Anda di halaman 1dari 3

BAB II

RENCANA PEMBUKAAN LAHAN

2.1. Area Penambangan

2.1.1 Lokasi, Luas, Metode, Umur, dan Peralatan Tambang

a. Lokasi dan Luas Penyebaran Cadangan

Berdasarkan data penyebaran mangan dari hasi eksplorasi maka kegiatan


penambangan PT. Numon Indonesia Raya akan dilakukan pada lokasi Izin Usaha
Pertambangan dengan luas total 91.615,0994 m² dengan luas area tertambang
seluas 150.000 m2.

b. Metode Penambangan dan Umur Tambang

Dalam melakukan kegiatan penambangan mangan PT. Numon Indonesia


Raya sesuai dengan desain penambangannya, metode yang akan digunakan dalam
melakukan penambangan yaitu dengan menggunakan metode Open Pit (tambang
terbuka) dengan luas bukaan 150.000 m2, dan akan ditambang selama 5 tahun.

c. Peralatan Yang Di Gunakan

Peralatan yang akan digunakan sellama kegiatan penambangan adalah


Alat Gali Muat (excavator), Alat Gusur dan mendorong material (Bulldozer), dan
Alat Angkut untuk mengangkut material dari Pit ke Disposal adalah Dump Truck.

Tabel 2.1 Setting Unit dan Spesifikasi Alat

Jenis Kegiatan Alat Spesifikasi


Penggalian Dan Pemuatan Topsoil Excavator PC –800
Penggalian Dan Pemuatan Tanah
Excavator PC –800
Penutup
Pengangkutan Topsoil DT Hino 260 JD 30 Ton
Pengangkutan Tanah Penutup DT Hino 260 JD 30 Ton
Penimbunan Dan Penebaran Topsoil (DT + Bulldozer)
Komatsu D 85 E
Dan OB Bulldozer

2.1.2 Produksi, Stripping Ratio, dan Rencana Pembukaan Lahan

a. Produksi dan Stripping Ratio

PT. Numon Indonesia Raya merencanakan produksi mangan sebesar


112.200 ton/tahun, oleh karena itu tanah penutup/overburden yang harus dibuka

16
sebesar 242.413,0725 m3. Berikut adalah perencanaan produksi mangan dari
tahun ke-1 – tahun ke-5:

Tabel 2.2 Rencana Produksi

Produksi Overburden Mangan (Mt)


Tahun ke (M3)
1 198.326,25 m3 85.543 ton
2 121.206,5 m3 95.500 ton
3 80.804.34 m3 98.230 ton
4 60.603,25 m3 112.000 ton
5 48.482,6 m3 80.670 ton
Jumlah 242.413,0725 m3 112.200 ton

b. Rencana Pembukaan Lahan

PT. Numon Indonesia Raya juga merencanakan lahan yang akan dibuka
diantaranya adalah bukaan tambang dan disposal. Perencanaan pembukaan lahan,
sebagai berikut:

Tabel 2.3 Rencana Pembukaan Lahan

Luas Area Bukaan Luas Area Jalan


Tahun Tambang Disposal Tambang
(Ha) (Ha) (M2)
I 9,07 9,49 812
II 6,86 0.00 1170
III 8,68 0.00 700
IV 8,41 0.00 0
V 9,69 0.00 0
TOTAL 9,49

2.2 Penimbunan

2.2.1 Penanganan Tanah Zona Pengakaran

Top soil hasil gali-gusur dengan peralatan bulldozer ditempatkan pada lokasi yang
aman dari aktifitas penambangan. Upaya-upaya yang akan dilakukan oleh PT. Numon
Indonesia Raya untuk penanganan zona pengakaran pada top soil ini tidak terlepas dari
usaha untuk menjaga unsure hara didalam top soil tersebut. Kegiatan ini dasarnya
bertujuan untuk membentuk timbunan top soil yang baik disertai cover crop Macaranga
spp dan Peronema Canenscens untuk menjaga tingkat kesuburannya. Usaha pengelolaan

17
erosi pada timbunan top soil dengan membuat puritan disekitar timbunan agar tidak
tererosi oleh air.

Penggunaan top soil untuk reklamasi ialah dengan cara melakukan penebaran
pada area bukaan tambang yang telah dirapikan. Sejalan dengan pelaksanaan reklamasi,
permukaan lahan diatur dalam bentuk jenjang-jenjang dengan sudut kemiringan total 450,
disertai pembuatan saluran pembuangan air dibagian jenjang. Seluruh bidang datar pada
permukaan lahan yang akan direklamasi dilapisi dengan top soil setebal 20-30 cm sebagai
zona tanah.

2.2.2 Penimbunan Over Burden (OB)

Penimbunan tanah penutup direncanakan sebanyak 232.319,25 m3.


Material penutup yang digali dari penambanga ditahun pertama dan kedua
ditempatkan di luar Pit atau Area Disposal dengan luas area 9,49

2.3 Jalan Tambang

Jalan tambang merupakan jalan yang berada di lokasi tambang yang berguna
untuk menghubungkan antara lokasi penambangan (pit area) menuju waste dump,
menuju stock pile, menuju area pengolahan, area perkantoran dan bengkel serta keluar
area pertambangan untuk dipasarkan. Lebar jalan tambang 22 m. Dalam laporan
reklamasi ini difokuskan jalan tambang dari pit area menuju waste dump atau disposal
area, jalan tambang pada tahun pertama adalah 812 m dan tahu kedua 1.170 m,
sedangkan pada tahun ketiga sampai tahun kelima tidak dibuat jalan tambang karena
dilakukan backfilling material penutup ditimbun pada bekas penambangan sebelumnya.

2.4 Kolam Pengendapan

Air dalam tambang merupakan masalah utama yang dapat menganggu kegiatan
penambangan. Sumber air tambang tersebut antara lain air hujan, run-off, dan air
rembesan dari aquifer yang terpotong. Saluran drainase diluar pit dibuat untuk
meminimalisir masuknya run-off ke dalam tambang, air yang masuk kedalam tambang
ini dikeluarkan dari pit dan disposal akan dialirkan menuju kolam pengendapan. Di buat
dilokasi tambang dengan luas area 2,66 Ha yang direncanakan pada tahun pertama.

2.5 Sarana Penunjang

Sarana peunjang terdiri dari atas fasilitas kantor, bengkel, mess karyawan, dan
area stock yard. Luas sarana penunjang ini sebesar 18,2 Ha, yang direncanakan pada
tahun pertama. Sarana penunjang pada area disposal adalah drainage, drainage dibuat
diluar bounderi area disposal untuk penyaliran air tambang kemudian diarahkan ke kolam
pengendapan, luasan penampang drainage adalah 1,2 m2, sedangkan panjang drainage
adalah bounderi area disposal adalah 982 m.

18

Anda mungkin juga menyukai