Anda di halaman 1dari 12

PERENCANAAN PIPA DISTRIBUSI AIR BERSIH

KELURAHAN GUNUNG LINGAI


KECAMATAN SAMARINDA UTARA

TUGAS AKHIR

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat


Memperoleh gelar Sarjana Teknik Strata Satu (S1)

Disusun Oleh :

RAMADHANA SANDI
NPM : 08.11.1001.7311.021

JURUSAN TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SAMARINDA
2012

767
Perencanaan Pipa Distribusi Air Bersih
Kelurahan Gunung Lingai
Kecamatan Samarinda Utara

Ramadhana Sandi
Program Studi Teknik Sipil
Sekolah Pasca Sarjana Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda

ABSTRACT
Seiring dengan bertambahnya jumlah konsumen di Kelurahan Gunung Lingai,
Kecamatan Samarinda Utara yang membutuhkan air bersih yang tidak diikuti dengan
peningkatan kapasitas pendistribusian, penyediaan dan pelayanan air bersih.
Perencanaan suatu jaringan distribusi air bersih suatu kawasan perlu
mempertimbangkan beberapa aspek yaitu sosial budaya, teknis, biaya dan lingkungan.
Untuk mencapai perencanaan yang tepat, efektif, dan efisien maka diperlukan metodologi
penelitian. Hal tersebut telah menimbulkan suatu kesulitan dimana air bersih yang
tersedia tidak cukup bagi penduduk yang membutuhkannya, sehingga para konsumen
yang berada jauh di ujung pelayanan pemberian air bersih telah kehilangan
mendapatkan air bersih. Hal tersebut telah menimbulkan suatu kesulitan dimana untuk
menyelesaikan masalah tersebut maka dilakukan perhitungan yang menyangkut
persamaan-persamaan dalam hidrolika saluran tertutup diperlukan suatu model sistem
jaringan pipa distribusi air yang melibatkan pengetahuan yang menyangkut persamaan-
persamaan dalam hidrolika saluran tertutup. Persamaan dasar yang terkait dengan
hidrolika ini adalah persamaan kontinuitas dan kekekalan energi. Disamping itu
diperlukan juga persamaan lain, yaitu persamaan Proyeksi penduduk berdasarkan umur
rencana, kebutuhan air bersih di Kelurahan Gunung Lingai, kehilangan tekanan
(headloss), diameter pipa yang digunakan, tekanan yang terjadi di dalam
pipa.Berdasarkan hasil analisa dimana pada tahun 2012 jumlah proyeksi penduduk di
Kelurahan Gunung Lingai sebesar 9449 jiwa dengan kebutuhan air bersih = 7,09
liter/detik, sedangkan pada proyeksi umur rencana tahun 2024 jumlah penduduk sebesar
19631 jiwa dengan kebutuhan air bersih di Kel= 14,11 liter/detik dengan panjang pipa
pelayanan (L) = 3358 meter dan kapasitas aliran 0,1 liter/detik. Berdasarkan dari hasil
analisa perhitungan diameter pipa yang digunakan dalam pada pipa induk adalah pipa
yang berdiameter (D) = 400 mm dan 355 mm, dengan kecepatan rata-rata didalam pipa
(V) = 0,826 meter/detik, mengalami kehilangan energi (Headloss) = 0,146 m dan
tekanan rata-rata (P) = 147509,697 N/m2. Dengan menggabungkan persamaan-
persamaan tersebut dapat dibangun suatu sistem persamaan yang menggambarkan
sistem jaringan pipa distribusi air bersih yang pada akhirnya diharapkan dapat
memenuhi kebutuhan masyarakat akan air bersih serta dapat memaksimalkan air bersih
yang telah tersedia.

Kata kunci : jumlah penduduk, kebutuhan air bersih, , headloos, kecepatan, diameter.

768
PENDAHULUAN

Latar Belakang

Air merupakan kebutuhan pokok bagi kehidupan, khususnya manusia


dimuka bumi untuk menopang kehidupan sehari-hari. Karena pentingnya
kebutuhan akan air bersih, maka adalah hal yang wajar jika sektor air bersih
mendapatkan prioritas penanganan utama karena menyangkut kehidupan orang
banyak, yakni mempunyai peranan dalam menurunkan angka penderita penyakit
khususnya yang berhubungan dengan air, dan berperan dalam meningkatkan
taraf/kualitas hidup masyarakat. Seiring dengan bertambahnya jumlah konsumen
di Kelurahan Gunung Lingai, Samarinda Utara yang membutuhkan air bersih
yang tidak diikuti dengan peningkatan kapasitas pendistribusian, penyediaan dan
pelayanan air bersih. Hal tersebut telah menimbulkan suatu kesulitan dimana air
bersih yang tersedia tidak cukup bagi penduduk yang membutuhkannya, sehingga
para konsumen yang berada jauh di ujung pelayanan pemberian air bersih telah
kehilangan mendapatkan air bersih.

Dengan semakin menurunnya kualitas dan daya dukung lingkungan,


ketersediaan air yang dapat langsung dikonsumsi dari alam juga akan semakin
berkurang. Keadaan ini juga diikuti oleh menurunnya tekanan-tekanan air
keseluruh daerah pelayanan, sehingga konsumen mempergunakan berbagai cara
untuk memperoleh air sesuai dengan keinginannya. Penanganan untuk memenuhi
kebutuhan air bersih dapat dilakukan dengan berbagai cara, disesuaikan dengan
sarana dan prasarana yang ada. Di daerah perkotaan, sistem penyediaan air bersih
dilakukan dengan sistem perpipaan dan non perpipaan. Sistem perpipaan dikelola
oleh Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) dan sistem non perpipaan dikelola
oleh masyarakat baik secara individu maupun kelompok.

Untuk mengatasi keadaan ini, pemerintah kota membangun sistem


distribusi air bersih untuk menjamin ketersediaan air bersih atau air minum bagi

769
penduduk Kelurahan Gunung Lingai, Samarinda Utara dan evaluasi terhadap
sistem penyediaan air bersih yang ada sekarang ini, terutama sistem jaringan pipa
distribusinya. Hal ini dilakukan untuk mengetahui kendala-kendala yang mungkin
terjadi pada jaringan pipa distribusi terutama masalah ketersediaan air bersih
masih mencukupi atau tidak untuk kebutuhan masyarakat. Pasokan air ke
konsumen umumnya dilakukan melalui sistem pipa distribusi air yang biasanya
sangat kompleks.

Untuk menyelesaikan masalah tersebut diperlukan suatu model sistem


jaringan pipa distribusi air yang melibatkan pengetahuan yang menyangkut
persamaan-persamaan dalam hidrolika saluran tertutup. Persamaan dasar yang
terkait dengan hidrolika ini adalah persamaan kontinuitas dan kekekalan energi.
Disamping itu diperlukan juga persamaan lain, yaitu persamaan kehilangan
tekanan (headloss).

Dengan menggabungkan persamaan-persamaan tersebut dapat dibangun


suatu sistem persamaan yang menggambarkan sistem jaringan pipa distribusi air
bersih yang pada akhirnya diharapkan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat
akan air bersih serta dapat memaksimalkan air bersih yang telah tersedia.

Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas dapat dirumuskan permasalahan
sebagai berikut :
1. Berapa kebutuhan air bersih di Kelurahan Gunung Lingai ?
2. Bagaimana perhitungan jaringan pipanisasi air bersih untuk melayani
kebutuhan air bersih di Kelurahan Gunung Lingai ?

Batasan Masalah
Untuk membatasi luasnya permasalahan dalam pekerjaan pipanisasi air
bersih, maka dalam penelitian ini dibatasi pada hal-hal sebagai berikut :

770
1. Perhitungan debit air yang di distribusikan berdasarkan kebutuhan daerah
pelayanan.
2. Kapasitas aliran fluida dan hidrolika saluran tertutup.
3. Perhitungan tidak membahas pengolahan air bersih, hanya unit distribusi atau
pipanisasi.

Tinjauan Umum Lokasi


Kota Samarinda adalah salah satu kota sekaligus merupakan ibu kota
Provinsi Kalimantan Timur, Seluruh wilayah kota ini berbatasan langsung
dengan Kabupaten Kutai Kartanegara. Kota Samarinda dapat dicapai dengan
perjalanan darat, laut dan udara. Dengan Sungai Mahakam yang membelah
ditengah Kota Samarinda. Kota ini memiliki luas wilayah 718 km2 dan
berpenduduk 726.223 jiwa (sensus penduduk 2010). Batas-batas wilayah 718 km2,
Samarinda terletak di wilayah khatulistiwa dengan kordinat di antara
0º2181”_1º09’16” LS dan 116º15’16”_117º24’16” BT.

Tabel 3.1 Kota Samarinda memiliki batas-batas wilayah sebagai berikut :


Utara Kecamatan Muara Badak, Kutai Kartanegara
Selatan Kecamatan Loa Janan, Kutai Kartanegaa
Barat Kecamatan Tengarong Seberang dan Muara Badak di Kabupaten
Kutai Kartanegara
Timur Kecamatan Muara Badak, Anggana, dan sanga-sanga di Kabupaten
Kutai Kartanegara

771
Gambar 3.1 Peta Kota Samarinda

772
Gambar 3.2 Peta Lokasi Kegiatan Gunung Lingai (Samarinda Utara)

Tabel 3.1
luas wilayah, rumah tangga, penduduk dan kepadatan penduduk 2010
Luas Penduduk
Desa/ Rumah Penduduk Penduduk Penduduk
wilayah Rt
Kelurahan tangga population Per Km2 Per RT
(Km2) Per Km2
Pelita 8,92 4.246 17.702 1.984,53 4,17 476,01
Sungai
Pinang 8,98 40.738 40.740 4.536,75 1,00 4.536,53
Dalam
Temindung
1,30 4.726 18.559 14.276,15 3,93 3.635,38
Permai
Lempake 3,24 3.368 14.571 4.497,22 4,33 1.039,51
Sempaja
35,33 8.171 46.476 1.135,48 5,69 231,28
Selatan
Sungai
75,83 1.037 4.829 63,68 4,66 13,68
Siring

773
Mugirejo 10,83 3.203 14.322 1.322,44 4,47 295,75
Bandara 8,51 2.298 8.997 1.057,23 3,92 270,04
Gunung
4,33 1.929 9.324 2.153,35 4,83 445,50
Lingai
Sempaja
45,33 3.312 16.052 354,11 4,85 73,06
Utara
Tanah
21,50 1.715 7.573 352,23 4,42 79,77
Merah
Total 224,10 70.497 199.145 888,64 2,82 314,58
Sumber : regristrasi penduduk Tahun 2011

Metode Perencanaan Penyediaan Air Bersih


Perencanaan suatu jaringan distribusi air bersih suatu kawasan perlu
mempertimbangkan beberapa aspek yaitu sosial budaya, teknis, biaya dan
lingkungan. Untuk mencapai perencanaan yang tepat, efektif, dan efisien maka
diperlukan metodologi penelitian. Adapun langkah-langkah kegiatan dalam
perencanaan ini adalah sebagai berikut :
1. Menentukan Masalah.
2. Mengumpulkan data, yaitu data primer dan sekunder.
3. Menganalisis data, meliputi analisis proyeksi penduduk dan proyeksi
kebutuhan air pada tahun rencana.
4. Merencanakan jaringan pipa.
5. Membuat rencana kerja dengan syarat-syarat, serta gambar desain.

Metode Pencarian Data


Metode pencarian data dilaksanakan dengan 2 cara:
1. Data primer
Data yang diperoleh langsung dari hasil survei di lapangan lokasi perencanaan.
2. Data sekunder
Data sekunder merupakan data yang diperoleh dari instansi terkait.

774
Metode Analisis data
Untuk menganalisis data yang telah didapat, maka dilakukan analisis
hidrologi kebutuhan air dari suatu penduduk dan analisis hidrologi ketersediaan
air yang dapat mencukupi kebutuhan air tersebut. Dalam hal ini akan diterapkan
bagaimana mencari kebutuhan air dalam suatu wilayah tersebut.

775
Bagan Alir Penelitian

Mulai

Latar Belakang

Studi Pustaka

Pengumpulan Data

Data primer : Data Sekunder :


- Dokumentasi - Data penduduk,
- Wawancara langsung - peta topografi

Analisa dan Pembahasan

Finish

776
Kesimpulan
Berdasarkan dari hasil penelitian dan pembahasannya, maka dapat diambil suatu
kesimpulan sebagai berikut :
1. Berdasarkan dari hasil analisa proyeksi pertumbuhan penduduk di Kelurahan Gunung
Lingai pada tahun 2012 jumlah penduduk sebesar 9449 jiwa dengan kebutuhan air
bersih = 7,09 liter/detik, sedangkan pada tahun rencana 2024 jumlah penduduk sebesar
19631 jiwa dengan kebutuhan air bersih = 14,11 liter/detik.
2. Dari hasil analisa perhitungan jaringan pipanisasi air bersih untuk daerah Pelayanan
Kelurahan Gunung Lingai. Maka diperoleh hasil perhitungan sebagai berikut :
Q rata-rata = 0,1 m3/detik
Headloss rata-rata = 0,146 m
Panjang pipa pelayanan (L) = 3358 m
Kecepatan aliran rata-rata (V) = 0,826 m/detik
Diameter yang digunakan (D) = 0,4 m dan 0,355 m
Tekanan rata-rata yang terjadi di dalam pipa (P) = 147509,697 N/m2

Saran
Dalam melakukan penelitian sebaiknya harus tersedianya data-data untuk
melakukan penelitian nantinya, yaitu :
1. Peta topografi jaringan sebagai dasar perhitungan analisa data.
2. Estimasi kebutuhan air bersih terpakai harus berdasarkan jumlah dan proyeksi
penduduk tahun rencana pelayanan.

777
Daftar Pustaka

Badan Pusat Statistik Kota Samarinda. “ Kelurahan Gunung Lingai, Kecamatan


Samarinda Utara”

Dian Vita Agustina, “Analisa Kinerja Sistem Distribusi Air bersih PDAM Kecamatan
Banyumanik di Perumnas Banyumanik”, Laporan Penelitian Universitas
Diponegoro Semarang, 2007

Djunaedi, “ Penentuan Kehilangan Energi Pada jaringan Distribusi Air Bersih Nun Baun
Sabu, Kupang.

Irfandi, “PerencanaanSistem Distribusi Air Bersih Pada Komplek Perumahan Karyawan


PT.Pertamina (PERSERO) Sei-Pakning Kabupaten Bengkalis, Riau”, Laporan
Universitas Sumatera Utara, 2009

Mochammad Ibrahim, Aniek Masrevaniah, Very Dermawan, “Analisa Hidrolis Pada


Komponen Sistem Distribusi Air Bersih di Kabupaten Dogiyai”, Laporan
Penelitian Universitas Brawijaya

Selintung Mary,2011, “ Sistem Penyediaan air Minum “ Penerbit Grafika Utama Jakarta.

Wali Aya Rumbia, “Proyeksi Penduduk Berlipat ganda di Kota Bau-Bau”, Jurnal Ekonomi
Pembangunan FE_unhalu, Volume II, pp.01-12-2008

SK-SNI Air Bersih

778

Anda mungkin juga menyukai