Anda di halaman 1dari 22

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kami sampaikan kehadirat Allah SWT atas

rahmat, nikmat dan hidayah-Nya saya dapat menyelesaikan makalah ini dengan

judul Pengenalan Tambang Batubara Bawah Tanah. Shalawat dan salam

semoga selalu tercurahkan kepada Rasulullah SAW. Laporan ini disusun sebagai

salah satu tugas dari mata kulian Pemanfaatan Batubara.

Dalam penyusunan laporan ini, banyak mendapat bantuan, arahan dan

dorongan dari berbagai pihak. Oleh karena itu merupakan sebuah keharusan bagi

kami untuk mengucapkan rasa terima kasih yang sangat dalam terutama kepada

Bapak Drs. Bambang Heriyadi, M.T. selaku dosen yang telah memberikan segala

sumbangsih pemikiran, arahan, dan motivasi dalam penyusunan makalah ini.

Penulis menyadari bahwa tanpa bimbingan dan dorongan dari semua

pihak, maka laporan ini tidak akan lancar. Semoga laporan inidapat bermanfaat bagi

pihak lainnya.

Aamiin.

Padang, 1 Mei 2108

Penulis

ii
DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ........................................................................................i

KATA PENGANTAR ......................................................................................ii

DAFTAR ISI .....................................................................................................iii

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................iv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang .......................................................................................1

B. Maksud dan Tujuan .................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengenalan Tambang Batubara Bawah Tanah .......................................3

B. Pemilihan Metode Penambangan Bawah Tanah ....................................5

C. Metode Penambangan Tambang Batubara Bawah Tanah .....................8

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan ............................................................................................17

B. Saran .......................................................................................................17

DAFTAR PUSTAKA

iii
DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1. Penampang tambang bawah tanah .................................................... 5

Gambar 2. Metode penambangan room and pillar .............................................. 8

Gambar 3. Metode penambangan longwall ........................................................ 11

iv
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pertambangan adalah Ilmu yang mempelajari tentang pekerjaan

pembongkaran, pemuatan, dan pengangkutan pada mineral – mineral dan

batuan yang memiliki nilai ekonomis. Penambangan adalah suatu kegiatan

pengambilan endapan bahan galian (mineral berharga) pada saat itu dari dalam

kulit bumi baik penggalian yang dilakukan dipermukaan maupun dibawah

permukaan bumi, sedangkan tambang merupakan tempat menggali

(mengambil) hasil dari dalam kulit bumi berupa bahan galian (mineral

berharga).

Sistem penambangan adalah suatu cara atau teknik yang dilakukan

untuk membebaskan atau mengambil endapan bahan galian yang mempunyai

arti ekonomis dari batuan induknya untuk diolah lebih lanjut sehingga dapat

memberikan keuntungan yang besar dengan memperhatikan faktor keamanan

dan keselamatan kerja yang baik serta meminimalisasi dampak lingkungan

yang dapat ditimbulkannya.

Secara garis besar sistem penambangan terbagi atas 3, yaitu :

1. Tambang Terbuka (Surface Mine)

2. Tambang Bawah Tanah (Underground Mine)

3. Tambang Bawah Air (Underwater Mine)

Biasanya cebakan bagian dekat permukaan yang secara ekonomis

ditambang secara tambang terbuka, sedangkan bagian yang lebih dalam akan

ditambang secara tambang dalam. Klasifikasi sistem tambang bawah tanah

1
2

yang dikenal saat ini sangat banyak, walaupun demikian pada dasarnya sistem

tambang bawah tanah dapat dikelompokan menjadi tiga bagian, yaitu :

1. Stope dengan penyanggaan alamiah

a. Open stope dengan underhand stoping.

b. Open stope dengan overhand stoping.

c. Open stope dengan breast stoping (room and pillar).

2. Stope dengan penyanggaan buatan

a. Cut and fill stoping.

b. Shrinkage stoping.

c. Square-set stoping.

d. Stull stoping.

e. Longwall mining.

f. Undercut and fill.

g. Top slicing.

3. Metode caving

a. Sublevel caving.

b. Block caving.

B. Maksud dan Tujuan


Adapun maksud dan tujuan dari pembuatan makalah ini adalah sebagai

berikut :

1. Mahasiswa dapat memahami systim penambangan bawah tanah.

2. Mahasiswa dapat mengetahui apa saja metode penambangan bawah tanah.


BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengenalan Tambang Batubara Bawah Tanah

Tambang dalam atau tambang bawah tanah (underground mining)

adalah metode penambangan yang segala kegiatannya dilakukan dibawah

permukaan bumi dan tempat kerjanya tidak langsung berhubungan dengan

udara luar. Tambang bawah tanah (Undergrond Mine) mengacu pada metode

pengambilan bahan mineral yang dilakukan dengan membuat terowongan

menuju lokasi mineral tersebut. Berbagai macam logam bisa diambil melalui

metode ini seperti emas, tembaga, seng, nikel, dan timbal.

Karena letak cadangan yang umumnya berada jauh dibawah tanah,

jalan masuk perlu dibuat untuk mencapai lokasi cadangan. Jalan masuk

tersebut dapat dibedakan menjadi beberapa, yakni:

a. Ramp

Ramp merupakan jalan masuk ini berbentuk spiral atau melingkar mulai

dari permukaan tanah menuju kedalaman yang dimaksud. Ramp biasanya

digunakan untuk jalan kendaraan atau alat-alat berat menuju dan dari bawah

tanah.

b. Shaft

Shaft merupakan lubang tegak (vertikal) yang digali dari permukaan

menuju cadangan mineral. Shaft ini kemudian dipasangi semacam lift yang

dapat difungsikan mengangkut orang, alat, atau bijih.

3
4

c. Adit

Adit yaitu terowongan mendatar (horisontal) yang umumnya dibuat di

sisi bukit atau pegunungan menuju ke lokasi bijih.

Ada dua tahap utama yang terdapat pada metode tambang bawah tanah,

diantaranya:

a. Development (pengembangan)

Pada tahap development semua yang digali adalah batuan tak berharga.

Tahap development termasuk pembuatan jalan masuk dan penggalian

fasilitas-fasilitas bawah tanah lain.

b. Production (produksi)

Tahap production adalah pekerjaan menggali sumber bijih itu sendiri.

Tempat bijih digali disebut stope (lombong). Dengan semua pekerjaan yang

dilakukan di bawah tanah dengan panjang terowongan yang mencapai

ribuan meter, maka diperlukan usaha khusus untuk mengalirkan udara ke

semua sudut terowongan.

Pekerjaan ini menjadi tugas tim ventilasi tambang. Selain mensuplai

jumlah oksigen yang cukup, ventilasi juga mesti memastikan agar semua

udara kotor hasil pembuangan alat-alat diesel dan gas beracun yang

ditimbulkan oleh peledakan bisa segera dibuang keluar. Untuk memaksa

agar udara mengalir ke terowongan, digunakanlah fan (kipas) raksasa

dengan berbagai ukuran dan teknik pemasangan.

Untuk menjaga kestabilan terowongan diperlukan pula penyangga -

penyangga terowongan. Berbagai metode - metode penyanggaan (ground


5

support) telah dikembangkan. Penyanggaan yang optimal akan mendukung

kelangsungan kinerja dan juga keselamatan semua pekerja.

Sumber : www.google.com/penampang-tambang-bawah-tanah/
Gambar 1. Penampang Tambang Bawah Tanah

B. Pemilihan Metode Penambangan Bawah Tanah

Secara umum penambaang batubara atau pekerjaan atau pekerjaan

penambangan batuara,antara lain : pemotong batubara, pemuatan, pemasangan

penyangga, penganganan gob (ambrukan), transportasi permuka kerja serta

gateaway dan penanganan gas serta debu batubara depermuka kerja , dimana

di antara pekerjaan yang paling penting dan menjadi masalah pokok dalam

produksi. Oleh karena itu, metode penambangan batubara harus dipilih dengan
6

hati-hati sesua dengan rencana produksi jangka panjang batubara tersebut.

Untuk itu perlu diperhatikan hal-hal sebagi berikut :

1. Penentuan struktur pit yang sesuai dengan kondisi alam serta dana yang di

investasikan

2. Penentuan sistem penambangan batubara

3. Cara penanganan transportasi, ventilasi ,penimbunan kembali, keselamatan

kerja serta masalah lingkungan

4. Pekerja persiapan

5. Penggunaan mesin penambangan batubara

6. Cara penambangan batubara

7. Penetapan produksi batubara dan rencana ketenaga kerjaan melalui

pelaksanaan butir 1 – 6 secara terintegrasi.

8. Kondisi alam

Kondis alam yang menjadi faktor penentu dalam pemilihan metode

penambangan adalah sebagai berikut : Ketebalan lapisan batubara

a. Kemiringan lapisan batubara

b. Sifat atap dan lantai

c. Hubungan multiple seam

d. Kondisi geologi (parting dan patahan )

e. Banyak tidaknya air dan gas yang keluar dan tidaknya swabakar

f. Kedalaman lapisan batubara

g. Kekerasan batubara
7

Diantara kondisi tersebut diatas yang paling besar pengaruhnya

terhadap pemilihn metode penambangan batubara adalah ketebalan lapisan

batubara dan kemiringan lapisan batubara.

Selain itu masih ada metode penambangan hydraulic dan auger. Sejak

dulu telah digunakan berbagai macam metode , namun disini terutama akan di

uraikan mengenai metode penambangan batubara yaitu metode longwall dan

metode room & pillar, yang saat ini mewakili penggunaan ditambang batubara

bawah tanah.

Kalsifikasi metode penambangan batubara

a. Metode longwall

Arah penambangan : Maju , mundur

Kemirngan : Curam, landai, datar

Penanganan gob : Pengisian ,Strip Packing, Natural ,Caving

Mesin penambang : Peledakan, Pick lough, Drum cutter

Pemuatan / pngangkutan : PC, BC, Lori batubara

Penyangga : Kayu, Besi, Self, Advancing

b. Metode Room & Pillar

Sistem Penyangga : balok kayu dan tiang kayu, tiang besi

dan kappe baut atap

Sistem pemotongan dan pemuatan : gancu, pick, peledakan, memuat

dengan tangan, loader ,road header

dan PC atau lori, continuous miner

dan shuttle car


8

C. Metode Penambangan Tambang Batubara Bawah Tanah

1. Metode room and pillar

Metode room and pillar adalah metode penambangan batubara yang

menetapkan suatu plene/blok penambangan tertentu,kemudian menggali 2

sistem (jalur) terowongan, masing–masing melintang dan memanjang,

untuk melakukan penambangan batubara dengan pembagian pilar

batubara. Metode penambangan ini terdiri dari metode peambangan secara

beruntun terhadap pilar batubara yang di blok tadi mulai dari yang

terdalam , apabila jaringan terowongan yang digali tersebut telah mencapai

batas maksimum blok penambangan.

Sumber : www.google.com/room-and-pillar/
Gambar 2. Metode penambangan room and pillar
9

a. Syarat metode room and pillar adalah :

1. Keiringan lapisan batubara yang landai dengan kemiringan rata-rata

di bawah 100 namun dengan kemungkinan kemiringan lapisan dapat

mencapai 500

2. Atap dan lantai lapisan batubara berkondisi baik

3. Gas yang ditimbulkan sedikit

4. Jarang ada sesar dan lapisan batubaranya stabil

b. Keuntungan metode room and pillar :

1. Lingkup penyesuaian terhadap kondisi alam penambangan lebih

luas dibanding dengan sistem lorong panjang yang dimekanisasi

2. Hingga batas-batas tertentu, dapat menyesuaikan terhadap variasi

kemiringan, tebal tipisnya lapisan batubara,keberadaan patahan

serta sifat dan kondisi lantai dan atap.

3. Mampu menambang blok yang tersisa oleh penambangan sistem

lorong panjang

4. Dapat melakukan penambangan suatu blok yang berkaitan dengan

perlindungan permukaan

5. Cukup efektif untuk menaikkan recovery sedapatnya, pada blok

yang tidak cocok di tambang semua.

c. Kerugian metode room and pillar :

1. Recovery penambangan batubara yang sangat buruk

2. Bila dibandingkan dengan metode penambangan batubara sistem

lorong panjang,banyak terjadi kecelakaan, seperti ambruk.


10

3. Ada batas maksimum penambangan bagian dalam , yang antara lain

disebabkan oleh peningkatan tekanan bumi

4. Karena banyak batubara yang disisakan ,akan meninggalkan

masalah dari segi keamanan untuk penerapan lapisan batubara yang

mudah mengalami swabakar

2. Metode longwall

Metode longwall mining adalah metode penambangan batubara

bawah tanah dengan membuat lorong membentuk suatu panel atau blok

panjang yang merupakan bidang penambangan.

Metode ini banyak digunakan pada penambangan batubara bawah

tanah , karena dapat diharapkan jumlah produksi yang besar dari satu

permuka kerja.

Adapun ciri-ciri dari metode penambangan ini adalah :

a. Perolehan tinggi, Karena mengekstraksi sebagian besar batubara

b. Permuka kerja dapat dipusatkan , karena dapat berproduksi besar di

sau permuka kerja

c. Pada umumnya, apabila kemiringannya landai, mekanisme

ekstraksi batubara.pengangkutan dan penyanggaan menjadi mudah,

sehingga dapat meningkatkan efisiensi ekstraksi batubara.

d. Karena dapat memusatkan permuka kerja, panjang lorong yang

dirawat terhadap jumlah produksi batubara menjadi pendek

e. Karena dapat memusatkan permuka kerja,panjang lorong yang

dirawat terhadap jumlah produksi batubara menjadi pendek.


11

f. Menguntungkan dari segi keamanan, karena ventilasinya muda dan

swabakar yang timbul juga sedikit.

g. Dapat memanfaatkan tekanan batuan, pemotongan batubara

menjadi mudah.

h. Apabila terjadi hal-hal seperti ambrukan permuka kerja dan

kerusakan mesin, penurunan produksi batubaranya besar.

Sumber :

Gambar 3. Metode Penambangan Longwall

a. Metode longwall berdasarkan arah penambangannya :

1) Metode penambangan longwall cara maju

Pada penambangan cara maju, ekstraksi dimulai dari mulut

masuk suatu zona ekstraksi batubara, danditeruskan ekstraksi

maju mengarah kedalam sampai keujung panel ekstraksi,yang

dilakukan secara bersamaan untuk lorong ekstraksi batubara dan

permuka kerja, sambil mempertahankan lorong di job.


12

Kelebihan dan kekurangan penambangan caramaju :

a) Setelah permuka kerja ekstraksi batubara dibuat, dapat segera

memulai ekstraksi batubara,sehingga tidak memerlukan waktu

yang panjang untuk persiapan.

b) Jarak penggalian lubang bukaan tidak perluanjang , sehingga

investasi awalnya kecil

c) Pada zona yang banyak perubahan sesar atau lapisan batubara

atau zona yang banyak gas sulit dilakukan eksplorasi dan

drainase gas.

d) Mudah terjadi swabakar akibat kebocoran angin dilorong gob

dan apabila perawatan tidak baik penambang lorong menjadi

sempit, sehingga menjadi halangan bagi ventilasi dan

pengangkutan.

2) Metode penambangan longwall cara mundur

Pada sistem mundur pertama di gali seam road dari mulut

masuk zona ekstraksi dan pada waktu lorong tersebut mencapai

garis batas maksimum dibuat permuka kerja sepanjang garis batas

tersebut untuk memulai ekstraksi batubara menuju mulut masuk.

Kelebihan dan kekurangan cara mundur :

a) Diperlukan waktu yang panjang untuk persiapan lorong

ekstraksi

b) Jarak panggilan lubang bukaannya panjang sehingga investasi

awalnya besar
13

c) Dapat mengetahui konsisi lapisan batubara pada tahap

penggalian lubang bukaan serta dapat melakukan drainase gas

pada daerah yang banyak emsi gas sebelum ekstraksi batubara

d) Karena tidak ada kebocoran angin ke dalam gob resiko

terhadap swabakar kecil

e) Dapat mengetahui kondisi penambangan pada panel ekstraksi

batubara sebelum dimulai ekstraksi sehingga dapat dilakukan

ekstraksi batubara terencana.

3. Metode penambangan batubara kondisi khusus

a. Penambangan batubara lapisan tebal

Akhir-akhir ini untuk lapisan batubara dengan ketebalan lebih

dari 3m yakni hingga hampir empat meter mampu ditambang karena

perkembangan self advancing support. Namun sebelumnya yang

umum dilakukan adalah membagi lapisan tersebut menjadi lebih

dari dua tingkat kemudian ditambag satu per satu.

Dalam hal ini pertama yang ditambang adalah tingkat atas

kemudian dibuat atap buatan bagi tingkat bawah dengan menggelar

atas se[erti steel band,baja profil, jala logam dan kayu pada gob dan

selanjutnya bagian bawah ditambang kemudian dibekas

pertambangannya dilakukan pengisian baru dilakukan

penambangan bagian atas.


14

b. Penambangan pada kemiringan curam

Adalah metode penambangan batubara yang umumnya

digunakan pada lapisan batubara dengan kemiringan lebih 450

dimana hingga sekitar tahun 1925 digunakan metode bertingkat

sistem pilar atau sistem ruang dan pilar mengarah keatas. Akan

tetapi dengan bertambahnya kedalaman penambangan timbul

banyak masalah seperti turunnya recovery sehingga lama kelamaan

diganti dengan metode penambangan kemiringan semu dengan

pengisian penuh.

Pada metode ini kemiringan permuka kerja yang tadinya

sekitar 400 dijadikan 250 – 300,dimna batubara yang ditambang dan

bahan pengisian dialirkan turun melalui saluran besi yang digelar.

c. Penambangan batubara steel prop – kappe – pick

1) Pemotong

Mengetahui sifat dan kondisi lapisan batubara adalah sangat

penting untuk melakukan pemotongan terutama pada

penambangan dengan pick. Pada umumnya di dalam lapisan

batubara terdapat banyak retakan halus yang menjalar sejajar. Ini

di sebut kekar batubara atau cleat. Pada penambangan dengan

pick atau plough, antara kekar sejajar dengan kekear tegak lurus

terdapat perbedaan yang besar dalam hal efisiensi penambangan

batubara.
15

2) Lapisan batubara dan kondisi yang sesuai dengan penambangan

pick

a) Banyak gas yang timbul apabila terjadi peledakan

b) Tidak dapat menggunakan mesin pemotong karena

penambangan batubara di tempat curam

c) Apabila tidak memerlukan peledakan atau pemotongan

dengan mesin karena batubaranya lunak

d) Apabila atap langung lapisan batubara bersifat rapuh,

sehingga dikhawatirkan atap akan ambruk kalau digunakan

peledakan atau metode penambangan mesin.

3) Penambangan batubara dengan pick

yang paling penting dalam penambangan batubara dengan pick

adalah pemanfaatan tekanan bumi dan cara memakai pick.

Selain kekar batubara yang telah ada ,di dlaam lapisan batubara

akan terjadi kekar tekana akibat tekanan atap dan lantai yang

menyertai penambangan batubara.

d. Penambangan batuara steel prop-kappa peledakan

Menggunakan peledakan untuk menambang batubara , berarti

mengundang akibat buruk seperti bahaya ledakan gas atau debu

batubara, meningkatkan fine coal dan membuat buruk kondisi aap

pemuka kerja.bersama itu manjemen bahan peledak juga menjadi

penting dari segi keamanan.


16

1) Pemboran lubang ledak

Pemboran lubang ledak pada permuka kerja penambangan

batubara biasanya dilakukan pada ketinggian 0,8 m dari lanati

dengan jarak 1m ,sudut 45 – 55 derajat kedalam 1,8 meter denga

membuat lubang menjadi satu baris. Detonator yang digunkaa

adalah mili second delay electricblasting cap, dan biasanya

dinyalakan setiap 5 – 6 buah .

Menurut metode ini karena peledakan berjalan berurutan

maka oleh peledakan yang terjadi duluan selalu tercipta

permukaan bebasyang baru bagi peledakana yang berikutnya ,

ditambah lagi semua peledakan terjadi dibawah pengaruh

tekanan batuan yang berasal dari atap dan lantai sehingga

menambah efek peledakan.

Apabila batubaranya keras dan sulit terangkat adakalanya

memperpendek jarak lubang bor, mengatur sudut lubang bor

serta panjang lubang bor atau melakukan pemboran lubang

selang seling.
17
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Adapun kesimpulan yang didapat dalam makalah ini adalah :

1. Tambang dalam atau tambang bawah tanah (underground mining) adalah

metode penambangan yang segala kegiatannya dilakukan dibawah

permukaan bumi dan tempat kerjanya tidak langsung berhubungan dengan

udara luar. Tambang bawah tanah (Undergrond Mine) mengacu pada

metode pengambilan bahan mineral yang dilakukan dengan membuat

terowongan menuju lokasi mineral tersebut. Berbagai macam logam bisa

diambil melalui metode ini seperti emas, tembaga, seng, nikel, dan timbal.

2. Metode penambangan batubara bawah tanah terbagi atas : metode room

and pillar, metode longwall, dan metode penambangan khusus.

B. SARAN

Adapun saran yang dapat penyusun berikan, antara lain :

1. Adanya perasaan saling menghargai diantara mahasiswa dengan dosen yang

mengajar, khususnya kepada mahasiswa terhadap dosen, agar dapat tercipta

suasana yang nyaman di ruangan.

2. Mungkin perlu dilakukan pembuatan simulasi kecil terhadap metode

penambangan bawah tanah, agar mahasiswa dapat memahami dan mengerti

sehingga dapat membedakan metode penambangan antara satu dengan yang

lainnya.

18
DAFTAR PUSTAKA

Heriyadi, Bambang. 2018. Bahan Ajar Tambang Bawah Tanah. Jurusan Teknik
Pertambangan Universitas Negeri Padang.

Kresno. 1998, Metode Tambang Bawah Tanah, Jurusan Teknik Pertambangan UPN
“Veteran” Yogyakarta.

Ir. Yanto Indonesianto, Msc. 1998, Persiapan Pembukaan Tambang Bawah Tanah,
Jurusan Teknik Pertambangan UPN “Veteran” Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai