PENDAHULUAN
ISI
A. Landasan Teori
−1
𝐿 𝐿 2𝐿𝑐 2𝐿 𝑐2
𝑡2 = + = 2 = (1 − )
𝑐 + 𝑣 𝑐 − 𝑣 𝑐 − 𝑣2 𝑐 𝑣2
Ketika cahaya merambat dengan arah rambat cahaya tegak lurus dengan arah
kecepatan ether, maka waktu yang diperlukan cahaya untuk merambat dari BS ke
C1 dan kembali lagi ke BS adalah
−1⁄
2𝐿 2𝐿 𝑣2 2
𝑡1 = 1⁄ = (1 − 2 )
(𝑐 2 − 𝑣 2 ) 2 𝑐 𝑐
Perbedaan waktu antara berkas cahaya yang merambat horizontal dan yang
merambat vertical ialah
−1 −1⁄
2𝐿 𝑐2 𝑣2 2
∆𝑡 = 𝑡2 − 𝑡1 = [(1 − 2 ) − (1 − 2 ) ]
𝑐 𝑣 𝑐
Kedua berkas cahaya selalu tiba dalam waktu yang sama (tidak ada perbedaan
waktu). Artinya bahwa ether itu tidak ada
Cahaya tidak memerlukan medium untuk merambat konsekuensinya semua
benda bersifat relative
3. Postulat Einstein
Dua postulat dasar dari teori relativitas khusus adalah
Hukum-hukum fisika haruslah mempunyai bentuk yang sama untuk seluruh
pengamat (kerangka referensi) yang bergerak dengan kecepatan konstan
terhadap kerangka referensi lainnya.
Kecepatan cahaya haruslah sama untuk seluruh pengamat inersial, tidak
bergantung pada relative masing-masing.
Postulat Einstein mulai mengungkap tabir misteri kecepatan cahaya yang telah
dicari pada percobaan Michelson-Morley.
4. Transformasi Lorentz
Untuk kasus kecepatan benda mendekati kecepatan cahaya, kita menggunakan
transformasi Lorentz. Transformasi ini berupa set persamaan yang
menghubungkan koordinat ruang dan waktu dari dua kerangka inersial S dan S’
yang bergerak dengan kecepatan relative v konstan terhadap S.
6. Massa relativistic
Berdasarkan persamaan momentum relativistic kuantitas 𝛾𝑚0 merupakan massa
relativistic dengan rumusan
𝑚 = 𝛾𝑚0
Ketika mendekati kecepatan cahaya, massa relativistic menjadi beberapa kali
lebih besar dari massa diam
L’ adalah panjang benda yang diukur oleh pengamat yang diam terhadap
benda (proper length).
Massa benda yang dalam keadaan bergerak relative terhadap seorang pengamat
akan membesar dengan factor 𝛾 𝑦𝑎𝑖𝑡𝑢 𝑚 = 𝑚′𝛾
C. Bukti
Dilatasi waktu
Percobaan untuk membuktikan dilatasi waktu saat ini sudah cukup banyak, percobaan yang
paling akurat untuk membuktikan dilatasi waktu yaitu waktu hidup muon. Muon memiliki
kesamaan dengan electron. Muon terbentuk dari tumbukan antar partikel yang diinduksi oleh
partikel akselerator atau dengan hujan cosmic yang terjadi di ketinggian tertentu dalam atmosfer
kemudian partikel-partikel tersebut jatuh ke permukaan bumi. Waktu muon jatuh ke permukaan
bumi dan waktu hidupnya lah yang dicari oleh para ilmuwan. Jika muon jatuh dari atmosfer ke
permukaan bumi, diperkirakan sebelum sampai di permukaan bumi muon mengalami kerusakan.
Muon (seperti yang tadi telah dijelaskan) memiliki waktu hidup singkat yaitu sekitar 2.197 μs,
waktu hidup ini secara logika hanya mampu menempuh 650 m (dengan kecepatan 0.99c) dari
ketinggian atmosfer 10 km sebelum mengalami peluruhan. Harga hidup yang diperlukan muon
yaitu 15.3 setengah hidup. Teori relativitas menjelaskan mengapa muon yang bergerak dengan
kecepatan 0.99c memiliki factor dilatasi waktu sebesar 7.09 sehingga harga hidup sebuah muon
menjadi 15.3/7.09 = 2.18 setengah hidup saja.
Eksperimen ini terlebih dahulu dilakukan oleh Rossi dan Hall pada tahun 1941. Muon di ukur di
ketinggian 2 km (yaitu di gunung Washington) hingga di dasar gunung. Hasilnya tentu saja lebih
kecil dari pada percobaan di ketinggian 10 km. Faktor dilatasi waktunya berkurang menjadi 1.26
(muon bergerak dengan kecepatan cahaya 0.994c), bila kita bandingkan dengan muon yang tidak
mengalami dilatasi waktu, faktornya sebesar 8.5. berikut dilampirkan table hasil eksperimen
Rossi dan Hall
Relativity Newtonian
frame of muon frame of ground
distance 0.219 km 2 km 2 km
time 0.734 μs 6.71 μs 6.71 μs
half-lives 0.337 0.337 3.08
reduction 1.26 1.26 8.5
Satu lagi bukti yang menguatkan yaitu percobaan yang dilakukan oleh Bailey et al pada 1970.
Percobaannya menggunakan CERN generated muon dengan kecepatan sebesar 0.9994c. Muon
ini dikondisikan, berada diantara partikel akselerator (di laboratorium). Hasilnya didapatkan
kurang lebih 29.3 kali masa hidup muon.
Kontraksi Panjang
Belum ada bukti yang dikuatkan hasil percobaan, tetapi kita dapat melihat fenomena ini pada
listrik magnet. Untuk selebihnya bisa ditelusuri lebih dalam dengan membaca buku listrik
magnet.
Massa Benda
Bukti konkrit sudah di publikasikan lewat berbagai jurnal ilmiah, termasuk dalam bidang
partikel. Dapat ditemukan pula dalam partikel pemercepat. Kita ambil contoh pemercepat LHC
CERN yang keluar tahun 2007, alat ini dapat mempercepat proton-proton hingga 7 TeV, setara
dengan 7000 kali mass diamnya.
Tahun 1932, Cockcroft and Walton melakukan eksperiman pada berbagai atom nuclei yang
berbeda yang dibombardir oleh proton kemudian dilihat reaksinya terhadap bombardir tersebut.
Cockroft dan Walton menggunakan Lithium denan nomer atom 7 sebagai nuclei yang
dibombardir oleh proton. Mereka menemukan bahwa dalam prosesnya ada massa yang hilang
tetapi kemudian muncul lagi sebagai kelebihan energy pada produknya. Berikut rincian jumlah
massa yang hilang dan energy yang muncul. Jumlah massa proton dan nucleus Lithium sebagai
reaktan adalah 1.0072+7.0104=8.0176 amu, jumlah dua partikel α (produk) adalah 8.0022 amu.
Untuk energinya ditemukan 125 KeV pada Li dan total energy kinetic dari dua partikel α
(produk) menjadi 17.2 MeV. Cockroft dan Walton menegaskan bahwa secara implicit massa
yang hilang (0.0154 amu) setara dengan pembebasan energy (14.3 ± 2.7) × 106 𝑉𝑜𝑙𝑡 Mereka
menyatakan bahwa nilai energy kinetic rata-rata dua partikel alpha setara dengan nilai energy
kinetic sebuah partikel alpha.
32 33
n + S → S + γ
28 29
n + Si → Si + γ
Menurut teori Einstein massa diam neutron plus nucleus disebelah kiri dan isotop baru pada
sebelah kanan reaksi harus setara dengan energy yang dipancarkan sinar gamma. Lewat
pengukuran yang dilakukan Reinville, persamaan Einstein mendapat akurasi minimal 0.00004%
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Teori Relativitas khusus Einstein telah diterima dan dipercaya oleh para ilmuwan karena
memang telah banyak hasil eksperimen yang menguatkan teori tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Sumber Buku
Tipler, Paul A. 2001. Fisika Untuk Sains dan Teknik Jilid 2 Edisi Ketiga. Jakarta : Erlangga.
Sumber Internet