Anda di halaman 1dari 1

LATAR BELAKANG

Pariwisata menjadi sektor utama di DIY dan kekayaan budaya merupakan daya tarik wisata
utama di kota ini. Saat ini wisatawan yang datang ke DIY selain mengunjungi obyek wisata
dan bangunan peninggalan sejarah juga tertarik untuk menikmati atmosfer budaya yang tidak
dapat ditemui dan dirasakan di tempat lain. "Banyak wisatawan yang mencari alternatif
atraksi pariwisata di DIY, salah satunya adalah ingin melihat secara langsung kehidupan
masyarakat sehari-hari," kata Kepala Bidang Promosi Wisata pada Dinas Pariwisata dan
Kebudayaan Kota Yogyakarta, Yetti Martanti, 25 Januari 2015 di Yogyakarta (Sumber:
Yogyakarta Promosikan Kampung Wisata diakses dari www.beritasatu.com ).

Melihat adanya perubahan arah tujuan wisatawan yang lebih menyukai wisata minat khusus
tersebut serta potensi yang dimiliki kampung- kampung yang ada di Kota Yogyakarta, maka
pemerintah Kota Yogyakarta menanggapi secara positif dengan mengeluarkan peraturan
berupa Keputusan Walikota Yogyakarta Nomor : 557/KEP/2007 Tentang Rencana Aksi
Daerah Tentang Pengembangan Pariwisata Berbasis Budaya Kota Yogyakarta Tahun 2007-
2011.

Keputusan Wali Kota Yogyakarta tersebut menjadi payung hukum bagi pengembangan
wisata kampung di Kota Yogyakarta. Dimulai pada tahun 2011 telah diresmikan 5 kampung
wisata, kemudian tahun 2012 diresmikan lagi tujuh kampung wisata yaitu Pandeyan,
Notoprajan, Suryatmajan, Brontokusuman, Tamansari, Prenggan, dan Sosromenduran. Saat
ini telah ada 17 kampung di Yogyakarta yang telah mendapatkan pengakuan sebagai
kampung wisata sekaligus fasilitas dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata DIY. (Sumber:
Laporan Akhir Kajian Kampung Wisata Kota Yogyakarta 2016)

Anda mungkin juga menyukai