Anda di halaman 1dari 13

Sejarah: Proses Perumusan Pancasila Sebagai Dasar

Negara
Sejarah: Proses Perumusan Pancasila Sebagai Dasar Negara| Uraian secara singkat,
Pancasila merupakan ideologi negara Indonesia yang menjadi dasar, pandangan, dan tujuan
untuk mewujudkan cita-cita negara dan bangsa Indonesia. Dalam mendirikan suatu negara
membutuhkan suatu landasan-landasan dasar yang disebut dengan pondasi. Landasan dasar
atau pondasi dikenal dengan dasar negara. Umumnya dasar-dasar menjadi landasan suatu
negara merupakan digali dari jiwa bangsa dan negara bersangkutan, seperti dasar negara
Indonesia yaitu Pancasila.Tahukah kalian bagaimana proses perumusan pancasila sebagai
dasar negara republik Indonesia ?,.. Enggak tahu, lihat dibawah ini.. ternyata butuh perjuangan
dan proses yang sangat panjang..

Sejarah: Proses Perumusan Pancasila Sebagai Dasar Negara

Sejarah Proses Perumusan Pancasila

Menjelang tahun 1945, Jepang mengalami kekalahan di Asia Timur Raya, Jepang banyak
menggunakan cara untuk menarik simpati khususnya kepada bangsa Indonesia dengan
membuat suatu janji bahwa jepang akan memberikan kemerdekaan bagi bangsa Indonesia yang
diucapkan oleh Perdana Menteri Kaiso pada tanggal 7 September 1944.

Pembentukan BPUPKI

Jepang meyakinkan akan janjinya terhadap bangsa Indonesia untuk dimerdekakan dengan
membentuk Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI).
Dalam bahasa Jepang BPUPKI berarti Dokuritsji Junbi Cosakai. Jenderal Kumakichi Harada,
merupakan komandan pasukan jepang di jawa dan mengumumkan pembentukan BPUPKI lalu
pada tanggal 28 April 1945 diumumkan pengangkatan anggota BPUPKI. Upacara peresmiannya
di gelar Gedung Cuo Sangi In di Pejambon Jakarta (sekarang, Gedung Departemen Luar
Negeri).
BPUPKI beranggotakan 67 orang, termasuk 7 orang Jepang dan 4 orang Cina dan Arab.
Jabatan Ketua BPUPKI adalah Radjiman Wedyodiningrat, Wakil ketua BPUPKI adalah
Icibangase (Jepang), dan sebagai sekretarisnya adalah R.P. Soeroso.

A. Sejarah Proses Persidangan Pertama BPUPKI (29 Mei-1 Juni 1945) dan Usulan-Usulan
Rumusan Pancasila
Setelah terbentuk BPUPKI segera mengadakan persidangan. Masa persidangan BPUPKI
dimulai pada tanggal 29 Mei 1945 sampai dengan 1 Juni 1945. Di masa persidangan, BPUPKI
membahas rumusan dasar negara untuk Indonesia merdeka. Di persidangan BPUPKI yang
pertama, terdapat berbagai pendapat mengenai dasar negara yang dipakai di Indonesia.
Pendapat-pendapat rumusan dasar negara Indonesia disampaikan oleh Mr. Mohammad Yamin,
Mr. Supomo, dan Ir. Soekarno

a. Mr. Mohammad Yamin


Mr. Mohammad Yamin menyatakan pemikirannya mengenai dasar negara Indonesia merdeka
yang dihadapan sidang BPUPKI tanggal 29 Mei 1945. Pemikirannya Mr. Mohammad Yamin
diberi judul "Asas dan Dasar Negara Kebangsaan Republik Indonesia". Usulan rumusan dasar
negara Mr. Mohammad Yamin yang intinya adalah sebagai berikut..
1). Peri kebangsaan
2). Peri kemanusiaan
3). Peri ketuhanan
4). Peri kerakyatan
5). Kesejahteraan rakyat

b. Mr. Supomo
Mr. Supomo mengemukakan usulan rumusan dasar negara di sidang BPUPKI tanggal 31 Mei
1945, dari pemikiran tersebut merupakan penjelasan masalah-masalah mengenai hubungan
dasar negara Indonesia dimana negara dibentuk hendaklah integralistik berdasarkan pada hal-
hal berikut...
1). Persatuan
2). Kekeluargaan
3). Keseimbangan lahir dan batin
4). Musyawarah
5). Keadilan sosial

c. Ir. Soekarno
Tanggal 1 Juni 1945, Ir. Soekarno mendapat kesempatan untuk menyampaikan pendapat
mengenai rumusan dasar negara Indonesia. Usulan rumusan dasar negara Ir. Soekarno terdiri
atas lima asas antara lain sebagai berikut...
1). Kebangsaan Indonesia
2). Internasionalismee atau perikemanusiaan
3). Mufakat atau demokrasi
4). Kesejahteraan sosial
5). Ketuhanan Yang Maha Esa

B. Sejarah Proses Persidangan Kedua BPUPKI (10-16 Juli 1945)


Persidangan pertama BPUPKI berakhir, namun rumusan dasar negara Indonesia untuk merdeka
belum terbentuk. Padahal, BPUPKI akan reses (istirahat) satu bulan penuh. Maka dari itu,
BPUPKI membentuk panitia perumus dasar negara yang anggota terdiri dari sembilan orang
yang disebut dengan Panitia Sembilan. Tugas Panitia Sembilan adalah menampung berbagai
aspirasi mengenai pembentukan dasar negara Indonesia. Anggota Panitia Sembilan terdiri dari
Ir. Soekarno (ketua), Abdulkahar Muzakir, Drs. Moh. Hatta, K.H. Abdul Wachid Hasyim, Mr.Moh.
Yamin, H. Agus Salim, Ahmad Subardjo, Abikusno Cokrosuryo, dan A.A. Maramis.

Kerja keras dan cerdas dari Panitia Sembilan membuahkan hasil di tahun 22 Juni 1945 yang
berhasil merumuskan dasar negara untuk Indonesia merdeka. Rumusan itu oleh Mr. Moh. Yamin
yang diberi nama "Piagam Jakarta atau Jakarta Charter".

D. Piagam Jakarta

E. Pembentukan Panitia Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI)


Tanggal 7 Agustus 1945 BPUPKI dibubarkan di Jepang. Untuk menindaklanjuti hasil kerja dari
BPUPKI, maka jepang membentuk Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI). Lembaga
tersebut dalam bahasa Jepang disebut dengan Dokuritsi Junbi Inkai. Anggota PPKI terdiri dari
21 orang untuk seluruh masyarakat Indonesia, 12 orang wakil dari jawa, 3 wakil dari sumatera, 2
orang wakil sulawesi, dan seorang wakil Sunda Kecil, Maluku serta penduduk cina. Tanggal 18
Agustus 1945, ketua PPKI menambah 6 anggota lagi sehingga anggota PPKI berjumlah 27
orang.

F. Rumusan Akhir Yang Ditetapkan Tanggal 18 Agustus1945 dalam sidang PPKI adalah
sebagai berikut...
1.Ketuhanan Yang Maha Esa
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan yang dimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam permusyawaran/perwakilan
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

Rumusan Pancasila Menurut Mr Moh


Yamin
Posted by Sila Pancasila

(Silapancasila). Dalam proses perumusan Pancasila, Moh Yamin adalah tokoh yang pertama
kali mendapatkan kesempatan untuk menyampaikan rumusan dasar Negara Indonesia merdeka.
Pada hari pertama persidangan tanggal 29 Mei 1945 dalam sidang pertama BPUPKI (29 Mei – 1
Juni 1945). Mr. Moh Yamin secara berpidato lisan mengemukakan lima asas dasar Negara
kebangsaan Republik Indonesia. Adapun lima asas yang dirumuskan Moh Yamin adalah
sebagai berikut:

1. Peri kebangsaan
2. Peri keadilan
3. Peri ketuhanan
4. Peri kerakyatan
5. Kesejahteraan rakyat

Setelah menyampaikan pidato tersebut, Mr Moh Yamin menyampaikan rumusan tertulis tentang
rancangan undang-undang dasar Negara Republik Indonesia. Rancangan tersebut berbeda
dengan rumusan yang disampaikan dalam pidato. Isi rumusan tertulis itu adalah sebagai berikut:

1. Ketuhanan Yang Maha Esa


2. Kebangsaan persatuan Indonesia
3. Rasa kemanusiaan yang adil dan beradab
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan
perwakilan
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
- See more at: http://silapancasila.blogspot.co.id/2014/12/rumusan-pancasila-menurut-mr-moh-
yamin.html#sthash.pYF5av61.dpuf

Rumusan Pancasila Menurut Ir


Soekarno
Posted by Sila Pancasila

(Silapancasila). Ir. Soekarno menyampaikan gagasannya tentang dasar Negara Indonesia


merdeka pada tanggal 1 Juni 1945 dalam rangkaian sidang pertama BPUPKI. Lima dasar
negara yang diusulkan oleh Ir. Soekarno itu kemudian dikenal dengan Pancasila. Usul
Pancasila ini kemudian diterima secara bulat oleh seluruh anggota sidang. Oleh karena itu, pada
tanggal 1 Juni diperingati sebagai hari lahirnya Pancasila. Berikut ini gagasan dasar negara
menurut Ir. Soekarno.

1. Kebangsaan Indonesia
2. Internasional atau Peri Kemanusiaan
3. Mufakat atau Demokrasi
4. Kesejahteraan Sosial
5. Ketuhanan Yang Maha Esa

Setelah menyampaikan lima gagasan tentang dasar negara Indonesia merdeka, Ir Soekarno
mengusulkan bahwa kelima sila tersebut dapat diringkas menjadi Tri Sila yang rumusannya
sebagai berikut:

1. Sosio Nasionalisme, yaitu Nasionalisme dan Internasionalisme,


2. Sosio Demokrasi, yaitu Demokrasi dengan Kesejahteraan Rakyat, dan
3. Ketuhanan Yang Maha Esa.
Tri sila ini pun dapat diringkas lagi menjadi Eka Sila atau satu sila yang intinya adalah “gotong-
royong”. Gagasan dasar negara Pancasila yang diusulkan oleh Ir. Soekarno mengandung
beberapa pengertian.

 Kebangsaan, artinya kehendak untuk bersatu dalam satu wilayah yang luas, yaitu
wilayah kesatuan dan Sabang sampai Merauke.
 Nasionalisme dan internasionalisme merupakan dua hal yang saling berhubungan.
Berdirinya sebuah negara tidak terlepas dan Negara lain. Hubungan dengan negara lain
harus berakar dalam nasionalisme.
 Mufakat atau demokrasi, artinya sebuah negara dibentuk bukan untuk satu orang,
melainkan didirikan untuk semua orang. Oleh karena itu, dibentuklah badan
permusyawaratan perwakilan.
 Kesejahteraan sosial, artinya sebuah negara didirikan untuk mencapai kemakmuran
bersama sehingga tidak terdapat kemiskinan.
 Ketuhanan Yang Maha Esa, artinya setiap orang hams ber-Tuhan. Setiap pemeluk
agama dan kepercayaannya dengan cara saling menghormati satu sama lain.

- See more at: http://silapancasila.blogspot.co.id/2014/12/rumusan-pancasila-menurut-ir-


soekarno.html#sthash.Qa4wHS9K.dpuf

Rumusan Pancasila Menurut Soepomo


Posted by Sila Pancasila

(Silapancasila). Rumusan Pancasila dari Soepomo ini masih merupakan rangkaian rumusan
dasar pada awal persiapan kemerdekaan Indonesia. Setelah sebelumnya telah kami uraikan
rumusan Pancasila dari Soekarno dan Moh Yamin. Dari catatan sejarah yang
ada, Soepomo turut mengambil peran penting dalam upaya perumusan dasar Negara. Beliau
adalah satu dari tiga tokoh yang menyumbangkan pemikiran tentang rumusan dasar Negara
yang disampaikan dalam rangkaian sidang pertama BPUPKI, tepatnya tanggal 31 Mei 1945.

Berikut ini rumusan pancasila menurut Soepomo:


1. Persatuan
2. Kekeluargaan
3. Keseimbangan Lahir dan Batin
4. Musyawarah
5. Keadilan Rakyat

- See more at: http://silapancasila.blogspot.co.id/2014/12/rumusan-pancasila-menurut-


soepomo.html#sthash.Pzjjoc6i.dpuf
Proses Perumusan Pancasila Sebagai Dasar Negara

Rahmad Hidayat Pancasila Pkn Monday, January 18, 2016

Di bawah ini akan kami uraikanpokok-pokok proses perumusan pancasila sebagai dasar
negara Republik Indonesia. Dengan mengetahui sejarah atau proses terbentuknya dasar negara
kita, diharapkan kita menjadi lebih cinta terhadap Indonesia dan Pancasila. Ada beberapa tahap
atau proses yang panjang untuk menghasilkan Pancasila yang kita kenal saat ini. Dari sila
pertama sampai sila ke lima semuanya mengandung makna dan nilai-nilai luhur. Seperti apakah
sejarah perumusan pancasila sebagai dasar negara.

Pancasila Sebagai Dasar Negara

A. Badan Penyelediki Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan


Indonesia (29 April 1945).
Pada bulan April tahun 1945, tepatnya pada tanggal 29 Jepang membentuk BPUPKI
yang memiliki kepanjangan Badan Penyelidik Usahan-Usaha Persiapan Kemerdekaan
Indonesia. BPUKI dalam bahasa jepang Dokuritsu Junbi Choosakai.

Ketua dari BPUPKI adalah Dr. K.R.T Radjiman Wediodiningrat dengan anggota yang
berjumalhnya 62 orang yang berasal dari Indonesia, dan beberapa orang dari Jepang.
Sekitar satu bulan setelah pembentukan BPUPKI, atau pada tanggal 28 Mei 2015
BPUPKI dilantik (diresmikan) dan satu hari setelah itu (29 Mei 2015) BPUPKI sudah
mulai bekerja.

Sesuai dengan namanya badan ini bertugas untuk mempersiapkan kemerdekaan


Indonesia, diantaranya adalah merumuskan syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh
suatu negara untuk merdeka. Untuk merumuskan tersebut, BPUPKI mengadakan
sidang sebanyak dua kali yaitu :

1. Sidang pertama berlangsung di gedung "Chuo Sangi In" (Sekarang dikenal sebagai
gedung Pancasila) dari tanggal 29 Mei 1945 sampai tanggal 1 Juni 1945. Pada sidang
pertama ini yang dibahas adalah bentuk negara Indonesia, filsafat negara "Indonesia
Merdeka dan merumuskan dasar negara Indonesia.

2. Sidang kedua berlangsung dari tanggal 10 Juli 1945 sampai dengan tanggal 16 Juli
1945. Dalam sidang yang kedua BPUPKI membahas tentang :Wilayah Negara
Kesatuan Republik Indonesia, kewarganegaraan Indonesia, rancangan Undang-Undang
Dasar, ekonomi dan keuangan, pembelaan negara, serta pendidengajaran.

Sesuai dengan point pertama di atas, bahwa pada sidangnya yang pertama BPUPKI
memberikan para anggotanya untuk merumuskan dasar negara untuk negara kita
apabila sudah merdeka. Semua anggota sepakat bahwa yang akan menjadi dasar
negara Indonesia adalah benar-benar sesuai dengan kepribadian bangsa Indonesia.
Dengan kata lain para anggota BPUPKI tidak mau dasar negara kita adalah hasil
duplikasi dari negara lain.

Berikut adalah para anggota BPUPKI yang memberikan usulannya terkai dasar negara
yang akan digunakan oleh negara kita.

1. Mr. Muhammad Yamin (29 Mei 1945)

Pada sidang yang pertama BPUPKI yang dimulai pada tanggal 29 Mei 1945, Mr
Muhamaad Yamin mendapatkan jatah yang pertama untuk berpidato didepan anggota-
anggota BPUKAI yang lainnya. Intinya Mr. Muhammad Yamin mengungkapkan bahwa
usulannya tentang dasar negara Indonesia ada lima asas yaitu :

1. Peri Kebangsaan

2. Peri Kemanusiaan

3. Peri Ketuhanan

4. Peri Kerakyatan

5. Kesejahteraan

2. Prof. Dr. Mr. Supomo (31 Mei 1945)

Berbeda waktu dengan Mr. Muhammad Yamin. Prof. Dr. Mr. Supomo menyampaikan
pada tanggal 31 Mei 145 yang mana ia mengatakan bahwa negara kita harus
memenuhi unsur-unsur sebagai berikut :

1. Persatuan

2. Kekeluargaan

3. Keseimbangan lahir dan batin

4. Musyawarah

5. Keadilan rakyat

3. Ir. Sukarno (1 Juni 1945)

Ir. Sukarno mendapat giliran berpidato pada tanggal 1 Juni 1945, ia mengungkapkan
bahwa lima hal untuk menjadi dasar negera merdeka adalah sebagai berikut :

1. Kebangsaan Indonesia

2. Internasionalisme atau perikamunisiaan

3. Mufakat atau demokrasi


4. Kesejahteraan sosial

5. Keutuhan yang berkebudayaan

Dalam pidatonya, beliau memberi usul bahwa akan menamakan lima asas dasar negara
Indonesia dengan nama "Pancasila". Beliau juga menyampaikan bahwa nama itu ia
dapat dari teman beliau yang ahli bahasa. Nama ini kemudian diterima oleh anggota
sidang lainnya, dan namanya digunakan untuk dasar negara kita.

Dua tahun setelah itu, atau tahun 1947, pidato Ir. Soekarno di sidang BPUPKI yang
pertama atau tepatnya pada tanggal 1 Juni 1945 dipublikasikan dan diterbitkan dengan
nama "Lahirnya Pancasila". Dari situ kemudian masyarakat mulai menyebut dasar
negara kita dengan nama Pancasila, walalupun usul dasar negara yang disampaikan
oleh Ir. Soekarno, bunyi rumusan dan sistematika serta metode berpikir serta antara sul
dasar tanggal 1 Juni 1945 tidak sama dengan yang sah atau yang terdapat dalam
pembukaan UUD 1945.

B. Piagam Jakarta (22 Juni 1945)


Pada tanggal 22 Juni 1945, sembilan tokoh nasional yang juga merupakan anggota dari
BPUPKI mengadakan pertemuan yang tujuannya untuk membahas pidato serta usul-
usul mengenai asas dasar negara yang telah disampaikan pada sidang BPUPKI
sebelumnya.

Hasil dari musyawarah itu terkenal disebut dengan "Piagam Jakarta". Piagam Jakarta
memuat rumusan dan sistemitakiat Pancasila sebagai berikut :

1. Keutuhan dengan kewajiban menjalan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya

2. Kemanusiaan yang adil dan beradab

3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan

5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

Sembilan tokoh yang melakukan musyawarah dan menghasilkan Piagam Jakarta


tersebut antara lain :

 Ir. Soekarno
 Drs. Moh Hatta
 Mr. A. A. Maramis
 Abikusno Tjokrosoejoso
 Abdulkahar Muzakir
 Haji Agus Salim
 Mr. Achmad Subrdjo
 K.H. Wachid Hasjim
 Mr. Muh. Yamin
C. Penerimaan Piagam Jakarta oleh BPUPKI (14 Juli 1945)
Piagam Jakarta yang didalamnya terdapat perumusan dan juga sistematika Pancasila
sebagaimana diuraikan itu kemudian diterima oleh BPUPKI pada tanggal 14 Juli 1945
atau pada saat sidang kedua.

D. Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (9 Agustus 1945)

PPKI atau Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia dibentuk pada tanggal 7 Agustus
1945 yang dalam bahasa Jepang disebut dengan Dokuritsu Junbi Inkai. PPKI diketuai
oleh Ir. Soekarno bersama Drs. Moh. Hatta sebagai wakil ketuanya. PPKI adalah badan
buatan jepang, namun setelah Indonesia merdeka dan Jepang ditlakkukan maka PPKI
ini memiliki sifat badan nasional Indonesia.

Badan ini sebelumnya bertuga untuk memeriksa hasil-hasil dari BPUPKI, tetapi menurut
sejarah PPKI ini memiliki fungsi yang sangat penting yaitu :
 Mewakili seluruh bangsa Indone
 Sebagai pembentuk negara (yang menyusun negara Republik Indonesia setelah Proklamasi
Kemerdekaan)
 Menurut teori hukum, badan seperti ini memiliki wewenang untuk meletakkan dasar negara
(pokok kaidah negara fundamental.
E. Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945
Pada tanggal 14 Agustus 1945 Jepang menyerah kalah kepada sekutu. Sehingga pada
saat itu di negara kita terjadi kekosongan kekuasaan. Situasi kekosongan ini tentunya
tidak di sia-siakan oleh bangsa kita, para pemuda Indonesia segera menanggapi situasi
ini dengan mempersiapkan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia secepatnya. Dan
persiapan ini dilakukan oleh PPKI, sehingga pada 17 Agustus 1945 bangsa kita telah
terbebas dan merdeka. Berita kemerdekaan ini kemudian di sebarluaskan.

F. Pengesahan Pembukaan dan Batang Tubuh UUD 1945


Setelah Indonesia merdeka alat-alat perlengkapan negara kita harus segerah dipenuhi
salah satunya adalah konstitusi atau undang-undang. Satu hari setelah Indonesia
merdeka atau 18 Agustus 1945 PPKI mengadakan sidang. Dalam sidang tersebut UUD
1945 telah disahkan, dan dalam Pembukaan Undang Undang Dasar 1945 tercantum
rumusan Pancasila yang berbunyi :

 Ketuhanan Yang Maha Esa

 Kemanusiaan yang adil dan beradab

 Persatuan Indonesia

 Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan

 Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

Rumusan dasar yang terdapat dalam Pembukaan Undang Undang Dasar 1945 inilah yang sah dan
benar dan memiliki kedudukan konsitusional, serta disahkan oleh wakil wakil rakyat Indonesia
yaitu PPKI, yang sama saja telah disahkan dan disepakati oleh seluruh bangsa Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai