Anda di halaman 1dari 27

BAB III

GAMBARAN UMUM

3.1 Letak Geografis


Letak Geografis Kecamatan Pasirjambu Kabupaten Bandung terletak pada
koordinat 107014’ – 107056’ bujur timur dan 6 049’ – 7018’ lintang selatan.
Kecamatan Pasirjambu termasuk salah satu bagian pola ruang untuk pengembangan
kawasan lindung. Luas Kecamatan Pasirjambu ± 23.957,64 ha. Kecamatan
Pasirjambu juga termasuk salah satu bagian pola ruang untuk pengembangan
kawasan budidaya berfungsi lindung. Kecamatan Pasirjambu memiliki batas – batas
administrasi sebagai berikut :
Sebelah Utara : Kabupaten Bandung (Kecamatan Ciwidey dan Kecamatan
Cangkuang).
Sebelah Selatan : Kabupaten Cianjur.
Sebelah Timur : Kecamatan Cimaung dan Kecamatan Pangalengan
Sebelah Barat : Kecamatan Ciwidey dan Kecamatan Rancabali.
Kabupaten Bandung lahir melalui Piagam Sultan Agung Mataram pada
tanggal 20 April tahun 1641 M. Pada awalnya, Kabupaten Bandung terdiri atas 33
Kecamatan. Sejak disahkannya UU No. 22 Tahun 1999 Tentang Otonomi Daerah,
yang kemudian direvisi menjadi UU No. 32 Tahun 2004, pemekaran daerahmarak
terjadi di Indonesia, demikian juga di Kabupaten Bandung. Kota Cimahi memekarkan
diri dari Kabupaten Bandung pada Tahun 2001, yang kemudian disusul dengan
pemekaran Kabupaten Bandung Barat pada Tahun 2007.
Dengan demikian, pada Tahun 2010 terdapat 31 Kecamatan dan sesuai
dengan Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 3 Tahun 2008 tentang Rencana
Tata Ruang Kabupaten Bandung Tahun 2007 Sampai Dengan Tahun 2027 Kabupaten
Bandung terdiri dari 31 Kecamatan, 270 Desa dan 10 Kelurahan yang terbagi ke

71
72

dalam 8 Wilayah Pengembangan (WP) adapun kecamatan serta luas wilayah


administratif masing-masing kecamatan dapat dilihat pada Tabel 3.1.

Tabel III.1
Luas Daerah Kabupaten Bandung Menurut Kecamatan
Wilayah Luas Jumlah
No. Kecamatan
Pengembangan Ha % Desa/Kelurahan
1 WP Soreang 1. Kec. Soreang 2.550,68 1,45 10
2. Kec. Kutawaringin 4.730,26 2,68 11
3. Kec. Katapang 1.572,46 0,89 7
4. Kec. Rancabali 14.837,00 8,42 5
5. Kec. Pasirjambu 23.957,64 13,59 10
6. Kec. Ciwidey 4.846,92 2,75 7
2 WP Baleendah 1. Kec. Baleendah 4.155,54 2,36 8
2. Kec. Dayeuhkolot 1.102,91 0,63 6
3. Kec. Bojongsoang 2.781,22 1,58 6
3 WP Banjaran 1. Kec. Banjaran 4.291,79 2,44 11
2. Kec. Pangalengan 19.540,93 11,09 13
3. Kec. Cangkuang 2.461,06 1,40 7
4. Kec. Cimaung 5.500,02 3,12 10
5. Kec. Arjasari 6.497,79 3,69 11
6. Kec. Pameungpeuk 1.462,32 0,83 6
4 WP Majalaya 1. Kec. Majalaya 2.536,46 1,44 11
2. Kec. Ciparay 4.617,57 2,62 14
3. Kec. Pacet 9.193,96 5,22 13
4. Kec. Kertasari 15.207,36 8,63 7
5. Kec. Paseh 5.102,90 2,90 12
6. Kec. Ibun 5.456,51 3,10 12
7. Kec. Solokan Jeruk 2.400,66 1,36 7
5 WP Cicalengka 1. Kec. Cicalengka 3.599,23 2,04 12
2. Kec. Nagreg 4.930,29 2,80 6
3. Kec. Cikancung 4.013,63 2,28 9
6 WP Cileunyi 1. Kec. Cileunyi 3.157,51 1,79 6
2. Kec. Rancaekek 4.524,83 2,57 13
7 WP Cimenyan - 1. Kec. Cimenyan 5.308,33 3,01 9
Cilengkrang 2. Kec. Cilengkrang 3.011,94 1,71 6
8 WP Margaasih- 1. Kec. Margaasih 1.834,49 1,04 6
Margahayu 2. Kec. Margahayu 1.054,33 0,60 5
Kabupaten Bandung 176.238,67 100,00 280
Sumber : RTRW Kabupaten Bandung Tahun 2007 – 2027
Ruang Lingkup
Kajian
73
74
75

3.2 Kondisi Fisik Dasar


Kecamatan Pasirjambu sendiri berada di kawasan rawan bencana gerakan
tanah.Selain itu Kecamatan Pasirjambu memiliki daerah dengan intensitas hujan
yang tinggi. Menurut Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi
(PVG) Surono (2010) mengatakan, gerakan tanah terjadi akibat curah hujan yang
tinggi pada wilayah yang memiliki kemiringan lereng yang terjal, kurangnya
tanaman yang berakar kuat dan dalam sehingga menyebabkan masa tanah dan
batuan mudah bergerak serta adanya bidang lemah yang berupa kontak antara
tanah pelapukan dengan batuan dasar. Berikut jenis topografi Kecamatan
Pasirjambu :
Tabel III.2
Luas Desa di Kecamatan Pasirjambu Tahun 2014
Luas Wilayah Persentase
No. Desa / Kelurahan Topografi Wilayah
(Ha) Terhadap Luas (%)
1. Desa Cibodas Lereng/Punggung Bukit 954,52 3,72
2. Desa Cikoneng Lereng/Punggung Bukit 446,06 1,56
3. Desa Cisondari Lereng/Punggung Bukit 2370,81 10,84
4. Desa Cukanggenteng Lereng/Punggung Bukit 565,34 2,12
5. Desa Margamulya Lereng/Punggung Bukit 815,84 3,19
6. Desa Mekarmaju Lereng/Punggung Bukit 241,21 0,79
7. Desa Mekarsari Lereng/Punggung Bukit 1898,07 7,81
8. Desa Pasirjambu Lereng/Punggung Bukit 321,36 1,16
9. Desa Sugihmukti Lereng/Punggung Bukit 9644,21 40,02
10. Desa Tenjolaya Lereng/Punggung Bukit 6700,22 28,80
Jumlah 23.957,64 100
Sumber: Profil Desa, 2015

Wilayah Kecamatan Pasirjambu Kabupaten Bandung didominasi bentuk


lahan berbukit sampai bergunung dengan kelas lereng agak curam sampai sangat
curam. Kemiringan lereng Kabupaten Bandung dapat diklasifikasikan sebagai
berikut:
- Kemiringan 0 - < 8% (datar), tersebar di seluruh kecamatan khususnya di
Desa Cisondari, Desa Cibodas, Kondisi tanah ini sangat potensial
dimanfaatkan untuk pemukiman dan usaha tani lahan sawah.
- Kemiringan 8 - < 15 % (landai), tersebar hampir di Kecamatan Majalaya,
Kutawaringin, Soreang. Kondisi tanah seperti ini potensial dimanfaatkan
untuk berbagai jenis usaha, Namun diperlukan usaha konservasi tanah dan
air.
76

- Kemiringan 15 - < 25% (miring agak curam), tersebar di Kecamatan


Paseh, Pacet, Cimaung, Arjasari, Cicalengka. Penggunaan tanah dengan
kemiringan demikian, cukup rawan dan kurang baik untuk budidaya
tanaman pertanian. Namun demikian perlu dikelola dengan pemilihan
tanaman yang berfungsi sebagai konservasi.
- Kemiringan 25 - < 45% (curam), merupakan bagian terluas dari wilayah
Kabupaten Bandung, seperti Kecamatan, pasirjambu, Cimaung,
Rancabali, Cileunyi, dan Cilengkrang Kondisi tanah ini potensial terkena
erosi sehingga perlu upaya pelestarian hutan lindung.
- Kemiringan di atas > 45% (sangat curam), merupakan bagian hulu dari
wilayah Kabupaten Bandung, seperti Kecamatan Cimenyan, Kertasari,
Pangalengan. Kondisi tanah ini sangat potensial terkena erosi sehingga
perlu upaya konservasi tanah dan air serta pelestarian hutan.

Morfologi wilayah merupakan pengelompokan bentang alam berdasarkan


rona, kemiringan lereng secara umum, dan ketinggiannya pada beberapa satuan
morfologi. Secara umum satuan morfologi terdiri dari :
1. Satuan morfologi dataran
Satuan morfologi dataran adalah bentuk bentang alam yang didominasi oleh
daerah yang relatif datar atau sedikit bergelombang, dengan kisaran
kemiringan lereng 0% - 5%. Lebih rinci lagi satuan morfologi dataran ini
dapat dibedakan atas dua subsatuan, yakni subsatuan morfologi dataran
berkisar antara 0% - 2%; dan subsatuan morfologi medan bergelombang
dengan kisaran kemiringan lereng lebih dari 2% hingga 5%.

2. Satuan morfologi perbukitan


Satuan morfologi perbukitan dibagi menjadi tiga subsatuan, yakni: subsatuan
morfologi perbukitan landai dengan kemiringan lereng antara 5% - 15% dan
memperlihatkan relief halus; subsatuan morfologi perbukitan sedang dengan
kemiringan lereng berkisar antara 15% - 40% dan memperlihatkan relief
sedang, dan subsatuan morfologi perbukitan terjal dengan kemiringan lebih
dari 40% dan memperlihatkan relief kasar.
77

3. Satuan morfologi tubuh gunung/puncak gunung


Satuan tubuh gunung ini hampir sama dengan satuan morfologi perbukitan,
dan umumnya merupakan subsatuan perbukitan sedang hingga terjal, namun
membentuk kerucut tubuh gunung/gunung berapi. Tubuh gunung mempunyai
karakterisitk tersendiri dan berbeda dari perbukitan umumnya, seperti banyak
dijumpai mata air, kandungan-kandungan gas beracun, dan sumber daya
mineral lainnya yang khas gunung berapi.
Berdasarkan klasifikasinya, maka morfologi Kabupaten Bandung terdiri
dari :
a) Dataran dengan kelerengan 0 – 8%
b) Perbukitan Landai dengan kelerengan 8 – 15%
c) Perbukitan Sedang dengan kelerengan 15 – 25%
d) Perbukitan terjal dengan kelerengan lebih dari 25 – 45%
e) Puncak Gunung dengan puncak gunung dengan ketinggian Gunung Patuha
(2.334 mdpl) serta Gunung Papandayan (2.262 mdpl), kedua-duanya berada
di perbatasan dengan Kabupaten Garut. Dan memiliki kemiringan curam
lebih dari 45%.
Tabel III.3
Kondisi Kemiringan Lereng Di Kecamatan Pasirjambu
Morfologi
No. Desa Datar Landai Agak Curam Sangat Total
(Ha) (Ha) Curam (Ha) (Ha) Curam (Ha) (Ha)
1 Cibodas 95,39 260 475,85 58,81 0 954,52
2 Cikoneng 4,33 71,39 248,65 48,22 0 446,06
3 Cisondari 238,43 793,43 1333,13 214,64 0 2370,81
4 Cukanggenteng 42,26 218,6 224,23 23,18 0 565,34
5 Margamulya 177,82 137,89 377,32 70,34 0 815,84
6 Mekarmaju 110,98 64,75 14,01 0 0 241,21
7 Mekarsari 68,5 471,69 934,07 340,24 57,10 1898,07
8 Pasirjambu 197 50,08 22,4 9,41 0 321,36
9 Sugihmukti 487,44 1999,7 4789,93 2270 39,68 9644,21
10 Tenjolaya 281,3 858,1 2987,02 2688,48 101,85 6700,22
Jumlah 1703,45 4925,63 11406,61 5723,32 198,63 23957.64
Presentase (%) 7,11 20,56 47,61 23,89 0,83 100
Sumber : Interpretasi GIS Peta Ketinggian dan Kelerengan, Bappeda, Tahun 2013
78

Grafik 3.1
Presentase Kondisi Kemiringan Di Kecamatan Pasirjambu

Sangat Curam Morfologi


(Ha) Datar (Ha)
1% 7%

Curam (Ha)
24%
Landai (Ha)
20%

Agak Curam (Ha)


48%
79
80

3.3 Penggunaan Lahan


Pola penggunaan lahan di Kecamatan Pasirjambu terdiri dari kawasan
lindung, kawasan budidaya fungsi lindung dan kawasan budidaya, dimana
kawasan lindung terdiri dari hutan dan air tawar sebesar 48,13%, dari luas wilayah
Kecamatan Pasirjambu. Kawasan budidaya terdiri dari belukar, kebun, rumput,
sawah irigasi, sawah tadah hujan,permukiman, ladang / tegalan dan gedung
dengan prosentase 51,87% dari luas Kecamatan Pasirjambu. Adapun luas dan
sebarannya dapat dilihat pada tabel berikut:
Adapun keterangan penggunaan lahan di setiap desa yang ada Di
Kecamatan Pasirjambu untuk leih jelasnya ditampilkan pada Tabel 3.4 berikut :
Tabel III.4
Kondisi Tata Guna Lahan Di SetiapDesaKecamatan Pasirjambu
Luas (Ha)
No. Desa Sawah
Air Belukar/ Permu- Rum- Sawah Ladang/
Gedung Hutan Kebun Tadah Total
Tawar Semak kiman put Irigasi Tegalan
Hujan
1 Cibodas 0 4,75 0 247,13 150,69 34,13 0 0 201,33 268,33 879,05
2 Cikoneng 4.11 0 0 0 330,06 13,62 0 0 3,71 19,10 370,59
3 Cisondari 0 426,13 0 903,38 78,50 47,50 0 0 446,47 393,35 2295,33
Cukang-
4 2,33 8,81 0 0 205,51 11,01 0 27,86 14,60 219,67 489,85
genteng
5 Margamulya 0 306,45 0.11 88,38 0 24,00 0 0.00 209,25 112,19 730,38
6 Mekarmaju 0 0 0.26 0 75,01 46,50 0 3.02 40,89 0 165,74
7 Mekarsari 0 59,60 0 1292,32 184,91 41,04 12.02 0 1,55 231,17 1822,60
8 Pasirjambu 0 0 0.09 0 43,00 45,18 0 0,19 157,43 0 245,89
9 Sugihmukti 0 1005,18 0.05 3941,22 4209,92 75,02 0 0 241,70 95,63 9568,72
10 Tenjolaya 0 500,33 0 4948,85 769,63 37,78 0 0 257,60 110,57 6624,75
Total 6.44 2311,23 0.51 11547,07 6198,22 395,25 12.02 31.07 1725,49 1600,96 23957.64
Persentase (%) 0.03 10,19 0.002 48,20 25,87 1,65 0.05 0.13 7,20 6,68 100
Sumber : Hasil Interpretasi GIS Peta Penggunaan Lahan Kabupaten Bandung Tahun 2012,
Bappeda, 2013

Sedangkan arahan Pemerintah Kabupaten Bandung mengenai penentuan


kawasan yang diperuntkan untuk tata guna lahan Di Kecamatan Pasirjambu secara
garis besar terdiri dari 3 jenis kawasan.Kawasan ini yaitu kawasan budidaya,
kawasan lindung dan kawasan penyangga.Kawasan budidaya yang tidak dalam
arahan pemerintah berada Di Desa Mekarsari dan Desa Sugihmukti.Namun
arahan untuk kawasan budidaya terbesar berada Di Desa Cibodas (285.24 Ha),
Desa Cukanggenteng (251. 65) dan Desa Pasirjambu (230.59 Ha).
81

Sedangkan peruntukan kawasan lindung terdapat Di Desa Cibodas (16.72


Ha), Desa Cisondari (1276.01 Ha), Desa Margamulya (420.40 Ha), Desa
Mekarsari (1212.47 Ha), Desa Sugihmukti (7088.80 Ha) dan Desa Tenjolaya
(5545.95).arahan pemerintah pun menentukan kawasan penyangga yang tersebar
di seluruh bagian desa Di Kecamatan Pasirjambu.
82
83

3.4 Kawasan Hutan


Kawasan hutan Di Kecamatan Pasirjambu merupakan salah satu faktor
pendukung bagi masyarakat sebagai daerah penyangga dari bencana longsor.
Namun kawasan hutan Di Kecamatan Pasirjambu memiliki peran sebagai
Kawasan Cagar Alam Gunung Tilu. Berikut jumlah luas hutan yang ada Di
Kecamatan Pasirjambu menurut jenis dan fungsi hutan yang ada :
Tabel III.5
Kawasan Hutan Desa Di Kecamatan Pasirjambu
Hutan Hutan
Enclave
No. Desa Konservasi Lindung Total (Ha)
(Ha)
(Ha) (Ha)
1 Cibodas 0.00 0.00 296.81 296.81
2 Cikoneng 0.00 0.00 61.71 61.71
3 Cisondari 0.00 736.76 613.01 1,349.77
4 Cukanggenteng 0.00 0.00 0.00 0.00
5 Margamulya 0.00 174.22 196.35 370.57
6 Mekarmaju 0.00 0.00 0.00 0.00
7 Mekarsari 0.00 714.14 455.16 1,169.29
8 Pasirjambu 0.00 0.00 0.00 0.00
9 Sugihmukti 0.00 1,422.81 2,123.67 3,546.49
10 Tenjolaya 518.84 3,981.30 1,115.82 5,615.96
Jumlah 518.84 7,029.23 4,862.54 12,410.61
Sumber: Interpretasi Peta Rawan Bencana Induk, Bappeda, Kab. Bandung 2013
84
85

3.5 Jenis Tanah


Jenis tanah yang ada di Kecamatan Pasirjambu ada 4 (empat) jenis
dengan jenis alluvial, andosol, podsol merah kuning dan latosol. Hampir semua
desa memiliki karakteristik jenis tanah latosol ini, terkecuali Di Desa Mekarsari
dan Desa Sugihmukti. Jenis tanah latosol ini memiliki sifat sangat peka terhadap
erosi. Sedangkan jenis tanah andosol memiliki sifat peka terhadap erosi dan jenis
tanah aluvial memiliki sifat tidak cukup peka terhadap erosi. Serta jenis tanah
podsol merah kuning ini memiliki sifat peka terhadap erosi. Berikut ini sebaran
jenis tanah yang ada di desa – desa Kecamatan Pasirjambu.
Tabel III.6
Jenis Tanah Desa Di Kecamatan Pasirjambu
Podsol
Aluvial Andosol Latosol Merah
No. Desa Total (Ha)
(Ha) (Ha) (Ha) Kuning
(Ha)
1 Cibodas 0,00 242,91 711,61 0,00 954,52
2 Cikoneng 2,50 0,00 443,56 0,00 446,06
3 Cisondari 0,00 2193,87 176,94 0,00 2370,81
4 Cukanggenteng 0,00 0,00 565,34 0,00 565,34
5 Margamulya 0,00 673,83 142,01 0,00 815,84
6 Mekarmaju 0,00 0,00 241,21 0,00 241,21
7 Mekarsari 0,00 1898,07 0,00 0,00 1898,07
8 Pasirjambu 0,00 0,00 321,36 0,00 321,36
9 Sugihmukti 0,00 3441,01 0,00 6203,20 9644,21
10 Tenjolaya 0,00 4928,15 228,96 1543,11 6700,22
Jumlah 2,50 13377,85 2830,98 7746,31 23957,64
Sumber : Interpretasi GIS Peta Penggunaan Lahan, Bappeda, Tahun 2013
86
87

3.6 Curah Hujan


Kondisi curah hujan ini mempengaruhi terhadap ketersediaan
air di wilayah Kecamatan Pasirjambu, terutama yang sangat
mempengaruhi yaitu tingkat kesuburan tanahnya. Adapun curah hujan
tertinggi desa Di Kecamatan Pasirjambu yaitu dengan intensitas hujan
4000 – 4500 mm yang terdapat Di Desa Sugihmukti dan Desa
Tenjolaya. Namun mayoritas seluruh desa Di Kecamatan Pasirjambu
memiliki potensi curah hujan 2000 – 2500 mm, kecuali Di Desa
Sugihmukti. Berikut Tabel mengenai potensi curah hujan Di
Kecamatan Pasirjambu.
Tabel III.7
Curah Hujan Desa Di Kecamatan Pasirjambu
Hari 2000 – 2500 – 3000 – 3500 – 4000 –
Total
No. Desa Hujan / 2500 mm 3000 mm 3500 mm 4000 mm 4500 mm
(Ha)
Bulan (Ha) (Ha) (Ha) (Ha) (Ha)
1 Cibodas 20 958,79 0.00 0.00 0.00 0.00 958,79
2 Cikoneng 20 450,33 0.00 0.00 0.00 0.00 450,33
3 Cisondari 20 345,54 1.067 936,29 26,29 0.00 2375,08
4 Cukanggenteng 20 569,61 0.00 0.00 0.00 0.00 569,61
5 Margamulya 20 55,15 344,42 420,54 0.00 0.00 820,11
6 Mekarmaju 20 245,48 0.00 0.00 0.00 0.00 245,48
7 Mekarsari 20 156,98 821 903,86 20,47 0.00 1902,34
8 Pasirjambu 20 285,75 0.00 0.00 0.00 0,00 325,62
9 Sugihmukti 20 0,00 148,36 2027,91 3990,80 3401,68 9605,79
10 Tenjolaya 20 209,33 363,47 1523,30 2611,31 1997,08 6704,49
Jumlah 200 3.276,97 2.753,49 5.821,16 6.658,13 10.830,71 23957.64
Sumber : Interpretasi GIS Peta Curah Hujan, Bappeda, Tahun 2013
88
89

3.7 Kependudukan
3.6.1 Jumlah Penduduk
Jumlah penduduk Kecamatan Pasirjambu pada tahun 2014 adalah sebesar
83887 jiwa (Kecamatan Pasirjambu Dalam Angka 2014, BPS). Jumlah penduduk
tertinggi berada Di Desa Tenjolaya dengan jumlah penduduk 13216 jiwa, sedang
jumlah penduduk terendah ada Di Desa Mekarsari dengan 5475 jiwa.
Selengkapnya, perkembangan jumlah penduduk Kecamatan Pasirjambu dapat
dilihat pada Tabel 3.6.
Tabel III.8
Jumlah Penduduk Berdasarkankan Jenis Kelamin
Menurut Desa di Kecamatan Pasirjambu Tahun 2014
Penduduk (Jiwa)
No. Desa Jumlah
Laki - Laki Perempuan
1 Cibodas 4427 4146 8572
2 Cikoneng 2976 2848 5824
3 Cisondari 4686 4485 9172
4 Cukanggenteng 3324 3194 6518
5 Margamulya 4544 4374 8918
6 Mekarmaju 3019 2843 5862
7 Mekarsari 2748 2727 5475
8 Pasirjambu 4046 3956 8003
9 Sugihmukti 6354 5974 12327
10 Tenjolaya 6710 6506 13216
Jumlah 42833 41054 83887
Sumber : Proyeksi BPS, Tahun 2014
3.6.2 Jumlah Kepala Keluarga
Jumlah kepala keluarga yang ada Di Kecamatan Pasirjambu ini berjumlah
25887 KK.Mayoritas penduduk Di Kecamatan Pasirjambu ini bermata
pencaharian sebagai petani dan buruh tani.Jumlah kepala keluarga pertanian dan
buruh tani terbesar berada Di Desa Sugihmukti yaitu 1451 KK Pertanian dan 3332
KK Buruh Tani. Jumlah KK Pertanian terendah berada Di Desa Mekarsari 130
KK dan KK Buruh Tani terendah berada Di Desa Pasirjambu sebesar 57
KK..untuk lebih jelasnya di Tabel 3.7 berikut ini :
Tabel III.9
Jumlah Kepala Keluarga, Keluarga Tani, dan Anggota Keluarga Menjadi
Buruh Tani Menurut Desa di Kecamatan Pasirjambu Tahun 2014
Jumlah Keluarga Jumlah Anggota Keluarga
No. Desa Jumlah KK
Pertanian Menjadi Buruh Tani
1 Cibodas 2480 1450 360
2 Cikoneng 1605 158 121
90

Jumlah Keluarga Jumlah Anggota Keluarga


No. Desa Jumlah KK
Pertanian Menjadi Buruh Tani
3 Cisondari 3106 512 300
4 Cukanggenteng 2137 516 86
5 Margamulya 3276 500 228
6 Mekarmaju 1594 245 152
7 Mekarsari 1765 130 474
8 Pasirjambu 2362 603 57
9 Sugihmukti 3856 1451 3332
10 Tenjolaya 3706 910 1051
Jumlah 25887 6537 6161
Sumber : Podes, Tahun 2014
3.6.3 Kepadatan Penduduk
Kepadatan penduduk di Kecamatan Pasirjambu merupakan perbandingan
antara jumlah penduduk dengan luas wilayah. Tingkat kepadatan Kecamatan
Pasirjambu Tahun 2014 adalah 3,5 Jiwa/Ha, dimana kepadatan tertinggi berada di
Desa Margamulya sebesar 23Jiwa/Ha. Sedangkan desa dengan tingkat kepadatan
terendah adalah DesaMekarsari sebesar 1Jiwa/Ha. Untuk lebih jelasnya mengenai
kepadatan penduduk dan penyebaran penduduk dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel III.10
Kepadatan Penduduk Kecamatan Pasirjambu Tahun 2014
Penduduk Kepadatan Tahun 2014
No Desa Luas (Ha)
(Jiwa) (Jiwa/Ha)
1 Cibodas 958,79 8572 8,94
2 Cikoneng 450,33 5824 12,93
3 Cisondari 2375,08 9172 3,86
4 Cukanggenteng 569,61 6518 11,44
5 Margamulya 820,11 8918 10,87
6 Mekarmaju 245,48 5862 23,88
7 Mekarsari 1902,34 5475 2,88
8 Pasirjambu 325,62 8003 24,58
9 Sugihmukti 9605,79 12327 1,28
10 Tenjolaya 6704,49 13216 1,97
Jumlah 23957.64 83887 3,5
Sumber : Data BPS Kecamatan Pasirjambu, Tahun 2014

3.8 Potensi Rawan Bencana


Kawasan yang rawan bencana adalah daerah yang pernah mengalami
bencana atau daerah yang mempunyai potensi terjadinya bencana.Bencana yang
paling sering terjadi Kecamatan Pasirjambu umumnya memliki rawan Bencana
longsor/gerakan tanah dan indikasi gempa dan bencana aliran lahar. Berdasarkan
91

interpretasi terhadap peta Daerah Rawan Bencana Bappeda Kabupaten Bandung,


maka diperoleh sebaran dan luas Daerah Rawan Bencana pada tabel dibawah ini :
Tabel III.11
Daerah Rawan Bencana Kecamatan Pasirjambu Kabupaten Bandung
Tahun 2013
Rawan Rawan Tanah
Rawan Luas
No Kecamatan Gerakan Lintasan Pondasi
Banjir (ha)
Tanah Lahar Buruk
1 Soreang - 660,30 - - 660,30
2 Kutawaringin - 1.175,90 - - 1.175,90
3 Katapang - - - - -
4 Ciwidey - 3.602,55 356,95 - 3.959,50
5 Pasirjambu - 4.009,41 1.387,37 - 5.396,78
6 Rancabali - 584,06 1.131,07 - 1.715,13
7 Baleendah 1.514,37 494,27 - - 2.008,64
8 Dayeuhkolot 272,38 - - - 272,38
9 Bojongsoang 1.799,72 - - 837,85 2.637,57
10 Banjaran - 1.682,89 - - 1.682,89
11 Pameungpeuk 36,27 2,02 - - 38,29
12 Cangkuang - 1.028,68 - - 1.028,68
13 Arjasari - 4.170,00 - - 4.170,00
14 Cimaung - 2.800,56 - - 2.800,56
15 Pangalengan - 213,09 - - 213,09
16 Majalaya - 159,33 - - 159,33
17 Ciparay 797,28 1.633,21 - - 2.430,49
18 Solokanjeruk 1.123,11 - - 567,66 1.690,77
19 Pacet - 1.830,38 - - 1.830,38
20 Kertasari - - 1.607,32 - 1.607,32
21 Paseh 373,16 823,77 - 128,44 1.325,37
22 Ibun - 203,53 - - 203,53
23 Cileunyi 22,10 562,56 211,94 347,71 1.144,31
24 Rancaekek 1.965,97 - - 2.581,35 4.547,32
25 Cicalengka - 1.559,08 - 440,05 1.999,13
26 Nagreg - 1.313,95 - - 1.313,95
27 Cikancung 71,05 574,58 - 631,34 1.276,97
28 Margahayu - - - - -
29 Margaasih - - - - -
30 Cilengkrang - 1.297,62 252,14 - 1.549,76
31 Cimenyan - 3.951,93 78,68 - 4.030,61
Jumlah (Ha) 7.975,41 34.333,67 5.025,47 5.534,40 52.868,95
Prosentase 15,09 64,94 9,51 10,47 100,00
Sumber : Interpretasi Peta Rawan Bencana Induk, Bappeda, Kab. Bandung 2013
Dalam pengembangan wilayah Kecamatan Pasirjambu tidak terlepas dari
berbagai permasalahan dan potensi sektor pembangunanyang alih fungsi lahannya
secara langsung berdampak kepada penyesuaian dan pengendalian penataan ruang
melalui kebijakan dan strrategi penataan ruang wilayah Di Kecamatan
Pasirjambu.
92

Hal yang menjadi permasalahan utama diantaranya adalah alih fungsi


lahan kawasan potensial konservasi sebagai penyangga kawasan bawahnya
menjadi lahan pertanian/produktif dengan semakin bertambahnya kebutuhan
penduduk untuk mata pencaharian yang memiliki nilai ekonomis yang
tinggi.Ketidakterkendalinya pengelolaan lingkungan terhadap kegiatan pertanaian
sehingga mengakibatkan penurunan kualitas dan kuantitas lingkungan, kerusakan
lahan/degradasi lahan akibat pemanfaatan hutan yang tidak disertai dengan upaya
konservasi sehingga tanah kurang mampu meresapkan air sehingga aliran air tidak
tertahan serta menyebabkan banjir dan bencana longsor.Mencermati data dan
informasi yang terolah dan berbagai informasi upaya penjaringan stakeholder dan
masyarakat,untukmengutamakan aspek pengawasan dan pengendalian terhadap
lingkungan mengingat Kecamatan Pasirjambu memiliki fungsi penyangga.
Beberapa hal mengenai pemanfaatan sumber daya alam, mineral dan
energi yang melimpah dengan tidak memperhatikan pelestarian dan perlindungan
terhadap daerah-daerah yang berfungsi lindung dan penyangga berdampak pada
degradasi lahan dan air sehingga ditemui lahan kritis yang mempengaruhi
ketersediaan air baku dan mempengaruhi limpasan air hujan (banjir dan gerakan
tanah). Berikut keterangan gerakan tanah desa Di Kecamatan Pasirjambu :
Tabel III.12
Gerakan Tanah Desa Di Kecamatan Pasirjambu
Menengah Sedang Tinggi
No. Desa Total (Ha)
(Ha) (Ha) (Ha)
1 Cibodas 445,49 513,31 0,00 958,79
2 Cikoneng 379,25 71,08 0,00 450,33
3 Cisondari 1789,07 586,01 0,00 2375,08
4 Cukanggenteng 487,04 82,57 0,00 569,61
5 Margamulya 336,96 483,16 0,00 820,11
6 Mekarmaju 39,87 205,61 0,00 245,48
7 Mekarsari 770,47 1131,88 0,00 1902,34
8 Pasirjambu 52,76 272,87 0,00 325,62
9 Sugihmukti 5817,26 3577,34 211,20 9605,79
10 Tenjolaya 4109,06 2500,82 94,60 6704,49
Jumlah 14227,21 9424,63 305,80 23957.64
Sumber: Interpretasi Peta Rawan Bencana Induk, Bappeda, Kab. Bandung 2013
93

Gambar 3.1
Kondisi Eksisting Tanah Tererosi
1 2
.

3 4

Gambar rawan bencana gerakan tanah di Kecamatan Pasirjambu. 1) erosi tanah


di Kecamatan Pasirjambu Desa Sugihmukti dengan jenis guna lahan berupa
belukar. 2) kekuatan tanaman diatasnya dalam mengikat tanah yang kurang pada
kemiringan agak curam. 3) kondisi pengikisan tanah yang menutup saluran
drainase. 4) kondisi erosi tanah tanpa di Desa Sugihmukti.

Sumber : Hasil Observasi Lapangan Kecamatan Pasirjambu, Tahun 2016.


94
95

3.9 Pola Ruang Kabupaten Bandung 2007 – 2027


Dalam arahan pola ruang Kabupaten Bandung, Kecamatan Pasirjambu
diarahkan sebagai kawasan pertanian berfungsi lindung, pertanian lahan basah dan
pertanian lahan kering. Peruntukan pertanian berfungsi lindung berupa hutan
rakyat (± 7,64 Ha) dan tanaman tahunan / perkebunan (± 6.890,59 Ha). Selain itu
peruntukan pertanian lahan basah (± 2090,58 Ha) dan peruntukan pertanian lahan
kering (± 1864,99 Ha). Kecamatan Pasirjambu termasuk dalam program
pengembangan kawasan pertanian berupa intensifikasi pertanian, perbaikan
saluran, bangunan irigasi, pengembangan pertanian organik, teknologi budidaya
yang berwawasan lingkungan dan pengendalian konversi lahan. Selain itu
program pengembangan budidaya perkebunan / buah – buahan juga menjadi salah
satu prioritas arahan pola ruang Kabupaten Bandung. Program – program yang di
rencakan dalam RTRW Kabupaten Bandung tahun 2007 – 2027 untuk Kecamatan
Pasirjambu ini merupakan suatu upaya pemerintah dalam mewujudkan
pengembangan ekowisata dan agropolitan. Untuk lebih jelasnya mengenai arahan
pola ruang kawasan pertanian Kabupaten Bandung di Kecamatan Pasirjambu
dapat dilihat pada Tabel 3.10 :
Tabel III.13
Pola Ruang DiKecamatan Pasirjambu 2013
Cukangg Margam
Cibodas Cikonen Cisondar Mekarm Mekarsa Pasirjam Sugihmu Tenjolay Total
No Desa enteng ulya
(Ha) g (Ha) i (Ha) aju (Ha) ri (Ha) bu (Ha) kti (Ha) a (Ha) (Ha)
(Ha) (Ha)
Hutan
1 - - 544,43 - 105,41 - 622,80 - 2125,50 4673,56 8071,7
Konservasi
3545,2
2 Hutan Lindung 252,62 - 389,37 - - - 718,34 - 1882,57 302,39
9
3 Hutan Rakyat - - - - - - - - - 19,03 19,03
4 Permukiman 75,11 43,52 95,75 62,93 126,71 141,07 1,13 174,24 71,35 203,21 995,02
Pertanian Lahan 2284,7
5 156,16 81,21 691,06 114,25 213,99 64,45 81,19 70,95 346,34 270,33
Basah 2
Pertanian Lahan 1980,6
6 207,13 28,83 506,76 191,12 292,62 - 153,57 - 260,54 225,08
Kering 8
Tanaman 6943,6
7 219,93 206,52 107,84 122,54 25,89 0,09 277,46 22,06 4871,65 974,62
Tahunan 6
Pemerintahan /
8 - - - - - - - 1,13 - 2,10 3,23
Fasum
9 Perairan - 17,39 - 15,64 - - - - - - 33,03
Perdagangan
10 - - - - 7,65 - - 17,33 - - 24,98
dan Jasa
11 Sempadan - 32,99 - 23,26 - - - 0,05 - - 56,3
23957,
Jumlah 958,79 450,33 2375,08 569,61 820,11 245,48 1902,34 325,62 9605,79 6704,49
64
Sumber : Bappeda, RTRW Kab. Bandung 2013
96

Adapun hirarki pola ruang Kabupaten Bandung Kecamatan Pasirjambu


untuk kawasan budidaya pertanian ini ada 3 (tiga) jenis yaitu kawasan tanaman
tahunan / perkebunan yang memiliki fungsi lindung, kawasan pertanian lahan
basah (sawah irigasi / sawah tadah hujan) dan kawasan pertanian lahan kering
(kebun, ladang / tegalan, belukar dan rumput). Kawasan rencana pertanian lahan
basah terluas berada di Desa Cisondari, namun pertanian lahan basah ini tersebar
keseluruh desa di Kecamatan Pasirjambu. Kawasan rencana pertanian lahan
kering terluas ada di Desa Cisondari, namun hanya ada 2 desa yang tidak
dilakukan rencana pengembangan kawasan pertanian lahan kering, desa ini adalah
Desa Mekarmaju dan Desa Pasirjambu. Rencana kawasan tanaman tahuanan
tersebar diseluruh desa di Kecamatan Pasirjambu, pengembangan terluas berada
di Desa Sugihmukti.
97

Anda mungkin juga menyukai