FAQ Bab IV Etiket Dan Etika
FAQ Bab IV Etiket Dan Etika
1). Etiket menyangkut cara suatu perbuatan harus dilakukan manusia. Diantara
beberapa cara yang mungkin, etiket menunjukkan cara yang tepat, artinya cara yang
diharapkan serta ditentukan dalam suatu kalangan tertentu. Etika tidak terbatas pada
cara dilakukannya suatu perbuatan. Etika menyangkut pilihan yaitu apakah
perbuatan boleh dilakukan atau tidak.
2). Etiket hanya berlaku dalam pergaulan. Bila tidak ada saksi mata, maka etiket
tidak berlaku. Etika selalu berlaku meskipun tidak ada saksi mata, tidak tergantung
pada ada dan tidaknya seseorang.
3). Etiket bersifat relatif artinya yang dianggap tidak sopan dalam suatu kebudayaan,
bisa saja diangap sopan dalam kebudayaan lain. Etika jauh lebih bersifat absolut.
Prinsip-prinsipnya tidak dapat ditawar lagi.
4). Etiket hanya memadang manusia dari segi lahiriah saja. Etika menyangkut
manusia dari segi dalam. Orang yang bersikap etis adalah orang yang sungguh-
sungguh baik.
b. Berjabat tangan;
Jabat tangan dengan mantap dan sambil menatap lawannya akan memiliki kesan pertama
yang baik. Di bawah ini beberapa gaya berjabat tangan
a) Berjabat tangan dengan lemah
Gaya bersalaman yang terlalu lembut alias lemah, menunjukkan rasa percaya diri yang
kurang, selain juga tampak malas-malasan dan kurang menunjukkan minat. Latihlah
untuk menjabat tangan lawan dengan genggaman lebih kuat dan erat.
b) Berjabat tangan dengan sentuh jari
Gaya berjabat tangan yang hanya menyentuhkan ujung jarinya saja dapat
menggambarkan kita lemas dan seperti tidak niat, ini adalah kesan yang
ditangkap bila menjabat tangan, karena biasanya hanya menyodorkan empat ujung
jarinya dengan sekilas.
c) Berjabat tangan dengan full contact
Gaya berjabat tangan ini biasanya genggamannya erat dan mantap, tapi tidak terlalu
kencang. Sambil menggenggam tangan lawan, biasanya juga diikuti dengan eye contact
yang ramah. Ini gaya berjabat tangan yang bagus untuk menunjukkan rasa percaya
diri yang cukup bagus tapi tidak berlebihan.
d. Bertelepon
Hal-hal yang harus dilakukan atau diperhatikan oleh ASN dalam etiket bertelepon antara
lain:
a) Menyiapkan bahan pembicaraan sebelum
menelepon.
b) Mengucapkan salam sebagai pembuka kata.
c) Menggunakan nada suara yang ramah dan wajar.
d) Menyebutkan identitas diri atau instansi pemerintah
kita.
e) Melakukan pembicaraan yang ringkas dan tertuju
pada soal yang penting saja.
f) Menggunakan kalimat atau kata-kata yang jelas,
tidak bertele-tele, dan mudah dipahami.
g) Menggunakan bahasa yang baik dan volume suara
yang cukup.
h) Mengakhiri setiap pembicaraan dengan ucapan
terima kasih ataupun “selamat pagi/siang/sore”.
Hal-hal yang jangan atau tidak boleh dilakukan oleh ASN dalam etiket bertelepon antara
lain:
a) Menganggap bahwa panggilan telepon merupakan
gangguan pekerjaan.
b) Membiarkan pesawat telepon berdering terlalu lama.
c) Menggunakan kalimat bernada perintah.
d) Menggunakan suara yang keras dan bernada
kesal/marah.
e) Membicarakan hal-hal yang bersifat rahasia.
f) Melakukan pembicaraan dengan seseorang sambil
menelepon dengan orang lain.
g) Melakukan pembicaraan terlalu cepat sehingga sulit
dipahami.