LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN PRAKTIKUM MOTOR BAKAR
SEMESTER GENAP 2016/2017
Disusun oleh:
Telah Disetujui
Surabaya,.............................
Dosen Pembimbing
( Ir,.Ismail.,MSc)
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan rasa puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa
akhirnya kami dapat menyelesaikan laporan hasil praktikum ini. Buku laporan ini
kami susun berdasarkan data-data yang kami dapatkan selama kami menjalankan
praktikum motor bakar.
Praktikum motor bakar merupakan suatu syarat salah satu kurikulum yang
harus dipenuhi oleh tiap mahasiswa jurusan mesin Untag Surabaya dimana
mahasiswa diharapkan dapat membandingkan teori yang diperoleh selama kuliah
dengan praktikum yang ada di laboratium motor bakar.
Kami menyadari bahwa tanpa bimbingan dan bantuan dari semua pihak,
praktikum ini tidak dapat berjalan dengan baik. Untuk itu kami ucapkan terima kasih
kepada:
- Bapak Ir,Ismil, Msc.Selaku Dosen Pembimbing
- Para Asisten Laboratorium Motor Bakar
- Serta rekan-rekan yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu yang telah
banyak membantu hingga terselesaikannya laporan ini.
Kami sadar bahwa buku laporan ini masih banyak kekurangan-kekurangan,
karena itu bagi para pembaca kami harapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun demi sempurnanya buku laporan ini.
Penulis
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN…………………………………………….…..........................i
KATA PENGANTAR…………………………………………………….............................ii
DAFTAR ISI………………………………………………………………...........................iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang……………………………………….…….. .............4
1.2. Tujuan Percobaan…………………………………….…...... .............4
1.3. Metodologi Percobaan……………………………….…...… .............5
1.3.1 Pengujian pada kecepatan berubah .. ….…..…............ 5
1.3.2 Pengujian pada kecepatan tetap ……………….…............… 5
BAB I
PENDAHULUAN
rata, konsumsi bahan bakar, daya yang dihasilkan, putaran mesin dan
efisiensi thermis dari mesin.
4. Mengetahui hal-hal lain seperti bahan bakar dan sistem pembakaran
serta perlengkapan lain yang dimiliki suatu mesin.
5. Perawatan motor bakar perlu dilakukan dengan baik, yaitu sebelum
dan sesudah pemakaian perlu diadakan perawatan secara kuratif dan
preventif. Perawatan di sini bersangkutan dengan menjaga kondisi
komponen mesin (umur), efisiensi mesin dan menghindari kerusakan
saat pemakaian.
6. Menerapkan teori-teori yang didapat selama perkuliahan ke dalam
kenyataan yang ada di lapangan dan membandingkan dengan hal-hal
yang didapat dalam melakukan percobaan.
BAB II
DASAR TEORI
Poros dari rotor dihubungkan dengan poros dari mesin yang akan diuji, dimana
rotor tersebut dikopel dengan stator secara mekanis (gesekan).
Jadi kerja dalam satu revolusi poros mesin:
Kerja = 2.π.P.R
Keterangan :
Ne = Daya efektif (DK)
P = Beban ( Kg )
R = Jarak Jari-Jari (meter)
n = Putaran (rpm)
Torsi adalah ukuran kemampuan mesin untuk menghasilkan kerja, maka:
75 . 60 . Ne
Torsi ( τ ) = P.R = 2 . . R . n x R
75 . 60 . Ne
= 2.. n
( kg.m )
Maka :
Ne . z . 450000
Pe = L.A.n .i
( kg/cm2 )
Keterangan:
Ne : Tenaga kuda poros (dk)
A : Luas penampang torak (cm2)
L : Panjang langkah torak (cm)
i : Jumlah silinder
n : Putaran Mesin (rpm)
z : Indeks silinder Motor 2 langkah, z = 1
Motor 4 langkah, z = 2
Gp x 3600
sfc = Ne x t
( Kg/DK.jam )
Keterangan :
sfc = Spesifik Fuel Consumtion (kg/DK.jam)
Gp = Berat Bahan Bakar (kg)
t = Waktu (detik)
632
th = x 100 %
sfc x LHV
Keterangan :
sfc = Specific Fuel Consumtion (kg/ DK . jam)
LHV = Nilai Kalor Bawah Bahan Bakar ( Kkal/ kg. BB)
Dimana :
LHV dihitung dengan rumus :
Untuk Solar (gasoline)
LHV = 16380 + (60.API°) (Btu/ lb)
Untuk Bensin (gasoline)
LHV = 16610 + (60.API°) (Btu/ lb)
dan APIO dihitung:
141,5
API° =
– 131,5
BAB III
HASIL DAN PENGOLAHAN DATA
Ne . z . 450000
Pe = ( Kg/cm2 )
L.A. n . i
Dimana : Z = 2 ; L = 7,4 cm ; i = 4 ; A = 45,3416 cm2
1) Untuk putaran 1600 rpm
0 .2 . 450000
Pe = = 0 Kg/cm2
(7,4).(45,3416).(1600).(4)
2) Untuk putaran 1400 rpm
0 .2 . 450000
Pe = = 0 Kg/cm2
(7,4).(45,3416).(1400).(4)
3) Untuk putaran 1000 rpm
0 .2 . 450000
Pe = = 0 Kg/cm2
(7,4).(45,3416).(1000).(4)
4) Untuk putaran 800 rpm
0 .2 . 450000
Pe = = 0 Kg/cm2
(7,4).(45,3416).(800).(4)
0,0225 x 3600
sfc = = 0 Kg/DK . jam
0 x 66
2) Untuk putaran 1400 rpm , t = 69 detik
0,0225 x 3600
sfc = = 0 Kg/DK . jam
0 x 69
3) Untuk putaran 1000 rpm : t = 71 detik
0,0225 x 3600
sfc = = 0 Kg/DK . jam
0 x 71
4) Untuk putaran 800 rpm , t = 81 detik
0,0225 x 3600
sfc = = 0 Kg/DK . jam
0 x 81
Efisiensi thermis ( th)
632
th = x 100%
Sfc x LHV
Dimana : LHV = 16610 + (60 ×API°)
API° = (141,5 /0,75) -131,5 = 57,17
* LHV = 20040
1) Untuk putaran 1600 rpm
632
th = x 100% = 0 %
0 x 20040
2) Untuk putaran 1400 rpm
632
th = x 100% = 0 %
0 x 20040
3) Untuk putaran 1000 rpm
632
th = x 100% = 0 %
0 x 20040
4) Untuk putaran 800 rpm
632
th = x 100% = 0 %
0 x 20040
Momen Torsi
Mt = P . R
75 . 60 . Ne
Mt = = Kg . cm
2..n
2) Beban 4 kg
2 . 3,14 .4 .0,14 . 1800
Ne = = 1,406 DK
75 x 60
3) Beban 6 kg
2 . 3,14 .6 .0,14 . 1800
Ne = = 2,11 DK
75 x 60
4) Beban 8 kg
1) Beban = 2 kg ; t = 51 detik
0,0225 x 3600
sfc = = 2,26 Kg/DK . jam
0,703 x 51
2) Beban = 4 kg ; t = 40 detik
0,0225 x 3600
sfc = = 1,44 Kg/DK . jam
1,406 x 40
3) Beban = 6 kg ; t = 46 detik
0,0225 x 3600
sfc = = 0,835 Kg/DK . jam
2,11 x 46
4) Beban = 8 kg ; t = 55 detik
0,0225 x 3600
sfc = = 0,524 Kg/DK . jam
2,813 x 55
5) Beban = 10 kg ; t = 48 detik
0,0225 x 3600
sfc = = 0,475 Kg/DK . jam
3,55 x 48
2518S
= 20040
1) Beban = 2 kg
632
th = x 100% = 1,39 %
2,26 x 20040
2) Beban = 4 kg
632
th = x 100% = 2,19 %
1,44 x 20040
3) Beban = 6 kg
632
th = x 100% = 3,78 %
0,835 x 20040
4) Beban = 8 kg
632
th = x 100% = 6,02 %
0,524 x 20040
5) Beban = 10 kg
632
th = x 100% = 6,64 %
0,475 x 20040
2) Beban 4 kg
2 . 3,14 .4 .0,14 . 1400
Ne = = 1,094 DK
3) Beban 6 kg 75 x 60
Gp.3600
Sfc = (kg / DK . jam)
Ne.t
0,0225 x 3600
sfc = = 2,51 Kg/DK . jam
0,547 x 59
2) Beban = 4 kg ; t = 78 detik
0,0225 x 3600
sfc = = 0,95 Kg/DK . jam
1,094 x 78
3) Beban = 6 kg ; t = 54 detik
0,0225 x 3600
sfc = = 0,914 Kg/DK . jam
1,641 x 54
4) Beban = 8 kg ; t = 64 detik
0,0225 x 3600
sfc = = 0,58 Kg/DK . jam
2,188 x 64
5) Beban = 10 kg ; t = 86 detik
0,0225 x 3600
sfc = = 0,344 Kg/DK . jam
2,735 x 86
2) Beban = 4 kg
632
th = x 100% = 3,323 %
0,949 x 20040
3) Beban = 6 kg
632
th = x 100% = 3,45 %
0,914 x 20040
4) Beban = 8 kg
632
th = x 100% = 5,46 %
0,578 x 20040
5) Beban = 10 kg
632
th = x 100% = 9,17 %
0,344 x 20040
1 100 150 V 1A 49
2 200 160 V 2A 55
3 300 150 V 3A 63
4 600 110 V 4,5 A 64
5 900 80 V 5A 62
6 1200 20 V 7A 44
7 1400 20 V 7,5 A 56
p 1,36
Ne = bxg x ( DK )
1000
Vr .Ir
P = ( Watt )
cos
Keterangan :
Ir = Arus rata-rata (Ampere)
Vr = Tegangan rata-rata (Volt)
Cos = Faktor kerja 1,8
b = Efisiensi Belt 0,85
g = Efisiensi Generator 0.90
177,8 1,36
Ne = 0,77
x = 0,314 DK
1000
250 1,36
Ne = 0,77 x = 0,441 DK
1000
275 1,36
Ne = 0,77 x = 0,485 DK
1000
222,22 1,36
Ne = 0,77
x = 0,392 DK
1000
77,78 1,36
Ne = 0,77
x = 0,137 DK
1000
150 1,36
Ne = 0,77 x = 0,265 DK
1000
Gb x 3600
Gf = (Kg/jam)
t
Dimana :
Gf = pemakaian bahan bakar tiap jam (Kg/jam)
Gb = berat bahan bakar (standar)
= 20 cm3 x berat jenis solar
= 20 cm3 x 0,00085 Kg/cm3
= 0,017 Kg
t = waktu untuk menghabiskan bahan bakar standar (detik)
Ne = daya mesin efektif (DK)
Gf = = 0,96 Kg/jam
64
0,96
sfc = = 1,97 Kg/DK.jam
0,485
5) Beban = 900 Watt ; t = 62 detik
0,017 x 3600
Gf = = 0,99 Kg/jam
62
0,99
sfc = = 2,52 Kg/DK.jam
0,392
Beban Ne Sfc th
No
(watt) (DK) (gr/DK.jam) (%)
BAB IV
KESIMPULAN
Pada motor bakar dengan putaran mesin berkisar 1400 rpm, menunjukkan
bahwa semakin besar beban yang diberikan pada motor tersebut maka tenaga (Ne)
yang dibutuhkan akan semakin besar pula. Akan tetapi hal itu membuat mesin
tersebut semakin menjadi efisien jika di beri beban yang lebih besar, hal ini dapat
dilihat dari jumlah pemakaian bahan bakar spesifik (Sfc) yang semakin menurun
pada beban tinggi, sehingga mempertinggi nilai efisiensi thermisnya ( th) pada
beban yang lebih besar. Dan pada motor bakar bensin dengan putaran mesin
berkisar 2000 rpm mempunyai karakteristik yang sama pula.
Pada motor bakar solar dengan putaran mesin berkisar 1800 rpm mempunyai
karakteristik yang hampir sama dengan motor bensin. Dengan pembebanan beban
(Watt) yang semakin besar, maka tenaga (Ne) yang dibutuhkan akan semakin besar
pula. Akan tetapi hal itu membuat mesin lebih efisien jika diberi beban (Watt) yang
lebih besar , hal ini dapat dilihat dari jumlah pemakaian bahan bakar spesifik (Sfc)
yang semakin menurun pada beban (Watt) tinggi, sehingga hal itu mempertinggi
nilai efisiensi thermisnya ( th).
SARAN
Guna memaksimalkan efisiensi motor bakar, hendaknya
menggunakan sesuai perhitungan yang tepat.