Anda di halaman 1dari 16

Melatih Siswa Agar Terampil Membuat Berbagai Ragam Tulisan

Opini

Melatih Siswa Terampil


Membuat Berbagai Ragam Tulisan

Keke T. Aritonang *)

Abstrak
Keterampilan menulis yang diperlukan dalam menuangkan dan mengkomunikasikan gagasan dan
perasaan dalam bentuk tulisan, perlu dikembangkan ketika siswa masih belajar di lembaga pendidikan.
Dalam hal ini, sekolah dapat melakukan berbagai kegiatan dalam mengembangkan kemampuan
siswa menulis sejak dini. Tulisan ini menawarkan cara guru melatih siswa mengembangkan kemampuan
menulis yang dapat diterapkan di berbagai tingkat pendidikan.

Kata kunci: Melatih siswa, keterampilan menulis, ragam tulisan, program kegiatan.

Writing skill, as one of the essential life skills one should have in his or her life, is needed in
communicating ideas and emotion in oral or written forms. This skill can be developed when a child
is learning at school. School can provide various kinds of activities to stimulate and develop writing
skill at early age. This article offers the teachers some techniques of developing writing skills at
different levels.

kepada pembaca untuk dipahami tepat seperti


Pendahuluan yang dimaksudkan oleh penulis”.
Pada prinsipnya fungsi utama dari sebuah
enulis ialah menurunkan atau tulisan adalah sebagai alat komunikasi yang

M melukiskan lambang-lambang grafik


yang menggambarkan suatu bahasa
yang dipahami oleh seseorang. Orang
tidak langsung. Menulis sangat penting bagi
pendidikan karena memudahkan para pelajar
berpikir. Juga dapat menolong kita berpikir
lain dapat membaca lambang-lambang grafik secara kritis (Tarigan, 1985 : 22).
tersebut jika orang itu memahami bahasa dan Menurut Morsey, keterampilan menulis
gambaran grafik tersebut. Gambaran grafik yang sangat dibutuhkan dalam kehidupan modern
dimaksud menulis bukan huruf-huruf dalam saat ini. Keterampilan menulis merupakan suatu
poster atau membuat karya-karya kaligrafi yang ciri dari orang yang terpelajar atau bangsa yang
artistik sifatnya. Menulis di sini dimaksudkan terpelajar (Tarigan, 1985 : 4).
sebagai kemampuan seseorang untuk Sehubungan dengan hal itu, kegiatan
mengungkapkan ide, pikiran, pengetahuan, menulis dapat dilakukan dengan baik oleh orang
ilmu, dan pengalaman-pengalaman hidupnya
yang dapat menyusun pikirannya dan
dalam bahasa tulis yang jelas, runtun, ekspresif,
mengutarakannya dengan jelas. Kejelasan ini
enak dibaca dan dipahami orang lain (Marwoto,
dkk, 1987:12). tergantung pada pikiran, organisasi, pemakaian
Menurut definisi Akademi Kepengarangan, kata-kata, dan struktur kalimat serta menuntut
dalam Widyamartaya, 1990, menulis dapat latihan yang cukup, teratur, dan pendidikan
dipahami sebagai “Keseluruhan rangkaian yang terprogram. Menurut Peck dan Schulz,
kegiatan seseorang mengungkapkan gagasan program kegiatan menulis direncanakan untuk
dan menyampaikannya melalui bahasa tulis mencapai tujuan berikut.

*) Guru SMPK 1 BPK PENABUR Jakarta

72 Jurnal Pendidikan Penabur - No.07/Th.V/Desember 2006


Melatih Siswa Agar Terampil Membuat Berbagai Ragam Tulisan

1. Membantu para siswa memahami dan proses bertahap dalam menulis dapat
bagaimana caranya mengekspresikan ide berjalan teratur dan terprogram.
secara tertulis, dapat melayani mereka,
dengan jalan menciptakan situasi-situasi
di dalam kelas yang jelas memerlukan karya Kualifikasi Guru/Pelatih dalam
tulis dan kegiatan menulis. Bidang Menulis
2. Mendorong para siswa mengekspresikan
diri mereka secara bebas dalam tulisan. Kualifikasi guru/pelatih yang dituntut dalam
3. Mengajar para siswa menggunakan bentuk bidang menulis menurut Lado, dalam, Tarigan
yang tepat dan serasi dalam ekspresi tulis. 1985 : 10, dibagi menjadi tiga kualifikasi yaitu
4. Mengembangkan pertumbuhan bertahap sebagai berikut.
dalam menulis dengan cara membantu para
siswa menulis sejumlah maksud dengan
sejumlah cara dengan penuh keyakinan pada
Kualifikasi Minimal
diri sendiri secara bebas (Tarigan, 1985 : 9). Kualifikasi minimal yang harus dimiliki oleh
Masalah yang sering terjadi dalam guru/pelatih dalam bidang menulis yaitu
pengajaran bahasa Indonesia, khususnya mampu menulis dengan tepat kalimat-kalimat
keterampilan menulis, adalah: atau paragraf-paragraf seperti yang akan
1. Kurang mampunya siswa menggunakan dikembangkan secara lisan, dan menulis surat
bahasa Indonesia. sederhana.
Hal ini terlihat dari pilihan kata yang Untuk mencapai kualifikasi minimal
kurang tepat, kalimat yang kurang efektif, tersebut guru harus memiliki kemampuan dasar
sukar mengungkapkan gagasan karena menulis yang meliputi:
kesulitan memilih kata atau membuat kalimat, 1. Menguasai bahasa yang digunakan untuk
bahkan kurang mampu mengembangkan ide menulis. Jika menulis bahasa Indonesia, ia
secara teratur dan sistematis. harus menguasai bahasa Indonesia dan
2. Kurangnya latihan dan praktek menulis mampu menggunakannya dengan baik dan
Hal ini disebabkan dalam pengajaran benar. Menguasai bahasa Indonesia berarti
bahasa Indonesia yang terdiri dari empat mengetahui dan dapat menggunakan
aspek yaitu keterampilan mendengarkan, kaidah-kaidah tata bahasa Indonesia yang
berbicara, membaca, dan menulis waktu meliputi tata bunyi, tata bentukan, tata
yang diberikan empat jam dalam satu kalimat, dan tata wacana.
minggu. Waktu hanya satu jam untuk aspek 2. Mengetahui dan mampu menggunakan
keterampilan menulis, dalam satu minggu ejaan bahasa Indonesia yang berlaku yaitu
sangatlah kurang untuk latihan dan praktek Ejaan Bahasa Indonesia Yang
menulis. Disempurnakan yang meliputi, penulisan
3. Kurang terampilnya guru memberikan huruf, penulisan kata, dan penggunaan
berbagai macam tulisan kepada siswa. tanda baca.
Hal ini terlihat dari hasil tulisan siswa, 3. Mengetahui dan dapat menggunakan kosa
seperti karya tulis sederhana yang dibuat kata bahasa Indonesia. Pengenalan kata
sebagai syarat kelulusan terkesan asal jadi, atau jumlah kata yang terbatas berarti
tidak memenuhi syarat-syarat penulisan pembatasan sumber daya untuk
karangan ilmiah. mengungkapkan diri di dalam kehidupan
4. Pada umumnya sekolah tidak memiliki atau tulis-menulis. Dengan kosa kata terbatas
membuat program kegiatan menulis melalui tidak hanya menyulitkan dalam
proses intra maupun ekstrakurikuler. berinspirasi, tetapi juga akan menyulitkan
Berdasarkan hal di atas, agar siswa memiliki menuangkan inspirasi tersebut. Semakin
keterampilan menulis dan tujuan program banyak kata-kata yang dikuasai makin
kegiatan menulis tercapai, diperlukan mudah untuk menulis yang pada gilirannya
pembimbing atau guru yang juga memiliki memudahkan kita dalam soal memilih kata.
keterampilan dalam menulis. Disamping itu, Secara umum kosa kata berarti (1) semua
kata yang terdapat dalam suatu bahasa, (2)
diperlukan program kegiatan menulis di setiap
kata-kata yang dipakai dalam satu bidang
sekolah, agar waktu untuk latihan dan praktek
ilmu pengetahuan, (3) kata-kata yang
menulis dapat tersusun sesuai dengan jadwal dikuasai oleh segolongan orang dari

Jurnal Pendidikan Penabur - No.07/Th.V/Desember 2006 73


Melatih Siswa Agar Terampil Membuat Berbagai Ragam Tulisan

lingkungan yang sama, (4) daftar sejumlah menangkap, dan berpikir sehingga
kata atau frase dari suatu bahasa yang menghasilkan berbagai karangan bebas.
secara alfabetis, disertai batasan dan Sedangkan kreatifitas yang perlu dimiliki
penjelasannya, dan (5) seluruh morfem yang oleh guru agar menghasilkan karangan bebas,
terdapat dalam suatu bahasa. antara lain:
Sedangkan menurut jenisnya kosa kata 1. Membiasakan diri bebas dalam berpikir dan
terdiri dari bentuk dan makna. Dari segi bertindak.
bentuk kata antara lain : homonym, Lakukan perkerjaan menulis sesuai dengan
homofon, homograf, sinonim, hiponim, dan tuntutan kreatif guru. Jika menulis itu
polisemi. Dari segi makna antara lain: kata menuntut guru untuk bekerja keras dan
yang bermakna leksikal, makna gramatikal, berpikir kritis, ikuti saja. Dengan mengikuti
makna konotasi, dan makna denotasi. tuntutan kreativitas jiwa akan merasa
Semua aspek kosa kata ini harus dikuasai leluasa dan dapat bekerja secara maksimal.
sehingga guru/pembimbing mampu 2. Menciptakan hal-hal yang baru.
menulis dengan tepat. Jangan puas dengan apa yang telah ada.
4. Mengetahui dan mampu mengefektifkan Pikirkan sesuatu yang mungkin terjadi atau
kalimat. Kalimat efektif ialah kalimat jelas, cara yang mungkin ditempuh dan
mengikuti tata bahasa, ringkas, luwes, dan perbanyak kemungkinan-kemungkinan
enak dibaca. Semua tulisan harus untuk menempuh hal-hal yang baru. Dapat
menggunakan kalimat efektif. Jika tidak, juga dilaksanakan melalui percobaan-
tulisan tersebut akan menjadi tulisan yang percobaan secara terus menerus. Dengan
tidak berhasil guna. cara ini guru dapat berimajinasi, berpikir
5. Mengetahui dan mampu mengembangkan untuk menciptakan sesuatu yang baru.
paragraf. Guru harus mampu menyusun 3. Mengembangkan daya konsentrasi.
dan mengekspresikan gagasan-gagasan Berlatihlah memusatkan perhatian pada
penunjang. Gagasan pokok dari sebuah apa yang sedang dilakukan. Salah satu
paragraf hanya akan jelas jika diperinci latihan konsentrasi yang dapat dilakukan
dengan gagasan-gagasan penunjang serta adalah duduk di tempat yang paling sunyi,
memperhatikan unsur kesatuan dan pejamkan mata dan buat titik konsentrasi
kepaduan (koheren) paragraf. di dalam pikiran. Mungkin ada lagi cara
guru tersendiri untuk dapat berkonsentrasi.
Kualifikasi Baik 4. Melakukan hal-hal yang menantang.
Tantangan dapat menyuburkan kreativitas,
Guru yang berkualifikasi baik memiliki disiplin
karena melalui tantangan pikiran, emosi,
dan kreativitas dalam menulis “karangan
dan imajinasi dapat bekerja keras. Untuk itu
bebas” yang sederhana dengan kejelasan dan
ketepatan dalam kosa kata, idiom, dan sintaksis. hindarkanlah hal-hal yang bersifat statis.
Disiplin yang harus dimiliki antara lain: 5. Membiasakan bekerja keras. Tentukanlah
1. Disiplin dalam membaca. waktu untuk berlatih menulis. Upayakan
Banyak membaca berbagai jenis buku baik jangan sampai ada waktu kosong latihan
itu fiksi maupun nonfiksi akan menambah yang lama. Jangan mudah jemu dan putus
kosa kata dan pengetahuan sehingga asa yang mengakibatkan jiwa tumpul dan
menghasilkan tulisan bebas yang bermutu tidak ulet, sehingga sulit untuk dapat
bagi pembaca. Hal ini dikarenakan antara bekerja keras.
menulis dan membaca terdapat hubungan 6. Memupuk kepekaan terhadap gejala alam
yang sangat erat. Bila kita menulis sesuatu, dan kehidupan.
maka pada prinsipnya kita ingin agar
Amati secara jeli segala aspek kehidupan
tulisan itu dibaca oleh orang lain. (Tarigan,
di sekitar kita, baik kehidupan manusia,
1985 : 4)
2. Disiplin dalam menulis. hewan, atau tumbuh-tumbuhan. Amati dan
Dalam menulis jangan ditunda-tunda. Jika renungkan setiap yang kita amati,
ada niat menulis langsung menulis. kemudian olah dan organisir dan tulislah
Landasan disiplin dalam menulis dengan apa yang telah diamati itu sampai menjadi
latihan-latihan yang terus menerus, sebuah tulisan bebas yang baik.

74 Jurnal Pendidikan Penabur - No.07/Th.V/Desember 2006


Melatih Siswa Agar Terampil Membuat Berbagai Ragam Tulisan

7. Melatih berpikir assosiasi. Menurut Breasted, hubungan antara tulisan dan


Biasakan mengassosiasikan suatu gejala peradaban sangat erat. Seorang sejarawan
yang Anda tangkap dengan sesuatu yang Amerika asal Chicago pernah mengatakan
lain. Berpikir assosiatif akan mempertajam bahwa “Penemuan tulisan dan sistim
imajinasi. Untuk itu berlatihlah terus perekaman yang tepat dan sesuai pada kertas
sehingga imajinasi berkembang dengan benar-benar telah mempunyai pengaruh yang
optimal. lebih besar dalam menaikkan martabat ras
manusia daripada setiap prestasi intelektual
Kualifikasi Unggul lainnya dalam karier manusia. (Tarigan, 1985 : 11)
Guru yang memiliki kualifikasi unggul mampu
menulis beraneka ragam tulisan baik itu fiksi
maupun nonfiksi yang mudah dipahami. Ia juga Program Kegiatan Menulis
mempunyai perasaan yang tajam terhadap gaya
bahasa yang beraneka ragam dalam bahasa Seperti yang telah diuraikan dalam
tulisan tersebut. pendahuluan keterampilan menulis itu tidak
Dengan kemampuan yang demikian guru/ datang dengan sendirinya, tetapi menuntut
pelatih menulis dapat menghasilkan beraneka latihan yang cukup dan teratur serta pendidikan
ragam tulisan sehingga hasil tulisan itu dapat yang terprogram. Program kegiatan menulis
dijadikan bahan ajar kepada anak didik. dapat berjalan lancar apabila ada kerjasama
Tingkat kemajuan suatu bangsa dapat antara kepala sekolah, wali kelas, guru bidang
diukur dari kuantitas dan kualitas bahan bacaan studi, guru/pelatih bidang menulis, serta siswa.
yang dihasilkan oleh para penulis/ Kepala sekolah, guru, dan siswa dapat berperan
pengarangnya. Juga dapat diukur dari tinggi- dalam melaksanakan program kegiatan menulis
rendahnya minat baca warga negara bangsa di sekolah. Peranan Kepala Sekolah, guru dan
tersebut. Terlebih-lebih minat baca para siswa dan siswa dapat dalam bentuk kegiatan-kegiatan
kita sebagai guru yang akan membimbing siswa berikut.
dalam menulis.
Tabel 1 : Program Kegiatan Menulis yang Berkaitan dengan Kepala Sekolah

Keterangan (Prioritas,
Kegiatan
Frekuensi, Intensitas)

1. Menyusun program pengembangan minat dan 1 x dalam setahun (awal tahun ajaran).
kegemaran menulis di sekolah.

2. Merencanakan dan melaksanakan wajib 1 x dalam seminggu.


kunjung perpustakaan di sekolah.

3. Merencanakan dan melaksanakan berbagai Dalam program, tahunan atau semester.


lomba yang berkaitan dengan peningkatan
minat dan kegemaran menulis.

4. Menyediakan penghargaan untuk berbagai Melalui program Prosata sekolah


kegiatan termasuk lomba berkaitan dengan masing-masing.
peningkatan minat dan kegemaran menulis.

5. Memantau pelaksanaan program pengembang- Secara periodik disesuaikan dengan


an minat dan kegemaran menulis di sekolah. kegiatan.

6. Memantau berbagai kegiatan termasuk kegiat- Secara periodik disesuaikan dengan


an lomba. kegiatan.

7. Memantau pelaksanaan wajib kunjung perpus- Secara periodik disesuaikan dengan


takaan. kegiatan.

Jurnal Pendidikan Penabur - No.07/Th.V/Desember 2006 75


Melatih Siswa Agar Terampil Membuat Berbagai Ragam Tulisan

Tabel 2 . Program Kegiatan Menulis yang Berkaitan dengan Guru/Pelatih Bidang Menulis

Keterangan (Prioritas,
Kegiatan
Frekuensi, Intensitas)

1. Melaksanakan program kegiatan menulis 1 x dalam setahun (awal tahun pelaja-


berdasarkan program pengembangan minat ran).
dan kegemaran menulis di sekolah yang telah
disusun oleh kepala sekolah.

2. Melaksanakan kunjungan ke perpusatakaan 1 x dalam seminggu.


sekolah bersama siswa.

3. Mengadakan kegiatan yang menarik minat 1 x dalam seminggu.


siswa untuk menulis. Misal: memajang hasil
tulisan siswa pada majalah dinding sekolah,
serta memberikan hadiah yang menarik bagi
tulisan yang terpajang atau memberikan nilai
tambah pelajaran bahasa Indonesia pada aspek
menulis.

4. Mempublikasikan hasil-hasil tulisan siswa, 1 x dalam sebulan, 2 x dalam sebulan,


dapat melalui majalah dinding, majalah atau 3 x dalam sebulan tergantung
sekolah atau buletin/majalah khusus menulis. dana sekolah.

5. Menugaskan siswa untuk menulis ringkasan Setiap awal semester bekerjasama


buku pelajaran. dengan guru bidang studi.

6. Menugaskan siswa untuk membuat berita Setiap ada kegiatan di sekolah.


berbagai kegiatan yang diadakan di sekolah,
misalnya perayaan 17 Agustus, aksi sosial,
pentas seni, dan lain-lain.

7. Menugaskan siswa untuk membuat laporan Laporan: karyawisata, retreat, perjalan-


perjalanan yang dilakukan sekolah. an ke objek wisata 1 x dalam
setahun.Bekerja sama dengan guru
bidang studi dan wali kelas.

8. Menugaskan siswa untuk membuat karya tulis Secara periodik setiap tahun. Bekerja-
ilmiah sederhana. sama dengan guru bidang studi.

9. Mengadakan lomba menulis karya sastra Secara periodik setiap tahun.


(cerpen, puisi) dan menulis karya ilmiah.

10. Membentuk kelompok menulis siswa/klub Awal tahun ajaran baru, disesuaikan
menulis. dengan jenjang kelas.

76 Jurnal Pendidikan Penabur - No.07/Th.V/Desember 2006


Melatih Siswa Agar Terampil Membuat Berbagai Ragam Tulisan

Tabel 3. Program Kegiatan Menulis yang Berkaitan dengan Siswa

Keterangan (Prioritas,
Kegiatan
Frekuensi, Intensitas)

1. Membentuk kelompok menulis siswa/klub menulis. Sesuai jenjang kelas dapat dipra-
Masing-masing kelompok beranggotakan karsai siswa.
sepuluh siswa. Siswa dapat memilih Ketua,
Sekretaris dan Anggota Kelompok-kelompok
tersebut memiliki tugas sesuai dengan bidangnya
seperti:
a. kelompok pencari berita
b. kelompok pewawancara
c. kelompok mengumpulkan dan mengedit artikel
d. dan lain-lain

2. Menerbitkan majalah sekolah/buletin menulis untuk 1 x dalam sebulan, 2 x dalam


memuat hasil-hasil tulisan seperti: sebulan, atau 3 x dalam sebulan
a. berita tergantung dana masing-masing
b. hasil wawancara sekolah.
c. artikel
d. cerpen
e. puisi
f. resensi
g. opini
h. dan lain-lain

3. Mengikuti berbagai lomba menulis baik yang diada- Setiap ada kegiatan di sekolah atau
kan di sekolah maupun di luar sekolah undangan dari luar sekolah.

4. Mengikuti seminar/workshop yang diadakan di Setiap ada kegiatan di sekolah atau


sekolah maupun di luar sekolah. undangan dari luar sekolah.

Program-program kegiatan menulis pada 1. Bentuk-bentuk objektif yang mencakup: a.


tabel 1, 2, dan 3 di atas dapat mengatasi masalah penjelasan yang terperinci mengenai suatu
kurangnya latihan dan praktik menulis, proses, b. batasan, c. laporan, dan d.
sehingga dengan waktu yang sudah terjadwal dokumen.
2. Bentuk-bentuk subyektif yang mencakup : a.
dalam satu tahun ajaran, latihan menulis yang otobiografi, b. surat-surat, c. penilaian
cukup dan teratur dapat berjalan dengan baik pribadi, d. esai informal, e. potret/
dan menghasilkan tulisan-tulisan yang baik gambaran, f. sastra.
pula. Program-program kegiatan menulis Selain pembagian di atas, ada yang
tersebut juga sebagai salah satu alternatif untuk mengklasifikasikan ragam tulisan ke dalam
dilaksanakan di sekolah masing-masing melalui bentuk, (1) eksposisi, (2) deskripsi, (3) narasi, dan
proses intra maupun ekstrakurikuler. (4) argumentasi.Dalam tulisan ini, ragam
tulisan yang dapat diberikan bagi siswa sesuai
dengan program kegiatan menulis yang
Berbagai Ragam Tulisan dilaksanakan dibagi menjadi dua, yaitu :
1. Karangan fiksi (cerpen, puisi)
2. Karangan nonfiksi (ringkasan, laporan,
Banyak ahli yang membuat klasifikasi mengenai
berita, resensi, dan makalah ilmiah)
berbagai ragam tulisan. Salisbury (dalam Adapun langkah-langkah mengajarkan
Tarigan, 1985 : 26) membagi ragam tulisan menulis karangan fiksi, seperti tertera pada tabel
berdasarkan bentuknya sebagai berikut. berikut.

Jurnal Pendidikan Penabur - No.07/Th.V/Desember 2006 77


Melatih Siswa Agar Terampil Membuat Berbagai Ragam Tulisan

Tabel 4. Langkah-langkah Mengajarkan Menulis Karangan Fiksi

Ragam
Bahan Pengajaran Langkah-Langlah Pengajaran Waktu
Tulisan

Cerpen 1. Cerpen yang Langkah pertama. Langkah pertama :


terdapat dalam 1. Guru membagikan contoh cerpen dari 2x pertemuan.
majalah atau majalah atau koran.
guntingan surat 2. Siswa membaca cerpen tersebut
kabar dengan dalam hati.
tema yang bersifat 3. Guru menjelaskan dan
umum. menunjukkan unsur-unsur intrinsik
3. Buku Anatomi yang terdapat dalam cerpen yang
Sastra, M Atar telah dibaca siswa, terdiri dari :
Semi. penokohan dan perwatakan, alur,
latar atau seting cerita, gaya bahasa,
tema, dan amanat.
4. Siswa memperhatikan penjelasan
guru sambil menulis unsur-unsur
intrinsik cerpen tersebut.
Langkah kedua. Langkah kedua
1. Guru memberikan penjelasan dalam :3x pertemuan
menulis cerpen dengan prinsip: atau sesuai jadwal
sekelumit kehidupan sehari-hari, program kegiatan
tokoh orang biasa, tanpa periode awal menulis yang
atau akhir, tidak mempunya perubah- telah disusun.
an nasib, dan materi cerita pendek
dengan narasi utuh dan dalam isi;
2. Siswa memperhatikan penjelasan
guru sambil menulis hal-hal penting
yang disampaikan guru;
3. Guru menentukan isi cerpen yang
akan dibuat siswa. Siswa
diperbolehkan memilih isi cerpen
seperti kisah perjalanan, pengalaman
hidup, peristiwa atau kejadian sehari-
hari dan siswa menentukan penokoh-
an dan perwatakan, alur, latar atau
seting cerita, gaya bahasa, tema,
amanat, dan judul cerpen yang akan
ditulis;
4. Siswa menulis cerpen berdasarkan
penjelasan guru;
5. Guru memilih cerpen terbaik yang
dibuat siswa untuk dipublikasikan.

Puisi 1. Contoh-contoh Puisi yang cocok sebagai model 2x pertemuan atau


puisi yang untuk latihan menulis adalah: puisi sesuai jadwal
terdapat dalam berbentuk bebas dan sederhana, berisi program kegiatan
koran atau hasil pengamatan yang berupa menulis yang
majalah. himbauan atau pernyataan, dan puisi telah disusun
2. Buku Anatomi yang mengandung bahasa kias
Sastra, M Atar berbentuk metafor.
Semi

78 Jurnal Pendidikan Penabur - No.07/Th.V/Desember 2006


Melatih Siswa Agar Terampil Membuat Berbagai Ragam Tulisan

Ragam
Bahan Pengajaran Langkah-Langkah Pengajaran Waktu
Tulisan

Langkah-langkah mengajar-
kannya adalah sebagai berikut.
1. Guru membagikan contoh
puisi yang cocok seperti yang telah
disebutkan di atas.
2. Siswa mendengarkan penjelasan
guru cara menulis puisi, yaitu
a. menentukan tema puisi yang
akan ditulis; dan
b. mengamati objek yang akan
dijadikan puisi apakah itu
lingkungan sekitar sekolah,
gambar-gambar pemandangan, dan
lain-lain.
3. Guru menyediakan rangkaian
gambar untuk dijadikan puisi.
4. Siswa mengamati gambar dan
mengurutkan gambar tersebut
sesuai dengan seleranya.
5. Siswa menulis puisi bebas dan
sederhana berdasarkan hasil
pengamatan.
6. Guru memeriksa hasil puisi yang
ditulis siswa dan puisi yang terbaik
dapat dipublikasikan di mading,
majalah sekolah, ataupun koran.

Langkah-langkah melatih menulis dan juga tidak memerlukan waktu yang cukup
karangan fiksi yakni cerpen dan puisi pada tabel lama untuk menyelesaikan tulisan tersebut.
4 di atas adalah cara yang paling mudah Sedangkan langkah-langkah melatih
membimbing siswa sebagai awal untuk dapat menulis karangan non fiksi dapat di lihat pada
menulis. Karena tulisan tersebut berdasarkan tabel berikut.
pengalaman serta pengamatan siswa sehari-hari

Tabel 5. Langkah-langkah Mengajarkan Menulis Karangan Nonfiksi

Ragam
Bahan Pengajaran Langkah-Langlah Pengajaran Waktu
Tulisan

Ringkasan 1. Buku-buku 1. Guru membagikan contoh ring- Untuk membuat


pelajaran siswa kasan yang dibuat oleh guru. ringkasan satu
yang akan 2 Siswa memperhatikan penjelasan buku pelajaran
dibuat ringkasan guru bagaimana cara membuat waktu yang
2. Buku-buku ringkasan berdasarkan contoh digunakan :3x
pelajaran siswa ringkasan yang telah dibagikan. pertemuan atau
yang akan 3. Guru menentukan buku-buku apa sesuai jadwal
dibuat ringkasan saja yang akan dibuat ringkasan. program kegiatan
4. Siswa mulai menulis ringkasan menulis yang
buku pelajaran sesuai penjelasan telah disusun
guru, yaitu :

Jurnal Pendidikan Penabur - No.07/Th.V/Desember 2006 79


Melatih Siswa Agar Terampil Membuat Berbagai Ragam Tulisan

Ragam
Bahan Pengajaran Langkah-Langkah Pengajaran Waktu
Tulisan

a. membaca buku yang akan


diringkas dengan seksama dua
tiga kali sehingga dapat
dipahami isinya dan menangkap
temanya;
b. membaca sekali lagi buku terse-
but atau sebagian yang harus
diringkas dengan membuat
catatan-catatan;
c. dengan berpedoman catatan-
catatan itu, menyusun ringkasan
sementara dengan sedapat
mungkin menggunakan perka-
taan atau cara penuturan sendiri;
d. membaca kembali ringkasan-
sementara dengan mengadakan
perbaikan kesalahan, kalau ada
kesalahan;
e. menghitung jumlah kata yang
dipakai dalam ringkasan semen-
tara itu, jika jumlah katanya
ditentukan; dan
f. setelah mengadakan perbaikan
atau perubahan untuk memenuhi
ketentuan, menulis ringkasan
jadi dan mencantumkan jumlah
katanya pada akhir ringkasan.

5. Guru memeriksa setiap ringkasan


yang telah dibuat oleh siswa.
6. Siswa menyusun hasil ringkasan-
ringkasan buku tersebut yang telah
diperiksa oleh guru ke dalam satu
buku atau dijilid rapi agar dapat
dibaca dan dipelajari oleh siswa.

Laporan 1. Buku kompo- Langkah-langkah membuat laporan 2x pertemuan


sisi, Gorys karyawisata: untuk penjelasan
Keraf. 1. Guru membagi kelompok masing- dan membagi
2. Buku Aneka masing kelompok beranggotakan kelompok atau
Surat, Statuta, lima orang, dan siswa memilih sesuai jadwal
Laporan, dan sendiri ketua kelompoknya jika program kegiatan
Notula, Lamud- laporan ini akan dibuat perkelompok. menulis yang
din Finoza. 2. Guru membagikan contoh cara telah disusun.
3. Contoh laporan membuat laporan karyawisata.
karyawisata, 3. Siswa mendengarkan penjelasan
retreat, dan guru cara membuat laporan
perjalanan ke karyawisata berdasarkan contoh yang
objek wisata. telah dibagikan, yaitu sebagai
berikut.

80 Jurnal Pendidikan Penabur - No.07/Th.V/Desember 2006


Melatih Siswa Agar Terampil Membuat Berbagai Ragam Tulisan

Ragam
Bahan Pengajaran Langkah-Langkah Pembelajaran Waktu
Tulisan

a. membuat judul laporan


karyawisata;
b. membuat pendahuluan yang
berisikan : tujuan diadakannya
karyawisata, jumlah peserta
karyawisata, lamanya
karyawisata, dan tempat-tempat
karyawisata;
c. membuat isi laporan yang
berisikan: rincian kunjungan
karyawisata, hari pertama, hari
kedua, dan seterusnya,
data/bahan laporan yang
didapatkan selama kunjungan;
dan
d. membuat penutup yang berisi-
kan : kesimpulan dan saran.

4. Setelah berakhirnya karyawisata


siswa menyusun laporan tersebut
sesuai penjelasan yang telah
diberikan guru. Diketik rapi dan
dijilid.
5. Guru memeriksa hasil
laporan yang telah dibuat siswa,
laporan yang isinya lengkap dan
sesuai dengan langkah-langkah
membuat laporan disimpan di
perpustakaan sekolah untuk bahan
referensi.

Langkah-langkah membuat laporan


retreat sebagai berikut.
1. Guru membagi kelompok, masing-
masing kelompok beranggotakan
lima orang, dan siswa memilih
sendiri ketua kelompoknya jika
laporan ini akan dibuat
perkelompok.
2. Guru membagikan contoh cara
membuat laporan retreat.
3. Siswa mendengarkan penjelasan
guru cara membuat laporan retreat
berdasarkan contoh yang telah
dibagikan, yaitu sebagai berikut.
a. membuat judul laporan retreat
b.membuat pendahuluan yang
berisikan :

Jurnal Pendidikan Penabur - No.07/Th.V/Desember 2006 81


Melatih Siswa Agar Terampil Membuat Berbagai Ragam Tulisan

Ragam
Bahan Pengajaran Langkah-Langkah Pembelajaran Waktu
Tulisan

(1) dasar pemikiran diadakan-


nya retreat;
(2) tema retreat; dan
(3) tempat dan waktu pelak-
sanaan retreat.
c. membuat isi laporan yang
berisikan :
(1) rincian acara retreat hari
pertama, hari kedua, dan
seterusnya,
(2) data/bahan hasil retreat:
pembicara, tema, tema, tujuan,
ringkasan hasil ceramah.
d. membuat penutup yang
berisikan :
(1) saran, dan
(2) kesimpulan.
e. setelah berakhirnya retreat
siswa menyusun laporan
tersebut sesuai penjelasan yang
telah diberikan guru. Diketik
rapi dan dijilid;
f. guru memeriksa hasil laporan
yang telah dibuat siswa,
laporan yang isinya lengkap
dan sesuai dengan langkah-
langkah membuat laporan
disimpan di perpustakaan
sekolah untuk bahan referensi.

. Langkah-langkah membuat laporan


perjalanan ke objek wisata :
1. Guru membagi kelompok masing-
masing kelompok beranggotakan
lima orang, dan siswa memilih sen-
diri ketua kelompoknya jika laporan
ini akan dibuat perkelompok.
2. Guru membagikan contoh cara
membuat laporan perjalanan ke
objek wisata
3. Siswa mendengarkan penjelasan
guru cara membuat laporan
perjalanan ke objek wisata
berdasarkan contoh yang telah
dibagikan, yaitu sebagai berikut.

82 Jurnal Pendidikan Penabur - No.07/Th.V/Desember 2006


Melatih Siswa Agar Terampil Membuat Berbagai Ragam Tulisan

Ragam
Bahan Pengajaran Langkah-Langkah Pembelajaran Waktu
Tulisan

a. membuat judul laporan perja-


lanan ke objek wisata;
b. membuat pendahuluan yang
berisikan :
(1) tujuan diadakannya perja-
lanan, dan
(2) tempat, waktu perjalanan
c. membuat isi laporan yang ber-
isikan :
(1) rincian perjalanan hari per-
tama, hari kedua, dan
seterusnya, dan
(2) data dan bahan yang dida-
patkan selama perjalanan ke
objek wisata
d. membuat penutup yang beri-
sikan :
(1) saran, dan
(2) kesimpulan
e. setelah berakhirnya perjalanan
ke objek wisata siswa
menyusun laporan tersebut
sesuai penjelasan yang telah
diberikan guru, diketik rapi dan
dijilid;
f. guru memeriksa hasil laporan
yang telah dibuat siswa,
laporan yang isinya lengkap
dan sesuai dengan langkah-
langkah membuat laporan
disimpan di perpustakaan
sekolah untuk bahan referensi.

Berita 1. Buku Penulisan Langkah-langkah membuat berita Sesuai jadwal


Berita, Nadhya kegiatan yang diadakan di sekolah program kegiatan
Abrar sebagai berikut. menulis yang
2. Contoh cara a. Guru membagi kelompok, masing- telah disusun
penulisan berita masing kelompok beranggotakan
dari koran, ketua kelompoknya jika laporan ini
majalah. akan dibuat perkelompok. Setiap
kelompok akan membuat berita
kegiatan sekolah yang sudah
disusun sesuai jadwal masing-
masing sekolah.
b. Guru membagikan contoh membuat
berita salah satu kegiatan di sekolah
kepada masing-masing kelompok
c. Siswa memperhatikan penjelasan
guru cara membuat berita sebagai
berikut.

Jurnal Pendidikan Penabur - No.07/Th.V/Desember 2006 83


Melatih Siswa Agar Terampil Membuat Berbagai Ragam Tulisan

Ragam
Bahan Pengajaran Langkah-Langkah Pembelajaran Waktu
Tulisan

(1) Berita yang dibuat adalah berita


langsung untuk itu dalam
penulisan berita tersebut unsur
nilai berita yang paling kuat
adalah dalam lead atau teras
berita.
(2) Membuat teras berita /lead
dengan memperhatikan syarat-
syarat, yaitu :1) panjang lead
sekitar 30-40 kata, 2) tidak
diawali dengan kata
penghubung, 3) tidak menggu-
nakan kalimat pasif, 4) menja-
wab pertanyaan dua atau tiga
unsur dari Apa, Siapa,
Mengapa, Dimana, Kapan, dan
Bagaimana, 5) tidak lebih dari
satu alinea, 6) menjawab rasa
ingin tahu pembaca (siswa).
(3) Setelah menjawab dan
mengumpulkan data dari 6
pertanyaan pokok berita
kegiatan tersebut dengan
penulisan gaya piramida
terbalik yang terdiri dari: 1)
judul berita, 2) baris tanggal, 3)
teras berita/lead, 4) tubuh
berita.

d. Siswa menulis berita tersebut


setiap ada kegiatan sekolah
sesuai dengan penjelasan guru.
e. Guru memeriksa hasil pekerja-
an siswa. Berita yang penulisan-
nya sesuai dengan langkah-
langkah di atas dimuat di
mading atau majalah sekolah

Langkah-langkah membuat resensi


buku fiksi maupun buku nonfiksi
sebagai berikut.
a. Guru membagi dua kelompok.
Kelompok 1 membuat resensi buku
fiksi dan kelompok yang lain
membuat resensi buku nonfiksi.
b. Guru menentukan buku-buku apa
saja yang akan diresensi disusun
sesuai jadwal kapan waktu
dikumpulkan hasil resensi tersebut
c. Guru membagikan contoh membuat
resensi dari koran atau majalah
kepada siswa.

84 Jurnal Pendidikan Penabur - No.07/Th.V/Desember 2006


Melatih Siswa Agar Terampil Membuat Berbagai Ragam Tulisan

Ragam
Bahan Pengajaran Langkah-Langkah Pembelajaran Waktu
Tulisan

(1) bacalah bahan resensi tersebut


lebih dari satu kali untuk
mengenal pokok masalah;
(2) klasifikasikan pokok masalah
tersebut, jika sudah
terklasifikasi sesuaikan dengan
naskah asli;
(3) komentari unsur struktural,
sesuaikan dengan naskah asli;
(4) evaluasi secara objektif;
kemukakan bukti-bukti, sesuai-
kan dengan naskah asli, dan
(5) kemukakan bukti-bukti, sesuai-
kan dengan naskah asli, dan
(6) mulailah menulis resensi, tulis
judul, pengarang, penerbit,
tahun terbit, jumlah halaman,
dan publikasikan.

e. Siswa membuat resensi sesuai deng-


an penjelasan guru di atas.
f. Guru memeriksa hasil resensi
tersebut dan resensi yang terbaik
dapat dipublikasikan di Koran
maupun majalah.

M a k a l a h 1. Buku Dasar- a. Guru membagi kelompok untuk 4x pertemuan


Ilmiah Dasar Penulisan menyusun makalah ilmiah, untuk penjelasan
Karangan maksimal jumlah kelompok terdiri dan membagi
Ilmiah, E. dari empat orang. kelompok atau
Zaenal Arifin. b. Guru menyusun jadwal kegiatan sesuai jadwal
2. Contoh ka- yang terdiri dari : 1) persiapan, 2) program kegiatan
rangan ilmah pengumpulan data, 3)
sederhana pengorganisasian, 4) pengonsepan, 5)
pemeriksaan/penyuntingan, dan 6)
pengetikan/penyajian.
c. Guru membagikan contoh karya
ilmiah kepada masing-masing.
d. Siswa mendengarkan penjelasan
guru cara menulis makalah ilmiah,
yaitu :

(1) membuat tahap persiapan yang


terdiri dari : a) pemilihan
masalah/topik, b) penentuan
judul, c) pembuatan kerangka
karangan;

Jurnal Pendidikan Penabur - No.07/Th.V/Desember 2006 85


Melatih Siswa Agar Terampil Membuat Berbagai Ragam Tulisan

Ragam
Bahan Pengajaran Langkah-Langkah Pembelajaran Waktu
Tulisan

(3) membuat tahap pengorganisa-


sian dan pengonsepan yang
terdiri: a) pengelompokan
bahan, yaitu bagian-bagian
mana yang akan didahulukan
dan bagian mana yang
dikemudiankan, b) pengonse-
pan;
(4) membuat tahap pemeriksaan
atau penyuntingan konsep,
yaitu pembacaan dan
pengecekan kembali naskah;
yang kurang lengkap
dilengkapi, yang kurang
(5) relevan dibuang; dan membuat
tahap penyajian, yaitu pengetik-
an hasil penelitian.

e. Guru menentukan judul-judul


penelitian kepada kelompok dan
masing-masing kelompok boleh
memilih judul yang akan diteliti.
f. Siswa memulai penelitian dan
menulis karya ilmiah sederhana
sesuai dengan penjelasan guru.
g Guru memeriksa hasil karya ilmiah
tersebut dan karya ilmiah yang
terbaik disimpan di perpustakaan
sekolah sebagai bahan referensi
untuk siswa berikutnya.

Langkah-langkah melatih menulis karangan


non fiksi yaitu ringkasan, laporan, berita, resensi Penutup
dan makalah ilmiah pada tabel 5 di atas adalah
Menulis menuntut latihan yang cukup dan
cara yang paling mudah melatih siswa terampil
teratur serta bimbingan yang terprogram. Agar
menulis. Jenis tulisan tersebut tidak sulit mencari siswa memiliki keterampilan menulis dan tujuan
bahan dan buku- buku sumber untuk menulis, program kegiatan menulis tercapai maka
karena digunakan dalam setiap mata pelajaran diperlukan pelatih atau guru yang juga memiliki
serta berbagai kegiatan di sekolah keterampilan dalam menulis serta adanya
Untuk bahan pengajaran dalam menulis program, kegiatan menulis di setiap sekolah.
karangan fiksi dan non fiksi pada tabel 4 dan 5, Proses bertahap dalam menulis dapat berjalan
guru dapat menambahkan buku-buku lainnya teratur dan berprogram jika guru/pembimbing
bidang menulis memiliki kualifikasi minimal,
sebagai bahan tambahan agar dalam
baik, dan unggul. Diharapkan di setiap sekolah
mengajarkan menulis siswa semakin lebih memiliki dan melaksanakan program
terampil. Sedangkan untuk waktu yang pengembangan minat dan kegemaran menulis,
diberikan sesuai dengan program kegiatan sehingga dapat mengatasi masalah kurang
sekolah masing-masing yang sudah disusun. mampunya siswa menggunakan bahasa

86 Jurnal Pendidikan Penabur - No.07/Th.V/Desember 2006


Melatih Siswa Agar Terampil Membuat Berbagai Ragam Tulisan

Indonesia, kurangnya latihan serta praktek Elha, Karim. (1992). Kiat Menulis. Jambi: Penerbit
menulis, dan diharapkan juga guru/pelatih Masyarakat Pencinta Budaya Indonesia
bidang menulis terampil juga dalam Provinsi Jambi (MPBI)
memberikan berbagai macam tulisan kepada Marwoto, Suyatmi dan Suyitno (1987) . Komposisi
siswa. Karena tingkat kemajuan suatu bangsa praktis. Yogyakarta: Penerbit Handinita
Natawidjaja, Suparman. (1979). Bimbingan cakap
dapat diukur dari kuantitas dan kualitas bahan
menulis. Jakarta: Penerbit BPK Gunung
bacaan yang dihasilkan oleh para penulis/
Mulia
pengarangnya, dan juga dari tinggi-rendahnya Purba, Andiopenta. (1993) . Materi kuliah menulis
minat baca para siswa. Untuk itu melatih siswa bebas dan rangkuman bacaan. Jambi : Penerbit
memiliki keterampilan menulis sangatlah FKIP Universitas Jambi
diperlukan bagi dunia pendidikan dan ikut serta Rahmanto B. (1988). Metode pengajaran sastra.
dalam memajukan bangsa. Yogyakarta: Penerbit Kanisius
Sabarti, dkk. (1988) . Pembinaan kemampuan
menulis bahasa Indonesia. Jakarta: Penerbit
Daftar Pustaka Erlangga
Tarigan, H.G. (1985).. Menulis sebagai suatu
Abrar, Nadhya. (2005). Penulisan berita. keterampilan berbahasa. Bandung: Penerbit
Yogyakarta: Penerbit Universitas Atma Angkasa
Jaya Yogyakarta Vero dan Widyamartaya, (2005). Terampil
Arifin, Zaenal. (2003). Dasar-dasar penulisan meringkas. Yogyakarta: Penerbit Kanisius
karangan ilmiah. Jakarta: Penerbit PT Widyamartaya, A. (1990). Seni mengayakan kalimat.
Grasindo Yogyakarta: Penerbit Kanisius

Jurnal Pendidikan Penabur - No.07/Th.V/Desember 2006 87

Anda mungkin juga menyukai