Geopark Dan Tata Ruang PDF
Geopark Dan Tata Ruang PDF
DAN
PENATAAN RUANG
Oki Oktariadi
Penyelidik Bumi Utama
BADAN GEOLOGI
KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
PENGERTIAN GEOPARK
• Menurut UNESCO, GEOPARK adalah:
“. . . sebuah daerah dengan batasan yang sudah
ditetapkan dengan jelas dan memiliki kawasan
permukaan yang cukup luas untuk pembangunan
ekonomi lokal”.
• GEOPARK terdiri atas sejumlah tapak KERAGAMAN
GEOLOGI yang memiliki kepentingan ilmiah khusus,
kelangkaan dan keindahan, yang dikenal sebagai
WARISAN GEOLOGI
• GEOPARK tidak hanya berhubungan dengan
KERAGAMAN GEOLOGI saja tetapi juga nilai‐nilai
ARKEOLOGI, EKOLOGI, nilai SEJARAH atau BUDAYA.
Juta
Tahun
Lalu
MERUPAKAN KOMPONEN‐KOMPONEN GEOLOGI YANG MEMILIKI FUNGSI
SEBAGAI JEJAK SEJARAH PEMBENTUKAN BUMI
VARIASI KERAGAMAN GEOLOGI
• Kandungan makna yang begitu penting, menjadikan
KERAGAMAN GEOLOGI sebagai WARISAN GEOLOGI
(GEOHERITAGE) bagi suatu masyarakat disekitarnya maupun
sebuah bangsa.
P. WE
LAUT CINA SELATAN LAUT MINDANAO
BANDA ACEH
SKALA (SCALE) 1 : 10 000 000
1 100 50 0 100 200 300 400 km
_
P. NATUNA KEP. TALAUD
4° 4°
MEDAN
KEP. ANAMBAS KEP. SANGIR
P. SIMEULEU
2 P. MOROTAI
LAUT NATUNA
LAUT SULAWESI
MANADO
P. NIAS
P. BINTAN _
3 PAKANBARU
TERNATE
P. HALMAHERA
0°
KEP. BATU
KEP. RIAU
21 GORONTALO
KEP. TOGIAN
P. WAIGEO
0°
PONTIANAK SAMARINDA LAUT MALUKU
P. BACAN
18 MANOKWARI P. BIAK
PADANG PALU LAUT CAROLINE
P. SIBERUT
P. OBI
4
JAMBI
P. BANGKA KEP. BANGAI KEP. SULA
P. MISOOL
P. SIPORA P. YAPEN
PANGKALPINANG PALANGKARAYA
LAUT SERAM
22
JAYAPURA
P. BELITUNG
P. SERAM
KEP. PAGAI
P A P U A
17
PALEMBANG
P. BURU (IRIANJAYA)
BANJARMASIN
P. LAUT AMBON
BENGKULU KENDARI
4° 4°
TIMIKA
LAUT JAWA P. BUTON LAUT BANDA
MAKASSAR
P. ENGGANO BANDARLAMPUNG KEP. KAI
P. BAWEAN KEP. TUKANGBESI
16
P. KABAENA
KEP. ARU
JAKARTA P. SELAYAR
5
SERANG
6
LAU T FLO RE S
LAUT ARU
SEMARANG P. MADURA KEP. KANGEAN
BANDUNG
7 J A W
YOGYAKARTA
A SURABAYA
P. WETAR
KEP. BABAR
P. YAMDENA 20 P. KOLEPOM
8°
8 9 P. BALI
13
P. LOMBOK
P. SUMBAWA
P. FLORES
P. ALOR
_
8°
11
MATARAM
DENPASAR LAUT ARAFURA
LAUT TIMOR
+ _ + _ + _
P. SUMBA
LAUT SAWU P. TIMOR
KUPANG
P. SAWU
WARISAN GEOLOGI INDONESIA P. CHRISMAST
P. ROTE
12° 12°
94° 98° 102° 106° 110° 114° 118° 122° 126° 130° 134° 138° 142°
• Tsunami Aceh Besar, NAD • Vulkano D. Ranau, Sumsel • Vulkano Merapi, Jateng • Vulkano Kalimutu, Flores, NTT
• Tektono D. Lut Tawar, NAD • Vulkano Krakatau, Lampung • Karst Pegunungan Sewu • Rawa Danau Sentarum, Kalbar
• Kaldera Danau Toba, Sumut • Granit Belitung • Lumpur Sidoarjo, Jatim • Karst Sangkurilang-Mangkaliat
• Lembah Harau, Sumbar • Bayah Dome, Banten • Komplek Vulkano Bromo, Jatim • Delta Mahakam, Kaltim
• Volcano Danau Maninjau • Melange Ciletuh, Jabar • Kaldera Batur, Bali • Kars Maros-Pangkep, SulSel
• Tektono Danau Singkarak • Vulkano aktif Priangan • Kaldera Rinjani, Lombok • Tektonik Danau Metano, Sulsel
• Bekas Tambang Sawahlunto • Kars Cukangtaneuh, Pangandaran • Old Sub-Marine Volcano, Lombok • Kaldera Danau Tondano, Sulut
• Tekto-Volcano Kerinci. • Dataran Tinggi Dieng, Jateng • Kaldera Tambora, Sumbawa • Karst Rajaampat, Papua
• Fosil Flora Merangin, Jambi • Batuan Tua Karangsambung • Kaldera Purba Sanonggoang, NTT • Pra-Tersier Lorentz, Papua
Geoheritage Sumatera
Tsunami Aceh Lut Tawar, Takengon
Tsunami Aceh
Danau tektonik Lut Tawar Aceh
Kaldera Danau Toba
Bekas
Tambang
Dalam Danau Vulkanik
Batubara Gunung Tujuh Kerinci
Sawahlunto Fosil Kayu Insitu Merangin
Geoheritage
Selat Sunda, Belitung, Banten
Vulkano Krakatau, Selat Sunda Kars Sawarna, Dome Bayah Banten
Granit Belitung
Bekas Tambang Emas Cikotok,
Dome Bayah, Banten
Geoheritage Jawa Barat
Karst Cukangtaneuh
CukangTaneuh
Pangandaran
Gunung Sunda Purba
Komplek Panasbumi Garut
Vulkano Tengger‐Bromo, Jatim
Karst Pegunungan Sewu
Old Sub‐Marine Volcano,
Lombok Geoheritage
Bali-Nusa tenggara
Gunung Rinjani, Lombok
Geopark Global Kaldera Batur, Bali
Cunca Wulang
Manggarai Barat
Danau Tiga Warna Gunung Kalimutu
Geoheritage Sulawesi
Tower Karst Maros
Traventin, Konowe, Sultra
Tektonik Danau Metano, Sultra Vulkano Danau Tondano, Sultra
Delta Mahakam
Geoheritage Kalimantan
Delta Mahakam
Karst Sangkurilang‐Mangkalihat, Kaltim Rawa Danau Sentarum
Geoheritage Papua
Salju Abadi Tropis, Papua
Salju Abadi Tropis, Papua
Karst Rajaampat Sub‐Marine Rajaampat
PERLINDUNGAN WARISAN GEOLOGI
• Arti penting WARISAN GEOLOGI (GEOHERITAGE)
kian disadari oleh warga dunia, karena warisan ini
lambat laun akan HABIS, bila masyarakat dunia
memilih EKSPLOITASI sebagai jalan satu‐satunya
untuk meraih KESEJAHTERAAN EKONOMI.
• Perlindungan terhadap WARISAN GEOLOGI
menjadi PENTING dan telah di akomodasi dalam
undang‐undang Penataan Ruang dan dalam
peraturan perundangan turunannya.
KAWASAN LINDUNG GEOLOGI
• UU NO. 26 TAHUN 2007 TENTANG PENATAAN RUANG
telah mengamatkan pentingnya WARISAN ALAM sebagai
modal pembangunan.
• Sementara pada PP. NO. 26 TAHUN 2008 TENTANG
RTRWN telah mengatur tentang KAWASAN LINDUNG
GEOLOGI, salah satu pasal tentang KAWASAN CAGAR
ALAM GEOLOGI (KCAG).
• Dalam PP/26/2008 itupun KCAG termasuk yang
dapat dikembangkan secara terbatas sebagai
obyek:
WISATA GEOWISATA GEOPARK
• Bermula dari gagasan sekelompok ilmuwan Eropa
pada akhir tahun 1960‐an yang menyadari
pentingnya mencari cara‐cara baru untuk melindungi
WARISAN GEOLOGI DUNIA.
• Dekade 2000 muncul konsep pengelolaan keragaman
geologi, yaitu GEOPARK yang memiliki konsep dasar
KONSERVASI, PEMBANGUNAN EKONOMI, dan
PENGEMBANGAN MASYARAKAT LOKAL.
• Kemudian Masyarakat Eropa mewujudkan sebuah
organisasi GEOPARK di seantero benua biru itu dan
berhasil menjadi obyek GEOWISATA yang diminati
masyarakat awam.
The Global Network
Sementara itu, pada tahun 1990‐an, UNESCO pun
mencoba merumuskan model pemanfaatan warisan
kebumian untuk keberlangsungan hidup masyarakat
lokal secara berkesinambungan.
The Global Geoparks Network menyediakan dasar
kerjasama dan pertukaran tenaga ahli dan praktisi
terkait dengan permasalahan peninggalan (situs)
geologi.
Jaringan tersebut berasal dari seluruh bagian dunia
dan bersama‐sama berbagi nilai, ketertarikan, atau
latar belakang mengenai metodologi tertentu dan
pengelolaan.
PILAR
PENGEMBANGAN GEOPARK
Kewajiban Anggota GGN
• Melestarikan peninggalan geologi untuk generasi saat ini dan masa
depan.
• Mendidik dan mengajar masyarakat luas mengenai isu‐isu dalam
ilmu geologi dan kaitannya dengan permasalahan lingkungan.
• Memastikan pembangunan sosio‐ekonomi dan budaya yang
berkelanjutan.
• Membangun jembatan multi‐budaya untuk warisan dan konservasi
dan pemeliharaan perbedaan budaya dan geologi, menggunakan
skema partisipasi dan co‐partnership
• Merangsan penelitian
• Memberikan kontribusi secara aktif terhadap kehidupan jaringan
melalui kerjasama inisiatif (komunikasi, publikasi, pertukaran
informasi, partisipasi dalam pertemuan dan proyek‐proyek).
• Kontribusi artikel ke GGN Newsletters, buku dan publikasi lainnya.
Jumlah Geopark anggota GGN 100 buah, tersebar
di 28 negara (november 2013)
DONG VAN KARST GEOPARK, VIET NAM
Halasan Mount,
Geopark Jeju
Seongsan Ilchulbong, Geopark Jeju
Unzen Volcanic
Area Global
Geopark
Taiwan
GEOPARK
DI DARATAN CHINA
• 11 GEOPARK NASIONAL TAHUN 2000
• 33 GEOPARK NASIONAL TAHUN 2001
• 41 GEOPARK NASIONAL TAHUN 2004
• 53 GEOPARK NASIONAL TAHUN 2005
• 138 GEOPARK NASIONAL TAHUN 2011
• 140 GEOPARK NASIONAL TAHUN 2013
POTENSI FENOMENA GEOLOGI B
UMUM A
D K
Inventarisasi & Identifikasi Awal A
N E
GEODIVERSITY G S
POTENSI Identifikasi Terperinci &
E
SPESIFIK Karakterisasi O D
L
KCAG ‐ GEOHERITAGE O M
Seleksi berdasarkan kriteria G
Pembangunan I
KONSERVASI
Konservasi Geologi, Flora Fauna & budaya
Mengintegrasikan antara konservasi alam
dan budaya
Pemanfaatan Sumber Daya yang
berkelanjutan (tanpa merusak)
Geopark
Development
PEMBANGUNAN PENGEMBANGAN
EKONOMI MASYARAKAT
Masyarakat sebagai pemain kunci
Geowisata sebagai bagian
dari pengembangan ekonomi Capacity building dari masyarakat
setempat
kreatif
Pendidikan akan warisan (geologi,
Inovasi Produk Wisata
budaya)
Direct & Indirect Efeck Penguatan ‘Shared Values’
Ibrahim Komo, 2012
TAHAPAN PENGEMBANGAN GEOPARK
ESDM
Keterangan :
PU=Departemen Pekerjaan Umum, BAPPENAS= Badan Pembangunan Nasional, ESDM=Departemen Energi &
Sumberdaya Mineral, KLH=Kementerian Lingkungan Hidup, Budpar=Departemen Kebudayaan & Pariwisata,
Kehutanan=Departemen Kehutanan, Dalam Negeri=Departemen Dalam Negeri, LSM=Lembaga Swadaya
Masyarakat
INISIASI PENGEMBANGAN GEOPARK
Manggarai Barat
Lumpur Sidoarjo Kars Maros‐Pangkep
BAGAN ALIR PEMBANGUNAN GEOPARK UNTUK MENJADI ANGGOTA
JARINGAN GEOPARK GLOBAL‐UNESCO
GEOPARK LOKAL
Pemerintah Daerah menyusun data dasar geodiversity‐geoheritage, biodiversity,
dan cultural diversity di daerahnya, dikemas dalam bentuk naskah geopark
dengan menggunakan pedoman yang disusun oleh UNESCO (April 2010),
kemudian ditetapkan dengan Peradturan Daerah atau Keputusan
Bupati/Walikota/Gubernur
GEOPARK NASIONAL
Komite Koordinasi Pusat/JGNI bersama dengan Komite Nasional Indonesia untuk
UNESCO‐KNIU melakukan verifikasi dan penetapan.
GEOPARK GLOBAL
Verifikasi oleh Asesor dan Ditetapkan oleh UNESCO
KOMITE NASIONAL GEOPARK INDONESIA
MENTERI ESDM
DEWAN PENASIHAT DEWAN PENGARAH
Mt. Agung
Geodiversity
Internal
Biodiversity Lindung Kawasan Geopark :
Harmonisasi
Culturaldiversity
Potensi Tambang
Eksternal
Potensi Kebun Rakyat Budidaya Kawasan Geopark :
Pemanfaatan
Potensi Ruang Budidaya
59
SISTEM PERENCANAAN TATA RUANG
Strategic Development
Framework
Hirarki
RTR Pulau,
Rencana Kawasan Tertentu, Renc. “Detail”
TRWP RDTR Kab/Kota
Detail TR Kawasan
Perbatasan,
Kawasan Terpencil
Rencana Renc. “Teknik”
Teknik RTR
RWP
Ruang RTR Kawasan
Adalah suatu sistem proses perencanaan tata ruang, pemanfaatan
ruang, dan pengendalian pemanfaatan ruang.
PERENCANAAN PEMANFAATAN RUANG
TATA RUANG
PENGENDALIAN PEMANFAATAN
RUANG
61
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS
KAWASAN GEOPARK
(UU No. 32 Tahun 2009 tentang PPLH)
3.
1. 2. REKOMENDASI TUJUAN,
KEBIJAKAN, STRATEGI,
PENGKAJIAN PERUMUSAN PROGRAM
terhadap kondisi ALTERNATIF PENGEMBANGAN
KAWASAN GEOPARK
LH KAWASAN PENGEMBANGAN
yang mengintegrasikan
KAWASAN
GEOPARK prinsip pembangunan
berkelanjutan
UU PPLH Pasal 15 ayat (3)
RTR & KLHS ‐ APPROVAL UNESCO
HASIL RTR DAN KLHS KAWASAN GEOPARK AKAN
MENUNJUKKAN :
• Sinergitas antara geodiversity (geoheritage), biodiversity, cultural
diversity dalam konteks penataan ruang dan implementasi program
konservasi (geo‐, bio‐ dan cultural diversity)
• Struktur manajemen pengelolaan (berbasis komunitas masyarakat)
• Informasi lingkungan untuk pendidikan
• Kegiatan “knowledge‐based tourism” yang dilaksanakan
• Pelaksanaan kegiatan ekonomi regional yang berkelanjutan
• Keterlibatan masyarakat terhadap kegiatan
SESUAI DENGAN APPROVAL UNESCO
PENUTUP
• Geopark yang digagas UNESCO merupakan salah satu alat pembangunan
berkelanjutan untuk kesejahteraan rakyat, yang memadukan tiga
keragaman, yaitu keragaman geologi, hayati, dan budaya.
• Tahun 2012 Indonesia baru memiliki satu GGN, yaitu GEOPARK KALDERA
GUNUNG BATUR, namun sampai tahun 2014 ini belum bertambah lagi, karena
dari usulan yang dinilai oleh UNESCO masih memiliki kelemahan terutama
dalam KELEMBAGAAN dan INDIKASI PROGRAM;
• Mekanisme penguatan kelembagaan dan indikasi program, diharapkan
dapat diperoleh melalui mekanisme RENCANA TATA RUANG KAWASAN,
belum bisa dilaksanakan, karena terkendala belum ditetapkannya KCAG
dalam RTRW;
• Melalui forum ini diharapkan mendapatkan MASUKAN dalam
MENGEMBANGKAN GEOPARK di Indonesia agar “LEBIH CEPAT LEBIH BAIK”
untuk “