Manusia adalah makhluk sosial, sebagaimana yang dikatakan oleh Aristoteles: Human Politican.
Dalam pada itu manusia harus bergaul dengan manusia yang lain, baik itu dalam rangka
pemenuhan kebutuhan pribadi maupun kelompok.
Tidak hanya itu, setiap manusia pastinya mempunyai asa atau harapan dan sering kali asa
manusia satu dengan yang lain sama. Dari persamaan asa tersebut memunculkan kesepakatan
untuk menggapainya secara bersamaan. Maka dari itu, untuk mencapai asa yang mereka
inginkan manusia hendaknya berinteraksi secara komunal sehingga asa mereka tercapai
dengan baik dengan sistematis dan efesien. Oleh karena itu, dalam kata lain manusia dituntut
untuk berorganisasi.
Sedikitnya tiga hal yang biasanya menjadi latar belakang sebuah organisasi terbentuk, yaitu:
1. Sekumpulan individu yang bergabung dan bekerjasama atas dasar kesamaan tujuan/ide (goal).
2. Sekumpulan individu yang bergabung dan bekerjasama atas dasar kesamaan misi (mission).
3. Sebuah kelompok yang gabung atas dasar visi dan prinsip.
DEFINISI ORGANISASI
Organisasi berasal dari kata organon dalam bahasa Yunani yang berarti alat. Selain itu,
organisasi berasal dari istilah organism yang merupakan sebuah entitas dengan bagian-bagian
yang terintegrasi dimana hubungan mereka satu sama lain saling berkaitan secara utuh. Dari
sini, muncul beberapa defenisi tentang organisasi dari beberapa tokoh ahli, salah satu
diantaranya:
Menurut Chester Irving Barnard seorang Eksekutif Bisnis Amerika (1938) dalam bukunya “The
Executive Functions” mengemukakan bahwa: “I define organization as a system of cooperatives
of two more persons” (Organisasi adalah sistem kerjasama antara dua orang atau lebih).
Menurut James D. Mooney (Ekonom Perancis), mengatakan bahwa: “Organization is the form of
every human association for the attainment of common purpose” (organisasi adalah bentuk setiap
perserikatan manusia untuk mencapai tujuan bersama).
Menurut W.J.S. Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia, organisasi adalah susunan
dan aturan dari berbagai-bagai bagian (orang dsb.) sehingga merupakan kesatuan yang teratur.
Dengan demikian organisasi merupakan sarana untuk melakukan kerjasama antara orang-orang dalam
rangka mencapai tujuan bersama, dengan mendayagunakan sumber daya yang dimiliki.
Dalam pada itu, setiap organisasi harus memiliki 3 unsur dasar, yaitu: orang-orang (sekumpulan
orang), kerjasama dan tujuan yang dicapai.
CIRI-CIRI ORGANISASI
Seperti telah diuraikan di atas bahwa organisasi memiliki tiga unsur dasar, dan secara lebih rinci
organisasi memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
Adanya suatu kelompok orang yang dapat dikenal dan saling mengenal,
Adanya kegiatan yang berbeda-beda, tetapi satu sama lain saling berkaitan (interdependent part)
yang merupakan kesatuan kegiatan,
Tiap-tiap orang memberikan sumbangan atau kontribusinya berupa; pemikiran, tenaga, dan lain-
lain,
Adanya kewenangan, koordinasi dan pengawasan,
Adanya tujuan yang ingin dicapai.
TUJUAN ORGANISASI
Secara umum tujuan organisasi merupakan keadaan atau tujuan yang ingin dicapai oleh
organisasi di waktu yang akan datang melalui kegiatan organisasi.Untuk mencapai tujuan dalam
organisasi, pelaku (orang) dalam organisasi diharapkan untuk mendesain ataupun me-manage
organisasinya dengan matang agar organisasi dapat berjalan dengan baik. Oleh karena itu, demi
berjalan baiknya sebuah organisasi perlu diperhatikan beberapa prinsip organisasi (Jati:2000),
seperti berikut:
Perumusan tujuan yang jelas, sebab tujuan organisasi berfungsi untuk: pedoman ke arah mana
organisasi akan di bawa, landasan bagi organisasi tersebut, menentukan macam aktifitas yang
akan dilakukan, menentukan program, prosedur dan beberapa hal terkait dengan koordinasi,
integrasi, simplikasi, sinkronisasi dan mekanisme.
Pembagian tugas dan pekerjaan (Job Discription).
Delegasi kekuasaan yang berarti pemimpin organisasi itu dipilih secara mufakat dan harus diikuti
dengan adanya pertanggung jawaban.
Kesatuan perintah (one of command) dan tanggung jawab.
Prinsip Kepemimpinan. Dalam konteks kontemporal dari prinsip ini yang paling mengemuka ke
permukaan adalah prinsip kepemimpinan yang berupa prinsip kolektif-kolegial, yaitu prinsip
kebersamaan, mau mendengarkan dan menyelaraskan diri dengan nilai-nilai dari seluruh
komponen organisasi, khususnya pada kepengurusan organisasi.
Tingkat pengawasan, dengan diadakannya sebuah monitoring terhadap kinerja pelaku organisasi
atau lebih familiar dengan sebutan oposisi.
TIPE-TIPE ORGANISASI
Organisasi dapat dibedakan menjadi beberapa macam melihat dari karakteristik organisasi itu
sendiri, diantaranya sebagaimana berikut:
Berdasarkan jumlah orang yang memegang pucuk pimpinan. Hal ini organisasi dapat
dibedakan menjadi :(1) bentuk tunggal, yaitu pucuk pimpinan berada ditangan satu orang, semua
kekuasaan dan tugas pekerjaan bersumber kepada satu orang. (2) bentuk komisi, pimpinan
organisasi merupakan suatu dewan yang terdiri dari beberapa orang, semua kekuasaan dan
tanggung jawab dipikul oleh dewan sebagai suatu kesatuan.
Berdasarkan lalu lintas kekuasaan. Bentuk organisasi ini meliputi; (1) organisasi lini atau
bentuk lurus, kekuasaan mengalir dari pucuk pimpinan organisasi langsung lurus kepada para
pejabat yang memimpin unit-unit dalam organisasi, (2) bentuk lini dan staff, dalam organisasi ini
pucuk pimpinan dibantu oleh staf pimpinan ahli dengan tugas sebagai pembantu pucuk pimpinan
dalam menjalankan roda organisasi, (3) bentuk fungsional, bentuk organisasi dalam kegiatannya
dibagi dalam fungsi-fungsi yang dipimpin oleh seorang ahli dibidangnya, dengan hubungan kerja
lebih bersifat horizontal.
Berdasarkan sifat hubungan personal, yaitu ; (1) organisasi formal, adalah organisasi yang
diatur secara resmi, seperti : organisasi pemerintahan, organisasi yang berbadan hukum (2)
organisasi informal, adalah organisasi yang terbentuk karena hubungan bersifat pribadi, antara
lain kesamaan minat atau hobby, dll.
Berdasarkan tujuan. Organisasi ini dapat dibedakan, yaitu : (1) organisasi yang tujuannya
mencari keuntungan atau ‘profit oriented’ dan (2) organisasi sosial atau "non profit oriented".
Berdasarkan kehidupan dalam masyarakat, yaitu ; (1) organisasi pendidikan, (2) organisasi
kesehatan, (3) organisasi pertanian, dan lain lain.
Berdasarkan fungsi dan tujuan yang dilayani, yaitu : Organisasi produksi, misalnya organisasi
produk makanan, (2) Organisasi berorientasi pada politik, misalnya partai politik (3) Organisasi
yang bersifat integratif, misalnya serikat pekerja (4) Organisasi pemelihara, misalnya organisasi
peduli lingkungan, dan lain lain.
Berdasarkan pihak yang memakai manfaat. Organisasi ini meliputi; (1) Mutual benefit
organization, yaitu organisasi yang kemanfaatannya terutama dinikmati oleh anggotanya, seperti
koperasi, (2) Service organization, yaitu organisasi yang kemanfaatannya dinikmati oleh
pelanggan, misalnya bank, (3) Business Organization, organisasi yang bergerak dalam dunia
usaha, seperti perusahaan-perusahaan, (4) Commonwealth organization, adalah organisasi yang
kemanfaatannya terutama dinikmati oleh masyarakat umum, seperti organisasi pelayanan
kesehatan, contohnya rumah sakit, Puskesmas, dll.
SUMBER REFERENSI
Situs Web Universitas Guna Dharma
Dr. Sutopo Patria Jati, MM, Makalah Dasar-dasar Organisasi, Universitas Diponegoro Semarang,
September 2000
Dinas Infokom Sumatera Utara
Anton Rahmadi, Makalah Manajemen Organisasi, Universitas Mulawarman, 2005
Materi Pelatihan Keterampilan Manajerial SPMK, Januari 2003
o Proses kepemimpinan mencakup persepsi tentang keyakinan dan kepercayaan antara atasan
dan bawahan dalam segala persoalan.
o Proses motivasi berusaha menimbulkan motivasi melalui metode Partisipasi.
o Proses komunikasi berlangsung sedemikian rupa sehingga informasi mengalir secara bebas
keseluruh orgranisasi yaitu ke atas ke bawah dan kesamping.
o Proses interaksi bersifat terbuka dan ekstensif, bai atasan ataupun bawahan dapat
mempengaruhi tujuan dan metode partemental.
o Proses pengambilan keputusan dilaksanakan di semua tingkatan melalui proses kelompok.
o Proses penyusunan tujuan mendorong timbulnya partisipasi kelompok untuk menetapkan
sasaran yang tinggi dan realistis.
o Proses kendali menyeber ke seluruh orgranisasi dan menekan pemecahan masalah dan
pengendalian diri.
2.5 Implikasi Manajerial Desain dan Struktur Organisasi
Pegawai atau karyawan dalam suatu perusahaan terhubung dalam suatu kesatuan struktur yang
menyatu dengan tujuan agar pekerjaan yang ada dapat terselesaikan dengan lebih baik
dibandingkan tanpa adanya pembagian bagian tugas kerja. Untuk melakukan pengumpulan
orang-orang dalam suatu unit, divisi, bagian ataupun departemen dengan tugas pekerjan yang
berkaitan diadakan kegiaitan departementalization atau departementalisasi. posisi adalah
kualitas maka setiap orang yang menempati posisi yang ia kuasai dalam suatu organisasi akan
menghasilkan kontribusi besar dalam suatu organisasi tersebut. itulah alasan mengapa
diperlukan implikasi manajerial desan dan struktur organisasi
Semakin besar dan kompleks suatu organisasi, akan sangat logis bila digunankan tipe
Departementasi organisasi kombinasi berbagai tipe diatas, yang dikenal segabai desain
organisasi campuran (hybird design) atau sering juga disebutmixed departementation. Sebagai
contoh, suatu perusahaan industri besar mungkin diorganisasi menurut wilayah pada tingkat
horizontal pertama, dan tingkatan-tingkatan selanjutnya diorganisasi atas dasar produk, fungsi,
peralatan dan waktu.
Departementasi fungsional. Pendekatan fungsional untuk mengelompokan kegiatan-kegiatan
organisasi ini mungkin merupakan tie Departementasi yang paling umum dan luas digunakan
dalam merancang struktur organisasi. Departementasi fungsional dapat dijumpai dalam semua
tipe organisasi. Sebagai contoh, dalam suatu organisasi Manufacturing, fungsi-fungsi vital yang
memungkinkan perusahaan beroperasi dan menjaga kelangsungan hidupnya.
Kebaikan utama Departementasi fungsional adalah berkaitan denan aspek-aspek positif
spesialisasi . secara teoritis, fungsionalisme akan mengingkatkan efisiensi dan memungkinkan
pemanfaatan karyawan dan peralatan paling ekonomis.
Departementasi produk. Dengan berkembangnya organisasi formal departemetasi fungsional
menjadi semkain sulit dan tidak praktis lagi. Dalam hal ini, manajemen dapat membentukdivisi-
divisi setengah otonom, yang masing-masing dirancang, memproduksi dan memasarkan sendiri
produk-produknya. Setiap produk atau lini produk dikelola oleh seorang manajer yang
bertanggung jawab kepada direktur organisasi.
Departementasi wilayah. Bila organisasi beroperasi diwilayah-wilayah yang tersebar, maka
Departementasi atas dasar wilayah akan diperlukan. Kegiatan pemasaran yang beroperasi
dibanyak daerah dalam suatu negara sering dibagi menjadi kelompok-kelompok wilayah dengan
manajer pemasaran tersendiri (Area Manajer) untuk setiap lokasi.
Tipe organisasi divisional ini mempunyai berbagai kebaikan dan kelemahan. Kebaikan-kebaikan
antara lain: pengambilan keputusan lebih cepat dan dengan kemungkinan kualitas lebih baik,
koordinasi tugas lebih mudah dilaksanakan, karena ada pemusatan kegiatan, beban manajemen
pusat menjadi lebih ringan, karena ada pendelegasian wewenang; dan pertanggung jawaban
lebih jelas. Sedangkan kelemahan-kelemahanya antara lain: kepentingan seluruh organisasi
kurang diperhatikan, karena kepentingan terpusat pada ukuran prestasi divisi; meningkatkan
biaya operasional organisasi, karena cenderung terjadinya kelebihan staff, duplikasi sumber
daya dan peralatan; dan mem persulit alokasi sumber daya dan konsistensi kebijaksanaan.
4. Rentang Kendali adalah jumlah bawahan yang melapor kepada atasan. rentang ini merupakan
satu faktor yang mempengaruhi bentuk dan tinggi suatu struktur organisasi.
3.SENTRALISASI VS DESENTRALISASI
Sentralisasi, merujuk kepada tingkat dimana pengambilan keputusan dikonsentrasikan
pada suatu titik tunggal di dalam organisasi. Konsentrasi yang tinggi menyatakan adanya
sentralisasi yang tinggi, sedangkan konsentrasi yang rendah menunjukkan sentralisasi yang
rendah atau yang disebut Desentralisasi. Dalam Sentralisasi harus memperhatikan Sentralisasi
hanya memperhatikan struktur formal dan bukan dengan organisasi informal.
Hambatan sentralisasi :
— Hanya memperhatikan struktur formal.
— Memperhatikan kebebasan dalam pengambilan keputusan.
— Konsentrasi pada seseorang, unit atau tingkat.
— Kontrol dari top manajemen, tetapi keputusan tetap terletak pada anggota tingkat rendah.
Keuntungan desentralisasi :
— setiap manajer mempunyai keterbatasan terhadap jumlah informasi
— Dapat menanggapi perubahan dengan cepat.
— Memberi masukan lebih rinci bagi pengambil keputusan.
— Memotivasi pegawai untuk memberi kesempatan dlm pengambilan keputusan.
— Memberi peluang pelatihan bagi manajer tingkat rendah.
Keuntungan sentralisasi :
— Keputusan komprehensif yang akan diambil.
— Penghematan dan lebih efektif
jenis-jenis Struktur
Organisasi
ON 14 MEI 2011 BY MUHAMMAD BURHANUDDIN DALAM DASAR MANAJEMEN
27 Votes
Pembagian kerja
Pengawas hubungan
Saluran komunikasi
Adanya beberapa sub-unit besar dalam organisasi tersebut, serta ada
Tingkat manajemennya.
Kelemahan dari struktur organisasi formal adalah segala sesuatunya harus diatur
sesuai dengan formalitas yang ada, dan biasanya jika organisasi berkembang
semakin besar akan ada banyak hambatan birokrasi didalamnya.
Adanya kesulitan dalam penunjukkan tanggung jawab secara tepat karena hanya
mendahulukan rutinitas tugas
Tempatnya cerobong asap masalah, dan tidak langsung ke akar permasalahan
Kurang rasa kebersamaan dalam meraih tujuan bersama
Menumbuhkan perspektif fungsional yang
Terlalu banyak rujukan untuk membuat keputusan
Kurang memperhatikan aspek strategis jangka panjang
Menumbuhkan ketergantungan antar-fungsi dan kadang membuat koordinasi
dan kesesuaian jadwal kerja menjadi sulit dilakukan
Secara umum dalam struktur organisasi seperti ini biasanya bersifat kompleks,
dan menghindari masalah yang terkait dengan struktur fungsional.
Digunakan untuk:
Manufaktur
Industri jasa
Profesional bidang
Sektor non-profit
Multi nasional perusahaan
g) Team Structure, secara luas stuktur organisasi seperti ini menggunakan tim
permanen atau sementara untuk memecahkan masalah, atau jika ada proyek
khusus yang harus diselesaikan. Selain itu, dalam stuktur organisasi seperti ini
sering menggunakan tim lintas fungsional.
Perusahaan dapat beroperasi dengan sedikit karyawan tetap dan tidak perlu
mengenal sistem internal yang kompleks
Mengurangi biaya overhead dan meningkatkan efisiensi operasional
Izin operasi dapat melintasi jarak yang jauh