ABSTRAK – Kelurahan Birobuli memiliki bangkitan perjalanan cukup signifikan yang mempengaruhi
sistem pergerakan dalam Kota Palu yang berdampak pada peningkatan jumlah penggunaan moda
transportasi, dimana moda transportasi yang digunakan saat ini adalah mobil, motor, angkot serta
perjalanan dengan berjalan kaki, sehingga perlu dianalisis mengenai model bangkitan perjalanan dan
karakteristik perjalanan pada kawasan tersebut.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik perjalanan serta mendapatkan model
bangkitan perjalanan berbasis moda pada Kelurahan Birobuli Palu.
Survey telah dilakukan terhadap responden rumah tangga di Kelurahan Birobuli dengan metode
kuesioner secara acak (simple random sampling) sebanyak 88 sampel KK dari 7043 KK berdasarkan
rumus slovin dengan galat 15%. Karakteristik responden yang disurvey meliputi karakteristik perjalanan,
rumah tangga dan moda perjalanan.
Dari hasil pengujian didapatkan model bangkitan perjalanan Y = - 0,477 - 0,057 X2 + 1,035 X3 +
5,371 X5 + 5,160 X6 dengan R2 = 86,7% dimana X2 adalah waktu perjalanan, X3 adalah biaya transpotasi,
X5 adalah pelaku perjalanan dengan gender laki-laki dan X5 adalah gender perempuan yang
mempengaruhi bangkitan perjalanan di Kelurahan Birobuli Palu. Hasil penelitian menunjukkan
karakteristik perjalanan rumah tangga di Kelurahan Birobuli, tujuan perjalanan terbesar adalah
pendidikan dan kerja yang didominasi oleh pergerakan pelajar / mahasiswa dan pegawai negeri,
mayoritas responden cenderung melakukan perjalanan dengan kendaraan pribadi (mobil dan motor)
dibanding angkot karena alasan terbesar adalah waktu tunggu angkot yang lama
Kata Kunci : Bangkitan Perjalanan, Moda, Karakteristik Perjalanan, Regresi Linier Berganda
ABSTRACT – Birobuli has signifficant trip generation which affecting the movement sytem in Palu
impact on increasing the number of usage transportation, where the transport modes used today are cars,
motorcycles, public transportation and travel by foot so that needs to analyze the model of trip generation
and trip characteristics on the region.
This study aims to find out the trip characteristics and get the model of trip generation based on
transport’s modes in Birobuli Palu.
The survey did on households in Birobuli by randomly questionnaire (simple random sampling)
of 88 household’s samples from 7043 households based on Slovin formula with an error estimate to 15%.
Characteristics of those surveyed include trip characteristics, household characteristics and trip mode.
The result found that models of trip generation Y = - 0,477 - 0,057 X2 + 1,035 X3 + 5,371 X5 +
5,160 X6 with coefficient R2 = 86,7% where X2 is time’s trip, X3 is transportation’s cost, X5 is male gender
and X6 is female gender. The result shows the household’s characteristics trip in Birobuli, the largest
destinations are education and work which dominated by the movement of students and civil servants, the
majority of respondents prefers go by private vehicles (cars and motorcycles) to public transportation
because the biggest reason is the waiting time to get public transportation.
Keywords : Trip Generation, Transports Mode, Trip Characteristics, Multiple Linear Regression
I. PENDAHULUAN
Perkembangan suatu kota mengakibatkan Pilihannya dapat berjalan kaki atau
arus lalu lintas yang semakin besar. Pergerakan menggunakan kendaraan. Jika menggunakan
lalu lintas tersebut timbul karena adanya proses kendaraan, pilihannya adalah kendaraan pribadi
pemenuhan kebutuhan. Jumlah pergerakan yang atau kendaraan umum. Kondisi moda saat ini,
besar disertai dengan jumlah penggunaan moda perjalanan masyarakat di Kota Palu secara
transportasi yang meningkat. Moda berkaitan umumnya menggunakan kendaraan pribadi,
dengan jenis transportasi yang digunakan. baik roda empat dan roda dua.
1
Kelurahan Birobuli memiliki bangkitan karakteristik perjalanan dan
perjalanan cukup signifikan yang karakteristik moda perjalanan.
mempengaruhi sistem pergerakan dalam Kota c. Moda yang ditinjau adalah kendaraan
Palu. Kelurahan ini terdiri dari Kelurahan pribadi dan umum antara lain motor,
Birobuli Utara dan Kelurahan Birobuli Selatan mobil, angkot, serta perjalanan dengan
dengan luas 10,84 km2, jumlah penduduk berjalan kaki dengan berbagai tujuan
sebanyak 27.687 penduduk (Kecamatan Palu yaitu bekerja, pendidikan dan belanja.
Selatan Dalam Angka Tahun 2015).
Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Palu nomor
II. GAMBARAN UMUM LOKASI STUDI
16 Tahun 2015 tentang rencana tata ruang
wilayah Kota Palu tahun 2010 – 2030, 2.1 Kondisi Umum Wilayah Kajian
Kelurahan Birobuli memiliki kawasan Lokasi kajian berada pada Kelurahan
perumahan dengan kepadatan sedang. Adapun Birobuli Kecamatan Palu Selatan Kota Palu.
jaringan jalan pada Kelurahan Birobuli yaitu Kecamatan Palu Selatan terletak pada bagian
jaringan jalan nasional sebagai jalan arteri selatan wilayah Kota Palu dengan batas‐batas
primer, jaringan jalan provinsi sebagai jalan wilayah adalah sebelah utara berbatasan dengan
kolektor primer dan jaringan jalan kota sebagai Kecamatan Palu Timur, sebelah timur
jalan kolektor sekunder. Terdapat akses jalan berbatasan dengan Kecamatan Mantikulore,
menuju Bandara Mutiara Palu. Selain itu, sebelah selatan berbatasan dengan Kecamatan
terdapat berbagai macam fungsi tata guna lahan Biromaru (Kabupaten Sigi) dan sebelah barat
seperti sekolah, kantor, tempat ibadah, berbatasan dengan Kecamatan Tatanga.
perumahan, tempat belanja, rumah makan dan Adapun untuk batas Kelurahan
lain-lain dengan arus lalu lintas yang cukup Birobuli adalah sebelah utara berbatasan dengan
ramai. Kelurahan Tanamodindi / Kelurahan Lasoani,
Dari permasalahan di atas, diperoleh sebelah selatan berbatasan dengan Kelurahan
pokok permasalahan yang akan dibahas pada Kalukubula Kecamatan Sigi Biromaru, sebelah
penelitian ini adalah sebagai berikut: timur berbatasan dengan Kelurahan Kawatuna
1. Bagaimana karakteristik perjalanan rumah Kecamatan Palu Selatan dan sebelah barat
tangga di Kelurahan Birobuli Kota Palu? berbatasan dengan Kelurahan Tatura Utara
2. Bagaimana model bangkitan perjalanan Kecamatan Palu Selatan.
berbasis moda pada Kelurahan Birobuli Kelurahan Birobuli terbagi atas dua
Kota Palu? kelurahan yaitu Kelurahan Birobuli Utara dan
Kelurahan Birobuli Selatan dengan luas total
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah: 10,84 km2 (Kecamatan Palu Selatan Dalam
1. Untuk mengetahui karakteristik perjalanan Angka Tahun 2015). Berdasarkan Peraturan
di Kelurahan Birobuli Kota Palu. Daerah Kota Palu nomor 16 tentang rencana tata
2. Membuat model bangkitan perjalanan ruang wilayah Kota Palu tahun 2010 – 2030,
berbasis moda pada Kelurahan Birobuli Kelurahan Birobuli memiliki kawasan
Kota Palu dan mengetahui faktor yang perumahan dengan kepadatan sedang. Terdapat
mempengaruhi bangkitan perjalanan akses jalan menuju Bandara Mutiara Palu.
tersebut. Selain itu, terdapat berbagai macam fungsi tata
guna lahan seperti sekolah, kantor, tempat
Penelitian ini dititik beratkan sesuai dengan ibadah, perumahan, tempat belanja, rumah
tujuan penelitian, agar penelitian ini tidak makan dan lain-lain sehingga mengakibatkan
meluas dan dapat terarah sesuai dengan tujuan arus lalu lintas yang cukup ramai.
penelitian. Maka, diberikan batasan-batasan
masalah yang meliputi hal-hal sebagai berikut: U
1. Batasan Wilayah Studi :
a. Penelitian dilakukan pada rumah tangga B T
2
Kecamatan Palu Selatan Tahun 2015,
banyaknya kendaraan angkutan darat menurut
jenisnya diperlihatkan pada tabel 2.3 berikut.
B T Banyaknya
No. Jenis Angkutan Jumlah
S Umum Pribadi
Mobil
Gambar 2.2 Peta Lokasi Studi Kelurahan 1
Penumpang
58 125 183
Birobuli Selatan 2 Mobil Barang 191 60 251
(Sumber : Google maps, 2015) 3 Truk 146 52 198
Pick Up
4 97 40 137
2.2 Penduduk Terbuka
5 Sepeda Motor 975 27.217 28.192
Berdasarkan Kecamatan Palu Selatan dalam 6 Dokar/Bendi 16 - 16
Angka 2015, Jumlah penduduk total pada 7 Gerobak 12 - 12
Kelurahan Birobuli berjumlah 27.687 penduduk
(Sumber : Statistik Daerah Kecamatan Palu
yang terdiri dari 10.320 penduduk Kelurahan
Selatan 2015)
Birobuli Selatan dan 17.367 penduduk pada
Kelurahan Birobuli Utara. Lebih jelasnya dapat
dilihat pada tabel 2.1 dan 2.2. III. TINJAUAN PUSTAKA
3.1 Konsep Perencanaan Transportasi
Tabel 2.1 Luas Wilayah, Jumlah Penduduk,
Penduduk Menurut Jenis Kelamin dan Menurut Ofyar Z. Tamin (2000), model
Kepadatan Penduduk di Kelurahan Birobuli perencanaan empat tahap merupakan gabungan
beberapa sub model, yaitu :
a. Bangkitan dan tarikan pergerakan
Luas (Km²)
Penduduk /
Perempuan
Kepadatan
Kelurahan
Laki-Laki
Penduduk
N
Km²
3
𝑌 = 𝐴 + 𝐵1 𝑋1 + 𝐵2 𝑋2 +. . . +𝐵𝑛 𝑋𝑛 Dilakukan setelah penyusunan format
Dimana : survey yang bertujuan untuk mendapatkan
Y = Peubah tidak bebas infomasi mengenai objek yang diteliti.
X1, X2, …,Xn = Peubah tidak bebas 4.6 Pengumpulan Data
A = Intersep atau konstanta regresi Terdiri dari data primer dan sekunder.
B = Koefisien regresi Data primer merupakan data yang diperoleh
langsung dari lapangan dan data sekunder
Beberapa asumsi statistik yang merupakan data yang didapatkan berdasarkan
diperlukan dalam melakukan analisis regresi instansi terkait.
sebagai berikut : 4.6.1 Data Primer
a. Variabel tak bebas adalah fungsi linear dari Pengambilan data primer melalui survei
variabel bebas. Jika tidak linear, data kuisioner di Kelurahan Birobuli dengan sampel
kadang-kadang harus ditransformasikan sebanyak 88 sampel KK berdasarkan rumus
agar menjadi linear. Slovin dengan galat 15%. Penarikan sampel
b. Variabel bebas adalah tetap atau diukur dilakukan secara acak dengan metode simple
tanpa kesalahan. random sampling dengan mengetahui jumlah
c. Tidak ada korelasi antara variabel bebas. dan kondisi lapangan, anggota populasi yang
d. Variansi dari variabel tak bebas terhadap memiliki kesamaan karakter atau ciri akan
garis regresi adalah sama untuk seluruh disatukan, sehingga pengambilan sampel dapat
nilai variabel tak bebas. terbagi rata sesuai jumlah sampel yang
e. Nilai variabel tak bebas harus berdistribusi dibutuhkan.
normal atau mendekati normal. Adapun data yang dikumpulkan dari
f. Nilai peubah bebas sebaiknya merupakan kuesioner adalah karakteristik pelaku perjalanan
besaran yang relatif mudah diproyeksikan. (misalnya jenis pekerjaan, jumlah pendapatan,
gender, usia serta jumlah kepemilikan
IV. METODE PENELITIAN kendaraan), karakteristik perjalanan (antara lain
4.1 Sistematika Penulisan tujuan perjalanan yaitu bekerja, sekolah dan
Tahap-tahap penelitian sebagai berikut : belanja, frekuensi perjalanan, jarak perjalanan,
waktu perjalanan serta biaya perjalanan) dan
untuk karakteristik moda perjalanan adalah jenis
moda yang digunakan, dalam hal ini yang
ditinjau adalah mobil, motor, angkot (angkutan
kota) serta perjalanan dengan berjalan kaki.
Besarnya jumlah sampel (menurut
rumus Slovin dengan galat 15%) diperlihatkan
sebagai berikut.
𝑁
𝑛=
1+𝑁(𝑒 2 )
4
Selatan, serta badan pusat statistik Kota Palu. 5.1.1 Usia
Adapun data yang didapatkan yaitu data Kelompok usia anggota keluarga yang
kependudukan seperti jumlah penduduk dan melakukan perjalanan diperlihatkan pada
jumlah rumah tangga di Kelurahan Birobuli. gambar berikut.
5
Dari gambar terlihat bahwa pelaku perjalanan wilayah studi adalah 2 - 5 juta dengan
terbanyak di wilayah studi adalah perempuan persentase 53,41 % dan yang paling sedikit
dengan persentase sebanyak 58,27% dan laki- adalah jumlah pendapatan 8-10 juta sebanyak
laki sebesar 41,73%. 3,41%.
Dari gambar terlihat bahwa jenis Gambar 5.5 Jumlah Kepemilikan Kendaraan
pekerjaan didominasi oleh pelajar/ mahasiswa Motor
sebanyak 51,27%. Hal ini mengindikasikan (Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2015)
bahwa jenis pergerakan terbesar di wilayah
survey adalah pergerakan pelajar/mahasiswa Dari gambar terlihat bahwa rumah tangga
menuju ke tempat sarana pendidikan, dengan 2 (dua) kendaraan motor memiliki
selanjutnya pegawai negeri sebanyak 23,89% persentase tertinggi yaitu 32,95%. Sedangkan
sedangkan minoritas pekerjaan adalah rumah tangga yang tidak memiliki kendaraan
TNI/POLRI (0,64%). dan yang memiliki kendaraan 6 buah motor
memiliki persentase terkecil yaitu 2,27%.
5.1.4 Tingkat Pendapatan Keluarga
Tingkat pendapatan keluarga per bulan
diperlihatkan sebagai berikut. Kepemilikan Roda 4 (Mobil)
2
10.23% 3
Tingkat Pendapatan Keluarga Per 1 1.14%
Bulan 31.82%
0
0 - 2 juta 2 - 5 juta
56.82%
30.68% 53.41%
> 10 juta
4.55% 5-8 Gambar 5.6 Jumlah Kepemilikan Kendaraan
8 - 10 juta juta Mobil
3.41% 7.95% (Sumber : Hasil Pengolahan Data, Tahun 2015)
Gambar 5.4 Tingkat Pendapatan Keluarga Per Dari gambar 5.6 terlihat bahwa rumah
Bulan tangga yang tidak memiliki kendaraan mobil
(Sumber : Hasil Pengolahan Data, Tahun 2015) memiliki persentase tertinggi sebesar 56,82%,
sedangkan rumah tangga yang memiliki 3 buah
Dari gambar terlihat bahwa jumlah kendaraan mobil memiliki persentase terkecil
pendapatan keluarga per bulan terbanyak pada yaitu 1,14 %.
6
5.1.6 Tujuan Perjalanan perjalanan rata-rata berdasarkan moda yang
Tujuan perjalanan adalah pergerakan ditunjukkan sebagai berikut.
yang dilakukan oleh anggota keluarga guna
pemenuhan kebutuhannya. Berdasarkan hasil
survey diperoleh data tujuan perjalanan pada Moda Berdasarkan Jarak
setiap rumah tangga sebagai berikut. Perjalanan Rata-rata
Mobil
10,8
12.0
8.34% 1.27%
20 14
Gambar 5.8 Moda Berdasarkan Frekuensi 15 Jalan
Perjalanan Kaki
(Sumber : Hasil Pengolahan Data, Tahun 2015) 10 5
5
Terlihat bahwa mayoritas responden lebih 0
banyak melakukan perjalanan dengan
menggunakan motor (74,99%), selanjutanya Gambar 5.10 Waktu Perjalanan Rata-Rata
mobil dengan persentase 15,41%, jalan kaki Berdasarkan Moda Yang Digunakan
dengan persentase 8,34% sedangkan perjalanan (Sumber : Hasil Pengolahan Data, Tahun 2015)
dengan menggunakan angkot adalah yang
paling sedikit yaitu 1,27%. Terlihat bahwa mayoritas responden rumah
tangga di Kelurahan Birobuli cenderung
5.1.8 Jarak Perjalanan menggunakan mobil, baik mobil kendaraan
pribadi maupun umum (angkot) pada waktu
Jarak perjalanan merupakan hal yang rata-rata diatas 14 menit (69,35%). Perjalanan
menunjukkan seberapa jauh perjalanan dapat terlama adalah perjalanan dengan menggunakan
dilakukan oleh anggota keluarga. Berikut jarak mobil, sedangkan waktu perjalanan tercepat
7
adalah perjalanan jalan kaki dengan waktu rata- tangga terhadap penggunaan angkot yang
rata 5 menit (8,06%) pada perjalanan dalam diperlihatkan pada gambar 5.12.
jarak dekat.
Mahal
0.4 7.27%
Tabel 5.1 Hasil Uji Korelasi Antar Variabel Untuk Tujuan Bekerja Menggunakan Sepeda Motor
Variabel Y X1 X2 X3 X4 X5 X6
Pergerakan Dengan Menggunakan Motor
Y 1,000
untuk Tujuan Bekerja
Jarak Perjalanan X1 0,129 1,000
Waktu Perjalanan X2 0,071 0,901 1,000
Biaya Transportasi X3 0,487 0,535 0,501 1,000
Usia X4 -0,147 -0,222 -0,188 -0,154 1,000
Laki-laki X5 0,420 0,251 0,145 0,138 0,088 1,000
Perempuan X6 0,619 0,023 0,062 0,384 -0,207 -0,350 1,000
Sumber : Hasil Analisis
Nilai korelasi pada tabel di atas korelasi yang negatif terhadap variabel Y yang
digunakan untuk menyeleksi peubah bebas pada berarti setiap penambahan pada variabel bebas
analisis regresi selanjutnya berdasarkan nilai tersebut akan menurunkan pergerakan sepeda
korelasi peubah bebas X yang besar terhadap motor pada tujuan bekerja, sedangkan variabel
variabel Y. Terlihat bahwa variabel X4 memiliki bebas lainnya memiliki nilai korelasi positif
8
artinya setiap penambahan pada peubah bebas beberapa kombinasi peubah bebas secara
tersebut akan meningkatan pergerakan sepeda coba-coba berdasarkan korelasi antar variabel
motor pada tujuan bekerja. Nilai korelasi paling bebas terhadap variabel terikatnya guna
besar yaitu variabel X6 (0,619) yang menghasilkan suatu model persamaan regresi
menunjukkan bahwa terjadi hubungan yang kuat dengan menggunakan bantuan program
antara variabel bebas terhadap variabel tak komputer Statistical Product and Service
bebas (Y). Solution (SPSS). Hasil output SPPS untuk
2. Analisis Regesi Linear Berganda semua model persamaan diperlihatkan pada
Langkah selanjutnya melakukan analisis tabel 5.2 sebagai berikut.
regresi linear berganda dengan memasukkan
Kerja Pendidikan Belanja Kerja Pendidikan Belanja Kerja Pendidikan Belanja Kerja Pendidikan Belanja
Model
Tanda
Peubah
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
- -
Intersep +/- C -0,477 0,552 -0,343 3,032 3,748 -0,683 - - - 3,816
2,000 63,429
Jarak - -
- X1 - - - - -0,511 - - - - -
Perjalanan 3,333 55,714
Waktu
- X2 -0,057 -0,032 - -0,051 0,139 - - - - 0,333 - 5,429
Perjalanan
Biaya
+ X3 1,035 - 2,672 1,384 1,939 1,756 - - - 0,000 - 0,000
Transportasi
Usia + X4 - - - - - - - - - 0,667 - 21,857
Laki-Laki + X5 5,371 5,462 - - - - - - - 0,000 - 0,000
Perempuan + X6 5,160 5,629 - 2,551 - - - - - 0,000 5,208 0,000
R2 0,867 0,977 0,096 0,408 0,997 0,878 - - - 1,000 0,897 1,000
F stat 83,410 873,813 7,230 7,121 121,503 57,600 - - - 0,000 43,512 0,000
F tab 2,553 2,751 3,982 2,911 215,707 5,318 - - - - 6,608 -
Uji F OK OK OK OK - OK - - - - OK -
t stat X1 - - - - -14,191 - - - - 0,000 - -
t stat X2 -2,680 -2,148 - -2,394 6,831 - - - - 0,000 - -
t stat X3 2,330 - 2,689 2,191 14,057 7,589 - - - 0,000 - -
t stat X4 - - - - - - - - - 0,000 - -
t stat X5 12,337 38,502 - - - - - - - 0,000 - -
t stat X6 13,147 39,374 - 3,172 - - - - - 0,000 6,596 -
t tab 2,008 1,998 1,995 2,040 12,706 2,306 - - - - 2,571 -
X1, X3
Uji t OK OK OK OK OK - - - - OK -
OK
Uji
Normali OK OK - OK OK OK - - - OK OK OK
tas
9
dimana asumsi normalitas terpenuhi jika titik- Dasar pengambilan keputusan yaitu
titik pada grafik mendekati sumbu diagonalnya. hipotesis H0 diterima (tidak berdistribusi
Dari hasil output SPSS didapatkan kurva normal) jika nilai Asymp. Sig. < 0,050 dan H1
distribusi normal yang diperlihatkan pada diterima (berdistribusi normal) jika nilai
gambar berikut. Asymp. Sig. > 0,050. Berdasarkan tabel 5.15
terlihat bahwa nilai Asymp. Sig. (2-tailed)
sebesar 0,795 > 0,050 yang berarti H0 ditolak
dan H1 diterima sehingga dapat disimpulkan
bahwa model regresi telah memenuhi asumsi
normalitas.
b) Analisis Determinasi (R2)
Dari hasil output SPSS diperoleh nilai
koefisien determinasi (R2) yang diperlihatkan
pada tabel berikut.
10
variabel –1) = 5 - 1 = 4, dan df 2 = (n – k – 1) independen) atau dapat dicari di Ms. Excel
atau 55 – 3 – 1 = 51 (n adalah jumlah kasus dan dengan mengetik “=tinv(0,05;51)”. Untuk
k adalah jumlah variabel independen) atau dapat penentuan t tabel dengan menggunakan tabel uji
dicari di Ms. Excel dengan mengetik t diperlihatkan sebagai berikut.
“=finv(0,05;4;51)”. Untuk penentuan f tabel
dengan menggunakan tabel uji F dapat Tabel 5.8 Penentuan t tabel Dengan
diperlihatkan pada tabel berikut. Menggunakan Tabel Uji t
Pr 0.25 0.10 0.05 0.025 0.01
Tabel 5.6 Penentuan F tabel dengan Df 0.50 0.20 0.10 0.050 0.02
Menggunakan Tabel Uji F 50 0.67943 1.29871 1.67591 2.00856 2.40327
51 0.67933 1.29837 1.67528 2.00758 2.40172
df untuk Df untuk pembilang (N1)
penyebut 52 0.67924 1.29805 1.67469 2.00665 2.40022
Sumber : Junaidi, 2010
(N2) 1 2 3 4 5 6 7 8
50 4.03 3.18 2.79 2.56 2.40 2.29 2.20 2.13 Nilai t hitung X2, X3, X5 dan X6 > t
51 4.03 3.18 2.79 2.55 2.40 2.28 2.20 2.13 tabel (-2,680; 2,330; 12,337 dan 13,147 > ±
52 4.03 3.18 2.78 2.55 2.39 2.28 2.19 2.12 2,008) yang berarti H0 ditolak dan H1 diterima,
53 4.02 3.17 2.78 2.55 2.39 2.28 2.19 2.12 sehingga pada model ini variabel bebas (X2, X3,
Sumber : Junaidi, 2010 X5 dan X6) secara parsial berpengaruh
signifikan terhadap variabel dependen Y.
Nilai F hitung > F tabel (83,410 >
2,553) dan nilai sig. 0,000 < 0,050 sehingga H 0 B. Analisis Pergerakan Sepeda Motor
ditolak dan H1 diterima sehingga untuk model Pada Tujuan Pendidikan
ini ada pengaruh signifikan antara variabel 1. Analisis Korelasi Antar Variabel
bebas (X2, X3, X5 dan X6) bersama-sama Dari hasil uji korelasi antar
terhadap pergerakan menggunakan sepeda variabel untuk tujuan pendidikan menggunakan
motor per minggu untuk tujuan kerja (Y). motor, variabel gender perempuan (X6)
memiliki korelasi terbesar (0,633) yang
d) Uji t menunjukkan bahwa terjadi hubungan yang kuat
Dari hasil output SPSS diperoleh nilai t terhadap variabel dependen Y.
hitung yang ditunjukkan pada tabel berikut. 2. Analisis Regesi Linear Berganda
Dari hasil output SPPS,
Tabel 5.7 Uji t diperoleh model yang memenuhi persyaratan
Coefficientsa statistik baik dari uji F, uji t, determinasi (R2),
nilai intersep dan banyaknya jumlah variabel
Unstandardized
Standardized
Coefficients
Coefficients
11
berarti ada pengaruh signifikan antara variabel Berdasarkan tabel 5.2, F hitung >
bebas (X2, X5 dan X6) secara bersama-sama F tabel dan nilai sig. < 0,050 yang berarti H0
terhadap pergerakan menggunakan sepeda ditolak dan H1 diterima sehingga ada pengaruh
motor per minggu untuk tujuan pendidikan (Y). signifikan antara variabel bebas yang digunakan
d) Uji t secara bersama-sama terhadap variabel
Berdasarkan tabel 5.2, nilai t hitung dependennya.
X2,, X5 dan X6 > t tabel (-2,148; 38,502 dan d) Uji t
39,374 > ± 1,998) yang berarti H0 ditolak dan Berdasarkan tabel 5.2, t hitung X2
H1 diterima sehingga variabel X2, X5 dan X6 X3 dan X6 > t tabel yang berarti H0 ditolak dan
secara parsial berpengaruh signifikan terhadap H1 diterima sehingga variabel bebas yang
variabel Y (pergerakan sepeda motor per digunakan secara parsial berpengaruh signifikan
minggu untuk tujuan pendidikan). terhadap variabel tak bebasnya.
12
pengaruh variabel independen yang digunakan pada uji F, uji t, serta nilai intersep yang besar
terhadap variabel dependennya sebesar 87,8%. sehingga model ini tidak dapat digunakan untuk
c) Uji Simultan/ Uji F menggambarkan bangkitan pergerakan di
Uji simultan dapat dilakukan jika Kelurahan Birobuli.
variabel bebas lebih dari 1, tetapi unuk nilai F
statitik pada model ini memenuhi syarat. 5 . 5 A n a l i s i s P e r g e r a k a n J a l a n K a ki
Berdasarkan tabel 5.2, F hitung > F tabel dan A. Analisis Pergerakan Jalan Kaki Pada
nilai sig. < 0,050 yang berarti H0 ditolak dan H1 Tujuan Bekerja
diterima sehingga ada pengaruh signifikan 1. Analisis Korelasi Antar Variabel
antara variabel bebas yang digunakan terhadap Dari tabel hasil uji korelasi antar
variabel tak bebasnya. variabel untuk tujuan bekerja dengan berjalan
d) Uji t kaki, variabel waktu perjalanan (X2) memiliki
Berdasarkan tabel 5.2, t hitung korelasi terbesar (0,688) yang menunjukkan
X3 > t tabel yang berarti H0 ditolak dan H1 bahwa terjadi hubungan yang kuat terhadap
diterima sehingga variabel independen yang variabel dependen Y.
digunakan secara parsial berpengaruh signifikan 2. Analisis Regesi Linear Berganda
terhadap variabel dependennya. Dari hasil output SPPS, seluruh
kombinasi tidak memenuhi persyaratan statistik
5.4 Analisis P e r g e r a ka n Moda baik pada uji F, uji t, serta nilai intersep yang
A n g ko t besar sehingga model ini tidak dapat digunakan
A. Analisis Pergerakan Angkot Pada untuk menggambarkan bangkitan pergerakan di
Tujuan Bekerja Kelurahan Birobuli.
1. Analisis Korelasi Antar Variabel
Dari hasil uji korelasi antar B. Analisis Pergerakan Jalan Kaki Pada
variabel untuk tujuan bekerja menggunakan Tujuan Pendidikan
angkot, terjadi korelasi yang sangat kuat antara 1. Analisis Korelasi Antar Variabel
variabel bebas terhadap variabel Y (1,000) Dari hasil uji korelasi antar
sehingga terjadi multikolineritas. Hal ini dapat variabel untuk tujuan pendidikan dengan
terjadi disebabkan minimnya data perjalanan berjalan kaki, variabel gender perempuan (X6)
angkot pada daerah survey di Kelurahan memiliki korelasi terbesar (0,947) yang
Birobuli dan minimnya orang menggunakan menunjukkan bahwa terjadi hubungan yang
kendaraan umum dibanding kendaraan pribadi. sangat kuat terhadap variabel dependen Y.
2. Analisis Regesi Linear Berganda 2. Analisis Regesi Linear Berganda
Dari hasil output SPPS, seluruh Dari hasil output SPPS diperoleh
kombinasi tidak memenuhi persyaratan statistik model yang memenuhi persyaratan statistik baik
pada uji F, uji t, serta nilai intersep yang besar dari uji F, uji t, determinasi (R2) dan banyaknya
sehingga model ini tidak dapat digunakan untuk jumlah variabel bebas yang digunakan yaitu Y =
menggambarkan bangkitan pergerakan di 3,816 + 5,208 X6 (lihat tabel 5.2).
kelurahan Birobuli. a) Uji Normalitas
Berdasarkan hasil output SPSS,
B. Analisis Pergerakan Angkot Pada data mendekati distribusi normal teoritis
Tujuan Pendidikan (bentuk lonceng) pada histogram dan pada plot
Pada pergerakan ini tidak dapat grafik, titik-titik mendekati atau hampir
dilakukan pengujian statistik karena model tidak berhimpit dengan sumbu diagonal serta nilai sig.
dapat diregresi, hal ini disebabkan karena pada uji Kolmogorov Smirnov sebesar 0,430 >
minimnya data responden yang didapatkan di 0,050 yang berarti H0 ditolak sehingga model
Kelurahan Birobuli yang menggunakan moda regresi memenuhi asumsi normalitas.
angkutan kota (angkot) pada tujuan pendidikan. b) Analisis Determinasi (R2)
Berdasarkan tabel 5.2, R2 =
C. Analisis Pergerakan Angkot Pada 0,897 yang menunjukkan bahwa persentase
Tujuan Belanja pengaruh variabel independen terhadap variabel
1. Analisis Korelasi Antar Variabel dependennya sebesar 89,7%.
Dari hasil uji korelasi antar c) Uji Simultan/ Uji F
variabel untuk tujuan belanja menggunakan Uji simultan dapat dilakukan jika
mobil, variabel gender laki-laki (X5) memiliki variabel bebas lebih dari 1, tetapi unuk nilai F
korelasi yang sangat kuat (1,000) terhadap statitik pada model ini memenuhi syarat.
variabel dependen Y. Berdasarkan tabel 5.2, F hitung > F tabel dan
2. Analisis Regesi Linear Berganda nilai sig. < 0,050 sehingga H0 ditolak dan H1
Dari hasil output SPPS, seluruh diterima yang berarti ada pengaruh signifikan
kombinasi tidak memenuhi persyaratan statistik
13
antara variabel bebas yang digunakan terhadap Dari hasil output SPPS, seluruh
variabel tak bebasnya. kombinasi tidak memenuhi persyaratan statistik
d) Uji t pada uji F, uji t, serta nilai intersep yang besar
Berdasarkan tabel 5.2, t hitung sehingga model ini tidak dapat digunakan untuk
X6 > t tabel yang berarti H0 ditolak dan H1 menggambarkan bangkitan pergerakan di
diterima sehingga variabel X6 secara parsial Kelurahan Birobuli.
berpengaruh signifikan terhadap variabel Y. Dari keseluruhan model bangkitan
perjalanan berbasis moda tersebut terlihat
C. Analisis Pergerakan Jalan Kaki Pada bahwa model pergerkan sepeda motor dengan
Tujuan Belanja tujuan bekerja adalah model yang paling baik
1. Analisis Korelasi Antar Variabel dilihat dari jumlah variabel bebas yang
Dari hasil uji korelasi antar digunakan serta persyaratan statistik yang lebih
variabel untuk tujuan belanja dengan berjalan baik dari model berbasis moda lainnya. (dapat
kaki, variabel jarak perjalanan (X1) memiliki dilihat kembali pada tabel 5.2). Untuk
korelasi terbesar (0,561) yang menunjukkan pembobotan atau ranking pada seluruh model
bahwa terjadi hubungan yang moderat/ sedang persamaan regresi diperlihatkan pada tabel 5.9.
terhadap variabel dependen Y.
2. Analisis Regesi Linear Berganda
14
1. Karakteristik perjalanan rumah tangga pada 1. Guna kesempurnaan penelitian mengenai
Kelurahan Birobuli sebagai berikut : bangkitan pergerakan, maka penelitian
a. Berdasarkan jenis pekerjaan, berikutnya perlu melakukan kajian yang
pergerakan terbesar di wilayah survey lebih konfrehensif dengan memasukkan
adalah pergerakan pelajar/mahasiswa semua variabel yang dianggap memiliki
(51,27%), pegawai negeri dan swasta pengaruh terhadap bangkitan pergerakan,
(48,09%) dan TNI/POLRI (0,64%). seperti aksesibilitas, tata guna lahan dan
b. Tujuan perjalanan terbesar adalah berbagai faktor sosial ekonomi lainnya.
pendidikan (48,32%), tujuan bekerja 2. Model yang dihasilkan diharapkan dapat
(39,81%) dan perjalanan belanja menjadi referensi dalam memprediksi
(11,87%). bangkitan perjalanan di Kelurahan Birobuli
c. Mayoritas responden lebih banyak Kota Palu pada masa mendatang, sehingga
melakukan perjalanan rutin dapat digunakan untuk menentukan
menggunakan motor (74,99%), mobil kebijakan yang mungkin timbul dari
15,41%, jalan kaki 8,34% (untuk bangkitan perjalanan tersebut.
perjalanan dekat) dan perjalanan
terkecil adalah angkot sebesar 1,27%. DAFTAR PUSTAKA
d. Mayoritas responden cenderung Badan Pusat Statistik Kota Palu. 2016.
menggunakan mobil pada jarak rata- Kecamatan Palu Selatan Dalam Angka
rata diatas 5 km (54,82%), motor pada 2015. Palu: Badan Pusat Statistik Kota Palu.
jarak rata-rata diatas 3,50 km (25,38%), Duwi. 2011. Analisis Regresi Linear Berganda.
angkot pada jarak rata-rata 3,50 km (http://duwiconsultant.blogspot.com/2011/11
(17,77%) dan jarak terdekat adalah /analisis-regresi-linier berganda.html).
perjalanan dengan berjalan kaki dengan Diakses 13 oktober 2015.
rata-rata sebesar 0,4 km (2,03%). Junaidi. 2010. Titik Persentase Distribusi F
e. Berdasarkan waktu perjalanan, Probabilita 0,05 dan Titik Persentase
kecenderungan menggunakan mobil, Distribusi T Untuk d.f. 1 – 200.
baik mobil kendaraan pribadi maupun (http://junaidichaniago.wordpress.com).
umum (angkot) pada waktu perjalanan Diakses 3 januari 2016.
rata-rata lebih dari 14 menit (69,35%), Kumara, Denny. 2005. Analisa Karakteristik
sepeda motor dengan waktu rata-rata Bangkitan Dan Pola Perjalanan Penduduk
14 menit (22,58%), sedangkan Perumahan Pinggiran Kota (Studi Kasus
perjalanan singkat dengan berjalan Perumahan Bumi Pucang Gading Demak).
kaki, rata-rata sebesar 5 menit (8,06%). Semarang: Universitas Diponegoro.
f. Pemilihan moda angkot dipilih dengan Lomboan, Melky Frengky. 2014. Pemodelan
alasan paling banyak adalah waktu Bangkitan Pergerakan Pada Perumahan
tunggu (40,61%), selanjutnya lama Citra Pesona Indah Dan Perumahan Metro
waktu perjalanan (26,67%), minimnya Palu Regency Di Kota Palu. Skripsi. Palu:
ketersediaan, fasilitas dan pelayanan Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik
kurang memuaskan serta biaya yang Universitas Tadulako.
relatif mahal (27,88%) dan alasan Patunrangi, Jurair. 2010. Model Bangkitan
terkecil karena jarak dan rute yang Pergerakan Zona Kecamatan Palu Utara
tidak tetap (7,27%). Kota Palu. Palu: Jurnal SMARTek.
2. Dari keseluruhan model bangkitan Pemerintah Daerah Kota Palu. 2015. Peraturan
perjalanan berbasis moda pada Kelurahan Daerah Kota Palu Nomor 16 Tentang
Birobuli didapatkan model yang baik (yang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Palu
paling memenuhi/layak) dan yang Tahun 2010 – 2030. Palu.
mendominasi yaitu model pergerakan Rachbini, Widarto. 2013. Regresi Linear
sepeda motor pada tujuan bekerja dengan Sederhana dan Berganda. (www.Konsultan-
persamaan Y = - 0,477 - 0,057 X2 + 1,035 Statistik.com). Diakses 6 januari 2016.
X3 + 5,371 X5 + 5,160 X6, dimana variabel Setiawan, Nugraha. 2007. Penentuan Ukuran
yang paling berpengaruh adalah X5 (gender Sampel Memakai Rumus Slovin dan Tabel
laki-laki) disusul dengan X6 (perempuan), Krejcie-Morgan. Bandung: Fakultas
X2 (waktu perjalanan) dan X3 (biaya Peternakan Universitas Padjajaran.
transportasi). Sugiyono. 2007. Statistika Untuk Penelitian.
Bandung: Alfabeta.
6.2 Saran Z. Tamin, Ofyar. 2000. Perencanaan Dan
Berdasarkan hasil penelitian yang Pemodelan Transportasi Edisi Kedua.
dilakukan, maka dapat disarankan beberapa hal Bandung: ITB.
sebagai berikut:
15