Anda di halaman 1dari 2

Radiologi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Artikel ini memberikan informasi dasar tentang topik kesehatan. Informasi


dalam artikel ini boleh digunakan hanya untuk penjelasan ilmiah, bukan
untuk diagnosis diri dan tidak dapat menggantikan diagnosis medis.
Perhatian: Informasi dalam artikel ini bukanlah resep atau nasihat
medis. Wikipedia bukan pengganti dokter.
Jika Anda perlu bantuan atau hendak berobat berkonsultasilah dengan tenaga kesehatan profesional.

Dr. Macintyre's X-Ray Film (1896)

Radiologi adalah ilmu kedokteran untuk melihat bagian rama tubuh manusia menggunakan
pancaran atau radiasi gelombang, baik gelombang elektromagnetik maupun gelombang
mekanik. Pada awalnya frekuensi yang dipakai berbentuk sinar-x (x-ray) namun
kemajuan teknologi modern memakai pemindaian (scanning) gelombang sangat tinggi
(ultrasonic) seperti ultrasonography (USG) dan juga MRI(magnetic resonance imaging).

Peralatan[sunting | sunting sumber]


Terdapat 3 jenis peralatan, yaitu:[1]

 Peralatan Pemancar Gelombang, di mana peralatannya memancarkan gelombang


(memiliki generator pemancar gelombang):

 CT Scan, memancarkan gelombang radioaktif

 PET Scan, memancarkan gelombang radioaktif, dapat mendeteksi fungsi organ

 USG, memancarkan gelombang ultrasonik, paling murah dan paling aman, tetapi
tak dapat mendeteksi lambung, usus atau bagian tubuh lainnya yang mengandung gas

 MRI, memancarkan gelombang magnetik yang sangat kuat, relatif aman, hanya
saja paling mahal, tetapi hasilnya paling baik dan dapat mendeteksi kelainan jaringan
lunak, misalnya pembuluh darah, kista, tumor, dsb-nya

 Peralatan penangkap gelombang, di mana peralatannya menangkap gelombang


radioaktif yang dipancarkan bagian tubuh tertentu yang mengandung isotop radioaktif
 SPECT, menggunakan isotop sinar gamma dosis sangat rendah yang relatif
aman bagi tubuh di mana isotop tersebut dapat dipilih yang sesuai untuk kepentingan
diagnosa dengan memperhatikan waktu paruhnya (maksimum dalam hitungan jam).
SPECT sekarang ini telah ada yang menggunakan 2 atau 3 detektor sinar gamma, di
mana waktu proses pencitraannya lebih singkat dengan resolusi yang lebih baik dan
juga dapat mendeteksi fungsi organ pencitraan tersebut

 Gabungan SPECT dengan CT Scan atau PET Scan, memaksimalkan penggunaan


isotop dosis rendah yang aman dari SPECT dengan pencitraan yang bagus dari CT Scan
atau PET Scan (yang digunakan hanya alat penangkap gelombang dari CT Scan atau PET
Scan tersebut dan generator radioaktifnya dimatikan)

Anda mungkin juga menyukai