Anda di halaman 1dari 6

PENGANTAR

Implementasi program pada suatu organisasi/perusahaan diperlukan adanya audit


yang berfungsi sebagai kontrol dan verifikasi, sehingga dapat diketahui seberapa jauh
efektifitas dan manfaatnya. Upaya pengelolaan dan pelestarian lingkungan dapat
tercapai optimal dengan adanya sistem manajemen dan program lingkungan.
Berbagai sistem dan program lingkungan telah dibuat dan diadopsi oleh
perusahaan/organisasi baik yang bersifat voluntary seperti ISO 14001, maupun yang
bersifat mandatory seperti AMDAL dan PROPER. Oleh karena itu, diperlukan audit
terhadap sistem dan program yang telah dibuat beserta implementasinya. Kegiatan
audit ini selanjutnya disebut sebagai audit lingkungan.

Audit Lingkungan merupakan salah satu instrumen pengendalian pencemaran


lingkungan dan berguna untuk mengetahui kinerja pengelolaan lingkungan
perusahaan/organisasi pada satu waktu, agar dapat digunakan sebagai pedoman
untuk membuat tujuan yang SMART (Specific, Measurable, Achievable, Realistic,
Timely) dan menyusun strategi dan program pengelolaan lingkungan berikutnya.

Undang-undang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup No. 32 Tahun


2009 memberikan ketentuan bahwa Audit Lingkungan diwajibkan oleh Menteri
Lingkungan Hidup untuk jenis kegiatan/usaha beresiko tinggi atau ketidaktaatan
terhadap peraturan perundangan. Selain itu dalam ketentuan peralihan UU tersebut
disebutkan kewajiban audit lingkungan untuk perusahaan yang telah memiliki izin
usaha namun tidak memiliki AMDAL.

Untuk mendapatkan hasil audit yang akurat dan terpercaya diperlukan pengetahuan
tentang bagaimana melakukan audit lingkungan mulai dari perencanaan, persiapan,
pelaksanaan, pelaporan dan tindak lanjutnya. Syarat sebagai auditor dalam kegiatan
audit Lingkungan Hidup wajib menurut Peraturan Menteri LH No. 17 Tahun 2010
adalah harus memiliki sertifikat Kompetensi Auditor. Salah satu syarat Untuk
mendapatkan sertifikat tersebut adalah mengikuti pelatihan audit lingkungan hidup.

TUJUAN PELATIHAN
Pelatihan ini didesain untuk memenuhi kompetensi sebagai berikut:

 Peserta pelatihan memahami konteks, prinsip-prinsip dan peraturan audit


lingkungan hidup dan cara pemenuhan peraturan perundangan lingkungan
hidup

 Peserta pelatihan mampu mengaplikasi berbagai teknik dan keterampilan


audit yang harus dimiliki oleh seorang auditor

 Peserta pelatihan mampu menguasai metodologi dan pengelolaan audit


lingkungan hidup serta melakukan praktek dan menyusun laporan audit
lingkungan hidup

Materi Pelatihan

1. Pengantar Audit Lingkungan


 Definisi audit lingkungan
 Audit wajib dan sukarela
 Kategori audit
 Manfaat audit lingkungan
 Tipe-tipe audit lingkungan
 Prinsip dasar audit lingkungan
 Identifikasi Aspek dan dampak lingkungan
 Kompetensi dan Sertifikasi Kompetensi Auditor
 Ketrampilan Auditor
 Contoh kasus audit wajib

2. Audit dan Instrumen Manajemen Lingkungan Lainnya

 Hubungan AMDAL, UKL-UPL, dengan audit lingkungan


 Seri standar ISO 14001

3. Peraturan Perundangan tentang Lingkungan Hidup

 Konvensi- konvensi Internasional dan protocol tentang lingkungan hidup


 Prinsip UU 32 tahun 2009 tentang PPLH
 Hirarki peraturan perundangan dan penerapan dalam kriteria audit
 Kaitan peraturan nasional dan peraturan daerah
 Fungsi perizinan dalam pencegahan dan pengendalian dampak lingkungan

4. Pencegahan dan Pengendalian Pencemaran Udara

 Pengertian dan pengendalian pencemaran udara


 Sumber-sumber pencemar udara, kebisingan dan getaran
 Baku mutu emisi dan ambien
 Baku mutu kebisingan, getaran, dan kebauan
 Teknik dan teknologi pengendalian pencemaran udara, kebisingan dan
getaran
 Studi kasus / latihan audit : mencarai potensi temuan tentang pengelolaan
kualitas udara

5. Pengelolaan dan Pengendalian Pencemaran Air

 Batasan air dan pengertian pencemaran air


 Sumber-sumber pencemaran air
 Kelas air
 Baku mutu effluent dan baku mutu stream
 Teknik dan teknologi pencegahan dan pengendalian pencemaran air
 Studi kasus / latihan audit : mencarai potensi temuan tentang pengelolaan
kualitas air

6. Pengelolaan Bahan Berbahaya dan Beracun (B3)

 Pengertian dan Klasifikasi B3 dan LB3


 Registrasi dan Notifikasi B
 Komunikasi bahaya (MSDS, Simbol, dan Label)
 Kewajiban-kewajiban produsen, pengangkut, distributor, dan pengguna
 Teknik pengelolaan B3 untuk mengurangi terbentuknya limbah B3

7. Pengelolaan Limbah B3

 Pengertian dan Klasifikasi B3 dan LB3


 Registrasi dan Notifikasi B3
 Komunikasi bahaya (MSDS, Simbol, dan Label)
 Kewajiban-kewjiban produsen, pengangkut, distributor, dan pengguna)
 Teknik pengelolaan B3 untuk mengurangi terbentuknya limbah B3

8. Pengelolaan Limbah B3

 Penyimpanan, pengangkutan, pengolahan dan penimbunan Limbah B3


 Pemanfaatan Limbah B3
 Remidiasai dan pemulihan pencemaran/kerusakan akibar Limbah B3
 Prosedur dan mekanisme perizinan pengelolaan Limbah B3
 Pengawasan dan pemantauan limbah B3
 Studi kasus / latihan audit : mencarai potensi temuan tentang pengelolaan
Limbah B3

9. Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Ekosistem Pesisir dan dan laut

 Pengertian pencemaran dan kerusakan wilayah pesisir dan laut


 Sumber-sumber pencemar dan kerusakan
 Baku mutu air laut
 Kriteria baku kerusakan wilayah pesisir
 Teknik dan teknologi pencegahan dan pengendalian pencemaran dan
kerusakan ekosistem pesisir
 Sistem tanggap darurat pengendalian tumpahan minyak di laut

10. Pengendalian Kerusakan dan Kebakaran Lahan

 Pengertian kerusakan lahan dan kebakaran lahan


 Sumber-sumber kerusakan dan kebakaran lahan
 Baku kriteria kerusakan lahan dan hutan
 Teknik dan teknologi pengendalian kerusakan lahan dan hutan

11. Persiapan Audit

 Tujuan, lingkup dan kriteria audit


 Pemilihan anggota tim audit
 Pembagian peran dan tanggung jawab tim audit
 Identifikasi peraturan yang relevan dengan tujuan dan lingkup audit
 Kontak awal dengan auditee
 Pre-visit

12. Perencanaan Audit

 Pengumpulan data dan informasi awal


 Review dokumen auditee
 Menyiapkan rencana sampling audit
 Menyiapakan checklist, kuesioner, dan dokumen kerja
 Penyusunan jadwal audit lapangan
 Brefing tim audit
 Cheklist logistic audit

13. Pelaksanaan Audit Lapangan

 Pertemuan Pembukaan
 Pengumpulan fakta dan bukti
 Evaluasi bukti dan perumusan temuan
 Pertemuan penutup

14. Kegiatan Paska Audit

 Pengelolaan dokumentasi fakta dan bukti audit


 Kaji ulang temuan audit
 Menyusun kesimpulan dan rekomendasi audit
 Penulisan laporan audit lengkap
 Distribusi laporan audit

15. Simulasi Audit Dokumen

 Pembagian kelompok / tim audit (6-7 orang / tim)


 Pembentukan susunan tim audit masing-masing kelompok
 Diskusi kelompok tentang dokumen awal audite

16. Penjelasan dan Persiapan Praktek Audit Lapangan

 Menyusun rencana audit lapangan


 Mempersiapkan checklist dan kuesioner
 Mempersiapkan form potensi temuan

17. Praktek Audit Lapangan – Persiapan


Peserta melakukan Diskusi kelompok tentang persiapan audit
18. Praktek Audit Lapangan – Pelaksanaan
Peserta melakukan audit lapangan dibawah supervisi fasilitator / auditor LH
19. Diskusi Group dan Penyusunan Laporan
20. Presentasi Kelompok Hasil Praktek Audit
21. Review Materi Pelatihan
22. Ujian Tulis Pelatihan Audit Lingkungan
23. Evaluasi Pelaksanaan Pelatihan

METODE PELATIHAN
Presentasi
Diskusi
Latihan/workshop pelaporan
REFERENSI
Chevron Geothermal Indonesia Ltd • EQA Indonesia (European Quality Assurance) •
Holcim Indonesia Tbk, PT – Narogong Plant • Indonesia Power, PT • Surveyor
Indonesia, PT • Unilever Indonesia Tbk, PT • chandra Asri Petrochemical Tbk, PT •
Petroselat Ltd • Indokoei International, PT • Neomax Indonesia, PT •Tri Unggul
Konsultan, CV • Nippon Shokubai Indonesia Tbk, PT • Badan Pengawas Tenaga Nuklir
• Total E&P Indonesie, PT • Kantor Pengendalian Dampak Lingkungan • Universitas
Syiah Kuala • Badan Lingkungan Hidup Kota Tangerang Selatan • Smart Corporation,
Tbk, PT • Akur Cipta Mandiri, PT • PLN (Persero), PT – Sektor Belawan • Kaltim
Pasifik Amoniak, PT • Timah Tbk, PT – Unit Balaikarya • Wira Triastika Cevana, PT •
Chevron Indonesia Company (CICo) • Badan Lingkungan Hidup Kab. Tojo Una – Una
• VICO Indonesia, PT • Badan Lingkungan Hidup Kab. Muara Enim • CV. Indolestari
Makmur • Badan Lingkungan Hidup Kab. Sampang . Mubarak • Badan Lingkungan
Hidup Kab. Bogor • Arutmin Indonesia, PT • Asahimas Chemical, PT • BLH Kab.
Muara Enim • Badan Pengawas Tenaga Nuklir • Batamindo Investment Cakrawala, PT
• Bayan Resources Tbk, PT • Bukit Muria Jaya, PT • Dinas Kehutanan Prop Maluku
Utara • Dinas Tata Ruang Kab. Bogor • Holcim Indonesia Tbk, PT – Narogong Plant •
Indah Kiat Pulp and Paper Tbk • Indonesia Power, PT • Kaltim Pasifik Amoniak, PT •
Neomax Indonesia, PT • Pertamina Geothermal Energy, PT – Area Lahendong •
Petroselat Ltd • PLN (Persero), PT – Sektor Bakaru • Pupuk Sriwidjaja, PT • Pusdiklat
Migas Cepu • Riau Andalan Pulp & Paper, PT • Smart Corporation, Tbk, PT • Timah
Tbk, PT – Unit Balaikarya • Total E&P Indonesie, PT • Universitas Syiah Kuala • VICO
Indonesia, PT • Wira Triastika Cevana, PT • Yamaha Motor Manufacturing Indonesia,
PT • Holcim Indonesia Tbk, PT – Cilacap Plant • Indonesia Power, PT – UBP Priok •
LSM AMPUH (Aliansi Masyarakat Pemerhati Lingkungan Hidup) • Minamas
Research Centre • Minimex Indonesia, PT • Tambang Batubara Bukit Asam (Persero)
Tbk, PT • Total E&P Indonesie, PT (Site) • PLN (Persero), PT – Area Kotabaru • Saka
Indonesia Pangkah Ltd.

Biaya : 11.900.000

PELAKSANAAN

Bandung, 19-24 September 2016 di Park Hotel


Jakarta, 21-26 November 2016 di Gedung Menara Hijau

Untuk Informasi Lebih Lanjut, Hubungi :

Eni Endri Yeni | Senior Marketing Partner | PT Benefita Indonesia


HP: 0813 10138048 | Email: eniendriyeni@benefita.com
Website : http://www.pelatihanlingkungan.com |
http://www.trainingproper.com | http://www.limbahb3.com
Diklat Kompetensi
AHLI K3 UMUM
Ahli Keselamatan & Kesehatan Kerja Umum
Sertifikasi BNSP (Badan Nasional Sertifikasi Profesi)

Sesuai dengan ketentuan dalam Undang-Undang No 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, setiap
perusahaan wajib melaksanakan upaya Keselamatan dan Kesehatan Kerja untuk melindungi
keselamatan tenaga kerja dan sarana produksi. Untuk itu diperlukan tenaga-tenaga K3 yang
profesional dan kompeten dalam mengembangkan, mengkoordinir, memfasilitasi dan melaksanakan
program-program K3 dalam perusahaan. Sehubungan dengan kebutuhan tersebut, diperlukan
pembinaan dan pengembangan kompetensi SDM K3 untuk berbagai bidang keahlian dan bidang
kegiatan. Untuk memenuhi tuntutan dunia usaha baik di dalam maupun tingkat global diperlukan
standar kompetensi bagi ahli K3 tersebut yang diakui baik nasional maupun internasional sehingga
mampu bersaing dengan tenaga K3 dari luar negeri. Salah satu bidang kompetensi yang diperlukan
dalam dunia usaha adalah Ahli K3 Umum.
Untuk mempersiapkan Anda yang membutuhkan skill dan sertifikasi kompetensi Ahli K3 Umum, PJK3
Gadjah Mada Yogyakarta menyelenggarakan Diklat Sertifikasi Kompetensi Ahli K3 Umum level Muda.
Diklat ini didesain berdasarkan SKKNI (Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia) bidang K3 yang
telah ditetapkan dalam Keputusan Menteri Tenaga Kerja & Transmigrasi RI No:Kep.42/MEN/III/2008.

Materi
1. Dasar – Dasar K3
2. Peraturan Perundang – Undangan K3
3. SMK3 & Audit SMK3
4. HIRADC (Hazzard Identification, Risk Assessment and Determining Control)
5. Kesehatan Kerja
6. Higiene Industri
7. Praktik Basic First Aid/P3K
8. K3 Penanggulangan Kebakaran
9. Uji Kompetensi

Anda mungkin juga menyukai