Anda di halaman 1dari 18

2.6.1.

8a
DETEKSI DINI
KANKER PARU

Bagian Pulmonologi dan Ilmu Kedokteran


Respirasi FK Unand/RSUP Dr. M Djamil
Padang
DETEKSI DINI
Usaha untuk
menemukan
kanker yang
masih dapat
Kanker yang
disembuhka
belum lama
n masih
tumbuh,
kecil, masih
lokal, belum
menimbulkan
kerusakan
yang berarti
Pada golongan
masyarakat tertentu
Pada waktu tertentu

Sukardja IDG, Onkologi Klinik, Ed.2. Airlangga, Unive Press 2000


DETEKSI DINI

Sasaran
 Kelihatan sehat
 Asimptomatik
 Golongan Resiko
Tinggi (GRT)

Sukardja IDG, Onkologi Klinik, Ed.2. Airlangga, Unive Press 2000


TUJUAN DETEKSI DINI

Menemukan kanker dini

Mengurangi morbiditas

Mengurangi mortalitas
Sukardja IDG, Onkologi Klinik, Ed.2. Airlangga, Unive Press 2000
DASAR MENGADAKAN DETEKSI DINI

1 Perjalanan kanker  kanker in-situ  invasi


 lama

2 Umumnya datang pada stadium lanjut


 morbiditi & mortaliti 

3 Hasil pengobatan kanker stadium dini


 lebih baik dari stadium lanjut

Sukardja IDG, Onkologi Klinik, Ed.2. Airlangga, Unive Press 2000


4846

6690

Overal survival, expressed as median survival time (MST) and 5-year survival,
by clinical staging

J Thorax Oncol. 2007;2:706-714


FAKTOR KELAMBATAN

Kelambatan penderita
1. Merasa sehat 4. Rasa takut
2. Kurang perhatian pd diri sendiri 5. Tidak ada biaya
3. Tidak mengerti/kurang sadar bahaya 6. Keluarga tidak izin ke dokter
kanker
7. Jauh

Kelambatan dokter
1. Tidak memikirkan keluhan penderita kr kanker
2. Enggan mengadakan konsultasi / merujuk pasien
3. Belum “Cancer minded”

Kelambatan rumah sakit


1. Kurang tempat pemondokan di RS
2. Kurang sarana diagnostik dan terapi
3. Kurang tenaga ahli onkologi
Deteksi Dini Kanker Paru (Skrining)

Golongan Resiko Tinggi Bukan GRT dg gjl btk kr, ssk nps, btk
(GRT) drh, BB 

Foto toraks, sitologi sputum, & bronkoskopi Diagnostik & terapi penyakit
autoflouresen paru non kanker

Ada hsl (+) Curiga kanker paru


Semua hsl (-)

Re-skrining Teruskan prosedur D/ Teruskan prosedur diagnostik


4-6 bulan kanker paru kanker paru

PDPI. Pedoman Penatalaksanaan Kanker Paru di Indonesia. 2011


ROKOK dan KANKER PARU

Faktor yang mempengaruhi

1. Derajat 2. Usia 3. Jenis 4. Dalam


merokok mulai rokok hisapan
merokok
DERAJAT MEROKOK

= Jumlah batang/hari
X jumlah tahun merokok
Indeks
Brinkman
• Ringan = 0 – 200
• Sedang = 201 – 600
• Berat = > 600

= Jumlah bungkus rokok/hari


X tahun merokok
Pack years
1 bungkus = 20 batang rokok
> 20 pack years  berat
KASUS

• Seorang laki-laki umur 69 tahun datang


berobat ke dokter keluarga dengan keluhan
batuk-batuk sejak 2 bulan yang lalu. Pasien
perokok 12 batang/hari selama 20 tahun. Dan
sudah berhenti sejak 15 tahun yang lalu.
Sebelumnya sudah dilakukan pemeriksaan BTA
sputum, hasilnya negatif.
Apakah pasien ini termasuk GRT? Coba anda
jelaskan
KASUS

• Pada kasus diatas, dokter keluarga melakukan


pemeriksaan rontgen toraks dan disimpulkan adanya
perselubungan relatif homogen pada lapangan atas
paru kiri, batas tidak tegas. Dokter memberi
antibiotik broadspectrum selama 2 minggu, tapi
klinis tidak membaik. Dokter mendiagnosis pasien TB
paru BTA negatif dan memberi OAT. Setelah 2 bulan
OAT, pasien datang kontrol dengan klinis perburukan

Apa pendapat anda dengan kasus ini?


KASUS
PREVENSI
PREVENSI

Pencegahan Primer

Mencegah bukan perokok


 perokok

Pencegahan Sekunder
Menghentikan kebiasaan
merokok bagi perokok aktif
PREVENSI

Pengendalian lingkungan

- Mengurangi polusi
- Menggunakan alat pelindung diri

Pencegahan polusi udara dalam ruangan


-Ventilasi yang baik
- Menghindari kontak langsung

Anda mungkin juga menyukai