Anda di halaman 1dari 11

KEPUASAN PASIEN TERHADAP

KINERJA PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP


RSUD WAMENA

PATIENT SATISFACTION TO
NURSE PERFORMANCE IN TAKE CARE ROOM OF LODGE
RSUD WAMENA

Karel Kobak1, Alimin Maidin 2, Sangkala 3

1
Bagian AKK Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Hasanuddin
2
Bagian MPK Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Hasanuddin
3
Bagian Manajemen Publik Fisip, Universitas Hasanuddin

Alamat Korespondensi:

Karel Kobak
Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Hasanuddin
Makassar, 90245
Hp. 085354840130
Email: karelkobak@gmail.com

0
Abstrak

Kepuasan pasien adalah persepsi pasien yang harapannya dapat terpenuhi dilihat dari lima dimensi kualitas
pelayanan yaitu Tangibel, reliabilitas, responsiveness, assurance dan empati. Penelitian ini bertujuan
menganalisis perbedaan tingkat kepuasan pasien terhadap kualitas pelayanan perawat melalui dimensi Tangible,
Reliability, Responsiveness, Assurance, Emphaty pada ruang rawat inap interna, bedah, anak, dan obgyn di
RSUD Wamena tahun 2013. Penelitian ini menggunakan desain observasional analitik dengan rancangan
crosscitonal study. Pengambilan dan pengumpulan data menggunakan kuesioner. Sampel penelitian adalah
pasien di Instalasi Rawat Inap RSUD Wamena. Pemilihan sampel menggunakan rumus Notoatmodjo, yakni
sebanyak 200 responden. Analisis data menggunakan formula statistik, yakni tabulasi silang dengan uji chi-
Square yang diolah dengan program SPSS versi 17. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan
tingkat kepuasan pasien umum terhadap kualitas pelayanan perawat secara tangible, responsiveness, dan secara
emphaty, kecuali secara reliability dan assurance. Ada Perbedaan tingkat kepuasan pasien askes terhadap
kualitas pelayanan perawat secara tangibel, reliability, responsiveness, assurance dan emphaty pada ruang rawat
inap interna, bedah, anak dan obgin.

Kata kunci : kepuasan pasien, Askes dan Umum, kualitas pelayanan

Abstract

Patient Satisfaction is their perception that their hope be fulfilled from 5 dimensions of the service quality, i.e.
tangible, reliability, responsiveness, assurance, and empathy. The study aims to analyse the differences in the
patient’s satisfaction of the service quality of the nurses through the dimensions of tangible, reliability,
responsiveness, assurance, and emphaty in the inpatient wards of interne, surgery, paediatric, and obstetrics
and gynaecology in the regional hospital of Wamena in 2013. The research is set in analytic observational
design with crosssectional study. The data were collected through questionnaire distribution. The study sample
consisted of patients in the inpatient ward of the regional hospital of wamena. The sample was selected with
Notoatmodjo’s formula as many as 200 respondents. The data were analysed statistically thourgh cross-
tabulation and chi-square test with SPSS 17. The result indicates that there is no difference in the satisfaction
rate of the general patient for the service quality of the satisfaction rate of the general patient for the service
quality of the nurses in tangible, reliability, responsiveness, assurance, and emphaty but in reliability and
assurance. However, there is a difference in the satisfaction rate of the patients with health insurance ( ASKES)
for the service quality of the nurse in tangibility, reability, responsiveness, assurance, and empathy in the
inpatient wards of interne, surgery, paediatric, and obstetrics and gynaecology of the regional hospital of
Wamena in 2014.

Keyword: patient’s satisfaction, general patient and with health insurance, service quality.

1
PENDAHULUAN
Kepuasan pelanggan akhir-akhir ini menjadi suatu hal yang dianggap sangat penting
dalam semua sektor bisnis, baik barang maupun jasa. Semua hal yang dilakukan dalam rangka
memberikan pelayanan prima kepada pelanggan tidaklah berarti sama sekali jika tidak
berusaha untuk memuaskan pelanggan (Gerson, 2012). Rumah sakit harus berupaya untuk
meningkatkan berbagai fasilitas pelayanan dan mutu pelayanan kesehatan demi terwujudnya
pelayanan kesehatan yang maksimal (Sudarwanto, 2009).
Kotler (2000), mengartikan kepuasan merupakan sebuah fungsi kinerja perawat.
Parasuraman (2009), menyatakan bahwa ada dua faktor utama yang mempengaruhi kualitas
jasa, yaitu expective service (pelayanan yang diharapkan) dan perceived service (pelayanan
yang diterima). Kepuasan pasien berpengaruhi secara signifikan terhadap kepercayaan
pelanggan dan kemudian kepercayaan pelanggan berpengaruh secara signifikan terhadap
kesetiaan pasien (Irawan, 2012).
Keperawatan sebagai suatu bidang profesi dapat terus dikembangkan dan terintegrasi
sepenuhnya dalam pelaksanaan pelayanan kesehatan. Berdasarkan Undang- Undang No.
23/92 tentang kesehatan mengatakan bahwa profesi keperawatan adalah merupakan profesi
tersendiri yang setara dan mitra dari disiplin profesi kesehatan lainnya. Dalam melakukan
registrasi dan praktik keperawatan, perawat diberi lisensi sesuai Keputusan Menteri
Kesehatan RI No. 647/ Menkes/ SK/IV/2000 (Ismaini, 2013).
Menurut Ardian (2010), untuk dapat menilai tingkat kepuasan konsumen adalah
tanggapan konsumen yang diteliti pada dimensi (kriteria) penentu kualitas jasa pelayanan
mengenai keandalan (reliability), daya tanggap (responsiveness), keyakinan / jaminan
(assurance), empati / perhatian (emphaty), dan bukti langsung / penampilan (tangible).
Kinerja RSUD Wamena sendiri sering mendapatkan komplain dari pihak masyarakat
terkait dengan pelayanan yang tidak memuaskan. Diantaranya adalah seperti yang termuat
dalam tabloid lokal yang menyatakan bahwa “secara umum pelayanan kesehatan di kawasan
itu memprihatinkan, tenaga medis banyak namun jarang masuk RS”. Pelayanan kesehatan di
rumah sakit umum di wilayah itu, tidak sesuai dengan harapan masyarakat (Jubi/ Mawel,
Jayapura Selasa, 16/7/2013).
Sebagai salah satu ujung tombak pelayanan kesehatan di rumah sakit, terutama pada
unit pelayanan rawat inap, unsur keperawatan sangat menentukan tinggi rendahnya kepuasan
pasien terhadap pelayanan kesehatan yang diberikan oleh rumah sakit mengingat perawat
merupakan profesi yang paling sering berinteraksi dengan pasien di rumah sakit.
Keperawatan sebagai suatu bidang profesi dapat terus dikembangkan dan terintegrasi

2
sepenuhnya dalam pelaksanaan pelayanan kesehatan. Berdasarkan Undang-Undang No.
23/92 tentang kesehatan mengatakan bahwa profesi keperawatan adalah merupakan profesi
tersendiri yang setara dan mitra dari disiplin profesi kesehatan lainnya. Dalam melakukan
registrasi dan praktik keperawatan, perawat diberi lisensi sesuai Keputusan Menteri
Kesehatan RI No. 647/ Menkes/ SK/IV/2000 (Ismaini, 2013).
Hal ini sangat disayangkan, mengingat peranan RSUD Wamena yang sangat vital
dalam menangani masalah-masalah kesehatan yang terjadi di Kabupaten Jayawijaya daerah
daerah-daerah terpencil di sekitarnya. Keadan ini menunjukkan bahwa kinerja perawat masih
rendah yaitu para perawat belum bekerja sesuai dengan keinginan organisasi sehingga banyak
menimbulkan komplain dari masyarakat. Hal ini terjadi karena nilai, norma dan aturan yang
menjadi pedoman bagi anggota organisasi dalam bersikap dan berperilaku saat bekerja, belum
dapat memberikan suatu keyakinan akan terpenuhinya berbagai harapan dan kepentingan
anggota pada saat tercapainya tujuan organisasi. Rendahnya kinerja perawat kemungkinan
disebabkan oleh belum adanya kesadaran para perawat kesehatan terhadap status pekerjaan
sebagai fungsi pelayanan kesehatan. Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti merasa perlu
adanya suatu penelitian tentang “Analisis Perbandingan Tingkat Kepuasan Pasien Terhadap
kualitas Pelayanan Perawat di Ruang Rawat inapRSUD Wamena”.
Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis perbedaan tingkat kepuasan pasien
terhadap kualitas pelayanan perawat di ruang rawat inap interna, bedah, anak dan obgin di
RSUD Wamena tahun 2013.

BAHAN DAN METODE


Lokasi dan Rancangan Penelitian
Lokasi penelitian ini adalah RSUD Wamena pada ruang rawat inap interna, bedah,
anak dan obgin. Jenis penelitian ini adalah metode deskriptif analitik dengan pendekatan
kuantitatif dan desain penelitiannya adalah survey cross sectional.
Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi adalah semua pasien ruangan rawat inap di RSUD Wamena pada ruang rawat
inap interna, bedah, anak dan obgin yang mendapatkan pelayanan kesehatan periode 2013.
Sampel sebanyak 200 orang yang dipilih secara aksidental terdiri atas 100 pasien yang
membayar dengan umum dan 100 pasien yang membayar secara umum.
Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan oleh petugas lapangan terlatih dan menggunakan metode
wawancara, kuesioner , dan studi pustaka. Wawancara dilakukan untuk mengetahui secara

3
langsung dengan tatap muka antara peneliti dengan pasien sebagai objek yang ditunjuk untuk
memperoleh data yang dibutuhkan. Penyebaran kuesioner dilakukan dengan cara memberi
seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab. Data yang
diperoleh dalam penelitian ini didapatkan langsung dari pengisian kuesioner (angket) yang
ditujukan kepada responden. Dalam pertanyaan yang terdapat dalam kuesioner itu terdiri atas
pertanyaan berkaitan kepuasan pasien umum dan askes terhadap kualitas pelayanan prawat
secara bukti fisik (tangibles), kehandalan (reliability), daya tanggap (responsiveness), jaminan
(assurance), empati (emphaty) para ruang rawat inap interna, bedah, anak dan obgin. Studi
Pustaka adalah mencari sumber-sumber lain yang bisa mendukung dalam penelitian, baik
melalui jurnal-jurnal ataupun kajian peneliti terdahulu.
Analisis Data
Analisis data dilakukan dengan analisis univariat untuk memperoleh gambaran dari
variabel disajikan secara deskriptif dalam bentuk tabel distribusi frekuensi dan narasi.
Analisis deskriptif dimaksudkan untuk mengetahui sebaran (distribusi) dan frekuensi jawaban
responden terhadap kuesioner yang telah diisi dan kecenderungannya. Dari analisis ini
diharapkan dapat diketahui rerata dan simpang bakunya. Statistik deskriptif ditujukan untuk
mengetahui gambaran suatu data yang dilihat dari rata-rata, standar deviasi, varian, maksimun
dan minimum (Ghozali, 2010). Sedangkan analisis bivariat dengan uji chi-square dengan
bantuan program SPSS dilakukan analisis tabulasi silang pada masing-masing variabel bebas
dan variabel terikat untuk mencari perbedaan yang bermakna.

HASIL
Karakteristik Sampel
Data demografi responden (tabel 1 terlampir) diketahui bahwa responden (pasien)
perempuan lebih banyak yaitu 54,5% dibandingkan responden laki-laki yang hanya 45,5%.
Selanjutnya responden dikelompokkan berdasarkan usia dan diketahui bahwa mayoritas
responden berusia 21 – 30 tahun yaitu sebanyak 33,5 %. Kemudian mereka yang berusia
kurang dari 1-10 tahun sebanyak 20,5 %. Sedangkan mereka yang berusia 31 – 40 tahun
sebanyak 20% dan yang terkecil adalah mereka yang berusia antara 51-60 tahun hanya
sebanyak 2%. Berdasarkan tingkat pendidikan, diketahui bahwa mayoritas responden adalah
berpendidikan Tidak sekolah dan SLTA yaitu sebanyak 25,5 %. Kemudian mereka yang
berpendidikan SLTP sebanyak 13,0%, D3 sebanyak 11,5 %, S1 dan SD sebanyak 8,5 %, dan
tidak tamat SD sebanyak 7,5%. Selanjutnya responden dikelompokkan pekerjaan, diketahui
bahwa mayoritas adalah mereka yang tidak bekerja yaitu sebanyak 54,5%, dan terkecil adalah

4
mereka bekerja sebagai Wiraswata yaitu sebesar 1,5%. Sementara itu responden termasuk
jenis pasien Umum dan askes adalah masing-masing sebesar 50%.
Tanggapan Responden Terhadap Lima Dimensi Kualitas Jasa Layanan
Tanggapan responden terhadap lima dimensi kualitas jasa layanan dapat dilihat pada (
tabel 2 terlampir). Diantara dimensi tersebut yakni Kualitas pelayanan secara tangibel
diketahui nilai tengah aktual sebesar 6 lebih kecil dari pada nilai tengah teoritisnya yaitu 7.5,
hal ini menunjukkan bahwa para pasien umum tidak puas terhadap bukti nyata atas kinerja
perawat di ruang rawat inap RSUD Wamena. Adapun pasien askes nilai tengah aktual 10
lebih besar dari nilai tengah teoritisnya (7,5) atau dengan kata lain pasien askes telah puas
terhadap pelayann perawat di rumah sakit ini. Kualitas pelayanan perawat secara reliability
baik pasien umum maupun pasien askes telah puas karena nilai tengah aktual keduanya lebih
besar dari pada nilai tengah teoritisnya. Kualitas pelayanan perawat secara responsiveness
pasien umum tidak puas, sementara itu pasien askes telah puas. Kualitas pelayanan perawat
secara assurance diketahui bahwa pasien umum telah puas demikian halnya pada pasien
askes telah puas. Terakhir, kualitas secara empati telah memberikan kepuasan terhadap
terhadap pasiem askes, sementara itu belum mampu memberikan kepuasan terhadap pasien
umum.
Uni Bivariat
Tabel 3 ( terlampir) menggambarkan uji Chi-Square perbedaan tingkat kepuasan
pasien umum dan askes terhadap kualitas pelayanan perawat secara Tangibel, Reliability,
responsiveness, assurance dan emphaty pada ruang rawat inap interna, bedah, anak dan obgin
di RSUD Wamena tahun 2013. Kualitas pelayanan secara tangibel untuk pasien umum
diketahui nilai porbabilitas 1.000 (>0.05), Probabilitas pasien askes sebesar 0.004 (<0.05).
Probabilitas kualitas layanan secara reliability diketahui bahwa pasien umum 0.025 (<0.05)
dan askes 0.030 (<0.05). Selanjutnya, probabilias kualitas layanan perawat secara
responsiveness diketahui untuk pasien umum sebesar 1.000 (>0.05) dan pasien askes sebesar
0.05 (= 0.05). Probabilitas kualitas layanan perawat secara assurance untuk pasien umum
adalah sebesar 0.047 (<0.05) dan untuk pasien askes adalah sebesar 0.002 (<0.05). terakhir,
probilitas kualitas layanan secara emphaty untuk pasien umum adalah 1.000 (>0.05) dan
pasien askes adalah sebesar 0.001 (<0.05).

PEMBAHASAN
Penelitian ini menunjukkan bahwa kualitas pelayanan secara tangibel diketahui nilai
tengah aktual sebesar 6 lebih kecil dari pada nilai tengah teoritisnya yaitu 7.5, hal ini

5
menunjukkan bahwa para pasien umum tidak puas terhadap bukti nyata atas kinerja perawat
di ruang rawat inap RSUD Wamena. Adapun pasien askes nilai tengah aktual 10 lebih besar
dari nilai tengah teoritisnya 7,5 atau dengan kata lain pasien askes telah puas terhadap
pelayann perawat di rumah sakit ini. Hal ini didukung dengan uji statistik bahwa tidak ada
perbedaan kepuasan pasien umum terhadap pelayanan perawat secara tangibel diketahui dari
porbabilitasnya 1.000 (>0.05), sedangkan pasien askes terdapat perbedaan yang bermakna,
ini dilihat dari probabilitas pasien askes sebesar 0.004 (<0.05). Penelitian ini didukung oleh
penelitian yang dilakukan oleh Sebayang (2011), bahwa pasien telah puas terhadap mutu
pelayanan secara tangibel pada RSU Pirngadi Medan.
Kualitas pelayanan perawat secara reliability baik pasien umum maupun pasien
askes telah puas karena nilai tengah aktual keduanya lebih besar dari pada nilai tengah
teoritisnya. Berdasarkan uji statistik bahwa Probabilitas kualitas layanan secara reliability
diketahui bahwa pasien umum 0.025 (<0.05) dan askes 0.030 (<0.05) hal ini bermakna
terbedapat perbedaan yang signifikan tingkat kepuasan pasien umum dan askes terhadap
kualitas pelayanan perawat secara reliability pada ruang rawat inap interna, bedah, anak dan
obgin di RSUD Wamena tahun 2013. Penelitian ini sejalan dengan pendapat Parasuraman
(2009), menyebutkan bahwa kehandalan (reliability) adalah kemampuan memberikan
pelayanan yang dijanjikan dengan segera, akurat dan memuaskan.
Kualitas pelayanan perawat secara responsiveness pasien umum tidak puas (nilai
tengah aktual < nilai tengah teoritis), sementara itu terdapat kepuasan dari pasien askes (nilai
tengah aktual < nilai tengah teoritis). Berdasarkan uji statistik diketahui bahwa nilai
probabilias kualitas layanan perawat secara responsiveness diketahui untuk pasien umum
sebesar 1.000 (>0.05) dan pasien askes sebesar 0.05 (= 0.05). yang bermakana bahwa tidak
terdapat perbedaan tingkat kepuasan pasien umum dan terdapat perbedaan tingkat kepuasan
pasien askes terhadap kualitas pelayanan perawat secara responsiveness pada ruang rawat
inap interna, bedah, anak dan obgin di RSUD Wamena tahun 2013. Penelitian sejalan dengna
penelitian Nainggolan ( 2010), menyebutkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan
kepuasan pasien askes terhadap mutu pelayanan kesehatan secara responsiveness di rumah
sakit umum dr. Pirngadi Medan.
Kualitas pelayanan perawat secara assurance diketahui bahwa pasien umum telah puas
demikian halnya pada pasien askes telah puas (nilai tengah actual kedua pasien tersebut >
nilai tengah teoritis). Berdasarkan uji statistik diketahui besar nilai probabilitas kualitas
layanan perawat secara assurance untuk pasien umum adalah sebesar 0.047 (<0.05) dan
untuk pasien askes adalah sebesar 0.002 (<0.05). Hal ini bermakna bahwa terdapat perbedaan

6
yang signifikan tingkat kepuasan pasien umum dan askes terhadap kualitas pelayanan
perawat secara assurance pada ruang rawat inap interna, bedah, anak dan obgin di RSUD
Wamena tahun 2013. Pendapat ini sejalan yang dikemukakan oleh Adriani (2010), bahwa
pasien peserta askeskin telah puas terhadap pelayanan secara assurance para ruang rawat inap
di Di RSU dr. Pirngadi Medan.
Terakhir, kualitas secara empati telah memberikan kepuasan terhadap terhadap pasien
askes (nilai tengah aktual > nilai tengah teoritis) , sementara itu belum mampu memberikan
kepuasan terhadap pasien umum (nilai tengah aktual < nilai tengah teoritis). Berdasarkan uji
statistik pada level signifikansi 95% dan alfa 0.05 diperoleh nilai signifikan p value untuk
jenis pasien umum adalah 1.000 lebih besar daripada nilai alfa 0.05, bermakna tidak ada
perbedaan yang signifikan tingkat kepuasan pasien yang membayar secara umum terhadap
kualitas pelayanan perawat secara assurance pada ruang rawat inap interna, bedah, anak dan
obgin di RSUD Wamena tahun 2013.
Adapun persepsi pada jenis pasien askes bahwa diperoleh nilai signifikan p value
0.001 lebih kecil daripada alfa 0.05 dengan demikan dapat disimpulkan terdapat perbedaan
yang signifikan tingkat kepuasan pasien yang membayar secara umum terhadap kualitas
pelayanan perawat secara emphati pada ruang rawat inap interna, bedah, anak dan obgin di
RSUD Wamena tahun 2013. Penelitian ini sejalan dengan penelitian Natalia (2013), bahwa
emphaty berhubungan positif dan signifikan terhadap kepuasan pelanggan pada hotel PT. Inna
dharma deli hotel Medan. Penelitian ini juga sejalan dengan yang dikemukakan oleh Helmida
(2014), bahwa pasien telah memberikan persepsi baik terhadap variabel emphaty pada
pelayanan kesehatan perawat di ruang inap kelas III rumah sakit Imelda Medan Tahun 2013.

SIMPULAN DAN SARAN


Berdasarkan tujuan penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa tidak ada
perbedaan kepuasan pasien umum terhadap kualitas pelayanan perawat secara tangibel,
responsiveness, dan emphaty, sementara itu terdapat perbedaan kepuasan pasien terhadap
kualitas pelayanan secara reliability dan assurance pada ruang rawat inap interna, bedah,
anak dan obgin di RSUD Wamena tahun 2013. Adapun untuk pasien askes terdapat
perbedaan kepuasan pasien askes terhadap kualitas pelayanan perawat secara Tangibel,
reliability, responsiveness, assurance dan emphaty pada ruang rawat inap interna, bedah,
anak dan obgin di RSUD Wamena tahun 2013. Pelayanan yang baik terhadap kedua pasien
yang membayar secara umum dan askes dengan tanpa membedakan keduanya. Para peneliti
dapat menjadikan tesis ini sebagai referensi khususnya yang terkait dengan kepuasan pasien.

7
DAFTAR PUSTAKA
Ardian, Adhiatma (2010). Analisis Kepuasan Konsumen Terhadap Kualitas Pelayanan Jasa
Kesehatan Rumah Sakit Ibu dan Anak di Semarang. Jurnal Majalah Ekonomi.
Gerson. (2012). Mengukur Kepuasan Pelannggan: Panduan Menciptakan Pelayanan
Bermutu, Seri Panduan Praktis No. 17 Jakarta: Penerbit PPM.
Ghozali. (2010). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. BP Universitas
Diponegoro. Semarang.
Helmida. (2014). Persepsi Pasien Terhadap Pelayanan Kesehatan Perawat Di Ruang Rawat
Inap Kelas III Rumah Sakit Imelda Medan Tahun 2013. Skripsi Fakultas Kesehatan
Masyarakat Universitas Sumatera Utara, Medan.
Irawan. (2012). 10 Prinsip Kepuasan Pelanggan, Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.
Ismaini. (2013). Etika Keperawatan, Jakarta : Wydia Medika.
Kotler. (2000). Marketing Management, The Millenium Edition (tenth edition), New Jersey :
Prentice Hall inc.
Nainggolan. (2010). Analisis Mutu Pelayanan Kesehatan di Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi
Medan .Tesis. Program Pasca Sarjana Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat
Administrasi dan Kebijakan Kesehatn Universitas Sumatera Utara, Medan.
Natalia. (2013). Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Pelanggan Pada PT Inna
Dharma Deli Hotel Medan. Skripsi manajemen Universitas Sumatera Utara,
Medan.
Parasuraman. (2009). Servequal : A Mutiple Item Measuring Costumer Purception of Service
Quality. Journal of Retailling.
Sebayang. (2011). Analisis Hubungan Mutu PelayananKesehatan dengan Kepuasan Pasien
RSU. Pirngadi Medan. Tesis. Program Magister Administrasi Rumah Sakit, Program
Pasca Sarjana Universitas Sumatera Utara, Medan
Sudarwanto. (2009). Mutu Pelayanan Kesehatan di RSUD Yogyakarta. Jurnal Medika.
Yogyakarta.

8
Tabel 1. Demografi Responden
Keterangan Jumlah (Orang ) Persentase (%)
Jenis Kelamin
1. Laki-laki 91 45,5
2. Perempuan 109 54,5
Umur
1. 1-10 tahun 41 20,5
2. 11-20 tahun 26 13
3. 21-30 tahun 67 33,5
4. 31-40 tahun 40 20
5. 41-50 tahun 22 11
6. 51-60 tahun 4 2
Pendidikan
1. Tidak sekolah 51 25.5
2. Tidak TamaT SD 15 7.5
3. SD 17 8.5
4. SLTP 26 13.0
5. SLTA 51 25.5
6. D3 23 11.5
7. S1 17 8.5
Pekerjaan
1. Tidak bekerja 109 54.5
2. PNS 35 17.5
3. Pensiunan 14 7
4. Pegawai Swasta 34 17.0
5. Wiraswata 3 1.5
6. Buruh 5 2.5
Jenis Pasien
1. Umum 100 50
2. Askes 100 50
Sumber : Data primer diolah, 2014
Tabel 2 Tanggapan Responden
Variabel Jenis Rentang Rentang Nilai Nilai Standar
Penelitian Pasien teoritis aktual tengah tengah deviasi
teoritis aktual
Umum 3-12 3-12 7,5 6 2,365
Tangibel
Askes 3-12 4-12 7,5 10 1,689
Umum 3-12 5-11 7,5 8,5 1,738
Reliability
Askes 3-12 4-12 7,5 10 1.866
Umum 4-16 6-16 10 8 1,867
Responsiveness
Askes 4-16 6-16 10 13 2,40
Umum 5-20 6-19 12,5 16 2,48
Assurance
Askes 5-20 5-20 12,5 17 3,47
Umum 6-24 9-20 15 13 1,804
Empati
Askes 6-24 9-24 15 18 3,694
Sumber : data primer diolah, 2014

9
Tabel 3. Uji Square Perbedaan Tingkat Kepuasan Pasien Umum dan Askes Terhadap
Kualitas Pelayanan Perawat Secara Tangibel, Reliability, Responsiveness,
Assurance dan Emphatic Pada Ruang Rawat Inap Interna, Bedah, Anak dan
Obgin di RSUD Wamena Tahun 2013
p p p p p
Pasien
Tangible Reliability Responsiveness Assurance Emphaty
Umum 1,000 0.025 1,000 0.047 1.000
Askes 0.004 0.030 0.05 0.002 0.001
Sumber : data primer diolah, 2014

10

Anda mungkin juga menyukai