Anda di halaman 1dari 64

GEOPARK 

DAN
PENATAAN RUANG
Oki Oktariadi
Penyelidik Bumi Utama

BADAN GEOLOGI
KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
PENGERTIAN GEOPARK

• Menurut UNESCO, GEOPARK adalah:
“. . . sebuah daerah dengan batasan yang sudah 
ditetapkan dengan jelas dan memiliki kawasan 
permukaan yang cukup luas untuk pembangunan 
ekonomi lokal”. 
• GEOPARK terdiri atas sejumlah tapak KERAGAMAN 
GEOLOGI yang memiliki kepentingan ilmiah khusus, 
kelangkaan dan keindahan, yang dikenal sebagai
WARISAN GEOLOGI
• GEOPARK tidak hanya berhubungan dengan 
KERAGAMAN GEOLOGI saja tetapi juga nilai‐nilai
ARKEOLOGI, EKOLOGI, nilai SEJARAH atau BUDAYA. 
Juta 
Tahun 
Lalu
MERUPAKAN KOMPONEN‐KOMPONEN GEOLOGI YANG MEMILIKI FUNGSI 
SEBAGAI JEJAK SEJARAH PEMBENTUKAN BUMI
VARIASI KERAGAMAN GEOLOGI
• Kandungan makna yang begitu penting, menjadikan
KERAGAMAN GEOLOGI sebagai WARISAN GEOLOGI 
(GEOHERITAGE) bagi suatu masyarakat disekitarnya maupun
sebuah bangsa.

• Makna penting WARISAN GEOLOGI diperoleh dari berbagai


KERAGAMAN GEOLOGI yang KHAS, UNIK, dan
MENGAGUMKAN, namun tidak dapat diperbaharui, sehingga
perlu dilindungi.

• Saat ini BADAN GEOLOGI telah menginvetarisasi


KERAGAMAN GEOLOGI sebanyak hampir 180 lokasi dan
diantaranya sebanyak 36 lokasi telah di verifikasi memiliki nilai
WARISAN GEOLOGI 
94° 98° 102° 106° 110° 114° 118° 122° 126° 130° 134° 138° 142°
8° 8°

P. WE
LAUT CINA SELATAN LAUT MINDANAO
BANDA ACEH
SKALA (SCALE) 1 : 10 000 000
1 100 50 0 100 200 300 400 km

_
P. NATUNA KEP. TALAUD
4° 4°
MEDAN
KEP. ANAMBAS KEP. SANGIR

P. SIMEULEU
2 P. MOROTAI
LAUT NATUNA
LAUT SULAWESI
MANADO

P. NIAS
P. BINTAN _

3 PAKANBARU
TERNATE
P. HALMAHERA


KEP. BATU
KEP. RIAU

21 GORONTALO

KEP. TOGIAN
P. WAIGEO

PONTIANAK SAMARINDA LAUT MALUKU
P. BACAN

18 MANOKWARI P. BIAK
PADANG PALU LAUT CAROLINE
P. SIBERUT
P. OBI

4
JAMBI
P. BANGKA KEP. BANGAI KEP. SULA
P. MISOOL
P. SIPORA P. YAPEN
PANGKALPINANG PALANGKARAYA
LAUT SERAM

22
JAYAPURA
P. BELITUNG
P. SERAM
KEP. PAGAI
P A P U A
17
PALEMBANG
P. BURU (IRIANJAYA)
BANJARMASIN

P. LAUT AMBON
BENGKULU KENDARI
4° 4°

TIMIKA
LAUT JAWA P. BUTON LAUT BANDA
MAKASSAR
P. ENGGANO BANDARLAMPUNG KEP. KAI
P. BAWEAN KEP. TUKANGBESI

16
P. KABAENA
KEP. ARU
JAKARTA P. SELAYAR

5
SERANG

6
LAU T FLO RE S
LAUT ARU
SEMARANG P. MADURA KEP. KANGEAN
BANDUNG

7 J A W
YOGYAKARTA
A SURABAYA
P. WETAR
KEP. BABAR
P. YAMDENA 20 P. KOLEPOM


8 9 P. BALI
13
P. LOMBOK
P. SUMBAWA

P. FLORES
P. ALOR
_

11
MATARAM
DENPASAR LAUT ARAFURA
LAUT TIMOR
+ _ + _ + _
P. SUMBA
LAUT SAWU P. TIMOR

KUPANG
P. SAWU

WARISAN GEOLOGI INDONESIA P. CHRISMAST
P. ROTE

12° 12°
94° 98° 102° 106° 110° 114° 118° 122° 126° 130° 134° 138° 142°

JUMLAH DI MASING-MASING WILAYAH

Sumatera 12 Bali-Nusa Tenggara 6 Sulawesi 3


Jawa 10 Kalimantan 3 Maluku-Papua 2

• Tsunami Aceh Besar, NAD • Vulkano D. Ranau, Sumsel • Vulkano Merapi, Jateng • Vulkano Kalimutu, Flores, NTT
• Tektono D. Lut Tawar, NAD • Vulkano Krakatau, Lampung • Karst Pegunungan Sewu • Rawa Danau Sentarum, Kalbar
• Kaldera Danau Toba, Sumut • Granit Belitung • Lumpur Sidoarjo, Jatim • Karst Sangkurilang-Mangkaliat
• Lembah Harau, Sumbar • Bayah Dome, Banten • Komplek Vulkano Bromo, Jatim • Delta Mahakam, Kaltim
• Volcano Danau Maninjau • Melange Ciletuh, Jabar • Kaldera Batur, Bali • Kars Maros-Pangkep, SulSel
• Tektono Danau Singkarak • Vulkano aktif Priangan • Kaldera Rinjani, Lombok • Tektonik Danau Metano, Sulsel
• Bekas Tambang Sawahlunto • Kars Cukangtaneuh, Pangandaran • Old Sub-Marine Volcano, Lombok • Kaldera Danau Tondano, Sulut
• Tekto-Volcano Kerinci. • Dataran Tinggi Dieng, Jateng • Kaldera Tambora, Sumbawa • Karst Rajaampat, Papua
• Fosil Flora Merangin, Jambi • Batuan Tua Karangsambung • Kaldera Purba Sanonggoang, NTT • Pra-Tersier Lorentz, Papua
Geoheritage Sumatera
Tsunami Aceh Lut Tawar, Takengon

Tsunami Aceh
Danau tektonik Lut Tawar Aceh 

Kaldera Danau Toba

Bekas 
Tambang 
Dalam  Danau Vulkanik 
Batubara Gunung Tujuh Kerinci
Sawahlunto Fosil Kayu Insitu Merangin
Geoheritage
Selat Sunda, Belitung, Banten
Vulkano Krakatau, Selat Sunda Kars Sawarna, Dome Bayah Banten

Granit Belitung

Bekas Tambang Emas Cikotok,
Dome Bayah, Banten
Geoheritage Jawa Barat
Karst Cukangtaneuh

CukangTaneuh
Pangandaran
Gunung Sunda Purba

Komplek Panasbumi Garut

CURUG AWANG, CILETUH, KAB. SUKABUMI


Geoheritage
Jawa Bagian Timur Vulkano Merapi, 
Jateng

Vulkano Tengger‐Bromo, Jatim

Karst Pegunungan Sewu
Old Sub‐Marine Volcano, 
Lombok Geoheritage
Bali-Nusa tenggara

Gunung Rinjani, Lombok

Geopark Global Kaldera Batur, Bali

Cunca Wulang 
Manggarai Barat

Danau Tiga Warna Gunung Kalimutu
Geoheritage Sulawesi
Tower Karst Maros

Traventin, Konowe, Sultra

Tektonik Danau Metano, Sultra Vulkano Danau Tondano, Sultra
Delta Mahakam
Geoheritage Kalimantan

Delta Mahakam

Karst Sangkurilang‐Mangkalihat, Kaltim Rawa Danau Sentarum
Geoheritage Papua

Salju Abadi Tropis, Papua
Salju Abadi Tropis, Papua

Karst Rajaampat Sub‐Marine Rajaampat
PERLINDUNGAN WARISAN GEOLOGI 

• Arti penting WARISAN GEOLOGI (GEOHERITAGE) 
kian disadari oleh warga dunia, karena warisan ini 
lambat laun akan HABIS, bila masyarakat dunia 
memilih EKSPLOITASI sebagai jalan satu‐satunya 
untuk meraih KESEJAHTERAAN EKONOMI.
• Perlindungan terhadap WARISAN GEOLOGI 
menjadi PENTING dan telah di akomodasi dalam 
undang‐undang Penataan Ruang dan dalam 
peraturan perundangan turunannya.
KAWASAN LINDUNG GEOLOGI

• UU NO. 26 TAHUN 2007 TENTANG PENATAAN RUANG 
telah mengamatkan pentingnya WARISAN ALAM sebagai
modal pembangunan.
• Sementara pada PP. NO. 26 TAHUN 2008 TENTANG 
RTRWN telah mengatur tentang KAWASAN LINDUNG 
GEOLOGI, salah satu pasal tentang KAWASAN CAGAR 
ALAM GEOLOGI (KCAG).
• Dalam PP/26/2008 itupun KCAG termasuk yang 
dapat dikembangkan secara terbatas sebagai
obyek:
WISATA       GEOWISATA        GEOPARK
• Bermula dari gagasan sekelompok ilmuwan Eropa
pada akhir tahun 1960‐an yang menyadari
pentingnya mencari cara‐cara baru untuk melindungi
WARISAN GEOLOGI DUNIA.
• Dekade 2000 muncul konsep pengelolaan keragaman
geologi, yaitu GEOPARK yang memiliki konsep dasar
KONSERVASI,  PEMBANGUNAN EKONOMI, dan
PENGEMBANGAN MASYARAKAT LOKAL.
• Kemudian Masyarakat Eropa mewujudkan sebuah
organisasi GEOPARK di seantero benua biru itu dan
berhasil menjadi obyek GEOWISATA yang diminati
masyarakat awam. 
The Global Network
‰ Sementara itu, pada tahun 1990‐an, UNESCO pun 
mencoba merumuskan model pemanfaatan warisan
kebumian untuk keberlangsungan hidup masyarakat
lokal secara berkesinambungan. 
‰ The Global Geoparks Network menyediakan dasar
kerjasama dan pertukaran tenaga ahli dan praktisi
terkait dengan permasalahan peninggalan (situs) 
geologi. 
‰ Jaringan tersebut berasal dari seluruh bagian dunia
dan bersama‐sama berbagi nilai, ketertarikan, atau
latar belakang mengenai metodologi tertentu dan
pengelolaan. 
PILAR
PENGEMBANGAN GEOPARK
Kewajiban Anggota GGN
• Melestarikan peninggalan geologi untuk generasi saat ini dan masa
depan. 
• Mendidik dan mengajar masyarakat luas mengenai isu‐isu dalam
ilmu geologi dan kaitannya dengan permasalahan lingkungan. 
• Memastikan pembangunan sosio‐ekonomi dan budaya yang 
berkelanjutan.
• Membangun jembatan multi‐budaya untuk warisan dan konservasi
dan pemeliharaan perbedaan budaya dan geologi, menggunakan
skema partisipasi dan co‐partnership 
• Merangsan penelitian
• Memberikan kontribusi secara aktif terhadap kehidupan jaringan
melalui kerjasama inisiatif (komunikasi, publikasi, pertukaran
informasi, partisipasi dalam pertemuan dan proyek‐proyek). 
• Kontribusi artikel ke GGN Newsletters, buku dan publikasi lainnya.
Jumlah Geopark anggota GGN 100 buah, tersebar
di 28 negara (november 2013)
DONG VAN KARST GEOPARK, VIET NAM
Halasan Mount, 
Geopark Jeju

Seongsan Ilchulbong, Geopark Jeju
Unzen Volcanic
Area Global
Geopark
Taiwan
GEOPARK
DI DARATAN CHINA
• 11 GEOPARK NASIONAL TAHUN 2000
• 33 GEOPARK NASIONAL TAHUN 2001
• 41 GEOPARK NASIONAL TAHUN 2004
• 53 GEOPARK NASIONAL TAHUN 2005
• 138 GEOPARK NASIONAL TAHUN 2011
• 140 GEOPARK NASIONAL TAHUN 2013

TOTAL ADA 140 GEOPARK NASIONAL, 28 DIANTARANYA


TERMASUK DALAM JARINGAN WORLD GEOPARK (GGN)
UNESCO
Ilustrasi nilai ekonomi Geopark Global
di Yuntaishan (Xun, 2007):

¾ Tahun 2000 dikunjungi sekitar 200.000 wisatawan,


devisa US$ 3 juta.
¾ Tahun 2004 setelah bergabung dalam GGN UNESCO,
kunjungan wisatawan sekitar 1,25juta wisatawan,
devisa US$ 90 juta.
¾ Dalam jangka 4 tahun, dibangun 400 hotel dan
restoran baru, termasuk pembangunan 250 Family Inn.
¾ Menyediakan lapangan kerja untuk 5.000 org
¾ Sedang dibangun proyek-proyek senilai US$ 150 juta
RENCANA USULAN GEOPARK
DI THAILAND
Menjadi Anggota
Global Geopark Network (GGN) 
KEUNTUNGAN MENJADI MEMBER 
GLOBAL GEOPARK NETWORK UNESCO
Antara lain:
• Terpromosikan secara internasional melalui bendera
UNESCO tanpa harus disertai dengan pembiayaan besar.

• Penetapan GEOPARK NASIONAL sebagai anggota GGN-


UNESCO akan menjadi ikon baru pariwisata Indonesia
yang berbasis masyarakat dan konservasi sehingga dapat
lebih menarik minat wisatawan mancanegara untuk
berkunjung

• Menarik minat investor luar negeri manakala geopark


nasional telah resmi go-internasional, baik dari aspek
konservasi, pendidikan, maupun pariwisata.
NO KAWASAN PROVINSI TAHUN STATUS
1 Geopark Kaldera Batur Bali 2012 GGN
2 Kawasan Geopark Merangin‐ Jambi 2014 NASIONAL
Jambi
3 Kawasan Pegunungan Sewu,  Jateng, DIY, Jatim 2014 NASIONAL
meliputi tiga kab dan 3 
provinsi.
4 Kawasan Kaldera Toba‐ Sumatra Utara 2015 NASIONAL
Sumatera Utara
5 Kawasan Gunung Rinjani‐ Nusa Tenggara Barat 2015 NASIONAL
Lombok 
6 Kawasan Raja Ampat‐Papua  Papua Barat 2016 ‐
Barat
7 Kawasan Jawa Barat Jawa Barat 2016 ‐
PERAN 
BADAN GEOLOGI
Kewajiban Badan Geologi untuk membantu pemerintah
daerah dalam memberikan informasi Kawasan Cagar
Alam Geologi (KCAG), yaitu Keragaman Geologi yang 
memiliki Nilai Warisan Geologi, melalui :
• Menyusun pedoman kriteria teknis KCAG sebagai
pedoman PEMDA dalam menginventarisasi dan
menetapkan Kawasan Lindung Geologi.
• Melakukan penyelidikan KCAG yang termasuk Kawasan
Strategis Nasional (KSN)
• Melakukan sosialisasi pentingnya KCAG dan perlunya
pengembangan GEOPARK kepada PEMDA.
PENTAHAPAN PEMANFAATAN POTENSI  FENOMENA GEOLOGI 
BAGI PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN

POTENSI FENOMENA GEOLOGI B
UMUM A
D K
Inventarisasi & Identifikasi Awal A
N E

GEODIVERSITY G S
POTENSI Identifikasi Terperinci & 
E
SPESIFIK Karakterisasi O D
L
KCAG ‐ GEOHERITAGE O M
Seleksi berdasarkan kriteria  G
Pembangunan I

PEMANFAATAN GEOPARK MULTI  STAKEHOLDER


Pemanfaatan dalam PEMDA, PAREKRAF, LH, PU, KESDM 
pembangunan DLL.
berkelanjutan
KENAPA MULTI STAKEHOLDER ?
• Sebuah geopark tidak hanya meliputi isu‐isu
geologis saja, walaupun ide mengenai geopark
sangat berkaitan dengan daya tarik keilmuan
geologis dari sebuah tapak. 
• Karena kenyataannya banyak WARISAN GEOLOGI 
bersentuhan dengan isu‐isu KERAGAMAN 
BIOLOGI dan KERAGAMAN BUDAYA, serta dalam
pemanfaatannya berkaitan dengan
pengembangan aspek SOSIAL dan EKONOMI.
• Itulah kenapa GEO lebih dari geologi; Geo yang 
dimaksud meliputi isu‐isu GEOGRAFI, EKOLOGI, 
TATA RUANG, dan KEEKONOMIAN.
KONSEP DASAR GEOPARK
Kerangka Pembangunan Geopark

KONSERVASI
‰ Konservasi Geologi, Flora Fauna & budaya
‰ Mengintegrasikan antara konservasi alam
dan budaya
‰ Pemanfaatan Sumber Daya yang
berkelanjutan (tanpa merusak)

Geopark
Development

PEMBANGUNAN PENGEMBANGAN
EKONOMI MASYARAKAT
‰ Masyarakat sebagai pemain kunci
‰ Geowisata sebagai bagian
dari pengembangan ekonomi ‰ Capacity building dari masyarakat
setempat
kreatif
‰ Pendidikan akan warisan (geologi,
‰ Inovasi Produk Wisata
budaya)
‰ Direct & Indirect Efeck ‰ Penguatan ‘Shared Values’

Ibrahim Komo, 2012
TAHAPAN PENGEMBANGAN GEOPARK

ƒ ESDM

Keterangan :

PU=Departemen Pekerjaan Umum, BAPPENAS= Badan Pembangunan Nasional, ESDM=Departemen Energi &  
Sumberdaya Mineral, KLH=Kementerian Lingkungan Hidup, Budpar=Departemen Kebudayaan & Pariwisata, 
Kehutanan=Departemen Kehutanan, Dalam Negeri=Departemen Dalam Negeri, LSM=Lembaga Swadaya 
Masyarakat
INISIASI PENGEMBANGAN GEOPARK
Manggarai Barat

Lumpur Sidoarjo Kars Maros‐Pangkep
BAGAN ALIR PEMBANGUNAN GEOPARK UNTUK MENJADI ANGGOTA 
JARINGAN GEOPARK GLOBAL‐UNESCO

GEOPARK LOKAL
Pemerintah Daerah menyusun data dasar geodiversity‐geoheritage, biodiversity, 
dan cultural diversity di daerahnya, dikemas dalam bentuk naskah geopark
dengan menggunakan pedoman yang disusun oleh UNESCO (April 2010), 
kemudian ditetapkan dengan Peradturan Daerah atau Keputusan
Bupati/Walikota/Gubernur

GEOPARK NASIONAL
Komite Koordinasi Pusat/JGNI bersama dengan Komite Nasional Indonesia untuk
UNESCO‐KNIU melakukan verifikasi dan penetapan.

GEOPARK GLOBAL
Verifikasi oleh Asesor dan Ditetapkan oleh UNESCO
KOMITE NASIONAL GEOPARK INDONESIA

MENTERI ESDM

DEWAN PENASIHAT DEWAN PENGARAH

BAGAN STRUKTUR  KOMITE KOORDINASI KOMITE NASIONAL 


1. KETUA INDONESIA UNTUK 
ORGANISASI  2. WAKIL KETUA UNESCO (KNIU)
KOMITE NASIONAL 
DEWAN PAKAR
GEOPARK 
INDONESIA 
KOMISI  KOMISI  KOMISI  KOMISI  KOMISI 
ILMIAH PENGEMBANGAN PROMOSI ILMIAH dan  PEMBERDAYAAN 
KONSERVASI MASYARAKAT
(Berdasarkan kesiapan kawasan dan hasil advisory tim ahli GGN UNESCO tahun 2012)

NO KAWASAN PROVINSI TAHUN


1 Geopark Kaldera Batur Bali 2012
2 Kawasan Geopark  Jambi 2014
Merangin‐ Jambi
3 Kawasan Pegunungan Jateng, DIY, Jatim 2014
Sewu, meliputi tiga kab
dan 3 provinsi.
4 Kawasan Kaldera Toba‐ Sumatra Utara 2015
Sumatera Utara
5 Kawasan Gunung Rinjani‐ Nusa Tenggara Barat 2015
Lombok 
6 Kawasan Raja Ampat‐Papua  Papua Barat 2016
Barat
7 Kawasan Jawa Barat Jawa Barat 2016
Geopark Batur sudah tergabung GGN UNESCO
Buyan-Bratan Caldera Batur Caldera

Mt. Agung

Pembentukan dua kaldera di P. Bali


PERJALANAN GEOPARK BATUR 
MENUJU GGN UNESCO
Memuliakan Bumi
Mensejahterakan
Masyarakat
Peta Geotrek Kawasan Sungai Merangin
MENUJU GEOPARK MERANGIN JAMBI
PENYERAHAN SERTIFIKAT GEOPARK NASIONAL
DARI KETUA KNGI KEPADA GUBERNUR JAMBI
Prinsipnya Geopark mengembangkan KCAG, namun dalam pengembangan 
meliputi kawasan budi daya, sehingga bisa memunculkan permasalahan
internal maupun eksternal.

Geodiversity
Internal  
Biodiversity Lindung Kawasan Geopark :
Harmonisasi
Culturaldiversity

Potensi Tambang
Eksternal
Potensi Kebun Rakyat Budidaya Kawasan Geopark :
Pemanfaatan
Potensi Ruang Budidaya

Mekanisme Rencana Tata Ruang merupakan salah satu solusi


sinkronisasi dan harmonisasi dalam pemanfaatan ruang dalam
pengembangan GEOPARK
TUJUAN PENYELENGGARAAN PENATAAN
RUANG SESUAI UU NO. 26/2007

¾ AMAN = Tidak kena Bencana (Banjir, Gempa, Longsor,


pasang laut dan lainnya), dalam lingkungan tempat tinggal/
ruang publik juga terjamin rasa aman
¾ NYAMAN = serba mudah, tidak ada kemacetan, pencemaran
terkendali, bersih, teratur, asri, hijau, harmoni.
¾ PRODUKTIF Æ sinergis antara sistem transport dan sistem
produksi, cost transport murah, efisien sistem pelayanan,
living cost murah, mudah lapangan kerja, berdaya saing.
¾ BERKELANJUTAN Æ Mapan ekonomi, Good Governance,
lingkungan terjaga dan menempatkan pada kepentingan
generasi yang akan datang.

59
SISTEM PERENCANAAN TATA RUANG

Strategic Development
Framework
Hirarki

Sistem Perencanaan Sistem Perencanaan Sistem Perencanaan


Tata Ruang Nasional Tata Ruang Provinsi Tata Ruang Kab/Kota
Rencana RTRWN RTRWP RTRWK
Umum TR

RTR Pulau,
Rencana Kawasan Tertentu, Renc. “Detail”
TRWP RDTR Kab/Kota
Detail TR Kawasan
Perbatasan,
Kawasan Terpencil
Rencana Renc. “Teknik”
Teknik RTR
RWP
Ruang RTR Kawasan
Adalah suatu sistem proses perencanaan tata ruang, pemanfaatan
ruang, dan pengendalian pemanfaatan ruang.

Siklus Penataan Ruang

PERENCANAAN                   PEMANFAATAN RUANG
TATA RUANG

PENGENDALIAN PEMANFAATAN 
RUANG
61
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS
KAWASAN GEOPARK
(UU No. 32 Tahun 2009 tentang PPLH)

3.
1. 2. REKOMENDASI TUJUAN,
KEBIJAKAN, STRATEGI,
PENGKAJIAN PERUMUSAN PROGRAM
terhadap kondisi ALTERNATIF PENGEMBANGAN
KAWASAN GEOPARK
LH KAWASAN PENGEMBANGAN
yang mengintegrasikan
KAWASAN
GEOPARK prinsip pembangunan
berkelanjutan

UU PPLH Pasal 15 ayat (3)
RTR & KLHS  ‐ APPROVAL UNESCO

HASIL  RTR DAN KLHS KAWASAN GEOPARK AKAN 
MENUNJUKKAN :  
• Sinergitas antara geodiversity (geoheritage), biodiversity, cultural 
diversity dalam konteks penataan ruang dan implementasi program 
konservasi (geo‐, bio‐ dan cultural diversity)
• Struktur manajemen pengelolaan (berbasis komunitas masyarakat)
• Informasi lingkungan untuk pendidikan
• Kegiatan “knowledge‐based tourism” yang dilaksanakan
• Pelaksanaan kegiatan ekonomi regional yang berkelanjutan
• Keterlibatan masyarakat terhadap kegiatan
SESUAI  DENGAN APPROVAL UNESCO
PENUTUP
• Geopark yang digagas UNESCO merupakan salah satu alat pembangunan
berkelanjutan untuk kesejahteraan rakyat, yang memadukan tiga
keragaman, yaitu keragaman geologi, hayati, dan budaya. 
• Tahun 2012 Indonesia baru memiliki satu GGN, yaitu GEOPARK KALDERA
GUNUNG BATUR, namun sampai tahun 2014 ini belum bertambah lagi, karena
dari usulan yang dinilai oleh UNESCO masih memiliki kelemahan terutama
dalam KELEMBAGAAN dan INDIKASI PROGRAM;
• Mekanisme penguatan kelembagaan dan indikasi program, diharapkan
dapat diperoleh melalui mekanisme RENCANA TATA RUANG KAWASAN, 
belum bisa dilaksanakan, karena terkendala belum ditetapkannya KCAG 
dalam RTRW;
• Melalui forum ini diharapkan mendapatkan MASUKAN dalam
MENGEMBANGKAN GEOPARK di Indonesia agar “LEBIH CEPAT LEBIH BAIK”
untuk “

Anda mungkin juga menyukai