Makalah Ict
Makalah Ict
E - LERANING
Diajukan Dalam Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Managemen ICT
Oleh:
KELOMPOK 1 :
Nunung Nurhayati
Lilis Yuliati
Agus Hamzah
Cep Yanto
M. Rizal Firdaus
Penyusun
DAFTAR ISI
ABSTRAKSI i
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iii
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 2
C. Tujuan dan Kegunaan 2
BAB II PEMBAHASAN 3
A. Definisi e-Learning 3
B. Fungsi dan Tujuan e-Learning 4
C. Model-Model e-Learning 6
D. Kelebihan dan Kekurangan e-Learning 7
E. Proses Pengembangan e-Learning 8
F. Pemanfaatan e-Learning dalam Pembelajaran 9
G. Penerapan e-Learning dalam Pembelajaran 11
BAB III PENUTUP 13
A. Kesimpulan 13
DAFTAR PUSTAKA 14
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting dalam meningkatkan kualitas
sumber daya manusia. Oleh karena itu kualitas pendidikan itu sendiri perlu ditingkatkan.
Pendidikan yang berkualitas sangat dipengaruhi oleh sistem pendidikan, termasuk kurikulum,
pendidik, metode pembelajaran, materi dan juga media yang digunakan dalam pembelajaran.
Pendidikan pada hakikatnya adalah proses penyampaian pesan dari pendidik kepada peserta
didik. Pesan akan sampai kepada peserta didik apabila peserta didik dapat menangkap dan
memahami isi pesan tersebut.
Proses pembelajaran dapat berhasil dengan baik jika peserta didik diajak untuk
melibatkan semua alat inderanya, karena semakin banyak alat indera yang digunakan untuk
menerima dan mengolah pesan semakin banyak pula pesan yang dapat dimengerti dan
bertahan lama dalam ingatan peserta didik. Dengan menggunakan media dalam penyampaian
pesan, maka peluang untuk menggunakan semua alat indera peserta didik lebih banyak,
sehingga penggunaan media sangat membantu dalam proses pembelajaran agar berjalan
dengan efektif dan efesian sesuai dengan tujuan pendidikan.
Salah satu media yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran yaitu media yang
berbasis komputer berupa internet. Dengan internet peserta didik dapat mengakses materi
yang diinginkan dengan cepat. Proses pembelajaran dengan menggunakan media yang
berbasis internet ini dapat dikenal sebagai model pembelajaran e-Learning.
Model pembelajaran elektronik atau E-Learning adalah cara baru dalam proses belajar
mengajar. E-Learning merupakan dasar dan konsekuensi logis dari perkembanganteknologi
informasi dan komunikasi. Dengan e-Learning, peserta didik tidak perlu duduk dengan manis
di ruang kelas untuk menyimak setiap ucapan dari seorang guru secara langsung. E-Learning
juga dapat mempersingkat jadwal target waktu pembelajaran, dan tentu saja menghemat
biaya yang harus dikeluarkan oleh sebuah program pendidikan. E-Learning merupakan salah
satu bentuk metode pembelajaran yang dipersepsikan bersifat student centered. Pemanfaatan
e-Learning diharapkan dapat memotivasi peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka dapat dibuat rumusan masalah sebagai
berikut :
1. Apa pengertian dari e-Learning?
2. Apa fungsi dan tujuan e-Learning?
3. Apa saja jenis e-Learning?
4. Apa saja kelebihan dan kekurangan e-Learning?
5. Bagaimana proses pengembangan e-Learning?
6. Bagaimana pemanfaatan e-Learning dalam pembelajaran?
7. Bagaimana penerapan e-Learning pada pembelajaran?
A. Definisi e-Learning
e-Learning atau pembelajaran elektronik, merupakan salah satu bentuk dari aplikasi
Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dalam kegiatan pembelajaran. Adapun definisi e-
Learning menurut ahli :
“A broad combination of processes, content, and infrastructure to use computers and
networks to scale and/or improve one or more significant parts of a learning value chain,
including management and delivery.” (Adrich dalam Clark : 2010)
Clark Adrich dalam bukunya yang berjudul “Simulations and the Future of Learning”
menekankan definisi e-Learning pada kerangka berpikir penggunaan jaringan komputer. Ia
menyatakan bahwa e-Learning merupakan sebuah kombinasi antara proses, materi dan infrastruktur
dalam penggunaan komputer dan jaringannya dalam rangka meningkatkan kualitas pada satu atau
lebih bagian signifikan dari aspek-aspek rangkaian kegiatan pembelajaran, termasuk di antaranya
adalah aspek manajemen dan aspek pendistribusian materi pelajaran.
e-Learning atau electronic learning merupakan pembelajaran yang disajikan secara elektronik
dengan menggunakan komputer dan media berbasis komputer. Media komputer yang dimaksud di
sini lebih berorientasi pada penggunaan teknologi komputer dan internet.
“E-Learning is a broad set of applications and processes which include web-based learning,
computer-based learning, virtual and digital classrooms. Much of this is delivered via the Internet,
intranets, audio and videotape, satellite broadcast, interactive TV, and CD-ROM. The definition of e-
Learning varies depending on the organization and how it is used but basically it is involves electronic
means of communication, education, and training.” (The American Society for Training and
Development/ASTD: 2009)
Organisasi Masyarakat Amerika untuk Kegiatan Pelatihan dan Pengembangan (The American
Society for Training and Development/ASTD) memberikan definisi umum yang lebih
spesifik terhadap metode maupun media yang digunakan dalam proses e-Learning. Definisi
ini dimuat dalam situs web about-elearning.com. Definisi tersebut menyatakan bahwa e-
Learning merupakan proses dan kegiatan penerapan pembelajaran berbasis web (web-based
learning), pembelajaran berbasis komputer (computer based learning), pendidikan virtual
(virtual education) dan/atau kolaborasi digital (digital collaboration). Materi-materi dalam
kegiatan pembelajaran elektronik tersebut kebanyakan dihantarkan melalui media internet,
intranet, tape video atau audio, penyiaran melalui satelit, televisi interaktif dan CD-ROM.
Definisi ini juga menyatakan bahwa definisi dari e-Learning bisa bervariasi tergantung dari
penyelenggara kegiatan e-Learning tersebut dan bagaimana cara penggunaannya, termasuk
juga apa tujuan penggunaannya.
e-Learning merupakan sistem pembelajaran yang memanfaatkan media elektronik
sebagai alat untuk membantu kegiatan pembelajaran, yang dalam arti luas mencakup
pembelajaran yang dilakukan dengan media elektronik (internet) baik secara formal maupun
informal. Secara formal misalnya berupa kurikulum, silabus, mata pelajaran, dan tes yang
telah diatur sesuai jadwal oleh pihak-pihak terkait, yaitu pengelola e-Learning.
Dengan e-Learning pembelajaran akan lebih menarik karena tampilan di layarnya bisa
dibuat variatif yang menarik. Pembelajaran ini dapat juga disebut pembelajaran jarak jauh
yang dikelola oleh Perguruan Tinggi dan biasanya perusahaan konsultan yang bergerak
dibidang penyedia jasa e-Learning untuk umum. Sedang secara informal misalnya melalui
sarana mailing list, e-newsletter atau web pribadi, dan perusahaan yang mensosialisasikan
untuk masyarakat, dan biasanya jasa seperti ini gratis.
Secara sederhana dapat dikatakan bahwa pembelajaran elektronik (e-Learning)
merupakan kegiatan pembelajaran yang memanfaatkan jaringan (internet, LAN, MAN,
WAN) sebagai metode penyampaian, interaksi, dan fasilitasi serta didukung oleh berbagai
bentuk layanan belajar elektronik lain.
2. Tujuan e-Learning
Tujuan e-Learning adalah untuk meningkatkan daya serap dari para pembelajar atas materi
yang diajarkan, meningkatkan partisipasi aktif dari para pembelajar,
meningkatkan kemampuan belajar mandiri, dan meningkatkan kualitas materi pembelajaran.
Diharapkan dapat merangsang pertumbuhan inovasi baru para pembelajar sesuai dengan
bidangnya masing-masing. e-Learning merupakan alternatif pembelajaran yang relatif baru
untuk menunjang keberhasilan proses belajar mengajar dengan menggunakan berbagai
fasilitas teknologi informasi, seperti teknologi komputer baik hardware maupun software,
teknologi jaringan seperti local area network dan wide area network, dan teknologi
telekomunikasi seperti radio, telepon, dan satelit. Salah satu bagian dari kegiatan e-Learning
yang menggunakan fasilitas internet adalah distance learning, merupakan suatu proses
pembelajaran, dimana pengajar dan pembelajar tidak ada dalam satu ruangan kelas secara
langsung pada waktu tertentu; artinya kegiatan proses belajar mengajar dilakukan dari jarak
jauh atau tidak dalam satu ruangan kelas. Hal ini memungkinkan terjadinya pembelajaran
yang berkesinambungan, artinya pembelajar bisa belajar setiap saat, balk slang maupun
malam hari, tanpa dibatasi waktu perternuan. Berbagai peluang tersebut diatas rnasih
menghadapi berbagi tantangan baik dari kesiapan iqfrastuktur teknologi informasi,
masyarakat, dan peraturan yang mendukung terhadap kelangsungan e-Learning.
Dikemukakan juga sepintas mengenai peluang dan tangangan media e-Learning, seperti pada
media voice mail, audiotape, audioconference, e-mail, online chat, web based education,
videotape, satellite videoconference, microwave videoconference, dan cable atau broadcast
television.
C. Model-Model e-Learning
Berdasarkan definisi dari ASTD, e-Learning bisa dibagi ke dalam empat model, yaitu:
1. Web-Based Learning (Pembelajaran Berbasis Web)
Pembelajaran berbasis web merupakan “sistem pembelajaran jarak jauh berbasis
teknologi informasi dan komunikasi dengan antarmuka web” (Munir 2009:231). Dalam
pembelajaran berbasis web, peserta didik melakukan kegiatan pembelajaran secara online
melalui sebuah situs web. Merekapun bisa saling berkomunikasi dengan rekan-rekan atau
pengajar melalui fasilitas yang disediakan oleh situs web tersebut.
2. Computer-Based Learning (Pembelajaran Berbasis Komputer)
Secara sederhana, pembelajaran berbasis komputer bisa didefinisikan sebagai
kegiatan pembelajaran mandiri yang bisa dilakukan oleh peserta didik dengan menggunakan
sebuah sistem komputer. Rusman (2009: 49) mengemukakan bahwa pembelajaran berbasis
komputer merupakan “... program pembelajaran yang digunakan dalam proses pembelajaran
dengan menggunakan software komputer yang berisi tentang judul, tujuan, materi
pembelajaran dan evaluasi pembelajaran.”