PEMBAHASAN
PRAKTIKUM I
3. Tanggal Praktikum :
4. Tempat Praktikum :
- Gunting,pinset,ember,sprayer kecil,kain
b. Bahan
halus,zeolit,moss,arang,kompos,pasir).
mini,anthurium,aglonema,dll).
kayu,kerang,patung hewan,dll)
6. Tinjauan Pustaka :
fisika. Secara tidak sengaja menemukan cara bertanam dalam wadah kaca.
1
2
salah satu tabung percobaan yang terbuat dari gelas dan permukaannya
Awalnya, ward mengira sosok mungil kecambah pakis itu sebutir telur
tumbuh dan berkembang sehingga jelas terlihat bahwa sosok itu adalah pakis.
Saat itu wadah tanaman hasil penelitian Ward dikenal dengan istilah the
Anie. 2008).
gurun, ekosistem padang pasir, ekosistem hutan hujan tropis maupun lainnya.
7. Prosedur Kerja :
ketebalan 1 cm
5cm
g. Siapkan lubang tanam, lalu tanam satu persatu sesuai dengan mode dan
k. Siram kembali media dan tanaman dengan air, pastikan jumlah air tidak
terlalu banyak
l. Bersihkan bagian tanaman dan dinding wadah yang terkena percikan air
8. Hasil Praktikum :
9. Pembahasan :
yang didalamnya diisi dengan tanaman hias. Selain tanaman hias, tanaman
hortikultura seperti sawi dan kangkung juga bisa ditanam pada terrarium.
Dapat dikatakan bahwa terarium merupakan biosfer buatan yang paling alami
karena fungsi biologis yang terjadi dalam terarium pun mirip dengan yang
mini.
5
10. Kesimpulan :
biosfer buatan yang paling alami karena fungsi biologis yang terjadi dalam
tersebut.
6
PRAKTIKUM II
3. Tanggal Praktikum :
4. Tempat Praktikum :
a. Alat
- Bor listrik
- Meteran
- Gembor
- Gergaji
- Martil
b. Bahan
- Bambu betung
- Pipa paralon
- Paku
- Pupuk organik/kompos
- Pupuk NPK
- Air
7
6. Tinjauan Pustaka :
besar., karena hal yang terpenting adalah wadah yang dipakai dapat
menginginkan hasil yang tidak hanya berupa panen, tetapi juga keindahan
tahan lama. Untuk alas an-alasan itu maka terdapat beberapa pilihan bahan
yang nantinya bisa dipilh, seperti paralon, bambu, talang, pot, dll. Banyak
sedikitnya alat dan bahan yang digunakan bergantung pada bangunan dan
serta besar-kecilnya tergantung pada lahan yang kita miliki (Banfad, 2008).
udara yang tinggi. Akan tetapi serangan jamur yang tinggi dapat dikendalikan
daerah padat yang tidak punya halaman sama sekai. Dengan metode
tani secara komersial dapat dilakukan secara vertikultur apalagi kalau sekedar
(Noverita,2005).
7. Prosedur Kerja :
Pipa Paralon
listrik
f. Letakkan pipa paralon dengan semen pada sebidang kayu sehingga pipa
Bambu Betung
membuka
seling
8. Hasil Praktikum
9. Pembahasan :
yang cocok untuk daerah perkotaan dan lahan terbatas. Tanaman yang akan
10. Kesimpulan :
tanaman bayam lainnya pada area yang sama. Untuk tujuan komersial,
agar biaya produksi jangan sampai melebihi pendapatan dari hasil penjualan
PRAKTIKUM III
3. Tanggal Praktikum :
4. Tempat Praktikum :
a. Alat
- Timbangan
- Ember
- Sendok pengaduk
- Derigen
b. Bahan
- Pupuk gandasil 50 g
6. Tinjauan Pustaka :
Pemberian nutrisi pada tanaman dapat diberikan melalui akar dan daun
12
mengalirkan larutan pada akar tanaman. Larutan nutrisi dibuat dengan cara
mineral ini akan memisahkan diri menjadi ion. Penyerapan ion-ion oleh
Hidroponik berasal dari bahasa Yunani, yaiitu hydro yang berarti air dan
kerja air. Prinsip dasar dari hidroponk adalah menyediakan atau memberikan
mengandung unsur hara seperti sabut kelapa, serat mineral, pasir, pecahan
batu bata, serbuk kayu, dan lain-lain sebagai pengganti media tanah.
(Sumansutra. 2011).
13
7. Prosedur Kerja :
volume 20 l
c. Aduk larutan air dan pupuk secara merata sehingga tidak terjadi
pengendapan
sambil diaduk
PRAKTIKUM IV
berbagai model.
3. Tanggal Praktikum :
4. Tempat Praktikum :
a. Alat
kaleng (rak)
- Styrofoam
- Pot/ember plastik
- plastik
b. Bahan
- Air
- Larutan pupuk
kangkung, dll)
- Batu kerikil
15
6. Tinjauan Pustaka :
sudah mengandung larutan nutrien atau pupuk dialirkan selama 24 jam atau
sistem ini disebut dengan NFT ( Nutrien Film Technical). Dengan teknik ini
reaksi tanaman terhadap perubahan formula pupuk dapat segera terlihat. Air
yang mengandung pupuk dialirkan dengan bantuan pompa listrik, jadi listrik
dari sumber air melalui pipa-pipa cabang ke pipa distribusi (drip tube) yang
besar lubang tetesan air yang dapat diatur sesuai kebutuhan. Pencampuran
Nutrien dapat dilakukan dalam suatu bak atau tabung pencampur atau dengan
cara menyuntikan (injeksi) ke dalam pipa. Pipa-pipa yang telah dipakai pada
waktu yang cukup lama (lebih kurang 3 bulan) sebagai pipa pendistribusian
air nutrien, perlu dibersihkan dari endapan nutrien. Sistim pengaliran secara
NFT ini adalah dengan cara pengaliran air dibawah akan tanaman, kelebihan
air di daur ulang untuk kemudian dialirkan lagi, sehingga larutan tidak ada
7. Prosedur Kerja :
Hidroponik Pot
c. Isi wadah dengan air yang telkah di campurkan dengan larutan pupuk
d. Tutup bagian ats wadah dengan gabus yang telah dilubagi (lubnag tanam)
e. Tanam bibit pada lubang tanam yang telah dibuat dengan gabus penutup
c. tutup wadah dengan gabus yang telah dilubangi sebagai lubnag tanam
d. tanamkan bibit yang telah diseamai pada lubang tanam yang dibuat pada
PRAKTIKUM V
3. Tanggal Praktikum :
4. Tempat Praktikum :
a. Alat
- Blender
- Kain kasa
- Sprayer
- Wadah/mangkok
b. Bahan
- Jambu monyet
- Bebandotan
- Biji sirsak
- Air
6. Tinjauan Pustaka :
bunga, buah, biji, kulit, dan batang yang mempunyai kelompok metabolit
18
Pestisida dari bahan nabati sebenarnya bukan hal yang baru tetapi
sudah lama digunakan, bahkan sama tuanya dengan pertanian itu sendiri.
relatif aman bagi manusia dan ternak peliharaan karena residunya mudah
hilang. Pestisida nabati bersifat lebih aman dan nyaman, yaitu apabila
diaplikasikan akan membunuh hama pada waktu itu (bersifat kontak) dan
Dengan demikian, tanaman akan terbebas dari residu pestisida dan aman
7. Prosedur Kerja :
Jambu Monyet
Bebandotan
Biji Sirsak
Biji sirsak digiling halus, larutkan dalam air aquades (4500 cc + 750 g
serbuk)
III.PENUTUP
A.Kesimpulan
B.Saran
21
IV.DAFTAR PUSTAKA
indonesia.blogspot.co.id/2014/10/pengetahuan-dasar-terrarium.html
.com./2008/12/budidaya-tanaman-secara-vertikultur.html.(Diakses tanggal
29/11/2013, 19.57 PM ).
Kristiani, Anie. 2008. Membuat Terarium, dari Hobi menjadi Bisnis. Jakarta: PT
Agromedia Pustaka
Kanisius.
Thamrin dkk,2008. Potensi Ekstrak Flora Lahan Rawa Sebagai Pestisida Nabati.
2016).