Anda di halaman 1dari 67

Bagian Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok Bedah Kepala & Leher (THT-KL)

Fakultas Kedokteran Universitas Andalas


RSUP dr. M. Djamil Padang, Mei 2016

EPISTAKSIS, TRAUMA HIDUNG &


KELAINAN SEPTUM

dr. Yan Edward, Sp.THT-KL(K), FICS


dr. Al Hafiz, Sp.THT-KL(K), FICS
Kegawatdaruratan THT-KL

• Epistaksis
• Benda Asing di THT-KL
• Obstruksi Laring
• Abses Leher Dalam
• Tuli Mendadak (Sudden Deafness)
• Vertigo Posisi Paroksismal Jinak
• Komplikasi Orbita Akibat Rinosinusitis Akut
• Sepsis
EPISTAKSIS
Anatomi Hidung

Hidung luar berbentuk


pyramid :
oPangkal hidung (bridge)
oBatang hidung (dorsum
nasi)
oPuncak hidung (tip)
oAla Nasi
oKolumela
oLobang hidung (nares
anterior)
Penampang Anatomi Hidung
Epistaksis

• Mimisan = perdarahan hidung

• Penyebab Lokal
qIdiopatik (85%), trauma, iritasi,
lingkungan, benda asing &
rinolit, infeksi, tumor, iatrogenik

• Penyebab Sistemik :
v Penyakit kardiovaskuler,
kelainan darah, infeksi,
hormonal, kelainan kongenital
Epistaksis
Sumber Pendarahan

• Anterior, dari :
• Plexus Kiesselbach’s
• A. Ethmoid Anterior
à Ringan & dapat berhenti spontan

• Posterior, dari :
• A. Spenopalatina
• A. Etmoid posterior
à Lebih hebat, mengalir ke nasofaring dan
jarang berhenti spontan
Pendarahan Septum Nasi
Pendarahan Dinding Lateral
Penatalaksanaan Epistaksis

• Tujuan Penatalaksanaan :
ØMenghentikan perdarahan
ØMencegah komplikasi
ØMencari etiologi

à Tergantung keadaan dan penyebab..!!!

• Atasi keadaan akut : syok dan perdarahan hebat


à segera pasang infus
• Pemeriksaan dalam posisi duduk (jika memungkinkan)
• Pencet cuping hidung
• Kaustik kimia (AgNO3 20-30%) atau listrik
• Tampon Anterior
• Tampon Posterior (Bellocq)
• Balon kateter Folley
• Ligasi Arteri
à Setiap pemasangan tampon, harus diberikan Antibiotika
Kaustik
Tampon Anterior
Tampon Posterior (Bellocq)
BENDA ASING HIDUNG
Benda Asing Hidung

• Gejala : hidung
tersumbat, ingus
kental, berbau busuk
à sebelah hidung

• Tindakan :
o Ekstraksi à spekulum hidung dan pengait.
o Menolong pasien dalam posisi duduk
o Jangan mendorong BA ke nasofaring
Signs and symptoms of FBA

Symptom/Sign Percentage of Cases


Cough 73
Witnessed event 72
Unilateral decreased breath 64
sounds
History of choking 61
Wheeze 55
Respiratory distress 54
Fever 18
Stridor 12
Cyanosis 2
Normal examination 20
TRAUMA HIDUNG
Kerangka Tulang

Kerangka tulang :
1. Os nasalis
2. Prosesus frontalis os
maksila
3. Prosesus nasalis os
frontal
Kerangka Tulang Rawan

Kerangka tulang rawan hidung :


1. Sepasang kartilago nasalis
lateralis superior
2. Sepasang kartilago nasalis
lateralis inferior (alar mayor)
3. Beberapa pasang kartilago
alar minor
4. Tepi anterior kartilago
septum
Pendarahan Hidung Luar
Muskuloskletal Hidung
Trauma Hidung

• Trauma hidung dapat mengenai :


ü Kulit
ü Jaringan subkutis
ü Kerangka tulang kartilago
ü Konka
ü Septum
ü Os maksila
Trauma Hidung

Pembagian trauma hidung :

1. Waktu
• Trauma baru : < 2 minggu
à Kalus belum terbentuk sempurna
• Trauma lama : > 2 minggu
à Kalus sudah terbentuk dan
mengeras
Trauma Hidung

2. Hubungan dengan Dunia Luar


q Trauma Terbuka : kulit terbuka à emergensi
q Trauma Tertutup : kulit utuh
Trauma Hidung

3. Arah Trauma
i. Lateral (ringan sampai berat)
• Fraktur ipsilateral
• Septum deviasi
• Fraktur kontralateral
ii. Frontal :
à Open book fracture
- Hidung rendah
- Septum terlipat

4. Lokasi
- Dorsum nasi
- Frontal ethmoid (intercantus)
Klasifikasi Fraktur os Nasal
Gambaran Klinis

Curiga Fraktur (+) jika :


• Edema, hematoma,
laserasi, luka
• Epistaksis
• Deformitas
• Krepitasi

Pemeriksaan Penunjang :
àRadiologi : Ronsen os
nasal AP dan Lateral
à Medikolegal
Trauma Hidung

Pemeriksaan • Klinis • Radiologi

Terapi • Reposisi • Fiksasi


Trauma Hidung

1. Tindakan Penyelamat

• Bebaskan jalan nafas dari sumbatan :


à Darah, benda asing
à Intubasi / trakeostomi
• Perdarahan banyak à syok à
Infus / transfusi
• Hentikan perdarahan
Trauma Hidung

2. Mempertahankan Fungsi
Hidung

Mencegah komplikasi dan


estetika :
• Psikoterapi
• Fraktur < 2 minggu
à reposisi : fiksasi
interna & eksterna
• Fraktur > 2 minggu à
Kalus >>
à osteotomi / rinoplasti
Hand Manipulation Method

• Kurang dari 6 jam, edema minimal


Closed Reduction

• Waktu 7-14 hari pasca trauma, edema minimal


• General anesthesi
Open Reduction

• Waktu lebih dari 14 hari, delayed complication


Komplikasi

1. Komplikasi segera
(Early Complication)
à sifatnya sementara
o Edema
o Ekimosis
o Epistaksis à Tampon
anterior/posterior
o Hematom septum
v Hematom besar à evakuasi
v Mudah infeksi à nekrosis
tulang rawan à saddle nose
Komplikasi

2. Komplikasi Lambat
(Late Complication)
Ø Obstruksi hidung
Ø Jaringan parut / fibrosis
Ø Sinekia
Ø Perforasi septum
Ø Saddle nose
Ø Obstruksi duktus
nasolakrimalis à epifora à
Dacryocystorhinotomy (DCR)
Cases
Cases
KELAINAN SEPTUM
Anatomi Septum Nasi
Anatomi Septum Nasi

1. Anterior nasal
spine
2. Septal cartilage
3. Lateral crus of
major alar cartilage
4. Dome
5. Medial crus of
major alar cartilage
6. Nostril
Tipe Fraktur Septum Nasi

Tipe Fraktur Septum Nasi

A. Tipe Jarjaway
B. Tipe Chevallet
Deviasi Septum Nasi

Tipe Deviasi Septum Nasi


Cottle Test

• On pulling the cheek away from


the midline the nasal valve
opens à
• increasing the airflow from that
side of the nasal cavity
Clinical Features

1. Nasal obstruction
2. Rhinogenic Headache
3. Sinusitis
4. Epistaxis à drying effects of air
currents leading to formation of
crusts, when removed causes
bleeeding
5. Anosmia à failure of the inspired air
to reach the olfactory region may
result in total or partial loss of sense
of smell
6. External deformity
7. Middle ear infection à predisposes
to middle ear infection
Treatment

• Septoplasty
• Septo-rhinoplasty
Septoplasty Contra Indication

1) Patients below 17 years of age. In such cases, a conservative


surgery (septoplasty) should be done.
2) Acute episode of respiratory infection.
3) Bleeding diathesis.
4) Untreated diabetes or hypertension
Steps of Operation

1. Infiltration of nasal septum.


2. Incision
3. Elevation of mucoperichondrial and periosteal flap.
4. Incision of the cartilage.
5. Elevation of opposite mucoperichondrium and periosteum.
6. Removal of cartilage and bone.
7. Stitching.
8. Packing.
Septoplasty Complications

1) Bleeding.
2) Septal haematoma and abscess.
3) Septal perforation.
4) Supratip depression.
5) Saddle nose deformity.
6) Columellar retraction.
7) Persistence of septal deviation, or external nasal deformity.
8) Cerebrospinal fluid rhinorrhoea (rare) occurs if perpendicular
plate of ethmoid is avulsed.
9) Toxic shock syndrome
Pemeriksaan Hidung
Pemeriksaan Hidung

*Rinoskopi anterior :
*spekulum dimasukkan
ke dalam lubang
hidung dengan hati-
hati, dibuka setelah
spekulum berada di
dalam dan waktu
mengeluarkan jangan
ditutup dulu agar bulu
hidung tidak terjepit
Rinoskopi Anterior

Yang dinilai :
• Kavum nasi à lapang/sempit
• Sekret à serous, mucous, purulent
• Konka inferior, konka media à eutrofi/atrofi/hipertrofi/edema
• Septum à deviasi..? Jenis..?
• Massa à deskripsikan: mudah berdarah..? Warna..?
Rinoskopi Posterior

ü Menggunakan kaca
tenggorok berukuran 2-4
ü Kaca dipanaskan dulu
supaya tidak kabur oleh nafas
pasien
ü Lidah pasien ditekan dgn
spatula lidah
ü Kaca dimasukan ke
belakang uvula dgn arah kaca
ke atas
ü Pasien diminta bernafas
tetap melalui hidung
Rinoskopi Posterior

• Perlu diperhatikan: kaca


tidak boleh menyentuh
dinding posterior faring
(agar tidak terangsang
reflek muntah)
• Sinar lampu di arahkan ke
tenggorok.
Rinoskopi Posterior

• Yang dinilai :
Septum nasi bagian posterior, koana, sekret di belakang
faring (post nasal drip), konka, massa di nasofaring,
muara tuba, torus tubarius dan fossa rosenmuller
Tampon Hidung
Pemeriksaan Hidung
Kasus-kasus Hidung
Bagian Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok Bedah Kepala & Leher (THT-KL)
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas
RSUP dr. M. Djamil Padang, Mei 2016

Thank You!

Anda mungkin juga menyukai