Anda di halaman 1dari 24

INDIKATOR PMKP KLINIK

STANDAR PMKP 3. Klinik 1 : Asesment Pasien


JUDUL INDIKATOR Angka ketidaklengkapan assessment awal medis dalam 24 jam pada pasien rawat inap
TIPE INDIKATOR Struktur √ Proses Outcome Proses & Outcome
Definisi Operasional : Penilaian yang dilakukan oleh dokter penanggungjawab pelayanan (DPJP)/ dokter jaga ruangan untuk
memastikan bahwa perencanaan medis yang dilakukan tepat bagi pasien
Bagian/Unit : Rawat inap
Person In Charge : Karu Rawat Inap
Kebijakan Mutu : Keamanan dan keselamatan
Rasionalisasi : Tergambarnya tanggung jawab dokter dalam melakukan assessment medis dalam 24 jam meliputi:
identitas pasien, Anamnesis, diagnosis, pemeriksaan fisik/penunjang, penatalaksanaan/perencanaan
pelayanan, tgl/jam, tanda tangan dokter dan nama.
Formula Kalkulasi : Jmlh lembar asesment awal medis yg tdk terisi lengkap dalam 1 bulan
X 100
Jmlh lembar asesment awal medis seluruhnya dalam 1 bulan
Numerator : Jumlah lembar asesment awal awal medis yang tidak terisi lengkap
Denominator : Jumlah lembar assessment awal medis seluruhnya
Kriteria Inklusi : Seluruh lembar assessment medis
Kriteria Eksklusi : -
Metodologi Pengumpulan data : Retroprestif
Tipe Pengukuran : Proses dan outcome

Sumber Data : Lembar rekam medis pasien


Waktu Pelaporan : Paling lambat tanggal 10 setiap bulan berjalan
Frekuensi Pelaporan : 1 bulan sekali

Target Kinerja : 0%
Jumlah Sampel : Populasi
Area Monitoring : Rawat inap
Rencana Komunikasi kestaf : Melalui morning brifing dan rapat bulanan
Referensi SK Pedoman Pelayanan Komite peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien
INDIKATOR PMKP KLINIK
STANDAR PMKP 3. Klinik 2 : Layanan laboratorium
JUDUL INDIKATOR Waktu Tunggu Hasil Pelayanan Laboratorium Patologi Klinik Pemeriksaan Darah lengkap dan Kimia
klinik
TIPE INDIKATOR Struktur Proses Outcome √ Proses & Outcome
Definisi Operasional : Pemeriksaan laboratorium yang dimaksud adalah pelayanan pemeriksaan darah lengkap dan kimia klinik.
waktu tunggu hasil pelayanan laboratorium untuk pemeriksaan laboratorium darah lengkap dan kimia
klinik adalah tenggang waktu mulai pasien diambil sample darah sampai dengan menerima hasil yang
sudah diekspertisi
Bagian/Unit : Laboratorium
Person In Charge : Karu Laboratorium
Kebijakan Mutu : Efektifitas, kesinambungan pelayanan
Rasionalisasi : Hasil pelayanan laboratorium khususnya patologi klinik merupakan gambaran menejemen peningkatan
kualitas di unit laboratorium. Pelayanan penunjang sangat diperlukan untuk menegakan diagnosa yang
tentunya harus dilakukan dalam waktu yang cepat. Berdasarkan pengalaman banyak keluhan dari dokter
yang perlu waktu lebih lama untuk menerima hasil pemeriksaan laboratorium.

Formula Kalkulasi : Jumlah pemeriksaan laboratorium patologi klinik untuk Darah lengkap dan Kimia klinik dengan waktu
tunggu hasil ≤140 menit (pemeriksaan) : Jumlah seluruh pemeriksaan laboratorium patologi klinik untuk
Darah lengkap dan Kimia klinik dalam satu bulan (pemeriksaan) x 100% = ___%

Numerator : Jumlah pemeriksaan laboratorium patologi klinik untuk Darah lengkap dan Kimia klinik dengan waktu
tunggu hasil ≤140 menit dalam satu bulan (pemeriksaan)
Denominator : Jumlah seluruh pemeriksaan laboratorium patologi klinik untuk Darah lengkap dan Kimia klinik dalam
bulan yang sama (pemeriksaan)
Kriteria Inklusi : Seluruh pemeriksaan darah lengkap dan kimia klinik ini dipantau untuk pasien rawat jalan dan IGD
Kriteria Eksklusi : -

Metodologi Pengumpulan data : Concurrent

Tipe Pengukuran : Proses & Outcome

Sumber Data : Buku laporan Laboratorium

Waktu Pelaporan : 1 Bulan

Frekuensi Pelaporan : 3 Bulan

Target Kinerja : < 140 Menit


Jumlah Sampel : Sampling

Area Monitoring : Laboratorium


Rencana Komunikasi kestaf : Melalui morning brifing dan rapat bulanan

Referensi SK Pedoman Pelayanan Komite peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien


INDIKATOR PMKP KLINIK
STANDAR PMKP 3. Klinik 3 : Pelayanan Radiologi
JUDUL INDIKATOR Waktu Tunggu Hasil Pelayanan Thorax Foto untuk Pasien Rawat Jalan dengan waktu target ≤ 180
menit
TIPE INDIKATOR Struktur Proses Outcome √ Proses & Outcome
Definisi Operasional : Waktu tunggu hasil pelayanan thorax foto adalah tenggang waktu mulai pasien di foto sampai dengan
menerima hasil yang sudah diekspertisi yang diukur dengan satuan jam. Pelayanan thorax foto yang akan
dipantau adalah khusus ditujukan bagi pasien rawat jalan dengan waktu target ≤ 180 menit. Thorax foto
merupakan pemeriksaan radiologi konvensional dengan melaksanakan pemeriksaan foto rontgen pada
bagian dada pasien.
Bagian/Unit : Radiologi
Person In Charge : Karu Radiologi
Kebijakan Mutu : Efektifitas, Kesinambungan pelayanan
Rasionalisasi : Pelayanan radiologi khususnya thorax foto merupakan gambaran menejemen peningkatan kualitas di unit
radiologi. Pelayanan penunjang sangat diperlukan untuk menegakan diagnosa yang tentunya harus
dilakukan dalam waktu yang cepat.
Formula Kalkulasi : Jumlah pasien rawat jalan yang dikerjakan thorax foto dengan waktu ≤ 180 menit (orang) : Jumlah
seluruh pasien rawat jalan yang dilakukan thorax foto setiap bulan (orang) x 100 % = ____%

Numerator : Jumlah pasien rawat jalan yang dikerjakan thorax foto dengan waktu ≤ 180 menit
Denominator : Jumlah seluruh pasien rawat jalan yang dilakukan thorax foto setiap bulan
Kriteria Inklusi : Pasien yang dilakukan pemeriksaan radiologi selain thorax foto

Kriteria Eksklusi : -

Metodologi Pengumpulan data : Concurrent


Sumber Data : Buku laporan radiologi

Waktu Pelaporan : 1 Bulan

Frekuensi Pelaporan : 3 Bulan

Target Kinerja : 100% (≤ 180 menit)


Jumlah Sampel : Populasi

Area Monitoring : Radiologi


Rencana Komunikasi kestaf : Melalui morning brifing dan rapat bulanan

Referensi : SK Pedoman Pelayanan Komite peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien


INDIKATOR PMKP KLINIK
STANDAR PMKP 3. Klinik 4 : Prosedur Bedah
JUDUL INDIKATOR Angka Infeksi Daerah operasi di ruang rawat inap (IDO)

TIPE INDIKATOR Struktur Proses √ Outcome Proses & Outcome


Definisi Operasional : Adalah angka infeksi yang terjadi pada tempat atau daerah insisi akibat suatu tindakan pembedahan yang
didapatkan dalam 30 hari pertama setelah operasi tanpa implant dan 1 tahun dengan implant pada luka
terbuka dan tertutup, infeksi dapat terjadi di jaringan insisional, superficial dalam dan rongga
Bagian/Unit : PPI dengan kamar bedah dan ruang rawat inap
Person In Charge : IPCN

Kebijakan Mutu : Keselamatan


Rasionalisasi : Angka IDO menunjukakan apakah terjadi infeksi didalam suatu operasi yang akan menunjukkan mutu
persiapan, tindakan, perawatan maupun alat yang digunakan

Formula Kalkulasi : Jumlah infeksi IDO dari OP dalam 1 bulan x 100%


Jumlah operasi bersih dalam 1 bulan
Numerator : Jumlah infeksi IDO dari operasi bersih yang dilakukan dalam satu bulan
Denominator : Jumlah operasi bersih tertentu dalam satu bulan
Kriteria Inklusi : Operasi bersih dengan persiapan

Kriteria Eksklusi : Operasi kotor, cito

Metodologi Pengumpulan data : Restrospectif

Tipe Pengukuran : Outcome


Sumber Data : Monitoring HAIs Surveylan, laporan, rekapitulasi kegiatan operasi

Waktu Pelaporan : Tanggal 10 bulan berikutnya

Frekuensi Pelaporan : 1 bulan sekali

Target Kinerja : <2%


Jumlah Sampel : Total populasi

Area Monitoring : Kamar bedah, ruang bedah


Rencana Komunikasi kestaf : Rapat Koordinasi

Referensi : Pedoman pencegahan dan pengendalian infeksi, perdalin 2011


INDIKATOR PMKP KLINIK
STANDAR PMKP 3. Klinik 5 : Penggunaan Antibiotik dan pengobatan lainnya serta pelayanan farmasi
JUDUL INDIKATOR Waktu tunggu pelayanan obat racikan pada pasien rawat jalan ≥ 120 menit

TIPE INDIKATOR Struktur Proses Outcome √ Proses & Outcome


Definisi Operasional Waktu tunggu pelayanan obat racikan adalah tenggang waktu mulai pasien meyerahkan resep sampai
dengan menerima obat racikan
Bagian/Unit : Instalasi Farmasi
Person In Charge : Karu Farmasi

Kebijakan Mutu : Efektifitas, kesinambungan pelayanan


Rasionalisasi : Hasil pelayanan farmasi khususnya pelayanan obat racikan merupakan gambaran menejemen
peningkatan kualitas di unit farmasi. Pelayanan resep obat racikan sangat diperlukan untuk pengobatan
dan kesembuhan pasien.
Formula Kalkulasi : Jmlh kumulatif wkt tunggu pelayanan obat racikan yg disurvei dlm satu bln x 100%
Jumlah pasien yang disurvei dalam bulan tersebut
Numerator : Jumlah kumulatif waktu tunggu pelayanan obat racikan pasien yang disurvey dalam satu bulan
Denominator : Jumlah pasien yang disurvey dalam bulan tersebut
Kriteria Inklusi : Pasien rawat jalan

Kriteria Eksklusi : -

Metodologi Pengumpulan data : Concurent

Sumber Data : Sensus harian indikator mutu farmasi


Waktu Pelaporan : 1 Bulan

Frekuensi Pelaporan : 3 Bulan

Target Kinerja : ≤ 60 %
Jumlah Sampel : Sampling

Area Monitoring : Instalasi Farmasi


Rencana Komunikasi kestaf : Melalui morning brifing dan rapat bulanan

Referensi : SK Pedoman Pelayanan Komite peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien


INDIKATOR PMKP KLINIK
STANDAR PMKP 3. Klinik 6 : Kesalahan medikasi dan KNC
JUDUL INDIKATOR Tidak adanya kesalahan pemberian obat

TIPE INDIKATOR Struktur Proses Outcome √ Proses & Outcome


Definisi Operasional Kesalahan pemberian obat meliputi:
1. Kesalahan dalam memberikan jenis obat
2. Salah dalam memberikan dosis
3. Salah orang
4. Salah Jumlah
Bagian/Unit : Instalasi Farmasi
Person In Charge : Karu Farmasi

Kebijakan Mutu : Keselamatan dan kenyamanan


Rasionalisasi : Tergambarnya kejadian kesalahan dalam pemberian obat
Formula Kalkulasi : -
Numerator : Jumlah seluruh pasien instalasi farmasi yan disurvei dikurangi jumlah pasien yang mengalami kesalahan
pemberian obat
Denominator : Jumlah seluruh pasien instalasi farmasi yang disurvey
Kriteria Inklusi : Pasien rawat jalan

Kriteria Eksklusi : Pasien rawat inap

Metodologi Pengumpulan data : Restrospectif


Sumber Data : Survey

Waktu Pelaporan : 1 Bulan

Frekuensi Pelaporan : 3 Bulan

Target Kinerja : 100%


Jumlah Sampel : Sampling

Area Monitoring : Instalasi Farmasi


Rencana Komunikasi kestaf : Melalui morning brifing dan rapat bulanan

Referensi : SK Pedoman Pelayanan Komite peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien


INDIKATOR PMKP KLINIK
STANDAR PMKP 3. Klinik 8 : Penggunaan darah dan produk-produk darah
JUDUL INDIKATOR Ketepatan waktu pemasangan tranfusi darah

TIPE INDIKATOR Struktur Proses Outcome √ Proses & Outcome


Definisi Operasional Ketepatan waktu pemasangan transfusi darah sampai dengan selesai transfusi 2-3 jam pemasangan pada
pasien rawat inap di sampai dengan selesai oleh perawat ruang rawat inap

Bagian/Unit : Unit rawati inap

Person In Charge : Kepala unit rawat inap

Kebijakan Mutu : Keselamatan

Rasionalisasi : Ketepatan prosedur waktu pemasangan transfusi akan mencegah rusaknya komposisi darah, sehingga
pasien akan cepat sembuh
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑎𝑠𝑖𝑒𝑛 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑒𝑟𝑝𝑎𝑠𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑟𝑎𝑛𝑠𝑓𝑢𝑠𝑖 𝑑𝑎𝑟𝑎ℎ 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑒𝑝𝑎𝑡
Formula Kalkulasi : X 1000⁄0
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑎𝑠𝑖𝑒𝑛 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑒𝑟𝑝𝑎𝑠𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑟𝑎𝑛𝑠𝑓𝑢𝑠𝑖 𝑑𝑎𝑟𝑎ℎ 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 𝑠𝑎𝑡𝑢 𝑏𝑢𝑙𝑎𝑛

Numerator : Jumlah pasien yang terpasang transfusi darah dengan waktu yang tepat dalam 1 bulan

Denominator : Jumlah pasien yang terpasang transfusi darah dalam 1 bulan

Kriteria Inklusi : Semua pasien yang terpasang transfusi darah di ruang rawat inap dewasa

Kriteria Eksklusi : -

Metodologi Pengumpulan data : Concurrent

Waktu Pelaporan : Tanggal 10 bulan berjalan


Frekuensi Pelaporan : Satu bulan sekali

Target Kinerja : 80%

Jumlah Sampel : Sensus

Area Monitoring : Ruang rawat inap dewasa

Rencana Komunikasi kestaf : Rapat rutin ruangan

Referensi : SK Pedoman Pelayanan Komite peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien


INDIKATOR PMKP KLINIK
STANDAR PMKP 3. Klinik 7 : Penggunaan anestesi dan sedasi
JUDUL INDIKATOR Angka ketidaklengkapan assessment pre anastesi oleh dokter anastesi

TIPE INDIKATOR Struktur Proses Outcome √ Proses & Outcome


Definisi Operasional Penilaian preanastesi adalah pemeriksaan sebelum tindakan anastesi ini merupakan rangkaian kegiatan
mengawali suatu operasi yang akan dilakukan. pemeriksaan diawali dengan fungsi vital sign:
1. Melakukan penilaian terhadap fungsi nafas, fungsi kesadaran, fungsi kardiovaskuler, fungsi ginjal
dan fungsi gastrointestinal
2. Mengetahui status fisik pasien preoperasi
3. Mengetahui dan menganalisis jenis operasi
4. Memilih jenis dan teknis anastesi yang sesuai
5. Meramalkan penyulit yang mungkin terjadi selama operasi dan atau pesca operasi
6. Mempersiapkan obat atau alat guna menanggulangi penyulit yang mungkin terjadi
Bagian/Unit : Ruang OK
Person In Charge : Karu ruang OK

Kebijakan Mutu : Keselamatan


Rasionalisasi : Meningkatkan kelengkapan assessment pre anastesi oleh dokter ahli anastesi
Formula Kalkulasi : Jmlh ketidaklengkapan assessment pre anastesi oleh dr anastesi dlm 1 bln x 100%
Jmlh semua pasien yg seharusnya dilakukan assessment pre anastesi dalam 1 bulan
Numerator : Jumlah ketidaklengkapan assessment pre anastesi oleh dokter anastesi dalam 1 bulan
Denominator : Jumlah semua pasien yang seharusnya dilakukan assessment pre anastesi dalam 1 bulan
Kriteria Inklusi : Semua pasien yang akan dilakukan anastesi umum
Kriteria Eksklusi : Semua pasien yang akan dilakukan anastesi local

Metodologi Pengumpulan data : Retrospektif

Sumber Data : Proses dan outcome

Waktu Pelaporan : Rekam medis

Frekuensi Pelaporan : Setiap tanggal 10 bulan berjalan

Target Kinerja : 95%


Jumlah Sampel : Populasi

Area Monitoring : Ruang OK


Rencana Komunikasi kestaf : Melalui rapat bulanan ruang OK

Referensi : SK Pedoman Pelayanan Komite peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien


INDIKATOR PMKP KLINIK
STANDAR PMKP 3. Klinik 9 : Ketersediaan, isi dan penggunaan catatan tentang pasien
JUDUL INDIKATOR Kelengkapan Pengisian Berkas Rekam Medis (BRM) Rawat Inap

TIPE INDIKATOR Struktur Proses √ Outcome Proses & Outcome


Definisi Operasional : BRM RI yang lengkap adalah BRM yang telah di-isi lengkap oleh dokter yang isinya meliputi identitas
pasien, anamnesis, rencana asuhan, pelaksanaan asuhan, tindaklanjut, informed consent dan resume
dalam waktu 1x24 jam setelah pasien rawat inap pulang.
Bagian/Unit : Rekam Medis
Person In Charge : Karu Rekam Medis

Kebijakan Mutu : Keamanan


Rasionalisasi : Rekam medis adalah salah satu bukti pendokumentasian atas pelayanan yang telah dilakukan kepada
pasien. Pengisian rekam medis yang lengkap setelah 1x24 jam selesai pelayanan menggambarkan
tanggung jawab dokter dalam mendukung kesinambungan pelayanan dan keselamatan. Kelengkapan
rekam medis sangat mendukung secara hukum dalam hal pembuktian pelayanan kepada pasien.
Formula Kalkulasi :
Jumlah BRM RI yang diisi lengkap dalam 1 bulan
X 100 %
Jumlah BRM RI( pasien plg ) dalam 1 bulan

Numerator : Jumlah BRM RI yang diisilengkap dalam 1 bulan


Denominator : Jumlah BRM RI pasien pulang dalam 1 bulan
Kriteria Inklusi : Semua BRM RI pasien pulang

Kriteria Eksklusi : -

Metodologi Pengumpulan data : Retrospektif


Sumber data Rekapitulasi Rekam Medis

Waktu Pelaporan : Paling lambat tanggal 10 setiap bulan berjalan

Frekuensi Pelaporan : Bulanan

Target Kinerja : 80 %
Jumlah Sampel : Total populasi

Area Monitoring : Rekam Medis


Rencana Komunikasi kestaf : Rapat Bulanan

Referensi : Pedoman Pelayanan Rekam Medis


INDIKATOR PMKP KLINIK
STANDAR PMKP 3. Klinik 10 : Pencegahan dan pengendalian, pengawasan, serta pelaporan infeksi
JUDUL INDIKATOR Ventilator Assosiated Pneumonie (VAP)

TIPE INDIKATOR Struktur Proses Outcome √ Proses & Outcome


Definisi Operasional : Kejadian Ventilator Associated Pneumonia (VAP) adalah pneumonia yang diawali dengan pemasangan
ventilator yang terjadi setelah 48 jam pemasangan ventilator.
Pneumonia adalah salah satu jenis infeksi saluran pernafasan bawah. Sebagian besar penumonia
nosokomial bakterial, disebabkan oleh terhisapnya bakteri yang berkolonisasi dalam oropharynx atau
saluran gastrointestinal atas pada pasien. Intubasi dan ventilasi mekanis menurunkan pertahanan pasien,
peralatan tersebut menambah resiko pneumonia nosokomial. Pneumonia disebabkan oleh Legionella sp.,
Aspergillus sp., dan virus influenza yang terhirup melalui aerosol yang terkontaminasi.
Bagian/Unit : PPI
Person In Charge : IPCN

Kebijakan Mutu : Keselamatan


Rasionalisasi : HAIs adalah penyebab signifikan morbiditas dan mortalitas pasien. Personil kesehatan harus secara aktif
terlibat dalam pengawasan, diagnosis, dan manajemen awal HAIs dengan tujuan mengurangi risiko
komplikasi dapat dicegah (IFIC, 2011)
Formula Kalkulasi :
Jumlah infeksi VAP dalam 1 bulan
X 100 %
Jumlah hari pemasangan ventilator dalam 1 bulan

Numerator : Jumlah infeksi VAP dalam satu bulan


Denominator : Jumlah hari pemakaian ventilator dalam 1 bulan
Kriteria Inklusi : VAP yang terjadi setelah 2x24 jam hari pemasangan
Kriteria Eksklusi : Pasien yang sebelumnya sudah terinfeksi VAP dari RS lain

Metodologi Pengumpulan data : Restrospectif

Sumber data : Monitoring HAIs Survelians

Waktu Pelaporan : Tanggal 10 setiap bulan berjalan

Frekuensi Pelaporan : Bulanan

Target Kinerja : 10 permil


Jumlah Sampel : Total populasi

Area Monitoring : ICU, HD


Rencana Komunikasi kestaf : Rapat koordinasi

Referensi : Pedoman Surveylan infeksi, Kemenkes 2011


INDIKATOR PMKP KLINIK
STANDAR PMKP 3. Klinik 10 : Pencegahan dan pengendalian, pengawasan, serta pelaporan infeksi
JUDUL INDIKATOR Angka kejadian infeksi jarum infuse (Phlebitis)

TIPE INDIKATOR Struktur Proses Outcome √ Proses & Outcome


Definisi Operasional : Peradangan vena disebabkan oleh kateter/iritasi kimiawi zat dan obat-obatan yang diberikan secara
intravena
Bagian/Unit : PPI
Person In Charge : IPCN

Kebijakan Mutu : Keselamatan


Rasionalisasi : Angka phlebitis menunjukkan bahwa dalam pemasangan infuse tidak dilakukan sesuai standar prosedur
yang berlaku, juga bisa diakibatkan kurangnya kompetensi (mekanik) atau pemberian obat-obatan tidak
sesuai standar yang ditetapkan
Formula Kalkulasi : Jmlh infeksi phlebitis dlm 1 bln x 100%
Jumlah seluruh pemakaian kateter intravena dlm 1 bulan
Numerator : Jumlah inveksi Phlebitis dalam 1 bulan
Denominator : Jumlah seluruh pemakaian kateter intravena dalam 1 bulan
Kriteria Inklusi : Phlebitis yang terjadi setelah 2x24 ham hari pemasangan kateter intravena bagi pasien yang dipasang di
rumah sakit bumi waras
Kriteria Eksklusi : Pasien yang sebelumnya sudah mengalami phlebitis dari rumah sakit lain

Metodologi Pengumpulan data : Retrospektif

Sumber data : Monitoring HAIs Surveylan


Waktu Pelaporan : Paling lambat tanggal 10 setiap bulan berjalan

Frekuensi Pelaporan : 1 bulan sekali

Target Kinerja : 15 permil


Jumlah Sampel : Populasi

Area Monitoring : ICU, HD, rawat inap


Rencana Komunikasi kestaf : Rapat koordinasi

Referensi : Pedoman surveylan infeksi, kemenkes 2011


INDIKATOR PMKP KLINIK
STANDAR PMKP 3. Klinik 10 : Pencegahan dan pengendalian, pengawasan, serta pelaporan infeksi
JUDUL INDIKATOR Insiden Infeksi Saluran Kemih (ISK) akibat pemasangan kateter urine

TIPE INDIKATOR Struktur Proses Outcome √ Proses & Outcome


Definisi Operasional : Infeksi saluran kemih yang dimaksud adalah Infeksi Saluran Kemih Simtomatik dengan paling sedikit
satu dari tanda-tanda berikut tanpa ada penyebab lainnya :
1. Demam (>38°C)
2. Nikuri (anyang-anyangan)
3. Polakisuri
4. Disuri
5. Nyeri supra pubik
Dan hasil biakan urin aliran tengah (midstream) >105 kuman per ml urin dengan jumlah kuman tidak
lebih dari 2 spesies.
Bagian/Unit : PPI
Person In Charge : IPCN

Kebijakan Mutu : Keselamatan


Rasionalisasi : HAIs adalah penyebab signifikan morbiditas dan mortalitas pasien. Personil kesehatan harus secara aktif
terlibat dalam pengawasan, diagnosis, dan manajemen awal HAIs dengan tujuan mengurangi risiko
komplikasi dapat dicegah (IFIC, 2011)
Formula Kalkulasi : Jumlah pasien yang mengalami ISK setelah pemasangan kateter urine dalam 1 bulan (pasien) : Jumlah
hari pemasangan kateter urine dalam 1 bulan (hari) x 1000% = ___%

Numerator : Jumlah pasien yang mengalami ISKsetelah pemasangan kateter urine dalam 1 bulan
Denominator : Jumlah hari pemasangan kateter urine dalam 1 bulan
Kriteria Inklusi : Seluruh pasien dengan pemasangan kateter urine
Kriteria Eksklusi : -
Metodologi Pengumpulan data : Retrospectif
Sumber data : Monitoring HAIs Surveylan
Waktu Pelaporan : Paling lambat tanggal 10 setiap bulan berjalan
Frekuensi Pelaporan : 1 bulan sekali
Target Kinerja : ≤ 10%
Jumlah Sampel : Populasi
Area Monitoring : Rawat Inap
Rencana Komunikasi kestaf : Rapat koordinasi
Referensi : Pedoman surveylan infeksi, kemenkes 2011

Anda mungkin juga menyukai