Anda di halaman 1dari 3

Jaminan sosial

Pengertian Jaminan Sosial


Setiap pegawai atau karyawan yang bekerja di sebuah perusahaan atau lembaga / pemerintah
harus mendapatkan jaminan sosial .
Jaminan sosial merupakan salah satu alat yang dipakai masyarakat untuk mencegah dan
menanggulangi risiko-risiko yang terjadi dalam mayarakat, termasuk pegawai atau karyawan
yang bekerja di perusahaan atau lembaga swasta/pemerenitah .
Karena kompleksnya risiko itu, maka dalam ruang lingkup yang lebih luas sekalipun jaminan
sosial hanya dapat mencakup risiko ekonomis dan resiko social secara kolektif.

Di perusahan jaminan sosial dikenal dengan nama JamSosTek yaitu jaminan sosial tenaga
kerja.
Dalam pengertian yang murni jaminan social meliputi asuransi social saja. Di Indonesia
program asuransi social ini dapat dibedakan antara PNS, anggota ABRI, dan Karyawan
swasta.
Ketentuan yang mengatur bagi Pegawai Negeri (Sipil dan ABRI) adalah Undang-undang
Pokok kepegawaian No. 8 tahun 1974 yang menjelaskan bahwa setiap Pegawai negeri wajib
menjadi peserta asuransi social.
Sedangkan Untuk karyawan swasta dan Perusahaan Negara, ketentuan pokoknya diatur
dalam Undang-undang No. 14 tahun 1969 yang penjelasannya menetapkan bahwa
pemerintah mengatur penyelenggaran asuransi social yang pembiayaannya dipikul oleh
semua pihak yang berkepentingan.

Asuransi Sosial bagi PNS dan ABRI


Program Asuransi social untuk PNS dan ABRI diatur dalam keputusan Presiden No. 8 tahun
1977 yang menetapkan jenis program dan besarnya iuran sebagai berikut :
1. Pensiunan sebesar 4,75% dari penghasilan
2. Tabungan hari tua 3,25 % dari pengahsilan
3. Pemeliharaan kesehatan 2,00 % dari pengahsilan

Asuransi Sosial bagi Karyawan Swasta


Program asuransi social untuk karyawan badan usaha milik swasta dan Negara diatur dalam
Peraturan Pemerintah no. 33 tahun 1977 yang kemudian disempurnakan deng
an PP No. 30 tahun 1983.
Berdasarkan SK menteri Tenaga kerja Transmigrasi dan Koperasi No. Kep-116/MEN/1977
menganjurkan kepada perusahaan yang mempekerjakan tenaga kerja 100 orang lebih atau
membayar upah paling sedikit Rp. 5 000.000/perbulan wajib mengikuti program ASTEK
1. Asuransi kecelakaan kerja ,antara 0,24 % - 3,60 % dari penghasilan di tanggung
pengusaha
2. Tunjangan hari tua, sebesar 2,50% dari penghasilan, dimana 1,50 % nya ditanggung
pengusaha dan 1,00% dibebankan kepada tenaga kerja sendiri
3. Asuransi kematian sebesar 0,50% dari penghasilan menjadi beban pengusaha.

Jaminan kecelakan kerja


Berdasarkan kutipan rincian dari lampiran PP No. 33 tahun 1977, jaminan kecelakaan kerja
meliputi :
1. Ganti rugi
a. Selama tidak mampu bekerja 120 hari mendapat ganti rugi 100% dari upah
dan selanjutnya 50 % dari upah
b. Cacat total/ sebagian dibayar sekaligus ( lump sum)
c. Kematian dibayar sekali gus ( lump sum)
d. Uang kubur sebesar Rp. 50. 000,-
2. pengobatan/perawatan
a. Ongkos pengangkutan sebesar 100% (maskimum Rp. 50.000,-)
b. Obat sebesar 100%
c. Dokter sebesar 100%
d. Operasi sebesar 100%
e. Roentgen, laboraturium sebesar 100 %
f. Perawatan puskes, rumah sakit umum kelas I sebesar 100 %
g. Gigi sebesar 100 % + gigi palsu maksimum Rp. 25 000,-
h. Mata sebesar 100 % + kacamata maksimum Rp. 25.000,-
i. Lain-lain sebesar 100 %
Seluruh biaya pengobatan /perawatan maksimum sebesar Rp. 2.000.000,- dan

3. Penyakit akibat hubungan kerja


Jaminan ganti rugi dan pengobatannya/perawatan sama dengan point 1 dan 2

4. Pembelian alat Bantu/prothese


Jaminan ganti rugi terhadap pembelian alat bantu sebagai pengganti fungsi anggota
tubuh sebesar harga alat bantu

5. Presentasi tunjangan cacat tetap

Macap-macam cacat tetap sebagian Tujangan ( % x Upah

Lengan kanan dari sendi bahu ke bawah 40


Lengan kiri dari sendi bahu ke bawah 35
Lengan kanan dari atau atas siku ke bawah 35
Lengan kiri dari atas siku ke bawah 30
Tangan kanan dari atas atau dari pergelangan kebawah 30
Tangan kiri dari atas atau dari pergelangan ke bawah 28
Kedua belah kaki dari pangkal paha ke bawah 70
Sebelah kaki dari pangkal paha ke bawah 35
Kedua belah kaki dari mata kaki ke bawah 50
Sebelah kaki dari mata kaki ke bawah 25
Kedua belah mata 70
Sebelah mata 30
Pendengaran pada kedua belah telinga 40
Pendengaran pada sebelah telinga 10
Ibu jari tangan kanan 15
Ibu jari tangan kiri 12
Telunjuk tangan kanan 9
Telunjuk tangan kiri 7
Salah satu jari lain tangan kanan 4
Salah satu jari lain tangan kiri 3
Salah satu ibu jari kaki 3
Salah satu jari kaki lain 2

 Bagi orang kidal yang kehilangan salah satu lengan atau jari maka kata “kanan”
dan “kiri” tersebut dipertukarkan letaknya.
 Dalam hal kehilangan beberapa anggota badan tersebut diatas maka besarnyanya
tunjangan ditetapkan dengan menjumlah banyaknya prersentase dari tiap-tiap
anggota badan, tetapi jumlah tunjangan tidak melebihi dari 70 % dari upah
 Anggota badan yang tidak dapat dipakai sama sekali karena lumpuh dianggap
sebagai kehilangan
Tugas : Mandiri

Petunjuk:
Bacalah pernyataan di bawah ini dan beri tanda cek (√) pada kolom B jika benar dan Kolom
S jika salah

No Pernyataan B S
1 Peserta Asuransi Tenaga kerja (astek) adalah setiap tenaga
kerja baik yang bekerja pada perusahaan swasta, perusahaan
umum, persero, perusahaan milik negara, pegawai negeri sipil
maupun ABRI
2 Program Astek meliputi Program asuransi kecelakan kerja dan
asuransi kematian
3 Apabila Astek menyelenggarakan program Asuransi
kecelakaan kerja dan anda menjadi anggota pesertanya, maka
iuran ditanggung perusahaan sebesar 2,50 % dari upah
4 Apabila astek menyelenggarakan program Asuransi kematian
dan anda sebagai tenaga kerja peserta program tersebut maka
iuran yang harus dibayar leh anda sendiri sebesar 0,50%

5 Ongkos pengangkutan termasuk biaya pengobatan/perawatan


ganti kerugiannya maksimum tidak lebih dari Rp. 50.000,-
6 Kecelakaan yang menyebabkan tidak mampu bekerja selama 2
bulan mendapat ganti rugi sebesar 100 % dari upah
7 Jumlah total biaya maksimum pengobatan/perawatan adalah
jumlah seluruh biaya pengobatan/ perawatan yang tidak lebih
dari Rp. 5.000.000,-
8 Biaya pembelian alat bantu bagi tenaga kerja yang anggota
badannya hilang dan tidakberfungsi lagi sebesar harga alat
bantu
9 Tunjangan harti tua dibayarkan kepada tenaga kerja bila tenaga
kerja berhenti bekerja karena cacat total dan tetap
10 Tunjangan cacat tetap sebagian besarnya adalah 70 % dari
upah

Anda mungkin juga menyukai