه‬ : husain

‫حول‬ : haula

3. Maddah (panjang)

Tanda Nama Huruf Latin Nama

‫ﺎ‬..َ.. fathah dan alif ȃ a dengan caping di

atas

‫ي‬..ِ.. kasrah dan ya ȋ i dengan caping di

atas

‫و‬..ُ.. dlammah dan ȗ u dengan caping di

wau atas

ix
4. Ta Marbuthah

a. Ta Marbuthah yang dipakai di sini dimatikan atau diberi harakat sukun,

dan transliterasinya adalah /h/.

b. Kalau kata yang berakhir dengan ta marbuthah diikuti oleh kata yang

tersandang /al/, maka kedua kata itu dipisah dan ta marbuthah

ditransliterasikan dengan /h/.

Contoh:

‫فﺎطمة‬ : Fâtimah

‫مكة المكسمة‬ : Makkah al-Mukarramah

5. Syaddah

Syaddah/tasydid dilambangkan dengan huruf, yaitu huruf yang sama dengan

huruf yang bersaddah itu.

Contoh:

‫زبّىﺎ‬ : rabbanâ

‫وصّل‬ : nazzala

6. Kata Sandang

Kata sandang “‫ ”ال‬dilambangkan dengan “al”, baik yang diikuti dengan huruf

syamsiyah maupun yang diikuti dengan huruf qamariyah.

Contoh:

‫الشمص‬ : al-syamsy

‫الحكمة‬ : al-hikmah

x
KATA PENGANTAR

‫ه السَحِ ْي ِم‬
ِ ‫هلل السَحْم‬
ِ ‫س ِم ا‬
ْ ‫ِب‬

‫سالَ ُم عَّلَى‬
َ ‫ّصالَ ُة وَال‬
َ ‫ ال‬.ْ‫ن مَﺎ لَ ْم َي ْعّلَم‬
َ ‫إل ْوسَﺎ‬
ِ ْ‫عّلَمَ ا‬
َ ،ِ‫ي عَّلَ َم بِﺎْل َقَّلم‬
ْ ‫هلل الَ ِر‬
ِ ُ‫الحَ ْمد‬

.ِ‫صحَﺎ ِب ًِ ِكسَام‬
ْ ‫عّلَى آِل ًِ َوَأ‬
َ ‫ َو‬،ِ‫ألوَﺎم‬
َ ْ‫خ ْيسِ ا‬
َ ٍ‫ح َمد‬
َ ‫سَيِ ِدوَﺎ ُم‬

Puji Syukur kehadirat Allah swt., atas segala rahmat, taufiq, hidayah, serta

inayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Shalawat serta salam,

saya sampaikan kepada Nabi Muhammad saw., beserta keluarga dan para

sahabatnya.

Penulis menyadari bahwa dalam proses penyusunan skripsi ini, penulis

banyak mengalami kesulitan. Oleh karena itu, penulis membutuhkan banyak

bimbingan, bantuan, petunjuk, dan motivasi dari berbagai pihak. Dengan segala

kerendahan hati, penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada:

1. Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta;

DekaFakultas Adab dan Ilmu Budaya UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta beserta

staff; Ketua Jurusan Sejarah dan Kebudayaan Islam; Zuhrotul Lathifah,

M.Hum., selaku Dosen Pembimbing Akademik; dan seluruh dosen di Jurusan

Sejarah dan Kebudayaan Islam.

2. Drs. H. Maman Abdul Malik Sya‟roni, M. S. sebagai dosen pembimbing,

meskipun di tengah kesibukannya yang cukup tinggi, beliau senantiasa

meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran untuk mengarahkan dan membimbing

penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

xi
3. Prof. Dr. H. Muhammad Abdul Karim. M. A., selaku penguji I dan Herawati. S.

Ag., M. Pd., selaku penguji II yang telah memberikan saran dan kritik untuk

perbaikan skripsi ini.

4. Drs. K.H. Ahmad Fatah, M.Ag. beserta keluarga, selaku PD III Fakultas Adab

dan Ilmu Budaya, sekaligus sebagai pengasuh Pondok Pesantren Sunni

Darussalam Maguwoharjo, yang telah memberikan berbagai banyak ilmu,

nasihat, dan motivasi kepada penulis, baik secara langsung maupun tidak

langsung.

5. Moh. Kanif Anwari, M.Ag., beserta keluarga, selaku pembina Pondok

Pesantren Sunni Darussalam, yang telah banyak memberi perhatian kepada

penulis dan tidak jarang pula memberikan solusi tentang problem yang

dihadapi penulis, baik problem akademik maupun non-akademik.

6. Kedua orang tua penulis, bapak Kaswadi dan Ibu Jatemi. Merekalah yang

membesarkan, mendidik, dan selalu memberi perhatian yang besar kepada

penulis. Semua do‟a dan curahan kasih sayang yang tidak henti-hentinya

mereka berikan, tidak lain adalah demi kebahagiaan penulis. Tidak lupa Kakak-

kakak tercintaku di antaranya, Nur Yanto, Nur Yono dan Nur Zainul Arifin

beserta keluarga besarku yang telah menjagaku, memberi perhatian lebih serta

kasih sayang yang begitu tulus sebagai penyembuh rasa jenuh penulis.

7. Sahabat-sahabat Happy Little Family (HLF), Mereka adalah Eka Kartini, Ana

Roida, Mufidatutdiniyah, Iffah Badrotul Lathifah, Sarti‟ah, Khusnul Khatimah,

Rahayu Fitriani, Farah Khoirunnisa‟, Minanurrahman, M. Agus Munif, Heri

Kurniawan, Muhammad As‟ad, Zaid Munawar, Aziz, M. Nur Ichsan Azis,

xii
Riswandi, Moh. Kholil, dan Nuruddin Chajat Nuroni. Mereka benar-benar

seperti keluarga baru bagi penulis. Penulis banyak berhutang budi kepada

mereka. Semoga kebersamaan kita, tidak akan terkalahkan oleh jarak dan

waktu.

8. Teman-teman mahasiswa Jurusan Sejarah dan Kebudayaan Islam, Fakultas

Adab dan Ilmu Budaya, angkatan 2009 yang senantiasa menghibur penulis, dan

terkadang juga menjadi inspirasi dan motivator bagi penulis. Semoga

kebersamaan dan kekompakan kita akan selalu terjaga dalam wadah

“Semrawut SKI 2009”.

9. Keluarga besar Komunitas Mahasiswa Sejarah (KMS) di antaranya, Pak Seto,

Kak Reyhan, Rizal, Salam, Niam, Sucipto, Bashori, Ephie, Sadeq, dan kawan-

kawan, penulis banyak belajar tentang berbagai ilmu sejarah dari mereka.

Mereka telah mengajarkan arti kebersamaan, pengorbanan, serta persaudaraan

yang sesungguhnya.

Serta kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan baik moril maupun

materiil, secara langsung maupun tidak langsung kepada penulis hingga skripsi

ini dapat terselesaikan. Semoga apa yang telah diberikan mampu menjadi amal

baik dan dibalas dengan balasan yang berlipat oleh Allah swt. Harapan penulis,

semoga tulisan ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Amin.

Yogyakarta, 16 Januari 2014

Penulis,

(Nur Kholimah)

xiii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ....................................................................................................


HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN ............................................................... ii
HALAMAN NOTA DINAS ....................................................................................... iii
HALAMAN MOTTO ................................................................................................ iv
HALAMAN PERSEMBAHAN ..................................................................................v
ABSTRAK ........................................................................................................... vi
PEDOMAN TRANSLITERASI ............................................................................... vii
KATA PENGANTAR ................................................................................................ xi
DAFTAR ISI ......................................................................................................... xiv
DAFTAR TABEL ..................................................................................................... xvi

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................ 1

A. Latar Belakang Masalah............................................................................ 1


B. Rumusan Masalah ...................................................................................... 5
C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian .......................................................... 6
E. Tinjauan Pustaka ..................................................................................... 6
F. Kerangka Teoritik .................................................................................... 8
G. Metode Penelitian .................................................................................... 11
H. Sistematika Pe mbahasan ...................................................................... 13

BAB II PEMERINTAHAN KHALIFAH AL-HAKAM II ................................... 16

A. Situasi dan Kondisi Andalusia Sebelum Kekhalifahan al-Hakam II


1. Kondisi Politik ...................................................................................... 16
2. Kondisi Ekonomi.................................................................................. 18
3. Kondisi Sosial-keagamaan .................................................................... 21
4. Kondisi Pendidikan .............................................................................. 24
B. Pengangkatan al-Hakam II Menjadi Khalifah ...................................... 25
C. Kebijakan Pe merintahan al-Hakam II................................................... 26
1. Politik ................................................................................................... 26
a. Pemerintahan .................................................................................... 26
b. Pertahanan dan Perluasan Wilayah .................................................. 29
c. Melawan Perompak Normen ........................................................... 30
2. Ekonomi ................................................................................................ 30
a. Pertanian, industri, dan perdagangan ............................................... 32
b. Pungutan pajak.................................................................................. 32
3. Sosial-keagamaan dan pendidikan ........................................................ 35

xiv
BAB III UPAYA PENGEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN ........................ 36

A. Mendirikan Le mbaga Pendidikan ......................................................... 36


B. Mengembangkan Perpustakaan.............................................................. 37
C. Menerje mahkan buku-buku ................................................................... 41
D. Menghadirkan para Cendekiawan ......................................................... 42

BAB IV PERKEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN MASA AL-HAKAM


II

A. Faktor Pendukung Perkembangan Ilmu Pengetahuan Masa al-


Hakam II .................................................................................................. 45
1. Transmisi Keilmuan (Daulah Abbasiyah dan Daulah Umayyah
II)...........................................................................................................45
2. Toleransi Antar Umat Beragama........................................................... 47
3. Perhatian al-Hakam II Terhadap Dunia Pendidikan ............................ 48
4. Tingkat Ekonomi yang Tinggi .............................................................. 48
B. Ilmu-ilmu yang Berkembang................................................................... 50
1. Bidang Sastra dan Bahasa .................................................................... 50
2. Bidang Sejarah ...................................................................................... 53
3. Bidang Kedokteran................................................................................ 54
4. Bidang Filsafat ...................................................................................... 56
5. Bidang Astronomi ................................................................................. 57

BAB V PENUTUP ..................................................................................................... 59

A.Kesimpulan ………………………………………………………………59
B. Saran………………………….. ................................................................ 61

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 63


LAMPIRAN…………….. ......................................................................................... 66
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ................................................................................. 69

xv
DAFTAR TABEL

Tabel 1 Silsilah keamiran Daulah Umayyah II di Andalusia ............................ 17

Tabel 2 Silsilah kekhalifahan Daulah Umayyah II di Andalusia ........................ 18

xvi
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Berbicara mengenai sejarah Islam di Andalusia tidak dapat dilepaskan dari

kekuasaan Daulah Umayyah II yang telah mencapai puncak kejayaan pada masa

Abdurrahman III (912-961 M) dan masih dipertahankan di bawah pemerintahan al-

Hakam II (350-366 H/ 961-976 M). Kejayaan pemerintahan yang ditinggalkan ayahnya

telah memberikan kesempatan yang baik bagi al-Hakam II untuk melanjutkan

pengembangan ilmu pengetahuan di Andalusia.1

Al-Hakam II dikenal sebagai pemimpin yang bijaksana, cinta perdamaian dan

terpelajar. Ia juga seorang sarjana dan sangat mendukung perkembangan ilmu

pengetahuan. Dikatakan oleh Ibn Hazm, bahwa al-Hakam II adalah seorang pemimpin

yang bekelakuan baik dan mengerahkan tenaganya untuk mengembangkan ilmu

pengetahuan. Kedermawanannya terhadap para ilmuan menjadikan ia sosok yang begitu

dihargai dan dihormati. Selain itu, al-Hakam II merupakan salah satu tokoh yang

menjadikan Andalusia sebagai pusat budaya dan ilmu pengetahuan besar melalui

kebijaksanaannya yang sistematis dalam pembelian buku-buku di seluruh dunia.2

Perhatian al-Hakam II terhadap ilmu pengetahuan dan dunia pendidikan tidak

diragukan lagi, terbukti dengan didirikanya 27 sekolah gratis di ibukota bagi anak-anak

1
Joesoef Sou’yb, Sejarah Daulat Umayyah II di Cordova (Jakarta: Bulan Bintang, 1977), hlm.
141.
2
Fatima Mernissi, Ratu-ratu Islam yang Terlupakan (Bandung: Mizan Anggota IKAPI, 1993),
hlm. 75.

1
2

yang tidak mampu. Pendirian sekolah-sekolah tersebut bertujuan agar pendidikan

merata dan bisa dinikmati oleh seluruh lapisan masyarakat, sehingga tercipta

masyarakat yang cerdas. Pernyataan ini diperkuat dengan pendapat Dozy, seorang

sarjana terkemuka dari Belanda yang menyatakan, bahwa pada saat itu hampir semua

orang bisa membaca dan menulis.3 Hal tersebut membuktikan bahwa program

pendidikan yang dijalankan pada masa al-Hakam II berjalan dengan baik dan

menyeluruh ke semua lapisan masayarakat Andalusia.

Universitas Cordova yang diwariskan pendahulunya dikembangkan, sehingga

meraih keunggulan di antara lembaga-lembaga pendidikan di dunia seperti al-Azhar di

Kairo dan Nizhamiyah di Bagdad. Universitas tersebut dapat menarik minat para

mahasiswa dari berbagai kalangan, baik Muslim, Kristen, maupun Yahudi, tidak hanya

dari Spanyol tetapi juga dari wilayah-wilayah lain di Eropa, Afrika, dan Asia.4

Dukungan al-Hakam II yang begitu besar terhadap dunia pendidikan bukan hanya

dapat menarik para pelajar tetapi juga menarik perhatian para cendekiawan seperti para

filosof, para sejarawan, ahli kedokteran, ahli sastra, dan lain sebagainya. Hal tersebut

juga mendorong para cendekiawan untuk menulis berbagai karya ilmu pengetahuan,

misalnya Abu Qasim al-Zahrawi yang dikenal di dunia Barat dengan Albucacis, seorang

dokter pribadi Khalifah al-Hakam II yang menulis buku berjudul al-Tashrif li man ‘Ajaz

‘an al-Ta’lif.5

3
K. Ali, Sejarah Islam:Tarikh Pramodern (Jakarta: PT Grafindo Persada, 2003), hlm. 468.
4
Philip K. Hitti, History of The Arabs, terj. R. Cecep Lukman Yasin dan Dedi Slamet Riyadi
(Jakarta: PT Serambi Ilmu Semesta Angkota IKAPI, 2002), hlm. 674-675.
5
Karya ini berisi ilmu tentang operasi bedah, diterjemahkan dalam bahasa latin oleh Gerard dari
Cremona, ia menjadi seorang pemuka di bidang panduan medis pada universitas-universitas di Eropa
3

Semangat dan upaya al-Hakam II untuk mengembangkan ilmu pengetahuan tidak

sampai di situ saja, ia juga mengembangkan perpustakaan di Cordova. Perpustakaan

tersebut memiliki koleksi buku sebanyak 400. 000 buah naskah.6 Atas inisiatif al-

Hakam II karya-karya ilmiah dan filsafat diimpor dari Timur dalam jumlah besar.7 Ia

memerintahkan kepada para pegawainya menjelajahi semua toko buku di Iskandariyah,

Damaskus, dan Bagdad untuk menyalin atau membeli berbagai naskah meskipun

dengan harga yang mahal. Ketika al-Hakam II ingin mendapatkan salinan pertama

tentang kitab al-Aghânỉ karya Abu al-Faraj Isfahani seorang keturunan Umayyah di

Irak, ia mengirimkan seribu dinar kepada Isfahani.8

Kecintaan dan perhatiannya yang tinggi terhadap ilmu pengetahuan menjadikan

ia berbeda di antara para khalifah-khalifah lainya. Ia mengungguli seluruh penguasa

sebelumnya dalam kegiatan intelektual dan pengembangan ilmu pengetahuan. 9 Al-

Hakam II tidak hanya memberikan perhatian terhadap ilmu pengetahuan, tetapi ia secara

pribadi membaca dan menelaah karya-karya yang ada di perpustakaannya, kemudian

memberikan cacatan komentar terhadap buku yang sudah dibacanya. Catatan-

akhir abad pertengahan. Manda Mila dan Triningsih, Cendekiawan Islam dari Geber sampai Tamerlane
(Yogyakarta: Kota Kembang, 2003), hlm. 13-79.
6
Hitti, History, hlm. 675. Lihat juga dalam M. Abdul Karim, Sejarah Pemikiran dan Peradaban
Islam (Yogyakarta: Pustaka Book Publisher, 2009), hlm. 20 mengatakan sebagai perbandigan, menurut
Maqrizi di perpustakaan Khalifah al-Hakam II di Cordova, dijumpai 600. 000 buah naskah dan di
perpustakaan al-Mustansariah, lanjutan dari Bait al-Hikmah di Bagdad terdapat 80. 000 buah naskah.
Pada masa al-Aziz di perpustakaan Negara terdapat 200. 000 buah naskah.
7
Badri Yatim, Sejarah Peradaban Islam (Jakarta: Rajawali Pres, 2008), hlm. 101.
8
Abd al-Hamid al-Ibadi, al-Mujmal fi Tarikh al-Andalus (Kairo: Dar al-Qalam, 1964), hlm. 126-
127.
9
Ali, Sejarah, hlm. 467.
4

catatannya yang tertera di pinggir halaman buku-buku tertentu menjadikannya sebagai

seorang yang dihargai oleh para sarjana pada masa itu.10

Keberhasilan yang dicapai oleh khalifah al-Hakam II merupakan sebuah

kegemilangan bagi Daulah Umayyah II di Andalusia. Pada masa ayahnya kejayaan

Dinasti Umayyah II terlihat dalam bidang fisik, tetapi pada masa pemerintahan al-

Hakam II terlihat begitu majunya perkembangan ilmu pengetahuan, sehingga Andalusia

menjadi pusat perkembangan peradaban dan kebudayaan dunia baik untuk Barat

maupun Timur yang kemudian sangat berpengaruh terhadap kemajuan Eropa. Pada saat

Islam di Andalusia mengalami kemajuan yang mengagumkan, keadaan Eropa masih

sangat terbelakang, diliputi kegelapan dan kebodohan.11

Al-Hakam II dan pengembangan ilmu pengetahuan di Andalusia (350 H/961 M-

366 H/976 M) penting untuk dikaji karena sejarah telah membuktikan bahwa kemajuan

suatu bangsa berkaitan erat dengan kemajuan dan perkembangan ilmu pengetahuan

pada bangsa tersebut. Berkembangnya ilmu pengetahuan pada suatu bangsa akan

mengangkat derajat seseorang atau bangsa itu ke arah kemuliaan (kejayaan). Hal ini

terbukti pada masa pemerintahan al-Hakam II ilmu pengetahuan mengalami

perkembangan di Andalusia. Akan tetapi dalam memaparkan sejarah Islam di

Andalusia, sebagian sejarawan tidak begitu menyoroti para penguasa Daulah Umayyah

II yang memiliki peran besar dalam perkembangan ilmu pengetahuan. Mereka lebih

banyak memaparkan keberhasilan para penguasa dalam bidang politik, misalnya

perluasan wilayah, pertahanan militer yang kuat dan lain-lain. Oleh karena itu, tidak

10
Hitti, History, hlm. 675-676.
11
Dedi Supriyadi, Sejarah Peradaban Islam (Bandung: CV Pustaka Setia, 2008), hlm. 120.
5

mengherankan apabila muncul tuduhan yang mengatakan bahwa sejarah Islam di

Andalusia disebarluaskan dengan pedang, dan para penguasa seakan-akan hanya

mementingkan bidang politik. Padahal, apabila dianalisis lebih dalam, Daulah Umayyah

II di Andalusia khususnya pada masa al-Hakam II membuktikan bahwa pada masa

pemerintahannya tidak terlalu mementingkan dalam bidang politik dan perluasan

wilayah tetapi ia adalah seorang pemimpin yang mencintai perdamaian, bijaksana, dan

memiliki perhatian besar terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dan kepedulian

tinggi terhadap dunia pendidikan.

B. Batasan dan Rumusan Masalah

Pokok bahasan dalam penelitian ini adalah tentang peran al-Hakam II dalam

mengembangkan ilmu pengetahuan di Andalusia (350 H/961 M-366 H/976 M) melalui

upaya al-Hakam II dalam mengembangkan ilmu pengetahuan, baik melalui

penyelenggaraan lembaga pendidikan, maupun pengembangan perpustakaan, sehingga

lahir para intelektual muslim yang berkeahlian dalam berbagai bidang keilmuan.

Adapun secara temporal penelitian ini dibatasi selama masa pemerintahan al-

Hakam II (350-366 H/ 961-976 M). Pada tahun 350 H/961 M adalah pengangkatan

kekhalifahan al-Hakam II di Andalusia dan pada tahun 366 H/976 M adalah wafatnya

al-Hakam II. Untuk membahas persoalan tersebut diajukan pertanyaan-pertanyaan

sebagai berikut:

1. Bagaimana kondisi pemerintahan pada masa al-Hakam II?

2. Bagaimana upaya al-Hakam II dalam mengembangkan ilmu pengetahuan?


6

3. Apa saja faktor pendukung perkembangan ilmu pengetahuan pada masa

pemerintahan al-Hakam II dan ilmu apa saja yang berkembang?

C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

Tujuan penelitian yang berjudul al-Hakam II dan perkembangan ilmu

pengetahuan di Andalusia (350 H/ 961 M- 366 H/ 976 M) adalah :

1. Untuk menguraikan kondisi pemerintahan pada masa al-Hakam II.

2. Untuk menjelaskan upaya-upaya al-Hakam II dalam mengembangkan ilmu

pengetahuan di Andalusia.

3. Untuk menjelaskan faktor perkembangan ilmu pengetahuan pada masa pemerintahan

al-Hakam II dan ilmu-ilmu yang berkembang.

Kegunaan penelitian yang berjudul al-Hakam II dan perkembangan ilmu

pengetahuan di Andalusia (350 H/ 961 M- 366 H/ 976 M) adalah :

1. Sebagai motivasi untuk mencintai ilmu pengetahuan dan memberi kontribusi

pemikiran mengenai peran seorang pemimpin dalam perkembangan masyarakat baik

dari segi politik, ekonomi, sosial-keagamaan maupun ilmu pengetahuan.

2. Sebagai inspirasi dan pembelajaran mengenai perkembangan ilmu pengetahuan

dalam perspektif sejarah Islam.

D. Tinjauan Pustaka

Setelah melakukan penelusuran kepustakaan, terdapat beberapa sumber yang

mengkaji tentang kekhalifahan al-Hakam II. Akan tetapi, dari beberapa karya tersebut

belum ada yang memfokuskan tentang peran Khalifah al-Hakam II (961-976) dalam

mengembangkan Ilmu Pengetahuan di Andalusia secara khusus. Sebagian besar karya


7

tersebut, berisi gambaran secara umum. Hasil penelitian yang ada kaitannya dengan

rencana penelitian ini, di antaranya:

Yuli Astuti dalam karyanya yang berjudul Kepemimpinan Khalifah al-Hakam II

961-976 M di Andalusia (skripsi),12 menggambarkan tentang pemerintahan khalifah al-

Hakam II dan tipe kepemimpinannya dalam menjalankan pemerintahan di Andalusia.

Penelitian ini lebih memfokuskan pada pengaruh kebijakan al-Hakam II terhadap

pemerintahan di Andalusia, dunia Islam dan dunia Barat, dan tidak menjelaskan secara

spesifik mengenai perkembangan ilmu pengetahuan.

Philip K Hitti, dengan judul History of The Arabs,13 yang diterjemahkan oleh R.

Cecep Lukman Yasin dan Dedi Slamet Riyadi, tentang pemerintahan al-Hakam II

dibahas dalam bab 27. Di dalamnya membahas mengenai peran al-Hakam II dalam

mengembangkan ilmu pengetahuan akan tetapi, uraianya sangat singkat, sehingga tidak

banyak informasi yang dapat diperoleh. Hitti juga menjelaskan bahwa al-Hakam II

merupakan khalifah yang mencintai ilmu pengetahuan.

W. Montgomery Watt dalam karyanya yang berjudul A History of Islamic

Spain,14 bab 5 membahas tentang hasil-hasil peradaban Daulah Umayyah II di Spanyol.

Adapun pembahasan mengenai khalifah-khalifah Daulah Umayyah II yang pernah

berkuasa di Spanyol hanya digambarkan secara umum saja, termasuk pembahasan

tentang Khalifah al-Hakam II.

12
Yuli Astuti, “Kepemimpinan Khalifah al-Hakam II 961-976 di Andalusia,” Skripsi,
(Yogyakarta: Fakultas Adab dan Ilmu Budaya UIN Sunan Kalijaga, 2005), hlm. 21.
13
Philip K. Hitti, History of The Arabs, terj R. Cecep Lukman Yasin dan Dedi Slamet Riyadi
(Jakarta: PT Serambi Ilmu Semesta Angkota IKAPI, 2002), hlm. 661.
14
W. Montgomery Watt, A History of Islamic Spain (Edinburgh: The University Press, 1971),
hlm. 61.
8

Abd al-Hamid al-Ibadi dalam karyanya yang berjudul al-Mujmal fî Tȃrîkh al-

Andalus15 dalam bab 12 membahas kekhalifahan al-Hakam II dan kondisi ilmu

pengetahuan pada masanya. Kecintaan dan perhatiaanya terhadap ilmu pengetahuan

dibuktikan dengan upayanya mengumpulkan buku-buku dari Timur, mengembangkan

perpustakaan, dan mendirikan sekolah. Perbedaannya, pada buku ini kurang adanya

pembahasan tentang ilmu-ilmu yang berkembang tetapi lebih memfokuskan pada upaya

al-Hakam II dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dengan uraian yang singkat.

Joesoef Sou’yb dalam karyanya yang berjudul Sejarah Daulat Umayyah II di

Cordova16 bab 10 membahas kekhalifahan al-Hakam II yang dimulai dari pengangkatan

menjadi khalifah, berbagai ancaman dari luar seperti serangan dari perombak nomaden,

tantangan dari Daulah Fatimiyah dan tantangan dari kerajaan Navare. Dibahas pula

mengenai perpustakaan terbesar Cordova yang dikembangkan al-Hakam II, sehingga

menjadi perpustakaan terbesar di seluruh Eropa pada masa itu. Perbedaannya, pada

buku ini secara umum lebih memfokuskan pada penguasa Dinasti Umayyah II di

Andalusia secara keseluruhan bukan fokus pada masa al-Hakam II.

E. Kerangka Teoritik

Objek dalam penelitian ini adalah tentang peran al-Hakam II dalam

mengembangkan ilmu pengetahuan di Andalusia (350 H/961 M – 366 H/976 M). Dalam

usaha melakukan pendeskripsian dan perekonstruksian sejarah tersebut, perlu diketahui

terlebih dahulu tentang arti peran. Peran dapat diartikan dengan laku, hal berlaku atau

15
Al-Hamid al-Ibadi, al-Mujmal fi Tarikh al-Andalus (Kairo: Dar al-Qalam, 1964), hlm. 125.
16
Joesoef Sou’yb, Sejarah Daulat Umayyah II di Cordova (Jakarta: Bulan Bintang, 1977), hlm.
133.
9

bertindak, pemeran, pelaku, pemain. Peran individu atau kelompok orang sangat

menentukan dalam konteks sebagai pelaku suatu peristiwa sejarah. Peter Burke

mengemukakan bahwa analisis tentang peran dapat menjelaskan fenomena perilaku

yang diharapkan dari orang yang menduduki suatu posisi dalam struktur sosial.17

Pendapat ini, lebih mengedepankan pada peran yang menyangkut aspek perilaku /

tindakan seseorang yang menarik perhatian dalam berbagai aspek kehidupan sosial

nyata.

Apabila seseorang menempati kedudukan tertentu maka mereka merasa bahwa

kedudukan yang ditempati itu menimbulkan harapan-harapan dari orang-orang di

sekitarnya. Dengan demikian, peran dapat diartikan sebagai seperangkat harapan-

harapan yang dikenakan pada individu yang menempati kedudukan sosial tertentu.

Pemikiran tentang peran sebagai seperangkat harapan yang ditentukan oleh

masyarakat terhadap pemegang-pemegang kedudukan sosial. Di dalam peran terdapat

dua macam harapan yaitu:

1. Harapan dari masyarakat terhadap pemegang peran / kewajiban-kewajiban dari

pemegang peran.

2. Harapan-harapan yang dimiliki oleh si pemegang peran terhadap masyarakat/

terhadap orang yang berhubungan dengannya dalam menjalankan perannya/

kewajibanya-kewajibannya.18

17
Peter Burke, Sejarah dan Teori Sosial, terj. Mestika Zed & Zulfami (Jakarta: Yayasan Obor
Indonesia, 2001), hlm. 68.
18
David Berry, Pokok-pokok Pikiran dalam Sosiologi (Jakarta: PT Grafindo Persada, 2003), hlm.
105-107.
10

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan Behavioral

yaitu pendekatan yang tidak hanya terfokus pada kejadianya, tetapi juga pelaku sejarah

dalam situasi nyata. Bagaimana pelaku sejarah menafsirkan situasi yang dihadapinya,

sehingga dari penafsiran tersebut muncul tindakan yang menimbulkan suatu kejadian

yang selanjutnya akan timbul konsekuensi dari tindakan pelaku tersebut.19

Salah satu faktor penunjang keberhasilan dalam menjalankan roda pemerintahan

adalah adanya peran dari seorang pemimpin. Keberhasilan seorang pemimpin banyak

ditentukan oleh kemampuannya dalam memahami situasi serta ketrampilan dalam

menjalankan pemerintahan yang tepat untuk merespon tuntutan situasi. Demikian juga

dengan upaya al-Hakam II dalam mengembangkan ilmu pengetahuan merupakan

tindakan tepat bagi seorang pemimpin dalam menjalankan pemerintahannya.

Perilakunya yang baik, taat beragama, bijaksana menjadikan ia dihormati dan disegani

masyarakat Andalusia, sehingga ilmu pengetahuan berkembang pesat pada masa itu.

Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori purposif yang

dikemukakan oleh James S. Coleman. Teori purposif adalah teori tindakan seseorang,

yakni memahami alasan mengapa orang itu bertindak dengan cara tertentu. Hal ini

dimaksudkan untuk memahami dan mengetahui bagaimana tindakan itu dipandang oleh

si pelaku sebagai hal yang memberi kontribusi terhadap tujuan tersebut. 20

Dari uraian di atas, penulis menganalisis bagaimana peran al-Hakam II dalam

mengembangkan ilmu pengetahuan di Andalusia dan dilihat dari penngambilan

19
Robert F. Bekhofer. Jr, A Behavioral Approach to Historical Analysis (New York: Free Press,
1971), hlm. 63-67. Dan Kuntowijoyo, Metodologi Sejarah (Yogyakarta: PT Tiara Wacana, 2003), hlm.
179.
20
James S. Coleman, Dasar-dasar Teori Sosial (Bandung: Nusa Media, 2009), hlm. 17.
11

kebijakan dan upaya-upaya yang dilakukan al-Hakam II pada masa pemerintahanya.

Hal ini ditunjukkan juga dari perilaku (kepribadiannya), taat beragama, dan kepedulian

yang besar terhadap dunia pendidikan sehingga masyarakat Andalusia memiliki

kepercayaan penuh terhadap pemerintahan yang dijalankannya. Dari analisis tersebut,

dapat diketahui bagaimana ia memahami situasi dan kondisi Andalusia, sehingga ia

mengambil tindakan dan kebijakan yang tepat dalam mengembangkan ilmu

pengetahuan, kemudian hasil yang dicapai dari perannya dalam menjalankan

pemerintahan yaitu untuk mensejahterakan rakyatnya serta mengembangkan berbagai

ilmu pengetahuan di Andalusia.

F. Metode Penelitian

Sejarah sebagai rekontruksi masa lalu terikat oleh prosedur penelitian ilmiah.21

Penulisan ini adalah penulisan sejarah, oleh karena itu, metode yang digunakan adalah

metode historis yaitu proses menguji dan menganalisis secara kritis berdasarkan data

yang diperoleh. Metode sejarah bertumpu pada empat langkah yaitu pengumpulan data

(heuristik), kritik sumber (verifikasi), penafsiran (interpretasi), dan penulisan

(historiografi).22 Keempat langkah tersebut dijelaskan sebagai berikut :

1. Heuristik (pengumpulan data)

Dalam langkah ini penulis menggali dan menggunakan sumber-sumber sejarah

yang terkait dengan peran al-Hakam II dalam mengembangkan ilmu pengetahuan di

Andalusia melalui studi pustaka yang sumber datanya di ambil dari buku-buku, jurnal

21
Kuntowijoyo, Pengantar Ilmu Sejarah (Yogyakarta: Benteng Budaya, 2001), hlm. 12.
22
Dudung Abdurrahman, Metodologi Penelitian Sejarah Islam (Yogyakarta: Ombak, 2011), hlm.
131.
12

ilmiah, skripsi, dan sumber dari internet. Buku tersebut penulis dapatkan dari

perpustakaan di Yogyakarta yaitu perpustakaan Fakultas Adab UIN Sunan Kalijaga,

perpustakaan UPT UIN Sunan Kalijaga, dan Perpustakaan PP. Sunni Darussalam, dan

internet.

2. Verifikasi (Kritik Sumber)

Setelah sumber terkumpul penulis melakukan kritik terhadap sumber-sumber

tersebut. Kritik sumber ada dua macam yaitu kritik ekstern dan kritik intern. Kritik

ekstern bertujuan untuk mencari keautentikan sumber dengan menguji bagian-bagian

fisik yang meliputi beberapa aspek, seperti kertas, gaya tulisan, bahasa, kalimat,

ungkapan, dan semua aspek luarnya.23 Adapun kritik intern untuk menilai kesahihan

sumber (kredibilitas) dengan cara membandingkan data yang ada seperti mengenai latar

belakang penulis dan adanya data yang didukung sumber lain sehingga sumber tersebut

dapat dipertanggungjawabkan kebenaranya. Dalam proses ini, penulis mengkritik

sumber data, sebgaian buku yang berisi gambaran umum, dan tidak memfokuskan

pembahasan tentang kekhalifahan al-Hakam II.

3. Interpretasi (penafsiran)

Interpretasi yaitu menafsirkan fakta-fakta yang saling berhubungan dari data

yang telah teruji kebenaranya. Interpretasi sejarah sering disebut dengan analisis sejarah

yang bertujuan melakukan sintesis atas sejumlah fakta yang diperoleh dari sumber-

sumber sejarah dan bersama-sama dengan teori-teori disusunlah fakta tersebut ke dalam

23
Dudung Abdurrahman, Metodologi Penelitian Sejarah (Yogyakarta: ar-Ruzz Media, 2007),
hlm. 63.
13

suatu interpretasi menyeluruh. Misalnya data tentang peran al-Hakam II dalam

mengembangkan ilmu pengetahuan di Andalusia (350 H/961 M-366 H/976 M) tidak

semua menjelaskan pembahasanya secara menyeluruh, namun mengandung berbagai

kemungkinan yang memerlukan penafsiran. Oleh karena itu, diperlukan sintesis data

yang satu dengan data yang lain sehingga menghasilkan interpretasi yang menyeluruh

yakni dengan cara menganalisis dan mensintesiskan, kemudian disusun menjadi fakta-

fakta sejarah sesuai dengan tema yang dibahas.

4. Historiografi

Historiografi sebagai fase terakhir dalam kegiatan penelitian berisi pemaparan

atau penulisan hasil penelitian yang menekankan aspek kronologis. Penulis

memaparkan hasil penelitian dan menghubungkan yang terkait mengenai peran al-

Hakam II dalam mengembangkan ilmu pengetahuan di Andalusia dengan

memperhatikan aspek kronologis sehingga lebih mudah dipahami.

G. Sistematika Pembahasan

Penulisan ini dibagi menjadi lima bab agar pembahasannya sistematis dan

mudah dipahami. Bab pertama adalah pendahuluan, yang terdiri dari tujuh sub pokok

bahasan yaitu latar belakang masalah yang berisi alasan penelitian, batasan dan rumusan

masalah, tujuan, dan manfaat penelitian yang berisi maksud penelitian ini dilakukan,

tinjauan pustaka yakni untuk menelaah penelitian yang pernah ada sebelumnya,

kerangka teori atau kerangka berpikir yang digunakan sebagai pola pikir yang akan

digunakan dalam penelitian, metode penelitian yang memuat langkah-langkah yang

ditempuh selama melakukan penelitian, dan ketujuh sistematika pembahasan.


14

Bab kedua membahas tentang pemerintahan al-Hakam II yang berisi tentang

pengangkatan al-Hakam II menjadi Khalifah serta situasi dan kondisi Andalusia pada

masa pemerintahannya. Selain itu, menjelaskan pula tentang kebijakan-kebijakan pada

masa pemerintahanya baik dalam bidang politik, ekonomi, sosial dan agama.

Permasalahan ini dibahas untuk mengetahui kondisi al-Hakam II ketika mulai

memegang dan menjalankan pemerintahannya.

Bab ketiga menguraikan tentang upaya-upaya al-Hakam II dalam

mengembangkan ilmu pengetahuan di Andalusia di antaranya: Mendirikan lembaga

pendidikan di berbagai ibukota, mengembangkan perpustakaan, memunculkan

intelektual muslim yakni menjelaskan sederet ilmuwan yang memiliki pengaruh besar

dalam perkembangan ilmu pengetahuan di antaranya, Ali al-Qali, Ibn al-Qathiyal Abu

Bakar Muhammad, Ibn al-Ilbin, al-Zahrawi (Albucacis) dan lain sebagainya. Bab ketiga

ini, diharapkan dapat menjelaskan sejauh mana upaya al-Hakam II dalam

mengembangkan ilmu pengetahuan di Andalusia, sehingga pada masa itu menjadi

puncak perkembangan ilmu pengetahuan.

Bab keempat membahas perkembangan ilmu pengetahuan pada masa al-Hakam

II yakni membahas tentang faktor penyebab ilmu pengetahuan mengalami

perkembangan yang pesat pada masa al-Hakam II serta membahas tentang ilmu-ilmu

yang berkembang pada masa itu, di antaranya dalam bidang sastra dan bahasa, musik

dan seni, bidang filsafat, bidang sejarah dan bidang kedokteran akan dibahas serta para

ilmuwan dalam bidang tersebut. Hal ini penting untuk diuraikan untuk mengetahui ilmu
15

apa saja yang berkembang dan sejauh mana ilmu pengetahuan tersebut berkembang di

Andalusia.

Bab kelima merupakan penutup yang berisi kesimpulan dan saran. Dalam bab

ini disimpulkan hasil pembahasan untuk menjelaskan dan menjawab permasalahan yang

ada dan memberikan saran dengan tetap bertitik tolak pada kesimpulan.
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Pada awal pemerintahan Daulah Umayyah II di Andalusia di bawah

kekuasaan Abdurrahman ad-Dakhil sampai generasi-generasi selanjutnya, kondisi

politik dan pemerintahannya belum dikatakan stabil karena banyak gangguan dari

dalam maupun luar yang ingin menggulingkan kekuasaanya. Kondisi politik dapat

dikatakan stabil ketika masa pemerintahan Abdurrahman III dan dipertahankan

oleh al-Hakam II. Perekonomian pada masa itu mengalami perkembangan yang

pesat. Sumber pemasukan Daulah Umayyah II yaitu pertanian, industri,

perdagangan, dan pungutan pajak. Hal yang menjadi sorotan dalam kondisi

Sosial-keagamaan dan pendidikan Daulah Umayyah II yaitu masyarakat

Andalusia merupakan masayarakat yang majemuk terdiri dari berbagai suku, ras

dan agama yang berbeda-beda, namun masyarakatnya dapat hidup berdampingan

dan penuh damai. Kondisi tersebut dapat tercipta, berkat adanya toleransi antar

umat beragama yang diterapkan oleh pemerintah, misalnya pada masa al-Hakam

II. Kondisi tersebut dimanfaatkan al-Hakam II untuk mengembangkan ilmu

pengetahuan sehingga dapat dinikmati masyarakat secara menyeluruh.

Beberapa upaya al-Hakam II dalam mengembangkan ilmu pengetahuan di

Andalusia, di antaranya: mendirikan lembaga pendidikan, mengembangkan

perpustakaan, penerjemahan buku-buku, dan berusaha menghadirkan para

cendekiawan. Berkat berdirinya pendidikan di berbagai sudut kota dengan tujuan

untuk mencerdaskan masyarakat Andalusia pada itu, benar-benar dapat dinikmati

59
60

dan dirasakan sampai ke seluruh lapisan masyarakat Andalusia, baik muslim

maupun non-muslim. Setelah itu, al-Hakam II mengembangkan perpustakaan,

berkat keberhasilannya dalam mengembangkan perpustakaanya itu menjadi

perpustakaan terbesar di seluruh Eropa masa itu, dan abad-abad berikutnya. Salah

satu upaya lain al-Hakam II yaitu menerjemahkan buku-buku ke dalam bahasa

Arab. Ia mendirikan komite orang terpelajar, yang terdiri atas orang-orang

Muslim Arab dan Kristen Mozareb untuk menerjemahkan karya-karya Latin dan

Yunani ke dalam bahasa Arab.

Beberapa faktor yang mendukung berkembangnya ilmu pengetahuan yang

begitu pesat di Andalusia pada masa pemerintahan al-Hakam II, di antaranya: 1.

Adanya transmisi keilmuan (Daulah Umayyah II dan Daulah Abbasiyah), 2.

Adanya toleransi antar umat beragama, 3. Adanya perhatian al-Hakam II terhadap

dunia pendidikan, 4. Tingkat perekonomian yang tinggi. Ada beberapa ilmu-ilmu

yang berkembang di Andalusia pada masa itu, diantaranya: 1. Bidang bahasa dan

sastra yakni bahasa Arab merupakan telah mencapai kemenangan sebagai bahasa

ilmu pengetahuan dan menjadi bahasa pergaulan sehari-hari. Pada masa

pemerintahan al-Hakam II merupakan Zaman keemasan bagi kesusastraan Arab di

Spanyol (Andalusia). 2. Bidang Sejarah banyak tokoh sejarawan yang

bermunculan dan menghasilkan berbagai karya, diantaranya: Ibn al-Quthiyah (w.

367 H/ 977 M) karyanya Târỉkh Iftitah al-Andalus, Uraib Ibn Saad (w. 369 H/ 979

M) karyanya meringkas Târỉkh at-Thabari dan lain sebagainya. 3. Bidang

kedokteran yakni ilmuan Islam telah menyumbangkan peran sangat penting dan

menentukan sejarah ilmu kedokteran modern. diantaranya: Abul Qasim Az-


61

Zahrawi (Abulcasis) karyanya al-Tashrif li man ‘Ajaz ‘an al-Ta’lif, Hasday bin

Shaprut (w. 990 M) menghadiahkan sebuah manuskrip yang berjudul Materia

Medica karangan Dioscurides. 4. Bidang filsafat yakni pada masa Abdurrahman

III (912-961 M) Filsafat juga sudah berkembang pesat, namun pada masa al-

Hakam II, Filsafat mencapai puncaknya.

B. Saran

Ilmu pengetahuan adalah ilmu yang diperoleh melalui penelitian ilmiah.

Ilmu pengetahuan bersifat objektif dan rasional. Semua orang yang berakal dapat

menerima hasil dan penelitian ilmu pengetahuan. Islam mengajarkan kepada

penganutnya bahwa tidak hanya cukup mempelajari urusan dunia atau urusan

akhirat saja. Tetapi, harus ada keseimbangan antara pengetahuan dunia dan

pengetahuan agama.

Penelitian tentang al-Hakam II dalam mengembangkan ilmu pengetahuan

di Andalusia ini, perlu adanya pembelajaran yang aktif dalam kajian sejarah.

Sebab kecintaan al-Hakam II terhadap ilmu pengetahuan dan upaya yang

dilakukan al-Hakam II seperti mendirikan tempat pendidikan, perpustakaan,

menerjemah buku-buku, serta mengadirkan para cendekiawan merupakan bukti

adanya tanggung jawab sebagai seorang pemimpin bagi kesejahteraan rakyatnya.

Zaman sekarang, jarang kita menemukan seorang pemimpin / tokoh yang

berperan dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dan begitu peduli terhadap

dunia pendidikan. Sebagian pemimpin zaman sekarang, lebih mementingkan

dunia politik dari pada dunia pendidikan. Akibatnya, banyak masyarakat yang

miskin ilmu, dan bersikap tidak kurang peduli terhadap dunia pendidikan. Oleh
62

karena itu, penelitian ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi kita untuk

berperan serta dalam mengembangkan ilmu pengetahuan. Selain itu, diharapkan

adanya penelitian lebih lanjut mengenai peran seorang pemimpin dalam

mengembangkan ilmu pengetahuan.


63

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman, Dudung. Metodologi Penelitian Sejarah. Yogyakarta: ar-Ruzz


Media, 2007.
. Metodologi Penelitian Sejarah Islam. Yogyakarta :
Ombak, 2011.

Adib, Muhammad. Filsafat ilmu: Ontologi, Aksiologi, dan logika Ilmu


Pengetahuan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2010.

Ahmad, Ziauddin. Influence of Islam Word Civilization. Delhi: Adam Publishers


& Distributers, 1996.

Ali. K. Sejarah Islam (Tarikh Pramodern). Jakarta: PT. Grafindo Persada, 2003.

Al-Ibadi, Abd al-Hamid. Al-Mujmal fi Tarikh al-Andalus. Kairo : Dar al-Qalam,


1964.

Al-Marrakushi, Ibn Idhari. Kitab al-Bayan Mughrab Fai akhyar al-Andalus.


Leiden: E. J. Brill, 1951.

As-Siba’i, Musthafa. Kebangkitan Kebudayaan Islam. Jakarta: Media Da’wah,


1987.

Berry, David. Pokok-pokok Pikiran dalam Sosiologi. Jakarta: PT Grafindo


Persada, 2003.

Bekhofer Jr, Robert F. Bekhofer. Jr. A Behavioral Approach to Historical


Analysis. New York: Free Press, 1971.

Burke, Peter. Sejarah dan Teori Sosial, terj. Mestika Zed & Zulfami. Jakarta:
Yayasan Obor Indonesia, 2001.

Coleman, James S. Dasar-dasar Teori Sosial. Bandung: Nusa Media, 2009.

John L. Esposito, John L. Enslikopedi Oxford Dunia Modern Islam Jilid 2.


Bandung: Mizan, 2001.

Hamka. Sejarah Ummat Islam Jilid II. Jakarta: Bulan Bintang, 1975.

Hitti, Philip K. Sejarah Ringkas Dunia Arab. terj, Usuludin Hutagalung dan
O.D.P. Sihombing. Yogyakarta: Pusaka Iqra, 2001.

. . History of The Arabs, terj R. Cecep Lukman Yasin dan Dedi


Slamet Riyadi, Jakarta: PT Serambi Ilmu Semesta Angkota IKAPI, 2002.
64

Hoesin, Oemar Amin. Kultur Islam Sejarah Perkembangan Kebudayaan Islam


dan Pengaruhnya dalam Dunia Internasional. Jakarta: Bulan Bintang
Anggota IKAPI. 1975.

Hoeve, Ichtiar Baru Van. Eksiklopedi Islam. Jakarta: 1993.

Irving, T. B. Rajawali dari Spanyol terj. A. Niamullah Nuiz dan A. Malik.


Jakarta: Pustaka Firdaus, 1990.

Ismail, Faisal. Paradigma Kebudayaan Islam. Yogyakarta: Titian Ilahi Press,


1996.

Karim, Adiwarman Azmar. Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam. Yogyakarta: PT


Pustaka Pelajar, 2001.

Karim, M. Abdul. Sejarah Pemikiran dan Peradaban Islam. Yogyakarta: Pustaka


Book Publisher, 2009.

Kuntowijoyo. Pengantar Ilmu Sejarah. Yogyakarta: Benteng Budaya, 2001.

Mahmudunnasir, Syed. Islam Konsepsi dan Sejarahnya, terj. Adang Affandi.


Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 1988.

Maryam, Siti.dkk., Sejarah Peradaban Islam dari Masa Klasik Hingga Modern.
Yogyakarta: LESFI, 2009.

Mernissi, Fatima. Ratu-ratu Islam yang terlupakan. Bandung: Mizan Anggota


IKAPI, 1993.

Mila, Manda dan Triningsih. Cendekiawan Islam dari Geber sampai Tamerlane.
Yogyakarta: Kota Kembang, 2003.

Nasr, Seyyed Hoessein. Science and Civilization in Islam. New York: United
States of America, 1968.

Nicholson, Reynold Alleyne. A Literary History of The Arabs. New Delhi: Adam
Publisher & Distributers, 1997.

Santoso, R. Slamet Iman. Sejarah Perkembangan Ilmu Pengetahuan. Jakarta:


Sinar Hudaya, 1977.

Shiddiqi, Nourouzzaman. Tamaddun Muslim Bunga Rampai Kebudayaan Muslim.


Jakarta: Bulan Bintang, 1986.

Sou’yb, Joesoef. Sejarah Daulat Umayyah II di Cordova. Jakarta: Bulan Bintang,


1977.
65

Sunanto, Musyrifah. Sejarah Islam Klasik: Perkembangan Ilmu Pengetahuan


Islam. Jakarta: Kencana, 2003.

Supriyadi, Dedi. Sejarah Peradaban Islam. Bandung: CV Pustaka Setia, 2008.

Sjalaby, Ahmad. Sedjarah Pendidikan Islam. Djakarta: Bulan Bintang, 1973.

. Sejarah dan Kebudayaan Islam. Jakarta: Pustaka Al-Husna,


1983.

Tim Prima Pena. Kamus Ilmiah Populer : Edisi Lengkap. Surabaya: GitaMedia
Press, 2006.

Umar, A. Muin. Islam di Spanyol. Yogyakarta: IAIN SUKA, 1975.

Watt, W. Montgomery. A History of Islamic Spain. Edinburgh: The University


Press, 1971.

Yatim, Badri. Sejarah Peradaban Islam. Jakarta: Rajawali Pres, 2008.

.Sejarah Peradaban Islam: Dirasah Islamiyah II. Jakarta: PT.


Grafindo Persada, 1995.
66

LAMPIRAN GAMBAR

Gambar 1. Peta Kekuasaan Umayyah II Masa al-Hakam II di Andalusia

https://www.google.com/search?client=firefox-a&hs=90v&rls=org.mozilla:en-
US:official&channel=fflb&tbm=isch&biw=1138&bih=518&dpr=1.2&oq=peta+wilayah+
kekuasaan+masa+al-
Hakam+II+DI+andalusia+&gs_l=img.12...15960.30400.0.32345.35.34.1.0.0.1.757.5795.
9j13j11j6-1.34.0....0...1c.1.24.img..35.0.0.-
xduVhsDfxc&q=peta%20wilayah%20kekuasaan%20masa%20al-
Hakam%20II%20DI%20andalusia#facrc=_&imgdii=_&imgrc=eXSLwwRYafOeHM%3
A%3BoHZ4zN20YVNlXM%3Bhttp%253A%252F%252Fupload.wikimedia.org%252Fw
ikipedia%252Fcommons%252F9%252F97%252FAl_Andalus-c.1000-
id.gif%3Bhttp%253A%252F%252Fid.wikipedia.org%252Fwiki%252FAl-
Andalus%3B670%3B497 diakses pada 6 Januari 2014, pukul 20. 59.
67

Gambar 2. Sistem pengaturan hidrolik untuk tujuan Irigasi pada masa


Umayyah II di Andalusia

https://www.google.com/search?client=firefox-a&hs=90v&rls=org.mozilla:en-
US:official&channel=fflb&tbm=isch&biw=1138&bih=518&dpr=1.2&oq=peta+w
ilayah+kekuasaan+masa+al-
Hakam+II+DI+andalusia+&gs_l=img.12...15960.30400.0.32345.35.34.1.0.0.1.75
7.5795.9j13j11j6-1.34.0....0...1c.1.24.img..35.0.0.-
xduVhsDfxc&q=peta%20wilayah%20kekuasaan%20masa%20al-
Hakam%20II%20DI%20andalusia#facrc=_&imgdii=_&imgrc=YmF6GAzIJ9IyY
M%3A%3B8DemD00-pMq-
zM%3Bhttp%253A%252F%252Frandaka.files.wordpress.com%252F2010%252F
06%252Firigasi-bawah-tanah-qanat-oediku-files-wordpress-
com.jpg%3Bhttp%253A%252F%252Fthehunter-
sinbad.blogspot.com%252F2011%252F06%252Fislam-di-spanyol-al-
andalus.html%3B500%3B304 diakses pada 6 Januari 2014, pukul 21.00.
68

Gambar 3. Peralatan bedah karya Abul Qasim Az-Zahrawi (Abulcasis)


bidang kedokteran di Andalusia

https://www.google.com/search?client=firefox-a&hs=90v&rls=org.mozilla:en-
US:official&channel=fflb&tbm=isch&biw=1138&bih=518&dpr=1.2&oq=peta+w
ilayah+kekuasaan+masa+al-
Hakam+II+DI+andalusia+&gs_l=img.12...15960.30400.0.32345.35.34.1.0.0.1.75
7.5795.9j13j11j6-1.34.0....0...1c.1.24.img..35.0.0.-
xduVhsDfxc&q=peta%20wilayah%20kekuasaan%20masa%20al-
Hakam%20II%20DI%20andalusia#facrc=_&imgdii=_&imgrc=a_XelWFHlspD7
M%3A%3BoHZ4zN20YVNlXM%3Bhttp%253A%252F%252Fupload.wikimedi
a.org%252Fwikipedia%252Fcommons%252Fd%252Fdd%252FAl-
Andalus_Medical.jpg%3Bhttp%253A%252F%252Fid.wikipedia.org%252Fwiki
%252FAl-Andalus%3B1120%3B1891 diakses pada 6 januari 2014, pukul 20.57).
69

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

A. Identitas Diri

Nama : Nur Kholimah

Tempat/ Tanggal Lahir : Jepara, 14 Oktober 1991

Nama Ayah : Kaswadi

Nama Ibu : Jatemi

Alamat Asal : Montro Rt 01/ Rw 04 Banjaran, Bangsri, Jepara,

Jawa Tengah

Alamat di Yogyakarta : Ponpes Sunni Darussalam, Rt 04/ Rw 35

Tempelsari, Maguwoharjo, Depok, Sleman, DIY.

E-mail : q.rannourha@yahoo.co.id

No. HP : 085725984723

B. Riwayat Pendidikan

1. Pendidikan Formal

a. TK Tarbiyatul Alfa Lulus tahun : 1996-1997

b. MI Mabadil Huda Lulus tahun : 1997-2003

c. MTs GUPPI Lulus tahun : 2003-2006

d. MA Hasyim Asy’ari Lulus tahun : 2006-2009

e. UIN Sunan Kalijaga : 2009–sekarang.

2. Pendidikan Non-Formal

a. Pondok Pesantren Sunni Darussalam Maguwoharjo tahun 2009 sampai

sekarang.
70

C. Pengalaman Organisasi

1. Anggota Komunitas Mahasiswa Sejarah (KMS) UIN Sunan Kalijaga tahun

2010 sampai sekarang

2. Anggota Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) UIN Sunan Kalijaga tahun

2010 sampai sekarang

3. Anggota Mahasiswa Sunan Kalijaga Jepara (Maskara) UIN Sunan Kalijaga

tahun 2010 sampai sekarang.

Yogyakarta, 16 Januari 2014

Penulis

(Nur Kholimah)

Anda mungkin juga menyukai