KARTINI JEPARA
NOMOR TAHUN 2015
TENTANG
KEBIJAKAN PELAYANAN AUTOTRANSPLANTASI
RSUD. RA. KARTINI JEPARA
Menimbang : a. Bahwa dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan yang aman, berfokus
pada keselamatan pasien serta kepuasan pelanggan (Patient Centeredness)
di RSUD. RA. Kartini Jepara, maka diperlukan penyelenggaraan
pelayanan autotransplantasi;
b. Bahwa agar pelayanan autotransplantasi dapat terlaksana dengan baik,
perlu adanya kebijakan Direktur sebagai landasan bagi penyelenggaraan
pelayanan autotransplantasi di RSUD. RA. Kartini Jepara;
c. Bahwa sebagaimana dimaksud pada huruf a dan huruf b, maka perlu
ditetapkan dengan Keputusan Direktur.
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
Ditetapkan di : Jepara
Pada Tanggal :
I. KEBIJAKAN UMUM
Kebijakan umum pelayanan donasi dan tranplantasi jaringan mengacu pada kebijakan umum
pelayanan RSUD. RA. Kartini Jepara
II. KEBIJAKAN KHUSUS
1. Donasi organ/jaringan adalah pemberian organ atau jaringan tubuh dari seseorang kepada
orang lain yang membutuhkan.
2. RSUD. RA. Kartini Jepara menetapkan kebijakan mengenai donasi organ/jaringan
sebagai berikut.
2.1. Jenis donasi organ yang dilaksanakan di RSUD. RA. Kartini Jepara adalah donasi
hidup (living donation) yang terbatas hanya pada donasi jaringan berupa donasi
darah untuk kepentingan transfusi darah lengkap maupun komponennya.
2.2. RSUD. RA. Kartini Jepara tidak menyelenggarakan pelayanan donasi jaringan selain
donasi darah.
2.3. Pelayanan donasi darah dilaksanakan oleh bank darah RSUD. RA. Kartini Jepara
bekerja sama dengan PMI Cabang Jepara sesuai dengan peraturan yang ditetapkan
oleh PMI Cabang Jepara.
3. Transplantasi jaringan adalah suatu proses pencangkokan jaringan/organ tubuh atau
bagiannya dari seorang donor kepada penerima. Penerima dapat orang lain atau pendonor
itu sendiri. Berdasarkan sumber organ cangkok, dikenal empat jenis macam transplantasi;
yaitu: autotransplantasi, isotransplantasi, alotransplantasi, dan xenotransplantasi.
4. RSUD. RA. Kartini Jepara menetapkan kebijakan mengenai transplantasi organ/jaringan
sebagai berikut.
4.1. Yang dapat dilakukan di RSUD. RA. Kartini Jepara adalah transplantasi jaringan
yang berasal dari pasien sendiri (autotransplantasi), di mana jaringan yang
digunakan untuk cangkok berasal dari tubuh pasien sendiri.
4.2. RSUD. RA. Kartini Jepara tidak melakukan transplantasi organ secara utuh
(ginjal, hati, jantung, dll); melainkan hanya melakukan transplantasi jaringan
(kulit, tulang, darah)
4.3. Jenis jaringan yang ditangani berikut bidang spesialisasi ilmu yang menangani
adalah sebagai berikut:
Jenis Jaringan Spesialisasi Keterangan
Darah Seluruh spesialisasi Diatur dalam SPO tersendiri
Tulang Orthopedi, Bedah Umum, Diatur dalam SPM bidang
Bedah Saraf, THT spesialisasi bersangkutan.
Kulit Bedah Umum Diatur dalam SPM bidang
spesialisasi bersangkutan.
4.4. Transplantasi jaringan darah /produk darah diatur dalam SPO tersendiri.
4.5. Jaringan kulit diambil dari satu bagian tubuh pasien kemudian ditanamkan ke
bagian tubuh lainnya dari pasien yang sama secara langsung. Dalam hal ini,
jaringan tidak disimpan dalam jangka waktu tertentu tetapi langsung ditanamkan.
4.6. Jaringan tulang, dalam hal ini dalam kasus-kasus bedah saraf, diambil dari
seorang pasien, kemudian jaringan tersebut disimpan di dalam bagian lain tubuh
pasien sendiri (rongga abdomen) untuk disimpan dalam jangka waktu tertentu dan
kemudian pada saatnya ditanamkan kembali kepada pasien yang bersangkutan.
4.7. Tindakan transplantasi jaringan, mengacu kepada persiapan pasien untuk
menjalankan tindakan bedah secara umum, meliputi:
4.7.1. Pemberian informasi dan edukasi kepada pasien/keluarganya mengenai
tindakan medis yang akan dilakukan.
4.7.2. Meminta informed consent untuk kemudian ditandatangani oleh
pasien/keluarganya sebagai pernyataan persetujuan dilakukannya
tindakan medis.
4.7.3. Persiapan pre-operasi pasien yang meliputi konsultasi dan visitasi pre-
operasi oleh dokter-dokter konsulen.
4.7.4. Pemberian petanda (site marking) untuk daerah operasi
4.7.5. Prosedur operasi
4.7.6. Prosedur pasca operasi
4.7.7. Prosedur perawatan luka pasca operasi.
5. Dokter Penanggung Jawab Pelayanan (DPJP) wajib melakukan tindakan
autotransplantasi dengan sebaik-baiknya sesuai dengan bidang keilmuannya.