Anda di halaman 1dari 7

1.

Analisis Bivariat

a. Hubungan antara Kecemasan dengan Kualitas Hidup

Untuk mengetahui hubungan antara kecemasan dengan kualitas hidup

tersaji pada tabel berikut :

Tabel x
Hubungan antara Kecemasan dengan Kualitas Hidup
Di Klinik BankTabungan Pensiunan Nasional Kota Makassar,
Tahun 2016
Kualitas Hidup
Jumlah
No Kecemasan Baik Kurang Baik p
n % n % n %
1 Ada 32 49.2 33 50.8 65 100.0
2 Tidak Ada 39 47.0 44 53.0 83 100.0 0.916
Total 71 48.0 77 52.0 148 100.0
Sumber : Data Primer, 2016

Tabel x, kecemasan dikategorikan menjadi dua, yaitu ada dan tidak ada. Jika

responden mengalami kecemasan maka kualitas hidup dapat dinilai kurang baik. Hasil

penelitian, sebagian besar responden mengganggap jika tidak ada kecemasan maka

kualitas hidup juga kurang baik sebesar 53.0%.

Berdasarkan hasil yang diperoleh adalah nilai p = 0.916 pada α = 0.05. Karena

nilai p (0.916) > 0.05 yang artinya bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan

antara kecemasan dengan kualitas hidup.


a. Hubungan antara Insomnia dengan Kualitas Hidup

Untuk mengetahui hubungan antara insomnia dengan kualitas hidup

tersaji pada tabel berikut :

Tabel x
Hubungan antara Insomnia dengan Kualitas Hidup
Di Klinik BankTabungan Pensiunan Nasional Kota Makassar,
Tahun 2016
Kualitas Hidup
Jumlah
No Insomnia Baik Kurang Baik p
n % n % n %
1 Ada 33 47.8 36 52.2 69 100.0
2 Tidak Ada 38 48.1 41 51.9 79 100.0 1.000
Total 71 48.0 77 52.0 148 100.0
Sumber : Data Primer, 2016

Tabel x, insomnia dikategorikan menjadi dua, yaitu ada dan tidak ada. Jika

responden mengalami insomnia maka kualitas hidup dapat dinilai kurang baik. Hasil

penelitian, sebagian besar responden mengganggap jika ada insomnia maka kualitas

hidup juga kurang baik sebesar 52.2%.

Berdasarkan hasil yang diperoleh adalah nilai p = 1.000 pada α = 0.05. Karena

nilai p (1.000) > 0.05 yang artinya bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan

antara insomnia dengan kualitas hidup.


a. Hubungan antara Aktivitas Seksual dengan Kualitas Hidup

Untuk mengetahui hubungan antara aktivitas seksual dengan kualitas

hidup tersaji pada tabel berikut :

Tabel x
Hubungan antara Aktivitas Seksual dengan Kualitas Hidup
Di Klinik BankTabungan Pensiunan Nasional Kota Makassar,
Tahun 2016
Kualitas Hidup
Aktivitas Jumlah
No Baik Kurang Baik p
Seksual
n % n % n %
1 Tinggi 15 48.4 16 51.6 31 100.0
2 Sedang 39 42,9 52 57.1 91 100.0
0.128
3 Rendah 17 65,4 9 34.6 26 100.0
Total 71 48.0 77 52.0 148 100.0
Sumber : Data Primer, 2016

Tabel x, aktivitas seksual dikategorikan menjadi tiga, yaitu tinggi, sedang, dan

rendah. Jika responden memiliki aktivitas seksual yang tinggi maka kualitas hidup dapat

dinilai baik. Hasil penelitian, sebagian besar responden mengganggap jika aktivitas

seksual sedang maka kualitas hidup juga kurang baik sebesar 57.1%.

Berdasarkan hasil yang diperoleh adalah nilai p = 0.128 pada α = 0.05. Karena

nilai p (0.128) > 0.05 yang artinya bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan

antara aktivitas seksual dengan kualitas hidup.


b. Hubungan antara Aktivitas Fisik dengan Kualitas Hidup

Untuk mengetahui hubungan antara aktivitas fisik dengan kualitas hidup

tersaji pada tabel berikut :

Tabel x
Hubungan antara Aktivitas Fisik dengan Kualitas Hidup
Di Klinik BankTabungan Pensiunan Nasional Kota Makassar,
Tahun 2016
Kualitas Hidup
Jumlah
No Aktivitas Fisik Baik Kurang Baik p
n % n % n %
1 Tinggi 4 50.0 4 50.0 8 100.0
2 Sedang 59 48.0 64 52.0 123 100.0
0.991
3 Rendah 8 47.1 9 52.9 17 100.0
Total 71 48.0 77 52.0 148 100.0
Sumber : Data Primer, 2016

Tabel x, aktivitas fisik dikategorikan menjadi tiga, yaitu tinggi, sedang, dan rendah.

Jika responden memiliki aktivitas fisik yang tinggi maka kualitas hidup dapat dinilai baik.

Hasil penelitian, sebagian besar responden mengganggap jika aktivitas fisik rendah

maka kualitas hidup juga kurang baik sebesar 52.9%.

Berdasarkan hasil yang diperoleh adalah nilai p = 0.991 pada α = 0.05. Karena

nilai p (0.991) > 0.05 yang artinya bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan

antara aktivitas fisik dengan kualitas hidup.


c. Hubungan antara Dukungan Suami dengan Kualitas Hidup

Untuk mengetahui hubungan antara dukungan suami dengan kualitas

hidup tersaji pada tabel berikut :

Tabel x
Hubungan antara Dukungan suami dengan Kualitas Hidup
Di Klinik BankTabungan Pensiunan Nasional Kota Makassar,
Tahun 2016
Kualitas Hidup
Dukungan Jumlah
No Baik Kurang Baik p
suami
n % n % n %
1 Ada 4 50.0 4 50.0 8 100.0
2 Tidak Ada 67 47.9 73 52.1 140 100.0 1.000
Total 71 48.0 77 52.0 148 100.0
Sumber : Data Primer, 2016

Tabel x, dukungan suami dikategorikan menjadi dua, yaitu ada dan tidak ada. Jika

responden memiliki dukungan suami maka kualitas hidup dapat dinilai baik. Hasil

penelitian, sebagian besar responden mengganggap jika dukungan suami tidak ada

maka kualitas hidup juga kurang baik sebesar 52.1%.

Berdasarkan hasil yang diperoleh adalah nilai p = 1.000 pada α = 0.05. Karena

nilai p (1.000) > 0.05 yang artinya bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan

antara dukungan suami dengan kualitas hidup.

2. Analisis Multivariat

Analisis multivariat dilakukan pada variabel yang berpengaruh terhadap Kualitas

Hidup. Uji regresi logistik ganda bertujuan untuk mencari faktor yang paling dominan

berpengaruh terhadap Kualitas Hidup. Sebagian ahli menganggap analisis

multivariat yang memakai uji regresi logistik digunakan untuk membangun hipotesis

(hypothesis generating research), yang berarti hasil analisis multivariat dapat


digunakan sebagai latar belakang untuk mengembangkan penelitian baru yang

menguji asosiasi antara variabel independen dan variabel dependen dengan desain

penelitian yang lebih sederhana dan terarah.

Tabel x
Hasil Analisis Uji Regresi Logistik Kualitas hidup
di Klinik BankTabungan Pensiunan Nasional Kota Makassar,
Tahun 2016
Variabel B Nilai p Exp(B)
Step 1 Aktivitas Seksual (1) 0.223 0.593 1.250
Aktivitas Seksual (2) -0.701 0.200 0.496

Constant 0.065
Overall Percentage 57.4
Sumber : Data Primer, 2016 (data diolah)

Dari tabel diatas, didapatkan model akhir persamaan regresi logistik untuk

menentukan faktor mana yang paling mempengaruhi kualitas hidup. Hasil dari

regresi logistik tidak bisa langsung diinterpretasikan dari nilai koefisiennya

seperti pada regresi linier. Interpretasi dapat dilakukan dengan melihat nilai dari

exp(B) (nilai estimasi odds ratio) atau nilai eksponen dari koefisien persamaan

regresi yang terbentuk. Secara keseluruhan model ini dapat memprediksi

besar/kecilnya, tinggi/rendahnya pengaruh faktor yang ada dalam hubungannya

dengan kualitas hidup.

Dari beberapa tahapan yang dilalui dalam model backward yang

mengeluarkan satu-persatu variable yang dinilai kurang memberi pengaruh

mulai dari pengaruh terkecil. Jadi dari hasil regresi logistik tersebut di atas yang

diperoleh dari tahapan terakhir (step 1) dapat disimpulkan bahwa variabel yang

sangat berpengaruh dalam kualitas hidup adalah aktivitas seksual yang tinggi
dengan nilai yang lebih besar daripada kategori aktivitas seksual sedang dan

rendah.

Anda mungkin juga menyukai