Hal.72-87 Melatih Siswa Terampil Menulis PDF
Hal.72-87 Melatih Siswa Terampil Menulis PDF
Opini
Keke T. Aritonang *)
Abstrak
Keterampilan menulis yang diperlukan dalam menuangkan dan mengkomunikasikan gagasan dan
perasaan dalam bentuk tulisan, perlu dikembangkan ketika siswa masih belajar di lembaga pendidikan.
Dalam hal ini, sekolah dapat melakukan berbagai kegiatan dalam mengembangkan kemampuan
siswa menulis sejak dini. Tulisan ini menawarkan cara guru melatih siswa mengembangkan kemampuan
menulis yang dapat diterapkan di berbagai tingkat pendidikan.
Kata kunci: Melatih siswa, keterampilan menulis, ragam tulisan, program kegiatan.
Writing skill, as one of the essential life skills one should have in his or her life, is needed in
communicating ideas and emotion in oral or written forms. This skill can be developed when a child
is learning at school. School can provide various kinds of activities to stimulate and develop writing
skill at early age. This article offers the teachers some techniques of developing writing skills at
different levels.
1. Membantu para siswa memahami dan proses bertahap dalam menulis dapat
bagaimana caranya mengekspresikan ide berjalan teratur dan terprogram.
secara tertulis, dapat melayani mereka,
dengan jalan menciptakan situasi-situasi
di dalam kelas yang jelas memerlukan karya Kualifikasi Guru/Pelatih dalam
tulis dan kegiatan menulis. Bidang Menulis
2. Mendorong para siswa mengekspresikan
diri mereka secara bebas dalam tulisan. Kualifikasi guru/pelatih yang dituntut dalam
3. Mengajar para siswa menggunakan bentuk bidang menulis menurut Lado, dalam, Tarigan
yang tepat dan serasi dalam ekspresi tulis. 1985 : 10, dibagi menjadi tiga kualifikasi yaitu
4. Mengembangkan pertumbuhan bertahap sebagai berikut.
dalam menulis dengan cara membantu para
siswa menulis sejumlah maksud dengan
sejumlah cara dengan penuh keyakinan pada
Kualifikasi Minimal
diri sendiri secara bebas (Tarigan, 1985 : 9). Kualifikasi minimal yang harus dimiliki oleh
Masalah yang sering terjadi dalam guru/pelatih dalam bidang menulis yaitu
pengajaran bahasa Indonesia, khususnya mampu menulis dengan tepat kalimat-kalimat
keterampilan menulis, adalah: atau paragraf-paragraf seperti yang akan
1. Kurang mampunya siswa menggunakan dikembangkan secara lisan, dan menulis surat
bahasa Indonesia. sederhana.
Hal ini terlihat dari pilihan kata yang Untuk mencapai kualifikasi minimal
kurang tepat, kalimat yang kurang efektif, tersebut guru harus memiliki kemampuan dasar
sukar mengungkapkan gagasan karena menulis yang meliputi:
kesulitan memilih kata atau membuat kalimat, 1. Menguasai bahasa yang digunakan untuk
bahkan kurang mampu mengembangkan ide menulis. Jika menulis bahasa Indonesia, ia
secara teratur dan sistematis. harus menguasai bahasa Indonesia dan
2. Kurangnya latihan dan praktek menulis mampu menggunakannya dengan baik dan
Hal ini disebabkan dalam pengajaran benar. Menguasai bahasa Indonesia berarti
bahasa Indonesia yang terdiri dari empat mengetahui dan dapat menggunakan
aspek yaitu keterampilan mendengarkan, kaidah-kaidah tata bahasa Indonesia yang
berbicara, membaca, dan menulis waktu meliputi tata bunyi, tata bentukan, tata
yang diberikan empat jam dalam satu kalimat, dan tata wacana.
minggu. Waktu hanya satu jam untuk aspek 2. Mengetahui dan mampu menggunakan
keterampilan menulis, dalam satu minggu ejaan bahasa Indonesia yang berlaku yaitu
sangatlah kurang untuk latihan dan praktek Ejaan Bahasa Indonesia Yang
menulis. Disempurnakan yang meliputi, penulisan
3. Kurang terampilnya guru memberikan huruf, penulisan kata, dan penggunaan
berbagai macam tulisan kepada siswa. tanda baca.
Hal ini terlihat dari hasil tulisan siswa, 3. Mengetahui dan dapat menggunakan kosa
seperti karya tulis sederhana yang dibuat kata bahasa Indonesia. Pengenalan kata
sebagai syarat kelulusan terkesan asal jadi, atau jumlah kata yang terbatas berarti
tidak memenuhi syarat-syarat penulisan pembatasan sumber daya untuk
karangan ilmiah. mengungkapkan diri di dalam kehidupan
4. Pada umumnya sekolah tidak memiliki atau tulis-menulis. Dengan kosa kata terbatas
membuat program kegiatan menulis melalui tidak hanya menyulitkan dalam
proses intra maupun ekstrakurikuler. berinspirasi, tetapi juga akan menyulitkan
Berdasarkan hal di atas, agar siswa memiliki menuangkan inspirasi tersebut. Semakin
keterampilan menulis dan tujuan program banyak kata-kata yang dikuasai makin
kegiatan menulis tercapai, diperlukan mudah untuk menulis yang pada gilirannya
pembimbing atau guru yang juga memiliki memudahkan kita dalam soal memilih kata.
keterampilan dalam menulis. Disamping itu, Secara umum kosa kata berarti (1) semua
kata yang terdapat dalam suatu bahasa, (2)
diperlukan program kegiatan menulis di setiap
kata-kata yang dipakai dalam satu bidang
sekolah, agar waktu untuk latihan dan praktek
ilmu pengetahuan, (3) kata-kata yang
menulis dapat tersusun sesuai dengan jadwal dikuasai oleh segolongan orang dari
lingkungan yang sama, (4) daftar sejumlah menangkap, dan berpikir sehingga
kata atau frase dari suatu bahasa yang menghasilkan berbagai karangan bebas.
secara alfabetis, disertai batasan dan Sedangkan kreatifitas yang perlu dimiliki
penjelasannya, dan (5) seluruh morfem yang oleh guru agar menghasilkan karangan bebas,
terdapat dalam suatu bahasa. antara lain:
Sedangkan menurut jenisnya kosa kata 1. Membiasakan diri bebas dalam berpikir dan
terdiri dari bentuk dan makna. Dari segi bertindak.
bentuk kata antara lain : homonym, Lakukan perkerjaan menulis sesuai dengan
homofon, homograf, sinonim, hiponim, dan tuntutan kreatif guru. Jika menulis itu
polisemi. Dari segi makna antara lain: kata menuntut guru untuk bekerja keras dan
yang bermakna leksikal, makna gramatikal, berpikir kritis, ikuti saja. Dengan mengikuti
makna konotasi, dan makna denotasi. tuntutan kreativitas jiwa akan merasa
Semua aspek kosa kata ini harus dikuasai leluasa dan dapat bekerja secara maksimal.
sehingga guru/pembimbing mampu 2. Menciptakan hal-hal yang baru.
menulis dengan tepat. Jangan puas dengan apa yang telah ada.
4. Mengetahui dan mampu mengefektifkan Pikirkan sesuatu yang mungkin terjadi atau
kalimat. Kalimat efektif ialah kalimat jelas, cara yang mungkin ditempuh dan
mengikuti tata bahasa, ringkas, luwes, dan perbanyak kemungkinan-kemungkinan
enak dibaca. Semua tulisan harus untuk menempuh hal-hal yang baru. Dapat
menggunakan kalimat efektif. Jika tidak, juga dilaksanakan melalui percobaan-
tulisan tersebut akan menjadi tulisan yang percobaan secara terus menerus. Dengan
tidak berhasil guna. cara ini guru dapat berimajinasi, berpikir
5. Mengetahui dan mampu mengembangkan untuk menciptakan sesuatu yang baru.
paragraf. Guru harus mampu menyusun 3. Mengembangkan daya konsentrasi.
dan mengekspresikan gagasan-gagasan Berlatihlah memusatkan perhatian pada
penunjang. Gagasan pokok dari sebuah apa yang sedang dilakukan. Salah satu
paragraf hanya akan jelas jika diperinci latihan konsentrasi yang dapat dilakukan
dengan gagasan-gagasan penunjang serta adalah duduk di tempat yang paling sunyi,
memperhatikan unsur kesatuan dan pejamkan mata dan buat titik konsentrasi
kepaduan (koheren) paragraf. di dalam pikiran. Mungkin ada lagi cara
guru tersendiri untuk dapat berkonsentrasi.
Kualifikasi Baik 4. Melakukan hal-hal yang menantang.
Tantangan dapat menyuburkan kreativitas,
Guru yang berkualifikasi baik memiliki disiplin
karena melalui tantangan pikiran, emosi,
dan kreativitas dalam menulis “karangan
dan imajinasi dapat bekerja keras. Untuk itu
bebas” yang sederhana dengan kejelasan dan
ketepatan dalam kosa kata, idiom, dan sintaksis. hindarkanlah hal-hal yang bersifat statis.
Disiplin yang harus dimiliki antara lain: 5. Membiasakan bekerja keras. Tentukanlah
1. Disiplin dalam membaca. waktu untuk berlatih menulis. Upayakan
Banyak membaca berbagai jenis buku baik jangan sampai ada waktu kosong latihan
itu fiksi maupun nonfiksi akan menambah yang lama. Jangan mudah jemu dan putus
kosa kata dan pengetahuan sehingga asa yang mengakibatkan jiwa tumpul dan
menghasilkan tulisan bebas yang bermutu tidak ulet, sehingga sulit untuk dapat
bagi pembaca. Hal ini dikarenakan antara bekerja keras.
menulis dan membaca terdapat hubungan 6. Memupuk kepekaan terhadap gejala alam
yang sangat erat. Bila kita menulis sesuatu, dan kehidupan.
maka pada prinsipnya kita ingin agar
Amati secara jeli segala aspek kehidupan
tulisan itu dibaca oleh orang lain. (Tarigan,
di sekitar kita, baik kehidupan manusia,
1985 : 4)
2. Disiplin dalam menulis. hewan, atau tumbuh-tumbuhan. Amati dan
Dalam menulis jangan ditunda-tunda. Jika renungkan setiap yang kita amati,
ada niat menulis langsung menulis. kemudian olah dan organisir dan tulislah
Landasan disiplin dalam menulis dengan apa yang telah diamati itu sampai menjadi
latihan-latihan yang terus menerus, sebuah tulisan bebas yang baik.
Keterangan (Prioritas,
Kegiatan
Frekuensi, Intensitas)
1. Menyusun program pengembangan minat dan 1 x dalam setahun (awal tahun ajaran).
kegemaran menulis di sekolah.
Tabel 2 . Program Kegiatan Menulis yang Berkaitan dengan Guru/Pelatih Bidang Menulis
Keterangan (Prioritas,
Kegiatan
Frekuensi, Intensitas)
8. Menugaskan siswa untuk membuat karya tulis Secara periodik setiap tahun. Bekerja-
ilmiah sederhana. sama dengan guru bidang studi.
10. Membentuk kelompok menulis siswa/klub Awal tahun ajaran baru, disesuaikan
menulis. dengan jenjang kelas.
Keterangan (Prioritas,
Kegiatan
Frekuensi, Intensitas)
1. Membentuk kelompok menulis siswa/klub menulis. Sesuai jenjang kelas dapat dipra-
Masing-masing kelompok beranggotakan karsai siswa.
sepuluh siswa. Siswa dapat memilih Ketua,
Sekretaris dan Anggota Kelompok-kelompok
tersebut memiliki tugas sesuai dengan bidangnya
seperti:
a. kelompok pencari berita
b. kelompok pewawancara
c. kelompok mengumpulkan dan mengedit artikel
d. dan lain-lain
3. Mengikuti berbagai lomba menulis baik yang diada- Setiap ada kegiatan di sekolah atau
kan di sekolah maupun di luar sekolah undangan dari luar sekolah.
Ragam
Bahan Pengajaran Langkah-Langlah Pengajaran Waktu
Tulisan
Ragam
Bahan Pengajaran Langkah-Langkah Pengajaran Waktu
Tulisan
Langkah-langkah mengajar-
kannya adalah sebagai berikut.
1. Guru membagikan contoh
puisi yang cocok seperti yang telah
disebutkan di atas.
2. Siswa mendengarkan penjelasan
guru cara menulis puisi, yaitu
a. menentukan tema puisi yang
akan ditulis; dan
b. mengamati objek yang akan
dijadikan puisi apakah itu
lingkungan sekitar sekolah,
gambar-gambar pemandangan, dan
lain-lain.
3. Guru menyediakan rangkaian
gambar untuk dijadikan puisi.
4. Siswa mengamati gambar dan
mengurutkan gambar tersebut
sesuai dengan seleranya.
5. Siswa menulis puisi bebas dan
sederhana berdasarkan hasil
pengamatan.
6. Guru memeriksa hasil puisi yang
ditulis siswa dan puisi yang terbaik
dapat dipublikasikan di mading,
majalah sekolah, ataupun koran.
Langkah-langkah melatih menulis dan juga tidak memerlukan waktu yang cukup
karangan fiksi yakni cerpen dan puisi pada tabel lama untuk menyelesaikan tulisan tersebut.
4 di atas adalah cara yang paling mudah Sedangkan langkah-langkah melatih
membimbing siswa sebagai awal untuk dapat menulis karangan non fiksi dapat di lihat pada
menulis. Karena tulisan tersebut berdasarkan tabel berikut.
pengalaman serta pengamatan siswa sehari-hari
Ragam
Bahan Pengajaran Langkah-Langlah Pengajaran Waktu
Tulisan
Ragam
Bahan Pengajaran Langkah-Langkah Pengajaran Waktu
Tulisan
Ragam
Bahan Pengajaran Langkah-Langkah Pembelajaran Waktu
Tulisan
Ragam
Bahan Pengajaran Langkah-Langkah Pembelajaran Waktu
Tulisan
Ragam
Bahan Pengajaran Langkah-Langkah Pembelajaran Waktu
Tulisan
Ragam
Bahan Pengajaran Langkah-Langkah Pembelajaran Waktu
Tulisan
Ragam
Bahan Pengajaran Langkah-Langkah Pembelajaran Waktu
Tulisan
Ragam
Bahan Pengajaran Langkah-Langkah Pembelajaran Waktu
Tulisan
Indonesia, kurangnya latihan serta praktek Elha, Karim. (1992). Kiat Menulis. Jambi: Penerbit
menulis, dan diharapkan juga guru/pelatih Masyarakat Pencinta Budaya Indonesia
bidang menulis terampil juga dalam Provinsi Jambi (MPBI)
memberikan berbagai macam tulisan kepada Marwoto, Suyatmi dan Suyitno (1987) . Komposisi
siswa. Karena tingkat kemajuan suatu bangsa praktis. Yogyakarta: Penerbit Handinita
Natawidjaja, Suparman. (1979). Bimbingan cakap
dapat diukur dari kuantitas dan kualitas bahan
menulis. Jakarta: Penerbit BPK Gunung
bacaan yang dihasilkan oleh para penulis/
Mulia
pengarangnya, dan juga dari tinggi-rendahnya Purba, Andiopenta. (1993) . Materi kuliah menulis
minat baca para siswa. Untuk itu melatih siswa bebas dan rangkuman bacaan. Jambi : Penerbit
memiliki keterampilan menulis sangatlah FKIP Universitas Jambi
diperlukan bagi dunia pendidikan dan ikut serta Rahmanto B. (1988). Metode pengajaran sastra.
dalam memajukan bangsa. Yogyakarta: Penerbit Kanisius
Sabarti, dkk. (1988) . Pembinaan kemampuan
menulis bahasa Indonesia. Jakarta: Penerbit
Daftar Pustaka Erlangga
Tarigan, H.G. (1985).. Menulis sebagai suatu
Abrar, Nadhya. (2005). Penulisan berita. keterampilan berbahasa. Bandung: Penerbit
Yogyakarta: Penerbit Universitas Atma Angkasa
Jaya Yogyakarta Vero dan Widyamartaya, (2005). Terampil
Arifin, Zaenal. (2003). Dasar-dasar penulisan meringkas. Yogyakarta: Penerbit Kanisius
karangan ilmiah. Jakarta: Penerbit PT Widyamartaya, A. (1990). Seni mengayakan kalimat.
Grasindo Yogyakarta: Penerbit Kanisius