BAB III Garden
BAB III Garden
ASUHAN KEPERAWATAN
A. Pengkajian
I. Identitas diri klien (RM) :
Nama :Sdr.”J”
Umur : 42 tahun
Pendidikan : SLTP
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Suku : Jawa
Status Perkawinan : Belum Menikah
Alamat : Sebatang, Hargotirto, Kokap, Kulonprogo
Agama : Islam
Pekerjaan : Petani
Lama Bekerja :-
Tanggal Masuk Rumah Sakit: 14-05-2018
Sumber Informasi : Pasien, keluarga,rekam medis.
Makan / Minum √
Mandi √
Toileting √
Berpakaian √
Berpindah √
Ambulasi ROM √
Ureum 22 10-50
B. Analisa Data
No Analisa Data Etiologi Masalah
DO :
- P = debridement, Q = panas,
R = punggung dekat pundak,
S = skala nyeri 5, T = hilang
timbul.
- Wajah klien tampak meringis
kesakitan memegangi
pundaknya.
- TD : 130/90 mmHg
P : 24 x/m N : 90 x/m
S:37oc
DO :
C. Diagnosa Keperawatan
Post op :
1. Nyeri Akut berhubungan dengan agens cidera fisik (debridement)
2. Kerusakan integritas jaringan berhubungan dengan prosedur bedah
3. Risiko ketidakstabilan kadar gula dalam darah
4. Resiko Infeksi berhubungan dengan prosedur invasif
D. Rencana Keperawatan
No Diagnosa Jam NOC NIC
Keperawatan
1. Nyeri Akut 08.30 Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam Manajemen Nyeri :
berhubungan WIB , status tingkat nyeri klien di tingkatkan dengan kriteria
dengan agens hasil: 1. Lakukan pengkajian nyeri secara
cidera fisik komprehensif meliputi lokasi,
(debridement) - karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas
dan faktor presipitasi.
Outcame Indikasi Target 2. Observasi reaksi non verbal dari
awal 1 2 3 4 5 ketidaknyamanan.
Nyeri yang dilaporkan 2 √ 3. Ajarkan teknik non farmakologis untuk
Ekspresi nyeri wajah 2 √ mengontrol nyeri seperti nafas dalam.
4. Ajarkan teknik relaksasi pijat refleksi
sesuai referensi jurnal.
5. Kendalikan faktor lingkungan
Keterangan : lingkungan yang dapat mempengaruhi
1 : berat ketidaknyamanan (seperti suhu,
2 : cukup berat ruangan, pencahayaan, suara bising)
3 : sedang 6. Dukung istirahat/ tidur yang adekuat
untuk membantu penurunan nyeri.
4 : ringan
7. Kolaborasi pemberian analgetik injeksi
5 : tidak ada ketorolac 30 mg/8 jam
2. Kerusakan 08.30 Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam Perawatan Luka :
integritas kulit WIB , integritas jaringan : kulit dan membran mukosa klien di 1. Angkat balutan dan plester perekat.
berhubungan tingkatkan dengan kriteria hasil: 2. Monitor karakteristik luka, termasuk
dengan drainase, warna dan ukuran.
prosedur Outcame Indikasi Target 3. Bersihkan dengan norma saline.
bedah. awal 4. Berikan perawatan luka yang
1 2 3 4 5
diperlukan.
Suhu kulit 2 √ 5. Berikan balutan yang sesuai dengan
Hidrasi 2 √ jenis luka.
Integritas kulit 2 √ 6. Reposisi kan klien minimal setiap 2
jam.
7. Dorong cairan yang sesuai.
Keterangan :
1 : sangat terganggu
2 : banyak terganggu
3 : cukup terganggu
4 : sedikit terganggu
5 : tidak terganggu
3. Risiko 08.30 Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam Manajemen Hiperglikemi
ketidakstabilan WIB , status keparahan hiperglikemi klien di tingkatkan 1. Monitor glukosa darah sesuai indikasi
kadar gula dengan kriteria hasil: 2. Monitor tanda dan gejala hiperglikemi
seperti poliuri, kelemahan, sakit kepala,
dalam darah
pandangan kabur.
Outcame Indikasi Target 3. Monitor AGD dan elektrolit
awal 4. Berikan insulin sesuai program
1 2 3 4 5
novorapid 3x8 ui subcutan dan lantus 0
Sakit kepala 2 √
0 10 subcutan.
Peningkatan glukosa 2 √
5. Monitor status cairan.
darah
6. Monitor akses IV
7. Kelola terapi cairan IV NaCl 20 tpm.
Keterangan :
1 : berat
2 : besar
3 : sedang
4 : ringan
5 : tidak ada
4. Resiko Infeksi 08.30 Setelah diberikan tindakan keperawatan selama 3 x24 jam Kontrol infeksi :
berhubungan WIB diharapkan keparahan infeksi klien ditingkatkan dengan 1. Cuci tangan sebelum dan sesudah
dengan kriteria : kegiatan perawatan dan jaga
Prosedur Outcame Indikasi Target lingkungan aseptic selama perawatan
Invasif awal 1 2 3 4 5 luka
Kemerahan 3 √ 2. Lakukan perawatan luka secara tepat.
Nyeri 2 √ 3. Pertahankan kebersihan lingkungan.
4. Batasi pengunjung.
5. Tingkatkan intake nutrisi yang tepat.
Keterangan : 6. Dorong pasien untuk beristirahat.
1 : berat 7. Ajarkan klien dan keluarga mencuci
2 : cukup berat tangan dengan langkah yang benar.
3 : sedang Instruksikan pengunjung mencuci
4 : ringan tangan saat berkunjung dan setelah
5 : tidak ada meninggalkan klien.
8. Kolaborasi : Kelola pemberian
antibiotik injeksi ciprofloxacin 400
mg/12 jam dan gentamicin 80 mg/8
jam.
E. Dokumentasi Keperawatan
3. Senin, 12.00 Risiko 1. Memonitor tanda dan gejala Senin, 14 Mei 2018 jam 13.30 WIB
14 Mei ketidakstabilan hiperglikemi seperti poliuri, S:
2018 kadar gula dalam kelemahan, sakit kepala, - Klien mengatakan kadang-kadang
pandangan kabur. merasa sakit kepala.
darah
2. Memberikan insulin sesuai O:
program novorapid 3x8 ui - Program terapi insulin novorapid 8 Tyas
subcutan. ui subcutan masuk sesuai program.
3. Mengelola terapi cairan IV - Infus NaCl menetes lancar 20 tpm
NaCl 20 tpm Kriteria hasil :
Sakit kepala (2)
Peningkatan glukosa darah (2)
A : Masalah Belum Teratasi.
P : Lanjutkan Intervensi.
1. Monitor glukosa darah sesuai
indikasi.
2. Monitor tanda dan gejala
hiperglikemi seperti poliuri,
kelemahan, sakit kepala,
pandangan kabur.
3. Monitor AGD dan elektrolit
4. Berikan insulin sesuai program
novorapid 3x8 ui subcutan dan
lantus 0 0 10 subcutan.
5. Monitor status cairan.
6. Monitor akses IV.
7. Kelola terapi cairan IV NaCl
20 tpm.
4. Senin, 09.30 Resiko Infeksi 1. Melakukan perawatan luka Senin, 14 Mei 2018 jam 14.00 WIB
14 Mei WIB berhubungan yang tepat. S:
2018 dengan prosedur 2. Mengganti luka tusukan infus - Klien mengatakan makannya habis
invasif separo.
klien yang baru.
- Klien mengatakan luka post
3. Menganjurkan klien operasi nya terasa lebih nyaman
menghabiskan diit dari rumah setelah diganti perbannya. Tyas
sakit. - Klien mengatakan luka tusukan
4. Memberikan injeksi infus sudah tidak terasa sakit.
gentamicin 80 mg intra vena
O:
- Luka post operasi debridement
tampak bersih, masih terdapat pus.
- Klien terpasang infus NaCl 20 tpm
di tangan kiri sejak tanggal 14 Mei
2018.
- Diit klien habis 1/2 porsi.
- Injeksi gentamicin 80 mg intra
vena masuk sesuai program.
Kriteria hasil :
Kemerahan (3)
Nyeri (3)
A : Masalah Teratasi Sebagian.
P : Lanjutkan Intervesi
1. Cuci tangan sebelum dan
sesudah kegiatan perawatan
dan jaga lingkungan aseptic
selama perawatan luka
2. Lakukan perawatan luka secara
tepat.
3. Pertahankan kebersihan
lingkungan.
4. Batasi pengunjung.
5. Tingkatkan intake nutrisi yang
tepat.
6. Dorong pasien untuk
beristirahat.
7. Ajarkan klien dan keluarga
mencuci tangan dengan
langkah yang benar.
Instruksikan pengunjung
mencuci tangan saat
berkunjung dan setelah
meninggalkan klien.
8. Kolaborasi : Kelola pemberian
antibiotik injeksi ciprofloxacin
400 mg/12 jam dan injeksi
gentamicin 80 mg/8 jam intra
vena.
1. Senin, 15.00 Nyeri akut 1. Melakukan pengkajian nyeri Senin, 14 Mei 2018 jam 19.00 WIB
14 Mei WIB berhubungan agens secara komprehensif. S :
2018 injuri fisik 2. Mengobservasi reaksi non - Klien mengatakan sakit I
(debridement) verbal dari ketidaknyamanan. punggungnya sedikit berkurang
3. Menganjurkan klien nafas untuk bernafas dalam, terasa panas,
dalam. munculnya hilang timbul, dengan
4. Memberikan injeksi ketorolac skala 4 (0-10) dan terasa lebih sakit Lilis
30 mg intra vena. bila untuk bergerak.
O:
- P = debridement, Q = panas, R =
punggung, S = skala nyeri 4, T =
hilang timbul.
- Wajah klien tampak meringis
kesakitan.
- Klien tampak memegangi
pundaknya.
- Klien tampak bernafas dalam.
- TD : 110/80 mmHg
P : 20 x/m N : 88 x/m S:36,4oc.
- Injeksi ketorolac 30 mg masuk
secara intra vena sesuai program.
Kriteria hasil :
Nyeri yang dilaporkan (3)
Ekspresi nyeri wajah (2)
A :Masalah Teratasi Sebagian
P : Lanjutkan Intervensi.
1. Lakukan pengkajian nyeri
secara komprehensif meliputi
lokasi, karakteristik, durasi,
frekuensi, kualitas dan faktor
presipitasi.
2. Observasi reaksi non verbal
dari ketidaknyamanan.
3. Ajarkan teknik non
farmakologis untuk
mengontrol nyeri seperti nafas
dalam.
4. Ajarkan teknik relaksasi pijat
refleksi sesuai referensi jurnal.
5. Kendalikan faktor lingkungan
lingkungan yang dapat
mempengaruhi
ketidaknyamanan (seperti
suhu, ruangan, pencahayaan,
suara bising)
6. Dukung istirahat/ tidur yang
adekuat untuk membantu
penurunan nyeri.
7. Kolaborasi pemberian
analgetik injeksi ketorolac 30
mg/8 jam
2. Senin, 15.30 Kerusakan 1. Menganjurkan klien umtuk Senin, 14 Mei 2018 jam 17.00 WIB
14 Mei WIB integritas kulit merubah posisi setiap 2 jam S:
2018 berhubungan sekali. - Klien mengatakan sudah bisa
dengan prosedur 2. Mendorong kebutuhan cairan merubah posisi secara pelan-pelan.
bedah klien dengan memonitor infus O:
NaCl - Infus NaCl menetes lancar 20 tpm. Lilis
- Klien tampak miring kekanan.
Kriteria hasil :
Suhu kulit (3)
Hidrasi (3)
Integritas kulit (3)
A : Masalah Teratasi Sebagian
P : Lanjutkan Intervensi.
1. Angkat balutan dan plester
perekat.
2. Monitor karakteristik luka,
termasuk drainase, warna dan
ukuran.
3. Bersihkan dengan norma
saline.
4. Berikan perawatan luka yang
diperlukan.
5. Berikan balutan yang sesuai
dengan jenis luka.
6. Reposisi kan klien minimal
setiap 2 jam.
7. Dorong cairan yang sesuai.
3. Senin, 16.30 Risiko 1. Memonitor tanda dan gejala Senin, 14 Mei 2018 jam 18.30 WIB
14 Mei WIB ketidakseimbangan hiperglikemi seperti poliuri, S :
2018 kadar gula dalam kelemahan, sakit kepala, - Klien mengatakan sudah tidak
darah. pandangan kabur. pusing.
2. Memberikan insulin sesuai O :
program novorapid 3x8 ui - Injeksi insulin novorapid 8 ui
subcutan. subcutan masuk sesuai program
3. Monitor status cairan. - Minum klien habis 2 gelas air
putih.
Kriteria hasil :
Sakit kepala (2)
Peningkatan glukosa darah (2)
A : Masalah Teratasi Sebagian.
P : Lanjutkan Intervensi.
1. Monitor glukosa darah sesuai
indikasi.
2. Monitor tanda dan gejala
hiperglikemi seperti poliuri,
kelemahan, sakit kepala,
pandangan kabur.
3. Monitor AGD dan elektrolit
4. Berikan insulin sesuai program
novorapid 3x8 ui subcutan dan
lantus 0 0 10 subcutan.
5. Monitor status cairan.
6. Monitor akses IV.
7. Kelola terapi cairan IV NaCl 20
tpm.
4. Senin, 16.30 Resiko Infeksi 1. Menganjurkan pengunjung Senin, 14 Mei 2018 jam 18.00 WIB
14 Mei WIB berhubungan untuk mencuci tangan sebelum S:
2018 dengan prosedur dan setelah masuk kamar - Klien mengatakan makannya sudah
invasif klien. lebih banyak dari tadi pagi..
2. Memberikan injeksi O:
ciprofloxacin 400 mg intra - Pengunjung tampak mencuci
vena dan injeksi gentamicin 80 tangan sebelum dan setelah masuk Lilis
mg intra vena. kamar klien.
3. Menganjurkan klien - Pengunjung masuk secara
mengabiskan diit dari rumah bergantian.
sakit. - Injeksi ciprofloxacin 400 mg dan
4. Membatasi pengunjung klien. gentamicin 80 mg masuk secara
intra vena sesuai program.
Kriteria hasil :
Kemerahan (3)
Nyeri (3)
A : Masalah Teratasi Sebagian.
P : Lanjutkan Intervensi
1. Cuci tangan sebelum dan
sesudah kegiatan perawatan
dan jaga lingkungan aseptic
selama perawatan luka
2. Lakukan perawatan luka
secara tepat.
3. Pertahankan kebersihan
lingkungan.
4. Batasi pengunjung.
5. Tingkatkan intake nutrisi yang
tepat.
6. Dorong pasien untuk
beristirahat.
7. Ajarkan klien dan keluarga
mencuci tangan dengan
langkah yang benar.
8. Instruksikan pengunjung
mencuci tangan saat
berkunjung dan setelah
meninggalkan klien.
9. Kolaborasi : Kelola pemberian
antibiotik injeksi ciprofloxacin
400 mg/12 jam dan injeksi
gentamicin 80 mg/8 jam intra
vena
1. Selasa, 09.00 Nyeri akut 1. Melakukan pengkajian nyeri Selasa, 3 April 2018 jam 13.00 WIB
3 April WIB berhubungan secara komprehensif. S :
2018 dengan prosedur 2. Mengobservasi reaksi non - Klien mengatakan sakit di perutnya
bedah (laparatomi) verbal dari ketidaknyamanan. berkurang, perut masih terasa
3. Mengajarkan kepada keluarga panas, munculnya kadang-kadang,
teknik pijat refleksi sesuai dengan skala 4 (0-10) dan terasa
referensi jurnal. lebih sakit bila untuk bergerak.
4. Memberikan injeksi ketorolac - Klien mengatakan rasanya nyaman Lilis
30 mg intra vena. ketika kakinya dipijit oleh
keluarganya.
O:
- P = laparatomi, Q = panas, R =
luka post op, S = skala nyeri 4, T =
kadang-kadang.
- Wajah klien tampak lebih rileks.
- TD : 100/70 mmHg
P : 18 x/m N : 92 x/m S:36,6oc
- Keluarga klien tampak melakukan
pijat refleksi di kaki klien.
- Injeksi ketorolac 30 mg masuk
secara intra vena sesuai program.
Kriteria hasil :
Mual (2)
A : Masalah Teratasi Sebagian.
P : Lanjutkan Intervensi.
1. Lakukan pengkajian nyeri
secara komprehensif.
2. Observasi reaksi non verbal dari
ketidaknyamanan.
3. Ajarkan teknik non
farmakologis untuk mengontrol
nyeri seperti nafas dalam.
4. Ajarkan teknik pijat refleksi
sesuai referensi jurnal.
5. Dukung istirahat/ tidur yang
adekuat untuk membantu
penurunan nyeri.
6. Kolaborasi pemberian analgetik
injeksi ketorolac 30 mg/8 jam
2. Selasa, 09.10 Kerusakan 1. Mengontrol karakteristik luka, Selasa, 3 April 2018 jam 13.00 WIB
3 April WIB integritas kulit drainase, warna, dan ukuran.
2018 berhubungan 2. Mendorong kebutuhan cairan S :
dengan prosedur klien dengan memonitor infus O :
bedah asering.
- Balutan luka klien tampak bersih,
panjang sekitar 7 cm, produk drain
minimal berwarna merah segar.
- Infus asering menetes lancar 20
tpm.
Kriteria hasil :
Hidrasi (2)
3. Selasa, 09.30 Defisiensi 1. Menjelaskan mengenai proses Selasa, 2 April 2018 jam 10.30 WIB
3 April WIB pengetahuan penyakit dan cara
2018 berhubungan perawatannya. S:
dengan kurangnya 2. Memberikan informasi - Klien mengatakan sudah
informasi. mengenai kondisi klien. memahami mengenai penyakit
3. Memberikan informasi kepada yang dideritanya.
keluarga mengenai - Keluarga mengatakan terima kasih Lilis
perkembangan kondisi klien. sudah diberitahu mengenai kondisi
4. Mengkaji tingkat pengetahuan klien sekarang.
klien terkait proses penyakit. - Keluarga mengatakan akan
merawat klien dengan baik
sepulangnya klien di rumah nanti.
O:
Kriteria hasil :
A : Masalah Teratasi.
P : Hentikan Intervensi.
4. Selasa, 08.30 Resiko Infeksi 1. Mempertahankan kebersihan Selasa, 3 April 2018 jam 12.00 WIB
3 April WIB berhubungan lingkungan dengan mengganti S :
2018 dengan prosedur sprei klien.
invasif 2. Menganjurkan klien - Klien mengatakan baru habis
menghabiskan diit dari rumah setengah porsi karna masih mual.
sakit. O: Lilis
3. Menganjurkan klien
beristirahat. - Tempat tidur klien tampak bersih
dan rapi.
- Diit klien habis setengah porsi.
- Klien tampak beristirahat setelah
makan siang.
Kriteria hasil :
Kemerahan (3)
Nyeri (3)
(muntah-muntah)
Mual (3)
A : Masalah Teratasi Sebagiam.
P : Lanjutkan Intervensi.
1. Lakukan pengkajian nyeri
secara komprehensif.
2. Observasi reaksi non verbal dari
ketidaknyamanan.
3. Ajarkan teknik non
farmakologis untuk mengontrol
nyeri seperti nafas dalam.
4. Ajarkan teknik pijat refleksi
sesuai referensi jurnal.
5. Dukung istirahat/ tidur yang
adekuat untuk membantu
penurunan nyeri.
6. Kolaborasi pemberian analgetik
injeksi ketorolac 30 mg/8 jam
2. Selasa, 15.30 Kerusakan 1. Menganjurkan klien untuk Selasa, 3 April 2018 jam 17.00 WIB
3 April WIB integritas kulit berubah posisi setiap 2 jam
2018 berhubungan sekali. S:
dengan prosedur 2. Menganjurkan klien untuk
bedah banyak minum - Klien mengatakan akan merubah
posisinya setiap 2 jam sekali. Tyas
O:
Kriteria hasil :
Hidrasi (3)
P : Lanjutkan Intervensi.
4. Selasa, 16.30 Resiko Infeksi 1. Menganjurkan pengunjung Selasa, 3 April 2018 jam 18.00 WIB
3 April WIB berhubungan untuk mencuci tangan sebelum
2018 dengan prosedur dan setelah masuk kamar S :
invasif klien. - Klien mengatakan sudah lebih
2. Memberikan injeksi banyak makannya.
ceftriaxone 1 gram intra vena.
3. Menganjurkan klien O :
mengabiskan diit dari rumah
- Pengunjung tampak mencuci
sakit.
tangan sebelum dan setelah masuk
4. Membatasi pengunjung klien.
kamar klien.
- Pengunjung masuk secara
bergantian.
- Injeksi ceftriaxone 1 gr masuk
secara intra vena sesuai program.
Kriteria hasil :
Kemerahan (3)
Nyeri (3)
(muntah-muntah)
P : Lanjutkan Intervensi
1. Rabu, 09.00 Nyeri akut 1. Melakukan pengkajian nyeri Rabu, 4 April 2018 jam 13.00 WIB
04 April WIB berhubungan secara komprehensif. S :
2018 dengan prosedur 2. Mengobservasi reaksi non - Klien mengatakan sakit di perutnya
bedah (laparatomi) verbal dari ketidaknyamanan. berkurang, perut kadang-kadang
3. Mengajarkan kepada keluarga masih terasa panas, dengan skala
teknik pijat refleksi sesuai 3(0-10) dan terasa lebih sakit bila
referensi jurnal. untuk bangun tidur. Tyas
4. Memberikan injeksi ketorolac - Klien mengatakan sakit berkurang
30 mg intra vena. ketika kakinya dipijit oleh
keluarganya.
- Klien mengatakan sudah tidak
merasa mual.
O:
- P = laparatomi, Q = panas, R =
luka post op, S = skala nyeri 3, T =
kadang-kadang.
- Wajah klien tampak lebih rileks.
- TD : 100/80 mmHg
P : 18 x/m N : 82 x/m S:36,4oc
- Keluarga klien tampak melakukan
pijat refleksi di kaki klien.
- Injeksi ketorolac 30 mg masuk
secara intra vena sesuai program.
Kriteria hasil :
Mual (4)
A : Masalah Teratasi Sebagian.
P : Lanjutkan Intervensi.
1. Lakukan pengkajian nyeri
secara komprehensif.
2. Observasi reaksi non verbal dari
ketidaknyamanan.
3. Ajarkan teknik non
farmakologis untuk mengontrol
nyeri seperti nafas dalam.
4. Ajarkan teknik pijat refleksi
sesuai referensi jurnal.
5. Dukung istirahat/ tidur yang
adekuat untuk membantu
penurunan nyeri.
6. Kolaborasi pemberian analgetik
injeksi ketorolac 30 mg/8 jam
2. Rabu, 09.00 Kerusakan 1. Mengangkat balutan dan Rabu, 4 April 2018 jam 10.00 WIB
04 April WIB integritas kulit plester perekat.
2018 berhubungan 2. Memonitor karakteristik luka, S : Tyas
dengan prosedur termasuk drainase, warna dan O :
bedah ukuran.
3. Membersihkan dengan norma - Luka klien tampak bersih, tidak
ada pus dan darah.
saline. - Terdapat 12 jahitan di luka post
4. Memberikan perawatan luka laparatomi.
yang diperlukan. - Terpasang drain sejak tanggal 2
5. Memberikan balutan yang April 2018, produk minimal
sesuai dengan jenis luka. berwarna merah.
- Balutan luka klien tampak bersih
setelah diganti verban.
Kriteria hasil :
Hidrasi (3)
P :Lanjutkan intervensi.
3. Rabu, 09.00 Resiko Infeksi 5. Melakukan perawatan luka Rabu, 4 April 2018 jam 12.00 WIB
04 April WIB berhubungan yang tepat.
2018 dengan prosedur 6. Mengganti luka tusukan S :
invasif infus klien yang baru. - Klien mengatakan makannya sudah
7. Menganjurkan klien lebih banyak dari kemaren
menghabiskan diit dari - Klien mengatakan luka post
rumah sakit. operasi nya terasa lebih nyaman
setelah diganti perbannya..
O:
Kriteria hasil :
Kemerahan (4)
Nyeri (4)
(muntah-muntah)
A : Masalah Teratasi.
1. Rabu, 15.00 Nyeri akut 1. Melakukan pengkajian nyeri Rabu, 2 April 2018 jam 19.00 WIB
4 April WIB berhubungan secara komprehensif. S :
2018 dengan prosedur 2. Observasi reaksi non verbal - Klien mengatakan sakit perutnya
bedah (laparatomi) dari ketidaknyamanan. berkuang banyak setelah
3. Menganjurkan klien nafas menggunakan gurita,perut kadang- Lilis
dalam. kadang saja terasa panas dengan
4. Menganjurkan klien istirahat skala 2(0-10) dan terasa lebih sakit
untuk mengurangi nyeri. bila untuk bergerak.
5. Memberikan injeksi ketorolac O :
30 mg intra vena. - P = laparatomi, Q = panas, R =
luka post op, S = skala nyeri 2, T =
kadang-kadang.
- Wajah klien tampak rileks.
- TD : 110/70 mmHg
P : 18 x/m N : 80 x/m S:36,6oc
- Klien tampak melakukan nafas
dalam.
- Injeksi ketorolac 30 mg masuk
secara intra vena sesuai program.
Kriteria hasil :
Mual (4)
A : Masalah Teratasi.
P :Pertahankan intervensi, discharge
planning penggunaan teknik non
farmakologi untuk mengatasi apabila
nyeri masih ada.
2. Rabu, 15.30 Kerusakan 3. Menganjurkan klien untuk Rabu, 4 April 2018 jam 16.00 WIB
04 April WIB integritas kulit berubah posisi setiap 2 jam
2018 berhubungan sekali. S:
dengan prosedur 4. Menganjurkan klien untuk - Klien mengatakan akan merubah
bedah banyak minum. posisinya setiap 2 jam sekali.
Lilis
O:
Kriteria hasil :
Hidrasi (4)
A :Masalah Teratasi.
P :Lanjutkan intervensi.