NOMOR : 18/PDM/SDI/RSI-SA/VI/2014
Halaman | 0
PENDAHULUAN
Halaman | 1
Tujuan
Sasaran
Sasaran Tata Kelola Sumber Daya Insani (SDI) ini adalah seluruh karyawan
Rumah Sakit Islam Sultan Agung
Halaman | 2
PEDOMAN TATA KELOLA SUMBER DAYA INSANI
RSI SULTAN AGUNG
A. PENERIMAAN KARYAWAN
1. Penerimaan karyawan Tetap
a. Penerimaan karyawan secara eksternal (eksternal rekrutmen)
Pemberitahuan penerimaan karyawan tetap dilaksananakan secara terbuka
melalui media massa.
Halaman | 3
b. Penerimaan karyawan secara internal (internal rekrutmen)
Pemberitahuan penerimaan karyawan tetap dilaksananakan secara tertutup
dengan melaksanakan seleksi terhadap karyawan tidak tetap yang telah
mengabdi minimal 1 (satu) tahun di RS Islam Sultan Agung dan memenuhi
kualifikasi tenaga yang dibutuhkan.
c. Penentuan penerimaan karyawan tetap melalui rekrut ekternal atau internal
ditetapkan oleh Direksi.
d. Proses penerimaan karyawan tetap dilaksanakan berdasarkan tahapan tes di
bawah ini :
- Seleksi administrasi
- Tes tertulis
- Tes ketrampilan
- Tes psikologi
- Tes wawancara
- Tes kesehatan
- Pengumuman hasil tes penerimaan calon karyawan tetap
e. Pelamar yang lolos seleksi penerimaan karyawan tetap, wajib menjalani
masa kontrak 1 (satu) tahun dengan menandatangani perjanjian kerja.
Halaman | 4
f. Pelamar yang lolos seleksi penerimaan karyawan tidak tetap, wajib
menandatangani Perjanjian kerja.
Halaman | 5
b. Kualitas Kerja adalah mutu kerja seorang karyawan dalam melaksanakan
tugas yang diukur melalui ketepatan, kelengkapan dan kerapian
- Ketepatan : adanya kesesuaian antara rencana kegiatan dengan sasaran
atau tujuan yang ditetapkan.
- Kelengkapan : ketelitian dalam melaksanakan tugas.
- Kerapian : kerapian dalam melaksanakan tugas dan pekerjaannya.
c. Prestasi kerja adalah penilaian seberapa baik seorang karyawan melakukan
tugasnya dan memenuhi perannya yang sesuai
d. Pertimbangan lain adalah pertimbangan dari unit kerja dan unit terkait.
Halaman | 6
b. Menandatangani Perjanjian Kerja dengan masa berlaku 6 (enam) bulan dan
dapat diperpanjang bila diperlukan.
5. Tata cara pengangkatan karyawan honorer dari luar RSI-SA :
c. Calon karyawan honorer melamar ke RS ditujukan kepada Direktur Utama
d. Mengikuti seleksi karyawan honorer :
- Untuk karyawan honorer non staf ahli, mengikuti seleksi sebagaimana
seleksi karyawan tidak tetap.
- Untuk karyawan honorer staf ahli, seleksi meliputi : seleksi
administrasi, wawancara direksi dan kesehatan.
e. Mengikuti fit and propertest untuk calon pejabat struktural.
f. Menandatangani Perjanjian Kerja dengan masa berlaku 6 (enam) bulan dan
dapat diperpanjang bila diperlukan.
6. Kewajiban karyawan honorer
Bekerja sesuai dengan jam kerja Rumah Sakit Islam Sultan Agung (7 jam/ hari
atau 40 jam dalam 1 minggu), kecuali konsultan, jam kerja disesuaikan dengan
kebutuhan rumah sakit.
7. Hak karyawan honorer :
a. Bagi karyawan honorer pensiunan Rumah Sakit Islam Sultan Agung yang
diangkat sebagai staf ahli, mendapatkan gaji yang besarannya ditentukan
dengan keputusan direktur
b. Bagi karyawan honorer non pensiunan Rumah Sakit Islam Sultan
Agung,mendapatkan gaji sesuai dengan ijazah yang dibutuhkan Rumah
Sakit Islam Sultan Agung dengan mempertimbangkan pengalaman kerja
yang dimiliki.
c. Tidak mendapatkan kenaikan berkala maupun kenaikan golongan
d. Bagi karyawan honorer yang menjabat sebagai pejabat struktural atau
fungsional berhak atas tunjangan struktural atau fungsional
e. Tunjangan Hari Raya (THR)
f. Seragam dinas bagi yang menduduki jabatan structural maupun fungsional.
g. Mendapatkan Medical Check Up jika menempati lokasi kerja yang
mewajibkan adanya MCU
h. Mendapatkan fasilitas Rawat jalan dan rawat inap, diikutkan dalam
program kesehatan karyawan RS, berlaku hanya untuk karyawan tidak
termasuk keluarga.
i. Hak-hak kesejahteraan lain sesuai dengan kebijakan direksi.
Halaman | 7
b. Mengikuti seleksi karyawan tidak tetap
c. Menandatangani Perjanjian kerja dengan masa berlaku 1 tahun dan evaluasi
setiap 6 bulan
3. Kewajiban karyawan tidak tetap.
a. Bekerja sesuai dengan jam kerja Rumah Sakit Islam Sultan Agung (7 jam/
hari atau 40 jam dalam 1 minggu)
b. Mematuhi peraturan Rumah Sakit Islam Sultan Agung sebagaimana
tercantum dalam Peraturan Perusahaan Bab IV pasal 5 tentang kewajiban
karyawan
4. Hak karyawan tidak tetap :
a. Bagi karyawan tidak tetap, mendapatkan gaji minimal sesuai Upah
Minimum Kota (UMK) Semarang,
b. Tunjangan kehadiran yang bersifat tetap untuk karyawan dengan
pendidikan minimal D 3.
c. Tunjangan Hari Raya (THR)
d. Bonus tahunan
e. Seragam dinas
f. Mendapatkan fasilitas tarif Takessa untuk pelayanan Rawat jalan dan rawat
inap .
g. Hak-hak kesejahteraan lain sesuai dengan kebijakan direksi.
A. KELUARGA KARYAWAN
1. Keluarga karyawan terdiri dari keluarga inti karyawan, orang tua dan mertua.
2. Keluarga inti karyawan adalah suami/ istri, anak kandung / angkat setingggi-
tingginya umur 25 tahun dan atau belum menikah maksimal 3 anak, yang
dibuktikan dengan Surat Nikah, Akte Kelahiran dan Kartu Keluarga
3. Karyawan yang mempunyai anak telah menikah/lebih 25 tahun diwajibkan
melaporkan ke Bagian Personalia dengan membawa bukti
4. Karyawan yang memiliki anak lebih dari 3 (tiga) orang, dapat mengusulkan
pengalihan hak anak karyawan yang belum terdaftar sebagai keluarga inti
sepanjang memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud ayat 2.
5. Tata cara pelaporan anak yang sudah menikah
a. Membuat surat pemberitahuan ke Bidang Sumber Daya Insani.
b. Bidang SDI menerbitkan surat jawaban yang memuat tentang penghentian
tunjangan anak dan pangan.
6. Tata cara pelaporan pengalihan hak anak karyawan
a. Membuat surat permohonan pengalihan hak anak karyawan ke Bidang
Sumber Daya Insani, dilampiri dengan Akte Kelahiran anak dan Kartu
Keluarga.
Halaman | 8
b. Bidang SDI menerbitkan surat jawaban yang memuat tentang pengalihan
hak anak.
B. PENGGAJIAN KARYAWAN
1. Penggajian Karyawan Tetap
a. Penggajian mengacu pada Peraturan Gaji Pegawal Negeri (PGPN) terbaru
dengan mempertimbangkan kemampuan finansial Rumah Sakit.
b. Tunjangan-tunjangan yang melekat pada gaji karyawan .:
1) Tunjangan istri/suami
– Tunjangan istri/suami diberikan sebesar 10 % (sepuluh persen) dari
gaji pokok.
– Tunjangan istri diberikan kepada karyawan yang telah menikah
dibuktikan dengan akta nikah dan hanya berlaku untuk 1 (satu)
orang isteri.
– Tunjangan suami diberikan kepada karyawati yang telah menjanda
karena ditinggal mati suami dan memiliki anak dalam masa
pertanggungan (belum menikah/maksimal berumur 25 tahun)
– Tunjangan istri/suami diberikan sejak diangkat menjadi karyawan
tetap.
– Suami/istri yang kedua-duanya bekerja di rumah sakit, tunjangan
suami/istri diberikan kepada salah satu menurut perhitungan yang
gaji pokoknya lebih besar.
2) Tunjangan anak
– Tunjangan anak diberikan sebesar 2 % dari gaji pokok.
– Tunjangan anak diberikan sebanyak-banyaknya untuk 3 (tiga) orang
anak.
– Anak tiri dan anak angkat yang syah menurut hukum dapat
diberikan tunjangan anak.
– Tunjangan anak diberikan setinggi-tingginya berumur 25 tahun dan
atau belum pernah menikah.
– Suami/istri yang kedua-duanya bekerja di rumah sakit, tunjangan
anak diberikan kepada salah satu menurut perhitungan yang gaji
pokoknya lebih besar.
3) Tunjangan pangan
– Tunjangan pangan diberikan kepada karyawan dan keluarganya
yang jumlah serta nilainya ditetapkan oleh rumah sakit.
– Suami/istri yang kedua-duanya bekerja di rumah sakit, tunjangan
anak diberikan kepada salah satu menurut perhitungan yang gaji
pokoknya lebih besar.
Halaman | 9
3. Karyawan tidak tetap
Karyawan Tidak Tetap menerima gaji sesuai dengan gaji minimum berdasarkan
peraturan perundang-undangan yang berlaku atau berdasarkan kesepakatan
perjanjian kerja
C. KESEJAHTERAAN
1. Kesejahteraan karyawan, terdiri dari :
a. Pemberian Pakaian Dinas
Pakaian dinas diberikan kepada direksi, karyawan tetap, calon karyawan,
karyawan tidak tetap dan karyawan honorer.
b. Insentif Kehadiran, Jasa Pelayanan dan Tunjangan Profesi
1) Insentif kehadiran adalah insentif yang diberikan kepada karyawan tetap
dan calon karyawan sebagai pengganti biaya transport dan makan
karyawan sesuai presensi kehadiran karyawan sertamemperhitungkan
faktor keterlambatan karyawan.
2) Insentif kehadiran juga diberikan kepada Direksi yang besarannya akan
diatur dalam pedoman tersendiri..
3) Jasa pelayanan diberikan kepada karyawan tetap dan calon karyawan.
4) Tunjangan profesi diberikan kepada karyawan tetap sesuai dengan
ketentuan :
Halaman | 10
a) Jabatan Fungsional Terampil
No Jabatan Gol/ Ruang Keterangan
Sekurang-kurangnya
1. Pelaksana Pemula II/a berijazah Sekolah
Lanjulan Tingkat Atas
2. Pelaksana II/b-II/c-II/d
Pelaksana
3. III/a-III/b
Lanjulan
4. Penyelia III/c - III/d
Halaman | 11
f. Pensiun
RSI Sultan Agung memberikan pesangon kepada karyawan tetap yang telah
memasuki masa purna tugas sesuai dengan peraturan perundang-undangan
yang berlaku selama RSI Sultan Agung belum memberlakukan pensiun
karyawan.
g. Jaminan Sosial Tenaga Kerja, meliputi :
1) Jaminan Pemeliharaan Kesehatan (Takessa), diberikan kepada Direksi,
keluarga inti direksi, karyawan tetap dan keluarga inti karyawan tetap.
2) Jaminan Kecelakaan Kerja, Jaminan Hari Tua dan Jaminan Kematian
diberikan kepada karyawan tetap.
b. Wisata dakwah
Wisata dakwah diprioritaskan untuk karyawan tetap beserta keluarga.
D. CUTI
1. Cuti Sakit
a. Karyawan yang mendapatkan Cuti sakit dari dokter setiap bulan secara
terus menerus selama 3 (tiga) bulan sehingga tidak dapat melaksanakan
tugas secara rutin dan tidak dapat memenuhi jam kerja yang sudah
ditentukan, maka akan dikonsultasikan kepada dokter/tenaga ahli terkait.
b. Apabila hasil konsultasi dokter/tenaga ahli terkait merekomendasikan
karyawan tidak mampu bekerja, maka karyawan akan diistirahatkan (tidak
Halaman | 12
bekerja), dan akan diberlakukan ketentuan pasal 13 Peraturan Perusahaan
RSI Sultan Agung
2. Cuti hamil
a. Cuti hamil diberikan kepada seluruh karyawan .
b. Pengambilan cuti hamil untuk karyawan tetap tidak mengurangi hak gaji
c. Pengambilan cuti hamil untuk calon karyawan, karyawan tidak tetap,
karyawan honorer tidak mengurangi hak gaji (Pasal 84 UU
Ketenagakerjaan tahun 2003)
d. Karyawan yang mengalami keguguran kandungan (curettage) berhak
memperoleh istirahat 1,5 (satu setengah) bulan atau sesuai dengan surat
keterangan dokter kandungan.
e. Pengambilan cuti hamil dengan kondisi anak meninggal, maka berhak
memperoleh istirahat sebagaimana pengambilan cuti hamil (3 bulan).
f. Karyawan yang sudah mengambil cuti hamil tidak berhak mengambil cuti
tahunan pada tahun yang sama.
3. Cuti tahunan
Cuti tahunan, sekurang kurangnya 12 (dua belas) hari kerja setelah
pekerja/buruh yang bersangkutan bekerja selama 12 (dua belas) bulan secara
terus menerus (Pasal 79 ayat 2.c)
E. DISIPLIN KERJA
1. Direksi dan karyawan wajib hadir dan melakukan presensi melalui alat presensi
yang telah ditentukan
2. karyawan wajib hadir di tempat kerja sesuai dengan jam kerja yang telah
ditentukan
3. karyawan wajib memakai seragam dinas, bersepatu dan tanda pengenal yang
telah ditentukan selama melaksanakan tugas di rumah sakit
4. karyawan wajib mematuhi dan melaksanakan ketentuan, prosedur, aturan dan
tata kerja yang telah ditentukan oleh rumah sakit dalam melaksanakan
Halaman | 13
pekerjaan yang dibebankan kepadanya untuk kesehatan dan keselamatan diri
sendiri dan atau orang
5. karyawan wajib mengikuti setiap upaya peningkatan kemampuan dan
ketrampilan yang diselenggarakan oleh rumah sakit.
1. Mutasi;
Merupakan alih tugas dari satu jabatan ke jabatan lain meliputi promosi, rotasi
dan demosi.
2. Promosi;
Merupakan alih tugas dari satu Jabatan ke Jabatan lain yang memiliki
persyaratan Kebutuhan Kompetensi Jabatan dan persyaratan Level Kompetensi
lebih tinggi.
3. Rotasi;
Merupakan alih tugas dari satu Jabatan ke Jabatan lain yang memiliki
persyaratan Kebutuhan Kompetensi Jabatan dan Level Kompetensi yang sama,
termasuk alih tugas yang menempatkan Karyawan pada Jenjang Jabatan yang
lebih rendah karena keterbatasan formasi jabatan dan atau karena kebutuhan
organisasi yang tidak menyebabkan karyawan mengalami penurunan pangkat
dan golongan
a. Seorang karyawan dapat dirotasi ke bidang tugas lain sesuai dengan
kepentingan dan kebutuhan rumah sakit.
b. Rotasi karyawan dapat dilaksanakan dengan mempertimbangkan:
- Keseimbangan beban kerja di unit kerja dan atau dalam rangka
pembinaan karir
- Atas permohonan dari karyawan, sejauh dapat dilaksanakan dan sesuai
dengan kepentingan dan kebutuhan rumah sakit.
Halaman | 14
- Prestasi kerja dan dedikasi karyawan yang bersangkutan terhadap
rumah sakit
- Atas pertimbangan kondisi kesehatan karyawan, sesuai dengan usulan
dokter yang ditunjuk rumah sakit.
- Adanya perubahan dalam struktur organisasi rumah sakit
c. rotasi karyawan intern rumah sakit dinyatakan dengan surat keputusan
direktur rumah sakit
4. Demosi.
Merupakan alih tugas dari satu Jabatan ke Jabatan lain yang memiliki
persyaratan Kebutuhan Kompetensi Jabatan dan persyaratan Level Kompetensi
yang lebih rendah, tetapi tidak menyebabkan karyawan mengalami penurunan
pangkat dan golongan.
Demosi diberikan kepada karyawan karena memiliki kinerja yang kurang baik
dan melakukan pelanggaran disiplin berupa :
a. pemindahan ke posisi yang lebih rendah dari posisi semula
b. atau diturunkannya jabatan yang lebih rendah dari jabatan semula
c. atau dihilangkannya jabatan
Dasar Pelaksanaan, syarat dan alasan serta prosedur mutasi, promosi dan demosi
akan diatur tersendiri dalam panduan mutasi, promosi dan demosi di Rumah Sakit
Islam Sultan Agung.
G. PEMBINAAN KARYAWAN
Halaman | 15
H. TINDAKAN INDISIPLINER
1. Surat Teguran atau Surat Peringatan adalah surat yang dikeluarkan oleh direksi
kepada karyawan yang melakukan pelanggaran disiplin kerja.
2. Karyawan dapat diberikan lebih dari satu surat teguran / peringatan dalam
masa berlaku surat teguran atau surat peringatan apabila melakukan
pelanggaran yang berbeda.
3. Direksi dapat mengambil tindakan terhadap karyawan dapat berupa :
Halaman | 16
No Jenis Tindakan Bobot Keterangan
7 Penundaan Direksi berwenang menunda
Kenaikan kenaikan pangkat karena tindakan
Pangkat indisipliner atau berdasarkan
ketidakmampuan dan atau
ketidakcakapan dalam melakukan
pekerjaan selama-lamanya 2 (dua)
kali dalam penilaian DP3.
8 Penurunan Direksi berwenang menurunkan
Pangkat dan pangkat / jabatan karena tindakan
jabatan indisipliner atau berdasarkan
ketidakmampuan, dan atau
ketidakcakapan dalam melakukan
pekerjaan.
A. PENGEMBANGAN KARIR
Halaman | 17
- Karyawan yang berhasil lolos tes bersedia menaati dan
menandatangani surat perjanjian studi lanjut.
4) Bagi karyawan tetap yang akan mengikuti studi lanjut diluar jalur
pendidikan dan pelatihan yang diselenggarakan oleh rumah sakit,
berlaku ketentuan sebagai berikut :
a) Telah mengabdi selama minimal 2 (dua) tahun sejak diangkat
sebagai karyawan tetap.
b) Mendapatkan izin dari atasan langsung
c) Tidak mengganggu pelayanan
d) Tidak ada penyesuaian ijazah ataupun jabatan, kecuali dibutuhkan
oleh rumah sakit.
e) Apabila biaya pendidikan ditanggung sendiri dan meninggalkan
tugas (2 hari dalam setiap minggu), maka berlaku ketentuan
sebagai berikut :
- Yang bersangkutan diwajibkan mengabdi di Rumah Sakit
dengan perhitungan n + 2 (1 x masa pendidikan ditambah 2
tahun)
- Apabila yang bersangkutan keluar dari Rumah Sakit sebelum
akhir masa pengabdian, maka yang bersangkutan diwajibkan
membayar biaya rekrutmen, biaya diklat.
- Dan apabila Rumah Sakit memanfaatkan keahlian yang
bersangkutan, maka Rumah Sakit memberikan penghargaan
penyetaraan ijazah sesuai ketentuan yang berlaku.
Halaman | 18
- Dan apabila Rumah Sakit memanfaatkan keahlian yang
bersangkutan, maka Rumah Sakit memberikan penghargaan
penyetaraan ijazah sesuai ketentuan yang berlaku.
Halaman | 20
B. PENGHARGAAN KARYAWAN BERPRESTASI
2. Besaran uang dan cincin emas, akan ditentukan dalam surat keputusan
tersendiri.
Halaman | 21
a. Atasan langsung Pegawai yang tidak cakap jasmani dan atau rohani
memberitahukan kepada Kepala Bagian Personalia tentang keadaan
Pegawai ybs.
b. Kepala Bagian Personalia menyampaikan laporan keadaan Pegawai yang
tidak cakap jasmani dan atau rohani dan mengusulkan untuk diberhentikan
dengan hormat kepada Direktur Utama melalui Manager Sumber Daya
Insani (SDI)
c. Direktur Utama memberikan persetujuan dan menerbitkan Surat Keputusan
Pemberhentian atau memberikan rekomendasi dan mengusulkan ke
YBWSA, sesuai dengan kerwenangan.
5. Pemberhentian dengan hormat karena perubahan dan penyempurnaan
organisasi diatur dengan ketentuan sebagai berikut :
a. Kepala Bagian Personalia menyampaikan laporan tentang perubahan dan
penyempurnaan organisasi dan melaporkan keadaan Pegawai yang perlu
diberhentikan dengan hormat kepada Direktur Utama melalui Manager SDI
b. Direktur Utama memberikan persetujuan dan menerbitkan Surat Keputusan
Pemberhentian atau memberikan rekomendasi dan mengusulkan ke
YBWSA sesuai dengan kewenangan.
6. Pemberhentian dengan hormat pegawai golongan I dan II ditetapkan
berdasarkan surat keputusan Direktur Utama
7. Pemberhentian dengan hormat pegawai golongan III dan IV ditetapkan
berdasarkan surat keputusan YBWSA
B. PURNA TUGAS
1. Pegawai Tetap akan berakhir masa kerjanya karena usia purna tugas.
2. Batas usia purna tugas Pegawai tetap ditetapkan 56 tahun, kecuali bagi
Pegawai yang memangku jabatan tertentu sesuai dengan peraturan yang
berlaku di YBWSA.
3. Bagi Pegawai Tetap yang telah berakhir masa kerjanya sebagaimana dimaksud
ayat (1) di atas, tetapi masih diperlukan tenaganya oleh Rumah Sakit, dapat
dipertimbangkan kembali untuk bekerja dengan status Pegawai Honorer
berdasarkan Surat Keputusan Direktur Utama
4. Penentuan usia Pegawai didasarkan pada tanggal, bulan dan tahun kelahiran
sebagaimana tercatat dalam data Pegawai di Bagian Personalia. Apabila data
tersebut hanya diketahui tahun kelahirannya saja, maka tanggal dan bulan
kelahiran bagi yang bersangkutan ditetapkan 31 Desember dari tahun yang
diketahui dari data Pegawai.
5. Pegawai yang akan memasuki usia purna tugas, diberikan masa persiapan akhir
tugas meliputi:
a. Pemberitahuan kepada yang bersangkutan satu tahun sebelum masa akhir
tugasnya.
b. Pembekalan yang meliputi aspek ruhiah dan keterampilan.
Halaman | 22
c. Diberikan hak bebas tugas selama 1 (satu) bulan dengan menerima gaji
penuh. Apabila Pegawai tersebut tidak mengambil hak bebas tugas yang
diberikan, maka tidak dapat menuntut ganti kerugian.
d. Diberikan kenaikan pangkat pengabdian bagi pegawai / karyawan yang
memenuhi syarat tertentu, yang akan diatur tersendiri
Halaman | 23