Anda di halaman 1dari 16

PRAKTEK INSPEKSI LAS KAPAL

LAPORAN PRAKTIKUM INSPEKSI UJI VISUAL LAS KAPAL

Disusun Guna Memenuhi Persyaratan Tugas Praktek Las Kapal


Program Studi Diploma III Teknik Perkapalan Progam Diploma Fakultas Teknik
Univesitas Diponegoro
Semarang

Disusun Oleh :

Rendi yuliawan 21090113060021


Irfan Ayi Hikmawan 21090113060023
M Anggi Setiyaji 21090113060025

PROGRAM STUDI DIPLOMA III TEKNIK PERKAPALAN


PROGAM DIPLOMA FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2015
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur rahmat Tuhan Yang Maha Esa sehingga kami dapat
menyelesaikan laporan “Praktikum Inspeksi Uji Visual Las Kapal“ tepat waktu. Banyak
rintangan yang telah kami lalui untuk menyelesaikan tugas ini, tetapi tetap tidak
menyurutkan niat yang sudah bulat untuk menyelesaikannya.
Dalam penyusunan tugas ini kami sempat mengalami berbagai macam kendala,tapi
berkat dukungan dan bantuan dari berbagai pihak akhirnya tugas ini dapat terselesaikan.
Unutk itu kami ingin mengucapkan terima kasih kepada beberapa pihak yang telah
membantu kami.

1. Bapak Suharto, AT MT. yang telah membantu kami dengan memeberikan


pengertian-pengertian dasar pengelasan kapal.
2. Teman-teman kami yang telah memberi dukungan ,baik berupa materi mauun
moral.
3. Dan semua pihak yang membantu kami yang tidak dapat kami sebutkan satu-
persatu.
Tak ada gading yang tak retak, penulis sadar kesempurnaan masih sangat jauh dari
tugas ini. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan masukan berupa kritik dan saran
untuk perbaikan laporan praktikum ini di kemudian hari.
Akhir kata, penulis berharap agar tugas ini bermanfaat bagi semua pihak.

Semarang, 17 September 2015

Penulis

ii |Laporan Praktikum Uji Visual Las Kapal


DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL i
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iii

BAB I PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG 1
RUMUASAN MASALAH 2
BATASAN MASALAH 2
MAKSUD & TUJUAN 2
WAKTU & TEMPAT 2

BAB II LANDASAN TEORI


PENGERTIAN UJI LAS VISUAL 3
PROSEDUR PENGUJIAN 3

BAB III PEMBAHASAN


ALAT UJI LAS VISUAL 5
LANGKAH UJI LAS VISUAL 5
HASIL SURVEI 6

BAB IV PENUTUP
KESIMPULAN 12
SARAN 12

iii |Laporan Praktikum Uji Visual Las Kapal


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pengelasan merupakan bagian yang penting dalam suatu proses industri, dan
kebutuhan akan pengelasan sangat tinggi oleh karena itu teknologi pengelasan semakin
lama semakin berkembang. Penggunaan teknologi las biasanya dipakai dalam bidang
konstruksi, otomotif, perkapalan, pesawat terbang, dan bidang lainnya. Dalam proses
pengelasan terdapat berbagai permasalahan yang terjadi, karena banyak faktor yang
mempengaruhi hasil pengelasan. Berbagai hal harus diperhitungkan sebelum
melakukan pengelasan, untuk mendapatkan hasil pengelasan yang baik seperti sifat
mekanik, sifat fisik, komposisi, dan dimensi. Menentukan prosedur pengelasan yang
benar adalah langkah yang harus dilakukan agar hasil yang didapatkan akan optimal
dan mencegah terjadinya cacat.
Pengelasan merupakan cara penyambungan logam yang paling efisien sehingga
memainkan peranan kunci di dalam proses manufaktur dan produksi. Untuk
memperoleh sambungan las yang berkualitas dan memenuhi ketentuan standard
diperlukan personel pengelasan yang berkualifikasi. Kualifikasi personel pengelasan
secara umum dibagi menjadi welder atau welding operator, welding inspector, welding
supervisor, dan welding engineer. Karena pengelasan melibatkan proses pencairan,
proses metalurgi, dan proses pembekuan logam maka diperlukan pengetahuan yang
mendalam untuk dapat menghasilkan sambungan las yang berkualitas dan memenuhi
persyaratan dari segi kekuatan dan ekonomis.
Dalam dunia perkapalan, proses pengelasan juga merupakan salah satu proses
yang tidak dapat ditinggalkan. Bagaimana tidak, mulai dari awal penyusunan awak kapal
akan selalu menggunakan proses pengelasan. Jika dikaji lebih dalam, pada proses
pengelasan ini juga sangat mempengaruhi kualitas hasil dari output yang dilas oleh para
pegawai las. Oleh karena itu, semakin baik proses pengelasan maka akan semakin baik
pula mutu dan kualitas hasil lasan itu sendiri.
Dalam dunia perkapalan pengelasan merupakan keahlian yang sangat
berhubunga dengan pembuatan suatu kapal, hampir dari 30% dari semua pengerjaan
adalah proses pengelasan tersebut. Dalam kapal, pengelasan tidak bias dibuat ala

1 |Laporan Praktikum Uji Visual Las Kapal


kadarnya karena akan membahayakan pada saat kapal tersebut melakukan pelayaran
yang mendapat berbgai gaya luar yang tak terduga.
Karena itulah kita sebagai seorang engginer haruslah mengetauhi prinsip dasar
mengenai pengelasan pada kapal dan cara mengidentifikasi hasil pengelasan secara
visual. Tanpa pegelasan yang baik maka suatu konstruksi hanyalah sia-sia jika kekuatan
maupun kualitasnya rendah. Untuk itu, harus ada yang menilai hasil dari pengelasan
(Inspeksi Las) dengan ketentuan yang sudah berlaku agar suatu konstruksi kapal tersebut
tidak hanya kokoh melainkan juga telah memenuhi standar dan tidak ada pihak yang
dirugikan.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas maka berikut penulis akan merumuskan beberapa rumusan
masalah sebagai berikut :
1. Apasajakah Alat Uji Las Visual ?
2. Bagaimanakah Cara Uji Las Visual ?
3. Apasajakah Cacat Las yang dapat diuji dengan Uji Visual ?

1.3 Batasan Masalah


1. Alat Uji Las Visual.
2. Langkah Uji Las Visual.
3. Cacat Las yang dapat diidentifikasi secara Visual .

1.4 Maksud dan Tujuan Praktikum


Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memberikan wawasan terhadap mahasiswa
tentang bagaimana
1. Mengetauhi Alat Uji Las Visual.
2. Mengetauhi Cara Uji Las Visual.
3. Mengetauhi Cacat Las yang dapat diidentifikasi secara Visual .

1.4 Waktu & Tempat Praktikum

Kelompok penulis melaksanakan praktikum Inspeksi Las Kapal pada hari Selasa 15
september 2015 di PT Janata Marina Indah Unit 2 Semarang.

2 |Laporan Praktikum Uji Visual Las Kapal


BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Uji Las Visual


Visual Test merupakan pengujian yang dikakukan pada hasil las dengan cara
melihat dan mengamati hasil las tersebut secara kasat mata, jadi hanya dilihat bagian luar
dari produk tersebut. Uji visual merupakan salah satu metode pemeriksaan terpenting yang
paling banyak digunakan. Uji visual tidak memerlukan peralatan tertentu dan oleh karenanya
relatif murah selain juga cepat dan mudah dilaksanakan. Uji ini memiliki kelemahan, yaitu
adanya keterbatasan penglihatan dari inspektor, sehingga apabila terdapat cacat pada hasil
las tidak terlalu terlihat. Adapun jenis pengujian initerbatas hanya pada pemeriksaan bagian
luar saja.

Adapun yang dapat diperiksa dengan pengujian visual adalah:tembusan las yang
sempurna,retak permukaan,takik las(undercut)perpaduan tidak sempurna dan kesalahan-
kesalahan lainya.

Dalam visual test terdapat beberapa hal penting di antaranya adalah sebagai berikut:

 Tampak las biasanya ditunjukkan pada manik las. Penampakan yang tidak menarik
juga memberikan keraguan terhadap mutu lasan.
 Dalam hal las tembus satu sisi, kepastian tampak las sangat penting.
 Cacat permukaan disamping diperiksa dengan serbuk magnit dan zat penembus
berwarna diperiksa juga dengan amatan.
 Perlakuan las seperti pembersihan terak, pembersihan percikan dan perlakuan
lainnya harus dapat dipastikan dengan pengujian amatan.

2.2 Prosedur Pengujian

Pengujian ini dilakukan dengan mempersiapkan test piece dan peralatan uji terlebih
dahulu. Setelah peralatan uji dan test piece telah siap maka pengujian dapat dilakukan.
Dalam melakukan pengujian ini, terdapat prosedur pengujian yang harus diperhatikan oleh
praktikan antara lain :

3 |Laporan Praktikum Uji Visual Las Kapal


 Pengukuran dimensi material uji, untuk mengetahui dimensi material yang diuji.
 Persiapan alat uji, persiapan dilakukan dengan menyiapkan penggaris, kaca
pembesar, alat ukur kedalaman takik, dan peralatan lainnya.
 Persiapan pengujian, setelah alat uji siap maka pengujian visual dapat dilakukan
dengan memperhatikan cacat pada material dengan cermat dengan panduan dan
referensi yang ada.

4 |Laporan Praktikum Uji Visual Las Kapal


BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Alat Inspeksi Las

1. Palu Las
2. Sikat Las
3. Alat tulis
4. Kamera
3.2 Langkah Inspeksi Las Secara Visual
1. Tamukan hasil pengelasan dilapangan, dalam hal ini tim penulis mengambil hasil
pengelasan pada bagian bottom kapal.

Gambar 15. Gambar Palkah pada kapal yang sedang dilakukan reparasi

2. Temukan 4 buah bentuk cacat las pada hasil pengelsan serta gunakan palu
maupun sikat las apabila dianggap perlu.
3. Ambil gambar bentuk cacat las yang ditemukan dengan kamera.
4. Catat informasi mengenai penyebab dan mencari solusi yang didapat dengan cara
wawancara.

5 |Laporan Praktikum Uji Visual Las Kapal


3.3 Hasil Survei Inspeksi Las
Setelah melakukan survei dilapangan, tim penulis menemukan 6 buah bentuk cacat las
diantaranya
3.3.1 Spatters / Percikan Las

SPATTERS / PERCIKAN LAS


Cacat las ini biasanya terjadi karena beberapa hal :

1. Lingkungan yang basah atau lembab


2. Elektroda lembab
3. Angin masuk ke kolam las
4. Busur terlalu panjang
5. Arus Capping terlalu tinggi
6. Salah jenis arus
7. Salah jenis polaritas
8. Lapisan Galvaniiza belum digerinda

Akibat dari cacat las ini adalah buruk rupa dan mengawali karat permukaan.
Cara penanggulangannya yakni cukup dengan dichip / pahat saja atau dikikir kasar, namun
tidak boleh digerinda karena akan memakan permukaan base metalnya.

SPEPATTERS

6 |Laporan Praktikum Uji Visual Las Kapal


PERCIKAN

3.3.2 Porosity / Gelembung Gas

Cacat las ini biasanya terjadi karena beberapa hal :

1. Lingkungan Basah atau lembab


2. Elektroda lembab
3. Amper Capping terlalu tinggi
4. Timbul gas sewaktu pengelasan
5. Lapisan Galvanize digerinda
6. Masuk udara ke dealam kolam las
7.Kampuh kotor

Akibat dari cacat las ini adalah :


1. Tampak jelek
2. Melemahkan sambungan
3. Mengawali karat permukaan

Cara penanggulangannya yakni Gerinda atau gouging hingga cacat hilang dan las ulang
sesuai ketentuan WPS Repair.

PERCIKAN POROSITY
POROSITY

7 |Laporan Praktikum Uji Visual Las Kapal


3.3.3 Stop Start ( Salah Penggantian Elektroda )

STOP START ( SALAH PENGGANTIAN ELEKTRODA )


Cacat las ini biasanya terjadi karena beberapa hal :

1. Tonjolan berulang disebabkan oleh penggantian elektroda terlalu mundur sehingga


terjadi overlapping yang menonjol.
2. Bagian yang kosong tanpa capping secara berulang disebabkan oleh penggantian
elektroda yang terlalu maju.
Akibat dari cacat las ini adalah :
1. Yang menonjol tampak buruk dan tidak efisien.
2. Yang kosong menimbulkan notch yang berpotensi retak .
Cara penanggulangannya yakni :
1. Yang menonjol cukup digerinda kebentuk standard.
2. Yang kosong harus digerinda hingga sisa slag hilang, kemudian didisi las sesuai WPS
Repair .

8 |Laporan Praktikum Uji Visual Las Kapal


STOP START

3.3.4 Surface Cold Lap

SURFACE COLD LAP


Cacat las ini biasanya terjadi karena beberapa hal :
1. Suhu metal rendah.
2. Amper capping rendah.
3. Ayunan ( sway ) tidak tetap
4. Permukaan bahan kotor.

9 |Laporan Praktikum Uji Visual Las Kapal


Akibat dari cacat las ini adalah :
1. Terjadi incomplete fusion ( fusi tidak sempurna ) yang berpotensi retak.
2. Timbul kecurigaan bahwa seluruh lajur las dilaksanakan dengan amper rendah
sehingga dapat meng akibatkan fusi antar bahan dasar dengan bahan las atau antar
lajur tidak sempurna.
Cara penanggulangannya yakni :
1. Jika kecurigaan tidak terbukti , maka cold lap cukup digerinda saja drhing gs sisi
jalur uniform.
2. Jika kecurigaan terbukti maka seluruh jalur yang bermasalah dibongkar, dikampuh
ulang dan dilas kembali sesuai WPS Asli. Juru las yang bermasalah diganti dengan
yang lebih qualified ( baik ).

COLT LAP

10 |Laporan Praktikum Uji Visual Las Kapal


3.3.5 SURFACE UNDERCUT

SURFACE UNDERCUT

Cacat las ini terjadi karena ada beberapa hal antara lain:
1. suhu metal terlalu tinggi
2. amper capping terlalu tinggi
3. speed capping terlalu rendah
akibat dari cacat las ini adalah:
1. melemahkan sambungan
2. mengawali cacat permukaan
3. menimbulkan tegangan geser ( displasment stress ) yang berpotensi retak.
Cara penanggulangannya yakni cukup membersihkannya dengan wire brush ( sikat kawat
dan mengisinya dengan stringer ( pengelasan lajur tunggal tanpa digoyang ) sesuai WPS
Repair .

3.3.6 PIN HOLE / LUBANG JARUM

11 |Laporan Praktikum Uji Visual Las Kapal


Cacat las ini biasanya terjadi karena beberapa hal :

1. Terbentuk gas selama pengelasan seperti : CO2, CO, NO2, SO2


2. Udara merasuk kedalam kolam las.

Akibat dari cacat las ini adalah kemungkinan bocor sangat tinggi di lokasi cacat. Cara
penanggulangannya yakni cacat digouging hingga akar las , kemudian diisi las sesuai
WPS Repair.

PIN HOLE / LUBANG


JARUM

12 |Laporan Praktikum Uji Visual Las Kapal


BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Dari pembahasan ini dapat ditarik suatu kesimpulan :
Dari pengujian yang telah dilakukan didapatkan beberapa kesimpulan bahwa pengujian
visual ini membutuhkan kecermatan, kesabaran, dan juga pengalaman yang tinggi. Sulit
untuk melakukan indikasi cacat pada material dengan hanya melihat secara sekilas, perlu
pengukuran dan kecermatan dalam mengindikasi cacat tersebut. Hal ini sangat wajar karena
para inspector yang berpengalamanpun masih kesulitan untuk melakukan indikasi dengan
pengujian visual.

4.2 Saran
Dengan diselesaikannya makalah ini penulis berharap makalah ini dapat menambah
wawasan dan pengetahuan pembaca. Selanjutnya penulis juga mengharapkan kritik dan
saran guna peningkatan kualitas dalam penulisan makalah ini.

13 |Laporan Praktikum Uji Visual Las Kapal

Anda mungkin juga menyukai