PERCOBAAN IX
Kelompok : IX (Sembilan)
LABORATORIUM KIMIA
KENDARI
2016
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum wr.wb.
Segala puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas ridho
waktunya.Makalah ini berisi tentang Isolasi Senyawa Metabolit Sekunder dari Batang
Tanaman Etlingera calophrys yang disusun sebagai syarat untuk mengikuti pratikum
selanjutnya.
Saya menyadari sepenuhnya, bahwa tanpa bantuan dari berbagai pihak, baik
individu, maupun literatur pendukung lainnya, kiranya sangat sulit untuk dapat
menyelesaikan makalah ini. Dalam kesempatan ini, izinkan kami mengucapkan rasa
terima kasih yang tulus dan ikhlas serta penghargaan kepada asisten yang telah
membimbing dan mengarahkan penulis sehingga makalah ini dapat terwujud sesuai
Akhirnya, saya juga menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna
“Tidak Ada Gelas Kimia Yang Tak Retak”, olehnya saya senantiasa mengharapkan
berbagai kritik dan saran yang konstruktif dari para pembaca untuk sempurnanya
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
D. Manfaat
BAB II : PEMBAHASAN
A. Klasifikasi Tanaman
B. Kandungan Kimia
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
yang memiliki manfaat yang besar bagi kehidupan manusia, terutama sebagai sumber
makanan maupun obat-obatan. Sebagai sumber makanan, tidak bisa dipungkiri bahwa
tumbuh-tumbuhan merupakan bahan pokok yang wajib ada dan menjadi sumber
nenek moyang bangsa kita untuk mengobati berbagai macam penyakit. Berbagai jenis
yang terdapat dalam tumbuhan merupakan zat bioaktif yang berkaitan dengan
Pulau Sulawesi sebagai hasil dari suatu proses geologi yang kompleks,
dan tumbuhan dalam persentase besar yang tidak dapat ditemukan di tempat manapun
di dunia. Sulawesi sejak diperkenalkan oleh Wallace, banyak peneliti yang kagum
dengan ekologinya sebagai kumpulan ekosistem yang sangat beragam dan kompleks
sehingga banyak ditemukan flora dan fauna yang unik dan endemik. Pengetahuan ini
kemudian menjadikan Sulawesi sebagai ekoregion prioritas bagi pelestarian
Sulawesi juga tidak luput dari berbagai tekanan dan ancaman terhadap kelestarian
keanekaragaman hayati.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai pada makalah tentang Isolasi Senyawa Metabolit
D. Manfaat
PEMBAHASAN
A. Klasifikasi Tumbuhan
kali oleh Alex Dalberg Poulsen seorang ahli botani asal Belanda pada tahun 2011.
Tanaman ini secara luas dikenalkan dalam buku hasil karyanya yang berjudul
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Monocotyledonae
Ordo : Zingiberales
Famili : Zingiberaceae
Genus : Etlingera
B. Kandungan Kimia
1,7-bis(4-hydroxyphenyl)-2,4,6-heptatrienone
16-hydroxylabda-8(17),11,13-trien-15-16-olide
serta enam struktur senyawa metabolit sekunder yang telah diketahui, yaitu:
1,7-bis(4-hydroxyphenyl)-1,4,6-heptatrien-3-one
Demethoxycurcumin
stigmast-4-en-3-one
stigmast-4-en-6β-ol-3-one
stigmast-4-ene-3,6-dione
5α,8α-epidioxyergosta-6,22-dien-3β-ol
Secara umum metode kromatografi menggunakan dua fasa, yaitu fasa tetap
dan fasa bergerak (mobile). Kromatografi dibedakan berdasarkan sifat fasa tetap baik
berupa zat padat atau zat cair. Empat macam metode kromatografi tersebut adalah :
1. Fasa bergerak zat cair, fasa tetap padat atau kromatografi serapan. Yang
termasuk metode ini adalah kromatografi lapis tipis dan kromatografi penukar
ion.
2. Fasa bergerak gas, fasa tetap padat. Yang termasuk metode ini adalah
3. Fasa bergerak zat cair, fasa tetap zat cair atau kromatografi partisi. Yang
4. Fasa bergerak gas, fasa tetap zat cair. Yang termasuk metode ini adalah
distribusi antara dua fasa yaitu fasa gerak dan fasa tetap. Pemisahan kandungan
tumbuhan dapat dilakukan dengan menggunakan salah satu atau gabungan empat
1. Ekstraksi
Ekstraksi adalah suatu metode yang digunakan dalam proses pemisahan suatu
metode ekstraksi adalah perpindahan masa komponen zat ke dalam pelarut, dimana
perpindahan mulai terjadi pada lapisan antar muka kemudian berdifusi masuk ke
jenis pelarut yang digunakan dalam ekstraksi. Untuk memperoleh hasil maksimal
dalam ekstraksi, diperlukan selektifitas yang tinggi dalam memilih solven dengan
b. Mempunyai perbedaan titik didih yang cukup besar senyawa yang diekstraksi.
f. Dapat direcover.
g. Mempunyai perbedaan densitas yang tinggi.
berikut:
Cara Dingin
1) Maserasi
pelarut selama beberapa hari dengan beberapa kali pengadukan dan ekstrak
dipisahkan dengan penyaringan. Prosedur diulangi satu atau dua kali dengan pelarut
segar. Metode ini menghasilkan ekstrak yang tidak sempurna dari senyawa yang
diinginkan.
2) Perkolasi
dengan pelarut yang elalu baru. Prinsip kerjanya simplisia dimasukkan ke dalam
perkolator dan pelarut dialirkan dari atas melewati samplisia sehingga zat terlarut
mengalir ke bawah dan ditampung. Metode ini lambat dan membutuhkan banyak
pelarut.
Cara Panas
a) Refluks
Refluks adalah ekstraksi dengan pelarut pada temperatur titik didihnya selama
waktu tertentu dan jumlah pelarut terbatas dan relatif konstan dengan adanya
pendingin balik. Umumnya dilakukan pengulangan proses pada residu pertama
b) Sokhlet
c) Digesti
temperature lebih tinggi dari temperatur ruangan, umumnya dilakukan pada suhu
40°C- 50°C.
sekarang masih diperlukan. Pemisahan senyawa dengan cara didasarkan pada faktor
tingkat kepolaran senyawa dan dihubungkan dengan tingkat kepolaran pelarut (fasa
gerak) dan fasa diam. Para kimiawan organik bahan alam biasanya menggunakan fasa
diam silika gel (karena relatif murah) untuk memisahkan senyawa yang relatif non
polar sampai semi polar. Senywa yang lebih polar biasanya dipisahkan dengan
menggunakan cara adalah dapat memuat sampel yang berjumlah besar (tergantung
besarnya kolom) dan pengerjaannya cepat. Cara ini juga biasanya digunakan untuk
sampel yang masih mentah (crude) dan biaya isolasinya juga relatif murah.. Namun
demikian, ada beberapa kelemahan dalam isolasi menggunakan cara ini, misalnya
Senyawa minor sukar diisolasi dan hasil isolasi relatif tidak murni.
campuran yang tidak volatil.[1] Kromatografi lapisan tipis dilakukan pada selembar
kaca, plastik, atau aluminium foil yang dilapisi dengan lapisan tipis bahan adsorben,
biasanya silika gel, aluminium oksida, atau selulosa. Lapisan tipis adsorben diketahui
Setelah sampel diaplikasikan pada pelat, suatu pelarut atau campuran pelarut
(dikenal sebagai fasa gerak) dialirkan ke atas melalui pelat berdasarkan gaya
kapilaritas. Oleh karena analit yang berbeda mengalir menaiki pelat KLT dengan laju
a. Fase diam (Stationary phase) merupakan salah satu komponen yang penting
dengan fase diamlah terjadi perbedaan waktu retensi (tR) dan terpisahnya
komponen suatu senyawa analit termasuk asam amino. Fase diam dapat
berupa bahan padat atau porous (berpori) dalam bentuk molekul kecil atau
b. Fase gerak (Mobile phase) merupakan pembawa analit (asam amino), dapat
bersifat inert maupun berinteraksi dengan analit tersebut. Fase gerak dapat
berupa bahan cair dan dapat juga berupa gas inert yang umumnya dapat
memisahkan bahan kimia berwarna, terutama pigmen. Ini juga dapat digunakan untuk
memisahkan warna primer atau sekunder dalam tinta. Metode ini telah banyak
digantikan dengan kromatografi lapisan tipis, tetapi masih tetap merupakan alat
pembelajaran yang baik. Kromatografi kertas dua arah, atau dikenal juga
posisi 90° pada saat penggantian pelarut. Metode ini berguna untuk pemisahan
campuran senyawa yang kompleks dengan kepolaran yang hampir mirip. Contohnya
adalah pemisahan asam amino. Jika menggunakan kertas saring, harus kertas saring
dengan mutu terbaik. Fasa gerak adalah larutan pengembang yang dapat bergerak
5. Evaporasi
keseluruhan atau sebagian suatu pelarut dari sebuah larutan berbentuk cair menjadi
uap sehingga hanya menyisakan larutan yang lebih padat atau kental, proses yang
terjadi di dalam evaporator disebut dengan evaporasi. Pada dunia industri, manfaat
dari alat ini ialah untuk pengentalan awal cairan sebelum diolah lebih lanjut,
pengurangan volume cairan dan untuk menurunkan aktivitas air. Evaporator memiliki
dua prinsip dasar yaitu untuk menukar panas dan untuk memisahkan uap air yang
terlarut dalam cairan. Pada umumnya evaporator terdiri dari tiga bagian yaitu:
Tempat penukar panas
Hasil dari evaporator berupa padatan atau larutan yang berkonsentrasi dan
larutan yang telah dievaporasi biasanya terdiri dari beberapa komponen volatil
(mudah menguap).
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Metabolit Sekunder dari Batang Tanaman Etlingera calophrys adalah sebagai berikut :
2. Kandungan senyawa dari tumbuhan untuk isolasi dapat diarahkan pada suatu
senyawa yang lebih dominan dan salah satu usaha isolasi senyawa tertentu
maka dapat dimanfaatkan pemilihan pelarut organik yang akan digunakan
pada isolasi tersebut, dimana pelarut polar akan lebih mudah melarutkan
senyawa polar dan sebaliknya senyawaa non polar lebih mudah larut dalam
pelarut non polar.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.guidechem.com/reference/dic-543242.html
http://www.guidechem.com/dictionary/de/23671-20-7.html
http://www.chemspider.com/Chemical-Structure.7999673.html
https://commons.wikimedia.org/wiki/File:Demethoxycurcumin.png
http://pkuxxj.pku.edu.cn/UNPD/fz_list.php?page=7140
https://id.wikipedia.org/wiki/Kromatografi_lapisan_tipis
http://novian25.blogspot.co.id/2013/09/kromatografi.html
http://maydesember.blogspot.co.id/2012/07/23-uraian-isolasi.html
http://klikbbm.blogspot.co.id/2013/06/pengertian-isolasi-dan-ekstraksi.html
http://www.prosesindustri.com/2015/01/evaporator-dan-prinsip-kerjanya.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Kromatografi_kertas