Anda di halaman 1dari 16

Makalah PPKN

Rule of LAW
&
HAM

SATRIA BINTANG PANINGIT


RODLIANA ROZAQ

POLITEKNIK MANUFAKTUR
CEPER
Dosen pengampu
Mrs .vivin zulfa atina, S.ST.,M.M.
A. PENGERTIAN HAK ASASI MANUSIA SECARA UMUM

HAM / Hak Asasi Manusia adalah hak yang melekat pada diri setiap manusia sejak
awal dilahirkan yang berlaku seumur hidup dan tidak dapat diganggu gugat siapa pun.
Sebagai warga negara yang baik kita mesti menjunjung tinggi nilai hak azasi manusia tanpa
membeda-bedakan status, golongan, keturunan, jabatan, dan lain sebagainya.
Melanggar HAM seseorang bertentangan dengan hukum yang berlaku di Indonesia.
Hak asasi manusia memiliki wadah organisasi yang mengurus permasalahan seputar hak
asasi manusia yaitu Komnas HAM. Kasus pelanggaran ham di Indonesia memang masih
banyak yang belum terselesaikan / tuntas sehingga diharapkan perkembangan dunia ham di
Indonesia dapat terwujud ke arah yang lebih baik. Salah satu tokoh ham di Indonesia adalah
Munir yang tewas dibunuh di atas pesawat udara saat menuju Belanda dari Indonesia.

Dalam perkembangannya di zaman ini banyak sekali Pembagian Bidang, Jenis dan Macam
Hak Asasi Manusia Dunia sebagai berikut :
1. Hak asasi pribadi / personal Right
1) Hak kebebasan untuk bergerak, bepergian dan berpindah-pndah tempat
2) Hak kebebasan mengeluarkan atau menyatakan pendapat
3) Hak kebebasan memilih dan aktif di organisasi atau perkumpulan
4) Hak kebebasan untuk memilih, memeluk, dan menjalankan agama dan kepercayaan
yang diyakini masing-masing
2. Hak asasi politik / Political Right
1) Hak untuk memilih dan dipilih dalam suatu pemilihan
2) hak ikut serta dalam kegiatan pemerintahan
3) Hak membuat dan mendirikan parpol / partai politik dan organisasi politik lainnya
4) Hak untuk membuat dan mengajukan suatu usulan petisi
3. Hak asasi hukum / Legal Equality Right
1) Hak mendapatkan perlakuan yang sama dalam hukum dan pemerintahan
2) Hak untuk menjadi pegawai negeri sipil / pns
3) Hak mendapat layanan dan perlindungan hukum
4. Hak asasi Ekonomi / Property Rigths
1) Hak kebebasan melakukan kegiatan jual beli
2) Hak kebebasan mengadakan perjanjian kontrak
3) Hak kebebasan menyelenggarakan sewa-menyewa, hutang-piutang, dll
4) Hak kebebasan untuk memiliki susuatu
5) Hak memiliki dan mendapatkan pekerjaan yang layak
5. Hak Asasi Peradilan / Procedural Rights
1) Hak mendapat pembelaan hukum di pengadilan

2
2) Hak persamaan atas perlakuan penggeledahan, penangkapan, penahanan dan
penyelidikan di mata hukum.
6. Hak asasi sosial budaya / Social Culture Right
1) Hak menentukan, memilih dan mendapatkan pendidikan
2) Hak mendapatkan pengajaran
3) Hak untuk mengembangkan budaya yang sesuai dengan bakat dan minat1

B. HAM menurut UUD 1945

Di indonesia, peraturan-peraturan serta hukum yang berlaku dan bertentangan mengenai HAM
“hak asasi manusia” terumuskan di dalam Undang-undang 1945 yang berbunyi sebagai berikut.

1) Pasal 27 UUD 1945, berbunyi:

(1) “Segala warga negara bersamaan kedudukan di dalam hukum dan pemerintahan dan
wajib menjungjung hukum dan pemerinatah itu dengan tidak ada kecualinya”.

(2) Tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi
kemanusiaan.

(3) “Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara.”

2) Pasal 28 UUD 1945

”Kemerdekaan berserikat dan berkumpul, mengeluarkan pikiran dengan lisan dan


tulisan dan sebagainya ditetapkan dengan undang-undang”

3) Pasal 28 A

Setiap orang berhak untuk hidup serta berhak mempertahankan hidup dan kehidupannya

4) Pasal 28 B

(1) Setiap orang berhak membentuk keluarga dan melanjutkan keturunan melalui
perkawinan yang sah

(2) Setiap orang berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh dan berkembang serta berhak
atas perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi

5) Pasal 28 C

(1) Setiap orang berhak mengembangkan diri melalui pemenuhan kebutuhan dasarnya,
berhak mendapatkan pendidikan dan memperoleh manfaat dari ilmu pengetahuan dan

1
Artikel di kutip pada tanggal 16-10-2017 di. http://rinny-agustina.blogspot.co.id/2011/02/pengertian-hak-
asasi-manusia-secara.html

3
teknologi, seni dan budaya demi meningkatkan kualitas hidupnya dan demi kesejahteraan
umat manusia.

(2) Setiap orang berhak untuk memajukan dirinya dalam memperjuangkan haknya secara
kolektif untuk membangun masyarakat, bangsa dan negaranya

6) Pasal 28 D

(1) Setiap orang berhak atas pengakuan, jaminan, perlidungan dan kepastian hukum yang
adil serta perlakuan yang sama dihadapan hukum

(2) Setiap orang berhak untuk berkerja serta mendapat imbalan dan perlakuan yang adil dan
layak dalam hubungan kerja

(3) Setiap warga negara berhak memperoleh kesempatan yang sama dalm pemerintahan

(4) Setiap orang berhak atas status kewarganegaraan

7) Pasal 28 E

(1) Setiap orang bebas memeluk agama dan beribadah menurut agamanya, memilih
pendidikan dan pengajaran, memilih pekerjaan, memilih kewarganegaraan, memilih tempat
tinggal di wilayah negara dan meninggalkannya serta berhak kembali.

(2) Setiap orang berhak atas kebebasan meyakini kepercayaan, menyatakan pikiran dan
sikap sesuai hati nuraninya.

(3) Setiap orang berhak atas kebebasan berserikat, berkumpul dan mengeluarkan pendapat.

8) Pasal 28 F

Setiap orang berhak untuk berkomunikasi dan memperoleh informasi untuk


mengembangkan pribadi dan lingkungan sosialnya serta berhak untuk mencari,
memperoleh, memiliki, menyimpan, mengolah dan menyampaikan informasi dengan
menggunakan segala jenis saluran yang tersedia.

9) Pasal 28 G

(1) Setiap orang berhak atas perlindung diri pribadi, keluarga, kehormatan, martabat, dan
harta benda yang di bawah kekuasaannya, serta berhak atas rasa aman dan perlindungan
dari ancaman ketakutan untuk berbuat atau tidak berbuat sesuatu yang merupakan hak
asasinya.

(2) Setiap orang berhak untuk bebas dari penyiksaan atau perlakuan yang merendahkan
derajat martabat manusia dan berhak memperoleh suaka politik dari negara lain.

10) Pasal 28 H

4
(1) Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal dan mendapat
lingkungan hidup yang baik dan sehat serta berhak memperoleh pelayanan kesehatan.

(2) Setiap orang berhak mendapat kemudahan dan perlakuan khusus untuk memperoleh
kesempatan dan manfaat yang sama guna mencapai persamaan dan keadilan

(3) Setiap orang berhak atas imbalan jaminan sosial yang memungkinkan pengembangan
dirinya secara utuh sebagai manusia yang bermartabat

(4) Setiap orang berhak mempunyai hak milik pribadi dan hak milik tersebut tidak boleh
diambil alih sewenang-wenang oleh siapapun.

11) Pasal 28 I

(1) Hak untuk hidup, hak untuk tidak disiksa, hak kemerdekaan pikiran dan hati nurani, hak
beragama, hak untuk tidak diperbudak, hak untuk diakui sebagai pribadi dihadapan hukum,
dan hak untuk tidak dituntut atas dasar hukum yang berlaku surut adalah hak asasi manusia
yang tidak dapat dikurangi dalam keadaan apapun.

(2) Setiap orang berhak bebas dari perlakuan yanbg bersifat diskriminatif atas dasar apaun
dan berhak mendapat perlindungan terhadap perlakuan yang bersifat diskriminatif itu.

(3) Identitas budaya dan hak masyarakat tradisional dihormati selaras dengan
perkembangan zaman dan peradaban.

(4) Perlindungan, pemajuan, penegakan dan pemenuhan hak asasi manusia adalah tanggung
jawab negara terutama pemerintah

(5) Untuk menegakkan dan melindungi hak asaso manusia sesuai dengan prinsip negara
hukum yang demokrastis, maka pelaksanaan hak asasi manusia dijamin, diatur dan
dituangkan dalam peraturan perundang-undangan.

12) Pasal 28 J

(1) Setiap orang wajib menghormati hak asasi manusia orang lain dalam tertib kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

(2) Dalam menajlan hak dan kebebasannya, setiap orang wajib tunduk kepada pembatasan
yang ditetapkan dengan undang-undang dengan maksud semata-mata untuk menjamin
pengakuan serta penghormatan atas hak dan kebebasan orang lain dan untuk memenuhi
tuntutan yang adil sesuai dengan pertimabangan moral, nilai-nilai agama, keamanan dan
ketertiban umum dalam suatu masyarakat demokrastis.

13) Pasal 29

5
(1) Negara berdasarkan atas Ketuhanan yang Maha Esa

(2) Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-
masing dan untuk berinadah menurut agama dan kepercayaannya itu.

14) Pasal 30 ayat (1)

(1) Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan
keamanan negara.

15) Pasal 31

(1) Setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan

(2) Setiap warga negara wajib mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah wajib
membiayainya.

16) Pasal 32 AYAT (1)

(1) Negara mamajukan kebudayaan nasional Indonesia di tengah peradaban dunia dengan
menjamin kebebasan masyarakat dalam memelihara dan mengembangkan nilai-nilai
budayanya.

17) Pasal 33

(1) Perekonomian disusun sebagi usaha bersama berdasarkan atas azas kekeluargaan

(2) Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan yang menguasai hajat hidup orang
banyak dikuasai oleh negara.

(3) Bumi, air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan
untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.

18) Pasal 34

(1) Fakir miskin dan anak-anak yang terlantar dipelihara oleh negara.2

C. HAK DAN KEWAAJIBAN WARGA NEGARA :

2
Artikel di akses pada tanggal 16-10-2017. http://komunitasgurupkn.blogspot.com/2012/07/pasal-pasal-
dalam-uud-1945-yang.html

6
1. Wujud Hubungan Warga Negara dengan Negara Wujud hubungan warga negara
dan negara pada umumnya berupa peranan (role).

2. Hak dan Kewajiban Warga Negara Indonesia Hak kewajiban warga negara
Indonesia tercantum dalam pasal 27 sampai dengan pasal 34 UUD 1945.

1) Hak Warga Negara Indonesia :


1) Hak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak : “Tiap warga negara berhak atas

pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan” (pasal 27 ayat 2).

2) Hak untuk hidup dan mempertahankan kehidupan: “setiap orang berhak untuk
hidup serta berhak mempertahankan hidup dan kehidupannya.”(pasal 28A).
3) Hak untuk membentuk keluarga dan melanjutkan keturunan melalui perkawinan
yang sah (pasal 28B ayat 1).
4) Hak atas kelangsungan hidup. “Setiap anak berhak atas kelangsungan hidup,
tumbuh, dan Berkembang”
5) Hak untuk mengembangkan diri dan melalui pemenuhan kebutuhan dasarnya dan
berhak mendapat pendidikan, ilmu pengetahuan dan teknologi, seni dan budaya
demi

meningkatkan kualitas hidupnya demi kesejahteraan hidup manusia. (pasal 28C


ayat 1)

6) Hak untuk memajukan dirinya dalam memperjuangkan haknya secara kolektif


untuk membangun masyarakat, bangsa, dan negaranya. (pasal 28C ayat 2).
7) Hak atas pengakuan, jaminan, perlindungan, dan kepastian hukum yang adil serta

perlakuan yang sama di depan hukum.(pasal 28D ayat 1).

8) Hak untuk mempunyai hak milik pribadi Hak untuk hidup, hak untuk tidak
disiksa, hak kemerdekaan pikiran dan hati nurani,hak beragama, hak untuk tidak
diperbudak,

hak untuk diakui sebagai pribadi di hadapan hukum, dan hak untuk tidak dituntut
atas dasar hukum yang berlaku surut adalah hak asasi manusia yang tidak dapat
dikurangi dalam keadaan apapun. (pasal 28I ayat 1).

2) Kewajiban Warga Negara Indonesia :


1) Wajib menaati hukum dan pemerintahan. Pasal 27 ayat (1) UUD 1945 berbunyi :

segala warga negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan pemerintahan

dan wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya.

2) Wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara. Pasal 27 ayat (3) UUD 1945

menyatakan : setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya

7
pembelaan negara”.

3) Wajib menghormati hak asasi manusia orang lain. Pasal 28J ayat 1 mengatakan :

Setiap orang wajib menghormati hak asai manusia orang lain

4) Wajib tunduk kepada pembatasan yang ditetapkan dengan undang-undang. Pasal


28J ayat 2 menyatakan : “Dalam menjalankan hak dan kebebasannya,setiap orang
wajib tunduk kepada pembatasan yang ditetapkan dengan undang-undang dengan
maksud untuk menjamin pengakuan serta penghormatan atas hak kebebasan orang
lain dan untuk memenuhi tuntutan yang adil sesuai dengan pertimbangan moral,
nilai-nilai agama, keamanan, dan ketertiban umum dalam suatu masyarakat
demokratis.”
5) Wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara. Pasal 30 ayat (1)
UUD 1945. menyatakan: “tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta
dalam usaha pertahanan dan keamanan negara.”
3) Hak dan Kewajiban telah dicantumkan dalam UUD 1945 pasal 26, 27, 28,
dan 30, yaitu :
1) Pasal 26, ayat (1), yang menjadi warga negara adalah orang-orang bangsa
Indonesia asli dan orang-orang bangsa lain yang disahkan dengan undang-undang
sebagai warga negara. Dan pada ayat (2), syarat-syarat mengenai
kewarganegaraan ditetapkan dengan undang-undang.

2) Pasal 27, ayat (1), segala warga negara bersamaan dengan kedudukannya di
dalam

hukum dan pemerintahannya, wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu.


Pada ayat (2), taip-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang
layak bagi kemanusiaan.

3) Pasal 28, kemerdekaan berserikat dan berkumpul, mengeluarkan pikiran dengan


lisan, dan sebagainya ditetapkan dengan undang-undang.

4) Pasal 30, ayat (1), hak dan kewajiban warga negara untuk ikut serta dalam
pembelaan negara. Dan ayat (2) menyatakan pengaturan lebih lanjut diatur dengan
undang-undang.3

D. Hak dan Kewajiban Bela Negara


3
Artikel diakses pada tanggal 16-10-2017. https://nurulhaj19.wordpress.com/hak-dan-kewajiban-warga-
negara-indonesia/

8
Negara dibentuk suatu bangsa dengan tujuan melindungi seluruh rakyat dan
mewujudkan kesejarteraan rakyatnya. Untuk dapat mewujudkan tujuan tersebut negara harus
tegak dan kuat sehingga tidak mudah dihancurkan oleh bangsa atau pihak-pihak yang tidak
senang terhadap negara.

Untuk dapat mewujudkan kondisi negara yang tegak dan kuat perlu adanya usaha pembelaan
negara. Usaha pembelaan negara dilakukan untuk menghadapi berbagai gangguan, ancaman,
ataupun hambatan yang dapat mengancam kelangsungan hidup suatu bangsa atau
menghambat penyelenggaraan pemerintah dan pembangunan. Dengan adanya usaha
pembelaan negara dari warga negaranya maka negara akan mampu berdiri tegak bahkan
semakin kuat dan semakin jaya.

Bangsa Indonesia telah berhasil mendirikan negara sejak Proklamasi kemerdekaan pada
tanggal 17 Agustus 1945. Negara Indonesia juga menghadapi berbagai ancaman yang dapat
mengancam keutuhan bangsa dan negara maka setiap warga negara wajib membela dan
mempertahankannya. Usaha pembelaan negara yang dilakukan oleh setiap warga negara
memiliki arti yang sangat penting bagi kelangsungan hidup bangsa dan negara.

a. Pengertian Hak dan Kewajiban Bela Negara

Seseorang memperoleh hak setelah melaksanakan kewajiban. Pembelaan negara atau


bela negara adalah tekad, sikap dan tindakan warga negara yang teratur, menyeluruh, terpadu
dan berlanjut yang dilandasi oleh kecintaan pada tanah air serta kesadaran hidup berbangsa
dan bernegara. Bagi warganegara Indonesia, usaha pembelaaan negara dilandasi oleh
kecintaan pada tanah air (wilayah Nusantara) dan kesadaran berbangsa dan bernegara
Indonesia dan keyakinan pada Pancasila sebagai dasar negara serta berpijak pada UUD 1945
sebagai konstitusi negara.

Wujud dari usaha bela negara adalah kesiapan dan kerelaan setiap warganegara untuk
berkorban demi mempertahankan kemerdekaan, kedaulatan negara, persatuan dan kesatuan
bangsa Indonesia, keutuhan wilayah Nusantara dan yuridiksi nasional, serta nilai-nilai
Pancasila dan UUD 1945.

b. Asas Demokrasi dalam Pembelaan Negara

Berdasarkan pasal 27 ayat (3) dalam Perubahan Kedua UUD 1945, bahwa usaha bela
negara merupakan hak dan kewajiban setiap warganegara. Hal ini menunjukkan adanya asas
demokrasi dalam pembelaan negara yang mencakup dua arti, yaitu:

Bahwa setiap wargannegara turut serta dalam menentukan kebijakan tentang pembelaan
negara melalui lembaga-lembaga perwakilan sesuai dengan UUD 1945 dan perundang-
undangan yang berlaku.

Bahwa setiap warganegara harus turut serta dalam setiap usaha pembelaan negara, sesuai
dengan kemampuan dan profesinya masing-masing.

c. Motivasi dalam Pembelaan Negara

9
Usaha pembelaan negara bertumpu pada kesadaran setiap warganegara akan hak dan
kewajibannya. Kesadarannya demikian perlu ditumbuhkan melalui proses motivasi untuk
mencintai tanah air dan untuk ikut serta dalam pembelaan negara. Proses motivasi untuk
membela negara dan bangsa akan berhasil jika setiap warga memahami keunggulan dan
kelebihan negara dan bangsanya. Di samping itu setiap warga negara hendaknya juga
memahami kemungkinan segala macam ancaman terhhadap eksistensi bangsa dan negara
Indonesia. Dalam hal ini ada beberapa dasar pemikiran yang dapat dijadikan sebagai bahan
motivasi setiap warga negara untuk ikut serta membelanegara Indonesia.

(1) Pengalaman sejarah perjuuangan RI

(2) Kedua wilayah geografis Nusantara yang strategis

(3) Keadaan penduduk (demografis) yang besar

(4) Kekayaan sumber daya alam

(5) Perkembangan kemajuan IPTEK di bidang persenjataan

(6) Kemungkinan timbulnya bencana perang

d. Alasan bahwa Negara Wajib Dibela Oleh Warganya

Negara Memiliki Seluruh Bangsa Indonesia dan Melindungi Seluruh Bangsa


Indonesia. Pada pembukaan UUD 1945, alinea keempat tersebut mengungkapkan pentingnya
pertahanan dan keamanan negara. Ada dua pokok isi yang terkandung di dalamnya yaitu :

“Melindungi segenap bangsa Indonesia dan sluruh tumpah darah Indonesia”.

“Ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan
keadilan sosial”.

Dengan demikian, pemerintah harus melindungi bangsa dan negara dari segala ancaman, baik
dari dalam maupun dari luar. Untuk dapat melindungi rakyatnya dari berbagai gangguan dan
ancaman yang dating dari dalam maupun dari luar negara memiliki perlengkapan atau alat-
alat negara seperti TNI ( Tentara Nasional Indonesi ) yang memiliki persenjataan lengkap
baik angkatan darat, laut maupun udara, tetapi usaha melindungi rakyat tersebut tidak akan
memiliki arti banyak tanpa partisipasi dari warga negara.

2. Negara Mewajibkan Warga Negaranya untuk Melakukan Bela Negara

Alasan yang melandasinya, yaitu:

1) Bela negara merupakan wujud kecintaan warga negara kepada Negara Kesatuan
Republik Indonesia.
2) Bangsa Indonesia menentang berbagai bentuk penjajahan dan menganut politik
luar negeri bebas aktif. Bentuk perlawanan Indonesia dalam rangka membela
kemerdekaan dan kedaulatannyabersifat kerakyatan, kesemestaan, dan
kewilayahan.

10
3) Upaya bela negara selain sebagai kewajiban dasar manusia juga merupakan
kehormatan bagi setiap warga negara yang dilaksanakan dengan penuh kesadaran,
tanggung jawab, dan rela berkorban dalam mengabdi kepada negara dan bangsa.
4) Bangsa Indonesia cinta perdamaian, tetapi lebih cinta kemerdekaan dan
kedaulatannya.

E. Berbagai ancaman yang membahayakan keselamatan negara Kesatuan Republik


Indonesia

Pasal 1 ayat 1 UU No. 3 Tahum 2002 menegaskan bahwa TNI merupakan komponen
utama dalam pertahanan negara. Pertahanan negara adalah segala usaha untuk
mempertahankan kedaulatan negara, keutuhan wilayah negara kesatuan Republik Indonesia,
dan keselamatan segenap bangsa dari ancaman dan gangguan terhadap keutuhan bangsa dan
negara. Sedangkan ancaman adalah setiap usaha dan kegiatan baik dari dalam negeri maupun
luar negeri yang dinilai membahayakan kedaulatan negara, keutuhan wilayah negara, dan
keselamatan segenap bangsa. Jenis ancaman dibedakan menjadi dua yaitu ancaman militer
yang dihadapi oleh TNI sebagai komponen utama dan ancaman non militer yang dihadapi
oleh lembaga pemerintahan di luar bidang pertahanan didukung unsur lain sebagai kekuatan
bangsa.

F. Pentingnya Usaha Pembelaan Negara

Usaha pembelaan negara memiliki arti yang sangat penting karena usaha pembelaan negara
akan dapat:

1) Mewujudkan keamanan dan ketertiban di seluruh wilayah negara (wilayah Indonesia).


2) Menjamin kelancaran penyelenggaraan negara/pemerintah.
3) Mendorong kelancaran pelaksanaan pembangunan nasional.
4) Menjamin ketenangan kehidupan warga negara sehingga semangat untuk
melaksanakan pembangunan.
5) Meningkatkan rasa cita terhadap tanah air dan bangsa.
6) Meningkatkan harga diri sebagai bangsa(bangsa lain tidak menghina/mengabaikan).
7) Menghilangkan segala bentuk kejahatan terhadap bangsa dan negara misalnya
sparatisme, pemberontakan, teroris, sabotase dll.
8) Menjamin tetap tegaknya suatu negara serta kelangsungan hidup bangsa dalam hidup
benegara.
9) Menanggulangi berbagai ancaman yang dating dari dalam dan dari luar.
10) Membangkitkan semangat kepahlawanan terutama kerelaan berkorban untuk bangsa
dan Negara.
11) Menjamin stabilitas nasional.

11
G. Peraturan Perundang-Undangan tentang Wajib Bela Negara

Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, yaitu: Pasal 27 ayat
(3) Amandemen kedua UUD 1945 yang berbunyi: “Setiap warga negara berhak dan wajib
ikut serta dalam upaya pembelaan negara.” Pasal 30 ayat 1, 2, 3, 4, dan 5 Amandemen kedua
UUD 1945.

Ketetapan MPR RI Nomor VI / MPR / 2000 tentang Pemisahan TNI

Salah satu dari tuntutan reformasi, MPR membuat sebuah ketetapan yang berisi tentang
pemisahan TNI dan Porli. Lahirnya ketetapan ini dilatar belakangi oleh kerancuan dan
tumpang tindih peran TNI sebagai kekuatan pertahanan negara dengan peran dan tugas
kepolisian negara RI sebagai kekuatan keamanan ketertiban masyarakat.

3. Ketetapan MPR RI Nomor VII / MPR / 2000 tentang Peran TNI dan Polri

Ketetapan ini terdiri atas 2 bab yaitu bab 1 tentang TNI (Tentara Nasional Indonesia ) dan
bab 2 tentang Polri ( Kepolisian anaegara Republik Indonesia ). Dalam Bab 1, jati diri dan
peran TNI diuraikan dalam pasal 1 dan 2.

Pasal 1 : Jati diri TNI

1) Tentara Nasional Indonesia merupakan bagian dari rakyat, lahir dan berjuang bersama
rakyatdemi membela kepentingan negara.

2) Tentara Nasional Indonesia berperan sebagai komponen pertama dalam sistem


pertahanan negara.

3) Tentara Nasional Indonesia wajib memiliki kemampuan dan keterampilan secara


professional sesuai dengan peran dan fungsinya.

Pasal 2 : Peran TNI

1) Tentara Nasional Indonesia merupakan alat negara yang berperan sebagai alat
pertahanan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

2) Tentara Nasional Indonesia sebagai alat pertahanan negara, bertugas pokok


menegakkan kedaulatan negara, keutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang
bedasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945, serta melindungi segenap bangsa dan
seluruh tumpah darah Indonesia dari ancaman dan gangguan terhadap keutuhan bangsa dan
negara.

3) Tentara Nasional Indonesia melaksanakan tugas negara dalam penyelanggaraan wajib


militer bagi warga negara yang diatur dengan Undang-Undang.

4. Undang-Undang RI Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara RI

Menurut pasal 2 UU RI No. 2 Tahun 2002 dijelaskan bahwa fungsi kepolisian adalah salah
satu fungsi pemerintahan negara di bidang pemeliharaan keamanan dan ketertiban

12
masyarakat, penegakan hokum, perlindungan, pengayoman, dan pelayanan kepada
masyarakat.

5. Undang-Undang RI Nomor 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara

Undang-Undang No. 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Undang-Undang ini


menggantikan Undang-Undang No. 20 Tahun 1982 tentang Ketentuan-Ketentuan Pokok
Pertahanan Keamanan Negara Republik Indonesia.

Di dalam ketentuan umum UU No. 3 Tahun 2002 ini, antara lain:

1) Pertahanan negara adalah segala usaha untuk mempertahankan kedaulatan negara,


keutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan keselamatan segenap bangsa
dari ancaman dan gangguan terhadap keutuhan bangsa dan negara.

2) Sistem pertahanan negara adalah sistem pertahanan yang bersifat semesta yang
melibatkan seluruh warga negara, wilayah dan sumber daya nasional lainnya, serta
dipersiapkan secara dini oleh pemerintah dan diselenggarakan secara total, terpadu, terarah,
dan berlanjut untuk menegakkan kedaulatan negara, keutuhan wilayah, dan keselamatan
segenap bangsa dari segala ancaman.

3) Sistem pertahanan dan keamanan rakyat semesta adalah sistem pertahanan dan
keamanan seluruh rakyat dan komponen-komponen yang ada (fasilitas negara dan sumber
daya alam).

H. Contoh-Contoh Tindakan yang Menunjukkan Upaya Pembelaan Negara

Yang dilakukan TNI (Tentara Nasional Indonesia) adalah membela dan mempertahankan
negara dari:

1) Ancaman Agresi Belanda pertama dan kedua.


2) Ancaman gerakan federalis dan sparatis APRA, RMS, PRRI / PERMESTA, Papua
merdeka, separatis Aceh (GSA), melawan PKI, DI / TII dan sebagainya.

2. POLRI telah melakukan upaya membela negara terutama yang berkaitan dengan
ancaman yang mengganggu keamanan dan ketertiban masyarakat seperti kerusuhan,
penyalahgunaan narkotik, konflik komunal, dan sebagainya.

3. Yang dilakukan oleh selain TNI dan POLRI yaitu: Kelaskaran yang kemudian
dikembangkan menjadi barisan cadangan pada periode perang kemerdekaan RI. Pada periode
perang kemerdekaan II pada organisasi Pasukan Gerilya Desa (Pager Desa) termasuk
mobilisasi pelajar (Mobpel) sebagai bentuk perkembangan dari bariisan cadangan. Periode
tahun 1958 – 1960 muncul organisasi Keamanan Desa (OKD) dan organisasi Perlawanan
Rakyat (OPR) yang merupakan kelanjutan Pager Desa. Pada tahun 1961 dibentuk Hansip,
Wanra, Kamra sebagai bentuk penyempurnaan dari OKD / OPR. Perwira cadangan yang
dibentuk sejak tahun 1993. Kemudian berdasarkan UU No. 20 Tahun 1982 ada organisasi
yang disebut Rakyat Terlatih dan anggota perlindungan Masyarakat (LINMAS). Selain itu,
terdapat pula tindakan upaya membela negara yang dilakukan secara berencana melalui

13
organisasi profesi, seperti antara lain Tim SAR untuk mencari dan menolong korban bencana
alam, PMI, dan para medis. Selain melalui kegiatan organisasi, tindakan upaya membela
negara dapat dilakukan secara individu, misalnya sikap dan perilaku nasionalisme,
patriotisme, dan membela keyakinan pada Pancasila dan UUD 1945.

I. Peran Serta dalam Usaha Pembelaan Negara

Makna Peran Serta dalam Usaha Pembelaan Negara

Peran serta memiliki makna ikut berpartisipasi (aktif / tidak tinggal diam) atau
melibatkan diri dalam kegiatan. Sedangkan pembelaan negara dapat diartikan sebagai upaya
mempertahankan, menjaga / memelihara negara agar tetap tegak dan jaya atau memiliki
ketahanan nasional yang tinggi. Ketahanan nasional dapat diartikan sebgai kemampuan dan
ketangguhan suatu bangsa di dalam menghadapi segala ancaman, gangguan, rintangan dan
hambatan yang berasal dari dalam negeri ataupun luar negeri demi kelangsungan hidup
bangsa serta kejayaan bangsa.

Dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa peran serta warga negara dalam usaha
pembelaan negara adalah segala bentuk kegiatan warga negara yang berupaya untuk
mempertahankan negara dan segala ancaman, gangguan, hambatan dan rintangan yang
berasal dari dalam negeri atau luar negeri demi kelangsungan hidupserta kejayaan negara.
Kegiatan-kegiatan ini meliputi kegiatan-kegiatan yang positif berupa kegiatan langsung turut
serta atau tidak langsung (memberi dukungan materiil / spirituil) terhadap segala upaya yang
dampaknya dapat memperkokoh berdirinya negara dan menanggulangi segala ancaman
terhaadap keutuhan negara.

2. Sikap terhadap Pihak-Pihak Tertentu yang Ingin Mengahancurkan Negara Kesatuan


Republik Indonesia, yaitu: Mengawasi kegiatan mereka agar tidak melakukan kegiatan-
kegiatan-kegiatan yang dapat memebahayakan keselamatan Negara Kesatuan Republik
Indonesia. Memberikan nasihat agar pihak-pihak tersebut segera sadar sehingga memiliki
kesetiaan terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia. Melaporkan kepada yang berwajib
apabila ada pihak-pihak yang ingin menghancurkan NKRI. Apabila diberi peringatan tidak
mengindahkan, diambil tindakan tegas oleh aparatur negara. Membentu pemerintah dalam
mengambil tindakan tegas terhadap pihak-pihak yang menghancurkan bangsa.

3. Perwujudan Sikap Bela Negara yang Harus Diterapkkan dalam Kehidupan Sehari-hari

a. Rasa Memiliki

– Ikut membina dan melestarikan alam sekitar, barang milik negara, situs peninggala
sejarah, serta seni budaya daerahnya.

– Tidak merusak seni daerah, etika dan estetika yang berlaku.

b. Rela Berkorban

– Suka memberi bantuan kepada orang lain.

14
– Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan.

– Menghindari sikap egois dan masa bodoh.

– Selalu memberi perhatian pada kepentingan umum.

– Terbiasa bersikap mengutamakan kepentingan orang lain daripada kepentingan sendiri.

c. Setia terhadap Bangsa dan Negara

– Mendahulukan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi / golongan.

– Setiap terhadap ideologi negara, konstitusi negara, segala peraturan perundang-undangan.

– Membela negara jika diancam musuh.

– Menghormati lambang-lambang kadaulatan negara.

– Mengamalkan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.

d. Cinta Tanah Air

– Tidak mementingkan rasa pamrih dan berbakti pada nusa dan bangsa.

– Mencintai bagsa dan budaya bangsa.

– Bangga sebagai bangsa Indonesia yang bertanah air Indonesia.

– Menegembangkan pergaulan yang dapat meningkatkan persatuan dan kesatuan bangsa


yang berbhineka tunggal ika.

– Rela berkorban demi kepentingan bangsa dan negara.

5) Contoh-Contoh Perilaku Warga Negara yang Menunjukkan Partisipasi dalam


Upaya Membela Negara, antara lain: Ikut membantu pihak penegak hukum dalam
mencari dan menangkap pelaku kejahatan. Menjunjung tinggi kedaulatan negara
dan kewajiban pemerintah. Menjaga dan menghormati lambang-lambang
kedaulatan negara misalnya lambang negara dan bendera negara. Membantu dan
meringankan para korban bencana alam, misal dengan memberi bantuan
kemanusiaan, evakuasi para korban, dukungan moral, memberi tempat tinggal
sementara. Melestarikan sumber daya alam dengan cara menanam tumbuhan,
mengadakan penghijauan / reboisasi, tidak merusak lingkungan. Memerangi
segala bentuk kejahatan narkotika dan sejenisnya dengan tidak memproduksi,
mengedarkan dan mengkonsumsinya. Menciptakan dan memelihara kebersihan
dan di rumah dan lingkungan sekitar. Mencegah dan mengobati timbulnya
penyakit di lingkungan sekitar. Ikut mengawasi keamanan wilayahnya masing-
masing, contoh dengan kegiatan ronda. Melaporkan segala kegiatan yang

15
dianggap mencurigakan, meresahkan dan mengancam keamanan warga kepada
pihak terkait4
6) https://chimayay.wordpress.com/2012/06/28/hak-dan-kewajiban-bela-negara/

4
Artikel di akses pada tanggal 18-10-2017 dari.
https://chimayay.wordpress.com/2012/06/28/hak-dan-kewajiban-bela-negara/

16

Anda mungkin juga menyukai